Konstruksi Dalam Islam

16
ARSITEKTUR DAN KONSTRUKSI DALAM ISLAM MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Oleh : Adi Winarso 147011134 Adi Kurniawan 147011160 Dede Herdianto 147011132 Falaah Arif N 147011144 Jamaludin Alwy 147011142 Rahmat Fajar 147011141 Fajar Sidik 147011154 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

description

tugas makalah indonesia

Transcript of Konstruksi Dalam Islam

Page 1: Konstruksi Dalam Islam

ARSITEKTUR DAN KONSTRUKSI DALAM ISLAM

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh :

Adi Winarso 147011134Adi Kurniawan 147011160Dede Herdianto 147011132Falaah Arif N 147011144Jamaludin Alwy 147011142Rahmat Fajar 147011141Fajar Sidik 147011154

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SILIWANGI

2014

Page 2: Konstruksi Dalam Islam

LEMBAR PENGESAHAN/PENERIMAAN

Makalah ini telah diterima pada hari………………tanggal……..

oleh

Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia,

Yuni Ertinawati, M.Pd.

Page 3: Konstruksi Dalam Islam

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan hidayat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Arsitektur dan Konstriksi Dalam Islam”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Abad pertengahan merupakan saat berkembangnya Arsitektur dan konstruksi-konstruksi

Islam yang merupakan ungkapan mengesankam bagi kaum Muslimin dalam mengisi percaturan

sejarah dunia. Arsitektur dan konstruksi-konstruksi Islam merupakan salah satu aspek penting

dalam hubungannya dengan perkembangan Islam yang telah membuat sejarah kehidupan orang-

orang Islam sampai ke tingkat puncaknya.

Mesjid sebagai unsur arsitektur dan konstruksi Islam, tidaklah semata-mata berupa bentuk fisiknya saja, akan tetapi didalamnya terkandung makna segala kegiatan pelaksanaan ajaran Islam. Dalam pertumbuhannya, sejak mesjid pertama didirikan Nabi Muhammad s.a.w yang amat sederhana dan apa adanya, kini telah berkembang pesat menjadi bangunan yang megah, besar dan penuh kharisma.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin.

Tasikmalaya, 09 Oktober 2014 Penulis

Page 4: Konstruksi Dalam Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahArsitektur islam sebagai salah satu bagian dari kebudayaan itu adalah hasil usaha

manusia yang berwujud konkrit dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Jasmani karena arsitektur islam merupakan tempat yang berupa bangunan-bangunan untuk menampung kegiatan manusia; rohaniah karena memang telah menjadi kenyataan dimana islam berpengaruh amat mendalam terhadap kehidupan kejiwaan manusia. Pertama-tama muncullah bangunan mesjid sebagai bangunan religi yang merupakan perpaduan dari fungsi bangunan sebagai unsur arsitektur islam yang berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang diperintahkan oleh Tuhan sebagai tempat pelaksanaan ajaran islam. Kemudian muncul bangunan-bangunan diluar bangunan mesjid yang masih islami, misalnya istana,keraton,puri,makam, yang semuanya mempunyai pola yang sama dalam penampilannya dengan bangunan mesjid. Kegiatan pembangunan mesjid menjadi tolak ukur utama yang menjadi pusat perhatian sebelum bangunan-bangunan lainnya diciptakan. Di Indonesia sendiri, kita belum mengetahui bangunan-bangunan yang bercorak islam, oleh sebab itu, maka disusunlah makalah yang bertajuk “ Arsitektur dan Konstruksi dalam Islam.”

B. Rumusan Masalah1. Apakah yang dimaksud arsitektur dan kontruksi dalam islam itu?2. Bagaimana sejarah perkembangan arsitektur dan konstruksi dalam islam di

indonesia?3. Bagaimana ragam hias pada bangunan arsitektur dalam islam ?

Page 5: Konstruksi Dalam Islam

C. Tujuan MakalahSejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :1. Pengertian arsitektur dan kontruksi dalam islam2. Sejarah perkembangan arsitektur dan konstruksi dalam islam di Indonesia3. Macam- macam ragam hias pada bangunan arsitektur dalam islam

D. Kegunaan MakalahMakalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan bagi :1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang konsep arsitektur dan konstruksi dalam islam2. Pembaca, sebagai media informasi tentang arsitektur dan konstruksi dalam islam

E. Prosedur MakalahMakalah ini disusun dengan menggunakan pendakatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode inipenulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagi literatur yang relevan dengan tema makalah.

