Konteks Dan Proses Manajemen Proyek
description
Transcript of Konteks Dan Proses Manajemen Proyek
-
aderismanto01.wordpress.com
KONTEKS DAN PROSES
MANAJEMEN PROYEK
Siklus Hidup Produk
Pengembangan sebuah produk pada dasarnya mengikuti tahapan yang disebut Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle). Perencanaan sebuah produk yang akan dibuat
merupakan fase awal yang dilakukan sebelum produk baru dibuat. Berdasarkan hasil
perencanaan ini, fase berikutnya adalah membuat analisa berkaitan dengan pengembangan
produk baru. Kelemahan dan kekurangan dari produk yang sekarang dan studi kelayakan
pembuatan produk baru merupakan fokus dari fase analisis. Apabila hasil analisis
merekomendasikan kelayakan dikembangkannya produk baru, maka fase kegiatan berikutnya
adalah membuat desain produk baru tersebut dari berbagai aspek. Dengan hasil desain ini,
maka produk baru pada akhirnya dibuat. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam fase
implementasi. Setelah produk jadi, fase evaluasi harus dilakukan dengan tujuan untuk
melihat apakah produk baru tersebut sesuai dengan perencanaan sebelumnya ataukah tidak.
Hasil evaluasi ini akan memungkinkan dilakukannya pengembangan-pengembangan produk
yang baru lagi.
Apabila diperhatikan, siklus hidup produk ini sebenarnya tidak terlepas dari
pendekatan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Systems Development Life Cycle
SDLC), dengan fase-fase kegiatan :
Perencanaan (Planning)
Analisis (Analysis)
Perancangan (Design)
Implementasi (Implementation)
Dukungan (Support)
Siklus Hidup Proyek
Pengembangan sebuah proyek sebenarnya juga tidak terlepas dari siklus hidup
produk. Sebab dalam lingkup yang lebih khusus, suatu proyek pada dasarnya dapat juga
dilakukan dalam rangka pengembangan sebuah produk. Jadi dalam hal ini, suatu proyek juga
akan memiliki siklus hidup, yang selanjutnya disebut Siklus Hidup Proyek (Project Life
Cycle).
Siklus Hidup Proyek merupakan kumpulan dari fase-fase kegiatan dalam pelaksanaan
proyek. Fase-fase kegiatan dalam pengembangan sebuah proyek ini sangat bervariasi dan
tergantung pada karakteristik dari proyek itu sendiri atau organisasi yang mengembangkan
proyek tersebut. Namun secara umum, fase-fase ini kegiatan dalam siklus hidup proyek
terdiri atas :
-
aderismanto01.wordpress.com
Penyusunan Konsep (Concept)
Pada fase ini, manajemen merumuskan perencanaan proyek, persiapan tentang estimasi
biaya proyek dan menyusun aktivitas kegiatan dalam proyek.
Pengembangan (Development)
Kegiatan dalam fase ini bertujuan uuntuk menyusun perencanaan proyek (project plan),
estimasi anggaran biaya dan menyusun aktivitas kegiatan dalam proyek secara lebih rinci.
Pelaksanaan (Implementation)
Fase ini merupakan fase dimana aktivitas kegiatan yang sudah direncakan dalam proyek
dilaksanakan. Dalam fase ini juga dibuat estimasi biaya yang sebenarnya. Selain itu,
laporan-laporan kinerja dari pelaksanaan berbagai aktivitas dalam proyek juga disusun
dalam fase ini.
Penyerahan Proyek (Close-out)
Fase ini merupakan akhir penyelesaian dari seluruh aktivitas dalam proyek. Dalam fase
ini juga akan dipelajari berbagai aktivitas kegiatan yang sudah dilaksanakan, sebelum
hasil proyek diserahterimakan kembali kepada stakeholder atau kustomer dan selanjutnya
dibubarkan.
ConceptConcept DevelopmentDevelopment ImplementationImplementation Close-outClose-out
Manajement
plan
Preliminary
cost estimate
3 level WBS
Project
plan
Budgetary
cost estimate
6+ level WBS
Last work
package
Delivery cost
estimate
Performance
report
Completed
work
Lessons
learned
Customer
acceptance
Sample
deliverables
for each
phase
Project Feasibility Project Acquisition
Berkaitan dengan siklus hidup produk dan siklus hidup proyek dapat disimpulkan bahwa :
Siklus hidup proyek dapat diterapkan untuk semua proyek, baik pada proyek
pengembangan produk maupun bukan.
Model siklus hidup produk sangat berbeda-beda tergantung pada sifat/karakteristik
produk yang akan dikembangkan.
