KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

26
Pengembangan Pola Pendidikan Bidan

Transcript of KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

Page 1: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

Pengembangan Pola Pendidikan

Bidan

Page 2: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

A. Sistem dan Standar Pendidikan Kebidanan Indonesia

1. Menyusun sistem pendidikan kebidananUndang-undang• UU RI No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan• UU RI No.36 tahun 2009 tentang kesehatan• UU RI No. 44 tahun 2009 tetang rumah sakit• UU RI No.52 tahun 2009 tetang perkembangan kependudukan dan

pembangunan keluarga• UU RI No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran• UU RI No.8 tahun 1999 tetang perlindungan konsumen Peraturan Pemerintah• Peraturan Pemerinta RI No.14 tahun 2010 tentang pendidikan

kedinasan• Peraturan pemerintah RI no.60 tahn 1999 tentang pendidikan Tinggi• Peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang estándar

nasional pendidikan • Peraturan pemerintah RI no.32 tahun 1996 tentang tenaga

kesehatan

Page 3: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

Title

• Text

Keputusan presiden •Keputusan presiden RI no.77 tahun 2000 tentang perubahan atas•Keputusan presiden no.23 tahun 1994 tentang pengangkatan bidan sebagai pegawai tidak tetap

Keputusan menteri•Kepmenkes RI no.369 tahun 2007 tetang estándar profesi bidan•Kepmenkes RI no.900 tahun 2002 tentang registrasi dan praktik bidan (yang baru 1464/MENKES/PER/10/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan •Keputusan menteri kesehatan no.938/menkes/SK8/2007 Tentang standar asuhan kebidanan•Keputusan menteri kesehatan no.741 tahun 2008 tentang standa pelayanan minimal bidang kesehatan dikabupaten/kota•Keputusan menteri kesehatan RI no.1457/menkes/SK/X/2003 tentang stándar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabuopaten/kota

Page 4: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

PENDIDIKAN KEBIDANAN•Adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sebagai bidang yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri.

• Jalur pendidikan kebidanan adalah wahana yang dilalui secara peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suat proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan kebidanan .

Page 5: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

• jenjang pendidikan kebidanan adalah tahapan pendidikan kebidanan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik , tujuan akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan

• pendidikan vokasi adalah suatu program ada jenjang tinggi yang mempunyai tugas untuk mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu yang mencangkup program pendidikan D1, D2,D3

• pendidikan vokasi kebidanan -> DIII kebidanan• pendidikan akademik adalah merupakan pendidikan

tinggi program sarjana dan panca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan

Page 6: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

3. alur kredensial pendidikan akademik kebidanan a. program studi diploma III kebidanan•adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga dengan keahlian terapan yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan praktik kebidanan dalam kondisi normal berdasarkan standar di berbagai setting pelayanan kesehatan. •prifil lulusan DII kebidana adalah care provider, communicator , dan community leader.

b. program studi S1 kebidanan•pendidikan strata satu kebidanan sebagai pendidikan strata satu tenaga kesehatan lainnnya memiliki karakteristik sebagai pendidikan akademik dan pendidikan profesi

Page 7: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

• pendidikan strata satu kebidanan adalah pendidikan akademik profesi tingkat sarjana yang dilaksanakan secara terintegrasi, diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. program studi S2 kebidanan• program pendidikan pasca sarjana kebidanan

yang diarahkan terutama pada pengembangan , pengetahuan , teknologi , dan atau seni di dalam bidang ilmu kebidanan atau praktek professional kebidanan melalui riset ,hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji di bidang keilmuan kebidanan.

Page 8: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

d. program studi strata 3 •adalah pendidikan doctor yang lulusannya mampu mengembangkan pengetahuan , teknologi dan atau seni baru di bidang keilmuan kebidanan atau praktek professional melalui riset, hingga menghasilkan teknologi dan teruji serta mampu memecahkan masalah sains.•Mampu mengembangkan pengetahuan , teknologi dan atau seni baru didalam bidang keilmuan kebidanan melalui pendekatan inter, kreatif, original, dan teruji

• Mampu mengelola, memimpin , dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan khasiahatan umat manusia, serta mampu mendapatkan pengetahuan nasional maupun internasioanal

Page 9: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

4. prinsip dan nilai penyelenggaraan pendidikan kebidanan (ICM, 2010)

a. mempromosikan otonomi profesi kebidanan , bidan dan program pendidikanb. membangun kepercayaan terhadap proses pendidikan kebidanan melalui pembentukan standar penyelenggaraan pendidikan kebidanan yang disusul oleh bidan dan para ahlic. mendorong dan mendukung peningkatan kualitas dan mutu pendidikan kebidanan secara berkelanjutan pada proses penyelenggaraan dan output pendidikan kebidanan.

