Konstitusi Afrika Selatan

21
3. Sejarah Terbentuknya Mahkamah Konstitusi Di Afrika Selatan. Afrika Selatan (melihat peta) adalah negara yang diberkati dengan kelimpahan sumber alam termasuk tanah pertanian subur dan sumber penghasilan barang tambang unik. Tambang Afrika Selatan adalah pemimpin dunia di produksi intan dan emas itu serta metal strategis seperti platina. Iklim lunak, menurut laporan menyerupai cuaca bidang Teluk San Francisco lebih dari di mana pun di dunia. Afrika Selatan ialah negara jajahan Inggris dan Belanda pada abad ketujuh belas. Dominasi Inggris orang Belanda descendents (dikenal sebagai Boers atau orang Afrikaans) menghasilkan orang Belanda yang mendirikan koloni baru Orange Free State dan Transvaal. Penemuan intan di negeri ini sekitar 1900 menjadikan serbuan Inggris yang mencetuskan Boer War. Afrika selatan dikenal dunia sebagai negara yang memiliki sejarah fenomenal dalam proses demokratisasi. Di tengah kobaran patriotisme Mandela, Afrika Selatan berhasil mengakhiri rezim apartheid, yang sebelumnya mencengkeram negara tersebut selama puluhan tahun dari 1979 hingga 1991, rezim yang memecah belah nilai kemanusiaan berdasarkan perbedaan warna kulit, warga kulit putih dan kulit hitam. Pada tahun 1993, Afrika Selatan mengadopsi sebuah konstitusi yang dianggap demokratis bagi Afrika Selatan yaitu Konstitusi Sementara. Disebut Konstitusi Sementara sebab dalam konstitusi sendiri disebutkan bahwa akan dibentuk konstitusi yang lebih

description

kwn

Transcript of Konstitusi Afrika Selatan

Page 1: Konstitusi Afrika Selatan

3. Sejarah Terbentuknya Mahkamah Konstitusi Di Afrika Selatan.

Afrika Selatan (melihat peta) adalah negara yang diberkati dengan kelimpahan sumber

alam termasuk tanah pertanian subur dan sumber penghasilan barang tambang unik. Tambang

Afrika Selatan adalah pemimpin dunia di produksi intan dan emas itu serta metal strategis seperti

platina. Iklim lunak, menurut laporan menyerupai cuaca bidang Teluk San Francisco lebih dari di

mana pun di dunia.

Afrika Selatan ialah negara jajahan Inggris dan Belanda pada abad ketujuh belas.

Dominasi Inggris orang Belanda descendents (dikenal sebagai Boers atau orang Afrikaans)

menghasilkan orang Belanda yang mendirikan koloni baru Orange Free State dan Transvaal.

Penemuan intan di negeri ini sekitar 1900 menjadikan serbuan Inggris yang mencetuskan Boer

War.

Afrika selatan dikenal dunia sebagai negara yang memiliki sejarah fenomenal dalam

proses demokratisasi. Di tengah kobaran patriotisme Mandela, Afrika Selatan berhasil

mengakhiri rezim apartheid, yang sebelumnya mencengkeram negara tersebut selama puluhan

tahun dari 1979 hingga 1991, rezim yang memecah belah nilai kemanusiaan berdasarkan

perbedaan warna kulit, warga kulit putih dan kulit hitam.

Pada tahun 1993, Afrika Selatan mengadopsi sebuah konstitusi yang dianggap

demokratis bagi Afrika Selatan yaitu Konstitusi Sementara. Disebut Konstitusi Sementara sebab

dalam konstitusi sendiri disebutkan bahwa akan dibentuk konstitusi yang lebih permanen dan

tidak dibentuk secara terburu-buru layaknya konstitusi sementara. Konstitusi Sementara Tahun

1993 mengubah parlemen menjadi sistem dua kamar yang terdiri dari National Assembly dan

National Council of Parliament atau Senate. Konstitusi Sementara juga mencantumkan Bill of

Rights. Pengubahan sistem trikameral menjadi bikameral serta pencantuman Bill of Rights inilah

yang dianggap sebagai pondasi bagi sebuah kehidupan baru yang demokratis di Afrika Selatan.

Pada tahun 1996 Afrika Selatan sukses menghasilkan Undang Undang Dasar bagi negara

tersebut. Afrika Selatan muncul sebagai negara demokratis setelah berhasil menyelenggarakan

pemilihan umum yang pertama kalinya pada tahun 1999, lima tahun setelah “belajar” demokrasi.

Sejarah manis peta perpolitikan ditorehkan Mandela saat ia membatasi periode

kepemimpinannya.

Page 2: Konstitusi Afrika Selatan

Sejak 14 Juni 1999 Afsel memiliki presiden baru, Thabo Mvuyelwa Mbeki, yang

bertugas meneruskan peta demokrasi bagi Afrika Selatan yang telah dirintis Mandela. Satu

langkah penting –demokrasi– telah tercapai, Afrika Selatan berupaya melebarkan sayap untuk

meningkatkan kualitas kehidupan rakyatnya sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Dilihat dari struktur tata negara afrika selatan, maka akan ditemui salah satu di antaranya

adalah Mahkamah Konstitusi. Menurut Deputi Chief Justice, Monseneke, pelayanan terhadap

constitutional complaint di Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan dalam setahun terakhir ini telah

tercatat berjumlah 570 perkara.

Pembentukan Mahkamah Konstitusi di Afrika Selatan, pada tahapan agenda, setting

mereka lebih dulu menyiapkan paradigma constitution making yang terdiri:

1.      kesepakatan membuat konstitusi sementara sebagai masa peralihan dari rezim apartheid;

2.      pemberian mandat kepada parlemen hasil Pemilu 1994 sekaligus menjadi Majelis Konstitusi;

3.      pembuatan 34 prinsip-prinsip konstitusi yang menjadi acuan konstitusi baru. Constitutional

principles itu mencakup hal-hal dasar universal seperti perlindungan HAM dan kemerdekaan

kekuasaan peradilan;

4.      pembentukan Mahkamah Konstitusi yang berfungsi menyertifikasi rancangan konstitusi yang

disiapkan Constitutional Assembly. Caranya, Mahkamah Konstitusi mengecek apakah rancangan

konstitusi Majelis Konstitusi bertentangan atau tidak dengan ke 34 constitutional principles; dan

5.      mekanisme pengesahan konstitusi sekaligus menyediakan alternatif guna menghindari

deadlock.

Langkah awal Afrika Selatan melakukan reformasi konstitusi adalah membuat prosedur

pembuatan konstitusi yang lebih demokratis. Inilah kelemahan mendasar reformasi konstitusi

Indonesia yang melakukan perubahan UUD 1945 bersandarkan ketentuan Pasal 37. Suatu

absurditas reformasi konstitusi, karena menggantungkan proses perubahan pada pasal yang

seharusnya menjadi bagian yang diubah. Berangkat akan arti penting self-belonging rakyat atas

konstitusinya maka Afrika Selatan menyebarluaskan rancangan UUD-nya melalui radio, televisi,

buletin selain seminar-seminar. Hasilnya, diperkirakan 82 persen penduduk di atas usia 18 tahun

mendengarkan siaran radio konstitusi; Tiga puluh tujuh program tentang konstitusi di televisi

mendapatkan sambutan hangat 34 persen pemirsa; Setiap dua minggu 160.000 buletin

Constitutional Assembly dibagikan kepada khalayak ramai. Akhirnya, April 1996 menjelang draf

Page 3: Konstitusi Afrika Selatan

konstitusi selesai, survei independen menyimpulkan, kampanye reformasi konstitusi berhasil

menjaring 73 persen orang dewasa Afrika Selatan (Christina Murray: 2001). Last but not least

Afrika Selatan diuntungkan dengan kepemimpinan negarawan sekelas Presiden Nelson Mandela.

Kewenangan Mahkamah Konstitusi Republik Afrika Selatan

 Kewenangan Mahkamah konstitusi afrika selatan langsung di sebutkan dalam dalam

konstitusinya (Undang-undang Dasarnya), sama halnya seperti wewenang mahkamh konstitusi

Indonesia yang sama-sama wewenangnya di berikan dan di sebutkan langsung dalam UUD

1945, wewenang mahkamah konstitusi afrika selatan adalah sebagai berikut.

1.   memutuskan perselisihan antara organ-organ negara dalam lingkup nasional atau propinsi

tentang status konstitusional, kekuasaan atau fungsi-fungsi dari setiap organ-organ negara

tersebut;

2.   memutuskan konstitusionalitas dari setiap parlemen atau rancangan Undang-undang Provinsi,

tapi hanya dapat melakukannya dalam keadaan diantisipasi dalam pasal 79 atau 121 kostitusi

afrika selatan;

3.   memutus permohonan atas onstitusionalitas UU atau Peraturan Daerah yang diajukan oleh

anggota parlemen atau anggota legislatif daerah sebagaimana diatur dalam pasal 80 atau 122.