Page 6: Konstruksi Dalam Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Umum Tentang Arsitektur Islam

1. Mengacu pada tipologi bentuk Menurut pemikiran ini, tipe produk utama arsitektur islam adalah berupa masjid, makam, istana dan benteng. Dari keempat tipe bangunan inilah bentuk-bentuk arsitektur islam dipakai di bangunan lain yang skalanya lebih kecil.

2. Mengacu pada sejarah dan tempat Di masa lalu ketika Islam mengalami masa keemasan, banyak wilayah di berbagai belahan dunia yang masuk Islam, sehingga otomatis juga berpengaruh pada kebudayaan dan produk arsitekturnya. Sebagai contoh adalah lahirnya arsitektur Persia, arsitektur Turki, arsitektur Mamluk dan sebagainya. Arsitektur Persia, pada perkembangannya sangat berpengaruh pada rancangan arsitektur islam lainnya di berbagai belahan dunia. Mengacu pada elemen dan langgam Arsitektur islam juga bisa diidentifikasi melalui elemen-elemen desain seperti yang dimiliki artefak-artefak bangunan monumental yang telah ada sebelumnya. Misalnya minaret, kubah, air mancur, mihrab, bentuk-bentuk geometris, atau kaligrafi.

Gaya arsitektur Islam yang mencolok baru berkembang setelah kebudayaan muslim memadukannya dengan gaya arsitektur dari Roma, Mesir, Persia dan Byzantium. Contoh awal yang paling populer misalnya Dome of The Rock yang diselesaikan pada tahun 691 di Jerusalem. Gaya arsitek yang mencolok dari bangunan ini misalnya ruang tengah yang luas dan terbuka, bangunan yang melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang berulang.Kebanyakan tinjauan di atas masih sebatas tipologi atau elemen bentuk

Page 7: Konstruksi Dalam Islam

dan terutama dikaitkan dengan sejarah kejayaan islam dan artefaknya di masa lampau. Sebenarnya jika kita berbicara tentang Islam yang kaffah / menyeluruh maka tidak ada sebuah dalil pun di dalam Al Quran dan hadits yang membicarakan tentang bentuk. Bentuk sebenarnya sangat relatif, dan lebih terkait dengan simbol dan karakter budaya tertentu. Sementara Islam sangat menghargai kearifan budaya. “Berbahasalah dengan bahasa kaummu”, kata Nabi. Meskipun hadits ini lebih banyak dikaitkan dengan bahasa dakwah, tetapi sebenarnya menunjukkan bahwa islam sangat menghargai kearifan lokal. Kecuali untuk aktivitas peribadatan yang khassah (khusus) seperti shalat, haji, puasa atau zakat, maka sesungguhnya peluang untuk melakukan ijtihad selalu ada, terlebih lagi di dalam dunia arsitektur.

Wacana Baru ‘Arsitektur Islam’

Menurut Ismail Raji Al-Faruqi, arsitektur termasuk di dalam seni ruang dalam esensi seni menurut Islam, hal ini dikarenakan arsitektur merupakan seni visual yang mendukung kemajuan peradaban Islam (Al-Faruqi, dalam Auliayahya, 2010). Di dalam seni ruang, terdapat cabang lain yang termasuk mendukung di dalamnya yaitu seni rupa. Keberadaan seni ruang yang di dalamnya terdapat bidang arsitektur merupakan satu hal yang cukup penting. Hal ini juga didasarkan pada seni dalam pandangan al-Qur’an, sehingga pembangunan fisik peradaban ini senantiasa selalu berlandaskan nilai-nilai Islam dalam al-Qur’an, yang juga berfungsi sebagai landasan pembangunan peradaban yang berupa akhlaq dan perilaku. Hal ini sangatlah penting untuk mewujudkan kembali nilai-nilai Islam ke dalam tatanan pembangunan peradaban di dunia, yang tidak hanya membangun peradaban secara fisik, tetapi juga secara mental, pola pikir, semangat, akhlaq dan pola perilaku yang berlandaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an.

