Kontrol Motor Menggunakan LQR

7
Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 1 PERANCANGAN EMBEDDED KONTROLER LQR ADAPTIVE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC Aria Darmawan, Ir. Rusdhianto Effendi A. K., MT., Ir. Ali Fatoni, MT. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Abstrak Motor DC banyak digunakan di berbagai bidang, dari bidang industri, peralatan rumah tangga bahkan mainan anak. Kemampuan mengejar setpoint dan kemampuan menjaga kecepatan sesuai setpoint ketika motor mengalami perubahan beban menjadi parameter baik buruknya kendali kecepatan. Pada Tugas Akhir ini digunakan motor DC dengan magnet permanen sebagai plant yang akan dikontrol dengan teknik kontrol optimal Linear Quadratic Regulator (LQR) Adaptive. Pada motor DC dengan magnet permanen, perubahan kecepatan motor dapat diatur dengan cara mengubah-ubah besarnya parameter yang diberikan pada motor. Untuk perancangan dan pembuatan kontroler LQR Adaptive dengan meletakkan operasi algoritmanya pada memori mikrokontroler ATMEGA32. Dari respon dapat dilihat bahwa semakin besar nilai parameter Q bernilai 3, dengan setpoint dan parameter R yang tetap, respon semakin cepat mencapai steady state. Kata kunci : Motor DC, Kontroler LQR Adaptif, Mikrokontroler ATMEGA32. I. PENDAHULUAN Persoalan kontrol optimal telah menarik perhatian yang sangat besar selama dasawarsa terakhir sebagai akibat meningkatnya kebutuhan sistem dengan performansi tinggi disamping tersedianya fasilitas komputer digital. Untuk menyelesaikan persoalan sistem kontrol optimal, perlu dicari suatu aturan untuk menentukan pengambil keputusan sistem kontrol, dengan beberapa kendala tertentu, yang akan meminimumkan suatu ukuran simpangan dari perilaku idealnya. Ukuran ini biasanya ditetapkan berdasarkan indeks unjuk kerja sistem yang bersangkutan. Pada Tugas Akhir ini digunakan motor DC dengan magnet permanen sebagai plant yang akan dikontrol dengan teknik kontrol optimal Linear Quadratic Regulator (LQR) Adaptive. Pada motor DC dengan magnet permanen, perubahan kecepatan motor dapat diatur dengan cara mengubah-ubah besarnya parameter yang diberikan pada motor. Untuk perancangan dan pembuatan kontroler LQR Adaptive dengan meletakkan operasi algoritmanya pada memori mikrokontroler ATMEGA32. II. DISKRIPSI PLANT MOTOR DC Motor merupakan perangkat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor DC banyak digunakan di berbagai peralatan karena torsinya yang besar seperti pada mesin bubut, mesin CNC, tracking antena atau sistem konveyer. 1. Prinsip Kerja [14] Pada Gambar 1 menggambarkan operasi dari satu mesin arus searah. Medan stator memproduksi fluks ϕ dari kutub U ke kutub S. Sikat-arang menyentuh terminal kumparan rotor dibawah kutub. Bila sikat-arang dihubungkan pada satu sumber arus-searah diluar dengan tegangan V, maka satu arus I masuk terminal kumparan rotor dibawah kutub U dan keluar dari terminal dibawah kutub S. Dengan adanya fluks stator dan arus rotor akan menghasilkan satu gaya F bekerja pada kumparan yang dikenal sebagai gaya Lorentz. Arah F diperlihatkan seperti pada Gambar 1 Gaya ini menghasilkan torsi yang memutar rotor kearah berlawanan dengan jarum-jam. Kumparan yang membawa arus bergerak menjauhi sikat-arang dan dilepas dari sumber suplai luar. Kumparan berikutnya bergerak dibawah sikat-arang dan membawa arus I. Hal demikian memproduksi satu gaya F secara terus-menerus (kontinyu) dan rotor berputar secara kontinyu. Perhatikan bahwa fungsi dari komutator dan sikat- arang adalah penyalaan (to switch) secara mekanik.