Di dalam pasal 80 tersebut dejelaskan bahwa Aplikasi oleh anggota majelis Nasional ke

Mahkamah Konstitusi. Anggota Dewan Nasional dapat mengajukan permohonan kepada

Mahkamah Konstitusi untuk memesan menyatakan bahwa semua atau bagian dari Undang-

undang Parlemen adalah inkonstitusional. Permohonan harus didukung oleh sekurang-kurangnya

sepertiga anggota Majelis Nasional; dan harus dilakukan dalam waktu 30 hari dari tanggal yang

disepakati Presiden dan menandatangani Undang-Undang. Mahkamah Konstitusi dapat

memerintahkan bahwa semua atau bagian dari undang-undang yang merupakan subjek aplikasi

dalam hal ayat (1) tidak memiliki kekuatan sampai Mahkamah telah memutuskan aplikasi jika

kepentingan pengadilan memerlukan ini; dan pelaksanaan berjalan dengan baik serta yang masuk

akal.

Sedangkan dalam pasal 122 disebutkan Aplikasi dengan anggota Mahkamah Konstitusi.

Anggota dari legislatif provinsi dapat mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi

untuk menyatakan bahwa semua atau sebagian dari UU provinsi tersebut inkonstitusional atau

tidak sesuai dengan konstitusi. Permohonan di antaranya harus didukung oleh sekurang-

Page 4: Konstitusi Afrika Selatan

kurangnya 20 persen dari anggota legislatif dan harus dilakukan dalam waktu 30 hari dari

tanggal yang disepakati Perdana Menteri dan  menandatangani Undang-Undang. Mahkamah

Konstitusi dapat memerintahkan bahwa semua atau bagian dari undang-undang yang subjek

penerapan dalam hal ayat tertentu tidak mempunyai kekuatan sampai Pengadilan telah

memutuskan jika kepentingan pengadilan memerlukan ini; dan penerpan sebuah UU berjalan

dengan baik. Jika suatu pelaksanaan UU tidak berhasil, dan tidak memiliki kemajuan yang

masuk akal Mahkamah Konstitusi dapat memerintahkan pemohon untuk membayar kerugian

yang di timbulkan.

1.   memutuskan konstitusionalitas dari setiap amandemen Konstitusi;

2.  memutuskan bahwa DPR atau Presiden telah gagal memenuhi kewajiban konstitusional atau

3.   mengesahkan konstitusi propinsi sebagaimana diatur dalam pasal 144.

Dalam pasal 144 tersebut, di jelaskan mengenai Sertifikasi konstitusi provinsi, Jika

sebuah provinsi memiliki badan legislative yang mengubah sebuah konstitusi, maka Ketua

legislatif harus menyerahkan teks konstitusi atau amandemen konstitusi yang hendak di ubah ke

Konstitusi Mahkamah untuk sertifikasi. Tidak ada UU yang dapat di jalankan di tingkat provinsi

sebelum ada pengakuan atau pengesahan dari mahkamah konstitusi, semua UU yang hendak di

ubah harus di laporkan terlebih dahulu kepada Mahkamah Konstitusi. bahwa teks UU tersebut

telah disahkan sesuai dengan pasal 142; dan bahwa seluruh teks sesuai dengan pasal 143.

Mahkamah Konstitusi membuat keputusan akhir apakah suatu Undang-undang Parlemen,

sebuah pelaksanaan Undang-undang provinsi atau Presiden adalah konstitusional, dan harus

mengkonfirmasi urutan ketidakabsahan yang dibuat oleh putusan Banding Mahkamah Agung,

Pengadilan Tinggi, atau pengadilan lainnya yang status sama, sebelum perintah itu mempunyai

kekuatan. Undang-undang Nasional atau peraturan Mahkamah Konstitusi harus membiarkan

seseorang untuk bertindak, ketika tindakan itu dalam kepentingan keadilan dan dengan izin dari

Mahkamah Konstitusi antara lain untuk membawa masalah secara langsung ke Mahkamah

Konstitusi; atau banding langsung ke Mahkamah Konstitusi dari pengadilan lain serta Masalah

konstitusional termasuk segala masalah yang melibatkan penafsiran, perlindungan atau

penegakan konstitusi.

Page 5: Konstitusi Afrika Selatan

Mahkamah Konstitusi adalah peradilan tertinggi yang memutus permasalahan

konstitusional (pasal 167 ayat (2a) Konstitusi Republik Afrika Selatan). Mahkamah Konstitusi

memiliki kewenangan untuk memutus perkara-perkara konstitusional dan atas permasalahan

yang berkaitan dengan putusan pada tingkat peradilan lain atas perkara konstitusional. Yang

dimaksud perkara konstitusional adalah setiap permasalahan yang menyangkut penafsiran,

penjagaan atau penegakan konstitusi (pasal 167 ayat (7) Konstitusi Republik Afrika Selatan

1996). Dalam konteks ini Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan berbeda dengan Konstitusi

Mahkamah RI. Di Indonesia, Konstitusi Mahkamah berdampingan seiring sejalan dengan MA

sebagai pemegang kekuasaan kehakiman. Akan tetapi Konstitusi Mahkamah dan lembaga-

lembaga peradilan di bawah MA tidak memiliki keterkaitan.

Sedangkan Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan adalah lembaga peradilan tertinggi yang

memutus permasalahan konstitusi. Sehingga perkara yang ditangani oleh peradilan tinggi,

misalnya yang berkaitan dengan perkara konstitusional maka kata akhir putusan atas perkara

tersebut berada di tangan Konstitusi Mahkamah (pasal 169 jo. Pasal 167 Konstitusi Republik

Afrika Selatan). Pemohon biasanya mengajukan perkara-perkara konstitusional (constitutional

complaints) ke pengadilan tinggi terlebih dahulu. Konstitusi mengatur bahwa pemohon yang

dapat mengajukan gugatan konstitusional sangatlah longgar, setiap warga negara dapat

mengajukan gugatan sebagai individu, atas nama kelompok atau lembaga-lembaga privat

lainnya. Atas putusan Pengadilan Tinggi dalam perkara konstitusional, bilamana Pengadilan

Tinggi memutuskan untuk mengabulkan permohonan pemohon terutama dalam hal putusan atas

tidak berlakunya sebuah UU atau Peraturan Daerah, putusan Pengadilan Tinggi itu harus

dikonfirmasi terlebih dahulu kepada Mahkamah Konstitusi sebelum dibacakan di depan sidang

terbuka dan putusan itu dinyatakan berlaku serta memiliki kekuatan hukum tetap.

Bilamana putusan Pengadilan Tinggi menyatakan menolak atau tidak dapat menerima

permohonan, maka Pemohon yang tidak puas atas putusan tersebut dapat mengajukan banding

ke Mahkamah Konstitusi. Akan tetapi pengajuan banding kepada Konstitusi Mahkamah tidak

seketika itu lantas diterima oleh Konstitusi Mahkamah. Pemohon harus menyampaikan

pengajuan banding dalam jangka waktu 15 hari setelah sidang pembacaan putusan oleh

Pengadilan Tinggi. Syarat dan tata cara pengajuan banding diatur dalam peraturan nomor 19 dan

20 Peraturan Konstitusi Mahkamah.

Page 6: Konstitusi Afrika Selatan

Hukum acara Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan berbeda dengan hukum acara

Mahkamah Konstitusi RI. Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan lebih banyak melakukan

pemeriksaan dokumen-dokumen dan tidak melakukan pemeriksaan perkara melalui persidangan.

Sehingga Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan tidak mendengar keterangan-keterangan dalam

hal pembuktian dengan memanggil saksi atau ahli dalam persidangan terbuka, layaknya hukum

acara Mahkamah Konstitusi RI. Akan tetapi dalam keadaan tertentu, Mahkamah Konstitusi juga

dapat melakukan persidangan terbuka. Yaitu bilamana diperlukan keterangan-keterangan

tambahan dari pihak-pihak yang berperkara disebabkan keteranganketerangan yang diperoleh

Hakim melalui dokumen tertulis tersebut sulit untuk dicerna oleh Hakim. Dibukanya persidangan

terbuka terhadap satu kasus harus dengan persetujuan dari Ketua Mahkamah Konstitusi.

Peraturan Mahkamah Konstitusi menentukan secara rigid jadwal sidang terbuka Mahkamah

Konstitusi. Ada 4 waktu dimana Mahkamah Konstitusi bisa menggelar sidang terbuka yaitu,

pertama antara 15 Februari s.d 31 Maret; kedua, antar 1 Mei s.d 31 Mei; ketiga, antara 15

Agustus s.d 30 September; terakhir keempat, antara 1 November s.d 31 November. Meskipun

persidangan ini terbuka untuk umum dan pers, namun terdapat tata tertib yang melarang

pengambilan gambar dan merekam jalannya persidangan. Putusan Mahkamah Konstitusi adalah

eksklusif hanya mengenai penafsiran atas konstitusi berkenaan dengan perkara yang diperiksa.

Oleh sebab itu, dalam putusannya Mahkamah Konstitusi menjatuhkan hukuman atau sanksi bagi

pihakyang bersalah atau memberikan putusan untuk membayar ganti rugi bagi pihak penggugat.

