KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

17
  MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN MIPA Belajar Kontruktivisme di susun oleh : Mutmainnah Arifin/ 071304091 Jasril/ 101304045 Mutmainnah Latief/ 101304045 F AKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR  2011/2012

Transcript of KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

Page 1: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 1/16

 

 

MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN MIPA

Belajar Kontruktivisme

di susun oleh :

Mutmainnah Arifin/ 071304091

Jasril/ 101304045

Mutmainnah Latief/ 101304045

FAKULTAS MIPA JURUSAN KIMIA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 

2011 / 2012

Page 2: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 2/16

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Guru adalah pekerja professional yang disemangati oleh idealisme untuk 

mendidik, dan sangat menyadari perannya yang strategis dalam pembangunan

karakter bangsa. Dengan berbagai harapan yang dipercayakan kepada guru, dan

  berbagai keterbatasan yang dialami, guru tetap harus meningkatkan kualitas

kinerjanya, dan tidak berhenti mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,

khususnya yang relevan dengan bidang pendidikan dan pembelajaran. Karena itu

  pembahasan ini menjadi relevan, sebab konstruktivisme oleh sebagian praktisi

 pendidikan dianggap sebagai pendekatan pendidikan µterbaik¶ saat ini, meskipun

hal ini masih harus dikaji bagaimana penerapannya dalam pembelajaran di kelas. 

Pendekatan konstruktivisme akhir-akhir ini banyak dibahas dan

  berkembang menjadi wacana nasional berbagai pihak yang terlibat dalam

  penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan ini diangap sebagai fenomena baru

yang menjanjikan dalam upaya melaksanakan pembelajaran yang efektif danmendukung mengembangkan potensi siswa secara optimal. 

Pendekatan konstruktivisme mempunyai sejarah yang cukup panjang. Ciri

  pendekatan ini bahkan dapat ditelusuri mulai dari Socrates, filosof Yunani

terkenal yang hidup pada tahun 470-399 sebelum Masehi. Socrates menggunakan

metode bertanya untuk mendidik murid-murid berpikir kritis. Dalam bentuk 

kelompok diskusi, Socrates membimbing murid-murid untuk aktif berpikir dan

menghasilkan suatu kesimpulan dari berbagai permasalahan. Dalam bentuknya

yang sekarang, pendekatan konstruktivisme telah berkembang melalui beberapa

 pemikir seperti Vygotsky, Piaget, dan John Dewey. 

Page 3: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 3/16

 

B.  R umusan Masalah

1.  A pa pengertian konstruktivisme dan ruang lingkupnya?

2.  Bagaimana prinsip implikasi Konstruktivime terhadap pembelajaran?

3.  Bagaimana proses Belajar Menurut Teori Konstruktiivisme? 

4.  A pa aspek-aspek dalam pembelajaran kontruktivisme? 

Page 4: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 4/16

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian dan Perspektif Konstruktivisme

Menurut paham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi

(bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Kontruksi berarti

  bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme

merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa

 pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas

melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan

  bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil

dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna

melalui pengalaman nyata. 

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat

generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. 

Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang

dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan  pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai

 pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Pendekatan konstruktivisme mempunyai

  beberapa konsep umum yaitu Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan

  pengalaman yang sudah ada. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya

membina sendiri pengetahuan mereka. Pentingnya membina pengetahuan secara

aktif oleh pelajar sendiri melalui proses saling memengaruhi antara pembelajaran

terdahulu dengan pembelajaran terbaru.Unsur terpenting dalam teori ini ialah

seseorang membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan cara

membandingkan informasi baru dengan pemahamannya yang sudah ada. 

Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama. Faktor 

ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya tidak 

konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah. Bahan pengajaran yang

Page 5: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 5/16

 

disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan pengalaman pelajar untuk 

menarik miknat pelajar . 

Perspektif atau pendekatan pendidikan berkembang dan berubah dari

waktu ke waktu. Perspektif pendidikan saat ini, perkembangannya tidak terlepas

dari perspektif pendidikan sebelumnya. Bahkan seringkali perspektif yang baru

merupakan kombinasi, akumulasi ataupun sinergi berbagai pandangan

sebelumnya. Perspektif yang lahir kemudian juga seringkali merupakan reaksi

atau koreksi terhadap perspektif yang mendahuluinya. 

