KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI...

15
1 KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI PENGEMBANGAN ILMU DAKWAH (Studi Jurnal Ilmu Dakwah 2007 – 2009) Oleh: Ahmad Faqih Abstraks Ditengah makin meningkatnya produktivitas dosen dalam menghasilkan karya ilmiahnya terutama dalam tulisan pada Jurnal Ilmu Dakwah, pertanyaan yang pantas diajukan adalah: apakah karya ilmiah tersebut berkontribusi positif bagi pengembangan ilmu dakwah? Ada beberapa kemungkinan yang terjadi, Pertama: karya ilmiah dosen dalam artikel jurnal hanya untuk kepentingan kenaikan pangkat. Sehingga kurang memiliki makna untuk pengembangan ilmu dakwah, karena itu kualitas tulisan kurang mendapatkan perhatian. Kedua, artikel dalam Jurnal Ilmu Dakwah cukup bermakna bagi pengembangan ilmu dakwah. Karena ada beberapa dosen sedang dalam taraf belajar ilmu dakwah, sehingga mereka berusaha untuk menyumbangkan pemikirannya bagi pengembangan teori dakwah. Ketiga, artikel dalam Jurnal tersebut memiliki bobot yang baik, karena dari hasil kajiaannya dapat dikembangkan untuk mengukuhkan ilmu dakwah sebagai ilmu yang mandiri. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini berusaha untuk mendiskripsikan fakta-fakta yang sebenarnya ada pada dosen Fakultas Dakwah. Sebagai sampel penelitian, akan dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria tertentu seperti artikel bertema dakwah dan ditulis oleh dosen tetap yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Dakwah tahun 2007-2009. Dari kajian ini diharapkan dapat diketahui sejauhmana konstribusi mereka bagi ilmu dakwah sebagai ilmu induk di Fakultas Dakwah. Apalagi lembaga akademik seperti pendidikan tinggi, sangat besar peranannya bagi perkembangan suatu ilmu. Karena didalamnya terdapat aktivitas ilmiah seperti diskusi, seminar, penelitian dan sebagainya yang berujung pada kelahiran teori-teori baru yang bermanfaat bagi ilmu itu sendiri maupun khazanah ilmu secara luas. Key word: Kontribusi dosen, Jurnal, Ilmu Dakwah A. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah Islam dewasa ini menghadapi tantangan eksternal yang serius dari berbagai gerakan. Berbasis faham materialism, liberalism, sekularisme

Transcript of KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI...

Page 1: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

1

KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH

BAGI PENGEMBANGAN ILMU DAKWAH

(Studi Jurnal Ilmu Dakwah 2007 – 2009)

Oleh: Ahmad Faqih

Abstraks

Ditengah makin meningkatnya produktivitas dosen dalam

menghasilkan karya ilmiahnya terutama dalam tulisan pada Jurnal Ilmu

Dakwah, pertanyaan yang pantas diajukan adalah: apakah karya ilmiah

tersebut berkontribusi positif bagi pengembangan ilmu dakwah? Ada beberapa

kemungkinan yang terjadi, Pertama: karya ilmiah dosen dalam artikel jurnal

hanya untuk kepentingan kenaikan pangkat. Sehingga kurang memiliki makna

untuk pengembangan ilmu dakwah, karena itu kualitas tulisan kurang

mendapatkan perhatian. Kedua, artikel dalam Jurnal Ilmu Dakwah cukup

bermakna bagi pengembangan ilmu dakwah. Karena ada beberapa dosen

sedang dalam taraf belajar ilmu dakwah, sehingga mereka berusaha untuk

menyumbangkan pemikirannya bagi pengembangan teori dakwah. Ketiga,

artikel dalam Jurnal tersebut memiliki bobot yang baik, karena dari hasil

kajiaannya dapat dikembangkan untuk mengukuhkan ilmu dakwah sebagai

ilmu yang mandiri.

Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini berusaha untuk

mendiskripsikan fakta-fakta yang sebenarnya ada pada dosen Fakultas

Dakwah. Sebagai sampel penelitian, akan dipilih secara sengaja berdasarkan

kriteria tertentu seperti artikel bertema dakwah dan ditulis oleh dosen tetap

yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Dakwah tahun 2007-2009. Dari kajian ini

diharapkan dapat diketahui sejauhmana konstribusi mereka bagi ilmu dakwah

sebagai ilmu induk di Fakultas Dakwah. Apalagi lembaga akademik seperti

pendidikan tinggi, sangat besar peranannya bagi perkembangan suatu ilmu.

Karena didalamnya terdapat aktivitas ilmiah seperti diskusi, seminar,

penelitian dan sebagainya yang berujung pada kelahiran teori-teori baru yang

bermanfaat bagi ilmu itu sendiri maupun khazanah ilmu secara luas.

