konservasi maluku

download konservasi maluku

of 6

Transcript of konservasi maluku

  • 8/16/2019 konservasi maluku

    1/6

    Maluku merupakan salah satu dari 27 Propinsi di Indonesia, terletak di wilayah Indonesia Bagian

    Timur. Propinsi Maluku ini terdiri dari 1.027 buah pulau besar maupun kecil, sehingga lebih dikenal

    dengan julukan "Propinsi Seribu Pulau", dengan Ambon sebagai ibukota Propinsi.

    Di antara seribu pulau tersebut terdapat pulau-pulau besar di antaranya adalah Pulau Seram (1.862.500

    Ha), Pulau Halmahera (1.800.000 Ha), Pulau Buru (900,00 Ha), Pulau Yamdena (805.800 Ha), Pulau Obi(370.000 Ha), Pulau Wetar (362.400 Ha) dan Pulau Morotai (180.000 Ha).

      

    Burung Bidadari (Semioptera wallaci) 

    Berdasarkan struktur pemerintahan, Propinsi Dati Maluku membawahi lima daerah tingkat dua yaitu

    Kotamadya Ambon, Kabupaten Maluku Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara,

    Kabupaten Halmahera Tengah dan Kota Administratif Ternate.

    Secara geografis Propinsi Maluku terletak di antara 5�  LU - 8�20' LS dan 124�  - 135�  BT. Luas

    wilayah kepulauan ini seluruhnya sekitar 85.100.000 Ha. Jarak dari utara - selatan sekitar 1.150 Km dan

    Timur - Barat sekitar 1.000 Km. Sembilan puluh prosen wilayah Propinsi ini merupakan lautan, yaitu

    seluas 76.527.200 Ha dan sepuluh prosen adalah daratan, yaitu seluas 8.572.800 Ha.

    KEANEKARAGAMAN HAYATI 

    Secara biografis, wilayah kepulauan Indonesia dibagi ke dalam tiga wilayah pokok, yaitu Wilayah

    Oriental (Asia), Wilayah Wallacea dan Wilayah Australesia (Australia).

    Wilayah Oriental berada di sebelah Barat dari garis Wallace yang membujur dari utara ke selatan antara

    Kalimantan dan Sulawesi dan antara Bali dan Lombok.

    Sedangkan Wilayah Australesia berada di sebelah timur garis Mayr yang membujur dari utara ke

    selatan antara Maluku dan Irian Jaya dan antara Nusa Tenggara Timur dan Australia. Kepulauan Maluku

    terletak di Wilayah Wallacea, yang berada di sebelah timur garis Wallace dan di sebelah barat garis

    Mayr.

    Oleh karena itu flora dan fauna di Maluku tergolong ke dalam kesatuan biogeografis Wallacea, yang

    memiliki flora dan fauna yang khas (endemik), tetapi juga mengandung unsur-unsur dari Wilayah

    Oriental dan Wilayah Australesia. Kondisi demikian telah menyebabkan Maluku memiliki koleksi flora

    dan fauna endemik yang sangat penting dan juga terutama ditinjau dari segi keanekaragaman hayatinya.

  • 8/16/2019 konservasi maluku

    2/6

      

    Kakatua Raja (Probosciger atterimus) 

    Keanekaragaman jenis fauna untuk mamalia sedikitnya ada 80 jenis dan 14 jenis atau 17,50% di

    antaranya merupakan jenis endemis Maluku. Selain itu juga terdapat 41 jenis reptil endemis Maluku

    atau sekitar 8,02% dari 511 jenis reptil endemik di Indonesia. Sedangkan jenis burung ada 450 jenis dan

    di antaranya sebanyak 90 jenis (19,80%) merupakan jenis endemis Maluku.Untuk menjamin kelestarian keberadaan serta fungsi dan manfaat sumberdaya alam yang berupa

    keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya baik sebagai sumber plasma nutfah maupun sebagai

    sistem penyangga kehidupan telah dilakukan upaya-upaya konservasi sumberdaya alam baik berupa

    upaya konservasi jenis satwa liar dan tumbuhan alam maupun berupa upaya penetapan kawasan

    konservasi sumberdaya alam.