Perspektif konstruktivisme berakar dari filsafat tertentu tentang manusia

dan pengetahuan. Makna pengetahuan, sifat-sifat pengetahuan, dan bagaimana

seseorang menjadi µtahu¶ dan berpengetahuan, menjadi perhatian penting bagi

aliran konstruktivisme. Pada dasarnya perspektif ini mempunyai asumsi bahwa

  pengetahuan lebih bersifat kontekstual daripada absolute, yang memungkinkan

adanya penafsiran jamak (multiple perspectives) bukan hanya satu perspektif 

saja. Hal ini berarti, bahwa µpengetahuan dibentuk menjadi pemahaman

individual melalui interaksi dengan lingkungan dan orang lain.¶ Dengan

demikian, peranan konstribusi siswa terhadap makna, pemahaman dan proses belajar melalui kegiatan individual dan social menjadi sangat penting. 

Dalam perkembangan selanjutnya, pemikiran barbagai ahli pendidikan,

seperti Vygotsky, Piaget, dan John Dewey, terjalin menjadi perspektif 

konstruktivisme yang mempunyai beragam perwujudan dalam proses

 pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa sebenarnya tidak ada µsatu-satunya¶

  pemahaman tentang teori belajar konstruktivisme, yang ada adalah berbagai

 pendekatan konstruktivisme yang diterapkan dalam berbagai bidang ilmu, yang

mempunyai penekanan berbeda. Pemikir konstruktivis, Vygotsky menekankan

 pentingnya peran konstruksi pengetahuan sebagai proses social dan kebersamaan,

sedangkan Piaget beranggapan bahwa factor individual lebih penting daripada

factor sosial. 

Page 6: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 6/16

 

Perspektif konstruktivisme juga mempunyai pemahaman tentang belajar 

yang lebih menekankan proses daripada hasil. Hasil belajar sebagai tujuan dinilai

 penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga dinilai

 penting. Dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajar, dan strategi belajar akan

mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berpikir seseorang. Sebagai

upaya memperoleh pemahaman atau pengetahuan, siswa µ mengkonstruksi¶ atau

membangun pemahamannya terhadap fenomena yang ditemui dengan

menggunakan pengalaman, struktur kognitif, dan keyakinan yang dimiliki. 

Dengan demikian pemahaman atau pengetahuan dapat dikatakan bersifat

subjektif oleh karena sesuai dengan proses yang digunakan seseorang untuk 

mengkonstruksi pemahaman tersebut. Perkembangan dan perubahan terhadap

  pemahaman konsep terjadi sesuai pengalaman dan interaksi dengan pandangan

lain yang ditemukan kemudian. 

Perspektif konstruktivisme ini sering kali diperbandingkan dengan

  perspektif tradisional objektivis, yang beranggapan bahwa pengetahuan

merupakan suatu objek di luar manusia, yang mempunyai sifat objektif dengan

struktur tertentu yang jelas.

Sebagai konsekuensi dari pandangan ini, pembelajaran dilakukan lebih bersifat sebagai µtransfer of knowledge¶ dari guru

kepada siswa. Dalam hal ini siswa lebih banyak menerima saja apa yang

disampaikan guru. Sedangkan menurut perspektif konstruktivisme, pembelajaran

di kelas dilihat sebagai proses µkonstruksi¶ pengetahuan oleh siswa. Perspektif 

konstruktivisme mengharuskan siswa bersikap adil. Dalam proses ini siswa

mengembangkan gagasan atau konsep baru berdasarkan analisis dan pemikiran

ulang terhadap pengetahuan yang diperoleh pada masa lalu dan masa kini. 

Dengan demikian, pembelajaran perlu disusun berorientasi lebih kepada

kebutuhan dan kondisi siswa, dengan memicu rasa ingin tahu dan keterampilan

memecahkan masalah melalui inquiry learning, reflective learning, dan problem-

based learning. 

