peraturan bupati tata cara izin hh kab belu.doc

48
BUPATI BELU PERATURAN BUPATI BELU NOMOR TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU PADA HUTAN HAK DAN LAHAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Pasal 4 ayat (6) Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Hak dan Lahan Masyarakat, perlu mengatur tentang Tata Cara Pemberian Izin dimaksud; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Hak dan Lahan Masyarakat; Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 2. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik

Transcript of peraturan bupati tata cara izin hh kab belu.doc

BUPATI BELU

PERATURAN BUPATI BELUNOMOR TAHUN 2011 TENTANG

TATA CARA IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU PADA HUTAN HAK DAN LAHAN MASYARAKATDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELU,

Menimbang:a.bahwa dalam rangka menindaklanjuti Pasal 4 ayat (6) Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Hak dan Lahan Masyarakat, perlu mengatur tentang Tata Cara Pemberian Izin dimaksud;

b.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Hak dan Lahan Masyarakat;

Mengingat :1.Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

2.Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

3.Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);

4. undang-Undang................

4.Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

5.Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);

6.Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4359);

7.Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8.Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888);

9.Undang Undang Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4453);

11. Peraturan Pemerintah................

11.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

14.Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.26/Menhut-II/2005 tanggal 16 Agustus 2005 tentang Pedoman Pemanfaatan Hutan Hak;

15.Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.51/Menhut-II/2006 tentang Penggunaan Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) Untuk Pengangkutan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari Hutan Hak sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2007 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.51/Menhut-II/2006 tentang Penggunaan Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) Untuk Pengangkutan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari Hutan Hak;

16.Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.04-PW.03 Tahun 1984 tentang Wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil;

17.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pedoman Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah;

18. Peraturan Daerah................

18.Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 18 Tahun 2008 tentang Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan Hak dan Lahan Masyarakat (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2008 Nomor 018 Seri E Nomor 010, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 0026);

19.Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 07 Tahun 2007 tentang Retribusi Penggantian Biaya Administrasi (Lembaran Daerah Kabupaten Belu Tahun 2007 Nomor 07);

20.Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belu Tahun 2008 Nomor 17);

21.Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belu Tahun 2008 Nomor 04, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belu Nomor 20) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 4 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belu Tahun 2010 Nomor 04, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belu Nomor 45);

22.Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 8 Tahun 2010 tentang Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Hak dan Lahan Masyarakat (Lembaran Daerah Kabupaten Belu tahun 2010 Nomor 08);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:TATA CARA IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU PADA HUTAN HAK DAN LAHAN MASYARAKAT.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1.Daerah adalah Kabupaten Belu.

2.Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Belu.

3. Bupati

3.Bupati adalah Bupati Belu.

4.Dinas Kehutanan adalah Dinas Kehutanan Kabupaten Belu.

5.Kepala Dinas Kehutanan adalah Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Belu.

6.Hutan Hak adalah hutan yang berada pada tanah yang telah dibebani hak atas tanah, yang dibuktikan dengan alas title atau hak atas tanah, yang lazim disebut hutan rakyat yang di atasnya didominasi oleh pepohonan dalam suatu ekosistem yang ditunjuk oleh Bupati.

7.Lahan masyarakat adalah lahan perorangan atau masyarakat di luar kawasan hutan yang dimiliki/digunakan oleh masyarakat berupa pekarangan, lahan pertanian dan kebun.

8.Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang diberi wewenang untuk menerbitkan izin.

9.Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.

10.Surat Keterangan Kepemilikan adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh kepala desa setempat berisi penjelasan tentang pemohon dan atau pemilik hasil hutan yang akan dimanfaatkan.

11.Pemanfaatan hasil hutan kayu, yang selanjutnya disingkat PHHK adalah kegiatan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dengan tidak merusak lingkungan.

12.Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, yang selanjutnya disingkat PHHBK adalah kegiatan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa bukan kayu dengan tidak merusak lingkungan.

13.Penebangan hasil hutan kayu adalah proses penebangan pohon dan pembagian batang menjadi sortimen-sortimen tertentu yang dilakukan dengan gergaji, kapak dan/atau alat penebangan pohon lainnya.

14.Pemungutan hasil hutan kayu dan/atau bukan kayu adalah kegiatan mengambil hasil hutan baik berupa kayu dan/atau bukan kayu dengan batas waktu, luas dan/atau volume tertentu.

15.Pengumpulan hasil hutan kayu dan/atau bukan kayu adalah kegiatan mengumpulkan hasil hutan baik berupa kayu dan/atau bukan kayu hasil penebangan/pemungutan di sekitar daerah kerja bersangkutan.

16. Izin

16.Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu, yang selanjutnya disingkat IPHHK adalah izin yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu pada hutan hak dan lahan masyarakat melalui kegiatan penebangan, pengumpulan, pemungutan, penampungan dan pengangkutan.

17.Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu, yang selanjutnya disingkat IPHHBK adalah izin yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan bukan kayu pada hutan hak dan lahan masyarakat melalui kegiatan penebangan, pengumpulan, pemungutan, penampungan dan pengangkutan.

18.Izin Penampungan adalah izin yang diberikan kepada koperasi, yayasan atau badan hukum lainnya untuk menampung dan mendistribusikan hasil hutan kayu dan/atau hasil hutan bukan kayu.

19.Hasil hutan adalah benda-benda hayati yang berupa hasil hutan kayu, yang selanjutnya disingkat HHK, dan hasil hutan bukan kayu, yang selanjutnya disingkat HHBK selain tumbuhan dan satwa liar.

20.Kayu Rakyat adalah kayu yang berasal dari pohon yang ditanam dan tumbuh di lahan/pekarangan yang dibebani hak atas tanah.

21.Hasil Hutan Kayu yang berasal dari hutan hak dan lahan masyarakat yang selanjutnya disebut kayu rakyat adalah kayu bulat atau kayu olahan yang berasal dari pohon yang tumbuh karena hasil budidaya atau secara alamiah di atas hutan hak dan/atau lahan masyarakat.

22.Hasil Hutan Bukan Kayu yang berasal dari hutan hak dan lahan masyarakat adalah hasil hutan bukan kayu yang berasal dari pohon yang tumbuh karena hasil budidaya atau secara alamiah di atas hutan hak dan/atau lahan masyarakat.

23.Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan, yang selanjutnya disingkat SKSHH adalah dokumen-dokumen yang merupakan bukti legalitas atas hasil hutan pada setiap segmen dalam penatausahaan hasil hutan.

24.Pengangkutan hasil hutan kayu dan/atau hasil hutan bukan kayu adalah usaha membawa hasil hutan dari lokasi penebangan ke tempat pengumpulan/penampungan atau konsumen.

