Konservasi Gigi

10
Konservasi Gigi Ilmu konservasi gigi adalah ilmu yang paling tertua di bidang Kedokteran Gigi yang berkembang sejak abad ke-18 sebagai sebuah solusi bagi masyarakat yang mengalami kerusakan gigi dan mempertahankan gigi mereka selama mungkin di dalam mulut. Ilmu konservasi gigi merupakan cabang ilmu Kedokteran Gigi yang mempelajari tentang cara menanggulangi kelainan (penyakit) jaringan keras gigi, pulpa dan periapical untuk mempertahankan gigi di dalam mulut melalui restorasi dan perawatan endodontic baik secara konvensional maupun bedah. Ilmu ini bertujuan utuk melakukan perawatan gigi serta mempertahankan gigi selama mungkin di dalam mulut agar estetik dan fungsi kunyah kembali normal (J.D. Eccles dan R.M. Green, 1994). Perawatan-perawatan yang termasuk dalam konservasi gigi, yakni : Perawatan dan pencegahan gigi berlubang (fissure sealent, topical aplikasi) Penambalan gigi sesuai dengan kasus (pembuatan veneer, mahkota, pasak, onlay, inlay) Perawatan saluran akar gigi, dentin hipersensitif, fraktur mahkota gigi, lesi karies radiasi, gigi avulsi Bedah endodontik Pemutihan gigi eksterna dan interna 1. Penambalan Gigi Dalam mempelajari ilmu Konservasi Gigi, dikenal dua macam restorasi yaitu direct restoration dan indirect restoration. A. Direct restoration adalah restorasi gigi yang dilakukan langsung di dalam mulut penderita. Secara langsung artinya bahan tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu

description

konser

Transcript of Konservasi Gigi

Page 1: Konservasi Gigi

Konservasi Gigi

Ilmu konservasi gigi adalah ilmu yang paling tertua di bidang Kedokteran Gigi yang berkembang sejak abad ke-18 sebagai sebuah solusi bagi masyarakat yang mengalami kerusakan gigi dan mempertahankan gigi mereka selama mungkin di dalam mulut. Ilmu konservasi gigi merupakan cabang ilmu Kedokteran Gigi yang mempelajari tentang cara menanggulangi kelainan (penyakit) jaringan keras gigi, pulpa dan periapical untuk mempertahankan gigi di dalam mulut melalui restorasi dan perawatan endodontic baik secara konvensional maupun bedah. Ilmu ini bertujuan utuk melakukan perawatan gigi serta mempertahankan gigi selama mungkin di dalam mulut agar estetik dan fungsi kunyah kembali normal (J.D. Eccles dan R.M. Green, 1994).

Perawatan-perawatan yang termasuk dalam konservasi gigi, yakni :

Perawatan dan pencegahan gigi berlubang (fissure sealent, topical aplikasi) Penambalan gigi sesuai dengan kasus (pembuatan veneer, mahkota, pasak, onlay, inlay)  Perawatan saluran akar gigi, dentin hipersensitif, fraktur mahkota gigi, lesi karies radiasi,

gigi avulsi Bedah endodontik Pemutihan gigi eksterna dan interna

1. Penambalan Gigi

Dalam mempelajari ilmu Konservasi Gigi, dikenal dua macam restorasi yaitu direct restoration dan indirect restoration.

A. Direct restoration adalah restorasi gigi yang dilakukan langsung di dalam mulut penderita. Secara langsung artinya bahan tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu kunjungan. Termasuk di dalamnya adalah amalgam, ionomer kaca, resin ionomer, dan resin komposit.

Tambalan Amalgam

Amalgam merupakan campuran beberapa logam, yaitu air raksa, perak, seng, tembaga dan beberapa logam lainnya. Banyak orang mencurigai amalgam sebagai bahan tambalan yang berbahaya karena kandungan air raksanya.

Amalgam sangat bermanfaat untuk merestorasi gigi geraham karena kemampuannya menahan beban kunyah yang besar. Segi buruk amalgam adalah warnanya yang keperakan sehingga secara estetik tidak menarik, apalagi kalau digunakan di gigi depan. Kadangkala juga muncul sedikit rasa sensitif terhadap panas atau dingin setelah gigi ditambal amalgam. Selain 2

Page 2: Konservasi Gigi

keburukan di atas, untuk menambalkan amalgam, dokter gigi harus mengambil struktur gigi lebih banyak dibandingkan untuk bahan tambalan lainnya.

Tambalan komposit

Tambalan komposit merupakan campuran bahan kuarsa dengan resin yang menghasilkan tambalan yang berwarna seperti gigi, bahkan dapat meniru warna transparan email. Perlekatan tambalan komposit pada dinding lubang gigi sangat baik. Selain itu tidak banyak struktur gigi yang harus diambil untuk menambalkan komposit pada lubang gigi.