Page 7: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 7/16

 

Meski konsep konstruktivisme mempunyai interpretasi perwujudan yang

 beragam, namun terdapat cirri-ciri tertentu yang dipenuhi, yaitu bahwa ³belajar 

merupakan proses aktif untuk mengkonstruksi pengetahuan dan bukan proses

menerima pengetahuan. Proses pembelajaran yang terjadi lebih dimaksudkan

untuk membantu atau mendukung proses pembelajaran, bukan sekadar untuk 

menyampaikan pengetahuan´, sehingga penekanannya bukan pada bagaimana

µmentransfer¶ ilmu sebagaimana menyuapi siswa dengan makanan jadi, tetapi

  pada cara µmentransfer¶ struktur berpikir dan pengetahuan, di mana siswa

mengolah pemahamannya dari yang disiapkan guru. 

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, pemahaman orang tentang

konstruktivisme beragam, karena konstruktivisme memang mempunyai beberapa

  perwujudan tergantung dari sisi mana dilihatnya. Sehingga untuk memahami

  perspektif konstruktivisme dengan utuh maka perlu untuk membahas dua sisi

  bentuk konstruktivisme, yaitu konstruktivisme individual (individual 

constructivism) dan konstruktivisme social (  social constructivism). Dalam

  perspektif konstruktivis suatu pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dengan

menggunakan pengalaman dan struktur kognitif yang sudah dimiliki.

Tetapi, halini tidaklah berarti tidak dimungkinkannya pemahaman bersama atau

  pemahaman yang sama terhadap suatu realitas. Sekelompok orang dapat

mempunyai pemehaman yang sama terhadap suatu fenomena atau realitas

tertentu melalui interaksi social dan kolaborasi bersama dalam membangun

makna. 

B.  Prinsip Implikasi Konstruktivisme terhadap Pembelajaran

Bagi kaum konstruktivis, belajar adalah proses mengkonstruksi

 pengetahuan. Proses konstruksi itu dilakukan secara pribadi dan sosial. Proses ini

adalah proses aktif, sedangkan mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan

dari guru ke siswa, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa

membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan siswa

dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, dan

Page 8: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 8/16

 

  bersikap kritis. Jadi mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri. Penggunaan

  pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran akan membawa implikasi

sebagi berikut:

a.  I  si Pembelajaran

Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme, guru tidak dapat menentukan secara spesifik isi atau bahan

yang harus dipelajari oleh siswa, tetapi hanya sebatas memberikan rambu-

rambu bahan pembelajaran yang sifatnya umum. Proses penyajian dimulai

dari keseluruhan ke bagian-bagian, bukan sebaliknya. Mengingat aliran

konstruktivisme lebih mengutamakan pemahaman terhadap konsep-konsep

  besar, maka konsep tersebut disajikan dalam konteksnya yang actual yang

kadang-kadang kompleks. Siswa perlu didorong agar ia tidak takut pada hal-

hal yang komplek . Siswa perlu memahami bahwa hal-hal yang kompleks akan

memberikan tantangan untuk diketahui dan dipahami. 

Dalam belajar secara konstruktivis, siswa harus membentuk pengertian

dari berbagai sudut pandang, maka dalam proses belajarnya tidak bisa

dipisahkan dengan dunia riil dan informasi dari berbagai sumber .

Di kelassiswa harus dimotivasi untuk mencari sudut pandang baru dan

mempertimbangkan sumber data alternatif . 

b. Tujuan Pembelajaran

Tugas guru dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme

adalah membantu siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui

  proses internalisasi, pembentukan kembali, dan transformasi informasi yang

telah diperolehnya menjadi pengetahuan baru. Transformasi terjadi kalau ada

  pemahaman (understanding ), sedangkan pemahaman terjadi sebagai akibat

terbentuknya struktur kognitif baru dalam pikiran siswa. Pemahaman terjadi

kalau terjadi proses akomodasi atau perubahan paradigma dalam pikiran

siswa. Berlandaskan teoritik, tujuan pembelajaran dengan menggunakan

  pendekatan konstruktivisme adalah membangun pemahaman. Pemahaman

Page 9: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 9/16

 

dinilai penting, karena pemahaman akan memberikan makna kepada apa yang

dipelajari. Karena itu tekanan belajar bukanlah untuk memperoleh atau

menemukan lebih banyak, akan tetapi yang lebih penting adalah memberikan

interpretasi melalui skema atau struktur kognitif yang berbeda. 