25.Survey Lapangan adalah kegiatan pengukuran, pengamatan dan pencatatan terhadap hasil hutan kayu dan/atau hasil hutan bukan kayu yang berada pada hutan hak dan lahan masyarakat.

26. Laporan.

26.Laporan Hasil Survey, yang selanjutnya disingkat LHS adalah hasil pengolahan data dari pelaksanaan kegiatan survey lapangan terhadap hasil hutan kayu dan/atau hasil hutan bukan kayu yang berada pada hutan hak dan lahan masyarakat.

27.Pejabat Penerbit Dokumen Angkutan adalah pegawai yang bekerja di bidang kehutanan baik Pegawai Negeri Sipil maupun bukan Pegawai Negeri Sipil, yang memiliki kualifikasi sebagai Pengawas Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang di angkat dan diberi wewenang untuk menerbitkan dokumen angkutan.

BAB II

SUBYEK PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DAN HASIL HUTAN BUKAN KAYUPasal 2

IPHHK dan IPHHBK dapat diberikan kepada :

a.Perorangan

b.Yayasan

c.Koperasi

d.Badan hukum lainnya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IIIPERSYARATAN PEMBERIAN IZIN PEMANFAATAN

Bagian Pertama

Kegiatan Penebangan Hasil Hutan Kayu dan

Pemungutan Hasil Hutan Bukan KayuPasal 3

Pengajuan permohonan IPHHK untuk kegiatan penebangan, harus memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis.

Pasal 4

Persyaratan Administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 adalah sebagai berikut :

a.Fotokopi bukti hak atas tanah dalam bentuk sertifikat atau Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dan atau akta lainnya yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.

b.Surat Keterangan Kepala Desa/Lurah setempat yang berisi status kependudukan dan kepemilikan hasil hutan kayu. (Model Izin 1).

c.Sketsa/Denah Lokasi Tempat Tumbuh Pohon/Kayu atau Hasil Hutan Bukan Kayu. (Model Izin 2).

d.Fotokopi bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir.

e. Surat Keterangan..

e.Surat Keterangan Jual Beli Hasil Hutan yang ditandatangani oleh penjual dan pembeli diketahui oleh Kepala Desa/Lurah. (Model Izin 3).

Pasal 5

Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 adalah sebagai berikut :

a.Penebangan HHK pada hutan hak dan/atau lahan masyarakat diberikan pada areal dengan kemiringan lapangan kurang dari 40% atau 45 derajat.

b.Penebangan HHK dilakukan terhadap pohon dengan diameter batang setinggi dada minimal 22 sentimeter.

c.Pohon yang akan ditebang tidak berada pada pada radius atau jarak sebagai berikut :

-500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau.

-200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa.

-100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai.

-50 (lima puluh) meter dari tepi anak sungai.

-2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang;

-130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah dari tepi pantai.

d.Telah melakukan penanaman dan pemeliharaan kembali pohon sekurangkurangnya 2 (dua) pohon setiap penebangan 1 (satu) pohon pada periode izin sebelumnya secara swadaya yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Penanaman Kembali oleh Petugas Kehutanan setempat atau petugas kehutanan yang ditunjuk. (Model Izin 4).

Bagian Kedua

Pengumpulan dan Penampungan Hasil Hutan Pasal 6

(1)Izin pengumpulan dan/atau penampungan hasil hutan diberikan kepada :

a.Yayasan.

b.Koperasi.

c.Badan hukum lainnya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(2)Tempat pengumpulan dan/atau penampungan hasil hutan dapat berupa Industri Pengolahan Hasil Hutan atau Usaha Jual Beli Hasil Hutan.

(3) Izin Pengumpulan.

(3)Izin pengumpulan dan/atau penampungan hasil hutan diberikan setelah lokasi penampungan dimaksud telah mendapatkan rekomendasi kelayakan lingkungan dari instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(4)Setiap tempat pengumpulan dan/atau penampungan hasil hutan dapat ditempatkan Petugas Kehutanan untuk melakukan pemantauan keluar atau masuknya hasil hutan pada tempat pengumpulan/penampungan dimaksud sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bagian Kedua

Pengangkutan Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan kayu

Pasal 7

Persyaratan kegiatan pengangkutan HHK dan hasil HHBK adalah sebagai berikut :

a.Hasil hutan yang diangkut berasal dari perizinan yang sah.

b.Hasil hutan yang diangkut memiliki bukti kepemilikan yang sah.

c.Hasil hutan yang diangkut dilengkapi dengan dokumen SKSHH berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 8

Jenis dokumen SKSHH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Huruf c. adalah :

a.Surat Keterangan Sah Kayu Bulat (SKSKB).

b.Surat Keterangan Asal Usul (SKAU)

c.Surat Keterangan Asal Usul Hasil Hutan Bukan Kayu (SKAU-HHBK).

d.Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO).

e.Faktur Angkutan Hasil Hutan Bukan Kayu (FA-HHBK).

f.Faktur Angkutan Kayu Bulat (FA-KB).

g.Nota/Kuitansi penjualan bermaterai yang berlaku di masyarakat.

h.Daftar Pengeluaran Hasil Hutan, digunakan khusus untuk pengangkutan HHK kurang dari 5 (lima) meter kubik untuk memenuhi kebutuhan dalam wilayah Kabupaten Belu, dan HHBK kurang dari 5 (lima) ton.

BAB IV TATA CARA ...BAB IVTATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN

Bagian Pertama

Permohonan Untuk Kegiatan Penebangan/

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu/Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu

Pasal 9

(1)Pemohon mengajukan permohonan Penerbitan IPHHK/IPHHBK dan Pemeriksaan lapangan kepada Kepala Dinas Kehutanan dengan tembusan disampaikan kepada Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH), Kepala Desa dan Camat dimana lokasi hasil hutan berada. (Model Izin 5).

(2)Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah menerima permohonan, Kepala Dinas Kehutanan menugaskan KRPH dan/atau Petugas Kehutanan lainnya untuk melaksanakan Pemeriksaan Lapangan.

(3)Pemeriksaan lapangan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2), dilakukan bersama-sama dengan pemohon.

(4)Biaya Pemeriksaan Lapangan dibebankan kepada pemohon yang besarannya disesuaikan sekurang-kurangnya sama dengan standar biaya perjalanan dinas dalam daerah berdasarkan peraturan yang berlaku.