    KONSERVASI JENIS 

    Konservasi jenis satwa-liar dan tumbuhan alam dilakukan dengan menetapkan status dilindungi

    Undang-undang terhadap satwa-liar dan tumbuhan-alam yang keberadaannya di alam telah menjadi

    langka dan atau terancam kepunahan, terutama sebagai akibat pemanfaatannya tanpa mengindahkan

    kaidah-keidah konservasi.

      Burung 28 jenis, di antaranya : Kakatua Raja (Probosciger atterimus),Kakatua Jambul Kuning

    Besar (Cacatua galerita tritton), Kakatua Manila (Cacatua goffini ), Nuri Raja ( Alisterus

    amboinensis),Burung Raja (Cicinnurus regius), Cendrawasih Kuning Kecil (Paradiseae minor ),

    Bayan (Eclectus roratus), Elang Laut Perut Putih (Heliaectus leucogaster ), Gangsa Batu Kaki

    Merah (Sula sula), Raja Udang Hutan (Halcyon macleayii ), Kuntul kecil (Egretta garzetta),Kasuari

    (Casuarius casuarius), Rangkong (Rhyticeros leucocephalus), Burung Gosong (Megaphodius

    reinwardtii ), Burung Bidadari (Semioptera wallacii ) dan Hakataka (Habropttila sp.).

      Mamalia 8 jenis, diantaranya : Kuskus (Phalanger orientalis, Ph. maculatus), Babirusa

    (Babiroussa babiroussa), Rusa Timor (Cervus timorensis), Kangguru Tanah atau Wallaby

    (Thylogale spp.), Kangguru Pohon (Dendrologus sp.), Kera Bacan atau Monyet Hitam (Macaca

    nigra), Kucing Hutan (Felis bengalensis) dan Musang Air (Cynogala bennetty ).

      Reptil 5 jenis, diantaranya : Buaya Muara (Crocodylus porosus), Kadal Panana (Tiliqua gigas),

    Soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), Biawak (Varanus sp.), Ular Piton (Phyton reticulatus, Ph.

    amethystinus) dan Ular Patola (Chondrophyton viridis).

      Serangga 7 jenis, di antaranya : Kupu-kupu Raja (Troides spp.), Kupu -kupu Sayap Burung Besar

    (Ornithoptera goliath).

      Biota Laut 21 jenis, di antaranya : Lumba-lumba (Dolphinidae), Duyung (Dugon dugong), Paus

    Bengkok (Megaptera novaeangliae), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Belimbing

    (Dermochelys coriaceae) dan beberapa penyu lainnya, Ketam Kelapa (Birgus latro), Lola atau

    susu bundar (Trochus niloticus), Kima (Tridacna gigas, T. derasa, T. crocea, T. squamosa, T.

  • 8/16/2019 konservasi maluku

    3/6

    maxima), Triton Trumpet (Charonia tritonis), Kepala Kambing (Chassis cornuta), Batu Laga

    (Turbo marmoratus), Ikan Lema (Rastreliger kanagurta), Ikan Puri (Stoleporus spp.).

      Tumbuhan alam 17 jenis, terutama 3 jenis anggrek alam yaitu Anggrek Larat atau Lelemuku

    (Dendrobium phalaenopsis), Anggrek Jambrot (Dendrobium sp.), Anggrek Bulan Ambon

    (Phalaenopsis amboinensis).

