Konsep Membaca Dalam Bahasa Indonesia Hh

28
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana strategis (Renstra) Depdiknas 2010-2014 menekankan terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sehingga perlunya peran membaca dalam kehidupan sebagai warga Negara, apalagi peran kita sebagai Mahasiswa. Salah satunya meningkatkan cara membaca dengan baik. Seorang akan mendapatkan banyak wawasan pengetahuan dengan membaca. Hal ini tertuang dalam tujuan Negara Republik Indonesia dalam Undang- undang Dasar Negara alenia ke empat yang berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa. Membaca adalah cara paling tepat untuk belaja. Banyak cara dan teknik dalam membaca yang bisa gunakan. Setelah itu kita pun bisa mendapatkan manfaat dari apa yang sudah kita baca. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di dalam latar belakang di atas dapat difokuskan telaahnya pada 5 permasalahan : 1. Apakah membaca itu? 2. Apakah tujuan membaca? 3. Apa macam-macam membaca? 4. Bagaimana teknik membaca?

description

Konsep membaca tata bahasa indonesia

Transcript of Konsep Membaca Dalam Bahasa Indonesia Hh

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana strategis (Renstra) Depdiknas 2010-2014 menekankan terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sehingga perlunya peran membaca dalam kehidupan sebagai warga Negara, apalagi peran kita sebagai Mahasiswa. Salah satunya meningkatkan cara membaca dengan baik. Seorang akan mendapatkan banyak wawasan pengetahuan dengan membaca. Hal ini tertuang dalam tujuan Negara Republik Indonesia dalam Undang-undang Dasar Negara alenia ke empat yang berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa. Membaca adalah cara paling tepat untuk belaja. Banyak cara dan teknik dalam membaca yang bisa gunakan. Setelah itu kita pun bisa mendapatkan manfaat dari apa yang sudah kita baca.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan penjelasan di dalam latar belakang di atas dapat difokuskan telaahnya pada 5 permasalahan :

1. Apakah membaca itu?

2. Apakah tujuan membaca?

3. Apa macam-macam membaca?

4. Bagaimana teknik membaca?

5. Mengapa kita harus membaca?

BAB IIPembahasan 2.1. Pengertian Membaca

Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Membaca merupakan suatu proses aktifyang bertujuan dan memerlukan strategi. Hal ini didukung oleh beberapa definisi berikut ini. Depdikbud menuliskan bahwa membaca ialah proses pengolahan bacaan secara kritis, kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu. Definisi ini sesuai dengan membaca pada tingkat lanjut, yakni membaca kritis dan membaca kreatif. Richard C. Anderson, membaca adalah proses membentuk arti dari teks-teks tertulis. Burn, Roe dan Ross membaca merupakan proses penerimaan simbol oleh sensori, lalu menginterpretasikan simbol, atau kata yang dilihat atau mempersepsikan, mengikuti logika dan pola tatabahasa dari kata-kata yang ditulis penulis, mengenali hubungan antar simbol dan suara antara kata-kata dan apa yang ingin ditampilkan, menghubungkan kata-kata kembali kepada pengalaman langsung untuk memberikan kata-kata yang bermakna dan mengingat apa yang mereka pelajari dimasa lalu dan menggabungkan ide baru dan fakta serta menyetujui minat individu dan sikap yang merasakan tugas membaca. Juel (Sandajaja, 2005) mengartikan bahwa membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan. . Rooijakers Membaca merupakan suatu cara atau suatu sarana untuk memelihara tingkat pengetahuan sendiri serta untuk menambah pengetahuan baru.

Berdasarkan beberapa definisi di atas kelompok kami menyimpulkan bahwa membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isinya. Pengucapan tidak selalu dapat didengar, misalnya membaca dalam hati. Selanjutnya, membaca merupakan aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari menyimak, berbicara, dan menulis. Sewaktu membaca, pembaca yang baik akan memahami bahan yang dibacanya. Selain itu, dia bisa mengkomunikasikan hasil membacanya secara lisan atau tertulis. Dengan demikian, membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa lainnya. Jadi, membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, proses aktif, bertujuan, serta memerlukan strategi tertentu sesuai dengan tujuan dan jenis membaca.

2.2. Tujuan MembacaKegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang tentu memiliki tujuan tertentu. Namun pada dasarnya membaca memiliki dua tujuan. Yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum membaca adalah untuk mencari dan mendapatkan informasi dari sumber yang dibaca. Membaca memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh para penemu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian atau fakta (reading for details or facts).

2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal tersebut merupakan topic yang baik atau menarik. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for mains ideas).

3. Membaca untuk mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan (reading for sequence or organization).

4 .Membaca untuk mengetahui serta menemukan mengapa para tokoh merasakan. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inferensi).

5. Membaca untuk mengetahui dan menemukan apa-apa yang tidak bisa atau tidak wajar mengenai seorang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk mengelompokkan (reading for classify).

6. Membaca untuk mencari atau menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk menilai (reading tu evaluate).

7. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah. Membaca seperti ini disebut membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading for compare or contrasts).

2.3. Jenis - Jenis Membaca

Jenis-jenis membaca ada dua macam, yaitu: 1) membaca nyaring, dan 2) membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas: (a) membaca ekstensif, yang dibagi lagi menjadi: membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal, dan (b) membaca intensif, yang terdiri dari: membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi terdiri dari: membaca teliti, pemahaman, kritis, dan membaca ide-ide. Membaca telaah bahasa terdiri dari: membaca bahasa dan membaca sastra. Bila dibagankan, jenis-jenis membaca tersebut adalah sebagai berikut.

Membaca Membaca Membaca nyaring dalam hati Membaca Membaca

Ekstensif Intensif

Membaca Membaca Membaca Survei Telaah Isi Telaah Bacaan

Membaca Sekilas

Membaca Dangkal Membaca Teliti Membaca Bahasa Membaca Membaca Sastra

Pemahaman Membaca Kritis Membaca Ide-ideGambarJenis jenis membaca

Pada materi ini jenis membaca yang akan dibahas adalah membaca nyaring, membaca ekstensif, dan membaca intensif. Berikut ini akan dibahas satu persatu jenis-jenis membaca tersebut.A. Membaca NyaringMembaca nyaring (membaca bersuara) adalah suatu kegiatan membaca yang merupakan alat bagi pembaca bersama orang lain untuk menangkap isi yang berupa informasi bagi pengarang. Membaca nyaring adalah suatu kegiatan yang merupakan alat bagi pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. Jadi, membaca nyaring pada hakikatnya adalah proses melisankan sebuah tulisan dengan memperhatikan suara, intonasi, dan tekanan secara tepat, yang diikuti oleh pemahaman makna bacaan oleh pembaca.

Ada lima aspek dalam membaca nyaring yaitu:

(1) membaca dengan pikiran dan perasaan pengarang; (2) memerlukan keterampilan menafsirkan lambang-lambang grafis;(3) memerlukan kecepatan pandangan mata;(4) memerlukan keterampilan membaca, terutama mengelompokkan kata secara tepat; dan(5) memerlukan pemahaman makna secara tepat.

Dalam membaca nyaring, pembaca memerlukan beberapa keterampilan, antara lain: 1. Penggunaan ucapan yang tepat; 2. Pemenggalan frasa yang tepat; 3. Penggunaan intonasi, nada, dan tekanan yang tepat; 4. Penguasaan tanda baca dengan baik; 5. Penggunaan suara yang jelas; 6. Penggunaan ekspresi yang tepat; 7. Pengaturan kecepatan membaca; 8. Pengaturan ketepatan pernafasan; 9. Pemahaman bacaan; dan 10. Pemilikan rasa percaya diri.

B. Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif merupakan proses membaca yang dilakukan secara luas, bahan bacaan yang digunakan bermacam-macam dan waktu yang digunakan cepat dan singkat. Tujuan membaca ekstensif adalah sekadar memahami isi yang penting dari bahan bacaan dengan waktu yang singkat dan cepat. Jenis membaca ekstensif adalah; 1. Membaca survey, 2. Membaca sekilas, dan 3. Membaca dangkal. Berikut ini yang termasuk membaca ekstensif akan diuraikan satu persatu.

1. Membaca survey

Membaca survey merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk mengetahui gambaran umum isi dan ruang lingkup bahan bacaan. Kegiatan membaca survey ini misalnya melihat judul, pengarang, daftar isi, dan lainlain.

2. Membaca sekilas atau skimming Membaca Skimming adalah membaca dengan cepat untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat. Dalam hal ini pembaca melakukan kegiatan membaca secara cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan atau bagian-bagiannya. Membaca sekilas merupakan salah satu teknik dalam membaca cepat. Membaca skimming diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien dengan tujuan untuk mengetahui: (1) topik bacaan, (2) pendapat orang lain, misalnya pada sebuah tajuk rencana yang tertera pada sebuah surat kabar, mungkin cukup dengan membaca paragraph awal dan akhir kita biasanya sudah mengetahui kesimpulan tajuk rencana tersebut, (3) bagian penting tanpa membaca seluruhnya, (4) organisasi tulisan yaitu urutan ide pokok dan cara semua itu disusun dalam kesatuan pikiran dan mencari hubungan antarbagian bacaan itu, dan (5) menyegarkan apa yang pernah dibaca, misalnya dalam mempersiapkan ujian. Langkah-langkah membaca skimming:

1. Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut.

2. Perhatikan ilustrasi (gambar atau foto) untuk mendapatkan informasi lebih mengenai bacaan tersebut.

3. Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph4. Jangan membaca kata perkata, carilah kata kata kunci atau keyword ataupun kata penting dalam bacaan tersebut

5. Lalu, lanjutkan dengan berfikir mengenai arti bacaan tersebut.3. Membaca dangkal Membaca dangkal merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal dari bahan bacaan ringan yang kita baca. Tujuan membaca dangkal adalah untuk mencari kesenangan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.C. Membaca Intensif

Membaca intensif merupakan kegiatan membaca bacaan secara teliti dan seksama dengan tujuan memahaminya secara rinci. Membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis. Membaca intensif merupakan studi seksama, telaah teliti, serta pemahaman terinci terhadap suatu bacaan. Contohnya membaca telaah isi, membaca telaah bahasa.

C.1. Membaca Telaah Isi : 1. Membaca Teliti

Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.

2. Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang stkitar-stkitar atau norma-norma kesastraan (literary stkitards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction). 3. Membaca Kritis Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.

4. Membaca Ide

Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.

5. Membaca Kreatif

Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menangkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.

C.2. Membaca Telaah Bahasa :

1. Membaca Bahasa Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata dan mengembangkan kosakata.

2. Membaca Sastra Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra.

2.3 Teknik MembacaKeterampilan membaca yang perlu dilatihkan kepada siswa antara lain: latihan membaca dengan kecepatan tertentu, latihan mengukur kecepatan membaca, latihan menempatkan secara tepat titik pandang mata, latihan memperluas jangkauan pandang mata. Berikut ini beberapa teknik membaca dan penjelasannya.1. SQ3R SQ3R dikemukakan oleh Francis P. Robinson (seorang guru besar psikologi dari Ohio State University), tahun 1941. SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah, yaitu Survey, Question, Read, Recite (Recall), dan Review. Membaca dengan metode SQ3R ini sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan rasional. Berikut ini akan dibahas satu persatu tentang proses membaca dalam SQ3R tersebut.

a. S (Survey)Survey (menyelidiki) atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud untuk: 1) mempercepat menangkap arti, 2) mendapat abstrak, 3) mengetahui ide-ide yang penting, 4) melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebut, 5) mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan, dan 6) memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah. Dalam kegiatan survey (prabaca) ini dilakukan dalam beberapa menit tujuannya untuk mengenal keseluruhan anatomi buku. Caranya dengan membuka-buka buku secara cepat dan menyeluruh yang langsung tampak oleh mata. Kegiatan survey tersebut bertujuan untuk memperoleh kesan atau gagasan umum tentang isinya. Kegiatan survey ini selain dilakukan terhadap sebuah buku yang akan dibaca, juga dapat dilakukan untuk melihat suatu artikel di koran atau majalah. Ada beberapa macam survey, yaitu: survey buku, survey bab, survey artikel, survey kliping.Kegiatan pertama yang perlu dilakukan pada saat survey buku adalah memperhatikan judul buku dan mengajukan pertanyaan tentang topik yang terkandung di dalamnya. Lalu melihat nama penulis dan atributnya yang biasanya memberikan petunjuk isi tulisan. Untuk melihat aktualisasinya, lihat tahun penerbitannya. Kalau ada baca juga sampul buku bagian belakang yang memuat pesan penerbit mengenai hal penting dari buku. Sesudah itu kegiatan yang perlu dilakukan adalah: 1) telusuri daftar isi, 2) baca kata pengantar, 3) lihat tabel, grafik, dan lain-lain, 4) lihat apendiks, 5) telusuri indeks.

Berbagai kegiatan prabaca (survey) perlu dilakukan secara sekilas, minimal untuk mengenal seberapa tinggi tingkat keterpercayaan buku tersebut. Buku ilmiah yang baik minimal mengandung bagian-bagian buku tersebut. Setelah itu kita dapat menentukan sikap sejauh mana kita akan membaca buku tersebut. Apakah akan membaca bagian tertentu saja ataukah akan membacanya secara lengkap. Untuk itu, kita perlu melakukan kegiatan berikutnya, yaitu survey bab.

Survey bab dilakukan lebih teliti dibanding survey pada keseluruhan isi buku. Pada kegiatan survey bab ini, kita bisa mengamati subjudul-subjudul dan kaitannya, juga amati alat bantu visual yang ada di bab tersebut, misalnya: grafik, peta, dan lain-lain. Setelah itu kegiatan yang perlu dilakukan pada survey bab ini adalah: 1) membaca paragraf pertama dan terakhir, membaca ringkasan (bila ada), dan 3) membaca subjudul yang biasanya memperjelas isi bab tersebut.

Survey artikel perlu kita lakukan sebelum kita membaca artikel tersebut secara keseluruhan. Hal ini kita lakukan karena ada bermacam artikel. Ada artikel yang terus saja ditelan, ada yang perlu diuji kembali, ada yang perlu diringkas, ditimbang-timbang, atau mungkin langsung dibuang begitu saja. Survey artikel ini dapat dilakukan dengan tahapan: 1) membaca judul, 2) membaca semua subjudul, 3) mengamati tabel, 4) membaca kata pengantar, 5) membaca kalimat pertama subbab, dan 6) memilih bagian yang perlu atau tidak perlu untuk dibaca.

Survey kliping dilakukan untuk memilih bahan (kliping) baik dari surat kabar ataupun majalah yang benar-benar memenuhi kebutuhan atau keinginan kita. Kegiatan suvey kliping dilakukan dengan tahapan: 1) baca judul, 2) baca penulisnya agar dapat memperkirakan isinya dan dapat membuat keputusan untuk membaca atau tidak. Selanjutnya lakukan kegiatan seperti pada survey artikel. Dengan kegiatan survey tersebut kita dapat menentukan dengan cepat apakah kliping tersebut cocok dengan kebutuhan kita, sehingga perlu atau tidak untuk dibaca.

