Konsep Redoks Berdasarkan Pelepasan Dan Pengikatan Oksigen

6
Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen. Berdasarkan konsep pertama: a. Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut: 1) Perkaratan logam besi Reaksi perkaratan logam besi: 4Fe (s) + 3O 2(g) --> 2Fe 2 O 3(s) [karat besi] 2) Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar) Reaksi pembakaran gas metana (CH 4 ): akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. CH 4(g) + O 2(g) --> CO 2(g) + 2H 2 O (g) 3) Oksidasi glukosa (C 6 H 12 O 6 ) dalam tubuh (respirasi). Di dalam tubuh, glukosa di pecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti carbon dioksida dan air. C 6 H 12 O 6(aq) + 6O 2(g) --> 6CO 2(g) + 6H 2 O (l) 4) Oksidasi tembaga Cu, belarang S, dan belerang dioksida SO2: Cu (s) + O 2(g) --> CuO (s) S (s) + O 2(g) --> SO 2(g) SO 2(g) + O 2(g) --> SO 3(g) 5) Buah apel maupun pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi kecoklatan 6) Minyak makan yang disimpan terlalu lama dan dalam kondisi terbuka akan menyebabkan bau tengik hasil dari pengikatan oksigen (teroksidasi) 7) Menurut Anda, contoh apa lagi yang terkait dengan peristiwa oksidasi berdasarkan konsep pertama? Silakan tambahkan di sini !! Zat yang mengikat oksigen kita sebut sebagai reduktor/pereduksi . Berdasarkan contoh-contoh reaksi oksidasi di atas, maka reduktor untuk reaksi: 1) Besi Fe; 2) Metana CH 4 ; 3) Glukosa C 6 H 12 O 6 ; 4) Cu,

description

Konsep Redoks Berdasarkan Pelepasan Dan Pengikatan Oksigen

Transcript of Konsep Redoks Berdasarkan Pelepasan Dan Pengikatan Oksigen

Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.Berdasarkan konsep pertama:  a. Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen  Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:

1) Perkaratan logam besi Reaksi perkaratan logam besi: 4Fe(s) + 3O2(g) --> 2Fe2O3(s) [karat besi]

2) Pembakaran bahan bakar (misalnya gas metana, minyak tanah, LPG, solar) Reaksi pembakaran gas metana (CH4): akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. CH4(g) + O2(g) --> CO2(g) + 2H2O(g)

  3) Oksidasi glukosa (C6H12O6) dalam tubuh (respirasi). Di dalam tubuh, glukosa di pecah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti carbon dioksida dan air. C6H12O6(aq) + 6O2(g) --> 6CO2(g) + 6H2O(l)

  4) Oksidasi tembaga Cu, belarang S, dan belerang dioksida SO2: Cu(s) + O2(g) --> CuO(s) S(s) + O2(g) --> SO2(g) SO2(g) + O2(g) --> SO3(g)

  5) Buah apel maupun pisang setelah dikupas akan berubah warna menjadi kecoklatan 6) Minyak makan yang disimpan terlalu lama dan dalam kondisi terbuka akan menyebabkan bau tengik hasil dari pengikatan oksigen (teroksidasi) 7) Menurut Anda, contoh apa lagi yang terkait dengan peristiwa oksidasi berdasarkan konsep pertama? Silakan tambahkan di sini !!

Zat yang mengikat oksigen kita sebut sebagai reduktor/pereduksi. Berdasarkan contoh-contoh reaksi oksidasi di atas, maka reduktor untuk reaksi: 1) Besi Fe; 2) Metana CH4; 3) Glukosa C6H12O6; 4) Cu, S, SO2

  b. Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen (kebalikan dari reaksi oksidasi)  Adapun contoh yang terkait dengan reaksi reduksi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:1) Reduksi mineral hematit F2O3 oleh karbon monoksida CO F2O3(s) + CO(g) --> 2Fe(s) + CO2(g)

  2) Reduksi kromium(III) oksida Cr2O3 oleh aluminium Al Cr2O3(s) + 2Al(s) --> 2Cr(s) + Al2O3(s)

 

3) Reduksi tembaga(II) oksida CuO oleh gas hidrogen H2 CuO(s) + H2(g) --> Cu(s) + H2O(g)

  4) Reduksi SO3, KClO3, dan KNO3: SO3(g) --> SO2(g) + O2(g) 3KClO3(s) --> 2KCl(s) + 3O2(g) 2KNO3(aq) --> 2KNO2(aq) + O2(g)

  Zat yang melepas oksigen kita sebut sebagai oksidator/pengoksidasi. Berdasarkan contoh-contoh reaksi reduksi di atas, maka oksidator untuk reaksi: 1) Hematit Fe2O3; 2) Kromium(III) oksida Cr2O3; 3) Tembaga(II) oksida CuO; 4) SO3, KClO3, KNO3.

2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.Pelepasan dan penerimaan elektron terjadi secara simultan, artinya jika suatu spesi melepas elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya. Hal ini berlaku untuk ikatan kimia. Silakan Anda hubungkan dengan materi ikatan kimia kelas X semeser I.

Berdasarkan konsep yang kedua:

a. Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron b. Reduksi adalah penerimaan elektron  Adapun contoh yang terkait dengan reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut:

1) Reaksi natrium dengan clorin membentuk natrium klorida NaCl Oksidasi : Na --> Na+ + e [melapas 1 elektron] Reduksi : Cl + e --> Cl- [menerima 1 elektron] ------------------------------------- Na + Cl --> Na+ + Cl- --> NaCl

2) Reaksi kalsium dengan belerang membentuk calsium sulfida Oksidasi : Ca --> Ca2+ + 2e [melepas 2 elektron] Reduksi : S + 2e --> S2- [menerima 2 elektron] ------------------------------------- Ca + S --> Ca2+ + S2- --> CaS

Zat yang melepas elektron (oksidasi) disebut reduktor, sedangkan zat yang menerima elektron (reduksi) disebut oksidator.