description

Kontrol Motor menggunakan LQR

Transcript of Kontrol Motor Menggunakan LQR

  • Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    1

    PERANCANGAN EMBEDDED

    KONTROLER LQR ADAPTIVE

    MENGGUNAKAN

    MIKROKONTROLER UNTUK

    PENGATURAN KECEPATAN MOTOR

    DC

    Aria Darmawan, Ir. Rusdhianto Effendi A. K., MT., Ir. Ali Fatoni, MT.

    Jurusan Teknik Elektro FTI ITS

    Abstrak Motor DC banyak digunakan di berbagai bidang, dari bidang industri, peralatan rumah tangga bahkan

    mainan anak. Kemampuan mengejar setpoint dan

    kemampuan menjaga kecepatan sesuai setpoint ketika motor

    mengalami perubahan beban menjadi parameter baik

    buruknya kendali kecepatan.

    Pada Tugas Akhir ini digunakan motor DC dengan

    magnet permanen sebagai plant yang akan dikontrol dengan

    teknik kontrol optimal Linear Quadratic Regulator (LQR)

    Adaptive. Pada motor DC dengan magnet permanen,

    perubahan kecepatan motor dapat diatur dengan cara

    mengubah-ubah besarnya parameter yang diberikan pada

    motor. Untuk perancangan dan pembuatan kontroler LQR

    Adaptive dengan meletakkan operasi algoritmanya pada

    memori mikrokontroler ATMEGA32.

    Dari respon dapat dilihat bahwa semakin besar nilai

    parameter Q bernilai 3, dengan setpoint dan parameter R

    yang tetap, respon semakin cepat mencapai steady state.

    Kata kunci : Motor DC, Kontroler LQR Adaptif,

    Mikrokontroler ATMEGA32.

    I. PENDAHULUAN

    Persoalan kontrol optimal telah menarik perhatian

    yang sangat besar selama dasawarsa terakhir sebagai akibat

    meningkatnya kebutuhan sistem dengan performansi tinggi

    disamping tersedianya fasilitas komputer digital. Untuk

    menyelesaikan persoalan sistem kontrol optimal, perlu dicari

    suatu aturan untuk menentukan pengambil keputusan sistem

    kontrol, dengan beberapa kendala tertentu, yang akan

    meminimumkan suatu ukuran simpangan dari perilaku

    idealnya. Ukuran ini biasanya ditetapkan berdasarkan indeks

    unjuk kerja sistem yang bersangkutan.

    Pada Tugas Akhir ini digunakan motor DC dengan

    magnet permanen sebagai plant yang akan dikontrol dengan

    teknik kontrol optimal Linear Quadratic Regulator (LQR)

    Adaptive. Pada motor DC dengan magnet permanen,

    perubahan kecepatan motor dapat diatur dengan cara

    mengubah-ubah besarnya parameter yang diberikan pada

    motor. Untuk perancangan dan pembuatan kontroler LQR

    Adaptive dengan meletakkan operasi algoritmanya pada

    memori mikrokontroler ATMEGA32.

    II. DISKRIPSI PLANT MOTOR DC

    Motor merupakan perangkat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor DC banyak digunakan di berbagai peralatan karena torsinya yang besar seperti pada mesin bubut, mesin CNC, tracking antena atau sistem konveyer.

    1. Prinsip Kerja [14] Pada Gambar 1 menggambarkan operasi dari satu

    mesin arus searah. Medan stator memproduksi fluks dari kutub U ke kutub S. Sikat-arang menyentuh terminal

    kumparan rotor dibawah kutub. Bila sikat-arang

    dihubungkan pada satu sumber arus-searah diluar dengan

    tegangan V, maka satu arus I masuk terminal kumparan rotor

    dibawah kutub U dan keluar dari terminal dibawah kutub S.

