Konsep SEA

download Konsep SEA

of 15

Transcript of Konsep SEA

Akuntansi Sosial Ekonomi ( Socio Economic Accounting / SEA )I. Pengantar Selama ini perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat. Karenanya perusahaan mendapat legitimasi bergerak leluasa melaksanakan kegiatannya. Namun lama kelamaan karana memang perusahaan ini mencari keuntungan sebesar-besarnya, akhirnya disadari bahwa dampak yang dilakukannya terhadap masyarakat cukup besar dan semakin lama makin tidak bisa dikendalikan seperti polusi, keracunan, produksi makanan haram dan lain sebagainya. Dampak luar ini disebut externalities .Karena besarnya dampak externalities terhadap kehidupan masyarakat, masyarakatpun menginginkan agar dampak ini dikontrol agar tidak semakin besar. Dari sini berkembanglah ilmu akuntansi yang selama ini dikenal hanya memberikan informasi tentang kegiatan perusahaan dengan pihak kedua tetapi juga dengan lingkungan pihak ketiga. Socio Economic Accounting menyoroti aspek social atau dampak /externalities dari kegiatan pemerintah dan perusahaan . Socio Economic Accounting / SEA ini merupakan bidang ilmu akuntansi yang berfungsi dan mencoba mengidentifikasi , mengukur , menilai , melaporkan aspek aspek social benefit dan social cost yang ditimbulkan oleh lembaga. Pengukuran ini pada akhirnya akan diupayakan sebagai informasi yang dijadikan dasar dalam proses penganbilan keputusan untuk meningkatkan peran lembaga baik perusahaan, kualitas masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan.II. Timbulnya Socio Economic Accounting/ SEAKemajuan industry setelah Perang Dunia II dan munculnya Negara sebagai aktor dalam meningkatkan kualitas hidup menimbulkan berbagai macam isu yang justru dapat merusak kualitas hidup. Hal ini menjadi sorotan para ahli dan para pengambil keputusan. Salah satu kesulitan yang dihadapi dalam mengukur menilai penyakit social ini adalah ketiadaan media mengukur arithmetic of quality . Menurut A.W.Clausen mengatakan : saya sampaikan bahwa salah satu alasan yang paling kuat atas ketiadaan respon, kita terhadap isu penyakit social itu dan penyebab kebingungan kita terhadap penyelesainya adalah ketiadaan ukuran kualitas ( Belkaoui, SEA, hal. 3). Ukuran itu penting sehingga setiap unit pemerintah maupun perusahaan mengetahui seberapa jauh efek kegiatan lembaganya mempengaruhi kualitas hidup manusia , apakah berdampak positive maupun negative. Hal inilah mestinya diukur oleh SEA sebagai salah satu ukuran kualitas. III. Definisi Socio Economic Accounting/ SEAAhmed Belkaouni dalam bukunya tentang Socio Economic Accounting, beliau menyatakan sebagai berikut : SEA timbul dari penerapan akuntansi dalam ilmu social , ini menyangkut pengaturan , pengukuran analisis , dan pengungkapan pengaruh ekonomi dan social dari kegiatan pemerintah dan perusahaan . hal ini termasuk kegiatan yang bersifat mikro dan mikro. Pada tingkat makro bertujuan untuk mengukur dan mengungkapkan kegiatan ekonomi dan social Negara mencakup social accounting dan reporting peranan akuntansi dalam pembangunan ekonomi . Pada tingkat mikro bertujuan untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya , mencakup : financial dan managerial social accounting , social auditing.Social Accounting / National income accounting / macro socio economic accounting yang pengertiannya adalah pengukuran mengenai bagaimana efisiensi suatu sistem ekonomi berfungsi dan memberikan data periodic yang menyangkut ukuran externalities. Negara kita adalah negara yang memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya , karena itu SEA ini penting diterapkan bahkan diharuskan untuk diterapkan oleh semua perusahaan dan lembaga di Negara kita. IV. Pendorong Munculnya SEALiteratur dalam ilmu social , ilmu sosiologi , dan khususnya kegiatan-kegiatan social merupakan saksi dan penyebab yang mendorong timbulnya SEA . 1. Kecenderungan terhadap Kesejahteraan Sosial Sejarah menunjukkan bahwa kelangsungan hidup manusia , kesejahteraan masyarakat yang sebenarnya hanya dapat lahir dari sikap kerja sama antarunit-unit masyarakat itu sendiri. Negara atau perusahaan tidak dapat hidup tanpa rakyat atau karyawannya dan tidak akan maju tanpa dukungan lingkungan sosialnya. Kenyataan ini semakin disadari dan semakin dibutuhkan pertanggungjawabannya . 1. Kecenderungan terhadap Kesadaran Lingkungan The Human exceptionalism paradigm menuju The New Environment Paradigm . The Human exceptionalism paradigm menganggap manusia adalah akhluk unik dibumi ini yang memilikiKebudayaan sendiri yang tidak dapat dibatasi oleh kepentingan makhluk lain . The New Environment Paradigm manusia makhluk diantara bermacam-macam makhluk yang mendiami bumi yang saling mempunyai keterkaitan dan sebab akibat , dan dibatasi oleh sifat keterbatasan dunia itu sendiri baik social, ekonomi,dan politik. Sekarang manusia semakin menyadari bahwa paradigm yang ini yang benar dan menjadi pedoman sehingga perhatian terhadap lingkungan semakin besar . 1. Perspektif Ekosistem Orintasi yang terlalu diarahkan kepada pembangunan ekonomi , eisiensi, dan laba maksimum menimbulkan kisis ekonomi. Gejala ini menaruh perhatian para ahli sehingga muncul kelompok-kelompok yang menamakan dirinya penyelamat lingkungan. Perspektif terhadap ekosistem ini mendorong SEA.1. Ekonomisasi VS SosialisasiEkonomisasi hanya mengarahkan perhatian kepada individual sebagai suatu unit yang selalu mempertimbangkan cost dan benefit tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat . Sebaliknya sosialisasi memfokuskan perhatiannya kepada kepentingan social dan selalu mempertimbangkan efek social yang ditimbulkan oleh kegiatannya. Dan disinilah perlu alat ukur sampai sejauh mana pengaruh perusahaan terhadap masyarakat . Sikap Menghadapi Penyakit SosialPenyakit social yang ditimbulkan oleh pengaruh kegiatan Negara dan bussines perlu ditanggulangi secara tepat dan terarah salah satu upayanya adalah perlunya standart atau ukuran tentang kualitas pengaruh kegiatan itu . Sikap yang cenderung memperhatikan kesejahteraan sosial perlu didukung dan dimantapkan , bahkan perlu diratifikasi dan diinstitusionalkan. Hubungan perusahaaan perlu diserasikan dengan jalan keterlibatan perusahaan untuk memperbaiki ketimpangan social masyarakat. Hal ini sudah babyak dilakukan oleh perusahaan perusahaan di Indonesia salah satunya membersihkan limbah akibat industri .

