Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
Transcript of Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
1/32
PERILAKU KEKERASAN
A. Konsep perilaku kekerasan
1. Definisi
a. Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yangditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang
tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut (Purba
dkk, !!"#.b. $enurut %tuart dan %undeen (1&&'#, perilaku kekerasan
adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan
yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri
sendiri, orang lain maupun lingkungan. al tersebut dilakukan
untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak
konstruktif.. )entang respon
Perilaku kekerasan merupakan respon kemarahan. )espon
kemrahan dapat berfluktuasi dalam rentang adaptif sampai
maladaptive (keliat * %inaga, 1&&1#. )entang )espon +kpresi
marah menurut %tuart and %undeen (1&&'#
Keterangan
a. AsertifPerilaku asertif adalah menyampaikan suatu perasaan diri
dengan pasti dan merupakan komunikasi untuk menghormati
orang lain. -ndividu yang asertif berbicara dengan jujur dan
jelas. $eraka dapat melihat norma individu lainnya dengan
tepat sesuai dengan situasi. Pada saat berbicara kontak mata
langsung tapi tidak mengganggu, intonasi suara dalam
berbicara tidak mengancam. -ndividu yang asertif dapat
menolak permintaan yang tidak beralasan dan meyampaikan
rasionalnya kepada oang laindan sebaliknya individu juga
ResponRespon
Frusta
Pasif Agres AmukAserti
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
2/32
dapat menerima dan tidak merasa bersalah bila
permintaannya di tolak orag lain (%tuart * auria !!'#b. Pasif
-ndividu yang pasif sering menyampaikan haknya dari
persepsinya terhadap hak orang lain. Ketika seseorang yang
pasif marah maka dia akan berusaha menutupi kemarahannya
sehingga meningkatkan tekanan pada dirinya. Pola interaksi
seperti ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan
(%tuart * auria !!'#c. /rustasi
/rustasi adalah respon yang terjadi akibat gagal mencapai
tujuan (%tuart * %undeen !!'#. /rustasi adalah kegagalanindivide dalam mencapai tujuan yang diinginkan. /rustasi
akan bertambah berat jika keinginan yang tidak tercapai
memiliki nilai yang tinggi dalam kehidupan ()a0lin, illiam *
2eck, 1&&3#d. Agresif
-ndividu yang agresif tidak menghargai hak orang lain. -ndividu
merasa harus bersing untuk mendapatkan apa yang
diinginkannya. %eseorang yang agresif di dalam hidupnyaselalu mengarah pada kekrasan fisik dan verbal. Perilaku
agresif pada dasarnya disebabkan karena menutupi
kurangnya rasa percaya diri (2ushman* 2Aumeister, 1&&" da
%tuart * araia, !!'#. Agresif adalah perilaku mengancam
dan memusuhi orag lain dan atau lingkungan ()a0lins et
al.,1&&3#e. Amuk (Perilaku Kekerasan#
Amuk atau perilaku kkerasan adalah perasaan marah danbermusuhan yang kuat yang disertai kehilangan control diri
sehingga individu dapat merusak diri sendiri, orang lain dan
lingkungan (Keliat * %inaga, 1&&1#. $enurut %tuart dan Araia
(!! perilaku kekerasan berfluktuasi dari tingkat rendah ke
tinggi yaitu yang disebut dengan hiraki perilaku agresif dan
kekerasan.
Tinggi
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
3/32
$elukai dalam tingkat serius dan bebahaya
$elukai dalam tingkat yang tidak berbahaya$engucapkan kata4kata ancaman dengan
rencana melukai
$enyentuh orang lain dengan cara menakutkan
$engucapkan kata4kata ancaman tanpa
melukai
$endekati orang lain dengan ancaman
2icara keras dan menuntut
$emperlihatkan permusuhan pada tingkat
rendah
2erdasarkan gambar diatas dapat diketahui bah0a perilaku
kekerasan mempunyai tingkatan berdasarkan perilaku kekerasanmempunyai tingkatan berdasarkan perilakunya mulai dari yang
terendah yaitu memperlihatkan permusuhan pada tingkatan
trtinggi yaitu melukai dan tingkat serius dan membahayakan.3. Penyebab
a. /aktor Predisposisi Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku
kekerasan menurut teori biologik, teori psikologi, dan teori
sosiokultural yang dijelaskan oleh 5o0send (1&&6 dalam
Purba dkk, !!"# adalah1# 5eori 2iologik
5eori biologik terdiri dari beberapa pandangan yang
berpengaruh terhadap perilakua# 7eurobiologik
Ada 3 area pada otak yang berpengaruh terhadap
proses impuls agresif sistem limbik, lobus frontal dan
hypothalamus. 7eurotransmitter juga mempunyai
peranan dalam memfasilitasi atau menghambat proses
Rend
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
4/32
impuls agresif. %istem limbik merupakan sistem
informasi, ekspresi, perilaku, dan memori. Apabila ada
gangguan pada sistem ini maka akan meningkatkan
atau menurunkan potensial perilaku kekerasan. Adanya
gangguan pada lobus frontal maka individu tidak
mampu membuat keputusan, kerusakan pada
penilaian, perilaku tidak sesuai, dan agresif. 2eragam
komponen dari sistem neurologis mempunyai implikasi
memfasilitasi dan menghambat impuls agresif. %istem
limbik terlambat dalam menstimulasi timbulnya perilaku
agresif. Pusat otak atas secara konstan berinteraksidengan pusat agresif.
b# 2iokimia2erbagai neurotransmitter (epinephrine,
norepinefrine, dopamine, asetikolin, dan serotonin#
sangat berperan dalam memfasilitasi atau menghambat
impuls agresif. 5eori ini sangat konsisten dengan fight
atau flight yang dikenalkan oleh %elye dalam teorinyatentang respons terhadap stress.
c# 8enetikPenelitian membuktikan adanya hubungan langsung
antara perilaku agresif dengan genetik karyotype 9::.d# 8angguan ;tak
%indroma otak organik terbukti sebagai faktor
predisposisi perilaku agresif dan tindak kekerasan.