(5)Hasil pelaksanaan pemeriksaan lapangan sebagaimana dimaksud pada Ayat (3), dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan Lapangan (BAHPL), yang menyatakan layak tidaknya hasil hutan dilakukan penebangan/ pemanfaatan. (Model Izin 6).

(6)Berdasarkan BAHPL sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) yang menyatakan hasil hutan layak dilakukan penebangan/ pemanfaatan, Kepala Dinas Kehutanan menerbitkan IPHHK/IPHHBK selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya BAHPL. (Model Izin 7).

(7)Bilamana BAHPL menyatakan tidak layak, Kepala Dinas Kehutanan menerbitkan Surat Pemberitahuan Penolakan Penerbitan IPHHK/IPHHBK disertai alasan-alasan dan usul/saran seperlunya, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya BAHPL.

Bagian Kedua..

Bagian Kedua

Permohonan Izin Penampungan Hasil Hutan Kayu

dan/atau Hasil Hutan Bukan Kayu

Pasal 10

(1)Pemohon mengajukan permohonan penerbitan izin penampungan HHK dan/atau HHBK kepada Kepala Dinas Kehutanan (Model Izin 8), dilampiri dengan :

a.Rekomendasi Kelayakan Lingkungan dari instansi berwenang sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Ayat (5) Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 8 Tahun 2010 dan Pasal 6 Ayat (3) Peraturan ini.

b.Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU).

c.Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bidang Hasil Hutan Kayu dan/atau Bukan Kayu.

d.Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

e.Fotokopi Izin Ganggguan/HO.

f.Fotokopi Tanda Daftar Gudang (TDG) atau Tanda Daftar Industri (TDI).

(2)Permohonan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) diatas ditujukan kepada Kepala Dinas Kehutanan dengan tembusan disampaikan kepada :

a.Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Belu.

b.Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu.

c.Camat pada lokasi penampungan dimaksud.

d.Kepala Desa/Lurah lokasi penampungan dimaksud.

e.Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH)/UPT Dinas Kehutanan lokasi penampungan dimaksud.

(3)Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya permohonan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Kepala Dinas Kehutanan menerbitkan Surat Izin Penampungan Hasil Hutan Kayu dan/atau Surat Izin Penampungan Hasil Hutan Bukan Kayu. (Model Izin 9).

(4)Kepala Dinas Kehutanan dapat menolak Permohonan Izin Penampungan dengan pertimbangan khusus.

(5)Pertimbangan khusus sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) di atas berupa Lokasi Penampungan yang dimohon berhimpitan langsung dan/atau berdekatan dengan wilayah kawasan hutan dalam rangka menghindari ancaman terhadap keberadaan kawasan hutan dan hasil hutan yang berasal dari dalam kawasan hutan.

Bagian Ketiga ..

Bagian Ketiga

Permohonan Untuk Kegiatan Pengangkutan Hasil Hutan Kayu

dan/atau Hasil Hutan Bukan Kayu

Pasal 11

(1)Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis kepada Penerbit Dokumen Angkutan dengan tembusan disampaikan kepada Kepala Dinas Kehutanan, dilampiri dengan :

a.Identitas pemohon.

b.Fotokopi bukti kepemilikan hasil hutan.

c.Fotokopi Izin Pemanfaatan Hasil Hutan.

d.Daftar Kayu Bulat (DKB) dan/atau Daftar Kayu Olahan (DKO) dan/atau Daftar Hasil Hutan Bukan Kayu (DHHBK).

e.Berita Acara Perubahan Bentuk Hasil Hutan (BAPBHH) khusus hasil hutan kayu yang telah diolah dari kayu bulat menjadi kayu olahan. (Model Izin 10).

f.Surat Pernyataan bermaterai cukup yang memuat identitas pemohon, nama dan alamat/tujuan pengangkutan hasil hutan, jenis dan identitas alat angkut yang akan digunakan, dan pernyataan akan mematuhi segala ketentuan yang berlaku dibidang penatausahaan hasil hutan. (Model Izin 11).

(2)Selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah menerima permohonan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Penerbit Dokumen Angkutan melakukan pemeriksaan fisik hasil hutan yang akan diangkut.

(3)Hasil pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada Ayat (2), dituangkan dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan Fisik Hasil Hutan (BAPFHH). (Model Izin 12).

(4)Bilamana hasil pemeriksaan fisik sesuai dengan DKB dan/atau DKO atau DHHBK serta BAPBHH maka Penerbit Dokumen Angkutan dapat menandatangani DKB dan/atau DKO atau DHHBK serta BAPBHH.

(5)Pada saat pemeriksaan fisik hasil hutan, Penerbit Dokumen Angkutan dapat diwakili atau dibantu oleh satu orang atau lebih Petugas Kehutanan.

(6)Penerbit Dokumen Angkutan dapat menerbitkan dokumen angkutan hasil hutan di lokasi/tempat hasil hutan yang akan diangkut setelah pemeriksaan fisik sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) selesai dilaksanakan.

Bab V

BAB VJANGKA WAKTU IZIN PEMANFAATAN DAN

IZIN PENAMPUNGAN HASIL HUTANBagian Pertama

Jangka Waktu dan Tata Cara Perpanjangan Izin Pemanfaatan

Pasal 12

(1)Jangka waktu IPHHK dan/atau IPHHBK pada hutan hak dan/atau lahan masyarakat diberikan paling lama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang untuk paling lama 1 (satu) bulan berikut sejak berakhirnya masa berlaku izin.

(2)Pemegang IPHHBK dan/atau IPHHBK yang akan melakukan perpanjangan IPHHK dan/atau IPHHBK sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) di atas, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sebelum masa berlakunya berakhir wajib menyampaikan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas Kehutanan dilampiri dengan fotokopi IPHHK dan/atau IPHHBK yang akan diperpanjang. (Model Izin 13).

(3)Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya permohonan perpanjangan IPHHK dan/atau IPHHBK, Kepala Dinas Kehutanan menugaskan KRPH dan/atau Petugas Kehutanan lainnya untuk melaksanakan pemeriksaan sisa perdediaan hasil hutan yang tercantum pada IPHHK dan/atau IPHHBK dimaksud.

(4)Hasil Pemeriksaan sisa persediaan hasil hutan sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) di atas dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Sisa Persediaan Hasil Hutan dan disampaikan kepada Kepala Dinas Kehutanan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah melaksanakan pemeriksaan. (Model Izin 14).

(5)IPHHK dan/atau IPHHBK yang akan diperpanjang sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dapat diberikan dengan ketentuan sebagaimana diatur pada Pasal 7 Ayat (2) dan Pasal 8 Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 8 Tahun 2010 serta berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Sisa Stok Hasil Hutan sebagaimana dimaksud pada Ayat (4) di atas.