5. fungsi SNPK

Pendoman / dasar untuk perencanaan , pelaksanaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan yang sesuai dengan kaidah dan memenuhi syarat untuk dapat dipastikan input proses dan output dan aspek aspek lain dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan pendidikan yang diisyarakan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasinal yang bermutu

Page 10: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

c. standar nasional pendidikan kebidanan (SNPK) Indonesia untuk jenis pendidikan vokasi

(SUMBER : SNP-BSNP)1.Standar isi2.Standara proses 3.Standar kompetensi lulusan4.Standar pendidikan dan tenaga kependidikan 5.Standar sarjana dan prasarana6.Standar pengelolaan7.Standar pembiayaan 8.Standar penilaian pendidikan

1. Standar isi•Pengembangan kurikulum pendidikan kebidanan •Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan bidan adalah kurikulum berbasis kompetensi – mengacu pada standar kompetensi bidan•Kurikulum inti – lulusan mempunyai standar kompetensi (pengetahuan , keterampilan ,dan sikap) = lingkup praktek

Page 11: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

2. Standar proses Adalah proses standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan- pendekatan pembelajaran SPICES sebgai berikut :1.Student centered2.Problem – based 3.Integrated4.Community oriented5.Early exposure to clinic6.Systematic

3. Standar kompetensi lulusan (KKNI)a.Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari pilihan yang sudah maupun belum baku sesuai dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur terhadap hasil kerja sendiri , orang lain , dan kelompok , yang menjadi tanggung jawab pengawasan di lingkup bidang kerjanya .

Page 12: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan secara umum tetapi mendalam di bidang-bidang tertentu, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah procedural 4. Standar pendidikan dan tenaga kependidikanPendidikan dan pendidikan kebidanan – tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran , menilai hasil pekerjaan , melakukan pembimbingan dan pelatihan , serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat , teritama bagi pendidik pada perguruan tinggi penyelenggara pendidik kebidanan  

5. Standar sarana dan prasarana pendidikan Berdasarkan pp/ 19/2005 pasal 42 standar sarana dan prasarana pendidikan kebidanan meluputi :1.Sarana meliputi : peralatan pendidikan, media pendidikan , buku dan sumber lainnya 2.Prasarana meliputi ; ruang kelas , R. PImpinan , R. Dosen, R.tata usaha dll.

Page 13: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

6. Standar pengelolaan pendidikan Berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan , dan pengawasan kegiatan pendidikan Pengelolaan pendidikan kebidanan – pinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang transparanInstitusi penyelenggaraan (provider) melakukan quality assurance internah dan external

7. Standar pembiayaan pendidikan a.Tanggung jawab pendanaan Tanggung jawab bersama antara pemerintah , dan masyarakatb. Sumber dana Sumber pendanaan pendidikan ditentukan – prinsip keadilan, kecukupan dan keberlangsunganc. Pengelolaan dana pendidikanPengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan , efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas public

Page 14: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

Standar penilaian pendidikan a.Evaluasi – evaluasi internal dan eksternal dengan berbagai metode evaluasi b.Akreditas – menentukan kelayakan pendidikan c.Sertifikasi pendidikan kebidanan – pemberian sertifikat kompetensi bagi peserta didik oleh institusi berwenang – exit exam

 D. standar nasional pendidikan kebidanan Indonesia untuk jenis pendidikan akademik-profesiTerdiri dari :1.Standar proses2.Standar kompetensi lulusan – berbeda3.Standar pendidikan dan tenaga kependidikan 4.Standar sarana dan prasana 5.Standar pengelolaan 6.Standar pembiayaan 7.Standar penilaian pendidikan

Page 15: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

Yang berbeda terletak pada standar kompetensi lulusan. Standar kompetensi lulusan (KKNI pendidikan S1 dan S2 kebidanan ) :1.Mampu memanfaatkan iptek dalam bidang keahliannya, dan memapu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah2.Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan spesialis dan mendalam di bidang bidang tertentu , serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah procedural

E. standar pendirian institusi pendidikan kebidanan Adalah :Memperhatikan kebutuhan pihak pengguna lulusan pendidikan kebidananMekanisme pendirian dan perpanjangan ijin yuntk institusi pendidikan kebidanan- mengikuti peraturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan nasional / directorat jenderan pendidikan tinggiSesuai dengan UU- RI No. 20 TAHUN 2003 tentang system pendidikan nasional, untuk perkembangan profesiaonalisme dan pelayanan pendidikan akademik dan profesi penting .