5umor otak, khususnya yang menyerang sistem limbik
dan lobus temporal< trauma otak, yang menimbulkan
perubahan serebral< dan penyakit seperti ensefalitis,
dan epilepsy, khususnya lobus temporal, terbukti
berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak
kekerasan.# 5eori Psikologik
a# 5eori Psikoanalitik5eori ini menjelaskan tidak terpenuhinya kebutuhan
untuk mendapatkan kepuasan dan rasa aman dapat
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
5/32
mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan
membuat konsep diri rendah. Agresi dan tindak
kekerasan memberikan kekuatan dan prestise yang
dapat meningkatkan citra diri dan memberikan arti
dalam kehidupannya. Perilaku agresif dan perilaku
kekerasan merupakan pengungkapan secara terbuka
terhadap rasa ketidakberdayaan dan rendahnya harga
diri.
b# 5eori Pembelajaran Anak belajar melalui perilaku meniru dari contoh
peran mereka, biasanya orang tua mereka sendiri.=ontoh peran tersebut ditiru karena dipersepsikan
sebagai prestise atau berpengaruh, atau jika perilaku
tersebut diikuti dengan pujian yang positif. Anak
memiliki persepsi ideal tentang orang tua mereka
selama tahap perkembangan a0al. 7amun, dengan
perkembangan yang dialaminya, mereka mulai meniru
pola perilaku guru, teman, dan orang lain. -ndividu yangdianiaya ketika masih kanak4kanak atau mempunyai
orang tua yang mendisiplinkan anak mereka dengan
hukuman fisik akan cenderung untuk berperilaku
kekerasan setelah de0asa.3# 5eori %osiokultural
Pakar sosiolog lebih menekankan pengaruh faktor
budaya dan struktur sosial terhadap perilaku agresif. Ada
kelompok sosial yang secara umum menerima perilakukekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan
masalahnya. $asyarakat juga berpengaruh pada perilaku
tindak kekerasan, apabila individu menyadari bah0a
kebutuhan dan keinginan mereka tidak dapat terpenuhi
secara konstruktif. Penduduk yang ramai>padat dan
lingkungan yang ribut dapat berisiko untuk perilaku
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
6/32
kekerasan. Adanya keterbatasan sosial dapat
menimbulkan kekerasan dalam hidup individu.b. /aktor Presipitasi
/aktor4faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan
sering kali berkaitan dengan (:osep, !!1# +kspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau
simbol solidaritas seperti dalam sebuah konser, penonton
sepak bola, geng sekolah, perkelahian masal dan
sebagainya.# +kspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan
kondisi sosial ekonomi.3# Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam
keluarga serta tidak membiasakan dialog untuk
memecahkan masalah cenderung melalukan kekerasan
dalam menyelesaikan konflik.?# Ketidaksiapan seorang ibu dalam mera0at anaknya dan
ketidakmampuan dirinya sebagai seorang yang de0asa.'# Adanya ri0ayat perilaku anti sosial meliputi
penyalahgunaan obat dan alkoholisme dan tidak mampu
mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa
frustasi.6# Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan
pekerjaan, perubahan tahap perkembangan, atau
perubahan tahap perkembangan keluarga.?. 5anda dan gejala
$enurut Keliat (1&&, tanda dan gejala dari perilaku kekerasan,
sebagai berikuta. 5anda dan 8ejala /isik
1# $uka merah# Pandangan tajam3# ;tot tegang?# 7ada suara tinggi'# 2erdebat dan sering pula tampak klien memaksakan
kehendak6# $emukul jika tidak senang
b. 5anda dan 8ejala +mosional1# Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan
tindakan terhadap penyakit (misal, rambut botak karena
terapi#
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
7/32
# )asa bersalah terhaap diri sendiri
(mengkritik>menyalahkan diri sendiri#3# 8angguan hubungan sosial (menarik diri#?# Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan#'# $encederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai
harapan yang suram, mungkin klien akan mengakhiri
kehidupannya#c. 5anda dan 8ejala %osial
1# $endominasi# =ere0et3# =enderung suka meremehkan?# 2erdebat'# Kasar
d. 5anda dan 8ejala %piritual1) $erasa diri kuasa2) $erasa diri benar 3) Keragu4raguan4) 5ak bermoral5) Kreativitas terhambat
%edangkan menurut :osep (!!, mengemukakan bah0a tanda
dan gejala perilaku kekerasan adalah sebagai berikuta. /isik
1# 5angan mengepal# )ahang mengatup3# Postur tubuh kaku?# @alan mondar4mandir
b. erbal1# 2icara kasar # %uara tinggi, membentak, atau berteriak3# $engancam secara verbal atau fisik?# $engumpat dengan kata4kata kotor '# Ketus6# %uara keras
c. Perilaku
1# $elempar atau memukul benda atau orang lain# $enyerang orang lain3# $elukai diri sendiri atau orang lain?# $erusak lingkungan'# Amuk>agresif
d. +mosional1# 5idak adekuat# 5idak aman dan nyaman3# )asa terganggu?# Dendam dan jengkel'# 5idak berdaya
6# 2ermusuhan
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
8/32
B# $engamuk"# -ngin berkelahi $enyalahkan dan menuntut
2. Asuhan Kepera0atan1. Pengkajian
Pasien dengan )esiko Perilaku Kekerasan
$engkaji faktor predisposisi dan presipitasi, kondisi klien saat ini,
ri0ayat keluarga, dan masalah yang dihadapi klien.
a. /aktor predisposisi antara lain
1# Psikologis
Pengalaman gagal kehidupan yang mengakibatkanperasaan frustasi , gagal dan tidak berguna.
# 2iologis
eriditer, gangguan ji0a, ri0ayat penyakit atau trauma
kepala, dan ri0ayat penggunaan 7APCA.