3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.

Dalam berbagai kasus reaksi oksidasi yang kompleks, sulit untuk menentukan spesi mana yang mengalami oksidasi dan reduksi. Contoh reaksi berikut:

2KMnO4 + 3H2SO4 + H2C2O4 --> K2SO4 + 2MnSO4 + 2CO2 + 4H2O

Dapatkah Anda menyebutkan spesi mana yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi?Untuk menjawab pertanyaan ini, maka digunakan konsep reaksi oksidasi reduksi berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi (biloks).

Berdasarkan konsep yang ketiga

a. Oksidasi adalah pertambahan biloks b. Reduksi adalah penurunan biloks

Konsep Reaksi Redoks dan Pertukaran Elektron

Kalau dalam konsep sebelumnya reaksi redoks identik dengan dibutuhkan atau dihasilkannya oksigen, lalu bagaimana dengan reaksi yang tidak melibatkan oksigen? Misalnya pada reaksi pembetukan magnesium klorida. Faktanya ditemukan reaksi redoks yang melibatkan elektron, baik menangkap maupun menerima. Loh apa hubungannya, yang tadi oksigen dan yang ini elektron? Simak contoh berikut

Konsep Reaksi Redoks dan Pertukaran Elektron

Kalau dalam konsep sebelumnya reaksi redoks identik dengan dibutuhkan atau dihasilkannya oksigen, lalu bagaimana dengan reaksi yang tidak melibatkan oksigen? Misalnya pada reaksi pembetukan magnesium klorida. Faktanya ditemukan reaksi redoks yang melibatkan elektron, baik menangkap maupun menerima. Loh apa hubungannya, yang tadi oksigen dan yang ini elektron? Simak contoh berikut

Persamaan Reaksi I

Menurut konsep memerlukan atau menghasilkan oksigen maka jelas reaksi satu adalah reaksi oksidasi karena untuk menghasilkan magnesium oksida diperlukan oksigen.

Persamaan Reaksi II

Kalau kita menganut konsep reaksi redoks berdasarkan oksigen maka jelas reaksi kedua bukan merupakan reaksi oksidasi maupun reduksi karena sama sekali tidak ada oksigen yang terlibat.

Padahal faktanya magnesium dalam kedua reaksi tersebut mengalami perlakuan yang sama yaitu melepaskan 2 elektron. Disinilah terlihat konsep reaksi redoks yang di dasarkan pada keberadaan oksigen sangat sempit. Mulailah digunakan konsep serah terima elektron. Menurut konsep ini,

Reaksi Oksidasi adalah reaksi yang terkait dengan pelepasan elektron oleh suatu atom

Reaksi Reduksi adalah reaksi yang terkait dengan penerimaan elektron oleh suatu atom

Kita ambil contoh reaksi pembentukan garam dapur (NaCl)

reaksi pembentukan garam dapur jika diuraikan masing-masing atomnya menjadi

2 Na(s) → 2 Na+ + 2 eCl2(g) + 2 e → 2 Cl-

—————————————— +2 Na(s) + Cl2 → 2 NaCl

Logam Natrium melepaskan elekton atau mengalami reaksi oksidasi atau disebut Reduktor (menyebabkan zat lain tereduksi)

Gas Klori menerima elektron atau mengalami reaksi reduksi atau disebut Oksidator (menyebabkan zat lain teroksidasi)

Kita coba lagi sobat hitung untuk reaksi 4 Al + 3O2 → 2 Al2O3, kita uraikan reaksi serah terima elekton untuk masing-masing unsur

4 Al → 2 Al23+ + 6 e

3 O2 + 6 e → 3 O22-

—————————————– +4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3

Yang mengalami reaksi oksidasi (reduktor) adalah AlYang mengalami reaksi reduksi (oksidator) adalah O2

Buat memudahkan, sobat cukup ingat lawan katanya kalau oksidator itu mengalami reduksi dan sebaliknya reduktor itu zat yang mengalami oksidasi.

Konsep Reaksi Redoks dan Bilangan Oksidasi

Konsep reaksi redoks terus berkembangan seiring perkembangan teknologi dan akhirnya sampai pada suatu titik bahwa konsep redoks berdasarkan pada penangkapan dan pelepasan elketron tidak cukup untuk menjelaskan reaksi reduksi oksidasi yang ada. Masih ada reaksi yang tidak bisa ditentukan dengan metode tersebut. Coba sobat hitung amati reaksi berikut:

H2(g) + Cl2 → 2HCl(g)

Karena senyawa HCl bukan merupakan senyawa ion melainkan senyawa kovalen maka kita tidak melibatkan elektron. Nah kemudian munculah apa yang disebut bilangan oksidasi. Bilangan ini adalah bilangan tidak nyata suatu atom dalam senyawa jika distribusi elektron di sekitar atom tersebut yang diperhitungkan berdasarkan nilai elektronegativitas. Mudahnya sobat bisa katakan biloks adalah bilangan tidak nyata yang seolah-olah dimiliki oleh suatu atom. Untuk lebih jelasnya tentang Konsep reaksi redoks kaitannya dengan bilangan oksidasi akan kita bahas di postingan berikutnya.

Reaksi oksidasi dan reaksi reduksi selalu terjadi bersamaan. Oleh karena itu, reaksi oksidasi dan reaksi reduksi disebut juga reaksi oksidasi-reduksi atau reaksi redoks. Zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator.