Kontaktor Magnit

15
Kontaktor Magnit Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbul tadi. Kontak bantu NO (Normally Open) akan menutup dan kontak bantu NC (Normally Close) akan membuka. Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak bantu, kontak utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan jotak bantu digunakan untuk rangkaian kontrol. Didalam suatu kontaktor elektromagnetik terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel dengan kontak utama dan kontak bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka selama kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi operasinya. Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan

Transcript of Kontaktor Magnit

Page 1: Kontaktor Magnit

Kontaktor Magnit

Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi

elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila dialiri arus

listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya

tertarik oleh gaya magnet yang timbul tadi. Kontak bantu NO (Normally Open) akan

menutup dan kontak bantu NC (Normally Close) akan membuka.

Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak bantu, kontak utama

digunakan untuk rangkaian daya sedangkan jotak bantu digunakan untuk rangkaian

kontrol.

Didalam suatu kontaktor elektromagnetik terdapat kumparan utama yang

terdapat pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang

dikopel dengan kontak utama dan kontak bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan

mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal

dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka selama kumparan utama

kontaktor tersebut masih dialiri arus maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi

operasinya.

Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi maka

akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor tersebut.

Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan menimbulkan tekanan

antara kontak-kontak dari kontaktor menjadi berkurang. Hal ini menimbulkan bunga

api pada permukaannya serta dapat merusak kontak-kontaknya. Besarnya toleransi

tegangan untuk kumparan kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja

kontaktor.

Agar penggunaan kontaktor dapat disesuaikan dengan beban yang akan dikontrol maka

pada setiap kontaktor selalu dilengkapi dengan plat nama antara lain berisi data-data

mengenai:

a. Perusahaan pembuat kontaktor

b. Nomor seri pembuatan

c. Tegangan nominal beban

d. Tegangan kerja kontaktor

Page 2: Kontaktor Magnit

e. Katagori penggunaan

f. Kemampuan arus yang dapat dialirkan

g. Kelas operasi

Kontak-kontak pada kontraktor ini dibagi atas dua bagian yaitu kontak utama

dan kontak bantu. Terminal 1,3,5 dihubungkan ke suplai (terminal masukan), terminal

nomor 2,4,6 dihubungkan ke rangkaian utama atau beban (terminal keluar). Untuk

kontak bantu yang menutup saat beroperasi atau Normally Close (NC) dan kontak

bantu yang akan membuka saat beroperasi atau Normally Open (NO) adalah kontak

bantu nomor 13-14, 43-44, dan 21-22 serta 41-42. Terminal a dan Ab adalah coil

(kumparan) yang dihubungkan kesuplai yang merupakan kumparan magnet. Beban

yang dihubungkan kekontak NO akan beroperasi bila kontaktor berkerja dan beban

yang dihubungkan ke kontak NC akan beroperasi bila kontaktor tidak berkerja.

Gambar. Kontaktor

AC1 digunakan untuk segala beban AC dengan faktor daya tidak kurang 0,95 ,

misalnya pemanas atau beban non induktif. AC2 digunakan untuk motor slip ring

dengan operasi terjadi pembalikan putar atau gerakan mula. Jenis kontaktor ini hanya

mampu memutuskan arus 2,5 x In. Katagori ini banyak digunakan untuk mesin

perkakas.

Page 3: Kontaktor Magnit

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat

kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai

pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan

demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus

menerus (kontinu).

Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada

kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas.

Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan

hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang

disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100

kali.

Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan

kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar. Ukuran dari kontaktor ditentukan

oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak,

yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup

(Normally Close = NC). Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja

kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung.

Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya

menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO

dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum

kontak NO menutup.

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak

utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak

utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk

pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya.

Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang

diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan

lain-lain. Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor

magnet daripada saklar togel dan saklar Cam adalah,

* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus

beban

Page 4: Kontaktor Magnit

* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang

relatif kecil.

Kontaktor magnetis didefinisikan sebagai alat yang digerakkan secara magnetis

untuk menyambung atau membuka berulang-ulang rangkaian daya listrik. KTM pada

mesin pendingin dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian beban daya

listrik yang

meliputi: kompresor, fan kondensor dan heater.

Bagian-bagian prinsip KTM terdiri dari:

1. Kontak daya umumnya hanya dilengkapi dengn 3 buah susunan kutub kontak

daya yang digunakan sebagai saklar membuka dan menutup rangkaian terhadap

beban. Kontak daya terbuat dari tembaga berlapis perak.