3# %osiokultural
Pembelajaran sosial yang membenarkan perilaku
kekerasan, menjadi korban kekerasan.
b. /aktor presipitasi bisa secara internal (perasaan gagal# dan
eksternal (lingkungan yang tidak mendukung, korban kekerasan
atau bullying#
Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara fisik maupun
verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu saat
sedang berlangsung perilaku kekerasan atau ri0ayat perilaku
kekerasan.
c. /isik
Dapat dilihat dari penampilan luar, ekspresi 0ajah, dan bahasa
tubuh.
d. ubungan sosial
Klien biasanya memiliki hubungan sosial yang kurang baik.
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
9/32
e. %tatus mental
1# Dari pembicaraan klien biasanya kasar, keras.# Afektif klien labil (emosi cepat berubah4ubah#3# -nteraksi biasanya 2ermusuhan, tidak kooperatif, mudah
tersinggung sudah jelas.
%ecara lebih jelas, data perilaku kekerasan dapat diperoleh melalui
observasi atau 0a0ancara tentang perilaku berikut ini
1# $uka merah dan tegang
# Pandangan tajam
3# $engatupkan rahang dengan kuat
?# $engepalkan tangan
'# @alan mondar4mandir
6# 2icara kasar
B# %uara tinggi, menjerit, atau berteriak
"# $engancam secara verbal atau fisik
$elempar atau memukul benda>orang lain
1!#$erusak barang atau benda
11#5idak mempunyai kemampuan untuk mencegah atau
mengontrol perilaku kekerasan
=ontoh /orm pengkajian )esiko perilaku kekerasan (Keliat, !11#
P+78KA@-A7 P+)-AK K+K+)A%A7
Pelaku>usia korban>usia saksi>usia
1. Aniaya fisik
. Aniaya seksual
3. Penolakan
?. Kekerasan dalam keluarga
'. 5indakan kriminal
2eri tanda (E# pada kolom yang sesuai dengan data pasien
6. Aktivitas motorik
( # esu ( # 5egang ( # 8elisah ( # Agitasi
( # 5ik ( # 8rimasen ( # 5remor ( # Kompulsif
B. -nteraksi selama 0a0ancara
( # 2ermusuhan ( # 5idak kooperatif ( # $udah tersinggung
( # Kontak mata kurang ( # Defensif ( # =uriga
". Alam Perasaan
( # %edih ( # Ketakutan ( # Putus asa ( # Kha0atir ( # 8embiraberlebihan
&. Afek
( # Datar ( # 5umpul ( # abil ( # 5idak sesuai
1!. Persepsi
( # Pendengaran ( # Penglihatan ( # Perabaan
( # Pengecap ( # Penghidu
Dan seterusnya
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
10/32
. Analisa Data
7o. DA5A /;K% $A%AAK+P+)AA5A7
1. D%
- Klien mengatakan saat
mempunyai masalah
dipendam sendiri, tidak mau
bercerita.- Klien mengalami masalah
emosional seperti putus
asa,peningkatan rasa
cemas,panic,
marah,permusuhan
D;
- Pasien tidak banyak bicara,
pasien berdiam diri
Perilaku Kekerasan
. Ds Ketidakefektifan
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
11/32
- Klien mengatakan jengkel
dan marah pada orang lain
- Klien mengatakan benci
atau kesal pada seseorang
Do
- $uka merah dan tegang
- Pandangan tajam
- $engatuokan rahang
dengan kuat
- $engepalkan tangan
- @alan mondar4mandir
- 2icara kasar
- %uara tinggi, menjerit, atau
teriak
- $engancam secara verbal
atau fisik
- $elempar atau memukulbenda atau orang lain
- $erusak barang
- 5idak mampu mencegah
atau mengontrol perilaku
kekerasan
koping
3. -ntervensia. )esiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri berhubungan
dengan masalah emosional (ketidakberdayaan,putus asa,
peningkatan rasa cemas, panik, permusuhan#- 5ujuan %etelah dilakukan tindakan kepera0atan selama B F
? jam perilaku kekerasan pasien mulai berkurang- Kriteria asil Didapatkan skor ? pada indicator 7;=- 7;= Anger %elf )estrain
-ndikator 1 3 ? '
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
12/32
-dentifikasi ketika marah
-dentifikasi ketika frustasi
-dentifikasi situasi yang dapat
menumbulkan kemarahan
$enggunakan strategi untuk
mengontrol marah
$onitor gejala perilaku
E
E
E
E
E
- 7-= Anger =ontrol Assistence1# $embangun saling percaya dengan pasien# $embantu pasien mengidentifikasi kemarahannya3# -nstruksikan menggunakan tindakan yang membuat tenang?# $endukung pasien menggunakn strategi yang dapat
mengontrol kemarahan
- 7-= +nviromental $anagement violence prevention1# $enghilangkan senjata yang potensial dari lingkungan
(seperti pisau ## 2atasi pasien menggunakan benda tajam3# $onitor pasien selama menggunakan benda tajam?# 5empatkan pasien di kamar dekat dengan nurse stasion
b. )esiko perilaku kekerasan terhadap orang lain- 5ujuan %etelah dilakukan tindakan kepera0atan selama B F
? jam klien tidak menunjukkan perilaku kekerasan yang
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
13/32
dapat membahayakan orang lain secara fisik, emosional
maupun seksual- Kriteria hasil Didapatkan skor ? pada indicator 7;=- 7;= Aggression self restrain
Indikator 1 2 3 4 5
mengidentifikasi ketika marah Emengidentifikasi situasi yang memicu permusuhan Emengidentifikasi ketika merasa agresif Emenggunakan keterampilan resolusi konflik yang efektif Emenahan diri dari ledakan lisan Emenghindari melanggar orang lain ruang pribadi Emenahan diri dari merugikan orang lain Emenahan diri dari menghancurkan properti E
menggunakan aktivitas fisik untuk mengurangi terpendam energi E$enggunakan teknik kontrol marah E
- 7-= anger control assistance
1# @alin hubungan kepercayaan dengan pasien
