Kontrasepsi Mantap Pada Pria
description
Transcript of Kontrasepsi Mantap Pada Pria
Kontrasepsi Mantap pada Pria
Vasektomi
Kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi operatif
minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi
yang singkat dan tidak memerlukan anestesi umum.
Tetapi di seluruh dunia, kontap-pria masih merupakan metode yang “terabaikan” dan
kurang mendapat perhatian, baik dari pihak pria/suami maupun dari petugas medis Keluarga
Berencana.
Setelah penelitian-penelitian menunjukkan bahwa tidak ada efek buruk pada pria
terhadap kegairahan seksual, kemampuan ereksi atau ejakulasi setalah menjalani kontap pria,
lebih banyak perhatian diberikan kepada metode ini. Bahkan sekarang, untuk mengurangi
rasa takut, telah dikembangkan teknik Vasektomi Tanpa Pisau (VTP).
Di Amerika Serikat, vasektomi merupakan kontrasepsi urutan ketiga paling populer.
Digunakan oleh 13% pasangan menikah usia produktif. Penggunaan vasektomi ini meningkat
3 kali lipat lebih cepat daripada pil kontrasepsi oral.
Tipe Vasektomi:
Teknik tanpa pisau bedah (lebih banyak dipilih)
Menggunakan insisi
Vasektomi dengan insisi
1-2 incisi pada skrotum
99% operasi menggunakan anestesi lokal
Berbagai metode berbeda dapat digunakan :
o ligasi
o kauter
o kombinasi
Vasektomi tanpa pisau bedah:
Dikembangkan di China, diperkenalkan di AS tahun 1988
Menggunakan anesthesia
Klinisi memegang tuba di tempat di bawah kulit
Satu lubang kecil
Tidak perlu penjahitan
Vasektomi incisional : Komplikasi setelah prosedur di AS
Komplikasi Rata-rata
Hematom 1.95
Infeksi 3.48
Tingkat kegagalan vasektomi tanpa menggunakan pisau bedah adalah 0.2-0.4 %.
Komplikasi yang terjadi adalah:
Hematoma
Infeksi
Epididymitis
Mortalitas dari vasektomy tanpa pisau bedah : < 0.001 %
Keuntungan vasektomi tanpa pisau bedah dibandingkan dengan vasektomi insisional adalah :
Teknik : risiko dari perdarahan dan hematoma lebih kecil
Anestesi : tidak menyebabkan rasa nyeri pada daerah tempat injeksi atau
pembedahan.
Instrumentasi : vas deferens diangkat
Kerusakan jaringan lebih sedikit
Komplikasi yang terjadi lebih sedikit
Waktu pembedahan lebih singkat
Pasien seharusnya membuat keputusan untuk sterilisasi secara sukarela. Pasien
mempunyai hak untuk merubah keputusannya setiap waktu dalam menentukan prosedur
sterilisasi. Pasien seharusnya memahami bahwa sterilisasi secara sukarela adalah metode
permanen.
Pasien tidak dibujuk atau diintervensi untuk melakukan sterilisasi secara sukarela.
Informed consent perlu diberikan dan mendapat persetujuan pasien.
Mekanisme vasektomi dengan cara blokade ductus deferens (ductus ejakulatorius),
sehingga sperma tidak dapat keluar saat proses ejakulasi.
Keuntungan kontrasepsi dengan cara vasektomi:
Efektivitas tinggi (0.1-0.15 kehamilan dari 100 wanita selama tahun pertama
penggunaan
Metode yang permanen
Tidak dapat diintervensi dengan metode lainnya
Baik untuk pasangan jika kehamilan atau oklusi tuba merupakan masalah kesehatan
yang serius
Tidak ditemukan efek samping jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak mempunyai efek terhadap produksi
hormon oleh testis)
Keuntungan vasektomi yang tidak berhubungan dengan kontrasepsi:
Tidak mengganggu pemberian ASI
Keterbatasan vasektomi:
Harus dipertimbangkan bersifat permanen
Pasien mungkin menyesal di kemudian hari
Ekfektivitas tertunda (memerlukan waktu hingga 3 bulan atau 20 ejakulasi)
Efek samping bedah minor, terutama jika digunakan anestesi umum
Rasa tidak nyaman dalam waktu yang pendek setelah pembedahan
Memerlukan tenaga ahli yang terlatih
Tidak melindungi terhadap Penyakit Menular Seksual
Kerugian vasektomi:
Kadang-kadang diperlukan suatu tindakan operatif
Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi
Belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa yang sudah ada
ada di dalam sistem reproduksi dikeluarkan
Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual
Masalah postoperatif vasektomi
Infeksi pada luka
Hematoma
Granuloma
Pembengkakan setempat
Nyeri pada tempat bekas insisi
Instruksi pada pasien vasektomi
Menjaga perban terpasang selama 3 hari
Jangan menarik atau menggaruk bekas luka yang sedang menyembuh
Pasien dapat mandi setelah 24 jam tetapi cegah perban menjadi basah. Setelah 3 hari
luka bekas operasi dibilas dengan air dan sabun.