Page 7: Konstitusi Afrika Selatan

D. sejarah terbentuknya Mahkamah Konstitusi di Afrika Selatan.

Afrika Selatan (melihat peta) adalah negara yang diberkati dengan kelimpahan sumber

alam termasuk tanah pertanian subur dan sumber penghasilan barang tambang unik. Tambang

Afrika Selatan adalah pemimpin dunia di produksi intan dan emas itu serta metal strategis seperti

platina. Iklim lunak, menurut laporan menyerupai cuaca bidang Teluk San Francisco lebih dari di

mana pun di dunia.

Afrika Selatan ialah negara jajahan Inggris dan Belanda pada abad ketujuh belas.

Dominasi Inggris orang Belanda descendents (dikenal sebagai Boers atau orang Afrikaans)

menghasilkan orang Belanda yang mendirikan koloni baru Orange Free State dan Transvaal.

Penemuan intan di negeri ini sekitar 1900 menjadikan serbuan Inggris yang mencetuskan Boer

War.

Afrika selatan dikenal dunia sebagai negara yang memiliki sejarah fenomenal dalam

proses demokratisasi. Di tengah kobaran patriotisme Mandela, Afrika Selatan berhasil

mengakhiri rezim apartheid, yang sebelumnya mencengkeram negara tersebut selama puluhan

tahun dari 1979 hingga 1991, rezim yang memecah belah nilai kemanusiaan berdasarkan

perbedaan warna kulit, warga kulit putih dan kulit hitam.

Pada tahun 1993, Afrika Selatan mengadopsi sebuah konstitusi yang dianggap

demokratis bagi Afrika Selatan yaitu Konstitusi Sementara. Disebut Konstitusi Sementara sebab

dalam konstitusi sendiri disebutkan bahwa akan dibentuk konstitusi yang lebih permanen dan

tidak dibentuk secara terburu-buru layaknya konstitusi sementara. Konstitusi Sementara Tahun

1993 mengubah parlemen menjadi sistem dua kamar yang terdiri dari National Assembly dan

National Council of Parliament atau Senate. Konstitusi Sementara juga mencantumkan Bill of

Rights. Pengubahan sistem trikameral menjadi bikameral serta pencantuman Bill of Rights inilah

yang dianggap sebagai pondasi bagi sebuah kehidupan baru yang demokratis di Afrika Selatan.

Pada tahun 1996 Afrika Selatan sukses menghasilkan Undang Undang Dasar bagi negara

tersebut. Afrika Selatan muncul sebagai negara demokratis setelah berhasil menyelenggarakan

pemilihan umum yang pertama kalinya pada tahun 1999, lima tahun setelah “belajar” demokrasi.

Page 8: Konstitusi Afrika Selatan

Sejarah manis peta perpolitikan ditorehkan Mandela saat ia membatasi periode

kepemimpinannya.

Sejak 14 Juni 1999 Afsel memiliki presiden baru, Thabo Mvuyelwa Mbeki, yang

bertugas meneruskan peta demokrasi bagi Afrika Selatan yang telah dirintis Mandela. Satu

langkah penting –demokrasi– telah tercapai, Afrika Selatan berupaya melebarkan sayap untuk

meningkatkan kualitas kehidupan rakyatnya sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Dilihat dari struktur tata negara afrika selatan, maka akan ditemui salah satu di antaranya

adalah Mahkamah Konstitusi. Menurut Deputi Chief Justice, Monseneke, pelayanan terhadap

constitutional complaint di Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan dalam setahun terakhir ini telah

tercatat berjumlah 570 perkara.

Pembentukan Mahkamah Konstitusi di Afrika Selatan, pada tahapan agenda, setting

mereka lebih dulu menyiapkan paradigma constitution making yang terdiri:

1.      kesepakatan membuat konstitusi sementara sebagai masa peralihan dari rezim apartheid;

2.      pemberian mandat kepada parlemen hasil Pemilu 1994 sekaligus menjadi Majelis Konstitusi;

3.      pembuatan 34 prinsip-prinsip konstitusi yang menjadi acuan konstitusi baru. Constitutional

principles itu mencakup hal-hal dasar universal seperti perlindungan HAM dan kemerdekaan

kekuasaan peradilan;

4.      pembentukan Mahkamah Konstitusi yang berfungsi menyertifikasi rancangan konstitusi yang

disiapkan Constitutional Assembly. Caranya, Mahkamah Konstitusi mengecek apakah rancangan

konstitusi Majelis Konstitusi bertentangan atau tidak dengan ke 34 constitutional principles; dan

5.      mekanisme pengesahan konstitusi sekaligus menyediakan alternatif guna menghindari

deadlock.