c. Strategi Pembelajaran

Tugas guru adalah membantu agar siswa mampu mengkonstruksi

  pengetahuannya sesuai dengan situasi konkrit, maka strategi pembelajaran

yang digunakan perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi siswa. Guru

tidak dapat memastikan strategi yang digunakan, yang dapat hanya sebatas

tawaran dan saran. Dalam hal ini teknik dan seni yang dimiliki guru ditantang

untuk mengoptimalkan pembelajaran. 

Pendekatan konstruktivisme mementingkan pengembangan lingkungan

 belajar yang meningkatkan pembentukan pengertian dari perspektif ganda, dan

informasi yang efektif atau kontrol eksternal yang teliti dari peristiwa-

 peristiwa siswa yang ketat, dihindari sama sekali. Untuk maksud tersebut, guru

  perlu melakukan hal-hal berikut: (1) menyajikan masalah-masalah aktual

kepada siswa dalam konteks yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa,(2) pembelajaran distrukturkan di sekitar konsep-konsep primer, (3) memberi

dorongan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan sendiri, (4) memberikan

siswa untuk menemukan jawaban dari pertanyaan sendiri, (5) memberanikan

siswa mengemukakan pendapat dan menghargai sudut pandangnya, (6)

menantang siswa untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam, bukan

sekedar menyelesaikan tugas, (7) menganjurkan siswa bekerja dalam

kelompok, (8) mendorong siswa untuk berani menerima tanggung jawab, dan

(9) menilai proses dan hasil belajar siswa dalam konteks pembelajaran. 

d. Penataan Lingkungan Belajar 

Penataan lingkungan belajar berdasar pendekatan konstruktivistik 

diidentifikasikan dengan alternatif sebagai berikut; (1) menyediakan

  pengalaman belajar melalui proses pembentukan pengetahuan dimana siswa

Page 10: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 10/16

 

ikut menentukan topik/sub topik yang mereka sikapi, metode pembelajaran

  beriku tstrategi pembelajaran yang dipergunakan, (2) menyediakan

 pengalaman belajar yang kaya akan alternatif seperti peninjauan masalah dari

 berbagai segi, (3) mengintegrasikan proses belajar dengan konteks yang nyata

dan relevan dengan harapan siswa dapat menerapkan pengetahuan yang

didapat dalam hidup sehari-hari, (4) memberikan kesempatan pada siswa

untuk menentukan isi dan arah belajar mereka dengan menempatkan guru

sebagai konsultan, (5) peningkatan interaksi antara guru dengan siswa dan

antar siswa sendiri, (6) meningkatkan penggunaan berbagai sumber belajar 

disamping komunikasi tertulis dan lisan, (7) meningkatkan kesadaran siswa

dalam proses pembentukan pengetahuan mereka agar siswa mampu

menjelaskan mengapa/bagaimana mereka memecahkan masalah dengan cara

tertentu. 

e. Hubungan Guru-Siswa

Dalam aliran kostruktivisme, guru bukanlah seseorang yang mahatahu

dan siswa bukanlah yang belum tahu, karena itu harus diberi tahu. Dalam

 proses belajar, siswa aktif mencari tahu dengan membentuk pengetahuannya,sedangkan guru membantu agar pencarian itu berjalan baik . Dalam banyak hal

guru dan siswa bersama-sama membangun pengetahuan. Dalam hal ini

hubungan guru dan siswa lebih sebagai mitra yang bersamasama membangun

 pengetahuan. 