Pakai pelindung skrotum untuk menjaga tempat bekas operasi kering dan
diistirahatkan selama 2 hari.
Untuk mengatasi nyeri minumlah 1 sampai 2 tablet analgesik setiap 4 sampai 6 jam
dan dapat digunakan kompres dengan es.
Hindari mengangkat benda berat dan kerja berat selama 3 hari.
Hindari hubungan sex selama 2 atau 3 hari atau sampai dirasakan nyaman. Gunakan
kondom atau metode kontrasepsi yang lain untuk 3 bulan atau 20 ejakulasi.
Kontrol kembali setelah 1 minggu jika menggunakan benang yang nonabsorbable.
Kontrol kembali untuk tes cairan semen 3 bulan setelah operasi.
Penjelasan secara umum
Vasektomi tidak memberikan perlindungan dari kehamilan sampai 3 bulan, 20
ejakulasi atau ketika didapati sperma pada pemeriksaan mikroskopis cairan semen.
Vasektomi tidak mempengaruhi gairah seksual karena testes masih berfungsi secara
normal.
Vasektomi tidak memberikan perlidungan terhadap penyakit menular seksual
termasuk AIDS, jika didapati pasangan seksual merupakan resiko tinggi, pasangan
tersebut sebaiknya memakai kondom walaupun telah dilakukan vasektomi.
Peringatan pada pasien vasektomi
Kembali kontrol ke klinis bila didapatkan gejala:
Demam (lebih dari 380C atau 100,40F).
Timbul perdarahan atau keluar cairan dari luka bekas insisi.
Skrotum membengkak atau terasa sangat nyeri.
Penunjang program vasektomi
Pelatihan konseling dan pemanduan pasien yang adekuat (riwayat penyakit dan
pemeriksaan fisik).
Penyedia jasa yang kompeten dan terlatih untuk melakukan tindakan pada pasien
yang sadar maupun dibius ringan.
Ketersediaan yang berkesinambungan dari alat-alat yang telah disinfeksi tingkat
tinggi, sarung tangan dan peralatan lainnya.
Penggunaan pencegahan infeksi yang telah distandarisasi internasional.
Ketersediaan dari peralatan/obat-obat emergensi.
Sarana rujukan untuk masalah-masalah yang berat.
Pembatasan secara umum
Pembatasan umur.
Pembatasan paritas (kurang dari 2 anak yang hidup, tidak ada anak laki-laki).
Status perkawinan / dibutuhkan persetujuan dahulu.
Keterbatasan sarana kesehatan.
Yang dapat memberikan pelayanan:
o Hanya dokter spesialis
o Hanya dokter praktek umum
Pengaruh vasektomi bagi kehidupan setelah pembedahan:
Kanker prostat: dilaporkan sedikit meningkatkan risiko kanker prostat, tetapi
penelitian terbaru tidak mendukung hal ini
Kanker testis: tidak ada hubungannya berdasarkan beberapa penelitian
Penyakit kardiovaskular: tidak ada hubungannya berdasarkan beberapa penelitian
Transmisi HIV: tidak ada data yang menunjukkan menurunkan angka transmisi HIV
Yang dapat menggunakan vasektomi:
Semua pria dalam usia reproduktif (terutama kurang dari 50 tahun)
Yang ingin mendapatkan kontrasepsi yang efektif secara permanen
Laki-laki yang istrinya telah berumur atau memiliki risiko tinggi bila hamil
Yang mengerti dan sukarela menjalani prosedur ini
Yang telah yakin dengan jumlah anggota keluarganya
Pria yang mungkin memerlukan konseling tambahan:
Yang ragu-ragu dengan fertilitasnya di masa yang akan datang
Yang tidak sukarela dan tidak mau memberikan informed consent
Keadaan yang memerlukan perhatian:
Infeksi lokal pada kulit, seperti skabies atau pada skrotum.