V. Konsep SEA ( SOCIAL ECONOMIC ACCOUNTING)Konsep pengukuran , penilaian ,dalam SEA ini masih dalam proses pembahasan para ahli. FSAB pun belum mengambil sikap yang tegas dalam persoalan ini . Namun SEA, khususnya tentang polusi telah mewajibkan perusahaan untuk menyajikan pengungkapan . dipihak lain AAA, AICPA telah membentuk komite dan telah mengeluarkan laporan yang lumayan lengkap tentang SEA. Di USA kantor akuntan Ernst dan Ernst telah melakukan penelitian sejak 1971 tentang keterlibatan soaial perusahaan yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan.Beberapa hal yang diungkapkan sebagai berikut : Lingkungan Polusi Pencegahan kerusakan lingkungan , konservasi sumber sumber alam , dan lain-lainEnergi Konservasi energi PenghematanPraktik usaha yang fair Merekrut pegawai dari kaum minoritas dan peningkatan kemampuan Penggunaan tenaga wanita sebagai karyawan Pembukaan unit usaha diluar negeri Sumber tenaga manusia Kemanan dan kesehatan pegawai Pelatihan pelatianKeterlibatan dengan masyarakat Kegiatan masyarakat sekitar Bantuan kesehatan Pendidikan SeniProduksi Keamanan produksi Mengurangi polusi KeracunanHal ini semua dapat kita manfaatkan untuk mengukur keterlibatan perusahaan dalam kegiatan masyarakat dan tentu dapat ditambah lagi sesuai keadaan kita di indonesia

