KONSEP PENDEKTAN KONSELING

48

description

KONSEP PENDEKTAN KONSELING. DYP Sugiharto Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. ALHAMDULILLAH KITA BERADA DALAM KOMUNITAS KEHIDUPAN YANG SAMA….. SEBAGAI GURU PEMBIMBING/KONSELOR. BAGAIMANA MENINGKATKAN PROFESIONALITAS BK DI SEKOLAH ?. ISU BK DI SEKOLAH : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KONSEP PENDEKTAN KONSELING

Page 1: KONSEP PENDEKTAN KONSELING
Page 2: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

KONSEP PENDEKTAN KONSELING

DYP SugihartoFakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang

Page 3: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

ALHAMDULILLAH KITA BERADA DALAM KOMUNITAS KEHIDUPAN YANG SAMA….. SEBAGAI GURU PEMBIMBING/KONSELOR

Page 4: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

BAGAIMANA MENINGKATKAN PROFESIONALITAS BK DI SEKOLAH ?

Page 5: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

ISU BK DI SEKOLAH :ISU BK DI SEKOLAH :

Berada dalam konstalasi yang memer-Berada dalam konstalasi yang memer-lukan pemahaman, tindakan nyata, sadar, lukan pemahaman, tindakan nyata, sadar, sistematik, tekun, dan terus menerus sistematik, tekun, dan terus menerus tanpa memikirkan hasil seketika. Ia berada tanpa memikirkan hasil seketika. Ia berada pada perspektif pada perspektif the future tensethe future tense kualitas kualitas diri dan kehidupan anak bangsa.diri dan kehidupan anak bangsa.

Page 6: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

BEBERAPA ISU TENTANG BEBERAPA ISU TENTANG GURU PEMBIMBING GURU PEMBIMBING

DI SEKOLAH DI SEKOLAH

Page 7: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

• KEBERADAAN : BELUM SEJAJAR DENGAN KOMPONEN LAIN

• TUNTUTAN PROFESIONAL : BELUM DIDUKUNG KOMPONEN SECARA KOMPREHENSIF

• REGULASI YANG BERGANTI-GANTI : PENATAANNYA SELALU DITINGAL

Page 8: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

TEMUAN STUDI : TEMUAN STUDI : RESPON GURU RESPON GURU PEMBIMBING PEMBIMBING

Page 9: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

RUTIN……STATIS………….RUTIN……STATIS………….

Page 10: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

BINGUNG……MENGELUHBINGUNG……MENGELUH

Page 11: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

EMOSIONAL……, BELUM MANTAP, EMOSIONAL……, BELUM MANTAP, STABIL, DEWASA, ARIF, TELADAN, STABIL, DEWASA, ARIF, TELADAN,

AHLAK MULIAAHLAK MULIA

Page 12: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

CUEK AJA….YANG PENTING CUEK AJA….YANG PENTING HAPPYHAPPY

Page 13: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

MELANGKAH POSITIF…………MELANGKAH POSITIF…………

DAN TERUS BELAJAR……………DAN TERUS BELAJAR……………

Page 14: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

CARANYA BAGAIMANA OM …..?CARANYA BAGAIMANA OM …..?

Page 15: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

MENYAMAKAN PERSEPSIMENYAMAKAN PERSEPSI BERPIJAK SISI POSITIPBERPIJAK SISI POSITIP MERAPATKAN BARISANMERAPATKAN BARISAN MENYATUKAN LANGKAHMENYATUKAN LANGKAH MULAI DI SINI DAN MULAI DI SINI DAN

SEKARANGSEKARANG

Page 16: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

13 elephants / 7 heads13 elephants / 7 heads

Page 17: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

Find 6 faces in this treeFind 6 faces in this tree

Page 18: KONSEP PENDEKTAN KONSELING
Page 19: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

GURU PEMBIMBING GURU PEMBIMBING PROFESIONALPROFESIONAL

Menyelenggarakan layanan yang Menyelenggarakan layanan yang dasar keilmuan dan teknologinya dasar keilmuan dan teknologinya dapat didapat dipertanggungjawabpertanggungjawabkkan an

