Konteks Dan Proses Manajemen Proyek

6
aderismanto01.wordpress.com KONTEKS DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK Siklus Hidup Produk Pengembangan sebuah produk pada dasarnya mengikuti tahapan yang disebut Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle). Perencanaan sebuah produk yang akan dibuat merupakan fase awal yang dilakukan sebelum produk baru dibuat. Berdasarkan hasil perencanaan ini, fase berikutnya adalah membuat analisa berkaitan dengan pengembangan produk baru. Kelemahan dan kekurangan dari produk yang sekarang dan studi kelayakan pembuatan produk baru merupakan fokus dari fase analisis. Apabila hasil analisis merekomendasikan kelayakan dikembangkannya produk baru, maka fase kegiatan berikutnya adalah membuat desain produk baru tersebut dari berbagai aspek. Dengan hasil desain ini, maka produk baru pada akhirnya dibuat. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam fase implementasi. Setelah produk jadi, fase evaluasi harus dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah produk baru tersebut sesuai dengan perencanaan sebelumnya ataukah tidak. Hasil evaluasi ini akan memungkinkan dilakukannya pengembangan-pengembangan produk yang baru lagi. Apabila diperhatikan, siklus hidup produk ini sebenarnya tidak terlepas dari pendekatan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Systems Development Life Cycle SDLC), dengan fase-fase kegiatan : Perencanaan (Planning) Analisis (Analysis) Perancangan (Design) Implementasi (Implementation) Dukungan (Support) Siklus Hidup Proyek Pengembangan sebuah proyek sebenarnya juga tidak terlepas dari siklus hidup produk. Sebab dalam lingkup yang lebih khusus, suatu proyek pada dasarnya dapat juga dilakukan dalam rangka pengembangan sebuah produk. Jadi dalam hal ini, suatu proyek juga akan memiliki siklus hidup, yang selanjutnya disebut Siklus Hidup Proyek (Project Life Cycle). Siklus Hidup Proyek merupakan kumpulan dari fase-fase kegiatan dalam pelaksanaan proyek. Fase-fase kegiatan dalam pengembangan sebuah proyek ini sangat bervariasi dan tergantung pada karakteristik dari proyek itu sendiri atau organisasi yang mengembangkan proyek tersebut. Namun secara umum, fase-fase ini kegiatan dalam siklus hidup proyek terdiri atas :

description

yaa

Transcript of Konteks Dan Proses Manajemen Proyek

  • aderismanto01.wordpress.com

    KONTEKS DAN PROSES

    MANAJEMEN PROYEK

    Siklus Hidup Produk

    Pengembangan sebuah produk pada dasarnya mengikuti tahapan yang disebut Siklus

    Hidup Produk (Product Life Cycle). Perencanaan sebuah produk yang akan dibuat

    merupakan fase awal yang dilakukan sebelum produk baru dibuat. Berdasarkan hasil

    perencanaan ini, fase berikutnya adalah membuat analisa berkaitan dengan pengembangan

    produk baru. Kelemahan dan kekurangan dari produk yang sekarang dan studi kelayakan

    pembuatan produk baru merupakan fokus dari fase analisis. Apabila hasil analisis

    merekomendasikan kelayakan dikembangkannya produk baru, maka fase kegiatan berikutnya

    adalah membuat desain produk baru tersebut dari berbagai aspek. Dengan hasil desain ini,

    maka produk baru pada akhirnya dibuat. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam fase

    implementasi. Setelah produk jadi, fase evaluasi harus dilakukan dengan tujuan untuk

    melihat apakah produk baru tersebut sesuai dengan perencanaan sebelumnya ataukah tidak.

    Hasil evaluasi ini akan memungkinkan dilakukannya pengembangan-pengembangan produk

    yang baru lagi.

    Apabila diperhatikan, siklus hidup produk ini sebenarnya tidak terlepas dari

    pendekatan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Systems Development Life Cycle

    SDLC), dengan fase-fase kegiatan :

    Perencanaan (Planning)

    Analisis (Analysis)

    Perancangan (Design)

    Implementasi (Implementation)

    Dukungan (Support)

    Siklus Hidup Proyek

    Pengembangan sebuah proyek sebenarnya juga tidak terlepas dari siklus hidup

    produk. Sebab dalam lingkup yang lebih khusus, suatu proyek pada dasarnya dapat juga

    dilakukan dalam rangka pengembangan sebuah produk. Jadi dalam hal ini, suatu proyek juga

    akan memiliki siklus hidup, yang selanjutnya disebut Siklus Hidup Proyek (Project Life

    Cycle).