    KAWASAN KONSERVASI 

    Luas kawasan hutan sesuai Peta Tata Guna Hutan Propinsi Dati I Maluku adalah 8.572.800 Ha yang

    terdiri dari Hutan Tetap seluas 5.096.883 Ha dan Hutan Lainnya/ Penggunaan lainnya seluas 3.475.917

    Ha. Adapun rincian kawasan hutan berdasarkan fungsinya, adalah sebagai berikut :

    1. Luas Kawasan Hutan Tetap :5.096.883

    Ha.

    o  Hutan Produksi Tetap :1.298.464

    Ha.

    o  Hutan Produksi Terbatas :1.807.107

    Ha.

    o  Hutan Lindung :1.550.356

    Ha.

    o  Hutan Suaka ALam dan Hutan Wisata (Kawasan Konservasi) :440.956 Ha.

    2. Luas Hutan Produksi yang dapat Dikonservasikan dan Lahan Peruntukan

    lainnya:3.475.917

    Ha.

    Sebagian Kawasan Hutan Tetap di Propinsi Maluku yang telah ditetapkan sebagai kawasan

    konservasi sumber daya alam sampai dengan akhir tahun 1995/1996 ini mencapai 18 (delapan belas)

    lokasi seluas 390.486,99 Ha, yang meliputi 14 (empat belas) lokasi kawasan konservasi daratan dengan

    luas sekitar 270.988,99 Ha dan 4 (empat) lokasi kawasan konservasi laut seluas 119.500 Ha, yaitu berupa

    :

      Cagar Alam seluas 30.721,53 Ha, 6 lokasi.

      Suaka Margasatwa seluas 13.180 Ha, 3 lokasi.

      Suaka Alam seluas 37,343 Ha, 3 lokasi.

      Taman Wisata Alam seluas 734,46 Ha, 1 lokasi.

      Taman Nasional seluas 189.000 Ha, 1 lokasi.

  • 8/16/2019 konservasi maluku

    4/6

      Cagar Alam/Taman Laut seluas 117.500 Ha, 3 lokasi.

      Suaka Margasatwa Taman Laut seluas 2.000 Ha, 1 lokasi.

    Kawasan konservasi yang telah ditetapkan tersebut baru terdapat di tiga Kabupaten Daerah Tingkat II,

    yaitu Maluku Utara, Maluku Tengah dan Maluku Tenggara. Sedangkan di Kotamadya Ambon dan

    Kabupaten Daerah Tingkat II Halmahera Tengah belum ada yang ditetapkan.

    Kawasan konservasi yang telah ditetapkan, adalah sebagai berikut :

    Kabupaten Maluku Utara :

    1. Cagar Alam Gunung Sibela : 23.024,00 Ha.

    2. Cagar Alam Pulau Seho : 1.250,00 Ha.

    3. Cagar Alam Lifamatola : 1.690,53 Ha.

    Kabupaten Maluku Tengah :

    4. Cagar Alam Taman Laut P. Pombo : 1.000,00 Ha.

    5. Cagar Alam Taman Laut P. Banda : 2.500,00 Ha.

    6. Taman Wisata Alam Pulau Gunung Api Banda : 734,45 Ha.

    7. Suaka Margasatwa/Taman Laut Pulau Kassa : 2.000,00 Ha.

    8. Suaka Margasatwa Pulau Manuk : 100.00 Ha.

    9. Taman Nasional Manusela : 189.000,00 Ha.

    10. Suaka Alam Gunung Sahuwai : 18.620,00 Ha.

    Kabupaten Maluku Tenggara :

    11. Suaka Margasatwa Pulau Baun : 13.000,00 Ha.

    12. Suaka Margasatwa Gunung Api Kisar : 80,00 Ha.

    13. Cagar Alam Laut Kepulauan Aru Bagian Tenggara : 114.000,00 Ha.

    14. Cagar Alam Taman Laut Nustaram : 2.420,00 Ha.

    15. Cagar Alam Pulau Nuswotar : 2.052,00 Ha.

    16. Cagar Alam Pulau Angwarmase : 295,00 Ha.

    17. Suaka Alam Pulau Larat : 4.505,00 Ha.

  • 8/16/2019 konservasi maluku

    5/6

    18. Suaka Alam Pulau Daab : 14.218,00 Ha.

    Penetapan kawasan konservasi di Propinsi Maluku belum sesuai target luas hutan suaka alam dan hutan

    wisata menurut Peta Tata Guna Hutan Propinsi Maluku adalah seluas 441.000 Ha untuk daratan dan