Page 20: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

KONSELING PROFESIONALKONSELING PROFESIONAL

Dapat dipertanggungjawab-Dapat dipertanggungjawab-

kan dasar keilmuan dankan dasar keilmuan dan

teknologinyateknologinya

Berdasar acuan dari pende-Berdasar acuan dari pende-

katan konseling tertentukatan konseling tertentu

Page 21: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

PENDEKATAN KONSELINGPENDEKATAN KONSELING

SSistem konseling yang dirancang istem konseling yang dirancang dan didesain berdasarkan teori-teori dan didesain berdasarkan teori-teori dan terapan-terapannya sehingga dan terapan-terapannya sehingga muwujudkan suatu struktur performuwujudkan suatu struktur perfor--mansi konselingmansi konseling

Page 22: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

RE AT

Gt

CCRt

PA

Bh EH

Page 23: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

DIMENSI STUDI DIMENSI STUDI PENDKATAN KONSELINGPENDKATAN KONSELING

1.1. Konsep DasarKonsep Dasar

2.2. Tujuan KonselingTujuan Konseling

3.3. Pola Hubungan Konselor KlienPola Hubungan Konselor Klien

4.4. Teknik-teknik KonselingTeknik-teknik Konseling

5.5. Pengalaman Klien dalam KonselingPengalaman Klien dalam Konseling

6.6. Peranan/Tugas KonselorPeranan/Tugas Konselor

7.7. Syarat KonselorSyarat Konselor

8.8. Karakteristik KonselingKarakteristik Konseling

9.9. Kelebihan dan KelemahanKelebihan dan Kelemahan

10.10. Penerapan/AplikasiPenerapan/Aplikasi

Page 24: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

PENDEKATAN KONSELINGPENDEKATAN KONSELING PSIKOANALISIS PSIKOANALISIS

Konsep DasarKonsep Dasar1.1. SStruktur Kepribadian : truktur Kepribadian : Id, Ego, SE Id, Ego, SE

2. Dinamika Kepribadian2. Dinamika Kepribadian InstingInsting Distribusi dan penggunaan energi psikisDistribusi dan penggunaan energi psikis KecemasanKecemasan

Page 25: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

3. Perkembangan Kepribadian3. Perkembangan Kepribadian

Belajar menggunakan cara-cara baru Belajar menggunakan cara-cara baru

dlm mereduksi dlm mereduksi ketegangan/ kecemasanketegangan/ kecemasan

yang dialaminyayang dialaminya

Proses pertumbuhan fisiologisProses pertumbuhan fisiologis FrustrasiFrustrasi KonflikKonflik AncamanAncaman

Page 26: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

MEKANISME PERTAHANAN EGOMEKANISME PERTAHANAN EGO

RepresiRepresi RasionalisasiRasionalisasi ProyeksiProyeksi FiksasiFiksasi Regresi Regresi

Page 27: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

Tujuan KonselingTujuan Konseling Merekonstruksi kepribadian dasarMerekonstruksi kepribadian dasar Mengangkat hal-hal yang tidak Mengangkat hal-hal yang tidak

disada-ri menjadi disadari;disada-ri menjadi disadari; Menghidupkan kembali masa lalu/ Menghidupkan kembali masa lalu/

kanak-kanak/dini dgn menembus kanak-kanak/dini dgn menembus konflik yang direpres;konflik yang direpres;

Pengembangan kesadaran Pengembangan kesadaran intelektual.intelektual.

Page 28: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

PENDEKATAN KONSELINGPENDEKATAN KONSELINGEKSISTESIAL HUMANISTIKEKSISTESIAL HUMANISTIK

KONSEP DASARKONSEP DASAR

Manusia :Manusia :

dilahirkan dgn pembawaan dasar yang baik;dilahirkan dgn pembawaan dasar yang baik; memiliki kecenderungan yg bertujuan memiliki kecenderungan yg bertujuan

positif, konstruktif, rasional, dan sosial;positif, konstruktif, rasional, dan sosial; berkeinginan untuk maju;berkeinginan untuk maju;