2. Kontak bantu berfungsi sebagai rangkaian kotrol/kendali. Bahan kontaknya

terbuat dari tembaga.

3. Kumparan elektromagnetis berfungsi untuk menyambung dan memutuskan

kontak daya dan kontak kontrol secara elektromagnetis.

4. Pegas inti berfungsi untuk membantu mengembalikan kontak ketika kumparan

elektromagnetisnya lepas.

5.

AC3 digunakan pada motor induksi rotor sangkar yang selama

pengoperasiannya selalu mengalami pengereman. Jenis ini mampu memutuskan 6-7 In.

Banyak dipakai pada motor penggerak, pompa konveyer, refrigerator dan lain-lain.

AC4 digunakan pada motor induksi rotor sangkar yang berkerja secara terputus-putus

dalam periode, dan adanya kerja motor membalik putaran. Selain itu The National

Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat

yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya

listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka

rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas,

transformator, kapasitor, dan motor listrik. Adapun peralatan elektromekanis jenis

kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 5: Kontaktor Magnit

Kontaktor magnet

Terdapat kontak NO dan Kontak NC.

- Kontak No biasanya angka belakangnya 3 dan 4

Contoh : 13, 14, 23, 24

- Kontak NC biasanya angka belakangnya 1 dan 2

Contoh : 11, 12, 21, 11

Simbol kontaktor :

Dewasa ini kontaktor lebih banyak digunakan dibidang industri dan

laboratorium. Hal ini karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh, selain itu

dengan perlengkapan elektronik dapat mengamankan listrik.

Karakteristik

Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya

kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang

dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan

ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt

atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan

rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi

keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada

saklar biasa.

Aplikasi Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti

peralatan kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :

Page 6: Kontaktor Magnit

1. Pada tegangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual

yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya.

Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan

menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus

mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.

2. Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu

lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.

3. Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan

kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan

tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.

Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat

peka.

4. Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari

operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.

5. Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik

yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk

tombol tekan.

6. Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan

peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic

Controller (PLC).

Sedangkan kerugiannya penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan

kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :

1. Harganya mahal

2. Perawatannya cukup sukar

3. Jika saklar

Perawatan perbaikan kontaktor magnit

Page 7: Kontaktor Magnit

1. Kontaktor yang masih baik apabila koilnya diberi tegangan maka semua kontak NO

baik kontak utama maupun Bantu akan menutup (close) sedangkan kontak – kontak

NC akan membuka (open). Koil juga tidak boleh bergetar atau mendengung.

2. Koil yang masih baik dapat dilihat dengan mengukur menggunakan Avometer, akan

terlihat adanya hubungan terminal – terminalnya dengan mempunyai harga tahanan

kecil.

3. Untuk melihat hubungan kontak – kontak NO dan NC digunakan juga Avometer

4. Secara berkala, kontaktor harus dibongkar / disassembly untuk melakukan perawatan

pada kontak –kontak poinnya. Kontak poin yang diam maupun bergerak harus selalu

dalam kondisi bersih dalam kotoran akibat percikan api ketika proses kerja. Kotoran

tersebut dibersihkan dengan kertas plas.

5. Apabila koilnya putus maka diperlukan membelit ulang.

6. Kontaktor yang masih baik apabila koilnya diberi tegangan maka semua kontak NO

baik kontak utama maupun Bantu akan menutup (close) sedangkan kontak – kontak

NC akan membuka (open). Koil juga tidak boleh bergetar atau mendengung.

7. Koil yang masih baik dapat dilihat dengan mengukur menggunakan Avometer, akan

terlihat adanya hubungan terminal – terminalnya dengan mempunyai harga tahanan

kecil.

8. Untuk melihat hubungan kontak – kontak NO dan NC digunakan juga Avometer

9. Secara berkala, kontaktor harus dibongkar / disassembly untuk melakukan perawatan

pada kontak –kontak poinnya. Kontak poin yang diam maupun bergerak harus selalu

dalam kondisi bersih dalam kotoran akibat percikan api ketika proses kerja. Kotoran

tersebut dibersihkan dengan kertas plas.