# 5enangkan menggunakan pendekatan meyakinkan
3# 5entukan perilaku yang sesuai ekspektasi untuk
mengekspresikan marah, berikan level kognitif dan fungsi
fisik?# Anjurkan pasien mencari pera0at atau orang lain selama
periode tekanan yang meningkat
'# $onitor potensial dari serangan yang tak sesuai dan
lakukan tindakan sebelum terjadi ekspresi
6# =egah perilaku membahayakan fisik jika marah secara
langsung pada diri sendiri atau orang lain
B# +dukasi pasien metode untuk mengatur pengalaman emosikuat
"# Anjurkan menggunakan kolaborasi dalam memecahkan
masalah
2erikan umpan balik pada perilaku untuk membantu pasien
mengidentifikasi marah
1!#Dampingi pasien dalam mengidentifikasi sumber
kemarahan
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
14/32
11# -dentifikasi konsekuensi dari ekspresi marah yang tak
sesuai
1#Dampingi pasien dalam merencanakan strategi untuk
mencegah ekspresi marah yang tak sesuai
13#-dentifikasi dengan pasien keuntungan mengekspresikan
marah dalam hal adaptif
1?#5unjukkan ekspektasi jika pasien dapat mengontrol
perilakunya
1'#-nstruksikan menggunakan teknik menenangkan
16#Dampingi pasien mengembangkan metode yang sesuai
dalam mengekspresikan kemarahan1B#Dukung pasien melakukan strategi kontrol kemarahan dan
dalam mengekspresikan kemarahan yang sesuai
?. +valuasia. Pasien
1# Pasien memahami penyebab, tanda gejala dan akibat dari
perilaku kerasnya tersebut
# Pasien mampu mengontrol perilaku kerasnya dengan caratarik nafas
3# Pasien mampu mengontrol perilaku kerasnya dengan cara
memukul kasur dan bantal?# Pasien dapat mengontrol verbalnya dengan cara
mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar'# Pasien telah mampu mandiri
b. Keluarga
1# Keluarga memahami masalah yang dirasakan oleh pasien
# Keluarga mengerti mengenai pengertian,tanda gejala dan
proses perilaku kekerasan pasien
3# Keluarga mengerti cara mera0at pasien dengan cara tarik
nafas
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
15/32
?# Keluarga mengerti cara mera0at pasien dengan pukul
kasur atau bantal
'# Keluarga bisa melatih pasien cara berbicara dengan baik
6# Keluarga dapat memfollo0 up jika ada tanda kambuh atau
rujukan
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
16/32
HALUSINASI
A. Konsep halusinasi
1. Definisi
a. alusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsang
apapun pada panca indra seorang pasien, yang terjadi dalam
keadaan sadar atau bangun, dasarnya mungkin organik,fungsional, psikotik ataupun histerik.
b. alusinasi adalah perubahan persepsi sensori keadaan
dimana indifidu atau kelompok mengalami atau beresiko
mengalami suatu perubahan dalam jumlah, pola atau
interpretasi stimulus yang datangc. alusinasi merupakan salah satu gejala yang sering
ditemukan pada klien dengan gangguan ji0a, halusinasi
sering diidentifisikasikan dengan skiGofrenia. Dari seluruh klien
skiGofrenia B!H diantaranya mengalami halusinasi. 8angguan
ji0a lain yang disertai dengan gejala halusinasi adalah gejala
panik defensif dan delirium. 2erbeda dengan ilusi dimana klien
mengalami persepsi yang salah terhadap stimulus, salah satu
persepsi pada halusinasi terjadi tanpa adanya stimulus
internal dipersepsikan sebagai suatu yang nyata pada klien4
klien.. Penyebab
Penyebab dari halusinasi ada beberapa faktor yang
mempengaruhi, antara laina. /aktor perkembangan
Pada tahap perkembangan individu mempunyai tugas
perkembangan yang berhubungan dengan pertumbuhan
interpersonal, bila dalam pencapaian tugas perkembangan
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
17/32
tersebut mengalami gangguan akan menyebabkan seseorang
berperilku menarik diri.
b. /aktor biologikPenilaian pencitraan otak sudah mulai menuunjukan
keterlibatan otak yang lebih luas dalam perkembangan
skiGofrenialesi pada area frontal temporal dan limbic paling
berhubunggan dengan perilaku psikotik,beberapa kimia otak
dikaitkan dengan gejala skiGofrenia antara
laindopain,neurotransmitter dan lain lain.c. /aktor sosiokultural.
5eori sosial budaya atau lingkungan meyakini bah0a oangyang berasal dari sosial ekonomi rendah atau kondisi orang
tua tunggal dan tidak mempunyai kesempatan mendaptkan
penghargaan dari orang lain yang dapt mempengaruhi
gangguan orientasi realita sehingga memberikan reaksi yang
salah dan tidak mampu berespon terhdap stimulus dari
luar.isolasi sosial merupakan factor dalam gangguan
berhubungan.akibat dari dari norma yanfg tuidak mendukungpendekatan terhadap orang lain atau tidak menghargai
anggota masyarakat yang tiak produktif seperti lansia,orang
cacat dan berpenyakit kronis.d. /aktor keluarga.
%ystem keluarga yang terganggu dan 7orma keluarga yang
tidak mendukung hubungan keluarga dengan pihak lain diluar
keluarga dengan pihak lain diluar keluarga dapat
mengembangkan perilaku menarik diri. faktor genetic dapatmendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial
sehingga menimbulkan perilaku menarik diri sampai dengan
halusinasi./aktor presipitasia. %tressor sosio kuktural
1# $enurunnya stabilitasi unit keluarga.