Key word: Kontribusi dosen, Jurnal, Ilmu Dakwah

A. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dakwah Islam dewasa ini menghadapi tantangan eksternal yang serius

dari berbagai gerakan. Berbasis faham materialism, liberalism, sekularisme

Page 2: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

2

dan kapitalisme global. Pemikiran dan ideology gerakan ini, telah masuk ke

dalam kehidupan umat Islam dan memberikan andil cukup besar dalam

kedangkalan aqidah, keengganan penerapan syari’ah dalam semua segi

kehidupan dan merosotnya akhlak sebagian besar umat Islam serta

melemahnya harakah dakwah Islam.1 Pada sisi lain sistem jahiliah modern

semakin menguat membangun peradaban yang dekaden disertai secara

terus-menerus melakukan ghozw al-fikr dikalangan umat Islam. Abdul Kholik

menjelaskan tekanan eksternal terhadap dakwah Islam sangat kuat dan

sistematis.2 Tujuan gerakan ini agar kehidupan umat Islam, menjadi sesuai

dengan filsafat, ideology, dan sistem budaya, kemasyarakatan, kenegaraan,

dan peradaban mereka. Islam menjadi asing kembali bagi masyarakat Islam.

Umat Islam Indonesia juga mengalami suatu lompatan-lompatan

kondisional yang tidak terduga sebelumnya. Seiring dengan perkembangan

teknologi, pengetahuan dan problem yang menyertainya. Masyarakat

mengalami kompleksitas dalam berbagai hal, dari sistem kelembagaan,

struktur social, hubungan social, kelas dan berbagai indicator yang selama ini

menopangnya. Atas kondisi tersebut mau tidak mau harus ada kemampuan

dari agama untuk melakukan control, mengadaptasi atas perubahan yang

terjadi di masyarakat.3 Agama seringkali dilematis dalam menghadapi situasi

tersebut. Pada satu sisi harus kuat mempertahankan nilai-nilai luhur yang

menjadi basis keyakinannya, sementara masyarakat selaku subyek dan obyek

agama mengalami perkembangan terus-menerus. Ketidakmampuan agama

dalam mengontrol , beradaptasi dan membangun keyakinan atas nilai-nilainya

akan ditinggalkan begitu saja oleh masyarakat. Sekalipun kebutuhan akan

agama tidak pernah akan hilang dari suatu masyarakat. Namun masyarakat

dengan kekuatan pragmatisnya sering dengan mudah merubah nilai yang ada

atau meninggalkan nilai-nilai tersebut. Karena dianggap tidak mampu

menjawab kebutuhan dan problem yang mereka hadapi.

1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya “Pengembangan Keilmuan Dakwah dan Prospek

Kerja”, APDI Unit Fakultas Dakwah, Semarang 19-20 Desember 2008, hlm.2

2 Abdul Kholik dan Syaikh Abdurrahman, Fushul min Al-Siasati Al Syari’iyyati fi ad Da’wah Ila

Allah,(Kuwait: Jam’iyyati Ilya’ al-Turats al Islami, 1983), hlm. 13-14

3 Kusmanto, Thohir Yuli. Makalah “Dakwah Berbasis Jaringan Sosial” dalam Diskusi Dosen Jurusan

Manajemen Dakwah, Semarang 11 Mei 2006, hlm. 1

Page 3: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

3

Dalam upaya untuk mengawal dan mewarnai perubahan social

tersebut, diperlukan adaptasi gerakan dakwah Islam yang berbasis pada

pijakan keilmuan yang kuat. Sementara itu ilmu dakwah sebagai basis

kegiatan dakwah secara praktis masih menghadapi problem. Problematika

yang selama ini ada, menurut Ilyas Supena bias dipetakan ke dalam tiga

faktor utama.4

Pertama, ilmu-ilmu keislaman yang disampaikan di Fakultas Dakwah

lebih bercorak idealism dan transendentalisme epistemologik. Pada gilirannya,

dalam tradisi ilmu-ilmu keislaman berkembang pola pikir deduktif yang

menjadikan al Qur’an dan sunnah sebagai premis mayor, sehingga problem

social yang riil tidak mendapat perhatian yang memadai. Akibatnya timbul

anggapan dalam benak umat Islam bahwa produk pemikiran tersebut identik

dengan kedua sumber tersebut, dan karenanya kebenaran yang dihasilkan

dianggap sudah final. Maka kajian keilmuan yang berhubungan dengan dunia

teks masih sangat dominan, sementara kajian yang berhubungan dunia social

pengarang dan pembaca masih cukup miskin.

Kedua, disintegrasi keilmuan. Meskipun keilmuan dakwah sudah

melampaui problem dikotomi keilmuan, tetapi ia belum menyelesaikan

problem integrasi keilmuan. Keilmuan dakwah belum mampu menjelaskan

hubungan organis antara ilmu dakwah, tafsir dakwah, hadits dakwah,

fiqh/ushul fiqh, tasawuf, ilmu kalam, filsafat Islam dengan kelompok ilmu

sosiologi, psikologi, ilmu politik, ilmu manajemen dan sebagainya. Kedua

kelompok keilmuan ini berjalan sendiri-sendiri dan tidak memperlihatkan

hubungan organis antara keduanya. Karenanya gagasan humanisasi ilmu-ilmu

keislaman dan islamisasi ilmu-ilmu social patut dipertimbangkan.