(6)Kepala Dinas Kehutanan menerbitkan Perpanjangan IPHHK dan/atau IPHHBK paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya Berita Acara Pemeriksaan Sisa Persediaan Hasil Hutan. (Model Izin 15).

(7)Pengajuan permohonan perpanjangan IPHHK dan/atau IPHHBK yang dilakukan setelah masa berlakunya berakhir tidak dapat dipertimbangkan untuk diterbitkan Surat Perpanjangan.

(8)Bagi Pemegang IPHHK dan/atau IPHHBK yang telah diperpanjang, dalam waktu 1 (satu) wajib melakukan kegiatan pengolahan dan pengangkutan seluruh hasil hutan yang tercantum pada IPHHK dan/atau IPHHBK ke tempat tujuan atau ke tempat penampungan sementara dengan menggunakan dokumen angkutan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Bagian Kedua.

Bagian Kedua

Jangka Waktu dan Tata Cara Perpanjangan

Izin Penampungan Hasil Hutan

Pasal 13

(1)Izin Penampungan Hasil Hutan Kayu dan/atau Hasil Hutan Bukan Kayu diberikan paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku.

(2)Persyaratan dan prosedur perpanjangan Izin Penampungan Hasil Hutan Kayu dan/atau Hasil Hutan Bukan Kayu adalah sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 Peraturan ini.

BAB VILARANGAN DAN SAKNSI ADMINISTRASIBagian Pertama

Larangan

Pasal 14

(1)Barangsiapa yang tidak memiliki Izin Penampungan Hasil Hutan Kayu dan/atau Hasil Hutan Bukan Kayu atau masa berlaku Izin Penampungan Hasil Hutan Kayu dan/atau Hasil Hutan Bukan Kayu yang dimiliki telah berakhir masa berlakunya, dilarang melakukan kegiatan penampungan hasil hutan.

(2)Barang siapa yang belum memiliki IPHHK dan/atau IPHHBK dilarang melakukan kegiatan penebangan hasil hutan kayu dan atau pemungutan hasil hutan bukan kayu.

(3)Barang siapa yang belum memiliki IPHHK dan/atau IPHHBK serta Dokumen Angkutan sebagaimana peraturan yang berlaku, dilarang melakukan kegiatan pengangkutan hasil hutan kayu dan/atau hasil hutan bukan kayu.

Bagian Kedua

Sanksi Administrasi

Pasal 15

Barang siapa yang melanggar ketentuan Pasal 14 selama dapat dibuktikan tentang asal usul hasil hutan berasal dari hutan hak dan/atau lahan masyarakat, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 07 Tahun 2007.

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

(1)Pada saat berlakunya Peraturan ini maka segala ketentuan yang ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan ini.

(2) Peraturan ini .

(2)Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(3)Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belu.

Ditetapkan di Atambua

pada tanggal

2011BUPATI BELU,

JOACHIM LOPEZ

Diundangkan di AtambuaPada tanggal2011

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BELU,

.

NIP.

BERITA DAERAH KABUPATEN BELU

TAHUN 2011 NOMOR SERI NOMORModel Izin 1 :PEMERINTAH KABUPATEN BELU

KECAMATAN ...

DESA / KELURAHAN*) ..

..

SURAT KETERANGAN KEPEMILIKAN POHON/KAYU/HASIL HUTAN BUKAN KAYU *) Nomor : 470/325/04/2009

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: ................................................Jabatan

: Kepala Desa ..........................

A l a m a t

: ................................................

Menerangkan dengan sebenar benarnya bahwa :

Nama

: ............................. ................................................

Umur

: .............. tahun

Pekerjaan

: ............................. ................................................

Alamat : ............................. ................................................

Kabupaten Belu.

Memiliki :

1. Kayu .................................. sebanyak ................. pohon berlokasi di ........................ Desa/Kelurahan ..................................... Kecamatan ................................... ............. Kabupaten Belu.

2. Kayu .................................. sebanyak ................. pohon berlokasi di ........................ Desa/Kelurahan ..................................... Kecamatan ................................... ............. Kabupaten Belu.

Surat Keterangan ini diberikan terbatas hanya untuk menerangkan tentang status kepemilikan pohon bukan untuk melakukan kegiatan penebangan.

Demikian Surat Keterangan ini diberikan untuk memperoleh surat ijin pemanfaatan kayu rakyat dan dokumen angkutan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Belu.

................................ .................

KEPALA DESA/LURAH. *)...........................

.......................................

Model Izin 2 :

PEMERINTAH KABUPATEN BELU

KECAMATAN ...

DESA / KELURAHAN*)

..

SKET/DENAH LOKASI TUMBUH

POHON/KAYU/HASIL HUTAN BUKAN KAYU *)470/325/04/2009

Berdasarkan Surat Keterangan Kepemilikan Pohon/Kayu Nomor : .................................................. Tanggal ....................................................................

Adapun Batas batas lokasi tumbuh pohon/kayu adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan ...............................................................................................Sebelah Timur berbatasan dengan ...............................................................................................

Sebelah Selatan berbatasan dengan .............................................................................................

Sebelah Barat berbatasan dengan ................................................................................................

MENGETAHUI :

CAMAT ...............................

.....................................................................

............................... .................

KEPALA DESA/LURAH*) ..............................,

.......................................................

Catatan : Sket/Denah LokasiModel Izin 3 :SURAT KETERANGAN JUAL BELI HASIL HUTAN KAYU/BUKAN KAYU*)Pada hari ini, tanggal bulan tahun ., kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1.Nama:

Tempat Tanggal Lahir:

Agama:

Pendidikan:

Alamat:

:

:

NIK:

Pekerjaan:

Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri yang selanjutnya disebut sebagai :

PIHAK PERTAMA2.Nama:

Tempat Tanggal Lahir:

Agama:

Pendidikan:

Alamat:

:

:

NIK:

Pekerjaan:

Bertindak untuk dan atas nama (diri sendiri/perusahaan ..)

yang selanjutnya disebut sebagai : PIHAK KEDUA

PIHAK PEERTAMA telah menjual kepada PIHAK KEDUA berupa Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu*) Jenis . Sebanyak pohon/kilogram*) yang terletak di lokasi bernama , Dusun ., Desa , Kecamatan ., dengan Sertifikat Tanah Hak Milik (SHM)/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) Nomor : . dan Bukti Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir Nomor : .

dan PIHAK KEDUA membeli hasil hutan kayu/bukan kayu*) tersebut di atas dari PIHAK PERTAMA dengan harga sebagaimana telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat dan ditandatangani di atas materai oleh kedua belah pihak dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA

.PIHAK KEDUA

.