VI. Perusahaan dan Keterlibatan PerusahaanAda beberapa model dan kecenderungan tentang keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial. Sepanjang penelitian kepustakaan ada tiga pandangan atau model yang menggambarkan tentang keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial . Ketiga model tersebut adalah : I. Model KlasikPendapat ini berkembang diabad ke-19 . Pelaku ekonomi terpisah dan berbeda dan berbeda dengan bentuk dan jenis pelaku yang lain . Tujuan perusahaan hanya mencari untung yang sebesar-besarnya. Kriteria perusahaan diukur oleh daya guna dan pertumbuhan . Seorang findamentalis di bidang ini , Milton Friedman menyatakan : ada satu dan hanya satu tanggungjawab perusahaan : yaitu menggunakan kekayaan yang dimilikinya untuk meningkatkan laba sepanjang sesuai dengan aturan main yang berlaku dalam suatu sistem persaingan bebas tanpa penipuan dan kecurangan . Jelasnya perusahaan, menurut pendapat ini , tidak perlu memikirkan efek sosial yang ditimbulkan dan tidak memikirkan usaha untuk memperbaiki penyakit sosial . Itu bukan urusan bisnis , tapi urusan pemerintah . II. Model ManajemenPendapat timbul sekitar tahun 1930 . Perusahaan dianggap sebagai lembaga permanen yang hidup dan punya tujuan sendiri. Manajer sebagai orang yang dipercayai oleh pemilik modal menjalankan perusahaan untuk kepentingan bukan saja pemilik modal , tetapi juga mereka yang terlibat langsung dengan hidup matinya perusahaan seperti karyawan , langganan dan pihak lain yang ada kaitannya dengan perusahaan yang tidak semata-mata didasarkan atas adanya hubungan kontrak perjanjian . Dengan demikian , manajer sebagai tim yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup perusahaan terpaksa memilih kebijakan yang harus mempertimbangkan tanggung jawab sosial perusahaan mengingat ketergantungannya dengan puhak lain yang punya andil dalam pencapaiaan tujuan perusahaan yang tidak hanya memikirkan setoran buat pemilik modal . III. Model lingkungan sosial Model ini menekankan bahawa perusahaan meyakini bahwa kekuasaan ekonomi dan politik yang dimilikinya mempunyai hubungan dengan kepentingan dari lingkungan sosial dan bukan hanya semata dari pasar sesuai dengan teori atau model klasik. Konsekuensinya perusaan harus berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan penyakit sosial yang ada di lingkungan . Dalam model ini perusahaan harus memperluas tujuan yang harus dicapainya yaitu yang menyangkut kesejahteraan sosial secara umum (Ahmed Belkaouni, 1980) Dengan demikian dalam memilih proyek yang akan dibangun harus memperhatikan laba dan dampak yang diderita masyarakat .IV. Ke Arah Eksistensi Etika dan Tanggung jawab Sosial PerusahaanAhmed Belkaouni dengan cara sistematis mengelompokkan batasan ini dalam lima kategori yang seirama dengan ketiga model yang disajikan diatas (Ahmed Belkaouni , SEA , 1984)Pertama :Tanggung jawab perusahaan anya terbatas pada usaha mencari laba yang maksimal , jika perusahaan dapat mengumpulkan laba yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan efek sosialnya, berarti perusahaan sudah memenuhi panggilan tugasnya sebagai badan usaha. Kedua :Disamping tujuan mencari untung , perusahaan harus juga memperhatikan pihak-pihak tertentu dengan siapa ia mempunyai kepentingan . Hal ini dicontohkan dengan perbaikan kesejahteraan karyawan, manajemen , menjalin hubungan baik dengan kelompok tertentu . Ketiga :Perusahaan melepaskan diri dari tujuan hanya mencari laba dengan memperluas tanggung jawab manajemenKeempat :Dalam kelompok ini , tanggung jawab sosial perusahaan mencakupi hal yang bersifat ekonomi dan non ekonomi , dalam kategori ini dikenal pusat tiga lingkaran :Lingkaran Dalam , mencakup tanggung jawab dasar dalam melaksanakan fungsinya dengan efisien , seperti fungsi produksi , penyediaan job.Lingkaran Tengah , mencakup tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi ekonomisnya dengan penuh kesadaran akan perubahabn nilai dan prioritas yang berlaku dalam masyarakat , seperti konservasi lingkungan , perbaikan kualitas hidup .Lingkaran Luar :Mencakup tanggung jawab yang baru muncul dan masih berkembang , dimana perusahaan harus secara luas terlibat secara aktif untuk memperbaiki lingkungan sosial . Kelima :Tanggung jawab sosial diperluas melewati batas tanggungjawab dan mencakupi keterlibatan total terhadap tugas-tugas sosial . Prakash Obligation merumuskan bentuk ini dalam tiga dimensi :Social Obligation , Tanggungjawab perusahaan terhadap permintaan pasar sesuai dengan ketentuan hukum .Social Responsibility , memggerakkan perusahaan sehingga segala tindakannya norma, nilai, dan harapan masyarakat yang berlaku . Social Responsiveness , respon perusahaan untuk menjawab isu yang akan timbul di masa datang.KeenamKategori ini merupakan variasi semua pengertian yang diliputi oleh litelatur tentang bentuk dan batasan tanggungjawab sosial perusahaan diatas . Di indonesia sudah banyak perusahaan yang punya perhatian dan keterlibatan dengan lingkungan sosialnya . Bradshaw mengemukakan ada tiga bentuk tanggungjawab sosial perusahaan yaitu sebagai berikut : 1. Corporate philanyhropy , disini tanggung jawab perusahaan itu berada sebatas kedermawanan atau kerelaan belum sampai pada tanggung jawabnya .Bentuk tanggung jawab ini bisa berupa kegiatan amal, sumbangan atau kegiatan lain. 2. Corporate Responsibility , tanggung jawab itu sudah merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan bisa karena ketentuan UU atau bagian dari kemauan atau kesediaan perusahaan .3. Corporate policy , tanggung jawab perusahaan itu sudah merupakan bagian dari kebijakan . Di Indonesia menurud beberapa UU perusahaanikud bertanggung jawab mesejahterakan masyarakat .