b. Q (Question)Bersamaan pada saat survey, ajukan pertanyaan-pertanyaan tentang isi bacaan, misalnya dengan mengubah judul dan subjudul menjadi sebuah pertanyaan. Kita dapat menggunakan 5W+1H (What, Who, Where, When, Why, dan How). Pada waktu survey buku, pertanyaan kita mungkin masih terlalu umum, tetapi pada waktu survey bab, pertanyaan kita akan lebih khusus. Tujuan pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah membuat (pembaca lebih aktif dan lebih mudah menangkap gagasan yang ada. Selain itu, pertanyaan- pertanyaan tersebut akan membangkitkan keingintahuan kita, sehingga lebih meningkatkan pemahaman dan mempercepat penguasaan seluruh isi bab. c. R (Read)Read (membaca) merupakan langkah ketiga, bukan langkah pertama atau satu-satunya langkah. Pada langkah ketiga ini membaca mencari jawaban berdasarkan pertanyaan-pertanyaan. Pada tahap ini konsentrasikan pada penguasaan ide pokok. Kita dapat sedikit memperlambat cara membaca pada bagian-bagian yang kita anggap penting dan mempercepatnya pada bagian yang kurang atau tidak penting. Konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide pokoknya serta mengetahui detail yang penting.d. R ( Recite / Recal) Pada kegiatan recite atau recall (mendaras) kita berusaha untuk memperkokoh perolehan kita dari membaca. Pada kegiatan ini apa yang telah diperoleh dihubungkan dengan informasi yang diperoleh sebelumnya dan kita bersiap diri untuk pembacaan selanjutnya. Pada kesempatan ini kita juga dapat membuat catatan seperlunya. Jika masih mengalami kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali lagi. Sekalipun bahan itu mudah dimengerti, tahap mengutarakan kembali hal-hal penting itu jangan dilewatkan agar tidak mudah dilupakan. Pada tahap ini disediakan waktu setengah dari waktu untuk membaca. Hal ini bukan berarti pemborosan waktu, melainkan memang penting untuk tahap ini.

e. R (Review)Review atau mengulangi merupakan kegiatan untuk melihat kembali keseluruhan isi buku. Kegiatan ini bertujuan untuk menelusuri kembali judul dan subjudul-subjudul atau bagian-bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Tahap ini selain membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang barangkali kita terlewati sebelum ini. Pada langkah kelima ini berusahalah untuk memperoleh penguasaan bulat, menyeluruh, dan kokoh atas bahan.

2. Teknik Baca Tatap atau Scanning

Teknik baca-tatap atau scanning atau dikenal juga dengan istilah sepintas, yaitu suatu teknik pembacaan sekilas cepat tetapi teliti dengan maksud untuk memperoleh informasi khusus/tertentu dari bacaan. Pembaca yang menggunakan teknik ini akan langsung membaca bagian tertentu dari bacaannya yang berisi informasi/fakta yang diperlukannya tanpa menghiraukan bagian-bagian lain yang dianggapnya tidak relevan. Teknik scanning biasa digunakan untuk hal-hal berikut:1)mencari nomor telepon;2)mencari makna kata tertentu dalam kamus;3)mencari keterangan tentang suatu istilah pada ensiklopedia;4)mencari entri atau rujukan sesuatu hal pada indeks;5)mencari definisi sebuah konsep menurut para pakar tertentu;6)mencari data-data statistik;7)mencari acara siaran TV, daftar perjalanan, dokter jaga, dsb

3. Teknik Membaca Layap atau Skimming Teknik baca-layap atau skimming atau dikenal dengan istilah membaca sekilas, yaitu membaca dengan cepat atau menjelajah untuk memperoleh gambaran umum isi buku atau bacaan lainnya secara menyeluruh. Selain itu, teknik ini juga dapat dipergunakan sebagai dasar memprediksi (menduga), apakah suatu bacaan atau bagian-bagian tertentu dari bacaannya itu berisi informasi tertentu. Seorang pembaca yang menggunakan teknik skimming hanya memetik ide-ide pokok bacaan atau hal-hal penting atau intisari suatu bacaan.

4. Teknik Baca Lompat atau SkippingTeknik baca-lompat atau skipping, yaitu membaca dengan loncatan-loncatan. Maksudnya, bagian-bagian bacaan yang dianggap tidak relevan dengan keperluannya atau bagian-bagian bacaan yang sudah dikenalnya/dipahaminya tidak dihiraukan. Bagian bacaan yang demikian dilompati untuk mencapai efektivitas dan efisiensi membaca. Keempat teknik membaca di atas, pada umumnya jarang dipergunakan dalam bentuk tunggal atau berdiri sendiri, melainkan dipadukan dengan teknik-teknik lainnya. Bahkan sering terjadi keempat teknik ini dipergunakan sekaligus secara bergiliran dalam suatu kegiatan membaca. Yang penting bagi pembaca adalah bagaimana dia dapat memilih, menentukan, dan menggunakan teknik membaca yang tepat/cocok denan sifat informasi yang diperlukannya sehingga memenuhi tuntutan efektifitas dan efisiensi membaca.Di samping teknik-teknik membaca di atas, kita juga perlu menguasi metode-metode membaca yang efektif dan efisien. Metode-metode tersebut misalnya membaca frase, metode PQ3R, metode PQRST, dan lain-lain. 2.4. Kendala dalam Membaca