    Dengan adanya fluks stator dan arus rotor akan

    menghasilkan satu gaya F bekerja pada kumparan yang

    dikenal sebagai gaya Lorentz. Arah F diperlihatkan seperti

    pada Gambar 1 Gaya ini menghasilkan torsi yang memutar

    rotor kearah berlawanan dengan jarum-jam. Kumparan yang

    membawa arus bergerak menjauhi sikat-arang dan dilepas

    dari sumber suplai luar.

    Kumparan berikutnya bergerak dibawah sikat-arang

    dan membawa arus I. Hal demikian memproduksi satu gaya

    F secara terus-menerus (kontinyu) dan rotor berputar secara

    kontinyu. Perhatikan bahwa fungsi dari komutator dan sikat-

    arang adalah penyalaan (to switch) secara mekanik.

  • Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    2

    Gambar 1 Bagian-bagian Motor DC

    a. Model Matematika Motor DC [13] Pengaturan kecepatan pada motor DC dengan

    penguatan medan dengan menggunakan magnet permanen

    ini dapat dilakukan dengan mengatur tegangan pada

    kumparan jangkar. Karena medan magnet yang dihasilkan

    berasal dari magnet permanen maka kuat medan magnet

    tersebut bernilai tetap. Skema rangkaian motor sederhana

    dapat dilihat pada Gambar 2.

    Gambar 2 Diagram Skematik Motor DC

    Untuk keperluan pengaturan kecepatan putar motor

    DC, maka Diagram blok total sistem, sebagai berikut.

    Gambar 3 Diagram Blok Total Sistem

    Fungsi alih sistem motor DC sebagai berikut:

    Pada umumnya induktansi dari kumparan jangkar

    motor sangat kecil sekali harganya sehingga dapat diabaikan, sehingga persamaan (1) menjadi persamaan (2) :

    Dengan menyatakan,

    Maka fungsi alih antara kecepatan motor dengan tegangan masukkan dapat dinyatakan sebagai :

    Sehingga fungsi alih untuk motor DC dapat

    disederhanakan menjadi fungsi alih orde satu dengan menyatakan konstanta penguat motor DC dan adalah konstanta waktu motor DC.

    b. Kontroler Optimal Linear Quadratic Regulator (LQR) [9]

    Linear Quadratic Regulator adalah suatu kontrol

    optimal pada sistem linear dengan kriteria kuadratik untuk

    menyelesaikan permasalahan regulator (Regulator Problem).

    Suatu sistem linear :

    BuAxx (4)

    Cxy (5)

    Dimana:

    1*nx : State Sistem

    nmu * : State input

    1*ly : State output A : Matriks Sistem An*n

    B : Matriks Input Bn*m

    C : Matriks Output Cl*n

    Dengan meminimisasi energi (cost function/quadratic

    function) melalui indeks performansi dalam interval [t0 , ] adalah :

    0

    )(2

    1

    t

    dtRuTuQxTxJ (6)

    Dimana:

    t0 = waktu awal

    = waktu akhir Q = matriks semidefinit positif

    R = matriks definit positif

    Persoalan regulator dapat diselesaikan dengan

    menyelesaikan Persamaan Riccati sebagai berikut :

    (7) Di mana pemilihan pemberat Q dan R berpedoman pada :

    1. Semakin besar harga Q, semakin memperbesar harga elemen penguatan K sehingga mempercepat sistem untuk

    mencapai keadaan tunak (intermediate state cost

    function).

    2. Semakin besar harga R, maka akan memperkecil harga penguatan K dan memperlambat keadaan tunak (energy

    drive).

    Gambar 4 menunjukkan diagram blok dari kontrol optimal.