Infeksi akut traktus genitalia.
Infeksi sistemik akut (misalnya influenza, gastroenteritis, hepatitis).
Penyakit jantung, gangguan pembekuan darah, diabetes.
Keadaan-keadaan di atas sebaiknya menunda prosedur vasektomi hingga kondisi
peserta memungkinkan.
Keadaan yang memerlukan tenaga ahli berpengalaman:
Varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Filariasis
Jaringan parut
Pembedahan scrotum sebelumnya
Massa intraskrotum
Undescensus testiculorum
Kriptorkismus (jika bilateral dan terbukti fertile)
Berhubungan dengan AIDS
Data demografik di Amerika Serikat:
75% pada ruang pemeriksaan dokter
21% pada klinik
3% pada pusat pembedahan
72% oleh urolog
28% oleh dokter umum
Perbandingan Antara Kontrasepsi Mantap Pria dan Wanita
KONTAP PRIA KONTAP WANITA
Efektivitas - Sangat efektif, tetapi - Sangat efektif, angka
angka kejadian
rekanalisasi spntan dan
kehamilan sedikit lebih
tinggi
- Efektif 6-10 minggu
setelah operasi
kegagalan sedikit lebih
rendah
- Sangat efektif post-
operatif
Komplikasi - Hampir ridak ada risiko
trauma internal
- Infeksi serius sangat
rendah
- Tidak ada kematian yang
berhubungan dengan
anestesi
- Risiko trauma internal
sedikit lebih tinggi
- Kemungkinan infeksi
serius sedikit lebih tinggi
- Sedikit sekali kematian
yang berhubungan dengan
anestesi
Penerimaan - Bekas luka parut hampir
tidak terlihat
- Reversibilitas sedikit
lebih tinggi
- Biaya lebih tinggi
- Bekas luka parut kecil
tetapi masih dapat terlihat
- Reversibilitas sedikit
lebih rendah
- Biaya lebih tinggi
Personil - Dapat dikerjakan sendiri,
dengan atau tanpa asisten
- Dapat dikerjakan oleh
paramedis yang terlatih
- Waktu operasi lebih
singkat (1/2 waktu operasi
kontap wanita)
- Perlu satu tim
- Lebih sukar dipelajari
dan dikerjakan oleh
paramedis
- Waktu operasi lebih lama
Peralatan - Hanya memerlukan
peralatan bedah sederhana/
standard
- Dapat dikerjakan dengan
- Mini lap hanya
memerlukan peralatan
bedah standard
- untuk endoskopi
diperlukan peralatan yang
mahal, rumit, perawatan
yang baik
- Perlu sedasi sistemik dan
anestesi lokal anestesi lokal
Fasilitas penunjang - Tidak diperlukan fasilitas
penunjang bila terjadi
komplikasi
Diperlukan fasilitas
penunjang untuk tindakan
laparotomi bila terjadi
komplikasi serius
Kemungkinan Efek samping
jangka panjang
- Tidak ada - Risiko kehamilan
Ektopik
Keuntungan vasektomi yang tidak berhubungan dengan kontrasepsi:
Tidak mengganggu pemberian ASI
Keterbatasan vasektomi:
Harus dipertimbangkan bersifat permanen
Pasien mungkin menyesal di kemudian hari
Ekfektivitas tertunda (memerlukan waktu hingga 3 bulan atau 20 ejakulasi)
Efek samping bedah minor, terutama jika digunakan anestesi umum
Rasa tidak nyaman dalam waktu yang pendek setelah pembedahan
Memerlukan tenaga ahli yang terlaltih
Tidak melindungi terhadap Penyakit Menular Seksual
Kerugian vasektomi:
Kadang-kadang diperlukan suatu tindakan operatif
Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi
Belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa yang sudah ada
ada di dalam sistem reproduksi dikeluarkan
Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual
Masalah postoperatif vasektomi
Infeksi pada luka
Hematoma
Granuloma
Pembengkakan setempat
Nyeri pada tempat bekas insisi
Instruksi pada pasien vasektomi
Menjaga perban terpasang selama 3 hari
Jangan menarik atau menggaruk bekas luka yang sedang menyembuh
Pasien dapat mandi setelah 24 jam tetapi cegah perban menjadi basah. Setelah 3 hari
luka bekas operasi dibilas dengan air dan sabun.