    Siklus Hidup Proyek merupakan kumpulan dari fase-fase kegiatan dalam pelaksanaan

    proyek. Fase-fase kegiatan dalam pengembangan sebuah proyek ini sangat bervariasi dan

    tergantung pada karakteristik dari proyek itu sendiri atau organisasi yang mengembangkan

    proyek tersebut. Namun secara umum, fase-fase ini kegiatan dalam siklus hidup proyek

    terdiri atas :

  • aderismanto01.wordpress.com

    Penyusunan Konsep (Concept)

    Pada fase ini, manajemen merumuskan perencanaan proyek, persiapan tentang estimasi

    biaya proyek dan menyusun aktivitas kegiatan dalam proyek.

    Pengembangan (Development)

    Kegiatan dalam fase ini bertujuan uuntuk menyusun perencanaan proyek (project plan),

    estimasi anggaran biaya dan menyusun aktivitas kegiatan dalam proyek secara lebih rinci.

    Pelaksanaan (Implementation)

    Fase ini merupakan fase dimana aktivitas kegiatan yang sudah direncakan dalam proyek

    dilaksanakan. Dalam fase ini juga dibuat estimasi biaya yang sebenarnya. Selain itu,

    laporan-laporan kinerja dari pelaksanaan berbagai aktivitas dalam proyek juga disusun

    dalam fase ini.

    Penyerahan Proyek (Close-out)

    Fase ini merupakan akhir penyelesaian dari seluruh aktivitas dalam proyek. Dalam fase

    ini juga akan dipelajari berbagai aktivitas kegiatan yang sudah dilaksanakan, sebelum

    hasil proyek diserahterimakan kembali kepada stakeholder atau kustomer dan selanjutnya

    dibubarkan.

    ConceptConcept DevelopmentDevelopment ImplementationImplementation Close-outClose-out

    Manajement

    plan

    Preliminary

    cost estimate

    3 level WBS

    Project

    plan

    Budgetary

    cost estimate

    6+ level WBS

    Last work

    package

    Delivery cost

    estimate

    Performance

    report

    Completed

    work

    Lessons

    learned

    Customer

    acceptance

    Sample

    deliverables

    for each

    phase

    Project Feasibility Project Acquisition

    Berkaitan dengan siklus hidup produk dan siklus hidup proyek dapat disimpulkan bahwa :

    Siklus hidup proyek dapat diterapkan untuk semua proyek, baik pada proyek

    pengembangan produk maupun bukan.

    Model siklus hidup produk sangat berbeda-beda tergantung pada sifat/karakteristik

    produk yang akan dikembangkan.

    Manajemen Proyek pada dasarnya digunakan pada semua fase siklus hidup produk.

    Memahami Kepentingan Stakeholder dan Struktur Organisasi Proyek

    Sebuah proyek akan mencapai keberhasilan melalui tiap fase proyek yang kemudian

    dilanjutkan pada fase berikutnya. Pertimbangan manajemen muncul dalam setiap fase untuk

    mengevaluasi kemajuan proyek dan kemudian disesuaikan dengan sasaran organisasi.

    Stakeholder proyek adalah orang-orang yang tergabung atau berkepentingan dalam

    aktivitas proyek. Manajer proyek harus menyisihkan waktunya untuk mengidentifikasi,

    memahami dan mengelola hubungan dengan stakeholder proyek. Dalam hal ini senior

    eksekutif merupakan stakeholder yang sangat penting. Untuk membantu memahami

    kebutuhan dan harapan stakeholder, manajer proyek dapat menggunakan 4 kerangka

    pemahaman organisasi, yaitu :

  • aderismanto01.wordpress.com

    Kerangka Struktural ; Pemahaman pada peran dan tanggungjawab, koordinasi dan

    kontrol.

    Kerangka Sumber Daya Manusia ; Pemahaman pada hubungan yang harmonis antara

    kebutuhan organisasi dan kebutuhan sumber daya manusia.