Page 29: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

memiliki kapasitas untuk menilai diri memiliki kapasitas untuk menilai diri dan mampu membawa dirinya untuk dan mampu membawa dirinya untuk mengaktualisasikan diri;mengaktualisasikan diri;

memiliki kesadaran diri;memiliki kesadaran diri; memiliki kebebasan dan tanggung memiliki kebebasan dan tanggung

jawab untuk memilih/memutuskan jawab untuk memilih/memutuskan nasibnya sendiri;nasibnya sendiri;

mencari makna yang unik dalam hi-mencari makna yang unik dalam hi-dupnyadupnya

Page 30: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING

Membantu klien agar merasa bebas dan Membantu klien agar merasa bebas dan bertanggung jawab atas arah bertanggung jawab atas arah kehidupan yang dipilihnyakehidupan yang dipilihnya

Menghilangkan penghambat aktualisasi Menghilangkan penghambat aktualisasi potensi diripotensi diri

Menemukan dan menggunakan Menemukan dan menggunakan kebebasan memilihkebebasan memilih

Page 31: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

Menyajikan kondisi untuk memfasilitasi Menyajikan kondisi untuk memfasilitasi klien menyedari keberadaannya secara klien menyedari keberadaannya secara otentikotentik

Memahami potensinya dan menyadari Memahami potensinya dan menyadari bahwa ia dapat bertindak sesuai bahwa ia dapat bertindak sesuai dengan potensinya/ kemampuannyadengan potensinya/ kemampuannya

KEBERADAAN OTENTIKKEBERADAAN OTENTIK

Page 32: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

KEBERADAAN OTENTIKKEBERADAAN OTENTIK

MMenyadari sepenuhnya keadaan enyadari sepenuhnya keadaan sekarangsekarang

Memilih bagaimana hidup pada saat Memilih bagaimana hidup pada saat sekarangsekarang

Siap memikul tanggung jawab atas Siap memikul tanggung jawab atas pilihannyapilihannya

Page 33: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

POLA HUBUNGAN KONSELOR-KLIENPOLA HUBUNGAN KONSELOR-KLIEN

Pertemuan personal dan otentik Pertemuan personal dan otentik antara konselor-klienantara konselor-klien

Klien menemukan keunikan diri Klien menemukan keunikan diri dalam hubungan dengan konselordalam hubungan dengan konselor

Ditekankan pada di sini dan sekarangDitekankan pada di sini dan sekarang

Page 34: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING

MMendahulukan pemahaman endahulukan pemahaman dari pada teknikdari pada teknik

Diagnosis, tes eksternal : Diagnosis, tes eksternal : tidak pentingtidak penting

Meminjam teknik dari pendekatan lainMeminjam teknik dari pendekatan lain

Page 35: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

PENDEKATAN KONSELING PENDEKATAN KONSELING REALITASREALITAS

KONSEP DASARKONSEP DASAR

ManusiaManusia mempunyai kebutuhan psi mempunyai kebutuhan psi--kologis yang kologis yang menjadikan individu menjadikan individu menjadi seseorang yang merasa dirimenjadi seseorang yang merasa diri--nya mempunyai keunikan, berbeda nya mempunyai keunikan, berbeda dengan yang lain.dengan yang lain.

Page 36: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

SSetiap individu mempunyai etiap individu mempunyai kemampuan yang potensial untuk kemampuan yang potensial untuk tumbuh dan berkembang sesuai tumbuh dan berkembang sesuai dengan pola-pola yang sudah dengan pola-pola yang sudah tertentu.tertentu.

SSetiap individu mempunyai etiap individu mempunyai optimisme, dia dapat menerima optimisme, dia dapat menerima dirinya dan mencintai dirinya dalam dirinya dan mencintai dirinya dalam arti yang labih luas, menjadi pribadi arti yang labih luas, menjadi pribadi yang sukses.yang sukses.

Page 37: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

• Tingkah laku manusia didorong oleh usaha Tingkah laku manusia didorong oleh usaha untuk menemukan kebutuhan dasar baik untuk menemukan kebutuhan dasar baik fisiologis maupun psikologis. fisiologis maupun psikologis.

• Kebutuhan dasar seseorang adalah :Kebutuhan dasar seseorang adalah : 1. 1. kebutuhan untuk mencintai dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintaidicintai 2. 2. kebutuhan untuk merasakan bahwa kebutuhan untuk merasakan bahwa individu berguna untuk diri individu berguna untuk diri sendiri dan orang lain.sendiri dan orang lain.