Page 16: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

F. kerangka kualifikasi nasional Indonesia

1. analisis situasi Tenaga kesehatan Indonesia belum siao globalisasi Kompetensi tenaga kesehatan Indonesia belum terstandar internasionalGlobalisai akan berdampak cross border bagi nakesUntuk standarisasi penting kerengka kualifikasi yang diakui internasionalKKNI akan di sosialisasi secara internasinal 

2. Kualifikasi pendidikan kebidanan Kualifikasi pendidikan kebidanan dibagi dalam beberapa kategori akademik dan profesi dengan mempertimbangkan nomenklatur profesi yang diartikan sebagai ilmu kedokteran, kebidanan dan ginekologi yang bermakna ilmu kandunganBidan berasal dari kata “midwife” dan ilmu kebidanan berasal dari kata “midwifery” . berdasarkan terminology ini maka nomenklatur profesi kebidanan adalah bidan dan keilmuannya adalah ilmu kebidanan

Page 17: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

4. Kriteria penyusunan KKNI

Derajat kesulitan pekerjaan yang diukur mulai dari tugas – tugas yang mudah, yang sekedar pengulangan tanpa pertimbangan sampai dengan yang teramat rumit, berubah, tak terduga, yang memerlukan pertimbangan.Pengetahuan yang diperlukan mulai dari sekedar hanya mengandalkan ingatan sampai pada yang memerlukan analitis dan evaluasiTanggung jawab yang di emban yang dapat meliputi tanggung jawab pada orang lain dan juga atas jumlah dan kualitas hasil  

5. Noemenklatur pendidikan kebidanana.Program studi diplomat DIII kebidanan

Adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga dengan keahlian terapan yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan praktik kebidanan dalam kondisi normal berdasarkan standar di berbagai setting pelayanan

Page 18: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

b. Program studi S1 kebidananPendidikan strata satu kebidanan sebagaimana pendidikan strata satu tenaga kesehatan lainnya memililki karakteristik sebagai pendidikan akademik dan pendidikan profesi

c. Program pendidikan profesi kebidananProgram pendidikan profesi kebidanan adalah endidikan yang diarahkan pada pencapaian kompetensi profesi dan penerapan dalam praktik kebidananKompetensi lulusan pendidikan profesi kebidanan adalah melaksanankan praktik kebidanan baik di institusi pelayanan maupun praktik perorangan

d. Program studi S2 kebidanan Pendidikan strata dua kebidanan adalah program pendidikan pasca sarjana kebidanan yang diarahkan terutama pada pengembangan pengetahuan, teknologi , atau seni di dalam bidang ilmu kebidanan atau praktek professional kebidanan melalui riset , hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji di bidang keilmuan kebidanan

 

Page 19: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

e. Program studi S3Pendidikan strata tiga adalah pendidikan doctor yang lulusannya mampu mengembangkan pengetahuan , teknologi, dan atau sei baru didalam bidang keilmuan kebidanan atau praktek profesionalnya melalui riset , hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji serta mampu memecahkan permasalahan sains , teknologi , da atau seni dibidang keilmuan kebidanan melalui pendekatan inter, multi, dan transdisioliner.G, POLA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEBIDANAN  IBI sebagai satu-satunya waddah bagi bidan telah mencoba berbuat untuk mempersiapkan perangkat lunak melalui kegiatan-kegiatan dalam lingkup profesi yang berkaitan dengan tugas bidan melayani masyarakat diberbagai tingkat kehidupan , karena ibi bertanggung jawab untuk mendorong tumbuhnya sikap profesionalisme bidan melalui kerja sama yang harmonis dengan berbagai pihak terutama dengan pemerintah . keberadaan ibi ditengah-tengah anak bangsa merupakan pengabdian profesi dan juga kehidupan bidan itu sendiri. Ibi turut berperan aktif dalam berbagai upaya yang diprogramkan pemerintah baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah sampai ketingkat ranting.