Ketiga, disorientasi keilmuan. Ketidakmampuan menjelaskan

hubungan organis tersebut, menyebabkan terjadinya disorientasi keilmuan

dikalangan mahasiswa Fakultas Dakwah. Dan tidak menutup kemungkinan

disorientasi ini juga terjadi dikalangan akademisi di Fakultas Dakwah.

Dosen Fakultas Dakwah IAIN Walisongo sampai akhir tahun 2009

berjumlah 65 orang, terdiri dari guru besar, doctor, magister, dan sarjana.

Bahkan mayoritas dari mereka telah lulus sebagai dosen professional di

bidangnya. Sehingga dalam hal mutu, dosen Fakultas Dakwah tidak diragukan

4 Ilyas Supena, “Pergeseran Paradigma Ilmu Dakwah…”, Jurnal Ilmu Dakwah, Vol.28 No.2, Juli-Des

2008, hlm. 195

Page 4: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

4

lagi. Hal ini juga didukung oleh produk-produk karya akademik dosen yang

semakin meningkat, seperti: penerbitan buku, penelitian, artikel dalam jurnal,

makalah. Disamping itu keterlibatan mereka pada organisasi profesi seperti

Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia (APDI), Asosiasi Bimbingan dan Konseling

Indonesia (ABKIN), Asosiasi Pendidikan Tingi Komunikasi (ASPIKOM).

Keterlibatan mereka juga pada organisasi social kemasyarakatan seperti MUI,

NU, Muhammadiyah.

Ditengah makin meningkatnya produktivitas dosen dalam

menghasilkan karya ilmiahnya terutama dalam tulisan pada Jurnal Ilmu

Dakwah, pertanyaan yang pantas diajukan adalah karya ilmiah tersebut

berkontribusi positif bagi pengembangan ilmu dakwah? Ada beberapa

kemungkinan yang terjadi, karya ilmiah dosen dalam artikel jurnal hanya

untuk kepentingan kenaikan pangkat. Sehingga kurang memiliki makna untuk

pengembangan ilmu dakwah, karena itu kualitas tulisan kurang mendapatkan

perhatian. Kemungkinan lain, artikel dalam Jurnal Ilmu Dakwah cukup

bermakna bagi pengembangan ilmu dakwah. Karena ada beberapa dosen

yang berlatar belakang non dakwah, sehingga mereka dalam tarap memulai

menyumbangkan pemikirannya bagi pengembangan teori dakwah.

Kemungkinan yang selanjutnya, artikel dalam Jurnal tersebut memiliki bobot

yang baik, karena dari hasil kajiaannya dapat dikembangkan untuk

mengukuhkan ilmu dakwah sebagai ilmu yang mandiri.

Penelitian ini berusaha untuk mendiskripsikan gejala yang sebenarnya

ada pada dosen Fakultas Dakwah, sehingga dapat diketahui sejauhmana

konstribusi mereka bagi ilmu dakwah sebagai ilmu induk di Fakultas Dakwah.

Apalagi lembaga akademik seperti pendidikan tinggi, sangat besar

peranannya bagi perkembangan suatu ilmu. Karena didalamnya terdapat

aktivitas ilmiah seperti diskusi, seminar, penelitian dan sebagainya yang

berujung pada kelahiran teori-teori baru yang bermanfaat bagi ilmu itu sendiri

maupun khazanah ilmu secara luas.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apasaja tulisan ilmiah dosen Fakultas Dakwah yang termuat dalam Jurnal

Ilmu Dakwah memiliki relevansi bagi pengembangan ilmu dakwah?

b. Bagaimana konstribusi substansif karya ilmiah dosen Fakultas Dakwah

tersebut bagi pengembangan ilmu dakwah?

1.3. Tujuan Penelitian

Page 5: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

5

a. Untuk mengidentifikasi karya ilmiah dosen Fakultas Dakwah dalam Jurnal

Ilmu Dakwah yang berkaitan dengan diskursus pengembangan keilmuan

dakwah.

b. Untuk mendeskripsikan kontribusi akademik karya ilmiah dosen Fakultas

Dakwah dalamJurnal Ilmu Dakwah bagi pengembangan ilmu dakwah.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi

penguatan ilmu dakwah sebagai ilmu yang mandiri.

b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan menjadi referansi yang berguna

bagi pengembangan ilmu dakwah di masa depan.

1.5. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian

yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis tentang gejala-gejala yang diamati. Sifat-sifat dan hubungan

antara fenomena yang diselidiki melalui pengumpulan data dari latar alami

dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci. Proses dan

makna perspektif subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian ini.

b. Definisi Konseptual

- Dosen Fakultas Dakwah yaitu Pegawai Negeri Sipil yang memiliki

jabatan fungsional sebagai dosen yang bertugas di Fakultas Dakwah.

Dosen dimaksud adalah semua dosen tetap yang bekerja di Fakultas

Dakwah dari berbagai latar belakang pendidikan dan kompetensi

keilmuannnya. Selain itu dosen yang menulis karya ilmiah yang

diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Dakwah.