MENGETAHUIKEPALA DESA/LURAH*)..

Model Izin 4 :

BERITA ACARA PEMERIKSAAN

HASIL PENANAMAN KEMBALIPada hari ini, tanggal bulan tahun ., yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama:

NIP:

Jabatan: ..

Alamat:

:

:

Telah melakukan pemeriksaan hasil penanaman kembali yang dilaksanakan oleh pemegang Izin Pemanfaanan/Penebangan Hasil Hutan Kayu (IPHHK) Nomor Tanggal ...., dengan rincian sebagai berikut :Pemegang Izin: PT/CV/UD/KIOS/*) ...

Nama Penanggungjawab: .

Alamat Kantor: .

Areal IPHHK: Lokasi .

: Dusun..

: Desa..

Kecamatan.

Jenis : .

: .

Banyaknya: .

: .

Areal Penanaman Kembali: Lokasi .

: Dusun..

: Desa..

Kecamatan.

Jenis : .

: .

Banyaknya: .

: .

Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Penanaman Kembali ini dibuat dan ditandatangani pada tanggal tersebut di atas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

DISAKSIKAN PEMEGANG IZIN,PT/CV/UD/KIOS/*).PETUGAS PEMERIKSA,.

NIP.

MENGETAHUI

KEPALA DESA/LURAH*)..

Model Izin 5 :

, . 20...

Nomor

:

Kepada Yth,

Kepala Dinas Kehutanan

Lampiran: 1 (Satu) berkas

Kabupaten Belu

Perihal

: Permohonan Pemeriksaan Lapangan di

dan Penerbitan IPHHK/IPHHBK*)

Atambua. Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: .............................................................Tempat/Tanggal Lahir

: .............................................................Pekerjaan

: .............................................................Alamat

: .............................................................Atas nama Badan Hukum/Perorangan*) mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu untuk memberikan Izin Penebangan/Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu*) dari hutan milik/lahan masyarakat yang terletak di :

Lokasi

: .............................................................Desa/Kelurahan*)

: .............................................................Kecamatan

: .............................................................Kabupaten

: B E L U

Jenis Hasil Hutan

: .............................................................Jumlah (Pohon)

: .............................................................Berat (khusus HHBK)

: ..........................................................Kg

Untuk Keperluan

: .............................................................Bersama ini, sebelumnya kami minta kesediaan Bapak/Ibu menugaskan staf dalam rangka melakukan pemeriksaan kelayakan calon lokasi IPHHK/IPHHBK sebagaimana tersebut di atas dengan segala biaya dalam pemeriksaan ini menjadi tanggung jawab kami sebagai Pemohon.

Sebagai bahan pertimbangan kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Lampiran Bahan-bahan :

a. Fotokopi sertifikat/GS/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) / Surat Keterangan Kepemilikan Tanah dari Kepala Desa/Lurah *) yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang. b. Surat Keterangan Kepala Desa/Lurah setempat yang berisi status kependudukan dan kepemilikan hasil hutan.c. Sketsa/Denah Lokasi Tempat Tumbuh Pohon/Kayu atau Hasil Hutan Bukan Kayu.d. Fotokopi bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir.e. Surat Keterangan Jual Beli Hasil Hutan yang ditandatangani oleh penjual dan pembeli diketahui oleh Kepala Desa/Lurah (khusus untuk hasil hutan yang dibeli dari pihak lain).2. Kami bersedia menerima sanksi/hukuman sesuai ketentuan yang berlaku apabila dikemudian hari dalam pelaksanaan kegiatan kami tidak mematuhi baik petunjuk teknis dari petugas kehutanan maupun melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.Demikian permohonan ini kami buat, atas segala kebijakannya dalam memenuhi permohonan ini, kami sampaikan terima kasih.

Hormat Kami,

Pemohon,

..................................Tembusan :

1. Camat ............................................. di .....................................

2. KRPH ............................................. di .....................................

3. Kepala Desa/Lurah .......................... di .....................................

Model Izin 6 :

BERITA ACARA HASIL PEMERIKSAAN LAPANGANPada hari ini ............................... tanggal .......................................... Bulan .............................. Tahun ..............................................................., yang bertada tangan di bawah ini :

Nama

: ...........................................

NIP

: ...........................................

Jabatan

: ...........................................

Alamat

: ...........................................

Telah melakukan pemeriksaan :

1. Hasil Hutan Kayu

Jenis

: ...........................................

JumlahPohon

: ...........................................

Taksasi Volume

: ...........................................M3

Lokasi

: ...........................................

Desa/kelurahan*)

: ...........................................

Kecamatan

: ...........................................

Kabupaten

: B E L U

2. Hasil Hutan Bukan Kayu

Jenis

: ...........................................

Jumlah/Bundel

: ...........................................

Berat

: ...........................................M3

Lokasi

: ...........................................

Desa/kelurahan*)

: ...........................................

Kecamatan

: ...........................................

Kabupaten

: B E L U

Ditinjau dari segi teknis kehutanan terhadap Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu*) tersebut layak/tidak layak *) mendapatkan Izin Pemanfaatan karena letak/sumbernya*) benar-benar di luar kawasan hutan Negara/dalam kawasan hutan Negara *).

Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

P E M E R I K S A,

NAMA/NIP :.

TANDA TANGAN: ..

MENGETAHUI PEMOHON/

PEMILIK POHON,

NAMA

: ..

TANDA TANGAN : ...................

Model Izin 7 :

KOPDINAS KEHUTANAN

SURAT IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU/SURAT IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU *)PADA HUTAN HAK DAN LAHAN MASYARAKAT

(PERDA KABUPATEN BELU NOMOR 8 TAHUN 2010)

NOMOR : 470/325/04/2009

Memperhatikan :

1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;3. Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 8 Tahun 2010 tentang Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Hak dan Lahan Masyarakat;4. Surat Permohonan Nomor : ............................................................................ Perihal : .

Maka dengan ini Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Belu memberikan :

IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU/IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU*)Kepada

: .............................................................................................Nama

: .............................................................................................

Jabatan

: .............................................................................................

Alamat

: .............................................................................................

Masa Berlaku

: ...........................................s/d..............................................

Lokasi

: .............................................................................................Jumlah Tegakan

: .............................................................................................

Jenis Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu*): .............................................................................................

Volume

: ....................................................................................M3/Kg

Dengan Ketentuan sebagai berikut :

1. Selama melakukan penebangan/pemungutan*) pemegang izin wajib mematuhi petunjuk teknis yang disampaikan oleh Petugas Kehutanan.