V. Pro-Kontra Tanggung jawab Sosial PerusahaanBerikut ini alasan para pendukung agar perusahaan memiliki etika dan tanggung jawab sosial. Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan harapan masyarakat tehadap peranan perusahaan . Dalam jangka panjang sangat menguntungkan perusahaan. Keterlibatan sosial mungkin akan mempengaruhi perbaikan lingkungan , masyarakat , yang mungkin akan menurunkan biaya produksi . Meningkatkan nama baik perusahaan , akan menimbulkan simpati pelanggan , karyawan maupun invistor. Menghindari vampur tangan pemerintah dalam melindungi masyarakat. Dapat menunjukkan respon positive perusahaan terhadap norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Sesuai dengan keinginan para pemegang saham , daalam hal ini publik . Membantu kepentingan nasional , seperti konsevasi alam.Pihak lain , alasan para penantang yang tidak menyetujui konsep tanggung jawab sosial perusahaan ini , adalah sebagai berikut : Mengalihkan tujuan perusahaan dari tujuan utamanya dalam mencari laba, dan ini menimbulkan pemborosan. Memungkinkan keterlibatan perusahaan terhadap permainan kekuasaan atau politik secara berlebihan yang sebenarnya bukan lapangannya . Dapat menimbulkan lingkungan bisnis yang monolistik bukan yang bersifat pluralistik . Keterlibatan pada kegiatan sosial yang demikian kompleks memerlukan tenaga dan para ahli yang belum tentu dimiliki oleh perusahaan .Bentuk Keterlibatan SosialKeterlibatan perusahaan tergantung pada lingkungan sosial , bentuk masyarakat , sifat, dan keadaan tertentu yang berbeda dari satu masyarakat dengan masyarakat lain. Namun beberapa para ahli memaparkan bentuk keterlibatan perusahaan pada masyarakat . Kantor akuntan Ernst dan Ernst 1971, K. Darvis dan R.I.Blomstron (1971), dan comitte for Economic Devolopment(1971) , dalam artikel ini penulis berusaha menggabungkan dengan memperhatikan relevansinya dengan keadaan kita di tanah air . Bentuk kegiatan tersebut antara lain :Lingkungan hidup : Pengawasan terhadap efek polusi Konservasi alam Keindahan lingkungan pengaruh suara bising Penggunan tanah Riset dan pengembangan lingkungan DLLEnergi Konsevasi energi yang dilakukan perusahaan Penghematan produksi Sumber daya manusia dan pendidikan Keamanan dan kesehatan karyawan Pendidikan karyawan Kebutuhan keluarga dan rekreasi karyawan Perbaikan pensiun Beasiswa Peningkatan karir karyawanPraktik bisnis yang jujur Memerhatikan hak-hak karyawan Peranan wanita Jujur dalam iklan Pemberian kredit Servis yang memuaskan Produk yang sehat Selalu mengontrol kualitas produkMembantu masyarakat lingkungan Memanfaatkan tenaga ahli dalam mengatasi masalah sosial masyarakat Tidak campur tangan dalam struktur masyarakat Membangun klinik kesehatan Sekolah Rumah ibadah Bantuan dana , maupun sosialKegiatan seni dan kebudayaan Membantu lembaga seni dan budaya Sponsor kegiatan seni dan budaya Penggunaan seni dan budaya dalam iklan Merekruk karyawan yang berbakat dalam seni dan olahragaHubungan dengan pemegang saham Menaati peraturan pemerintah Membatasi kegiatan lobbying Mengontrol kegiatan politik perusahaan Mebantu proyek dan kebijakan pemerintah Meningkatkan produktivitas bidang informal Mengembangkan dan inovasi manajemen Menghindari praktik KKNSebenarnya masih banyak lagi yang dikemukakan sesuai dengan keadaan baik yang dialami masyarakat maupun potensi yang dimiliki perusahaan.Plaksanaan SOCIAL ECONOMIC ACCOUNTING ini akan semakin lebih cepat akan semakin cepat karena dorongan beberapa faktor : Adanya peraturan atau UU dari pemerintah Ditetapkan standart akuntansi yang mengharuskan tanggungjawab sosial Adanya tekanan dari pressure group Kesadaran perusahaan

