Konservasi Dan Reahbelitasi Pesisir Dan Laut Mansur Rumata

download Konservasi Dan Reahbelitasi Pesisir Dan Laut Mansur Rumata

of 6

Transcript of Konservasi Dan Reahbelitasi Pesisir Dan Laut Mansur Rumata

  • 8/18/2019 Konservasi Dan Reahbelitasi Pesisir Dan Laut Mansur Rumata

    1/6

    TUGAS

    KONSERVASI DAN REHABELITASI SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT

    (KONSERVASI PADA TINGKAT SPESIES, POPULASI DAN KOMUNITAS)

    Oleh :

     Nama : Mansur Rumata

     Nim : 2013-64-014

    Prodi : Ilmu Kelautan

    Jurusan Manejemen Sumberdaya Perairan

    Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan

    Universitas Pattimura

    Ambon

    2016

  • 8/18/2019 Konservasi Dan Reahbelitasi Pesisir Dan Laut Mansur Rumata

    2/6

    Konservasi Pada Tingkat Spesies, Populasi Dan Komunitas

    Bicara mengenai konservasi berarti bicara tentang perlindungan suatu area atau wilayah

    untuk melindungi Spesies, Populasi dan Komonitas yang dikenal dengan sebutan  Protected Area

    (PA) yang merupakan sebuah komponen utama dalam strategi konservasi dan mewakili metode

    yang paling penting dalam pelestarian keanekaragaman hayati (Bajracharya, et al. 2005). Untuk

    memantau bagaimana komunitas dan populasi yang berubah sepanjang waktu baik dari komposisi

    maupun struktur spesies.

    Sehingga konservasi pada tingkat spesies, populasi dan komonitas ini di lakukan untuk

    melindungi suatu spesies yang langka atau terancam punah yang bertujuan untuk meningkatkan

     bioderversity mahluk hidup baik itu pada organisme laut maupun darat agar dapat membawa

    keuntungan pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.

    Dan mengapa konservasi pada tingkat spesies, populasi dan komonitas ini di lakukan

    karena secara biologis, spesies adalah sekelompok individu yang dapat ber-reproduksi diantara

    induvidu yang sama, dan tidak mampu berreproduksi dengan induvidu lain. Maka di lakukanlah

    konsrvasi ini agar dapat mempertahankan jumlah spesies yang mendiami suatu tempat sehingga

    tidak berkurang karena suatu spesies yang dapa bertahan hidup tergantung dari lingkuangan

    ekologinya.

    Berikut faktor-faktor yang menyebabkan berkurangnya jumlah spesies yang mendiami

    suatu habitat diantaranya :

    1.  Keruskan/hilangnya habitat 35%

    2.  Eksploitasi jenis yang berlebihan 4%

    3.  Indtrodukasi jenis eksotik 30%

    4. 

    Gangguan pada habitat (termasuk pencemaran)

    5.  Penyebaran penyakit

    6.  Persaingan ganguan air

    7.  Dan pemanasan global

  • 8/18/2019 Konservasi Dan Reahbelitasi Pesisir Dan Laut Mansur Rumata

    3/6

    Dan spesies yang yang rentan terhadap kepunahan adalah spesies yang:

      Sebaran geografi yang sempit

      Terdiri atas satu atau beberapa (tidak banyak) populasi

     

    Populasinya sedikit - Ukuran populasinya menurun

      Kepadatan populasi rendah - Memerlukan daerah jelajah yang luas

      Hewan dengan ukuran tubuh besar - Kemampuan menyebar yang lemah

      Bermigrasi musiman (tergantung pada 2 atau lebih haitat yang berlainan)

      Variasi genetik rendah

      Memerlukan habitat khusus

      Hanya dijumpai pada lingkungan utuh stabil

      Membentuk kelompok, permanen atau sementara

      Terisolasi atau belum pernah kontak dengan manusia

      Diburu atau dipanen manusia

      Berkerabat dekat dengan spesies yang telah punah

    Sehingga konservasi pada tingkat spesies, populasi dan komonitas yang dilakukan pada

    suatu wilayah harus merujuk pada Undang-Undang No 5 th 1990 tentang Konservasi Sumberdaya

    Alam Hayati Dan Ekosistemnya. Dan pada tahun 1990 itu juga Indonesia membuat flora dan fauna

    sebagai maskot propinsi melalui SK Mendagri No 522.4/1458/SJ tanggal 2 Juni 1990 tentang flora

    dan fauna maskot propinsi. Dimana terdapat 27 maskot untuk masing-masing propinsi. Karena

    maskot pembentukan flora dan fauna bertujuan :

      Sebagai upaya untuk memperkenalkan suatu daerah dari keunikan suatu jenis tumbuhan

    dan hewan asli atau khas yang terdapat di daerah sehingga menggambarkan ciri khas

    daerah tersebut.