Tambalan komposit relatif berharga lebih mahal dibanding bahan amalgam. Tambalan komposit akan akan berubah warna sejalan dengan waktu.

Tambalan Ionomer kaca dan ionomer resin

Ionomer kaca merupakan bahan tambalan yang berwarna seperti gigi, terbuat dari campuran bubuk kaca dan asam akrilik. Bahan ini dapat digunakan untuk menambal lubang, khususnya pada permukaan gigi. Ionomer kaca melepaskan sejumlah kecil fluoride yang bermanfaat bagi pasien yang berisiko tinggi terhadap karies. Sedikit struktur gigi yang diambil untuk menyiapkan gigi yang akan ditambal ionomer kaca. Karena mudah pecah, bahan ini tidak dapat digunakan untuk menambal gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah.

Ionomer resin terbuat dari bubuk kaca dan asam akrilik dan resin akrilik. Digunakan untuk menambal lubang yang sangat kecil pada bagian gigi yang tidak menanggung beban kunyah, karena mudah patah. Ionomer kaca dan ionomer resin berwarna seperti warna gigi tapi tidak dapat menyerupai warna email yang transparan. Kedua bahan ini jarang menimbulkan reaksi alergi.

B. Indirect Restoration adalah restorasi yang dibuat diluar mulut pasien yang akan dilekatkan atau disemen pada gigi pasien yang telah dipreparasi setelah siap dipasang. Indirect restoration dibagi menjadi dua yakni intra koronal (restorasi yang terdapat dalam kontur gigi, contoh inlay) dan ektra koronal (restorasi yang menutupi bagian mahkota gigi asli yang masih ada untuk mendapatkan montur anatomis, contoh onlay, veneer, dan mahkota pigura). Teknik yang digunakan untuk membuat restorasi melalui Indirect Restoration adalah teknik restorasi logam. Teknik restorasi logam adalah suatu restorasi yang dibuat berbahan dasar metal atau alloy (Jones and Grundy, 1992) .

Macam-macam indirect restoration adalah:

1. Inlay

Inlay adalah restorasi yang digunakan pada gigi yang di preparasi pada bagian Oklusal Distal (OD), Oklusal Mesial (OM) atau Mesio Oklusal Distal (MOD). Inlay sudah jarang digunakan untuk kavitas sederhana dan umumnya hanya digunakan untuk gigi-gigi yang berkebutuhan

Page 3: Konservasi Gigi

khusus, seperti gigi yang sudah lemah karena karies dan cenderung fraktur bila tidak dilindungi atau bila retensi sulit dibuat. Berikut ini merupakan macam klas pada inlay (JD Eccles, RM Green, 1994).

A. Inlay Klas I

Merupakan klas sederhana , yang jarang digunakan

B. Inlay Klas II

Misalnya digunakan pada gigi yang daerah MOD terkena, sehingga perlu adanya perlindungan edengan cara menghilangkan tonjolan-tonjolan lemah untuk kemudian di preparasi dengan menggunakan veneer.

C. Inlay Klas III dan IV

Misalnya digunakan pada jembatan atau attachnment untuk jembatan semi cekat.

D. Inlay Klas V

Misalnya untuk retensi pada geligi tiruan sebagian ,atau dapat digunakan pasak untuk perawatan kavitas yang dangkal akibat abrasi atau erosi.

2. Onlay

Onlay adalah restorasi pada gigi yang morfologi oklusalnya mengalami perubahan karena restorasi sebeltorasi inumnya, karies, atau penggunaan fisik. Restorasi ini meliputi seluruh yang meliputi seluruh daerah oklusal yang meliputi cusp-cusp gigi (Baum, Phillips Lund, edisi III, 1997)

3. Mahkota/ crown

Restorasi gigi yg menutupi atau mengelilingi seluruh permukaan gigi yg telah dipreparasi. Restorasi ini dibuat untuk gigi yang mengalami kerusakan sehingga tidak bisa ditambal lagi tetapi gigi tersebut masih vital. Restorasi ini biasanya digunakan pada gigi premolar dan molar rahang bawah karena karies yang luas atau tambalan yang rusak (Baum, Phillips Lund, edisi III, 1997).

4. Mahkota Pigura

Mahkota tuang dimana bagian labial atau bukal diberi facing yang sama dengan warna gigi. Facing tersebut lebih mirip dengan veneers (JD Eccles, RM Green, 1994).