VI. Tanggung jawab Sosial Perusahaan diIndonesiaKita telah memiliki UU No.4 Tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh. UU ini kemudian diubah dan dituangkan dalam UU No.23 tahun 1997 dengan topik yang sama . Kutipan dari Drucker: Tidak ada suatu lembaga yang hidup sendiri dan mati sendiri , setiap orang atau lembaga adalah unsur yang tidak dapat terpisah dari masyarakat dan hidup demi kepentingan masyarakat. Perusahaan tidak terkecuali , perusahaan yang bebas tidak dapat disebut sebagai baik untuk perusahaan , ia hanya dapat dikatakan baik jika baik untuk masyarakat (Peter F.druncker , management task, responsibilities, 1973) Perusahaan adalah penduduk dan harus dan harus menjadi penduduk yang baik (ahmed bulkaouni , SEA, 1984) Pengukuran Dalam SOCIAL ECONOMIC ACCOUNTING Dalam SEA kita harus mengukur dampak positive dan dampak negative yang ditimbulkan oleh kegiatan perusahaan . Biasanya dampak negative dan positive belum dapat diukur atau dihitung karena memang transaksinya bersifat uncomplete cycles, non reciprokal dan belum mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Biasanya yang telah dibuat pedoman pengukurannya adalah seperti kerusakan lingkungan , polusi udara , polusi air . itu joga baru dalam taksiran . kerugian bisa kerugian financial dan kerugian umum. Kerugian keuangan biasanya kerugian produksi karena kerusakan lingkungan . kerugian amenity misalna penderitaan jiwa yang dialami masyarakat. Midwest research institute(MRI) melaksanakanstudy tentang polusi udara dengan bahan , makhlik hidup dan lingjungan yang terkena polusi . kerugian dapat ditaksis dengan rumus : Q=PNFR Q = kerugian akibat polusiP=produksi dalam dolarN=umur ekonomis dari suatu bahan yang dinilai berdasarkan penggunaF = faktor rata-rata tertimbang sebagai persentase bahan yang menimbulkan polusiR= faktor tenaga kerja yang menggambarkan nilai bahan yang dipakai dan nilai yang masih adaKerugian yang terjadi kepada tanah akibat polusi diatas dihitung dengan rumus : L = Q VL = kerusakan lahan Q = nilai bahan yang menyebabkan polusi sebagi rumus diatasV = nilai interaksi tanah per tahunSampai saat ini para ahli masih menaksir dan melakukan studi mengenai dampak tersebut. Namun demikian , sebagai informasi yang akan dilaporkan dalam Socio Economic Reporting dibuat berbagai metode pengukuran sebagai berikut : Menggunakan penelitian dengan menghitung Opportunity cost approach Menggunakan daftar kuesioner, survey lelang , dimana mereka yang merasa dirugikan ditanya , atau berapa konpensasi kerugian yang harus diterima akibat kerugian yang diderita. Menggunakan hubungan antara kerugian massal dengan permintaan untuk barang perorangan dalam menghitung jumlah kerugian masyarakat. Menggunakan reaksi pasar dalam menentukan hargaCalawsen dan Knetsch (belkaoui ,1985, hal 199)memberikan metode keuntungan untuk menaksir keuntungan dari suatu kawasan rekreasi sebagai berikut :i. Metode harga maksimum , disini ditaksir seluruh jumlah yang dibayar untuk pengunjung daerah rekreasi ituii. Metode pengeluaran kotor , ditaksir keseluruhan jumlah yang dibelanjakan okeh pengunjung selama rekreasiiii. Harga pasar ikan , harga pasar dari semua ikan yang ditangkap pengunjung selama rekreasi .iv. Metode harga pokok , disamakan keuntungan yang diperoleh dari semua kawasan rekreasi dengan harga pokok pembangunnya.v. Metode harga pasar , digunakan penalsiran nilai berdasarkan harga pasar atau harga yang dibebankan di daerah rekreasi.vi. Metode interview langsung, ditanya secara langsung para pengunjung.Estes (1976)mengusulkan beberapa teknik pengukuran , sebagai berikut :i. Penilaian penggantiii. Teknik surveyiii. Biaya perbaikan dan pencegahaniv. Penilaian oleh team independentv. Putusan pengadilanvi. Analisisvii. Biaya pengeluaran