Pakai pelindung skrotum untuk menjaga tempat bekas operasi kering dan
diistirahatkan selama 2 hari.
Untuk mengatasi nyeri minumlah 1 sampai 2 tablet analgesik setiap 4 sampai 6 jam
dan dapat digunakan kompres dengan es.
Hindari mengangkat benda berat dan kerja berat selama 3 hari.
Hindari hubungan sex selama 2 atau 3 hari atau sampai dirasakan nyaman. Gunakan
kondom atau metode kontrasepsi yang lain untuk 3 bulan atau 20 ejakulasi.
Kontrol kembali setelah 1 minggu jika menggunakan benang yang nonabsorbable.
Kontrol kembali untuk tes cairan semen 3 bulan setelah operasi.
Penjelasan secara umum
Vasektomi tidak memberikan perlindungan dari kehamilan sampai 3 bulan, 20
ejakulasi atau ketika didapati sperma pada pemeriksaan mikroskopis cairan semen.
Vasektomi tidak mempengaruhi gairah seksual karena testes masih berfungsi secara
normal.
Vasektomi tidak memberikan perlidungan terhadap penyakit menular seksual
termasuk AIDS, jika didapati pasangan seksual merupakan resiko tinggi, pasangan
tersebut sebaiknya memakai kondom walaupun telah dilakukan vasektomi.
Peringatan pada pasien vasektomi
Kembali kontrol ke klinis bila didapatkan gejala:
Demam (lebih dari 380C atau 100,40F).
Timbul perdarahan atau keluar cairan dari luka bekas insisi.
Skrotum membengkak atau terasa sangat nyeri.
Penunjang program vasektomi
Pelatihan konseling dan pemanduan pasien yang adekuat (riwayat penyakit dan
pemeriksaan fisik).
Penyedia jasa yang kompeten dan terlatih untuk melakukan tindakan pada pasien
yang sadar maupun dibius ringan.
Ketersediaan yang berkesinambungan dari alat-alat yang telah disinfeksi tingkat
tinggi, sarung tangan dan peralatan lainnya.
Penggunaan pencegahan infeksi yang telah distandarisasi internasional.
Ketersediaan dari peralatan/obat-obat emergensi.
Sarana rujukan untuk masalah-masalah yang berat.
Pembatasan secara umum
Pembatasan umur.
Pembatasan paritas (kurang dari 2 anak yang hidup, tidak ada anak laki-laki).
Status perkawinan / dibutuhkan persetujuan dahulu.
Keterbatasan sarana kesehatan.
Yang dapat memberikan pelayanan:
o Hanya dokter spesialis
o Hanya dokter praktek umum
Pengaruh vasektomi bagi kehidupan setelah pembedahan:
Kanker prostat: dilaporkan sedikit meningkatkan risiko kanker prostat, tetapi
penelitian terbaru tidak mendukung hal ini
Kanker testis: tidak ada hubungannya berdasarkan beberapa penelitian
Penyakit kardiovaskular: tidak ada hubungannya berdasarkan beberapa penelitian
Transmisi HIV: tidak ada data yang menunjukkan menurunkan angka transmisi HIV
Yang dapat menggunakan vasektomi:
Semua pria dalam usia reproduktif (terutama kurang dari 50 tahun)
Yang ingin mendapatkan kontrasepsi yang efektif secara permanen
Laki-laki yang istrinya telah berumur atau memiliki risiko tinggi bila hamil
Yang mengerti dan sukarela menjalani prosedur ini
Yang telah yakin dengan jumlah anggota keluarganya
Pria yang mungkin memerlukan konseling tambahan:
Yang ragu-ragu dengan fertilitasnya di masa yang akan datang
Yang tidak sukarela dan tidak mau memberikan informed consent
Keadaan yang memerlukan perhatian:
Infeksi lokal pada kulit, seperti skabies atau pada skrotum.