- Jurnal Ilmu Dakwah adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh

Fakultas Dakwah IAIN Walisongo per semester. Adapun jurnal

dimaksud adalah jurnal yang diterbitkan dalam kurun waktu tiga tahun

2007-2009.

c. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah artikel-artikel yang ditulis oleh dosen

tetap Fakultas Dakwah yang relevan dengan pengembangan ilmu dakwah.

Berdasarkan studi dokumentasi diperoleh populasi berjumlah 35 artikel

yang tersebar dalam enam edisi dalam kurun waktu tiga tahun mulai

tahun 2007 sampai dengan 2009.

Page 6: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

6

Sampel penelitian in berjumlah 11 artikel yang ditentukan secara

sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

d. Sumber Data

- Data primer adalah karya ilmiah dosen Fakultas Dakwah dalam

bentuk artikel dari hasil penelitian, makalah diskusi, dan makalah yang

belum dipublikasikan. Data primer ini dipilih berdasarkan tema

pengembangan ilmu dan teknik dakwah.

- Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber

pustaka yang terkait dengan objek penelitian.

e. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang terkait dengan objek penelitian, penulis

menggunakan metode dokumentasi. Motode ini digunakan untuk

mengumpulkan bahan berupa Jurnal Ilmu Dakwah dalam kurun waktu

2007-2009 dan data lain yang mendukung penelitian.

f. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik deskriptif kualitatif. Data

yang terkumpul ditelaah sesuai dengan focus penelitian. Mulai dari

pemetaan karya ilmiah dosen yang relevan dengan pengembangan ilmu

dakwah dan kategorisasi dari substansi karya ilmiah tersebut.

g. Desain penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Tahap I : Pengumpulan data. Pada tahap ini peneliti akan mencari

dan mengumpulkan data Jurnal Ilmu Dakwah yang diterbitkan pada tahun

2007 sampai tahun 2009.

Tahap II : Eksplorasi data. Setelah tahap awal dilakukan, maka

dalam langkah ini, peneliti melakukan eksplorasi data yaitu melakukan

pemilihan artikel yang ditulis oleh dosen tetap Fakultas Dakwah yang

memiliki relevansi dengan pengembangan ilmu dakwah.

Tahap III : Penyusunan data. Setelah data tereksplorasi, selanjtnya

melakukan penyusunan data. Dalam tahapan ini, dilakukan dalam bentuk

deskriptif yang menggambarkan fakta objektif tentang kontribusi

substantive karya ilmiah dosen dalam kaitanya dengan wacana

pengembangan ilmu dakwah.

Tahap IV : Analisis data. Setelah data tersaji secara komprehensif

dan integral, langkah berikutnya dilakukan telaah kritis terhadap setiap

tema dan sub tema yang sesuai dengan focus penelitian. Sehingga

Page 7: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

7

dihasilkan rumusan-rumusan yang jelas tentang manfaat dan signifikansi

karya tersebut dalam pengembangan ilmu dakwah.

B. KERANGKA TEORITIK

Setiap ilmu pengetahuan terdiri dari dua bagian penting, yaitu teoritik dan

empiric. Bagian yang teoritik merujuk pada skema konseptual misalnya

kaidah, generalisasi dan teori. Sedangkan bagian empiric ialah fakta-fakta

yang telah dikumpulkan dalam bentuk deskripsi, kajian kasus dan umum,

serta laporan statistic.5

2.1. Pengertian dan Komponen Teori

Teori adalah satu perangkat andaian mengenai masyarakat, gejala social,

dan tingkah laku manusia. Sedangkan komponen-komponen teori antara lain:

a. Konsep

Konsep merupakan ramuan dasar dan fundamental dalam setiap teori.

Suatu konsep adalah suatu kata (atau pernyataan simbol lainnya) yang

menunjuk pada gejala atau sekelompok gejala; konsep adalah nama yang

kita pergunakan untuk menunjukkan dan mengklasifikasikan penerapan dan

pengalaman-pengalaman kita. Menghubungkan suatu nama tertentu dengan

suatu benda, pengalaman, atau kejadian adalah langkah pertama yang sangat

penting untuk menganalisa dan memahaminya.6 Tetapi hubungan antara

pengalaman dan pembentukan konsep lebih kompleks sifatnya daripada yang

terkandung dalam ide yang sederhana, dimana fakta baru dapat menunjuk

pada konsep-konsep baru. Diantara fakta “lama”, hubungan-hubungan baru

atau pola-pola dapat diamatai, dan fakta ini mungkin harus diberi nama

dengan suatu konsep baru. Hal ini mengandung kemungkinan kreativitas

intelektual dalam proses menerima dan mengkonseptualisasi, suatu

kemungkinan yang sudah banyak diperdebatkan oleh para ahli filsafat.