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
18/32
# 2erpisah dari orang yang berarti dalam keluarga
dalam kehidupannya misalnya karena dira0at di
rumah sakit,perceraian.
b. %tresor psikologik. Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan
dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya.c. 2iologis
%tressor biologis yang berhubungan dengan respon
neurobiologist yang mal adaptif.d. 8angguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur
proses informasi.
3. 5ahapan halusinasi
alusinasi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan (Dalami, et
al, !!, yaitu
a. /ase Pertama Disebut sleep disorder adalah fase a0al
seseorang sebelum muncul halusinasi. Klien merasa banyak
masalah, ingin menghindar dari lingkungan, takut diketahui
orang lain bah0a dirinya banyak masalah. $asalah semakin
terasa sulit karena berbagai stressor terakumulasi, misalnya
kekasih hamil, terlibat narkoba, dihianati kekasih, utang, drop
out, dll. $asalah terasa menekan karena terakumulasi
sedangkan support system kurang dan persepsi terhadap
masalah sangat buruk. %ulit tidur berlangsung secara terus4
menerus sehingga terbiasa mengkhayal. Klien menganggap
lamunan4lamunan a0al tersebut sebagai pemecahan
masalah.
b. /ase Kedua Disebut juga dengan fase comforting yaitu fasemenyenangkan. Pada tahap ini masuk dalam golongan
nonpsikotik. Karakteristik klien mengalami stress, cemas,
perasaan perpisahan, rasa bersalah, kesepian yang
memuncak, dan tidak dapat diselesaikan. Klien mulai
melamun dan memikirkan hal4hal yang menyenangkan, cara
ini hanya menolong sementara. Perilaku klien tersenyum atau
terta0a yang tidak sesuai, menggerakan bibir tanpa suara,
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
19/32
pergerakan mata cepat, respon verbal yang lambat jika
sedang asyik dengan halusinasinya, dan suka menyendiri.
c. /ase Ketiga Disebut juga fase condemming atau ansietas
berat yaitu halusinasi menjadi menjijikan. 5ermasuk dalam
psikotik ringan. Karakteristik pengalaman sensori menjijikan
dan menakutkan, kecemasan meningkat, melamun, dan
berpikir sendiri menjadi dominan. $ulai dirasakan ada bisikan
yang tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu, dan ia tetap
dapat mengontrolnya. Perilaku klien meningkatnya tanda4
tanda system syaraf otonom seperti peningkatan denyut
jantung dan tekanan darah. Klien asyik dengan halusinasinyadan tidak bias membedakan realitas.
d. /ase Keempat Adalah fase controlling atau ansietas berat
yaitu pengalaman sensori menjadi berkuasa. 5ermasuk dalam
gangguan psikotik. Karakteristik bisiskan, suara, isi halusinasi
semakin menonjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien
menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya.
Perilaku klien kemauan dikendalikan halusinasi, rentangperhatian hanya beberapa menit atau detik. 5anda4tanda fisik
berupa klien berkeringat, tremor, dan tidak mampu mematuhi
perintah.
e. /ase Kelima Adalah fase conIuering atau panik yaitu klien
lebur dengan halusinasinya. 5ermasuk dalam psikotik berat.
Karakteristik halusinasinya berubah menjadi mengancam,
memerintah, dan memarahi klien. Klien menjadi takut, tidakberdaya, hilang control, dan tidak dapat berhubungan secara
nyata dengan orang lain di lingkungan. Perilaku klien perilaku
terror akibat panic, potensi bunuh diri, perilaku kekerasan,
agitasi, menarik diri atau katatonik, tidak mampu merespon
terhadap perintah kompleks, dan tidak mampu berespon lebih
dari satu orang.
?. 5anda dan gejala
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
20/32
$enurut amid (!!!#, perilaku klien yang terkait dengan
halusinasi adalah sebagai berikut
a. 2erbicara, senyum dan terta0a sendiri
b. $engatakan mendengar suara, melihat, menghirup,
mengecap dan merasa sesuatu yang tidak nyata
c. $enggerakkan bibir tanpa suara
d. Pergerakan mata cepat
e. )espon verbal lambat
f. $enarik diri dari orang lain
g. 2erusaha untuk menghindari orang lain dan sulit berhubungan
dengan orang lainh. $erusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan
i. 5idak dapat membedakan hal yang nyata dan hal yang tidak
nyata
j. 5idak mampu melakukan pera0atan diri secara mandiri
seperti mandi, sikat gigi, memakai pakaian dan berias dengan
rapi
k. %ikap curiga, bermusuhan, menarik diri, sulit membuatkeputusan, ketakutan, mudah tersinggung, jengkel, mudah
marah, ekspresi 0ajah tegang, pembicaraan kacau dan tidak
masuk akal dan banyak keringat
l. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya
beberapa detik
m. 5idak mampu mengikuti perintah dari pera0at
n. 2iasa terdapat orientasi 0aktu, tempat dan orang%edangkan menurut %tuart dan %undeen (1&&"#, seseorang yang
mengalami halusinasi biasanya memperlihatkan gejala4gejala yang
khas, yaitu
a. $enyeringai atau terta0a yang tidak sesuai
b. Diam
c. 2ertindak seolah4olah dipenuhi sesuatu yang menyakitkan
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
21/32
d. Peningkatan sistem saraf otonom yang menunjukkan
ansietas, peningkatan nadi, pernafasan, dan tekanan darah
e. Penyempitan kemampuan konsentrasi
f. Dipenuhi dengan pengalaman sensori
g. ebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
halusinasinya daripada menolaknya
h. 5remor
i. %angat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang
lain
j. Kegiatan fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti amuk
atau agitasik. 5idak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks
l. 5idak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang
2. Asuhan Kepera0atan
1. Pengkajian
Data pada pengkajian kesehatan ji0a dapat dikelompokkan
menjadi faktor predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap
stressor, sumber koping dan kemampuan koping yang dimiliki
klien. 2erbagai aspek pengkajian sesuai dengan pedoman
pengkajian umum, pada formulir pengkajian proses
kepera0atan. Pengkajian menurut Keliat (!!6# meliputi
beberapa faktor antara lain
a. -dentitas klien dan penanggung
:ang perlu dikaji yaitu nama, umur, jenis kelamin, agama,suku, status, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
b. Alasan masuk rumah sakitmumnya klien halusinasi di ba0a ke rumah sakit karena
keluarga merasa tidak mampu mera0at, terganggu karena
perilaku klien dan hal lain, gejala yang dinampakkan di rumah
sehingga klien diba0a ke rumah sakit untuk mendapatkan
pera0atan.