      Diharapkan dapat meningkatkan rasa ikut memiliki dan menanamkan kebanggaan terhadap

    suatu jenis tumbuhan dan hewan.

      Meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat berperan secara aktif dalam upaya

    melestarikan keberadaan spesies.

      Serta sebagai sarana peningkatan promosi kepariwisataan daerah.

  • 8/18/2019 Konservasi Dan Reahbelitasi Pesisir Dan Laut Mansur Rumata

    4/6

    Maka dari pernyataan di atas maka dipublikasikan data base pada spesies ikan maupun

    organisme lainnya yang di sebut IBIS (Indonesia Biodiversity Information System). Dimana

    system ini terdiri dari lima system utama yaitu data base botany, data base hewan, data base mikro,

    data base bibliografi dan data base untuk field survey. Untuk mengkoleksi ikan atau organisme

    lain yang masuk dalam data base fauna Indonesia. Maka dengan system ini, ekstraksi data ikan

    atau organisme yang meliputi informasi dasar dan biogeografinya dimungkinkan untuk mudah

    dilakukan agar dapat mengatahui spesies mana yang terancam punah, maka di lakukanlah

    konservasi pada tingkat spesies, populasi dan komonitas agar mengatahui serta melindungi

    spesies-spesies organisme yang langkah dan punah di perairan Indonesia untuk meningkatkan

    keanekaragaman perairan.

    Gamabr. Skema sistem data base pada spesies, populasi dan komonitas di Indonesia

  • 8/18/2019 Konservasi Dan Reahbelitasi Pesisir Dan Laut Mansur Rumata

    5/6

    Dan konservasi pada tingkat populasi ini juga di lakukan untuk melindungi dan

    melestarikan beberapa jumlah spesies yang terancam punah yang mendiami suatu tempat dan

    waktu yang sama yang bertujuan untuk :

     

    Mempertahankan keanekaragaman genetik dan arena lingkungan

      Dinamika pembagian populasi berlaku pada permasalahan yang disebabkan oleh

    fragmentasi habitat

      Analisis viabilitas populasi yang berpeluang untuk suatu spesies agar bertahan hidup atau

    menjadi punah pada habitat yang tersedia baginya

      Menganalisis viabilitas spesies terpilih dapat membantu mempertahankan spesies lain.

    Sehingga dapat di katakana konservasi pada tingkat keanekaragaman spesies yang

    mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari Kingdom bersel

     banyak (tumbuhan, jamur, hewan, yang bersel banyak atau multiseluler), Keanekaragaman

    genetik. Variasi genetika dalam dalam satu spesies, baik di antara populasi-populasi yang berpisah

    secara geografis, maupun di antara individu-individu dalam satu populasi, dan Keanekaragaman

    komunitas. baik Komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan ekosistem

    masing-masing (Indrawan dkk , 2007). Maka ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu

    diperlukan untuk kelanjutan kelangsungan hidup bagi manusia. karena keanekaragaman spesies

    menggambarkan seluruh cakupan adaptasi ekologi, serta menggambarkan evolusi spesies terhadap

    lingkungan tertentu dan tingkat keanekaragaman komunitas merupakan perilaku spesies terhadap

    kondisi lingkungan yang berbeda-beda.

  • 8/18/2019 Konservasi Dan Reahbelitasi Pesisir Dan Laut Mansur Rumata

    6/6

    DAFTAR PUSTAKA

    Budiman. A, Arief. AJ, Tjakrawidjaya. A. H. Peran museum zoologi dalam Penelitian dan

    Konservasi keanekaragaman hayati (Ikan). Jumal Iktiologi Indonesia Vol.2, No.

    2,Th.2002: 5l-55

    Husnah, Tjahjo. D. W. H, Nastiti. A, Oktaviani. D, Nasution. S. H, Sulistiono. Status

    keanekaragaman hayati sumberdaya perikanan perairan umum di Sulawesi. (Badan

    riset kelautan dan perikanan 2008).

    Karmilasanti, Supartini. Keanekaragaman jenis tumbuhan obat dan pemanfaatannya di

    kawasan tane' Olen Desa Detulang Malinau, Kalimantan timur. (Balai Besar

    Penelitian Dipterokarpa, Samarinda).

     Nabdi. M. S. Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati Hutan Tropis Berbasis

    Masyarakat.

    Reid and Miller, 1989; Moyle and Leidy, 1992; Dudgeon, 2000

    Suhartini. Peran Konservasi Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Pembangunan yang

     berkelanjutan.

    Wibowo.Y. Ekosistem