Langkah awal Afrika Selatan melakukan reformasi konstitusi adalah membuat prosedur

pembuatan konstitusi yang lebih demokratis. Inilah kelemahan mendasar reformasi konstitusi

Indonesia yang melakukan perubahan UUD 1945 bersandarkan ketentuan Pasal 37. Suatu

absurditas reformasi konstitusi, karena menggantungkan proses perubahan pada pasal yang

seharusnya menjadi bagian yang diubah. Berangkat akan arti penting self-belonging rakyat atas

konstitusinya maka Afrika Selatan menyebarluaskan rancangan UUD-nya melalui radio, televisi,

Page 9: Konstitusi Afrika Selatan

buletin selain seminar-seminar. Hasilnya, diperkirakan 82 persen penduduk di atas usia 18 tahun

mendengarkan siaran radio konstitusi; Tiga puluh tujuh program tentang konstitusi di televisi

mendapatkan sambutan hangat 34 persen pemirsa; Setiap dua minggu 160.000 buletin

Constitutional Assembly dibagikan kepada khalayak ramai. Akhirnya, April 1996 menjelang draf

konstitusi selesai, survei independen menyimpulkan, kampanye reformasi konstitusi berhasil

menjaring 73 persen orang dewasa Afrika Selatan (Christina Murray: 2001). Last but not least

Afrika Selatan diuntungkan dengan kepemimpinan negarawan sekelas Presiden Nelson Mandela.

BAB III

Kewenangan Mahkamah Konstitusi Indonesia dan Afrika Selatan.

A.    Kewenangan Mahkamah Konstitusi di Indonesia

Didalam menjalankan perannya sebagai penjaga konstitusi, maka Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia diberi kewenangan seperti yang diatur dalam Pasal 24C ayat (1) UUD RI

1945 yang kemudian dipertegas dalam Undang-undang No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah

Konstitusi yang menentukan bahwa Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili:

a.      Menguji undang-undang terhadap UUD RI 1945;

b.      Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh

UUD RI 1945;

c.       Memutus pembubaran partai politik;

d.     Memutus perselisihan tentang hasil pemilu;

e.      Memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan atau Wakil

Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan terhadap negara,

korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, danatau tidak lagi

memenuhi syarat sebagai Presiden dan atau Wakil Presiden, sebagaimana dimaksud dalam UUD

RI 1945.

Pelanggaran hukum yang diduga dilakukan presiden yang disebut dalam pasal 10 ayat (2) UU

No. 24, 2003, telah diperjelas dalam ayat (3) dengan memberi batasan sebagai berikut:

Page 10: Konstitusi Afrika Selatan

a.      Penghianatan terhadap negara adalah tindak pidana terhadap keamanan negara sebagaimana

diatur dalam undang-undang;

b.      Korupsi dan penyuapan adalah tindak pidana korupsi atau penyuapan sebagaimana diatur

dalam undang-undang;

c.       Tindak pidana berat lainnya adalah tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5

(lima) tahun atau lebih;

d.     Perbuatan tercela adalah perbuatan-perbuatan yang dapat merendahakan martabat Presiden

danatau Wakil Presiden;

e.      Tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan atau wakil presiden adalah syarat

sebagaimana dtentukan dalam pasal 6 UUD RI 1945

 

B.    Kewenangan Mahkamah Konstitusi Republik Afrika Selatan

Kewenangan Mahkamah konstitusi afrika selatan langsung di sebutkan dalam dalam

konstitusinya (Undang-undang Dasarnya), sama halnya seperti wewenang mahkamh konstitusi

Indonesia yang sama-sama wewenangnya di berikan dan di sebutkan langsung dalam UUD

1945, wewenang mahkamah konstitusi afrika selatan adalah sebagai berikut.

1.      memutuskan perselisihan antara organ-organ negara dalam lingkup nasional atau propinsi

tentang status konstitusional, kekuasaan atau fungsi-fungsi dari setiap organ-organ negara

tersebut;

2.      memutuskan konstitusionalitas dari setiap parlemen atau rancangan Undang-undang Provinsi,

tapi hanya dapat melakukannya dalam keadaan diantisipasi dalam pasal 79 atau 121 kostitusi

afrika selatan;

3.      memutus permohonan atas onstitusionalitas UU atau Peraturan Daerah yang diajukan oleh

anggota parlemen atau anggota legislatif daerah sebagaimana diatur dalam pasal 80 atau 122.