c. /aktor predisposisi
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
22/32
1# /aktor perkembangan terlambata# sia bayi tidak terpenuhi kebutuhan makanan, minum
dan rasa aman.b# sia balita, tidak terpenuhi kebutuhan otonomi.c# sia sekolah mengalami peristi0a yang tidak
terselesaikan.# /aktor komunikasi dalam keluarga
a# Komunikasi peran ganda.b# 5idak ada komunikasi.c# 5idak ada kehangatan.d# Komunikasi dengan emosi berlebihan.e# Komunikasi tertutup.f# ;rang tua yang membandingkan anak J anaknya,
orang tua yang otoritas dan komplik orang tua.3# /aktor sosial budaya-solasi sosial pada yang usia lanjut, cacat, sakit kronis,
tuntutan lingkungan yang terlalu tinggi.?# /aktor psikologis
$udah kece0a, mudah putus asa, kecemasan tinggi,
menutup diri, ideal diri tinggi, harga diri rendah, identitas
diri tidak jelas, krisis peran, gambaran diri negatif dan
koping destruktif.
'# /aktor biologis Adanya kejadian terhadap fisik, berupa atrofi otak,
pembesaran vertikel, perubahan besar dan bentuk sel
korteks dan limbik.6# /aktor genetik
5elah diketahui bah0a genetik schiGofrenia diturunkan
melalui kromoson tertentu. 7amun demikian kromoson
yang keberapa yang menjadi faktor penentu gangguan ini
sampai sekarang masih dalam tahap penelitian. Didugaletak gen skiGofrenia adalah kromoson nomor enam,
dengan kontribusi genetik tambahan nomor ?,",' dan .
Anak kembar identik memiliki kemungkinan mengalami
skiGofrenia sebesar '!H jika salah satunya mengalami
skiGofrenia, sementara jika di Gygote peluangnya sebesar
1' H, seorang anak yang salah satu orang tuanya
mengalami skiGofrenia berpeluang 1'H mengalami
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
23/32
skiGofrenia, sementara bila kedua orang tuanya
skiGofrenia maka peluangnya menjadi 3' H.d. /aktor presipitasi
/aktor4faktor pencetus respon neurobiologis meliputi1# 2erlebihannya proses informasi pada system syaraf yang
menerima dan memproses informasi di thalamus dan
frontal otak.# $ekanisme penghataran listrik di syaraf terganggu
(mekanisme penerimaan abnormal#.3# Adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi,
perasaan tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya.e. /aktor Pemicu
1# Kesehatan 7utrisi dan tidur kurang, ketidaksiembanganirama sirkardian, kelelahan dan infeksi, obat4obatan
system syaraf pusat, kurangnya latihan dan hambatan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan.# ingkungan sekitar yang memusuhi, masalah dalam
rumah tangga, kehilangan kebebasan hidup dalam
melaksanakan pola aktivitas sehari4hari, sukar dalam
berhubungan dengan orang lain, isoalsi social, kurangnya
dukungan social, tekanan kerja (kurang terampil dalam
bekerja#, stigmasasi, kemiskinan, kurangnya alat
transportasi dan ketidakmamapuan mendapat pekerjaan.3# %ikap $erasa tidak mampu (harga diri rendah#, putus asa
(tidak percaya diri#, merasa gagal (kehilangan motivasi
menggunakan keterampilan diri#, kehilangan kendali diri
(demoralisasi#, merasa punya kekuatan berlebihan,
merasa malang (tidak mampu memenuhi kebutuhanspiritual#, bertindak tidak seperti orang lain dari segi usia
maupun kebudayaan, rendahnya kemampuan sosialisasi,
perilaku agresif, perilaku kekerasan, ketidakadekuatan
pengobatan dan ketidak adekuatan penanganan gejala.?# Perilaku )espon perilaku klien terhadap halusinasi dapat
berupa curiga, ketakutan, rasa tidak aman, gelisah,
bingung, perilaku merusak diri, kurang perhatian, tidak
mampu mengambil keputusan, bicara inkoheren, bicara
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
24/32
sendiri, tidak membedakan yang nyata dengan yang tidak
nyata.
Perilaku klien yang mengalami halusinasi sangat tergantung
pada jenis halusinasinya. Apabila pera0at mengidentifikasi
adanya tanda4tanda dan perilaku halusinasi maka
pengkajian selanjutnya harus dilakukan tidak hanya sekedar
mengetahui jenis halusinasi saja.
f. alidasi informasi tentang halusinasi yang diperlukan
meliputi1# -si halusinasi
-ni dapat dikaji dengan menanyakan suara siapa yang
didengar, apa yang dikatakan suara itu, jika halusinasi
audiotorik. Apa bentuk bayangan yang dilihat oleh klien,
jika halusinasi visual, bau apa yang tercium jika
halusinasi penghidu, rasa apa yang dikecap jika
halusinasi pengecapan,dan apa yang dirasakan
dipermukaan tubuh jika halusinasi perabaan.