Untuk mengidentifikasi sejumlah karakteristik hubungan guru-siswa

dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik berikut ini: (1)

hubungan antara guru dengan siswa diupayakan terjadi secara optimal, (2)

  pembelajaran perlu difokuskan pada kemampuan siswa untuk menguasai

konsep dan mengutarakan pandangannya, (3) evaluasi siswa terintegrasi dalam

  proses belajar mengajar melalui observasi terhadap siswa yang umumnya

  bekerja dalam kelompok, (4) aktivitas siswa lebih ditekankan pada

Page 11: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 11/16

 

 pengembangan generalisasi dan demonstrasi, (5) aktivitas pembelajaran relatif 

tergantung pada isi yang menyebabkan siswa berpikir . 

C.  Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivisme 

Proses belajar sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan peserta

didik, karena pengetahuan yang telah diperoleh dan dimiliki seseorang akan membentuk 

suatu jaringan struktur kognitif dalam dirinya. Pada bagian ini akan membahas proses

  belajar dari pandangan konstruktivistik, baik dari aspek-aspek pelajar, peranan guru,

sarana belajar, dan evaluasi belajar . 

Proses belajar konstruktivisme menurut paham konstruktivisvistik, manusia

membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi arti pada

  pengetahuan sesuai dengan pengalamannya. Esensi dari teori konstruktivistik adalah

siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi

lain, dan apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Sehingga

dalam proses belajar, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka dengan keterlibatan

aktif dalam kegiatan belajar mengajar . 

Pengelolaan pembelajaran konstruktivisme harus diutamakan pada pengelolaan

siswa dalam memperoleh gagasannya, bukan semata-mata pada pengelolaan siswa dan

lingkungan belajarnya bahkan pada prestasi belajarnya yang dikaitkan dengan sistem

 penghargaan dari luar seperti nilai, ijazah, dan sebagainya. Karena ibaratnya siswa lahir 

dengan pengetahuan masih kosong, mencoba melakukan interaksi dengan orang lain dan

lingkungan sehingga siswa mendapat pengetahuan awal yang diproses dari pengalaman

 belajar untuk memperoleh pengetahuan yang baru. 

Peranan Siswa (Si-pelajar), Menurut teori konstruktivisme, belajar adalah proses

 pemaknaan atau penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas kolaboratif,

dan refleksi serta interpretasi. Proses tersebut harus dilakukan oleh siswa (pelajar),

karena pembelajaran konstruktivistik lebih banyak diarahkan untuk meladeni pertanyaan

atau pandangan pelajar . Sehingga siswa bisa memiliki pemahaman yang berbeda

terhadap pengetahuan yang dipelajari. Dalam pembelajaran konstruktivistik, siswa

menjadi pusat kegiatan dan guru sebagai fasilitator .  Akan tetapi kadang guru harus

mengambil prakarsa untuk menata lingkungan agar terbentuk proses belajar yang

optimal sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan menggali informasi. Namun pada

akhirnya yang paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar dari

Page 12: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 12/16

 

siswa itu sendiri. Dengan kata lain, bahwa pada dasarnya hakekat kendali belajar 

sepenuhnya ada pada siswa. 

Guru berperan sebagai fasilitator artinya membantu siswa untuk membentuk 

 pengetahuannya sendiri dan proses pengkonstruksian pengetahuan berjalan lancar . Guru

tidak mentransferkan pengetahuan yang dimilikinya pada siswa tetapi dituntut untuk 

memahami jalan pikiran atau cara pandang setiap siswa dalam belajar . 

Peranan utama guru dalam interaksi pendidikan adalah pengendalian, yang meliputi:

1.  Menumbuhkan kemandirian pada siswa dengan memberikan kesempatan untuk 

 bertindak dan mengambil keputusan. 

2.  Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa agar dapat melakukan sesuatunya

dengan baik . 

3.  Memberikan kemudahan dalam belajar dengan menyediakan fasilitas yang

mendukung dan memberi peluang yang optimal bagi siswa. 

Pusat kegiatan pembelajaran konstruktivisme adalah siswa. Dalam proses

  belajar, siswa berusaha menggali dan membentuk pengetahuannya sendiri serta bebas

dalam mengungkapkan pendapat dan pemikirannya. Sehingga segala sesuatu seperti

  bahan, media, peralatan, lingkungan dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu

 proses belajar tersebut. Dengan demikian, siswa akan terbiasa dan terlatih untuk berpikir 

sendiri, mandiri, kritis, kreatif dan mampu bertanggung jawab. Evaluasi belajar . 