Aulia Yahya (2010) juga menegaskan bahwa arsitektur sebagai salah satu bidang

keilmuan, hendaknya juga selalu berpijak pada nilai-nilai Islam yang bersumber pada al-Qur’an. Al-Qur’an tentunya merupakan dasar bagi pengembangan berbagai bidang keilmuan, salah satunya keilmuan arsitektur. Wujud arsitektur yang muncul sebagai hasil kreasi seorang arsitek, hendaknya melambangkan nilai-nilai Islam. Artinya, wujud arsitektur yang dihasilkan tidak bertentangan dengan prinsip tauhid, ketentuan syariah, dan tentu saja nilai-nilai akhlakul karimah. Kita dapat melihat karya-karya arsitektur Islam di berbagai belahan dunia dengan tujuan yang satu, yaitu untuk beribadah dan berserah diri kepada Allah. Walaupun demikian, dalam tataran bentuk arsitektur Islam yang dilandasi oleh kesatuan tujuan dan nilai-nilai islami itu tidak hadir dalam representasi bentuk fisik yang satu dan seragam, melainkan hadir dalam bahasa arsitektur yang beragam.

B. Sejarah Perkembangan Arsitektur Dan Konstruksi Dalam Islam Di Indonesia

Page 8: Konstruksi Dalam Islam

Arsitektur islam berdasarkan wujud dan penampilannya merupakan gambaran dari waktu yang telah diisi oelh kegiatan pegelaran bangunan-bangunan yang secara khusus lahir dari suatu bentuk kebudayaan baru islam sebagai akibat dari diturunkannya wahyu Illahi guna menyebarkan agama baru yakni islam.

Dalam perkembangan arsitektur islam erat kaitannya dengan perkembangan arsitektur mesjid, karena mesjid itu sendiri merupakan tumpuan dari ungkapan kebudayaan islam , sebagai akibat ajaran islam. Pada awalnya mesjid bukanlah bangunan yang megah perkasa seperti mesji-mesjid yang tampil dimasa kejayaannya, yang penuh keindahan dengan keagungan arsitektural pada penampilan fisiknya.

Mesjid yang pertama dibangun Rasulullah saw masih sangat sederhana sekali. Denahnya merupakan mesjid yang segi empat dengan dinding-dinding yang menjadi pembatas sekelilingnya. Bagian pintu masuknya diberi tanda dengan gapura yang terdiri dari tumpukan batu-batu. Juga bahan-bahan yang dipergunakan adalah material apa adanya sekedar yang terdapat disekelilingnya, sehingga sangat sederhana mutu bahan-bahan yang dipergunakan.

Walaupun mesjid yang pertama itu sangat sederhana, namun demikian mesjid ini yang merupakan prototype dari mesjid-mesjid yang saat ini ada. Pola mesjid tersebut adalah mesjid lapangan karena yang menjadi unsur utamanya adalah dibagian tengah denah yang dikelilingi dinding sebagai tembok pembatasnya. Pola mesjid yang demikian juga merupakan kebiasaan dari adat lama arab yang senantiasa menampilkan bantuk lapangan terbuka diantara dinding-dinding pembatas, dan mereka pergunakan sebagai fasilitas untuk tempat pertemuan dan aktivitas kehidupan lainnya. Seiring berjalannya waktu agama islam menyebar ke Negara Indonesia yang diperkenalkan oleh para wali,dan pada saat itu pula pembangunan- pembangunan mesjid di Indonesia mulai berkembang . Sama halnya di Negara-Negara islam lainya mesjid pertama yang di bangun di Indonesia hanya memiliki kontruksi yang sederhana yang hanya menonjolkan dari segi fungsi saja yakni untuk beribadah dan menyebarkan agama islam di Indonesia. Mesjid yang pertamakali dibangun di Indonesia yaitu mesji demak pada masa kerajaan demak.

Pada abad yang modern ini, teknologi arsitektur dan kontruksi semakin canggih dan lebih praktis dalam system pembangunan nya, begitu pula dalam arsitektur islam selain menonjolkan fungsi, juga memiliki fasilitas yang lengkap seperti dibuat bertingkat ,terdapat jadwal yang berkaitan dengan peribadahan umat islam sampai failitas toilet yang modern, dan banyak lagi fasilitas yang di terapkan dalam pembangunan mesjid selain fasilitas unsur estetika juga diperhatikan untuk menambah keindahan dan kenyamanan.