Di dalam pasal 80 tersebut dejelaskan bahwa Aplikasi oleh anggota majelis Nasional ke

Mahkamah Konstitusi. Anggota Dewan Nasional dapat mengajukan permohonan kepada

Mahkamah Konstitusi untuk memesan menyatakan bahwa semua atau bagian dari Undang-

undang Parlemen adalah inkonstitusional. Permohonan harus didukung oleh sekurang-kurangnya

sepertiga anggota Majelis Nasional; dan harus dilakukan dalam waktu 30 hari dari tanggal yang

Page 11: Konstitusi Afrika Selatan

disepakati Presiden dan menandatangani Undang-Undang. Mahkamah Konstitusi dapat

memerintahkan bahwa semua atau bagian dari undang-undang yang merupakan subjek aplikasi

dalam hal ayat (1) tidak memiliki kekuatan sampai Mahkamah telah memutuskan aplikasi jika

kepentingan pengadilan memerlukan ini; dan pelaksanaan berjalan dengan baik serta yang masuk

akal.

Sedangkan dalam pasal 122 disebutkan Aplikasi dengan anggota Mahkamah Konstitusi.

Anggota dari legislatif provinsi dapat mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi

untuk menyatakan bahwa semua atau sebagian dari UU provinsi tersebut inkonstitusional atau

tidak sesuai dengan konstitusi. Permohonan di antaranya harus didukung oleh sekurang-

kurangnya 20 persen dari anggota legislatif dan harus dilakukan dalam waktu 30 hari dari

tanggal yang disepakati Perdana Menteri dan menandatangani Undang-Undang. Mahkamah

Konstitusi dapat memerintahkan bahwa semua atau bagian dari undang-undang yang subjek

penerapan dalam hal ayat tertentu tidak mempunyai kekuatan sampai Pengadilan telah

memutuskan jika kepentingan pengadilan memerlukan ini; dan penerpan sebuah UU berjalan

dengan baik. Jika suatu pelaksanaan UU tidak berhasil, dan tidak memiliki kemajuan yang

masuk akal Mahkamah Konstitusi dapat memerintahkan pemohon untuk membayar kerugian

yang di timbulkan.

1.      memutuskan konstitusionalitas dari setiap amandemen Konstitusi;

2.      memutuskan bahwa DPR atau Presiden telah gagal memenuhi kewajiban konstitusional

atau

3.      mengesahkan konstitusi propinsi sebagaimana diatur dalam pasal 144.

Dalam pasal 144 tersebut, di jelaskan mengenai Sertifikasi konstitusi provinsi, Jika

sebuah provinsi memiliki badan legislative yang mengubah sebuah konstitusi, maka Ketua

legislatif harus menyerahkan teks konstitusi atau amandemen konstitusi yang hendak di ubah ke

Konstitusi Mahkamah untuk sertifikasi. Tidak ada UU yang dapat di jalankan di tingkat provinsi

sebelum ada pengakuan atau pengesahan dari mahkamah konstitusi, semua UU yang hendak di

ubah harus di laporkan terlebih dahulu kepada Mahkamah Konstitusi. bahwa teks UU tersebut

telah disahkan sesuai dengan pasal 142; dan bahwa seluruh teks sesuai dengan pasal 143.

Page 12: Konstitusi Afrika Selatan

Mahkamah Konstitusi membuat keputusan akhir apakah suatu Undang-undang Parlemen,

sebuah pelaksanaan Undang-undang provinsi atau Presiden adalah konstitusional, dan harus

mengkonfirmasi urutan ketidakabsahan yang dibuat oleh putusan Banding Mahkamah Agung,

Pengadilan Tinggi, atau pengadilan lainnya yang status sama, sebelum perintah itu mempunyai

kekuatan. Undang-undang Nasional atau peraturan Mahkamah Konstitusi harus membiarkan

seseorang untuk bertindak, ketika tindakan itu dalam kepentingan keadilan dan dengan izin dari

Mahkamah Konstitusi antara lain untuk membawa masalah secara langsung ke Mahkamah

Konstitusi; atau banding langsung ke Mahkamah Konstitusi dari pengadilan lain serta Masalah

konstitusional termasuk segala masalah yang melibatkan penafsiran, perlindungan atau

penegakan konstitusi.

Mahkamah Konstitusi adalah peradilan tertinggi yang memutus permasalahan

konstitusional (pasal 167 ayat (2a) Konstitusi Republik Afrika Selatan). Mahkamah Konstitusi

memiliki kewenangan untuk memutus perkara-perkara konstitusional dan atas permasalahan

yang berkaitan dengan putusan pada tingkat peradilan lain atas perkara konstitusional. Yang

dimaksud perkara konstitusional adalah setiap permasalahan yang menyangkut penafsiran,

penjagaan atau penegakan konstitusi (pasal 167 ayat (7) Konstitusi Republik Afrika Selatan

1996). Dalam konteks ini Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan berbeda dengan Konstitusi

Mahkamah RI. Di Indonesia, Konstitusi Mahkamah berdampingan seiring sejalan dengan MA

sebagai pemegang kekuasaan kehakiman. Akan tetapi Konstitusi Mahkamah dan lembaga-

lembaga peradilan di bawah MA tidak memiliki keterkaitan.

