Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

download Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

of 6

Transcript of Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    1/12

    Rumput Stadion Gedebage

    Rumput merupakan hal yang paling disorot di sebuah stadion dikarenakan sebagus apapun

    sarana dan prasarananya tetaplah obyek yang diliat adalah lapangan bola yang menyuguhkan

    pemain yang berlaga di sebuah stadion.

    dalam mendesain lapangan bola hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

    1. Iklim daerah : bila iklim tropis seperti di Indonesia paling cocok emang rumput alami

    dikarenakan sinar matahari yang lumayan terik dan panas hampir sepanjang tahun menjaga

    kesuburan dan regenerasi rumput di sebuah stadion. Mengapa tidak rumput sintetis ? rumput

    sintetis sangat tidak cocok dengan hawa panas karena bisa mencapai suhu 69 derajat celcius

    sedangkan rumput alami yang memang sangat membutuhkan cahaya dapat mencapai suhu

    puncak 32 derajat celcius.

    2. Media Tanam : Dalam mendesain lapangan bola hal yang sangat vital bukan hanya rumput itu

    sendiri tapi sistem penanamannya dan media tanam , hal ini disebabkan media tanam berfungsi

    sekaligus untuk drainase sebuah lapangan bola. Di Stadion Gedebage menggunakan pasir

    dengan kandungan clay sedikit sehingga mengalirkan air dan menyerap air lebih baik sehingga

    diharapkan bila hujan tidak sempat menggenang dan langsung dialirkan ke drainase bawah

    lapangan.

    3. Drainase : Di lapangan bola faktor ini merupakan faktor yang paling vital bagaimana membuat

    drainase untuk rumput bekerja dengan baik membutuhkan desain yang matang selain pemilihan

    material yang tepat.

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    2/12

    setelah menyerap lewat pasir (media tanam) maka akan dialirkan ke Pipa HDPE (pipa Horizontal

    Drain) setelah itu dialirkan ke drainase utama stadion. Pipa HDPE disini merupakan pipa

    perforated dan berlobang / berpori sehingga air lebih mudah terserap dan dialirkan.Sedangkan

    untuk geotextile digunakan sebagai pemisah antara tanah asli dengan media drainase dan tumbuh

    sehingga tidak bercamput saat hujan .

    untuk urutan pekerjaan di stadion Gedebage itu sendiri antara lain :

    1. Tahap Penggalian parit sebagai tempat Pipa HDPE sebagai saluran bawah tanah

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    3/12

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    4/12

    2. Pemasangan Geotextile non woven di parit untuk pemisah dengan lapisan tanah asli setelah itu

    dipasang Pipa HDPE dan ditutup dengan split butiran kasar sebagai penyaluran air ke pipa . Untuk

    lapisan terakhir digunakan geotextile non woven lagi sebagai pemisah dengan pasir sebagai media

    tanam dan drainase.

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    5/12

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    6/12

    3. Tahap pembentukan elevasi kemiringan sebagai run off air sehingga air dapat dialirkan masuk

    ke parit dan dialirkan oleh Pipa HDPE. untuk kemiringan menggunakan alat baby roller sehingga

    lebih mudah.

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    7/12

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    8/12

    4. Tahap Pengurugan pasir pilihan sebagai media tanam

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    9/12

    5. Setelah tahap pengurugan media tanam maka dibuat tahap pembentukan lahan sehingga

    didapatkan kemiringan yang sesuai dengan rencana antara 0,2% - 0,5 % sehingga diharapkan

    didapatkan pengaliran air permukaan.

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    10/12

    6. Tahap ke 6 adalah penanaman stolon (batangan ) rumput dengan jarak yang telah ditentukan

    sehingga diharapkan tumbuh sempurna dan mendapatkan supply air dan cahaya yang cukup

    perstolon.

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    11/12

    7.Tahap terakhir merupakan tahap pemeliharaan , di tahap ini sebenernya susah-susah gampang

    dikarenakan perawatan yang sangat intensif dan penyiraman dimana air tanah yang dipakai harus

    dicek kandungan mineralnya agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan rumput.

  • 8/20/2019 Konstruksi Drainase Stadion Gedebage, Viking Nu Aing

    12/12

    Pada akhirnya akan didapatkan rumput yang rapat dan menyambung dalam waktu 6-8 bulan.

    Memang memakan waktu lebih lama tapi hasilnya lebih maksimal dibanding sistem plugging /

    lembaran dikarenakan akar sudah menyatu dengan media tanam dan lapisan claynya relatif lebih

    sedikit.