# aktu dan frekuensi.-ni dapat dikaji dengan menanyakan kepada klien kapan
pengalaman halusinasi muncul, berapa kali sehari,
seminggu, atau sebulan pengalaman halusinasi itu
muncul. -nformasi ini sangat penting untuk
mengidentifikasi pencetus halusinasi dan menentukan
bilamana klien perlu perhatian saat mengalami
halusinasi.3# %ituasi pencetus halusinasi.Pera0at perlu mengidentifikasi situasi yang dialami
sebelum halusinasi muncul. %elain itu pera0at juga bias
mengobservasi apa yang dialami klien menjelang
munculnya halusinasi untuk memvalidasi pernyataan
klien.?# )espon Klien
ntuk menentukan sejauh mana halusinasi telah
mempengaruhi klien bisa dikaji dengan apa yang
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
25/32
dilakukan oleh klien saat mengalami pengalaman
halusinasi. Apakah klien masih bisa mengontrol stimulus
halusinasinya atau sudah tidak berdaya terhadap
halusinasinya.g. Pemeriksaan fisik
:ang dikaji adalah tanda4tanda vital (suhu, nadi, pernafasan
dan tekanan darah#, berat badan, tinggi badan serta keluhan
fisik yang dirasakan klien.h. %tatus $ental
Pengkajian pada status mental meliputi1# Penampilan tidak rapi, tidak serasi dan cara
berpakaian.
# Pembicaraan terorganisir atau berbelit4belit.3# Aktivitas motorik meningkat atau menurun.?# Alam perasaan suasana hati dan emosi.'# Afek sesuai atau maladaptif seperti tumpul, datar,
labil dan ambivalen6# -nteraksi selama 0a0ancara respon verbal dan
nonverbal.B# Persepsi ketidakmampuan menginterpretasikan
stimulus yang ada sesuai dengan -nformasi.
"# Proses pikir proses informasi yang diterima tidakberfungsi dengan baik dan dapat mempengaruhi proses
pikir. -si pikir berisikan keyakinan berdasarkan penilaian
realistis.1!#5ingkat kesadaran orientasi 0aktu, tempat dan orang.11#$emori
a# $emori jangka panjang mengingat peristi0a setelah
lebih setahun berlalu.
b# $emori jangka pendek mengingat peristi0aseminggu yang lalu dan pada saat dikaji.
1#Kemampuan konsentrasi dan berhitung kemampuan
menyelesaikan tugas dan berhitung sederhana.13#Kemampuan penilaian apakah terdapat masalah ringan
sampai berat.1?#Daya tilik diri kemampuan dalam mengambil keputusan
tentang diri.
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
26/32
i. Kebutuhan persiapan pulang, yaitu pola aktifitas sehari4hari
termasuk makan dan minum, 2A2 dan 2AK, istirahat tidur,
pera0atan diri, pengobatan dan pemeliharaan kesehatan
sera aktifitas dalam dan luar ruangan. j. $ekanisme koping
1# )egresi menjadi malas beraktifitas sehari4hari.# Proyeksi menjelaskan prubahan suatu persepsi
dengan berusaha untuk mengalihkan tanggung ja0ab
kepada orang lain.3# $enarik diri sulit mempercayai orang lain dan asyik
dengan stimulus internal.k. $asalah psikososial dan lingkungan masalah berkenaan
dengan ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan perumahan
atau pemukiman.l. Aspek medik : diagnosa medik dan terapi medik.
. Analisa Data
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
27/32
@enis
halusinasi
Data objektif Data subjektif
alusinasi
dengar
1. 2icara atau terta0a
sendiri. $arah4marah tanpa
sebab3. $enyedengkan
telinga kearah
tertentu
?. $enutup telinga
1. $endengar suara atau
kegaduhan. $endengar suara
yang bercakap4cakap3. $endengar suara
menyuruh melakukan
sesuatu yang
berbahayaalusinasi
Penglihatan
1. $enunjuk4nunjuk
kearah tertentu. Ketakutan pada
sesuatu3. :ang tidak jelas
4 $elihat bayangan,
sinar, bentuk geometris,
bentuk kartoon, melihat
hantu atau monster
alusinasi
penghidu
1. $enghidu seperti
sedang membaui
bau4bauan tertentu. $enutup hidung
4 $embaui bau4bauan
sperti bau darah, urin,
feces, kadang4kadang bauitu menyenangkan
alusinasi
pengecapan
1. %ering meludah. $untah
4 $erasakan rasa seprti
darah, urin atau fecesalusinasiPerabaan
4 $enggaruk4garuk
permukaan kulit
1. $engatakan ada
serangga
dipermukaan kulit. $erasa seperti
tersengat listrik
3. -ntervensi
7o Diagnosa 7;= 7-=1 8anggua
n
persepsi
sensori
penglihat
Distorted To!"t
#ontro$
%etelah dilakukan
interaksi selama 3 F
? jam, klien
%ina H!&!n"an Tera'e!tik Dan Sa$in"
Per(aa *#o+'$e, Re$ationsi' %!i$din")
1. Perkenalkan diri dengan sopan. 5anyakan nama lengkap klien dan nama
panggilan yang disukai klien.