Lingkungan belajar dimana kegiatan belajar dilaksanakan sangat mendukung munculnya

  berbagai pandangan dan interpretasi terhadap realitas. Sedangkan menurut pandangan

konstruktivistik, realitas ada pada pikiran seseorang, sehingga manusia mengkonstruksi

dan menginterpretasikannya berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya sendiri. 

Pandangan konstruktivisme menggunakan goal-free evaluation, yaitu suatu konstruksi

untuk mengatasi kelemahan evaluasi pada tujuan spesifik . Evaluasi yang digunakan

untuk menilai hasil belajar konstruktivistik, memerlukan proses pengalaman kognitif 

  bagi tujuan-tujuan konstruktivistik . Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar dan

menekankan pada keterampilan proses dalam kelompok . Bentuk-bentuk evaluasi ini

dapat diarahkan pada tugas-tugas autentik, tugas-tugas yang menuntut aktivitas belajar 

yang bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari dalam konteks nyata serta

mengkonstruksi pengetahuan yang menggambarkan proses berpikir yang lebih tinggi

Page 13: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 13/16

 

dan mengkonstruksi pengalaman siswa dan mengarahkannya pada konteks yang lebih

luas. 

D.  Aspek-aspek Pembelajaran Konstruktivime

Fornot mengemukakan aaspek-aspek konstruktivime sebagai berikut: adaptasi

(adaptation), konsep pada lingkungan (the concept of envieronmet ), dan pembentukan

makna (the construction of meaning ). Dari ketiga aspek tersebut J. Piaget berpendapat

  bahwa adaptasi terhadap lingkungan dilakukan melalui dua proses yaitu asimilasi dan

akomodasi. 

Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi,

konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam

 pikirannya. Asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan

mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Proses

asimilasi ini berjalan terus.  Asimilasi tidak akan menyebabkan perubahan/pergantian

skemata melainkan perkembangan skemata. Asimilasi adalah salah satu proses individu

dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan lingkungan baru perngertian

orang itu akan berkembang. 

Akomodasi, dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru seseorang

tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru dengan skemata yang telah

dimiliki. Pengalaman yang baru itu bisa jadi sama sekali tidak cocok dengan skema yang

telah ada. Dalam keadaan demikian orang akan mengadakan akomodasi.  Akomodasi

terjadi untuk membentuk skema baru yang cocok dengan rangsangan yang baru atau

memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu . Bagi Piaget 

adaptasi merupakan suatu kesetimbangan antara asimilasi dan akomodasi. Bila dalam

  proses asimilasi seseorang tidak dapat mengadakan adaptasi terhadap lingkungannya

maka terjadilah ketidaksetimbangan.  Akibat ketidaksetimbangan itu maka tercapailah

akomodasi dan struktur kognitif yang ada yang akan mengalami atau munculnya struktur 

yang baru. Pertumbuhan intelektual ini merupakan proses terus menerus tentang keadaan

ketidaksetimbangan dan keadaan setimbang. Tetapi bila terjadi kesetimbangan maka

individu akan berada pada tingkat yang lebih tinggi daripada sebelumnya . 

Konstruktivisme Vygotsky memandang bahwa pengetahuan dikonstruksi secara

kolaboratif antar individual dan keadaan tersebut dapat disesuaikan oleh setiap individu . 

Proses dalam kognisi diarahkan memalui adaptasi intelektual dalam konteks social

Page 14: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 14/16

 

 budaya. Proses penyesuaian itu equivalent dengan pengkonstruksian pengetahuan secara

intra individual yakni melalui proses regulasi diri internal. Dalam hubungan ini, para

konstruktivis Vygotsky lebih menekankan pada penerapan teknik saling tukar gagasan

antar individual. 

