Konsep Kepgfdatuhan Research

download Konsep Kepgfdatuhan Research

of 8

Transcript of Konsep Kepgfdatuhan Research

  • 7/25/2019 Konsep Kepgfdatuhan Research

    1/8

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Konsep Kepatuhan

    1. Pengertian Kepatuhan

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pranoto, 2007), patuh adalah

    suka menurut perintah, taat pada perintah, sedangkan kepatuhan adalah

    perilaku sesuai aturan dan berdisiplin.Sedangkan menurut li (!""") dalam Slamet (2007), kepatuhan berasal

    dari kata dasar patuh, #ang berarti disiplin dan taat. Patuh adalah suka

    menurut perintah, taat pada perintah atau aturan.Sedangkan kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin.

    Kepatuhan petugas pro$esional (pera%at) adalah se&auh mana perilaku

    seorang pera%at sesuai dengan ketentuan #ang telah diberikan pimpinan

    pera%at ataupun pihak rumah sakit ('ien, 2002).

    2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan

    Menurut ('ien, 2002) $aktor$aktor #ang mempengaruhi tingkat

    kepatuhan adalah *

    2.!. Pendidikan

    Pendidikan adalah usaha sadar dan teren+ana untuk me%u&udkan

    suasana bela&ar dan proses pembela&aran agar peserta didik se+ara akti$

    mengembangkan potensi dirin#a untuk memiliki kekuatan spiritual

    keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, ke+erdasan, akhlak mulia, serta

    keterampilan #ang diperlukan dirin#a, mas#arakat, bangsa dan negara.

    inggin#a pendidikan seorang pera%at dapat meningkatkan kepatuhan dalam

    melaksanakan ke%a&ibann#a, sepan&ang bah%a pendidikan tersebut merupakan

    pendidikan #ang akti$.

    2.2. Modi$ikasi -aktor ingkungan dan Sosial

    /al ini berarti membangun dukungan sosial dari pimpinan rumah sakit,

    kepala pera%at, pera%at itu sendiri dan temanteman se&a%at. ingkungan

    berpengaruh besar pada pelaksanaan prosedur asuhan kepera%atan #ang

    telah ditetapkan. ingkungan #ang harmonis dan positi$ akan memba%a

    dampak #ang positi$ pula pada kiner&a pera%at, kebalikann#a lingkungan

  • 7/25/2019 Konsep Kepgfdatuhan Research

    2/8

    negati$ akan memba%a dampak buruk pada proses pemberian pela#anan asuhan

    kepera%atan.

    2.. Perubahan Model Prosedur

    Program pelaksanan prosedur asuhan kepera%atan dapat dibuat

    sesederhana mungkin dan pera%at terlihat akti$ dalam mengaplikasikan

    prosedur tersebut. Keteraturan pera%at melakukan asuhan kepera%atan sesuai

    standar prosedur dipengaruhi oleh kebiasaan pera%at menerapkan sesuai

    dengan ketentuan #ang ada.

    2.1. Meningkatkan Interaksi Pro$esional Kesehatan

    Meningkatkan interaksi pro$esional kesehatan antara sesama pera%at(khususn#a antara kepala ruangan dengan pera%at pelaksana) adalah suatu

    hal penting untuk memberikan umpan balik pada pera%at. Suatu pen&elasan

    tetang prosedur tetap dan bagaimana +ara menerapkann#a dapat

    meningkatkan kepatuhan. Semakin baik pela#anan #ang diberikan tenaga

    kesehatan, maka semakin memper+epat proses pen#embuhan pen#akit klien.

    2.. Pengetahuan

    Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini ter&adi setelah orang

    melakukan penginderaan terhadap suatu ob#ek tertentu, dari pengalaman dan

    penelitian terbukti bah%a perilaku #ang didasari oleh pengetahuan akan lebih

    langgeng dari pada perilaku #ang tidak didasari oleh pengetahuan

    ('otoatmod&o, 2007). -aktor$aktor #ang mempengaruhi tingkat pengetahuan

    seseorang adalah pendidikan, peker&aan dan usia (Mubarak, 2003).