Meskipun kita tidak perlu berurusan dengan isu-isu filosofis, kita dapat

bertanya apa sesungguhnya kehidupan social yang menimbulkan konsep-

konsep seperti alienasi, solidaritas, institusi, atau kelas social. Istilah-istilah

seperti ini lebih merupakan hasil dari suatu cara memandang terhadap data

5 Judistira K. Garna, Ilmu-Ilmu Sosial Dasar Konsep Posisi, ( Bandung: CV.Primaco, 1996), hlm. 139

6 Doyle Paul Johnson,Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid ,1 (Jakarta: Gramedia, 1986), hlm. 35

Page 8: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

8

kenyataan social daripada sifat dari data itu sendiri. Oleh karena itu cara

memandang yang baru terhadap data pengalaman berkembang dari kreasi

konsep-konsep baru.

Konsep dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konsep yang observable

dan konsep yang construct. Sesuatu yang observable merupakan konsep, jika

menunjuk pada satu objek atau peristiwa khusus atau sejenisnya yang dapat

ditangkap langsung dengan indera. Satu kata yang dipergunakan untuk

menunjuk suatu obyek tertentu misalnya gedung, dapat dilihat sebagai

sesuatu yang observable. Berlawanan dengan konsep observable, konsep

yang construct adalah menunjuk pada hakekat atau proses yang tidak dapat

diamati secara langsung, tetapi yang eksistensinya disimpulkan dari suatu

yang dapat diamati atau seperangkat konsep yang juga dapat diamati.

Misalnya, para ahli psikologi cenderung melihat intelegensia itu sebagai suatu

konsep construct, sedangkan angka tes IQ merupakan sesuatu yang dapat

diamati.

b. Klasifikasi

Konsep-konsep membentuk suatu dasar penting untuk klasifikasi. Satu

konsep membedakan hal-hal yang termasuk dalam kelas yang ditunjuk oleh

konsep itu dan hal-hal lainnya. Dengan menggunakan variable-variabel,

mungkin bagi kita untuk mengkategorisasi kasus-kasus yang berbeda dalam

gejala-gejala yang ditunjuk oleh konsep itu menurut perbedaan penting yang

diperlihatkannya.7

Tanpa melihat jumlah kategori atau teknik-teknik pengukuran,

kategori-kategori yang terdapat dalam satu system klasifikasi harus bersifat

saling mengeksklusif dan tuntas (exhaustive). Saling mengeksklusif berarti

bahwa basis untuk membedakan satu kategori dari katagori lainnya harus

benar-benar tepat, memenuhi syarat sehingga satu kasus tertentu dapat

dimasukkan kedalam hanya satu kategori. Tanpa kategori-kategori yang

demikian, bisa terjadi ambiguitas. Tuntas artinya bahwa kategori-kategori itu

mencakup semua kasus yang berhubungan dengan gejala yang sedang

diamati, tidak ada kasus yang tidak diklasifikasi. Kategori-kategori yang

bersifat menampung sesungguhnya bukan merupakan kategori yang patut

dipercayai, meskipun sering dipergunakan untuk menampung semua kasus

7 I b I d, hlm. 38 -39

Page 9: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

9

yang memang tidak dapat diklasifikasi lagi. Konsep, variable, dan sistem

klasifikasi adalah bahan-bahan mentah yang perlu untuk membangun teori.

c. Proposisi

Proposisi adalah satu pernyataan mengenai satu hubungan atau dua

atau lebih konsep, khususnya hubungan antara variable-variabel. Proposisi-

proposisi saling berbeda satu sama lain dalam beberapa hal yang penting

menurut keabstrakan dan generalitasnya, menurut kemampuan tahan ujinya

dan tingkatan dimana proposisi-proposisi itu sudah didukung secara empiris.

Proposisi sering dibedakan dari hipotesa, dimana hipotesa merupakan

pernyataan mengenai hubungan-hubungan yang mungkin ada , yang dapat

diuji secara empiris, yang berasal dari proposisi yang lebih abstrak. Kalau

satu proposisi sudah diperkuat dalam pelbagai lingkungan yang berbeda

sedemikian rupa , sehingga bisa diterima secara umum sebagai satu proposisi

yang benar, maka proposisi semacam itu dapat dipandang sebagai satu

hukum.

2.2. Konsep Dasar Ilmu Dakwah

Dalam diskursus tentang keilmuan dakwah, pada saat ini ada

kecenderungan perubahan cara pandang atau persepktif terhadap ilmu

dakwah. Perubahan ini mencakup landasan ontologis, landasan epistemologis,

dan landasan aksiologis.