Page 38: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

• Kebutuhan tidak terpenuhi : Kebutuhan tidak terpenuhi : individu akan individu akan mengembangkan identitas kegagalan. mengembangkan identitas kegagalan.

• Sebaliknya jika individu berhasil memperoleh Sebaliknya jika individu berhasil memperoleh kepuasan dalam memenuhi kebutuhan-kepuasan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya kebutuhannya : : individu akan individu akan mengembangkan identitas keberhasilan.mengembangkan identitas keberhasilan.

• Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengubah identitasnya dari identitas untuk mengubah identitasnya dari identitas kegagalan ke identitas keberhasilan.kegagalan ke identitas keberhasilan.

Page 39: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

• Kebutuhan tidak terpenuhi : Kebutuhan tidak terpenuhi : individu akan individu akan mengembangkan identitas kegagalan. mengembangkan identitas kegagalan.

• Sebaliknya jika individu berhasil memperoleh Sebaliknya jika individu berhasil memperoleh kepuasan dalam memenuhi kebutuhan-kepuasan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya kebutuhannya : : individu akan individu akan mengembangkan identitas keberhasilan.mengembangkan identitas keberhasilan.

• Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengubah identitasnya dari identitas untuk mengubah identitasnya dari identitas kegagalan ke identitas keberhasilan.kegagalan ke identitas keberhasilan.

Page 40: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

• Faktor tanggung jawab merupakan variabel Faktor tanggung jawab merupakan variabel yang sangat penting pada manusia. yang sangat penting pada manusia. Individu yang berusaha memperoleh Individu yang berusaha memperoleh kepuasan mencapai identitas keberhasilan kepuasan mencapai identitas keberhasilan menunjukkan tingkah laku yang menunjukkan tingkah laku yang bertanggung jawab.bertanggung jawab.

• Faktor penilaian individu tentang dirinya Faktor penilaian individu tentang dirinya merupakan hal yang sangat penting untuk merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan apakah dirinya termasuk menentukan apakah dirinya termasuk memiliki identitas keberhasilan atau memiliki identitas keberhasilan atau identitas kegagalan.identitas kegagalan.

Page 41: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

Dasar Dasar success identitysuccess identity adalah adalah

1. 1. RRightight,, yaitu norma-norma yang berlaku yaitu norma-norma yang berlaku

2. 2. RResponsibilityesponsibility,, yaitu kemampuan untuk memenuhi yaitu kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan pribadi tanpa menganggu kebutuhan kebutuhan pribadi tanpa menganggu kebutuhan

orang lainorang lain

3. 3. RRealityeality,, yaitu acuan nyata bagi pemenuhan yaitu acuan nyata bagi pemenuhan

kebutuhan pribadi. kebutuhan pribadi.

Agar individu dapat memenuhiAgar individu dapat memenuhi

kebutuhannya maka ia harus belajar tentang kebutuhannya maka ia harus belajar tentang

norma-norma, bertingkah laku secara bertanggung norma-norma, bertingkah laku secara bertanggung

jawab, serta memahami dan mampu menghadapi jawab, serta memahami dan mampu menghadapi

kenyataan.kenyataan.

Page 42: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

Asumsi Tingkah Laku BermasalahAsumsi Tingkah Laku Bermasalah Individu yang bermasalahIndividu yang bermasalah : : bertingkah bertingkah

laku tidak tepat laku tidak tepat karena karena ketidakmampuannya dalam memenuhi ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga ia kehilangan kebutuhannya, sehingga ia kehilangan sentuhan dengan realitas obyektif. sentuhan dengan realitas obyektif.