Manajemen Proyek pada dasarnya digunakan pada semua fase siklus hidup produk.
Memahami Kepentingan Stakeholder dan Struktur Organisasi Proyek
Sebuah proyek akan mencapai keberhasilan melalui tiap fase proyek yang kemudian
dilanjutkan pada fase berikutnya. Pertimbangan manajemen muncul dalam setiap fase untuk
mengevaluasi kemajuan proyek dan kemudian disesuaikan dengan sasaran organisasi.
Stakeholder proyek adalah orang-orang yang tergabung atau berkepentingan dalam
aktivitas proyek. Manajer proyek harus menyisihkan waktunya untuk mengidentifikasi,
memahami dan mengelola hubungan dengan stakeholder proyek. Dalam hal ini senior
eksekutif merupakan stakeholder yang sangat penting. Untuk membantu memahami
kebutuhan dan harapan stakeholder, manajer proyek dapat menggunakan 4 kerangka
pemahaman organisasi, yaitu :
-
aderismanto01.wordpress.com
Kerangka Struktural ; Pemahaman pada peran dan tanggungjawab, koordinasi dan
kontrol.
Kerangka Sumber Daya Manusia ; Pemahaman pada hubungan yang harmonis antara
kebutuhan organisasi dan kebutuhan sumber daya manusia.
Kerangka Politis ; Pemahaman bahwa organisasi merupakan koalisi / gabungan dari
orang-orang atau kelompok-kelompok. Konflik dan kekuasaan merupakan issue utama
dalam kerangka ini.
Kerangka Simbolik ; Pemahaman pada simbol dan arti berkaitan dengan suatu event.
Kultur (budaya) merupakan hal yang sangat penting dalam kerangka ini.
Sebagian besar organisasi memfokuskan pada kerangka struktural. Terdapat 3 macam
bentuk struktur organisasi yaitu :
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi yang berfokus pada garis tanggungjawab, koordinasi dan kontrol
secara bertingkat menurut fungsi-fungsi manajemen.
VP EngineeringVP Engineering
CEOCEO
VP ManufacturingVP Manufacturing VP ITVP IT VP HRVP HR
StaffStaff StaffStaffStaffStaffStaffStaff
Fungsional
Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi yang memandang fungsi-fungsi manajemen sebagai sebuah proyek,
dimana konsep manajemen proyek berlaku pada setiap area fungsi organisasi. Dan setiap
proyek berada di bawah tanggungjawab langsung seorang pimpinan (Chief Executive
Officer).
Project A ManagerProject A Manager
CEOCEO
Project B ManagerProject B Manager
StaffStaff StaffStaff
Proyek
Project C ManagerProject C Manager
StaffStaff
-
aderismanto01.wordpress.com
Struktur Organisasi Matriks
Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari struktur organisasi fungsional dan
struktur organisasi proyek. Para manajer proyek berada di bawah tanggungjawab seorang
manajer program. Keterlibatan staf dalam suatu proyek tidak secara langsung di bawah
tanggungjawab manajer proyek tetapi di bawah manajer bagian masing-masing.
Program ManagerProgram Manager
CEOCEO
VP EngineeringVP Engineering VP ITVP IT VP HRVP HR
StaffStaff StaffStaffStaffStaffStaffStaff
Matriks
Project Manager BProject Manager B
Project Manager AProject Manager A
Project Manager CProject Manager C
5 Engineering5 Engineering
2 Engineering2 Engineering
1 Engineering1 Engineering
3 Manufacturing3 Manufacturing
1 Manufacturing1 Manufacturing
0 manufacturing0 manufacturing
3.5 IT3.5 IT
10 IT10 IT
4 IT4 IT
0.5 HR0.5 HR
1 HR1 HR
0.1 HR0.1 HR
VP ManufacturingVP Manufacturing
StaffStaff
Kunci Keberhasilan Proyek
Menurut laporan Standish Groups tahun 2001, item berikut akan sangat membantu
keberhasilan proyek :
Dukungan eksekutif
Keterlibatan user
Pengalaman manajer proyek
Sasaran bisnis yang jelas
Scope yang minimal (bidang proyek tidak terlalu luas)
Infrastruktur
Kebutuhan dasar perusahaan
Metodologi formal
Perkiraan yang baik (akurat)
Kebutuhan akan Komitmen Top Manajemen
Beberapa studi menyebutkan bahwa komitmen top manajemen merupakan salah satu
faktor kunci yang akan menentukan keberhasilan proyek. Top manajemen dapat membantu
manajer proyek dalam menjamin dipenuhinya kebutuhan sumberdaya, menggalang
kerjasama dari berbagai bagian dan belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik.