a. Ontologi Ilmu Dakwah

Objek material ilmu dakwah dalam statusnya sebagai ilmu keagamaan

adalah al-Qur’an dan sunnah dan manifestasinya dalam semua aspek kegiatan

dan kehidupan manusia. Sedangkan objek formalnya adalah kegiatan

mengajak umat manusia supaya masuk ke jalan Allah dalam semua segi

kehidupan.8 Dengan demikian dimensi ontologis ilmu dakwah masih

didominasi oleh kecenderungan yang bercorak transenden dengan

menjadikan al-Qur’an dan sunnah sebagai titik tolak kajian.Jika itu dakwah

ditempatkan sebagai bagian dari ilmu sosial, mada dakwah sebagai akan

bertitik tolak dari realitas sosial dalam hubungannya dengan dinamika sosial

tertentu.Sehingga berlangsung hubungan dialogis-dialektis antara teks dan

realitas tersebut.9 Ilmu dakwah akan selalu concern dengan persoalan

8 Amrullah Ahmad, Makalah “Dakwah Islam Sebagai Ilmu…”, Pertemuan Dekan Fakultas Dakwah IAIN Se-Indonesia medan 18 –

20 Juni 1996, hlm. 27

9 Ilyas Supena, Opcit, hlm. 198

Page 10: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

10

masyarakat dan berusaha menawarkan solusi dalam menyelesaikan dan

mengatasi persoalan masyarakat tersebut. Jadi objek formal ilmu dakwah

yaitu dimensi keberagamaan manusia dalam upaya merealisasikan ajaran

Islam dalam segala aspek kehidupan dalam rangka membangun dan

membentuk masyarakat yang baik. Ontologi ilmu dakwah seperti ini akan

memberikan peluang bagi ilmu dakwah untuk berhubungan secara kultural-

fungsional dengan penyelesaian problem-problem kemanusiaan termasuk

problem sosial. Diantara problem tersebut antara lain:kemiskinan,

pengangguran, ketertinggalan pendidikan, aborsi, kenakalan remaja dan

sebagainya.

b. Epistemologi Ilmu Dakwah

Dalam perspektif epistemologi secara umum bahwa sumber atau teori

pengetahuan diperoleh dari hasil rasionalitas manusia berdasarkan data.

Sedangkan dalam perspektif epistemologi Islam, bahwa teori pengetahuan

didapatkan dari teks atau wahyu dan pemikiran manusia dalam aspek tradisi

yang mensejarah. Jelasnya bahwa subjek atau sumber ilmu dalam Islam

adalah Allah, yang menampilkan diri lewat al-Qur’an yang tertulis sebagai

fitrah munazalah dan lewat ayat yang tercipta yaitu alam dan realitas sebagai

fitrah majbulah.

Jika dilihat dari perspektif Islam, epistemologi ilmu dakwah adalah

sekumpulan pengetahuan yang bersumber dari wahyu (teks) dan pemikiran

rasional muslim sepanjang sejarah (tradisi Islam). Dalam kerangka epistemik

ini, ilmu dakwah harus dipahami sebagai ilmu teoritik dan terapan Islam

untuk menumbuhkan, menata dan merekayasa masa depan kehidupan umat

dan peradaban Islam yang sesuai dengan tuntutan zaman.10 Dalam

pandangan Ilyas Supena (2008), epistemologi ilmu dakwah yang seperti

ini,masuk dalam kategori epistemologi bayani yakni epistemologi yang

menjadikan teks sebagai origin and source pengetahuan, dan kurang peduli

terhadap epistemologi burhani yakni epistemologi yang menjadikan realitas

empirik sebagai asal dan sumber pengetahuan. Akibatnya kajian ilmu dakwah

yang berhubungan dengan dunia teks masih sangat dominan. Sementara

kajian yang berhubungan dengan dunia sosial, baik dunia sosial pengararang

10 Salmadanis. Makalah “Posisi Ilmu Dakwah dalam Keilmuan lainnya”, Semiloka Nasional

Pengembangan Keilmuan Dakwah IAIN Imam Bonjol, Padang 13-14 Juni 2006, hlm. 6

Page 11: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

11

maupun dunia sosial pembaca masih sangat kering. Ada dua solusi yang

ditawarkan oleh Ilyas Supena; pertama, ilmu dakwah perlu melakukan

integrasi keilmuan dengan beragam ilmu dan karenanya dakwah akan

menjadi sebuah disiplin ilmu yang bercorak interdisipliner. Kedua, ilmu

dakwah perlu melakukan humanisasi ilmu keislaman dan islamisasi ilmu-ilmu

sosial dan humaniora, sehingga terbangun suatu hubungan organis antara

keduanya.

c. Aksiologi Ilmu Dakwah

Dalam kalimat yang ringkas aksiologi dakwah adalah bertujuan

mewujudkan ummatan wasathan, khairul ummah dan khairul bariyyah. Dalam

rangka mewujudkan tipologi masyarakat tersebut, dakwah mengembangkan

empat konsep sebagaimana tergambar dalam QS.Ali Imran ayat 104, yaitu

yad’una ilal khair, amr ma’ruf, nahi munkar dan taghyirul munkar. yad’una ilal

khair mengandung pengertian menyeru umat manusia untuk menerima dan

mengamalkan munkar yang dapat membawa kerugian dan bencana terhadap

masyarakat. Sedangkan taghyirul munkar adalah merubah setiap bentuk

kemunkaran yang terdapat dalam kehidupan manusia sehingga kemunkaran

tersebut lenyap di tengah-tengah kehidupan manusia. Berdasarkan empat

konsep tersebut, maka secara aksiologis dakwah mengandung tujuan;

Pertama, membangun standar kualitas hidup. Kedua, media transformasi

nilai.

C. TEMUAN HASIL PENELITIAN

TABEL

ARTIKEL JURNAL YANG RELEVAN DENGAN PENGEMBANGAN ILMU DAKWAH

No Judul Artikel Edisi Penulis

1. Dialektika Episteme Bayani dan Burhani dalam Epistemologi Ilmu

Dakwah….