Infeksi akut traktus genitalia.
Infeksi sistemik akut (misalnya influenza, gastroenteritis, hepatitis).
Penyakit jantung, gangguan pembekuan darah, diabetes.
Keadaan-keadaan di atas sebaiknya menunda prosedur vasektomi hingga kondisi
peserta memungkinkan.
Keadaan yang memerlukan tenaga ahli berpengalaman:
Varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Filariasis
Jaringan parut
Pembedahan scrotum sebelumnya
Massa intraskrotum
Undescensus testiculorum
Kriptorkismus (jika bilateral dan terbukti fertile)
Berhubungan dengan AIDS
Data demografik di Amerika Serikat:
75% pada ruang pemeriksaan dokter
21% pada klinik
3% pada pusat pembedahan
72% oleh urolog
28% oleh dokter umum
Prosedur Kontap Pria:
Identifikasi dan isolasi vas deferens
Kedua vasa deferens merupakan struktur paling padat di daerah mid-scrotum, tidak
berpulsasi (berbeda dengan pembuluh darah)
Kesukaran kadang-kadang terjadi dalam identifikasi dan isolasi vas deferens seperti
pada keadaan-keadaan:
Kulit skrotum yang tebal
Vas deferens sangat tipis
Spermatik kord yang tebal
Testis yang tidak turun
Otot kremaster berkontraksi dan menarik testis ke atas
Kedua vasa deferens harus diidentifikasi sebelum meneruskan prosedur kontapnya
Dilakukan imobilisasi vas deferens di antara ibu jari dan jari telunjuk dengan
memakai klem (doek klem atau klem lainnya)
Dilakukan penyuntikan anestesi local
Insisi skrotum
Vas deferens yang telah diimobilisasi di depan skrotum hanya ditutupi oleh otot
dartos dan kulit skrotum
Insisi horizontal atau vertical, dapat dilakukan secara:
Tunggal, di garis tengah (scrotal raphe)
Dua insisi, satu insisi di masing-masing vas deferens
Memisahkan lapisan-lapisan superficial dari jaringan-jaringan sehingga vas deferens
dapat diisolasi.
Oklusi vas deferens: umumnya dilakukan pemotongan/reseksi suatu segmen dari
kedua vas deferens (1-3 cm) yang harus dilakukan jauh dari epididimis
Ujung-ujung vas deferens setelah dipotong, dapat ditutup dengan:
Ligasi
Elektrokoagulasi
Klips
Penutupan luka insisi
Dilakukan dengan catgut, yang kelak akan diserap
Pada insisi 1 cm atau kurang, tidak diperlukan jahitan catgut, cukup ditutup dengan
plester saja.
Perawatan post operatif Kontap Pria:
Istirahat 1-2 jam di klinik
Menghindari pekerjaan berat selama 2-3 hari
Kompres dingin pada skrotum
Analgetika
Memakai penunjang skrotum selama 7-8 hari
Luka operasi jangan kena air selama 24 jam
Sanggama dapat dilakukan secepatnya saat pria sudah menghendaki tanpa merasa
terganggu. Hanya harus diperhatikan, untuk mencegah kehamilan, pria harus memakai
kondom dulu, sampai sama sekali tidak ditemukan spermatozoa di dalam semen/ejakulat.
Vasektomi Tanpa Pisau
Hingga saat ini diseluruh dunia Vasektomi Tanpa Pisau telah diterima oleh lebih dari
9 juta pria. Vasektomi Tanpa Pisau diyakini telah menurunkan derajat kengerian pada para
pria terhadap terhadap pembedahan vasektomi. Hal ini terjadi karena vasektomi tanpa pisau
tidak memerlukan penyayatan dengan pisau bedah (Antarsh, 1988). Selama bertahun-tahun
laporan klinis juga telah mendokumentasikan keamanan, efisiensi dan kenyamanan klien
terhadap prosedur Vasektomi Tanpa Pisau.