Metode membaca dengan baik memberi banyak keuntungan bagi setiap orang. Hal ini sangat menguntungkan bagi kita yang memerlukan banyak informasi, namun tidak memiliki waktu yang banyak untuk membaca.

Untuk bisa membaca baik, ada teknik-teknik khusus yang harus dikuasai. Memang tidak semua orang akan langsung mahir untuk membaca baik. Keterampilan ini membutuhkan latihan yang mungkin bisa sampai berulang-ulang agar seseorang dapat menguasai teknik-teknik yang tepat dalam membaca cepat. Latihan-latihan ini dipandang penting untuk dilakukan karena biasanya seseorang yang baru pertama kali belajar membaca cepat akan menemui beberapa masalah yang bisa menjadi penghambat dalam membaca cepat.

Kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki seseorang dalam membaca pun secara tidak sadar bisa menjadi penghambat untuk bisa membaca dengan baik. Kebiasaan-kebiasaan yang biasanya sudah dimiliki selama bertahun-tahun ini di antaranya:

1. Vokalisasi atau bergumam ketika membaca;

2. Membaca dengan menggerakkan bibir namun tidak bersuara (komat-kamit);

3. Kepala yang bergerak searah dengan arah tulisan yang dibaca;

4. Jari-jari tangan yang selalu menunjuk tulisan yang dibaca (finger pointing);

5. Gerakan mata yang selalu kembali ke kata-kata sebelumnya atau mengulang membaca kalimat dari depan (Regretio);

6. Melafalkan kata dipikiran ketika membacanya (subvokalisasi);

7. Kosakata yang kurang; dan8. Minat dan konsentrasi yang kurang untuk membaca.

Kebiasaan-kebiasaan ini menjadi penghambat karena kecepatan membaca, melakukan gerakan, dan bersuara tidaklah sama. Melakukan suatu gerakan maupun bersuara pada waktu membaca membutuhkan waktu yang lebih banyak daripada membaca tulisan. Demikian pula dengan membaca dalam hati. Dengan membaca dalam hati, kita cenderung memerhatikan pelafalan, bukan makna yang terkandung dalam bacaan tersebut.

Untuk mengatasi masalah-masalah ini, usahakan untuk mencegah bibir, jari-jari tangan, dan kepala untuk bergerak pada saat membaca. Cara pencegahannya bisa dengan mengatupkan bibir, memasukkan tangan ke dalam saku atau memegangi kepala pada waktu membaca. Sedangkan untuk menghindari supaya tidak bersuara pada waktu membaca adalah dengan merasakan getaran suara di leher. Dengan meletakkan tangan di leher, akan diketahui apakah kita bersuara atau tidak. Membaca dalam hati memang tidak bisa dicegah, tetapi usahakan supaya tidak memerhatikan pelafalannya.

Selain masalah-masalah yang tersebut di atas, ada beberapa masalah lain yang berkaitan dengan materi bacaan yang kita baca, misalnya:

1. Kepadatan dan beragamnya informasi yang disajikan oleh bacaan, misalnya seperti yang terdapat pada koran dan majalah;

2. Bentuk kalimat yang formal, kaku, dan bahasa yang susah dipahami serta berbelit-belit, misalnya seperti dalam korespondensi, perundang-undangan;

3. Baik buruknya tulisan, jika ditulis tangan;

4. Format, susunan kalimat yang tidak baik dan jumlah halaman yang banyak, misalnya seperti dalam laporan-laporan;

5. Faktor teknis, jika dalam e-mail dan teleteks;

6. Terlalu panjang dan detail, misalnya dalam perincian dan laporan keuangan yang sebagian besar berupa angka.

Meskipun ada banyak masalah yang bisa menjadi penghambat dalam belajar membaca, tidak berarti tidak ada jalan keluarnya. Berikut ini ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi masalah-masalah dalam membaca cepat.