VII. PelaporanUntuk melaporkan aspek sosial ekonomi yang diakibatkan perusahaan ada beberapa teknik pelaporan SEA, misalnya Diller (1970) menggunakan teknik sebagai berikut : i. Pengungkapan dalam surat dalam pemegang saham baik dalam laporan tahunan atau bentuk laporan lainnya.ii. Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan .iii. Dibuat dalam perkiraan tambahan misalnya melalui adanya perkiraan akun pemyisihan kerusakan lokasi , biaya pemeliharaan lingkungan.Pelaporan dalam SEA berarti memuat informasi yang menyangkut dampak positive dan negative yang ditimbulkan oleh perusahaan.Disamping mereka yang mendukung penerapan akuntansi ekonomi sosial atau akuntansi pertanggungjawaban sosial ini ada juga yang mengkritiknya , adapun kritikan sebagai berikut :i. Informasi pertanggungjawaban itu hanya menambah biaya saja , dan tidak dibutuhkan oleh pemegang saham ii. Ukuran dampak sosial perusahaan dalam satuan moneter secara teknis tidak dapat dilakukan karena sangat kompleks dan merupakan estimasi saja .iii. Faktor-faktor diluar perusahaan bukan merupakan tanggung jawab perusahaan dan ia tidak dapat mengendalikannya.iv. Belum ada kesepakatan umum tentang konsep, tujuan , pengukuran , nmaupun pelaporannya.v. Informasi tentang APS ini akan dapat mengalihkan perhatian pada indikator bisnis intinya sehingga dapat menyulitkan para penganbil keputusan.vi. Hal ini mengaburkan posisiperusahaan dan pemerintah dalam melaksanakan tugas masing-masing yang saling berbeda.AKUNTANSI INTERNASIONALVIII. Pemicu Munculnya Akuntansi InternasionalBeberapa pemicu munculnya akuntansi internasional dapat disebutkan sebagai berikut : i. Semakin luas dan besarnya jangkauan dan operasi MNC (Multi National Corporation) dengan semakin besarnya jangkauan MNC ini , akan mempengaruhi pasar uang dan modal international serta berbagai transaksi bisnis dan keuangan yang menyertai .ii. Investasi diluar negeri yang dilakukan perusahaan , investor, pemerintah dan sebagainya.iii. Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan internasional yang menimbulkan munculnya resiko perubahan kurs valuta asing sehingga memerlukan informasi akuntansi.iv. Meningkatnya harga sumber-sumber alam dan komuditi serta monopoli.v. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan aspirasi dunia ketiga.vi. Meningkatnya peranan pasar modal . dari aspek pasar modal global ditemukan berbagai indikator penting yang mau tidak maumemerlukan akuntansi internasional.vii. Berubahnya vision pasar modal . viii. Pasar modal USA.Menurut peraturan di Amerika , untuk bisa listed dipasar NYSE , maka emiten perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :i. Proses pendaftaranii. Menyerahkan laporan keuangan . mereka dapat menggunakan US GAAP,IAS atau GAAP negara masing-masing tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain : Mengisi form 20-7 untuk laporan tahunan . Melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP Memberikan disclosure sesuai US GAAP Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu diaudit.