    410.000 Ha untuk lautan.

    Guna mencapai target Nasional maupun target propinsi/Daerah dalam rangka pengembangan kawasankonservasi (daratan dan perairan/lautan) dalam Pelita VI, saat ini untuk Propinsi Maluku sedang

    diusulkan tambahan kawasan konservasi sebanyak 20 lokasi dengan luas 1.161.169 Ha yang terdiri dari

    kawasan konservasi daratan seluas 749.384 Ha sebanyak 11 lokasi dan kawasan konservasi laut/perairan

    seluas 411.785 Ha sebanyak 9 lokasi.

       Gaharu (Gonytylus macrophyllus) 

    Kawasan Konservasi Daratan yang saat ini sedang diusulkan seluas 749.384 Ha terdiri dari :

      Cagar Alam seluas 261.384 Ha, (5 lokasi)

      Suaka Margasatwa seluas 473.000 Ha, (4 lokasi)

      Taman Buru seluas 15.000 Ha (2 lokasi)

      Taman Nasional Laut seluas 11.000 Ha, (1 lokasi)

    Kawasan Konservasi Laut yang saat ini dalam taraf pengusulan seluas 411.785 Ha, terdiri dari :

      Cagar Alam/Taman Laut seluas 185.045 Ha, 5 lokasi

      Suaka Margasatwa/Taman Laut seluas 215.740 Ha, 3 lokasi

    Kawasan konservasi yang masih dalam taraf usulan, adalah sebagai berikut :

    Kabupaten Maluku Utara :

    1. Cagar Alam Taman Laut Tagalaya : 7.500 Ha.

    2. Cagar Alam Taman Laut Kepulauan Widi : 54.660 Ha.

    3. Cagar Alam Taliabu : 9.384 Ha.

    4. Suaka Margasatwa Taman Laut P.Mangole : 8.490 Ha.

    5. Cagar Alam Saketa : 104.000 Ha.

  • 8/16/2019 konservasi maluku

    6/6

    Kabupaten Maluku Tengah :

    6. Suaka Margasatwa Taman Laut P.Watubela dan Gorom : 204.750 Ha.

    7. Suaka Margasatwa Taman Laut Lucipara : 2.500 Ha.

    8. Cagar Alam Wae Apo : 3.000 Ha.

    9. Suaka Margasatwa Kapalat Mada : 145.000 Ha.

    10.Taman Nasional Laut P.Marsegu Dsk : 11.000 Ha.

    11.Taman Buru Sungai Masiwang : 7.500 Ha.

    12.Taman Buru Ambalauw : 7.500 Ha.

    13.Cagar Alam Taman Laut P.Buano Bagian Selatan : 4.435 Ha.

    Kabupaten Maluku Tenggara :

    14.Cagar Alam Taman Laut Kepulauan Tayando : 105.450 Ha.

    15.Cagar Alam Taman Laut Teon, Nila, Serua, Dsk : 13.000 Ha.

    16.Cagar Alam Pulau Wetar : 25.000 Ha.

    17.Suaka Margasatwa Pulau Kobror : 56.000 Ha.

    18.Suaka Margasatwa Tanimbar : 83.000 Ha.

    Kabupaten Halmahera Tengah :

    19.Suaka Margasatwa Lolobata : 189.000 Ha.

    20.Cagar Alam Aketajawi : 120.000 Ha.

    Penetapan wilayah konservasi di Propinsi Maluku merupakan hal yang sangat penting terutama

    ditinjau dari segi pengembangan pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta pelestarian

    sumber daya alam sebagai sumber plasma nutfah maupun fungsi dan manfaatnya sebagai sistem

    penyangga kehidupan.