    Diusahakan harga dari penyelesaian persamaan Riccati

    merupakan matrik yang bernilai kecil. Di mana :

    (8) (9)

  • Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    3

    Gambar 4 Diagram Blok dari Kontrol Optimal

    Sistem Kontrol Optimal untuk Waktu Diskrit [3]

    Steady State Regulator System Di sini, kita membiarkan cenderung , dengan kita

    anggap untuk kasus time-invariant. Dengan demikian, plant

    linear time-invariant menjadi,

    dan Performansi Indeksnya menjadi

    Waktu akhir cenderung , kita dapatkan matriks Riccati

    P(k) mencapai nilai steady state . Artinya,

    Menghasilkan persamaan Algebraic Riccati Equation (ARE)

    sebagai berikut,

    Bentuk lainnya untuk ARE diatas diperoleh dengan

    mempertimbangkan kondisi steady state dari DRE sebagai

    Feedback Optimal Control menjadi

    Dimana, Kalman gain menjadi

    Kontroler Adaptif Auto Regresive (AR)

    Model AR merupakan model yang digunakan untuk

    menunjukkan efek dari kontrol pada output dari plant.

    Pembangkitan proses AR diilustrasikan sebagai berikut:

    Jika hanya ada

    AR merupakan salah satu bentuk khusus dari representasi

    diskrit sistem deterministik.

    Gambar 5 Bentuk Umum Representasi Sistem Diskrit

    = Koefisien delay Dimana,

    Sebagai polinomial sistem/karakteristik sistem ( = orde sistem)

    Sebagai polinomial input deterministik ( = orde input)

    Sebagai polinomial input exogenous ( = orde noise) Metode Pendekatan Penyelesaian Persamaan Linier Simultan

    Parameter Rata-rata (P3LS-PR)

    Karena terdapat sejumlah N parameter, maka

    sekurang-kurangnya diperlukan sejumlah N-buah persamaan

    linier yang simultan yang dapat digunakan untuk

    menentukan nilai parameter.

    Dimana,

    Parameter rata-rata dapat ditulis sebagai berikut :

    III. PERANCANGAN SISTEM

    Untuk merealisasikan sistem kontrol proses secara

    menyeluruh, diperlukan suatu bentuk konfigurasi yang

    mampu mencakup dan menunjukkan jalannya suatu proses

    secara keseluruhan. Bentuk konfigurasi dari sistem yang

    dibangun ditunjukkan dalam Gambar 5 dan Gambar

    menunjukkan implementasi plant pengendalian kecepatan

    motor DC menggunakan mikrokontroler ATMEGA32.

    Gambar 5 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

    Gambar 6 Implementasi Plant Motor DC

    Sebelum perancangan sistem dilakukan, maka perlu

    menentukan perangkat keras dan lunak apa saja yang di

    (k)

    + +

    y(k) x(k)

  • Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    4

    butuhkan dalam sistem. Adapun perangkat keras dan

    perangkat lunak yang akan di butuhkan pada perancangan

    sistem.

    1. Sistem Motor DC dan Tachogenerator Motor DC yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

    2 buah, 1 sebagai motor yang diatur kecepatannya sedangkan

    1 buah motor sebagai tachogenerator yang dihubungkan

    porosnya menggunakan kopel sehingga kecepatan kedua

    motor tersebut selalu sama. Sistem tersebut diilustrasikan

    dalam gambar berikut ini.

    Gambar 7 Motor DC dan Tachogenerator

    2. Driver Motor Embedded Module Series (EMS) 2 A Dual H-Bridge

    merupakan driver H-Bridge yang didisain untuk

    menghasilkan drive 2 arah dengan arus kontinyu sampai

    dengan 2 A pada tegangan 4,8 Volt sampai 46 Volt. Tiap H-

    Bridge dilengkapi dengan sensor arus beban yang dapat

    digunakan sebagai umpan balik ke pengendali. Modul ini

    mampu men-drive beban-beban induktif seperti misalnya

    relay, solenoida, motor DC, motor stepper, dan berbagai

    macam beban lainnya.