IX. Definisi Akuntansi InternationalTiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi internasional ini .Pertama : konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign subsidiary. Akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada diberbagai negara . Kedua : Konsep comperative atu internasional accounting yang menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi diberbagai negara . Ketiga : Universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau konsep dimana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk didalam teori dan prinsip akuntansi yang berlaku disemua negara . ini merupakan tujuan akhir dari internasional acounting . Weirich et.al ( belkaoui, 1985 ) mendifinisikan akuntansi internasional sebagai berikut : Mencakup semua perbedaan prinsip , metode , dan standart akuntansi semua negara . termasuk didalamnya mencakup prinsip akuntansi (GAAP) yang ditetapkan oleh tiap negara , sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip disemua negara jika mempelajari akuntansi internasional. Menurut belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan perbedaan tujuan , standart, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah :i. Relativisme budayaii. Relativisme Bahasa iii. Relativisme Politik dan sipiliv. Relativisme Ekonomi dan pendudukv. Relativisme Hukun dan pajakLima determinan inilah yang akan menentukan sistem pelaporan pengungkapan dimasing-masing negara sehingga menimbukan beberapa perbedaan antara satu negara dengan negara yang lain. Sehingga diperlukan akuntansi internasional. X. Lembaga akuntansi Internasional International federation of accountant dan international accounting standart committee (IASC) Saat ini dunia belum mempunyai /memiliki suatu standart akuntansi yang diakui semua negara, masing-masing negara mempunyai standart akuntansinya sendiri. Tujuan dari IFAC dan IASC satu standart untuk akuntansi dunia . Perkembangan akuntansi nternasional ini sangat didorong oleh keberadaan lembaga internasional yang memberikan perhatian terhadap perkembangan akuntansi dunia.khususnya upaya mengharmonikan standart akuntansi . beberapa lembaga internasional dapat dikemukakan sebagai berikut :i. Accounting International Study Group Organisasi ini didirikan oleh tiga negara : amerika , inggris, dan kanada . group ini berupaya mengkaji praktik akuntansi dan auditing di ketiga negara tersebut .ii. International Congress of Accountant (ICA) Didirikan tahun 1940 dengan tujuan meningkatkan konsultasi dan pertukaran ide antara akuntan diberbagai negara.iii. International Coordination Committee for the Accounting Profession (ICCAP)Dibentuk tahun 1972 , digunakan untuk mempelajari kode etik profesi , pendidikan , dan latian dan struktur organisasi akuntansi regional . iv. International Federation of Accountant (IFAC)Dibentuk tahun 1976 , tujuannya : Menyusun norma pemeriksaan akuntansi internasional. Menyusun kode etik profesi. Menyusun progam pendidikan akuntansi profesi . Melaksanakan kongres internasional akuntansi ,5 tahunan. Menerbitkan news letter IFAC Perluasan keanggotaan IFAC .Tahun 1973 dibentuk International Accounting Standart Committee (IASC) , dengan tujuan :a) Merumuskan dan mempublisir standart akuntansi yang berlaku secara international .b) Mengupayakan harmonisasi peraturan , standart akuntansi dalam penyajian laporan keuangan .v. Beberapa organisasi akuntan regional juga telah memberikan sumbangan bagi akuntansi internasional , seperti : CAPA, AFA, JAA,AAC,UEA, NFA, IAAC, AAAA, dan lain sebagainya.vi. Beberapa kantor akuntan publik besar yang dikenal dengan bix six atau big eight.vii. International forum on accountancy development (IFAD) bersama The Big 5Membentuk arsitektur keuangan global .viii. Beberapa profesi akuntansi American Accounting Assosiation (AAA) , AICPA , IMA , AUIA , FAF , IIA, dan lain sebagainya.