Vol.27 No.1 Januari-Juni

2007

Ilyas Supena

2. Pembagian Kerja Secara Seksual dan Implikasinya Pada Peran Perempuan

dalam Aktivitas Dakwah Islam

S d a Misbah Zulfa E

3. Kontroversi Dakwah Inklusif S d a Fachrur Rozi

4. Upaya Peningkatan Peran dan Fungsi Masjid Sebagai Media Dakwah dalam

S d a Saerozi

Page 12: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

12

Perspektif Manajenem Dakwah

5. Strategi Dakwah Bil Hal Untuk Pemberdayaan Masyarakat Miskin

S d a Suprihatiningsih

6. Analisis Jaringan Sosial Gerakan Dakwah..

Vol.27 N0.2, Juli-Des 2007

Thohir Yuli K

7. Perkembangan Dakwah Islam melalui

Media Televisi di Indonesia…

S d a M.Alfandi

8. Strategi Dakwah dalam Praktik Public Relation

S d a Najahan Musyafak

9. Kontekstualisasi Sirah Nabi dalam Manhaj Dakwah Kontemporer

S d a Fachrur Rozi

10. Nilai-Nilai Tasawuf Sebagai Materi Dakwah Bagi Masyarakat Moderen

S d a Komarudin

11. Akhlaq dalam Dakwah S d a Djasadi

12. Pergeseran Etika Dakwah Dalam Transformasi Sosial Modern

Vol.28 No.1, Jan-Juni

2008

Safrodin

13. Menanamkan Nilai-Nilai Moralitas melalui Dakwah

S d a Awaludin Pimay

14. Dakwah Etnis Tionghoa Muslim: Upaya Resolusi Konflik Etnis Tionghoa Muslim di Indonesia

S d a M.Alfandi

15. Aplikasi Pendekatan Sistem Perencanaan dalam Manajemen Dakwah

S d a Saerozi

16. Pendekatan Dakwah kepada Remaja melalui Konseling Kelompok

S d a Widayat Mintarsih

17. Peran Wanita dalam Dakwah Islam S d a Nurbini

18. Pergeseran Paradigma Ilmu Dakwah

(Dari Dakwah Sebagai Ilmu Keagamaan menuju Dakwah Sebagai Ilmu Sosial)

Vol.28 No.2,

Juli-Des 2008

Ilyas Supena

19. Konsepsi Ketulusan dalam Berdakwah (Antara Idealitas Qur’ani dan Realitas

Sosial)

S d a Safrodin

20. Radikalisme Dakwah Islam (Analisis Ketegangan Gerakan Dakwah Islam di

Indonesia)

S d a Ibnu Fikri

21. Strategi dan Pendekatan Dakwah Kultural Muhammadiyah

S d a Awaludin Pimay

22. Mencari Makna Fenomena Melalui Pendekatan Fenomenologi (Sebuah Alternatif Pendekatan Penelitian

S d a Nadiatus Salama

Page 13: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

13

Dakwah)

23. Paradigma Baru Manajemen Masjid (Telaah Awal di Masjid Jogokaryan Yogyakarta)

Vol.29 No.1, Jan-Juni 2009

Abu Rokhmad

24. Optimalisasi Fungsi Laboratorium Dakwah Bagi Peningkatan Mutu Akademik Mahasiswa

S d a M.Alfandi

25. Dakwah untuk Para Lanjut Usia (Tinjauan Materi dan Metode)

S d a Maryatul Qibtiyah

26. Televisi Sebagai Media Dakwah Islami S d a Nur Cahyo HW

27. Dakwah Multikultural Perspektif

Muballigh (Studi Kasus di Kota Semarang)

S d a Ahmad Faqih

28. Bentuk Komunikasi Verbal dalam Dakwah (Panduan Al-Qur’an dan Pandangan Pragmatik)

Vol.29 No.2, Juli-Des 2009

Yuli Nurkasanah

29. Internet Sebagai Media Dakwah Islami di Era Globalisasi

S d a Nur Cahyo HW

30. Strategi Dakwah dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan (Perspektif Antropologis Teologis)

S d a Saerozi

31. Pengembangan Dakwah Berbasis Riset S d a Thohir Yuli Kusmanto

32. Dakwah Berbasis Sekolah Pada remaja S d a Wening Wihartati

33. Metode Dakwah Pada Anak S d a Suprihatiningsih

34. Pengembangan Model Dakwah pada Masyarakat Kota

S d a Ahmad Faqih

35. Akuntansi Islam Sebagai Sarana Pengembangan Dakwah

S d a Ariana Suryorini

1. Tema yang dipilih oleh dosen dalam artikelnya didominasi kajian-kajian

dalam ranah ontologism. Dari 35 artikel yang berhasil dihimpun,

ditemukan 32 artikel kajian ontologism, 2 artikel kajian epistemologis dan

1 artikel kajian aksiologis. Dari 32 artikel tersebut, dibagi kedalam dua sub

yaitu sebagian kecil merupakan kajian teks-teks al-Qur’an dan Hadits, dan

sebagian besar merupakan kajian yang mengangkat problematika riil yang

dihadapi mad’u, dan da’I dalam proses dakwah.