    Kerangka Politis ; Pemahaman bahwa organisasi merupakan koalisi / gabungan dari

    orang-orang atau kelompok-kelompok. Konflik dan kekuasaan merupakan issue utama

    dalam kerangka ini.

    Kerangka Simbolik ; Pemahaman pada simbol dan arti berkaitan dengan suatu event.

    Kultur (budaya) merupakan hal yang sangat penting dalam kerangka ini.

    Sebagian besar organisasi memfokuskan pada kerangka struktural. Terdapat 3 macam

    bentuk struktur organisasi yaitu :

    Struktur Organisasi Fungsional

    Struktur organisasi yang berfokus pada garis tanggungjawab, koordinasi dan kontrol

    secara bertingkat menurut fungsi-fungsi manajemen.

    VP EngineeringVP Engineering

    CEOCEO

    VP ManufacturingVP Manufacturing VP ITVP IT VP HRVP HR

    StaffStaff StaffStaffStaffStaffStaffStaff

    Fungsional

    Struktur Organisasi Proyek

    Struktur organisasi yang memandang fungsi-fungsi manajemen sebagai sebuah proyek,

    dimana konsep manajemen proyek berlaku pada setiap area fungsi organisasi. Dan setiap

    proyek berada di bawah tanggungjawab langsung seorang pimpinan (Chief Executive

    Officer).

    Project A ManagerProject A Manager

    CEOCEO

    Project B ManagerProject B Manager

    StaffStaff StaffStaff

    Proyek

    Project C ManagerProject C Manager

    StaffStaff

  • aderismanto01.wordpress.com

    Struktur Organisasi Matriks

    Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari struktur organisasi fungsional dan

    struktur organisasi proyek. Para manajer proyek berada di bawah tanggungjawab seorang

    manajer program. Keterlibatan staf dalam suatu proyek tidak secara langsung di bawah

    tanggungjawab manajer proyek tetapi di bawah manajer bagian masing-masing.

    Program ManagerProgram Manager

    CEOCEO

    VP EngineeringVP Engineering VP ITVP IT VP HRVP HR

    StaffStaff StaffStaffStaffStaffStaffStaff

    Matriks

    Project Manager BProject Manager B

    Project Manager AProject Manager A

    Project Manager CProject Manager C

    5 Engineering5 Engineering

    2 Engineering2 Engineering

    1 Engineering1 Engineering

    3 Manufacturing3 Manufacturing

    1 Manufacturing1 Manufacturing

    0 manufacturing0 manufacturing

    3.5 IT3.5 IT

    10 IT10 IT

    4 IT4 IT

    0.5 HR0.5 HR

    1 HR1 HR

    0.1 HR0.1 HR

    VP ManufacturingVP Manufacturing

    StaffStaff

    Kunci Keberhasilan Proyek

    Menurut laporan Standish Groups tahun 2001, item berikut akan sangat membantu

    keberhasilan proyek :

    Dukungan eksekutif

    Keterlibatan user

    Pengalaman manajer proyek

    Sasaran bisnis yang jelas

    Scope yang minimal (bidang proyek tidak terlalu luas)

    Infrastruktur

    Kebutuhan dasar perusahaan

    Metodologi formal

    Perkiraan yang baik (akurat)

    Kebutuhan akan Komitmen Top Manajemen

    Beberapa studi menyebutkan bahwa komitmen top manajemen merupakan salah satu

    faktor kunci yang akan menentukan keberhasilan proyek. Top manajemen dapat membantu

    manajer proyek dalam menjamin dipenuhinya kebutuhan sumberdaya, menggalang

    kerjasama dari berbagai bagian dan belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik.

    Kebutuhan akan Komitmen Organisasi

    Komitmen organisasi terhadap proyek sangat penting dan menentukan keberhasilan

    proyek. Sebab jika organisasi mempunyai pandangan yang negatif dengan proyek, maka

    akan berakibat pelaksanaan proyek menjadi tidak terfokus dan motivasi pelaksana juga

    rendah. Organisasi yang memiliki CIO (Chief Information Officer) sangat membantu

    kelancaran pelaksanaan proyek.