Pandangan keliru sampai saat ini dari sebagian besar masyarakat masih menganggap
vasektomi sama dengan kastrasi (kebiri), sehingga dikhawatirkan dapat mengakibatkan
kegemukan dan kehilangan potensi sebagai laki-laki. Tindakan vasektomi hanya memutus
kontinuitas vas deferens yang berfungsi menyalurkan spermatozoa dari testis, sehingga
penyaluran spermatozoa melalui saluran tersebut dihambat. Sumbatan pada vas deferen tidak
mempengaruhi jaringan interstitiel pada testis, sehingga sel-sel Leydig tetap menghasilkan
hormon testosteron seperti biasa dan libido juga tidak berubah.
Vasektomi merupakan operasi kecil dimana vas deferens yang berfungsi sebagai
saluran transportasi spermatozoa dipotong dan disumbat. Setelah operasi minor ini,
spermatozoa akan terbendung pada ujung vas sisi testis yang telah disumbat. Karena
vasektomi tidak mempengaruhi fungsi dari kelenjar-kelenjar asesoris maka produksi cairan
semen tetap berlangsung dan pria yang divasektomi tetap berejakulasi dan ejakulatnya tanpa
mengandung sel spermatozoa. Testis juga tidak terpengaruh dan tetap berfungsi penuh
sehingga pria tetap mempunyai perasaan, keinginan, dan kemampuan seksual yang sama
dengan sebelum vasektomi.
Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa takut calon akseptor kontap pria,
sekarang dilaksanakan metode vasektomi tanpa pisau.
Persiapan VTP:
Persiapan preoperatif
Cukur rambut pubis, untuk lebih menjamin sterilitas
Tidak perlu puasa sebelumnya
Mencari, mengenal dan fiksasi vas deferens, kemudian dijepit dengan klem khusus
yang ujungnya berbentuk tang catut. Lalu disuntikkan anestesi lokal.
Dilakukan penusukkan pada garis tengah skrotum dengan alat berujung bengkok dan
tajam untuk membuat luka kecil, yang kemudian dilebarkan sekitar 0,5 cm. Akan
terlihat vas deferens yang liat dan keras seperti kawat baja. Selaput pembungkus vas
deferens dibuka secara hati-hati, dan disisihkan ke tepi.
Selanjutnya dilakukan oklusi vas deferens dengan ligasi + reseksi suatu segmen vas
deferens.
Penutupan luka operasi.
Keuntungan Vasektomi Tanpa Pisau
Tidak menyebabkan pembengkakan pada lokasi injeksi anestesi dan lubang luka
Mengurangi ketidak nyamanan klien karena adanya blok peri vasal
Kerusakan jaringan lebih sedikit.
Vas deferens diikat di bawah penglihatan secara langsung
Berkurangnya risiko perdarahan dan hematoma
Tidak perlu jahitan untuk penutupan kulit luka (cukup dengan handiplash)
Prosedur memakan waktu lebih sedikit (10 - 15 menit)
Setiap pria, suami dari suatu pasangan usia subur yang telah memiliki jumlah anak
cukup dan tidak ingin menambah anak lagi, sehat tanpa kontraindikasi dapat dilakuan
prosedur vasektomi tanpa pisau sesegera mungkin sesuai dengan keinginan mereka.
Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi paling efektif . Angka kegagalan
biasanya kurang dari 0,1%-0,15% pada tahun pertama pemakaian
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya
berlangsung beberapa hari. Pembentukan granuloma relatif jarang dan merupakan keluhan
yang nantinya hilang sendiri
VTP dapat dilakukan di rumah sakit, klinik keluarga berencana, puskesmas, praktek
bersama dokter spesialis, tempat praktek dokter pribadi, dan fasilitas layanan bergerak.
Provider VTP adalah dokter spesialis urologi atau bedah dan atau dokter umum yang terlatih.
Prosedur VTP dilakukan dengan anastesi lokal dan akses terhadap vas mudah
diperoleh, maka prosedur ini lebih aman dibandingkan teknik kontrasepsi mantap wanita.
Kurang dari 0,4 % pria mengalami komplikasi dalam bentuk infeksi maupun pembentukan
hematoma. Penapisan klien sebelum prosedur dilakukan, mengurangi kemungkinan
munculnya komplikasi. Faktor-faktor yang mungkin menimbulkan komplikasi pada VTP
mencakup pembedahan/cedera saluran genital yang terjadi sebelumnya dan kelainan
kongenital