2. Selama melakukan kegiatan penebangan/pemungutan*) pemegang izin wajib memenuhi segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Pada saat penebangan dan pembagian batang kayu wajib dilakukan pengukuran (dalam bentuk kayu bulat) dan dicatat dalam buku ukur dan volumenya dihitung kemudian dibuatkan Laporan Hasil Penebangan (LHP) ditujukan kepada Kepala Dinas Kehutanan.

4. Hasil hutan yang ditebang/dipungut*) tersebut harus dikumpulkan di lokasi bernama : ........................................ dan segera dilaporkan kepada KRPH/Petugas Kehutananan setempat untuk dilakukan pemeriksaan.

5. Pengangkutan hasil hutan kayu tersebut di atas wajib dilengkapi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan/dokumen angkutan dan setiap batang kayu yang diangkut wajib diberi nomor urut batang.

6. Surat ijin ini harus selalu dibawa serta baik pada waktu penebangan/pemungutan maupun pengangkutan hasil hutan.

7. Dilarang menebang/memungut di tempat pemali/keramat, di pinggir jurang/longsor atau di sekeliling sumber mata air.8. Bilamana hasil hutan yang tersebut diatas belum seluruhnya diangkut ke tempat tujuan pemasaran, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum habis masa berlaku izin, pemegang izin wajib mengajukan permohonan perpanjangan izin kepada pemberi izin.9. Pemegang izin dilarang membeli dan atau menerima hasil hutan yang dapat dikategorikan sebagai hasil kegiatan penebangan liar (Illegal Logging).10. Setelah penebangan, terhadap areal bekas penebangan wajib dilakukan penanaman kembali secara swadaya dengan jumlah yang harus ditanam paling kurang sebanyak 2 (dua) pohon untuk setiap penebangan satu pohon.

11. Bilamana ketentuan-ketentuan di atas tidak diindahkan, maka surat ijin ini akan ditinjau kembali dan pemilik ijin tidak akan mendapatkan pelayanan ijin maupun surat keterangan sahnya hasil hutan.

dikeluarkan di ............................tanggal .....................................Kepala Dinas Kehutanan

Kabupaten Belu,

NIP. 19590421 198703 1 009Tembusan :

1. Bupati Belu di Atambua (sebagai laporan)

2. Kepala Dinas Kehutanan Prop. NTT di Kupang

3. Kepala Bagian Ekonomi Setda Kab. Belu

4. Camat ....................................... di ...........................................5. Kepala Desa/Lurah*) ....................................... di ........................6. KRPH ........................................... di ........................................

Model Izin 8 :

, . 20...

Nomor

:

Kepada Yth,

Kepala Dinas Kehutanan

Lampiran: 1 (Satu) berkas

Kabupaten Belu

Perihal

: Permohonan Izin Penampungan di

Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu*)

Atambua. Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: .............................................................

Tempat/Tanggal Lahir

: .............................................................

Pekerjaan

: .............................................................

Alamat

: .............................................................

Atas nama Badan Hukum mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu untuk memberikan Izin Penampungan Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu*) dengan rician sebagai berikut :

Nama Perusahaan

: .............................................................

Alamat

: .............................................................

Lokasi Penampungan

: .............................................................

Desa/Kelurahan*)

: .............................................................

Kecamatan

: .............................................................

Kabupaten

: B E L U

Jenis Hasil Hutan

: .............................................................

Volume sampai dengan: Hasil Hutan Kayu : 100 M3 (Seratus Meter Kubik)

Hasil Hutan Bukan Kayu : 200 (Dua Ratus) TonSebagai bahan pertimbangan kami lampirkan hal-hal sebagai berikut :

a. Fotokopi sertifikat/GS/Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) / Surat Keterangan Kepemilikan Tanah dari Kepala Desa/Lurah *) yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.

b. Rekomendasi Kelayakan Lingkungan dari instansi yang berwenang.c. Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU).d. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (salah satu item usahanya menyebutkan Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu).e. Fotokopi Tanda Daftar Gudang (TDG) / Tanda Daftar Industri (TDI).f. Fotokopi Izin Gangguan/HO.g. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) (jika tempat tenampungan berupa gudang).

h. Sketsa/Denah Lokasi Tempat Tumbuh Pohon/Kayu atau Hasil Hutan Bukan Kayu.i. Fotokopi bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir.j. Surat Pernyataan Akan Memenuhi Segala Ketentuan Perundang-Undangan Yang Berlaku, yang ditandatangani di atas materai.

Kami bersedia menerima sanksi/hukuman sesuai ketentuan yang berlaku apabila dikemudian hari dalam pelaksanaan kegiatan kami tidak mematuhi petunjuk teknis dari petugas kehutanan ataupun melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian permohonan ini kami buat, atas segala kebijakannya dalam memenuhi permohonan ini, kami sampaikan terima kasih.

Hormat Kami,

Pemohon,

..................................

Tembusan :

1. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Belu di Atambua

2. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu di Atambua

3. Camat ............................................. di .....................................

4. KRPH ............................................. di .....................................

5. Kepala Desa/Lurah .......................... di .....................................

Model Izin 9 :

KOPDINAS KEHUTANAN

SURAT IZIN PENAMPUNGAN HASIL HUTAN KAYU/BUKAN KAYU *)(PERDA KABUPATEN BELU NOMOR 8 TAHUN 2010)

NOMOR : 470/325/04/2009

Memperhatikan :

1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412);2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);3. Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 8 Tahun 2010 tentang Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Hak dan Lahan Masyarakat (Lembaran Daerah kabupaten Belu Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belu Nomor 49);4. Surat Permohonan Nomor : ............................................................................ Perihal : .

Maka dengan ini Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Belu memberikan :

IZIN PENAMPUNGAN HASIL HUTAN KAYU DAN/HASIL HUTAN BUKAN KAYU*)KepadaPT/CV/UD/KIOS/...............*): .............................................................................................

Nama Penanggung Jawab

: .............................................................................................

Jabatan

: .............................................................................................

Alamat Perusahaan

: .............................................................................................

Alamat Gudang/Lokasi Penampungan: .............................................................................................

Luas Gudang sesuai IMB

: ........................................................................................ M2Volume Maksimum Hasil Hutan Kayu Yang Ditampung 100 M3 (seratus meter kubik) dan/atau

Volume Maksimum Hasil Hutan Bukan Kayu Yang Ditampung 200 (Dua Ratus) Ton

Masa Berlaku

: 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal ....................................

s/d tanggal ..........................................................................