Sedangkan Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan adalah lembaga peradilan tertinggi yang

memutus permasalahan konstitusi. Sehingga perkara yang ditangani oleh peradilan tinggi,

misalnya yang berkaitan dengan perkara konstitusional maka kata akhir putusan atas perkara

tersebut berada di tangan Konstitusi Mahkamah (pasal 169 jo. Pasal 167 Konstitusi Republik

Afrika Selatan). Pemohon biasanya mengajukan perkara-perkara konstitusional (constitutional

complaints) ke pengadilan tinggi terlebih dahulu. Konstitusi mengatur bahwa pemohon yang

dapat mengajukan gugatan konstitusional sangatlah longgar, setiap warga negara dapat

mengajukan gugatan sebagai individu, atas nama kelompok atau lembaga-lembaga privat

lainnya. Atas putusan Pengadilan Tinggi dalam perkara konstitusional, bilamana Pengadilan

Tinggi memutuskan untuk mengabulkan permohonan pemohon terutama dalam hal putusan atas

Page 13: Konstitusi Afrika Selatan

tidak berlakunya sebuah UU atau Peraturan Daerah, putusan Pengadilan Tinggi itu harus

dikonfirmasi terlebih dahulu kepada Mahkamah Konstitusi sebelum dibacakan di depan sidang

terbuka dan putusan itu dinyatakan berlaku serta memiliki kekuatan hukum tetap.

Bilamana putusan Pengadilan Tinggi menyatakan menolak atau tidak dapat menerima

permohonan, maka Pemohon yang tidak puas atas putusan tersebut dapat mengajukan banding

ke Mahkamah Konstitusi. Akan tetapi pengajuan banding kepada Konstitusi Mahkamah tidak

seketika itu lantas diterima oleh Konstitusi Mahkamah. Pemohon harus menyampaikan

pengajuan banding dalam jangka waktu 15 hari setelah sidang pembacaan putusan oleh

Pengadilan Tinggi. Syarat dan tata cara pengajuan banding diatur dalam peraturan nomor 19 dan

20 Peraturan Konstitusi Mahkamah.

Hukum acara Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan berbeda dengan hukum acara

Mahkamah Konstitusi RI. Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan lebih banyak melakukan

pemeriksaan dokumen-dokumen dan tidak melakukan pemeriksaan perkara melalui persidangan.

Sehingga Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan tidak mendengar keterangan-keterangan dalam

hal pembuktian dengan memanggil saksi atau ahli dalam persidangan terbuka, layaknya hukum

acara Mahkamah Konstitusi RI. Akan tetapi dalam keadaan tertentu, Mahkamah Konstitusi juga

dapat melakukan persidangan terbuka. Yaitu bilamana diperlukan keterangan-keterangan

tambahan dari pihak-pihak yang berperkara disebabkan keteranganketerangan yang diperoleh

Hakim melalui dokumen tertulis tersebut sulit untuk dicerna oleh Hakim. Dibukanya persidangan

terbuka terhadap satu kasus harus dengan persetujuan dari Ketua Mahkamah Konstitusi.

Peraturan Mahkamah Konstitusi menentukan secara rigid jadwal sidang terbuka

Mahkamah Konstitusi. Ada 4 waktu dimana Mahkamah Konstitusi bisa menggelar sidang

terbuka yaitu, pertama antara 15 Februari s.d 31 Maret; kedua, antar 1 Mei s.d 31 Mei; ketiga,

antara 15 Agustus s.d 30 September; terakhir keempat, antara 1 November s.d 31 November.

Meskipun persidangan ini terbuka untuk umum dan pers, namun terdapat tata tertib yang

melarang pengambilan gambar dan merekam jalannya persidangan. Putusan Mahkamah

Konstitusi adalah eksklusif hanya mengenai penafsiran atas konstitusi berkenaan dengan perkara

yang diperiksa. Oleh sebab itu, dalam putusannya Mahkamah Konstitusi menjatuhkan hukuman

Page 14: Konstitusi Afrika Selatan

atau sanksi bagi pihakyang bersalah atau memberikan putusan untuk membayar ganti rugi bagi

pihak penggugat.��