Kebutuhan akan Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi terhadap proyek sangat penting dan menentukan keberhasilan
proyek. Sebab jika organisasi mempunyai pandangan yang negatif dengan proyek, maka
akan berakibat pelaksanaan proyek menjadi tidak terfokus dan motivasi pelaksana juga
rendah. Organisasi yang memiliki CIO (Chief Information Officer) sangat membantu
kelancaran pelaksanaan proyek.
-
aderismanto01.wordpress.com
Kebutuhan akan Standar Organisasional
Organisasi yang sudah memiliki standar dan petunjuk (guidelines) kegiatan dalam
organisasi akan sangat membantu manajer proyek dalam mencapai efektifitas pekerjaan.
Sebab berbagai aktifitas pekerjaan akan dapat dilakukan secara sistematis dan menurut
prosedur kegiatan yang berlaku. Namun dalam kenyataannya, belum banyak organisasi yang
menerapkan standar dan prosedur ini, kecuali organisasi-organisasi atau perusahaan-
perusahaan yang sudah besar dan mapan. Standar organisasi ini dapat bersifat universal
(berlaku untuk setiap organisasi)) maupun lokal (hanya berlaku di dalam organisasi).
Sertifikasi-sertifikasi manajemen, seperti SII, SNI, ISO dll, saat ini sudah banyak dikeluarkan
oleh asosiasi-asosiasi baik tingkat nasional maupun internasional.
Pekerjaan Fungsional Manajemen Proyek
Pada dasarnya banyak sekali cakupan pekerjaan-pekerjaan fungsional manajemen
proyek. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tentunya akan menyesuaikan karakteristik proyek dan
sasaran dari proyek itu sendiri. Northwest Center for Engineering Technologies memberikan
gambaran tentang garis besar pekerjaan fungsional manajemen proyek, meliputi :
Mendefinisikan scope/lingkup proyek
Identifikasi stakeholder, pembuat keputusan dan prosedur eskalasi (peningkatan)
Mengembangkan detil daftar tugas (Work Breakdown Structures WBS)
Estimasi kebutuhan waktu
Mengembangkan flow chart manajemen proyek
Identifikasi kebutuhan sumber daya dan anggaran biaya
Evaluasi kebutuhan/persyaratan proyek
Identifikasi dan evaluasi resiko
Identifikasi ketergantungan antar aktivitas
Identifikasi dan menelusuri kegiatan kritis
Berpartisipasi dalam menggambarkan fase proyek/mengkaji fase proyek
Menjamin ketersediaan kebutuhan sumber daya
Mengelola proses kontrol perubahan
Membuat laporan kemajuan (status) proyek
Keahlian yang Disarankan Bagi Manajer Proyek
Keahlian Berkomunikasi : Kemampuan listening dan melakukan pendekatan (lobi).
Keahlian Berorganisasi : Kemampuan membuat perencanaan (planning), merumuskan
sasaran (goal setting) dan melakukan analisis (analyzing).
Keahlian Bekerja Tim : Memiliki empati/ketegasan, motivasi, semangat yang tinggi.
Keahlian Memimpin : Energik, mempunyai visi, bersikap positif dan memiliki
kemampuan pendelegasian.
Keahlian Menghadapi Masalah : Fleksibel, kreatif, sabar dan tekun.
Keahlian Teknologi : Memiliki pengalaman dan pengetahuan proyek
-
aderismanto01.wordpress.com
Ciri-ciri Manajer Proyek
Manajer Proyek Yang Efektif Manajer Proyek Yang Tidak Efektif
Memberikan contoh-contoh yang baik
dalam kepemimpinan
Berpijak pada visi
Bekerja dengan keyakinan dan
kepastian
Mampu secara teknis
Mampu berkomunikasi dengan baik
Mampu menjadi motivator yang baik
Koordinasi dengan manajemen tingkat
atas hanya bila dibutuhkan
Selalu memberikan dukungan kepada
anggota tim
Berani dan penuh dengan ide-ide baru
Memberikan contoh-contoh yang jelek
dalam kepemimpinan
Kurang mampu secara teknis
Tidak percaya diri
Tidak komunikatif
Tidak mampu menjadi motivator
Gugus Proses Manajemen Proyek
Gugus proses manajemen proyek adalah kumpulan kegiatan yang merupakan
penjabaran dari siklus hidup proyek (project life cycle), meliputi :
Proses inisialisasi (initiating)
Proses perencanaan (planning)
Proses pelaksanaan (executing)
Proses pengawasan (controlling)
Proses penyelesaian/penyerahan (closing)