Individu tidak mampu melihat sesuatu Individu tidak mampu melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya, tidak dapat sesuai dengan realitasnya, tidak dapat melakukan atas kebenaran, tanggung melakukan atas kebenaran, tanggung jawab, dan realitasjawab, dan realitas, persepsi terhadap , persepsi terhadap kenyataan kacaukenyataan kacau

Page 43: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

Tingkah laku bermasalah pada individu dapat Tingkah laku bermasalah pada individu dapat disebabkan oleh : disebabkan oleh :

1. K1. Keterlibatan orang lain secara tidak eterlibatan orang lain secara tidak semestinya, tidak pernah belajar bertingkah semestinya, tidak pernah belajar bertingkah laku secara bertanggung jawablaku secara bertanggung jawab

2. K2. Kegagalan orang tua, guru, dan suasana egagalan orang tua, guru, dan suasana sekolah memenuhi kebutuhan cinta anak/sekolah memenuhi kebutuhan cinta anak/ siswasiswa

3. K3. Kegagalan individu memperoleh hubungan egagalan individu memperoleh hubungan yang baik dengan orang-orang yang amat yang baik dengan orang-orang yang amat penting bagi dirinya.penting bagi dirinya.

Page 44: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

Tujuan KonselingTujuan Konseling Secara umum tujuan konseling realitas adalah Secara umum tujuan konseling realitas adalah

membantu individu agar dapat mencapai membantu individu agar dapat mencapai kehidupan dengan success identity. kehidupan dengan success identity.

Kualitas pribadi sebagai tujuan konseling realitas Kualitas pribadi sebagai tujuan konseling realitas adalah individu yang memahami dunia riilnya dan adalah individu yang memahami dunia riilnya dan harus memenuhi kebutuhannya dalam kerangka harus memenuhi kebutuhannya dalam kerangka kerjakerja yang jelas yang jelas

Konseling realitas merupakan Konseling realitas merupakan wahana wahana mengajar mengajar atau melatih klien tentang apa yang seharusnya atau melatih klien tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam hidupnya. Jadi tujuannya adalah dilakukan dalam hidupnya. Jadi tujuannya adalah mengajar/melatih klien memenuhi kebutuhannya mengajar/melatih klien memenuhi kebutuhannya dengan mempergunakan dengan mempergunakan rightright, , responsibilityresponsibility, dan , dan realityreality..

Page 45: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

KKarakteristik konselor arakteristik konselor yang diperlukan :yang diperlukan :

1. K1. Konselor onselor mampu menunjukkan mampu menunjukkan keseluruhan keseluruhan individuindividu yang bertanggung jawab, yang dapat yang bertanggung jawab, yang dapat memenuhi memenuhi kebutuhannya kebutuhannya

2. K2. Konselor harus kuat, yakin, dapat menahan onselor harus kuat, yakin, dapat menahan tekanan dari permintaan klien untuk membenarkantekanan dari permintaan klien untuk membenarkan tingkah lakunya, tidak pernah menerima alasan-tingkah lakunya, tidak pernah menerima alasan- alasan dari tingkah laku irrasional klien. alasan dari tingkah laku irrasional klien.

Page 46: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

3. K3. Konselor harus hangat, sensitif terhadap onselor harus hangat, sensitif terhadap kemampuan kemampuan untuk memahami tingkah untuk memahami tingkah laku orang lain. laku orang lain.

4. K4. Konselor harus dapat bertukar pikiran onselor harus dapat bertukar pikiran dengan klien tentang perjuangannya, dengan klien tentang perjuangannya, dapat melihat bahwa seluruh individu dapat melihat bahwa seluruh individu dapat melakukan secara bertanggung dapat melakukan secara bertanggung jawab termasuk pada saat-saat yang sulit.jawab termasuk pada saat-saat yang sulit.

Page 47: KONSEP PENDEKTAN KONSELING

Multiple IntelegenMultiple IntelegenUNESCOUNESCO

1.1. Kecerdasan numerikalKecerdasan numerikal2.2. Kecerdasan werbalKecerdasan werbal3.3. Kecerdasan art/seniKecerdasan art/seni4.4. Kecerdasan kinestetik : gerakan tubuhKecerdasan kinestetik : gerakan tubuh5.5. Kecerdasan spasialKecerdasan spasial6.6. Kecerdasan interpersonalKecerdasan interpersonal7.7. Kecerdasan intrapersonalKecerdasan intrapersonal8.8. Kecerdasan natural : kealamanKecerdasan natural : kealamanDalam KTSP : pengembangan potensi kecerdasanDalam KTSP : pengembangan potensi kecerdasan

Page 48: KONSEP PENDEKTAN KONSELING