1. Miliki kosakata yang luas

Jika saat ini Anda masih memiliki kosakata yang terbatas, ada cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya, yaitu dengan menyiapkan catatan kata-kata baru yang belum Anda ketahui. Setelah itu, carilah artinya di dalam kamus. Perbendaharaan kata yang banyak sangat membantu dalam memahami suatu bacaan.

2. Sikap tubuh

Membaca memang memerlukan konsentrasi yang tinggi. Tidak jarang pembaca justru berada dalam posisi tegang. Kondisi yang seperti ini justru menjadi penghambat. Untuk itu, ambilah posisi santai saat membaca.

3. Membaca sepintas lalu

Dengan membaca sepintas lalu, Anda bisa mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi.

4.Konsentrasi

Konsentrasi yang penuh menghindarkan Anda dari melamun atau pikiran yang melayang-layang. Kesulitan dalam berkonsentrasi menunjukkan kecepatan membaca yang rendah. Untuk itu, usahakan agar selalu berkonsentrasi ketika membaca cepat.

5. Retensi/mengingat kembali informasi dari bacaaan

Mengingat kembali informasi yang baru saja Anda baca bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi, maupun menulis kembali informasi yang sudah diterima.

6.Tujuan dari membaca itu sendiri

Dengan menentukan tujuan dari membaca, Anda akan mengetahui apakah bacaan tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda atau seperti yang Anda inginkan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca sangat efektif dilakukan. Kendala dalam membaca sangat mungkin terjadi sehingga kita memerlukan waktu dan latihan-latihan supaya kita bisa menguasai teknik membaca cepat. Selain itu konsentrasi, motivasi dan tujuan membaca sangat mendukung untuk bisa mahir dalam membaca.

BAB III

PenutupanKesimpulan Membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isinya. Pengucapan tidak selalu dapat didengar, misalnya membaca dalam hati. Selanjutnya, membaca merupakan aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari menyimak, berbicara, dan menulis. Sewaktu membaca, pembaca yang baik akan memahami bahan yang dibacanya. Selain itu, dia bisa mengkomunikasikan hasil membacanya secara lisan atau tertulis. Dengan demikian, membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa lainnya. Jadi, membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, proses aktif, bertujuan, serta memerlukan strategi tertentu sesuai dengan tujuan dan jenis membaca.Saran Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca lebih memahami konsep membaca, teknik membaca, macam-macam membaca, tujuan dan manfaat membaca. Dengan demikian bertambah minat membaca dan keterampilan berbahasa si pembaca. Selain itu, diharapkan para pembaca dapat mempraktikkan cara membaca yang baik.

Daftar Pustaka . 2013. Teknik Membaca Cepat Skimming dan Scanning . Dalam http://perpustakaan.narotama.ac.id/2013/01/11/teknik-membaca-cepat-skimming-dan-scanning/. Diunduh 4 Oktober 2013. Yani, Sutri. 2013. Pengertian dan Tujuan Membaca . Dalam http://zutry.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-tujuan-membaca.html. Diunduh 5 Oktober 2013 Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Pandawa, nurhayati. 2009. Pembelajaran Membaca. Dalam nasuprawoto.files.wordpress.com/2010/10/pembelajaran-membaca.pdf. Di unduh 4 Oktober 2013Daftar isi

Kata Pengantar ....i

Daftar isi iiBAB I11.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah1BAB II22.1. Pengertian Membaca22.2.Tujuan Membaca32.3.Jenis - Jenis Membaca32.3 Teknik Membaca72.4. Kendala dalam Membaca11BAB III15Kesimpulan15Saran15

TOC \t "gambar rezky,1,gambar rezky 1,2"

Gambar4Jenis jenis membaca4