KONSEP SKRIPSI PENDIDIKAN

download KONSEP SKRIPSI PENDIDIKAN

of 4

description

FOR KONSEP

Transcript of KONSEP SKRIPSI PENDIDIKAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan yang dirancang untuk menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja dan berkompetensi di dunia usaha dan industri. Apabila dikaitkan dengan kemajuan IPTEK yang berkembang dengan begitu pesat, Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat mendukung bagi peningkatan sumber daya manusia khususnya di SMK Negeri 7 Surabaya, yang merancang siswanya sebagai tenaga yang profesional dan berkompetensi pada bidangnya.Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu program pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri 7 Surabaya rata-rata masih menggunakan metode konvensional, hal ini mengakibatkan siswa tidak bisa mandiri. Metode pembelajaran yang kurang bervariasi menyebabkan siswa merasa bosan belajar. Selain itu tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa masih diperlukan pengawasan yang cukup dari guru. Dengan metode ceramah kebanyakan siswa tidak dapat berkembang dan kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran serta pengetahuan yang diterima siswa kurang meluas. Pada umumnya guru masih menggunakan metode ceramah, membahas LKS, dan tanya jawab, yang mana dalam tanya jawab tersebut hanya siswa tertentu saja yang mau bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru, sehingga pembelajaran kurang bervariasi. Menurut saya hal tersebut menyebabkan siswa merasa bosan dan cenderung meremehkan guru dengan ramai sendiri bersama teman sebangkunya. Hal tersebut membuat motivasi belajar siswa rendah.Sedangkan dari sisi psikologis daya tangkap siswa dalam menerima pelajaran bermacam-macam dalam satu kelas. Ada yang cepat daya tangkapnya, ada yang sedang dan ada pula yang kurang. Sehingga peran aktif guru disini diperlukan untuk mengangkat dan membimbing para siswa yang daya tangkapnya kurang ataupun yang sedang agar maksud dan tujuan dalam proses pembelajaran yang disampaikan dapat tercapai dengan baik. Maka adanya suatu model pembelajaran yang dapat menarik minat belajar dari siswa sangatlah dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Di sini saya mencoba mengutarakan gagasan saya terkait untuk penggunaan model pembelajaran dalam rangka meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Disini saya member opsi 2 metode supaya nantinya jadi bahan pertimbangan untuk dipilih sebagai judul skripsi saya. Metode tersebut antara lain adalah :

1. Metode pembelajaran kooperatif tipe FGD (FORUM GROUB DISCUSION)Pada pengaplikasian metode ini sesudah guru member materi pelajaran, murid lalu di bagi menjadi beberapa kelompok diskusi dan setiap kelompok di beri sub materi (materi ajar dibagi menjadi beberapa sub materi, jadi setiap kelompok mempunyai bahan diskusi yang berbeda) yang telah di ajarkan tadi sebagai bahan diskusi dalam setiap kelompok tersebut. Sesudah itu murid di suruh untuk membuat resume yang di tulis menjadi konsep maping dalam media presentasi dan dipresentasikan di depan kelas.Dari hal tersebut menurut saya akan lebih membantu para siswa yang tergolong dalam daya tangkap lemah seperti yang saya sebutkan diatas, karena setiap anak dituntut untuk aktif dalam diskusi untuk mencari informasi untuk dipresentasikan dan untuk peserta/pendengar presentasi tersebut nantinya akan ada sesuatu hal yang baru karena mungkin murid yang lain tidak menagkap informasi tersebut pada saat belajar mengajar dan kalau diperlukan dapat diadakan Tanya jawab setia sesudah presentasi kelompok. 2. Metode pembelajaran kooperatif tipe SNH (STRUCTURED NUMBERED HEADS)Teknik pembelajaran ini adalah pengembangan dari metode pembelajaran teknik kepala bernomor. Dalam metode ini memudahkan dalam hal pembagian tugas dan menerapkan tanggung jawab kepada semua murid tentang tugasnya masing masing dan sebagai anggota kelompok, adapun kelebihan lainnya ialah metode ini dapat dilaksanakan di semua mata pelajaran.Langkah-langkah model pembelajaran terstruktur:1. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor.2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya.3. Jika perlu (untuk tugas-tugas yang lebih sulit) guru juga bisa melibatkan kerja sama antarkelompok. Siswa diminta keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama siswa-siswa yang bernomor sama dari kelompok lain. Dengan demikian, siswa-siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja mereka.

FATICH PRADANA PUTRA (095524251)085791351159