XI. Core StandardTujuan dari Core Standard adalah untuk menyusun Body of Standard lengkap untuk digunakan dalam penawaran saham internasional atau cross border security offering . IOSCO (International Organisation of Security Commission) telah menyusun 40 standard tahun 1993.ISCO dan IASC setuju progam kerja bersama dengan prosedur sebagai berikut : Accept / RejectIOSCO DEVISION

Rule/ProposalConcept receipt IASC

Namaun yang menjadi permasalahan yang dihadapi IASC adalah masalah hubungan antara IASC dengan semua National Accounting Standart setter , dengan Regulator , dan dengan independent auditor. Disamping itu permasalahan lainnya sebagai berikut : Kurangnya indepedensi dari IASC Tingkat kemampuan staff yang dimilikinya Qualitas dan proses melahirkan standard Kurangnya integrasi antara IASC dengan national standard setter process Selama ini akuntan europa selalu mendukung progam dan sikap IASC sedangkan USA selalu menolak.

Rencana Struktur dan Sistem Baru IASC

Untuk mengatasi kelemahan itu maka diusulkan struktur dan ketentuan baru IASC sebagai berikut : Diperbanyak full time staff Seleksi anggota dewan berdasarkan kriteria kualitas terbaik Jumlah anggota representatif dan affectiviness harus diseimbangkan Voting threshold antara simple majority atau super majority ditetapkanXII. Transaksi Valuta Asing Berbagai bentuk transaksi Valuta Asing terjadi karena tiga kemungkinan berikut ini :1) Transaksi Bisnis MurniKarena kegiatan perusahaan yang memang membutuhkan valuta asing , misalnya : kegiatan impor2) Transaksi Hedging dilakukan dengan maksud meminimalisasi atau menghilangkan resiko kerugian yang diakibatkan transaksi valuta asing yang terjadi karena murni transaksi bisnis.3) Transaksi SpekulatifDilakukan perusahaan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan dari kurs valuta asing.Bagi perusahaan yang memiliki transaksi valuta asing , perusahaan dihadapkan pada tiga foreight exchange exposer yang terdiri dari :a) Transaction Exsposure Exposure ini menyangkut pe,ncatatan transaksi valuta asing pada saat terjadinya , kemudian melakukan pengukuran terhadap kejadian yang mencerminkan ketidakpastian yang timbul dari perubahan jumlah hak dan kewajiban serta yang menimbulkan laba/rugi yang nyata.b) Economic ExposureMenyangkut keadaan yang bersifat strategis karena menggambarkan future earning power yang dapat dipengaruhi oleh adanya perubahan nilai tukar valuta asing . c) Tranlation Exposure disini diperlukan cara mengukur pengaruh perubahan nilai valuta asing terhadap laporan keuangan neraca dan hasil usaha suatu perusahaan, terutama dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi accounting exposure akan selalu muncul pada saat penyusunan keuangan . Oleh karena itu ,perlu dibedakan metode pencatatan , antara lain : Single rate method : menurud metode ini nilai dilaporkan menurud kurs tunggal yang berlaku pada tanggal neraca. Current noncurrent method , menurud metode ini pos-pos valuta asing dibagi 3 :Akun lancarAkun nonlancarAkun laba rugi dijabarkan dengan kurs rata-rata Monetary dan nonmonetory method, akun-akun valas dikelompokan menjadi 2 Pos moneterPos nonmoneter Temporal method , merupakan modifikasi monetory dan nonmonetory method