Page 4: Konservasi Gigi

2. Topical Aplikasi

Topikal Aplikasi adalah suatu pengulasan zat yang mengandung fluor pada seluruh permukaan gigi. Topikal aplikasi umumnya dilakukan pada gigi anak-anak atau gigi sulung.

Waktu Topikal Aplikasi 

Dianjurkan setelah gigi anak-anak tumbuh lengkap dalam mulut, biasanya usia 2,5 – 3 tahun. Sebaiknya pengulasan dilakukan sedini mungkin, pada saat gigi susu sudah mulai tumbuh. Pengulasan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali selama masa pertumbuhan gigi anak-anak, sampai usia 12 tahun (gigi tetap sudah mulai tumbuh semua).

Bahan fluor (aplikasi) yang biasa digunakan:

1. Sodium fluoride 2% (NaF 2%) 2. Stannous fluoride 8 % (SnF2 8%) 

3. Acidulated Phosphate Fluoride  

Mekanisme Fluor terhadap email

Mengurangi kelarutan enamel terhadap asam Mengurangi permeabilitas permukaan enamel

Menghambat pembentukan asam dari karbohidrat oleh kuman rongga mulut

Manfaat perawatan topical aplikasi

Meminimalisasi terbentuknya lubang pada gigi. Mempertahankan gigi susu dalam mulut sampai gigi dewasa tumbuh dalam lengkung

rahang yang baik. Gigi terpelihara dengan baik dan sehat selama masa pertumbuhan.

3. Fissure Sealent

Fissure Sealant adalah perawatan preventif dengan cara meletakkan bahan pada pit dan fisura gigi yang bertujuan untuk mencegah proses karies gigi. Bahan fissure sealant berpenetrasi dan menutup semua celah, pit dan fisura pada permukaan oklusal gigi.

Indikasi fissure sealant adalah sebagai berikut :1. Pit dan fisura yang dalam dan retensif.2. Prekaries pada pit dan fisura.3. Umur gigi erupsi kurang dari 4 tahun.

Page 5: Konservasi Gigi

Indikasi bahan fissure sealant yang baik adalah :1. Mempunyai kemampuan retensi yang tahan lama.2. Kelarutan terhadap cairan mulut rendah.3. Biokompatibel dengan jaringan rongga mulut.4. Mudah diaplikasikan.

Bahan fissure sealant yang sering digunakan adalah sealan semen ionomer kaca (SIK). Semen ionomer kaca atau Glass Ionomer Cement (GIC) disarankan sebagai bahan ideal untuk menutup pit dan fisura karena memiliki kemampuan melepas fluor dan melekat pada email.

4. Perawatan Saluran Akar

Perawatan saluran akar atau dikenal juga dengan istilah perawatan endodontic merupakan suatu usaha untuk mempertahankan gigi di dalam rongga mulut pada kasus-kasus gigi berlubang yang sudah mencapai syaraf gigi.

Gejala yang terjadi apabila lubang telah mencapai syaraf gigi adalah sakit yang terjadi secara tiba-tiba, cenut-cenut, dan seringkali rasa sakit sampai telinga dan kepala. Pada kondisi seperti ini pasien lebih sensitif, cepat marah, susah tidur, susah makan karena giginya sakit.

Untuk mengeliminasi perasaan tidak nyaman tersebut hanya ada 2 opsi perawatan yaitu dicabut  atau dilakukan perawatan saluran akar

Page 6: Konservasi Gigi

Tahapan perawatan syaraf gigi diawali dengan membuka akses ke saluran akar, kemudian dilakukan pembersihan saluran akar sampai tepat di ujung akar, setelah bersih dan steril, saluran akar akan diisi bahan pengisi. Setelah tidak ada keluhan subyektif maka dapat dilakukan pembuatan restorasi gigi pasca perawatan saluran akar.

Gigi yang sudah dilakukan perawatan saluran akar memerlukan restorasi yang tepat agar tidak terjadi fraktur  karena gigi yang sudah dilakukan perawatan saluran akar kondisinya rapuh. Restorasi  gigi pasca perawatan saluran akar harus kuat, dan mampu mengakomodir kekuatan kunyah dengan estetika yang baik. Restorasi dapat berupa crown/mahkota, inlay atau onlay tergantung kondisi gigi tersebut.

http://www.medicoverdental.hu

http://www.kki.go.id

http://health.kompas.com

http://kavpoladentalcare.com/service/perawatan-konservasi-gigi/

https://parwica.wordpress.com/2012/12/19/topikal-aplikasi/

http://carasehatmaster.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-dan-penjelasan-dari-fissure.html

Page 7: Konservasi Gigi

http://atin-kuliahku.blogspot.co.id/2012/05/konservasi-gigi.html