Page 20: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

G, POLA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEBIDANAN  IBI sebagai satu-satunya waddah bagi bidan telah mencoba berbuat untuk mempersiapkan perangkat lunak melalui kegiatan-kegiatan dalam lingkup profesi yang berkaitan dengan tugas bidan melayani masyarakat diberbagai tingkat kehidupan , karena ibi bertanggung jawab untuk mendorong tumbuhnya sikap profesionalisme bidan melalui kerja sama yang harmonis dengan berbagai pihak terutama dengan pemerintah . keberadaan ibi ditengah-tengah anak bangsa merupakan pengabdian profesi dan juga kehidupan bidan itu sendiri. Ibi turut berperan aktif dalam berbagai upaya yang diprogramkan pemerintah baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah sampai ketingkat ranting.

Pengembanganpendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara berkesinambungan , berjenjang dan berkelanjutan sesuai dengan prisip beajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi di tengah-tengan masyarakat .

Page 21: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

Undang-undang sisdiknas no.20 tahun 2003 pasal 19 :1.Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mengcangkup program pendidikan diplomat , sarjana , megister , dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi pendidikan tinggi diselenggarakan oleh perguruan tinggi pendidikan tinggi diselenggarakan dengan system terbuka2.Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan system terbuka

Converter/bridging course program DIV ke strata 2 terapan 1.Harus ada kesepakan anatara perguruan tinggi penyelenggara, assosiasi profesi, masyarakat sebagai end-sur (depkes , BPSDM) , tentang baku mutu kompetensi S2 terapan (jenis dan kebutuhan ) 2.Kurikulum disusun bersama berdasarkan kesepakatan kompetensi S2 terapan3.Berhubung program D IV adalah program terminal , maka perlu dilakukan proses artikulasi (akreditas kredit ) dan kredit transfer melalui program converter/ bridging course sebelum menempuh program S2 terapan4.Program harus dapat “on and off” sesuai dengan kebutuhan5.Program dapat berupa pendidikan kedinasan  

Page 22: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

G. Pendidikan berkelanjutanAdalah upaya untuk meningkatkan kemampuan teknik , hubungan antar manusia dan satu moral bidan adalah dengan cara menempuh pendidikan berkelanjutan  Visi dan misi pendidikan berkelanjutan bagi bidan

Visi Tahun 2010 seluruh bidan telah mencapai telah menerapkan pelayanan yang sesuai standar praktik bidan internasional dan dasar pendidikan minimal diploma III kebidanan

Misi1.Mengembangkan pendidikan berkelanjutan berbentuk “system”2.Membentuk unit pendidikan bidan di tingkat pusat , provinsi , daerah kabupaten dan cabang 3.Membentuk tim pelaksana pendidikan berkelanjutan 4.Mengadakan jaringan dan bekerja sama dengan pihak terkait

Page 23: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

Tujuan dan sasaran pendidikan berkelanjutan

Tujuan Tujuan umum pendidikan berkelanjutan bagi bidan adalah untuk mempertahankan profesionalisme bidan

Tujuan khusus Pendidikan berkelanjutan secara khusus mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Pemenuhan standar2. Meningkatkan produktivitas kerja3. Efisiensi4. Meningkatkan kualitas pelayanan5. Meningkatkan moral6. Meningkatkan karier7. Meningkatkan kemampuan konseptual8. Meningkatkan keterampilan kepemimpinan (leadership

skill)9. Imbalan (kompensasi)10. Meningkatkan kepuasan konsumen

Page 24: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

Sasaran pendidikan berkelanjutan1.Bidan praktik swasta 2.Bidan berstatus pegawai negeri 3.Tenaga kesehatan lainnya 4.Kader kesehatan 5.Dukun beranak 6.Masyarakat umum

Jenis dan karakter pendidikan berkelanjutan

Jenis pendidikan berkelanjutan 1. Formal Pendidikan berkelanjutan secara formal yang telah dirancang

dan diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta dengan dukungan IBI adalah program D-3 , D-4 , S-1, dan S-2 kebidanan.

2. NonformalPendidikan berkelanjutan secara nonformal dapat di tempuh

melalui pelatihan , seminar, workshop, dan lain lain

Page 25: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)

Karakteristik pendidikan berkelanjutan1.Komprehensif2.Berdasarkan kebutuhan3.Berkeseimbangan / berkelanjutan 4.Terkoordinasi secara internal5.Terkait dengan system lainnya

Page 26: KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)