3. 2uat kontrak>persetujuan tentang tujuan
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
28/32
an,
pendeng
aran,
pengeca
p,
penghidu
b>d stres
psikologi
s
mampu
mengendalikan
halusinasi dengan
indikator>kriteria
hasil
1. Klien mampu
mengenal
terjadinya
halusinasi.. Klien mampu
mengungkapkan isi
halusinasi.3. Klien
mengungkap
kan frekuensi
halusinasi.?. Klien mampu
mengungkapkan perasaan
terkait
dengan
halusinasi.'. $enjauhkan
diri dari
hadirnya
untuk
halusinasi
atau delusi6. $elaporkan
penurunan
halusinasi
atau delusiB. 2erinteraksi
dan cara prtemuan yang saling dapat
diterima dengan cara yang tepat.?. Pelihara postur tubuh terbuka.'. =iptakan iklim yang hangat dan
menerima secara tepat.6. 2erespon pada pesan non verbal klien
dengan cara yang tepat.B. 5unjukkan ketertarikan pada klien
dengan mempertahankan kontak mata,
berhadapan, posisi mata sejajar, saat
berbicara pera0at sedikit membungkuk
jika diperlukan.-ana.e+en Ha$!sinasi *Ha$!sination
-ana"e+ent)
a. ;bservasi tingkah laku yang
berhubungan dengan halusinasi.b. 2antu klien mengenal halusinasi
i. @ika dari hasil observasi
ditemukan tampak klien
mengalami halusinasi,tanyakan apakah klien
mengalami halusinasi.ii. @ika ja0aban klien ada,
tanyakan apa yang
didengar, dilihat, atau
dirasakan.iii. Katakana bah0a
pera0at percaya apayang dialami klien tetapi
pera0at sendiri tidak
mendengar>
melihat>merasakan.iv. Katakana klien lain juga
ada yang mengalami
hal yang sama.v. Katakan bah0a pera0at
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
29/32
dengan
orang lain". 2erpikir
secara realita
akan membantu klien.c. Diskusikan dengan klien 0aktu, isi,
frekuensi, dan situasi pencetus
munculnya halusinasi.d. Diskusikan dengan klien apa yang
dirasakan jika halusinasi muncul.e. 2eri klien kesempatan untuk
mengungkapkan perasaannya.f. -dentifikasi dan diskusikan dengan klien
perilaku yang dilakukan saat halusinasi
muncul.g. Diskusikan manfaat dan akibat dari cara
atau perilaku yang dilakukan klien.
?. +valuasi
a. Pasien1# Pasien mampu mengidentifikas imunculnya halusinasi
terkait dengan isi, frekuensi, 0aktu terjadi, situasi
pencetus, perasaan, dan respon.# Pasien memahami dan mampu mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik saat terjadi halusinasi untuk
mengalihkan kondisi halusinasi yang terjadi.3# Pasien memahami dan mampu mengontrol halusinasi
dengan obat dengan menerapkan (6 benar jenis, guna,
dosis, frekuensi dan cara?# Pasien memahami mampu mengontrol halusinasi dengan
bercakap4cakap saat terjadi halusinasi untuk mengalihkan
kondisi halusinasi yang terjadi.
'# Pasien memahami mampu mengontrol halusinasi denganmelakukan kegiatan harian (mulai dari kegiatan# untuk
mengalihkan kondisi halusinasi yang terjadi.6# Pasien memahami mampu mengontrol halusinasi secara
mandirib. Keluarga
1# Keluarga memahami dan mampu cara mera0at pasien# Keluarga memahami dan mampu menjelaskan pengertian,
tanda dan gejala, dan proses terjadinya halusinasi.
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
30/32
3# Keluarga mampu melatih dan membimbing pasien cara
meghardik halusinasi.?# Keluarga mampu melatih dan membimbing pasien minum
obat.(6 benar jenis, guna, dosis, frekuensi dancara#'# Keluarga mampu melatih dan membimbing pasien cara
bercakap4cakap untuk mengalihkan kondisi halusinasi
yang terjadi.6# Keluarga mampu melatih dan membimbing pasien untuk
melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi.B# Keluarga memahami cara mem4follo0 up ke PK$, tanda
kambuh yang muncul dan rujukan.
DA/5A) P%5AKA
Dalami, +., %ulis0ati., )ochimah., %uryati, K, ). * estari, . !!&.
Asuhan Kepera0atan Klien Dengan 8angguan @i0a. Penerbit 5rans
$edia,@akarta.
amid, Achir :ani. !!!. Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa 1.
Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan. @akarta. Depkes
)-
Keliata.2.A. dkk. 1&&&. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. @akarta
+8=
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
31/32
Keliat, 2udi, et al . !11. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas :
CMH !"asi# #ourse$. @akarta +8=
Kusuma0ati, / * artono, :. !1. Buku A%ar Keperawatan Jiwa.@akarta %alemba $edika
)a0lins * 2eck, =.K. (1&&3#. Mental Health Pshitri# ursing 'rd (d.
)t. ouis $osby :ear
)iadi, $uchlisin. !13. Pengertian, jenis dan tahapan halusinasi.
;nline http>>000.kajianpustaka.com>!13>!">pengertian4jenis4dan4
tahapan4halusinasi.html. diakses pada ' April !16
%tuart, 8. *araia, $.5. (!!'#.Prin#iples and Pra#ti#e of pshiatri#
nursing.(Bth edition#. %t ouis $osby
%tuart and %undeen. 1&&". Buku )aku Keperawatan J*wa. @akarta.
+8=
:osep, -yus. !!&. Keperawatan Jiwa (disi +e,isi . 2andung. P5 )efika
Aditama
-AKALAH PERILAKU KEKERASAN DAN HALUSINASI
/$e: KEL/-P/K 2 RE0ULER
De0i Pujiastuti 13'!B!!!111!!?
Angga D0i %aputra 13'!B!!!111!!'
http://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-jenis-dan-tahapan-halusinasi.htmlhttp://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-jenis-dan-tahapan-halusinasi.htmlhttp://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-jenis-dan-tahapan-halusinasi.htmlhttp://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-jenis-dan-tahapan-halusinasi.html
-
8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi
32/32
$inchatul /itri 13'!B!!!111!!6
+sthi D0i :ulia0ati 13'!B!!!111!!B
Anjang /eronika Putri 13'!B!!!111!!"
Aulia Dian 5 13'!B!!!111!1!
Arinda riGky febyantari 13'!B!!!111!11
+sidianna ttari 13'!B!!1111!11
uluk ulandari 13'!B!!1111!1
Caifullah 13'!B!!1111!13
7evi %etyaning 5yas 13'!B!!1111!1?
)ifanny Dyah -randi 13'!B!!B111!!
%eptin Arianti $erinda 13'!B!!B111!!3
Pro"ra+ St!di I$+! Ke'eraatan
ak!$tas Kedokteran Uniersitas %rai.aa
-a$an" 216