C. Ragam Hias Pada Bangunan Arsitektur Dalam Islam

Page 9: Konstruksi Dalam Islam

Dekorasi merupakan bagian dari seni seperti pula arsitektur, terkait langsung pada jaman dan budaya suatu masyarakat. Dalam hal hiasan tidak lepas dari hukum islam tertuang dalam alquran dan hadist khususnya yang berkaitan dengan seni. Seni terkait langsung dengan keindahan , dapat diartikan sebagai segala sesuatu ciptaan manusia yang membuat orang senang karena keindahannya. Meskipun batasan tersebut mengandung sifat subjektif, namun dapat dinilai dengan fungsi dari suatu seni dan penilaian rata-rata dari banyak orang.

Sikap islam dalam seni rupa khususnya seni lukis dan seni patung, mungkin dapat dipahami antara lain dengan penafsiran Syaikh Muhammad Ath-Thahir tentang patung. Disini ditegaskan bahwa islam mengharamkan patung karena sangat tegas memberantas kemusyrikan orang-orang arab dan lain-lain pada masa itu.

Sebagian besar berhala adalah patung-patung, maka islam mengharamkan karena dalam patung terdapat keburukan. Maka dalam islam sendiri lebih banyak menggunakan motif flora dan geometris tidak figuratif. Beberapa motif itu adalah :

1. Corak GeometrisYang dimaksud bentuk geometris adalah garis, bidang,lengkung segitiga hingga segi banyak dan lain-lain.

2. Kaligrafi Kaligrafi adalah seni melukis huruf dalam bahasa arab. Kaligrafi pada umumnya adalah tulisan kalimat atau kata yang dikutip dari alquran.

3. Ornamen floral Selain hiasan geometris dan kaligrafi , banyak pula bangunan islami menggunakan ragam hias bermotif floral baik diabstrasikan total, sebagian, ataupun dalam bentuk nyata menjadi pola lengkung-lengkung dari tanaman batang, daun, bunga dan buah.

Page 10: Konstruksi Dalam Islam

BAB IIISIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan

simpulan sebagai berikut.1. Arsitektur islam sebagai salah satu bagian dari kebudayaan itu adalah hasil

usaha manusia yang berwujud konkrit dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Dan juga bahwa arsitektur sebagai salah satu bidang keilmuan, hendaknya juga selalu berpijak pada nilai-nilai Islam yang bersumber pada al-Qur’an. Al-Qur’an tentunya merupakan dasar bagi pengembangan berbagai bidang keilmuan, salah satunya keilmuan arsitektur.

2. Sejarah perkembangan arsitektur islam pertama kali muncul di timur tengah, yaitu daerah arab, dimulai dengan dibangunnya mesjid pada jaman Rasulullah. Islam menyebar keseluruh dunia, termasuk Indonesia, dengan hal tersebut, maka kebudayaan di Indonesia pun berakulturasi dengan kebudayaan islam, termasuk dalam hal arsitektur yang ada di Indonesia, sehingga corak arsitektur islam di Indonesia sendiri sangat beragam, dikarenakan budaya Indonesia yang beraneka ragam,

3. Dekorasi merupakan bagian dari seni seperti pula arsitektur, terkait langsung pada jaman dan budaya suatu masyarakat. Dalam hal hiasan tidak lepas dari hukum islam tertuang dalam alquran dan hadist khususnya yang berkaitan dengan seni. Oleh sebab itu tidak sembarang menambahkan ornamen-

Page 11: Konstruksi Dalam Islam

ornamen, dalam islam ada beberapa yang diperbolehkan,diantaranya, Corak Geometris, Kaligrafi, Ornamen floral.

B. SaranSejalan dengan kesimpulan diatas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.1. Untuk bangunan-bangunan yang digunakan dalam peribadatan dalam

islam hendaknya bercorak arsitektur dalam Islam.2. Sebaiknya ornamen-ornamen dalam bangunan islami, terutama mesjid

tidak berlebihan.

Page 12: Konstruksi Dalam Islam

DAFTAR PUSTAKA

1. Rohim Abdul (1983). Sejarah Arsitektur Islam. Bandung: ANGKASA