Dua prinsip penting yang diturunkan dari teori Vygotsky adalah: (1), mengenai

fungsi dan pentingnya bahasa dalam komunikasi social yang dimulai proses

  pencanderaan terhadap tanda (sign) sampai kepada tukar menukar informasi dan

  pengetahuan, (2) zona of proximal development . Pembelajar sebagai mediator memiliki

  peran mendorong dan menjembatani siswa dalam upayanya membangun pengetahuan,

 pengertian dan kompetensi. 

Sumbangan penting teori Vygotsky adalah penekanan pada hakikat

  pembelajaran sosiakultural. Inti teori Vygotsky adalah menekankan interaksi antara

aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan penekanannya pada lingkungan social

 pembelajaran. Menurut teori Vygotsky, funsi kognitif manusia berasal dari interaksi

social masing-masing individu dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin bahwa

  pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari

namun tugas-tugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu

 berada dalam  zona of proximal development  mereka.   Zona of proximal development 

adalah daerah antar tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai

kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial

yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang

dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu. 

Pengetahuan dan pengertian dikonstruksi bila seseorang terlibat secara social

dalam dialog dan aktif dalam percobaan-percobaan dan pengalaman. Pembentukan

makna adalah dialog antar pribadi.dalam hal ini pebelajar tidak hanya memerlukan akses

  pengalaman fisik tetapi juga interaksi dengan pengalaman yang dimiliki oleh individu

lain. Pembelajaran yang sifatnya kooperatif  (cooperative learning ) ini muncul ketika

siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar yang diinginka oleh siswa. 

Pengelolaan kelas menurut cooperative learning  bertujuan membantu siswa untuk 

mengembangkan niat dan kiat bekerja sama dan berinteraksi dengna siswa yang lain. 

Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas yaitu:

 pengelompokan, semangar kooperatif dan penataan kelas. 

Page 15: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 15/16

 

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Esensi dari teori konstruktivisme yaitu ide bahwa siswa harus menemukan

dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain dan

informasi itu manjadi milik mereka sendiri. Dengan dasar ini pembelajaran

harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan belajar bukan hanya

 bergantung lingkungan atau kondisi belajar melainkan juga pada pengetahuanawal siswa. Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran

guru ke siswa, namun secara aktif dibangun oleh siswa sendiri melalui

 pengalaman nyata, hal ini sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Piaget yaitu

  belajar merupakan proses adaptasi terhadap lingkungan yang melibatkan

asimilasi, yaitu proses bergabungnya stimulus kedalam struktur kognitif . Bila

stimulus baru tersebut masuk kedalam struktur kognitif diasimilasikan, maka

akan terjadi proses adaptasi yang disebut kesinambungan dan struktur 

kognitif menjadi bertambah. 

B.  Saran

Model pembelajaran konstruktivisme dapat menjadi salah satu pilihan

untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar guru. Dengan

  pembelajaran berorientasi pada siswa ini, semua sumber daya dan sumber 

  belajar yang ada, merupakan fasilitas yang harus dilengkapi dan

dipergunakan secara optimal. 

Page 16: KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11

5/13/2018 KONTRUKTIVISME Makalah klompok 11 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivisme-makalah-klompok-11 16/16

 

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, Aklama. 2011.  Teori Belajar Konstruktivisme. http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-belajar-konstruktivisme. 

Diakses pada tanggal 2 Oktober 2011. 

Anonim .2010.  Kontruktivisme. http://en.wikipedia.org/wiki/Constructivism. Diakses

 pada tanggal 2 Oktober 2011. 

Budiningsih, A.C. 2005.  Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. R ineka Cipta

Gasong, dina.2009

.   Kontruktivisme

.http://en

.aspek 

.konstruktivisme

.org/wiki

. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2011. 

Hamzah. 2008.  Teori Belajar Konstruktivisme. 

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstruktivisme. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2011. 

Pranata.2008.Belajar Kontruktivisme.  http://puslit.petra.ac.id/journals/interior/. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2011. 

Suparno, P.1997.  Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:Kanisius. 

Surianto. 2009.  Teori Pembelajaran Konstruktivisme. http://surianto200477.wordpress.com/2009/09/17/teori-pembelajaran-

konstruktivisme/. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2011.