  • aderismanto01.wordpress.com

    Kebutuhan akan Standar Organisasional

    Organisasi yang sudah memiliki standar dan petunjuk (guidelines) kegiatan dalam

    organisasi akan sangat membantu manajer proyek dalam mencapai efektifitas pekerjaan.

    Sebab berbagai aktifitas pekerjaan akan dapat dilakukan secara sistematis dan menurut

    prosedur kegiatan yang berlaku. Namun dalam kenyataannya, belum banyak organisasi yang

    menerapkan standar dan prosedur ini, kecuali organisasi-organisasi atau perusahaan-

    perusahaan yang sudah besar dan mapan. Standar organisasi ini dapat bersifat universal

    (berlaku untuk setiap organisasi)) maupun lokal (hanya berlaku di dalam organisasi).

    Sertifikasi-sertifikasi manajemen, seperti SII, SNI, ISO dll, saat ini sudah banyak dikeluarkan

    oleh asosiasi-asosiasi baik tingkat nasional maupun internasional.

    Pekerjaan Fungsional Manajemen Proyek

    Pada dasarnya banyak sekali cakupan pekerjaan-pekerjaan fungsional manajemen

    proyek. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tentunya akan menyesuaikan karakteristik proyek dan

    sasaran dari proyek itu sendiri. Northwest Center for Engineering Technologies memberikan

    gambaran tentang garis besar pekerjaan fungsional manajemen proyek, meliputi :

    Mendefinisikan scope/lingkup proyek

    Identifikasi stakeholder, pembuat keputusan dan prosedur eskalasi (peningkatan)

    Mengembangkan detil daftar tugas (Work Breakdown Structures WBS)

    Estimasi kebutuhan waktu

    Mengembangkan flow chart manajemen proyek

    Identifikasi kebutuhan sumber daya dan anggaran biaya

    Evaluasi kebutuhan/persyaratan proyek

    Identifikasi dan evaluasi resiko

    Identifikasi ketergantungan antar aktivitas

    Identifikasi dan menelusuri kegiatan kritis

    Berpartisipasi dalam menggambarkan fase proyek/mengkaji fase proyek

    Menjamin ketersediaan kebutuhan sumber daya

    Mengelola proses kontrol perubahan

    Membuat laporan kemajuan (status) proyek

    Keahlian yang Disarankan Bagi Manajer Proyek

    Keahlian Berkomunikasi : Kemampuan listening dan melakukan pendekatan (lobi).

    Keahlian Berorganisasi : Kemampuan membuat perencanaan (planning), merumuskan

    sasaran (goal setting) dan melakukan analisis (analyzing).

    Keahlian Bekerja Tim : Memiliki empati/ketegasan, motivasi, semangat yang tinggi.

    Keahlian Memimpin : Energik, mempunyai visi, bersikap positif dan memiliki

    kemampuan pendelegasian.

    Keahlian Menghadapi Masalah : Fleksibel, kreatif, sabar dan tekun.

    Keahlian Teknologi : Memiliki pengalaman dan pengetahuan proyek

  • aderismanto01.wordpress.com

    Ciri-ciri Manajer Proyek

    Manajer Proyek Yang Efektif Manajer Proyek Yang Tidak Efektif

    Memberikan contoh-contoh yang baik

    dalam kepemimpinan

    Berpijak pada visi

    Bekerja dengan keyakinan dan

    kepastian

    Mampu secara teknis

    Mampu berkomunikasi dengan baik

    Mampu menjadi motivator yang baik

    Koordinasi dengan manajemen tingkat

    atas hanya bila dibutuhkan

    Selalu memberikan dukungan kepada

    anggota tim

    Berani dan penuh dengan ide-ide baru

    Memberikan contoh-contoh yang jelek

    dalam kepemimpinan

    Kurang mampu secara teknis

    Tidak percaya diri

    Tidak komunikatif

    Tidak mampu menjadi motivator

    Gugus Proses Manajemen Proyek

    Gugus proses manajemen proyek adalah kumpulan kegiatan yang merupakan

    penjabaran dari siklus hidup proyek (project life cycle), meliputi :

    Proses inisialisasi (initiating)

    Proses perencanaan (planning)

    Proses pelaksanaan (executing)

    Proses pengawasan (controlling)

    Proses penyelesaian/penyerahan (closing)