Dengan Ketentuan sebagai berikut :1. Selama melakukan kegiatan penampungan/jual beli hasil hutan, pemegang izin wajib memenuhi segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Setiap hasil hutan yang ditampung/diperjual belikan wajib memiliki/disertai dokumen asal usul hasil hutan sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Wajib melakukan pencatatan/registrasi keluar masuknya kayu kedalam Buku Mutasi Kayu dan dilaporkan kepada pemberi izin selambat-lambatnya setiap tanggal sepuluh bulan berikutnya.

4. Wajib memiliki karyawan yang memiliki kompetensi Penguji Hasil Hutan.

5. Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum habis masa berlaku izin, pemegang izin wajib mengajukan permohonan perpanjangan izin kepada pemberi izin.

6. Bilamana pemegang izin melanggar ketentuan sebagaimana disebutkan di atas maka izin dapat dicabut dan diproses berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Dikeluarkan di : Atambua

Pada tanggal: ........................................

KEPALA DINAS KEHUTANANKABUPATEN BELU

......................................... NIP.Tembusan :

1. Bupati Belu di Atambua (sebagai Laporan)

2. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT di Kupang

3. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kab. Belu di Atambua

4. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Belu di Atambua

5. Camat ....................................... di ...........................................

6. Kepala Desa/Lurah*) ....................................... di ........................

7. KRPH ........................................... di ........................................

Model Izin 10 :BERITA ACARA PERUBAHAN BENTUK HASIL HUTAN(Khusus Untuk Kayu Gergajian)

Nomor : ..........................................................................Pada hari ini .................................... Tanggal ..............................Bulan .............. Tahun ..................................................... yang bertanda tangan di bawah ini :

NamaPerusahaan/Perorangan

: ...................................................................Penanggung Jawab Perusahaan

: ...................................................................Alamat

: ...................................................................Dengan ini menyatakan bahwa Hasil Hutan berupa :

1. Jenis Hasil Hutan

: Kayu Bulat .................................................. Jumlah

: ....................................................... Batang.

Volume

: ........................................................M3.

M i l i k Perusahaan/Perorangan: .................................................................. IPHHK

: Nomor .......................................................

Tanggal .....................................................telah diolah dengan menggunakan Chain Saw/Gergaji Manual/Kapak/Parang*) menjadi Kayu Gergajian sebanyak :

Jumlah

: ........................... Batang/Lembar/Keping*) Volume

: ........................... M3/SM*) Hasil Hutan tersebut berada di lokasi ..................... Desa/Kelurahan*) .......................... Kecamatan .............................................. Kabupaten Belu.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.Mengetahui :

Penerbit .........................,

............................................Nomor Register....................

Pemilik Hasil Hutan

PT/CV/UD/.......*)........................................................Jabatan : .......................

Model Izin 11 :SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: ......................................................................Pekerjaan/Jabatan*)

: ......................................................................

Perusahaan

: PT/CV/UD/.........*) ..........................................Alamat

: ......................................................................

: ......................................................................

: ......................................................................Adalah benar akan mengangkut hasil hutan berupa Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu*):

1. Jenis

: ......................................................................

Jumlah

: ............................Batang/Lembar/Keping/Kolly Volume

: .....................................M3/SM/Kg*)Tempat pengangkutan

: Lokasi ..........................................................

Desa ............................................................ Kecamatan....................................................

Kabupaten Belu.Tujuan Pengangkutan

: Nama ..........................................................

Alamat ........................................................

...................................................................

...................................................................

Jenis Alat angkut

: .................................................................Identitas alat angkut

: .................................................................Tanggal Pengangkutan

: .................................................................Nomor Seri Dokumen Angkutan**) : .................................................................Masa Berlaku selama**)

: ..........Hari, Tanggal ..............s/d ...............Bilamana dalam waktu pengangkutan/perjalanan hingga sampai di tempat tujuan terjadi perubahan alamat penerima, perubahan fisik hasil hutan baik jenis maupun jumlah/volume dari hasil hutan yang diangkut, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami dan bersedia dituntut berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini kami buat untuk dipergunakan seperlunya.

......................, ..............................Yang Membuat Pernyataan,

..........................................Jabatan ..............................

Model Izin 12 :BERITA ACARA PEMERIKSAAN FISIK HASIL HUTAN

Nomor.............................................................................Pada hari ini .................................... Tanggal ..............................Bulan .............. Tahun ..................................................... yang bertanda tangan di bawah ini :1. Nama

: .......................................................................... NIP

: .......................................................................... Jabatan

: .......................................................................... Alamat

: ..........................................................................Telah melakukan pemeriksaan hasil hutan kayu/bukan kayu*) dari hutan hak/lahan masyarakat yang berlokasi di......................Desa/Kelurahan*) ..................................... Kecamatan ...................................... Kabupaten Belu, milik dari :

Perusahaan/Perorangan*): ..........................................................................Nama Penanggung Jawab: ..........................................................................Alamat

: ..........................................................................

: ..........................................................................

: ..........................................................................SK Kepemilikan HHK/HHBK: Nomor ...............................................................

Tanggal...............................................................

Desa/Kecamatan..................................................IPHHK

: Nomor ................................................................

Tanggal...............................................................

Hasil permeriksaan adalah sebagai berikut :

Jenis Hasil Hutan

: ..........................................................................Jumlah

: ...............................Batang/Lembar/Keping/Kolly*) Volume

: ...............................M3/SM/Kg*).Hasil Hutan tersebut akan dilakukan pengangkutan pada hari : ......................... tanggal .............................. bulan ........................... tahun.............................

Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pemilik Hasil Hutan

PT/CV/UD/.........*).............................................................

Jabatan............................... Petugas Pemeriksa

........................................NIP..................................

Mengetahui

Penerbit Dokumen ..................,

.................................................Nomor Register ........................

Model Izin 13 :

, . 20...

Nomor

:

Kepada Yth,

Kepala Dinas Kehutanan

Lampiran: 1 (Satu) berkas

Kabupaten Belu

Perihal

: Permohonan Perpanjangan

di

IPHHK/IPHHBK*)

Atambua. Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: .............................................................

Tempat/Tanggal Lahir

: .............................................................

Pekerjaan

: .............................................................

Alamat

: .............................................................

Atas nama Badan Hukum/Perorangan*) mengajukan permohonan kepada Bapak/Ibu untuk memberikan perpanjangan Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu*) dari hutan milik/lahan masyarakat (fotokopi izin terlampir) yang terletak di :

Lokasi

: .............................................................