2. Kecenderungan untuk mengangkat problematika riil dalam kehidupan

dakwah, tidak dapat dilepaskan dari latar belakang pendidikan dosen-

dosen Fakultas Dakwah yang semakin bervariasi. Tidak hanya berasal dari

disiplin ilmu dakwah, tetapi juga banyak dari mereka berlatar belakang

Page 14: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

14

pendidikan non dakwah seperti komunikasi, sosiologi, antropologi,

manajemen, filsafat, dan computer.

3. Secara substantive kontribusi tulisan-tulisan dosen Fakultas Dakwah,

dalam konteks pengembangan teori dakwah antara lain berbentuk

pembaharuan konsep, rumusan hipotesis-hipotesis baru, dan verifikasi

teori. Dari pembaharuan konsep yang ditawarkan menurut peneliti dapat

diterima untuk mengkoreksi dari yang selama ini ada, demikian juga

untuk hasil pengujian terhadap suatu teori (verifikasi). Tetapi dari

hipotesis yang dirumuskan harus diuji dulu dalam suatu penelitian yang

sesuai, sehingga dari beberapa hasil pengujian itu dapat ditentukan

apakah suatu hipotesis itu diterima atau ditolak.

4. Dari kajian ini juga ditemukan beberapa artikel kurang berkonstribusi

dengan pengembangan ilmu dakwah, karena konsep-konsep yang

ditawarkan sebenarnya sudah menjadi konsep yang telah mapan atau

establish dalam teori dakwah. Bahkan juga ada konsep yang ditawarkan

memiliki kelemahan karena penulis artikel kurang memahami konsep-

konsep lain yang terkait. Sehingga konsep yang digagas menjadi rancu

dan bertentangan dengan konsep yang telah kuat.

D. REKOMENDASI

Setelah meneliti sebagian karya ilmiah dari dosen Fakultas Dakwah

saya menyarankan beberapa masukan sebgai berikut:

1) Para dosen hendaknya lebih peduli terhadap pengembangan ilmu dakwah,

karena masa depan ilmu ini sebagian bergantung pada mereka.

2) Pengelola Jurnal Ilmu Dakwah harus lebih selektif dalam menerima dan

menerbitkan artikel dari para dosen. Karena saya menemukan beberapa

artikel tidak relevan dengan ilmu dakwah, dan lebih memprihatinkan lagi

judul artikel tentang dakwah, tetapi isinya bukan mencerminkan kajian

dakwah.

3) Pihak Pimpinan Fakultas Dakwah harus melakukan upaya untuk

memberikan motivasi, dukungan kepada para dosen untuk membesarkan

ilmu dakwah. Sehingga ke depan ilmu dakwah akan semakin berkembang

dan semakin member manfaat bagi semua pihak yang concern terhadap

dakwah Islam.

Page 15: KONTRIBUSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH BAGI …fakdakom.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Menimbang... · dengan filsafat, ideology, ... 1 Amrullah Ahmad, Makalah Seminar dan Lokakarya

15

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Amrullah. Makalah Seminar dan Lokakarya “Pengembangan Keilmuan

Dakwah dan Prospek Kerja”, APDI Unit Fakultas Dakwah, Semarang 19-20

Desember 2008.

Garna, Judistira K. 1999. Ilmu-Ilmu Sosial Dasar Konsep Posisi. Bandung:

CV.Primaco

Jurnal Ilmu Dakwah Vo.27, No. 1, Januari - Juni 2007

Jurnal Ilmu Dakwah Vo.27, No. 2, Juli – Desember 2007

Jurnal Ilmu Dakwah Vo.28, No. 1, Januari - Juni 2008

Jurnal Ilmu Dakwah Vo.28, No. 2, Juli - Desember 2008

Jurnal Ilmu Dakwah Vo.29, No. 1, Januari - Juni 2009

Jurnal Ilmu Dakwah Vo.28, No. 2, Juli - Desember 2008

Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid 1. Jakarta:

Gramedia.

Kholik, Abdul dan Syaikh Abdurrahman.1983. Fushul min Al-Siasati Al Syari’iyyati

fi ad Da’wah Ila Allah.Kuwait: Jam’iyyati Ilya’ al-Turats al Islami.

Kusmanto, Thohir Yuli. Makalah “Dakwah Berbasis Jaringan Sosial” dalam Diskusi

Dosen Jurusan Manajemen Dakwah, Semarang 11 Mei 2006.

Muhadjir, Noeng.1998. Filsafat Ilmu Telaah Sistematis Fungsional Komparatif,

Yogyakarta: Rake Sarasin.

Rosyad, A.Sholeh. 1984. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Salmadanis. Makalah “Posisi Ilmu Dakwah dalam Keilmuan lainnya”, Semiloka

Nasional Pengembangan Keilmuan Dakwah IAIN Imam Bonjol, Padang 13-

14 Juni 2006.