10. Apabila koilnya putus maka diperlukan membelit ulang.

Page 8: Kontaktor Magnit

Kontaktor timer (Timer Mekanik)

Kontaktor timer adalah kontaktor yang digunakan sebagai relay penunda waktu

yang fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol ke rangkaian

tertentu yang bekerja secara otomatis. Misal dari star ke delta secara otomatis.

Prinsipnya sama dengan kontaktor, hanya saja memiliki waktu tunda operasi.

Kontaktor timer ini memiliki kontak NO dan juga kontak NC, seperti pada magnetik

kontaktor. Biasanya kontaktor timer disebut timer.

Macam-macam kontaktor timer (Timer Mekanik)

1. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)

2. Kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)

3. Kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati

4. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati continu

1. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)

Timer ini bekerja dari normalnya dengan tunda waktu sesuai dengan setting

yang diberikan. Untuk NO, setelah koil dari kontaktor diberi caatu daya maka

kontak NO masih tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu misalnya 5 detik.

Setelah 5 detik maka kontak akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi

tertutup (on) dan akan tetap tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika catu

daya diputus maka kontaktor akan kembali terbuka. Untuk NC, setelah koil dari

relay diberi catu daya maka kontak NC masih tetap tertutup hingga beberapa waktu

tertentu misalnya 5 detik. Setalah 5 detik kontak akan otomatis berubah status dari

tertutup (off) menjadi terbuka (on) dan akan tetap terbuka selama relay mendapat

catu daya. Jika catu daya diputus maka relay akan kembali tertutup.

Page 9: Kontaktor Magnit

2. Kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off)

Timer ini berkerjanya berkebalikan dengan timer on delay, saat kontaktor

megnit mendapat tegangan dan aktif, maka kontak akan langsung aktif juga namun

setelah teganagan hilang dan kontaktor magnit tidak aktif maka kontak yang tidak

aktif tadi akan menjadi aktif setelah waktu yang ditentukan.

Untuk NO, setelah koil dari relay diberi catu kontak NO akan berubah status

manjadi tertutup dan akan tetap tertutup selama koil diberi catu daya. Saat catu daya

diputus kontak akan tetap bertahanan tertutup hingga berberapa waktu tertentu

misalnya 5 detik. Setelah 5 detik kontak akan otomatis berubah status dari tertutup

menjadi terbuka.

Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC akan berubah status

menjadi terbuka dan akan tetap terbuka selama koil diberi catu diberi catu daya. Saat

catu daya diputus, kontak akan tetap terbuka hingga beberapa waktu yang ditentukan

missalnya 5 detik. Setelah 5 detik kontak akan otomatis berubah status dari terbuka

manjadi tertutup.

3. Kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup mati

Timer ini merupakan gabungan dari NO delay dan off delay.

Untuk NO, setelah koil dari kontaktor diberi catu daya, kontak NO masih tetap

terbuka hingga beberapa waktu yang tertentu misalnya 5 detik. Setelah 5 detik

kontak akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi tertutup (on) dan

akan tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika daya diputus maka

kontaktor akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu missal 5 detik. Setelah

5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka seperti

kondisi awal.

4. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati continu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu, misalnya 1Hz. Bila kontaktor

magnit aktif, maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas/ hidup-

mati. Timer jenis ini biasanya digunakan untuk menyalakan lampu kedap-kedip

sebagai suatu indikasi. Misalnya untuk lampu annouciator pada saat gangguan di

Page 10: Kontaktor Magnit

gardu induk, lampu tersebut akan kedap-kedip secara terus menerus dan hanya akan

mati apabila dilakukan reset.

PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes

praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan

memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka Anda berhak

untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada pengajar/instruktur untuk

melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak

dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah

menyelesaikan suatu kompetensi tertentu.

Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul,

maka hasil yang berupa nilai dari instruktur dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi

bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat

dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi

syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia

industri atau asosiasi profesi.

DAFTAR PUSTAKA 1987 Informasi Sheet dan Job Sheet Perakitan

Kontrol Motor, VEDC, MALANG

MODUL.PTL.HAR.009. (A). 01 94

1988, Peraturan Umum Instalasi Listrik, LIPI,Jakarta

Kismet Fadillah Drs, 1999, Instalasi Motor Listrik, PT. Angkasa, Bandung

Setiawan, Ir, 1986, Instalasi Arus Kuat 1, Proyek Pembinaan dan

Pengembangan

Dikmenjur, PT. Binacipta, Jakarta