    Gambar 8 Driver Motor DC EMS 2 A Dual H-Bridge

    3. Identifikasi Plant Terbatasnya informasi mengenai peralatan membuat kita

    sulit untuk melakukan pengaturan untuk menghasilkan data

    yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi

    tentang sistem tersebut untuk memperoleh model matematis

    dari plant, sehingga akan diketahui gejala atau

    karakteristiknya. Proses identifikasi dilakukan secara open

    loop dengan set point 4 Volt. Selanjutnya respon yang

    didapat akan direpresentasikan dalam bentuk grafik,

    sehingga memungkinkan untuk dianalisa dan merancang

    kontroler yang sesuai dengan sistem tersebut.

    .

    Gambar 9 Keluaran Terukur Respon Open Loop Plant Tidak Berbeban

    Terhadap Sinyal Uji Step

    Gambar 10 Keluaran Terukur Respon Open Loop Plant Berbeban Terhadap

    Sinyal Uji Step

    Beradasarkan grafik respon pada Gambar 9, maka

    diperoleh spesifikasi respon menggunakan identifikasi statis

    dengan nilai Gain Overall sebagai berikut :

    Yss = 3.15

    Xss = 4

    Mencari , yaitu

    0.632 x 3.15 = 1.9908

    = 0.0475 s sehingga model respon yang didapat, yaitu

    Validasi Model

    Untuk mengetahui nilai kebenaran model yang dicari

    maka percobaan dilakukan sebanyak 8 kali. Kemudian dicari

    nilai Mean Square Error (MSE), di mana semakin kecil nilai

    MSE maka semakin baik model yang kita buat.

    Mean Square Error ( MSE)

    Mean Square Error =

    Langkah yang sama dilakukan untuk berbeban.

    Pemilihan model yang dipilih adalah model dengan nilai

    MSE terkecil dengan demikian model plant untuk masing-

    masing keadaan beban yang digunakan diperlihatkan pada

    Tabel 1.

    Motor DC Tachogenerator

  • Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    5

    Tabel 1 Model Identifikasi Open Loop

    Beban Model

    Tidak Ada

    Ada

    4. Disain Kontroler Pada penelitian ini kontroler optimal LQR digunakan

    untuk mendapatkan sistem yang stabil, yaitu mendekati set

    point, matriks pembobot Q dan R didapat dengan melakukan

    tuning (trial and error), sehingga diharapkan matriks

    pembobot yang didapat, mampu melakukan proses optimasi

    dan penambahan kontroler adaptif disini adalah untuk

    melakukan proses identifikasi online, diharapkan plant akan

    mempertahankan keadaanya pada keadaan steady state.

    Mengacu dari identifikasi yang dilakukan, diketahui bahwa

    plant merupakan orde satu dengan input U(s), output Y(s)

    dan fungsi alih plant, di mana :

    Persamaan diatas merupakan bentuk waktu kontinyu,

    maka perlu diubah dalam waktu diskrit di MATLAB terlebih

    dahulu karena proses selanjutnya berada di mikrokontoler.

    Maka persamaan diatas menjadi

    Dengan Sampling time (Ts) = Tr / 10 = 0.2835

    Gambar 11 Diagram Blok Kontroler LQR Adaptif

    Berikut adalah flowchart dari pengendalian

    kecepatan motor DC menggunakan kontroler LQR Adaptif.

    Untuk keadaan awal dilakukan identifiaksi offline, guna

    mendapatkan nilai parameter A dan B dari model matematika

    plant dalam waktu diskrit, parameter Q dan R juga

    dimasukkan untuk mendapatkan nilai P, dimana nilai P

    bernilai semi definit positif, proses disini melibatkan

    kontroler LQR. Nilai P ini untuk menghitung sinyal kontrol

    u, apabila nilainya belum sesuai kriteria (mencapai setpoint)

    maka kontroler adapatif bekerja untuk melalukan identifikasi

    online, guna mendapat nilai A dan B yang baru, proses

    terjadi secara terus menerus sampai respon yang bekerja pada

    daerah steady state mendekati sunyal uji step yang

    diharapkan.

  • Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    6

    Gambar 12 Flowchart Kontroler LQR Adaptif

    IV. IMPLEMENTASI

    1. Sistem Open Loop Hasil pengujian secara open loop dijelaskan pada sub

    bab identifikasi plant motor DC sub bab Perancangan, dan

    didapat model matematis dalam fungsi alih sebagai berikut.

    Persamaan diatas merupakan bentuk waktu kontinyu,

    maka perlu diubah dalam waktu diskrit di MATLAB terlebih

    dahulu karena proses selanjutnya berada di mikrokontoler.

    Maka persamaan diatas menjadi

    Dengan Sampling time (Ts) = Tr / 10 = 0.2835

    dengan demikian parameter A = - 0.002558 ; B = 0.7855,

    sedangkan untuk parameter Q dan R dilakukan dengan trial

    and error.

    2. Implementasi Implementasi dilakukan pada plant nyata motor DC.

    Pada sub bab ini akan ditunjukkan antarmuka implementasi

    dan pengujian kontroler LQR Adaptif terhadap beberapa

    variasi perubahan setpoint, parameter Q, dan R.

    Pada bagian ini akan ditunjukkan respon plant saat

    diimplementasikan pada plant. Uji respon kontroler ini

    dilakukan dengan memberikan nilai setpoint 4 Volt dan

    R=1, sedangkan nilai Q divariasikan. Seperti diperlihatkan

    pada Gambar 4.2 Sampai 4.5

    Gambar 13 Respon Kontroler dengan Setpoint 4 Volt, Q=1.5, R=1

    Gambar 14 Respon Kontroler dengan Setpoint 4 Volt, Q=2, R=1

    Gambar 15 Respon Kontroler dengan Setpoint 4 Volt, Q=2.5, R=1

    Gambar 16 Respon Kontroler dengan Setpoint 4 Volt, Q=3, R=1

    Dari respon diatas dapat dilihat bahwa semakin besar

    nilai parameter Q dengan setpoint dan parameter R yang

    tetap, respon semakin cepat mencapai steady state.

  • Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

    7

    Tabel 2 Hasil Analisis Waktu Naik

    Nilai Q Rise Time (Tr)

    1.5 2.125 s

    2 1.075 s

    2.5 0.9 s

    3 0.6 s

    Gambar 17 Respon Kontroler Berbeban dengan Setpoint 4V

    Dari Gambar 4. apabila plant diberi beban tertentu,

    maka respon akan mengejar setpoint, dengan demikian

    kontroler LQR adaptif bekerja sesuai dengan yang

    diharapkan, yaitu mampu bekerja pada daerah steady state

    untuk kasus regulator, penambahan kontroler adaptif mampu

    melakukan mekanisme adaptasi parameter LQR agar tetap

    dipenuhi kriteria optimal.

    V. KESIMPULAN

    Dari pengujian dan analisa yang telah dilakukan

    pada pengerjaan Tugas Akhir ini diperoleh beberapa

    kesimpulan.

    1. Disain LQR dirancang bukan untuk starting melainkan untuk proses regulasi.

    2. Kesalahan pada model terjadi akibat ketidaktepatan dalam penarikan garis pada identifikasi statis.

    3. Dari respon dapat dilihat bahwa semakin besar nilai parameter Q bernilai 3, dengan setpoint dan

    parameter R yang tetap, respon semakin cepat

    mencapai steady state.