Desa/Kelurahan*)

: .............................................................

Kecamatan

: .............................................................

Kabupaten

: B E L U

Jenis Hasil Hutan

: .............................................................

Jumlah (Pohon)

: .............................................................

Berat (khusus HHBK)

: ..........................................................Kg

Hasil hutan yang tercantum pada IPHHK/IPHHBK*) tersebut di atas telah kami olah dan sudah diangkut ke .......................................................................... sebanyak ......................................... Batang / Lembar / Keping / Kolly dengan total volume sebanyak....................................... ..M3/SM/Kg. Pada saat masa berlaku IPHHK/IPHHBK*) tersebut akan berakhir hasil hutan yang kami miliki masih tersisa sebanyak .................................. Batang / Lembar / Keping / Kolly dengan volume sebanyak ....................................... ..M3/SM/Kg.

Kami bersedia diproses hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku bilamana dikemudian hari diketahui bahwa ternyata hasil hutan yang kami maksud di atas berada/berasal pada lokasi di luar areal IPHHK/IPHHBK*) yang kami miliki.Demikian permohonan ini kami buat, atas segala kebijakannya dalam memenuhi permohonan ini, kami sampaikan terima kasih.

Hormat Kami,

Pemohon,

..................................Tembusan :

1. Camat ............................................. di .....................................

2. KRPH ............................................. di .....................................

3. Kepala Desa/Lurah .......................... di .....................................

Model Izin 14 :BERITA ACARA PEMERIKSAAN SISA PERSEDIAAN HASIL HUTAN

Nomor.............................................................................

Pada hari ini .................................... Tanggal ..............................Bulan .............. Tahun ..................................................... yang bertanda tangan di bawah ini :1. Nama

: .......................................................................... NIP

: .......................................................................... Jabatan

: ..........................................................................

Alamat

: ..........................................................................Telah melakukan pemeriksaan sisa persediaan hasil hutan kayu/bukan kayu*) dari hutan hak/lahan masyarakat yang berlokasi di........................................... Desa/Kelurahan*) ..................................... Kecamatan ...................................... Kabupaten Belu, milik dari :

Perusahaan/Perorangan*): ..........................................................................Nama Penanggung Jawab: ..........................................................................Alamat

: ..........................................................................

: ..........................................................................

: ..........................................................................SK Kepemilikan HHK/HHBK: Nomor ...............................................................

Tanggal...............................................................

Desa/Kecamatan..................................................

IPHHK

: Nomor ................................................................

Tanggal...............................................................

Hasil permeriksaan tersebut adalah sebagai berikut :

Jenis Hasil Hutan

: ..........................................................................Jumlah

: ...............................Batang/Lembar/Keping/Kolly*) Volume

: ...............................M3/SM/Kg*).Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pemilik Hasil Hutan

PT/CV/UD/.........*).............................................................

Jabatan............................... Petugas Pemeriksa

........................................NIP..................................

Model Izin 15 :

KOPDINAS KEHUTANAN

SURAT KETERANGAN PERPANJANGAN IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU/SURAT IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU *)PADA HUTAN HAK DAN LAHAN MASYARAKAT

(PERDA KABUPATEN BELU NOMOR 8 TAHUN 2010)

NOMOR : 470/325/04/2009

Memperhatikan :

1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;3. Peraturan Daerah Kabupaten Belu Nomor 8 Tahun 2010 tentang Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu Pada Hutan Hak dan Lahan Masyarakat;4. Berita Acara Hasil Pemeriksaan Sisa Persediaan Hasil Hutan, Nomor., Tanggal.5. Surat Permohonan .Nomor : ............................................................................ .

Perihal : ..

Maka dengan ini Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Belu memberikan :

PERPANJANGAN IZIN PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU/IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU*)Kepada

: .............................................................................................Nama

: .............................................................................................

Jabatan

: .............................................................................................

Alamat

: .............................................................................................

Masa Berlaku

: ...........................................s/d..............................................

Lokasi

: .............................................................................................IPHHK

: Nomor........................................., Tanggal ............................

Sisa Persediaan

: ..................................................................Pohon/Batang/Kg*)Jenis Hasil Hutan Kayu/Bukan Kayu*): .............................................................................................

Volume

: ....................................................................................M3/Kg

Dengan Ketentuan sebagai berikut :1. Selama melakukan penebangan/pemungutan*) pemegang izin wajib mematuhi petunjuk teknis yang disampaikan oleh Petugas Kehutanan.

2. Selama melakukan kegiatan penebangan/pemungutan*) pemegang izin wajib memenuhi segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Hasil hutan yang ditebang/dipungut*) tersebut harus dikumpulkan di lokasi bernama : ........................................ dan segera dilaporkan kepada KRPH/Petugas Kehutananan setempat untuk dilakukan pemeriksaan.

4. Segera melakukan Pengangkutan hasil hutan kayu tersebut di atas dengan dilengkapi surat keterangan sahnya hasil hutan/dokumen angkutan hasil hutan sebelum masa perpanjangan izin berakhir.

5. Surat ini harus selalu dibawa serta baik pada waktu penebangan/pemungutan maupun pengangkutan hasil hutan.

6. Dilarang menebang/memungut di tempat pemali/keramat, di pinggir jurang/longsor atau di sekeliling sumber mata air.7. Pemegang izin dilarang membeli dan atau menerima hasil hutan yang dapat dikategorikan sebagai hasil kegiatan penebangan liar (Illegal Logging).8. Setelah penebangan, terhadap areal bekas penebangan wajib dilakukan penanaman kembali secara swadaya dengan jumlah yang harus ditanam paling kurang sebanyak 2 (dua) pohon untuk setiap penebangan satu pohon.

9. Bilamana ketentuan-ketentuan di atas tidak diindahkan, maka surat ijin ini akan ditinjau kembali dan pemilik ijin tidak akan mendapatkan pelayanan ijin maupun surat keterangan sahnya hasil hutan.

dikeluarkan di ............................tanggal .....................................Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Belu,

NIP. 19590421 198703 1 009Tembusan :

1. Bupati Belu di Atambua (sebagai laporan)

2. Kepala Dinas Kehutanan Prop. NTT di Kupang

3. Kepala Bagian Ekonomi Setda Kab. Belu

4. Camat ....................................... di ...........................................

5. Kepala Desa/Lurah*) ....................................... di ........................

6. KRPH ........................................... di ........................................

EMBED Word.Document.8 \s

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai

Materai

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai

**) diisi oleh Penerbit Dokumen

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai

Materai

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai

*) coret yang tidak sesuai