    4. Saat plant diberi beban tertentu, maka respon akan mengejar setpoint, dengan demikian kontroler LQR

    adaptif bekerja sesuai dengan yang diharapkan,

    yaitu mampu bekerja pada daerah steady state untuk

    kasus regulator, penambahan kontroler adaptif

    mampu melakukan mekanisme adaptasi parameter

    agar tetap dipenuhi kriteria optimal.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Johnson, Curtis D. 1997.Process Control Instrumentation

    Technology, Prentice-Hall Internastional, Inc : New Jersey. [2] Ogata, Katsuhito. 1997. Modern Control Engineering. Prentice

    Hall, Inc. : New Jersey.

    [3] Naidu, Desineni Subbaram. 2003. Optimal Control System. CRC Press LLC : USA.

    [4] Andrianto, Heri. 2008. Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA16, Menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR). Informatika : Bandung.

    [5] Bejo, Agus. 2007. C & AVR, Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMEGA8535. Graha Ilmu : Yogyakarta.

    [6] Hartono, Puji. 2008. Tesis : Analisis Pengendali Kecepatan Motor DC Menggunakan Metoda Logika Fuzzy Dengan Pencatudayaan

    PWM. Prodi Teknik Elektro, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika-ITB : Bandung.

    [7] Basuki, Arief, 2003. Paper : Pengaturan kecepatan Motor DC Secara Real Time Menggunakan Teknik Kontrol Optimal Linear

    Quadratic Regulator (LQR). Teknik Elektro, Universitas Diponegoro : Semarang.

    [8] Nayiroh, Nurun, 2007. Skripsi : Pemodelan dan Pembuatan Simulasi Kestabilan Respon Transien Motor DC Menggunakan

    Graphical User Interface (GUI) Pada MATLAB. Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Malang :

    Malang.

    [9] Wahyuni, Fitrika, 2011. Skripsi : Pengendalian Tekanan pada Pressure Process Rig 38-714 Melalui MODBUS Menggunakan

    Kontroler PID Linear Quadratic Regulator (LQR). Teknik Sistem Pengaturan. Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS : Surabaya.

    [10] Rismoyo, Rian, 2011. Skripsi : Perancangan dan Implementasi Kontroler Logika Fuzzy Cascade Untuk Pengaturan Posisi Motor

    DC. Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS : Surabaya. [11] Naro, Debra Achmad Fajaryn dan Indhira Kusuma Wardhani. 2009.

    Tugas Akhir : Realisasi Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Melalui Jaringan Tanpa Kabel Untuk Laboratorium

    Remote/Virtual. Prodi D3 Teknik Elektro FTI-ITS : Surabaya. [12] Prasetyo, Ade. 2008. Skripsi : Penggunaan Labview Untuk Sistem

    Pengaturan Kecepatan Motor DC jarak Jauh Dengan Metode

    Adaptif. Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS : Surabaya. [13] Gamayanti, Nurlita. 2010. Diktat Mata Kuliah Dasar Sistem

    Pengaturan. Dosen Teknik Sistem Pengaturan, Jurusan Teknik

    Elektro FTI-ITS : Surabaya.

    [14] Rameli, Mochammad. 2010. Diktat Mata Kuliah Pengaturan

    Penggerak Elektrik. DosenTeknik Sistem Pengaturan, Jurusan

    Teknik Elektro FTI-ITS : Surabaya.

    [15] Atmel Corporation. 2010. ATMEGA32 Datasheet.

    http://www.atmel.com.

    RIWAYAT PENULIS

    Aria Darmawan, lahir pada 7 Februari 1987 di Cilacap.

    Setelah lulus dari SMA N 1 Cilacap pada tahun 2005 penulis

    melanjutkan studi di S1 Teknik Elektro, Bidang Studi Teknik

    Sistem Pengaturan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun 2009, yang sebelumnya telah

    menyelesaikan studi D3 Elektronika dan Instrumentasi di

    UGM Yogyakarta. Pada bulan Juli 2011, penulis mengikuti

    seminar dan ujian Tugas Akhir di bidang studi Teknik Sistem

    Pengaturan, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

    Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

    sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

    Sarjana Teknik Elektro.