    Menurut 'otoadmo&o (200) tingkat pengetahuan manusia dibagi

    men&adi 3 tingkat. Pertama #aitu tahu (kno%), diartikan sebagai pengingat

    suatu materi #ang telah dipela&ari sebelum terhadap sesuatu #ang spesi$ik

    dari seluruh #ang dipela&ari atau rangsangan #ang telah diterima.

    Setelah tahu, kemudian sesorang akan memahami (+ompherension).

    Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk men&elaskan se+ara

  • 7/25/2019 Konsep Kepgfdatuhan Research

    3/8

    benar. 4rang #ang telah paham ob&ekob&ek atau materi harus dapat

    men&elaskan, dengan men#ebutkan +ontoh, men#impulkan, meramalkan dari

    terhadap ob&ek #ang dipela&ari.

    Selan&utn#a, apa #ang telah dipahami akan diaplikasikan (pli+ation).

    plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi #ang

    telah dipela&ari pada situasi dan kondisi #ang sebenarn#a. plikasi &uga

    merupakan penggunaan hukumhukum, rumus, metode, prinsip dan dalam

    konteks atau situasi lain. Kemudian, materi atau ob&ek #ang telah

    diplikasikan selan&utn#a diartikan untuk di&abarkan ke dalam komponen

    komponen, tetapi dalam struktur organisasi dan masih ada kaitann#a satu

    sama lain (nal#sis). Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaankata ker&a, dapat men&abarkan, membedakan, mens#ahkan dan

    mengelompokkan.

    Materi atau obe&k #ang telah dianalisis, digabungkan untuk men#usun

    $ormulasi$ormulasi #ang ada (S#ntesis). Kemudian dinilai berdasarkan suatu

    kriteria #ang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria #ang ada (5aluasi).

    2.3. Sikap (ttitude)

    Sikap merupakan aksi atau respon seseorang #ang masih tertutup

    Menurut 'otoadmod&o (2007), sikap manusia terhadap suatu rangsangan

    adalah perasaan setu&u ($aorablere) ataupun perasaan tidak setu&u (non

    $aorable) terhadap rangsangan tersebut.

    Selain itu llport (!" dalam 'otoadmod&o, 200) men&elaskan bah%a

    sikap mempun#ai (tiga) komponen pokok #aitu* keper+a#aan (ke#akinan)

    #ang merupakan ide dan konsep terhadap suatu ob&ek, kehidupan emosional

    atau ealuasi emosional terhadap suatu ob&ek dan ke+enderungan untuk

    bertindak. Ketiga komponen ini se+ara bersamasama membentuk sikap #ang

    utuh (total attitude). 6alam penentuan sikap #ang utuh ini, pengetahuan,

    pikiran, ke#akinan dan emosi memegang peranan penting.

  • 7/25/2019 Konsep Kepgfdatuhan Research

    4/8

    Seperti haln#a dengan pengetahuan, 'otoadmod&o (2007) men#ebutkan

    bah%a sikap terdiri dari berbagai tingkatan. Pertama adalah sub&ek mau dan

    memperhatikan stimulus #ang diberikan ob&ek (re+eiing). Kemudian

    merespon (memberikan) &a%aban apabila ditan#a serta menger&akan dan

    men#elesaikan tugas #ang diberikan (responding). Selan&utn#a, sub&ek akan

    menun&ukan sikap menghargai (aluating) #aitu dengan menga&ak orang lain

    untuk menger&akan atau mendiskusikan suatu masalah, lalu bertanggung

    &a%ab atas segala sesuatu #ang telah dipilihn#a dengan segala resiko

    (responsible)

    -aktor$aktor #ang mempengaruhi sikap se+ara psikologi ada dua #aitu*

    $aktor instriksik dan $aktor ekstrinsik. ang termasuk $aktor instrinsikdiantaran#a intelegensi, bakat, minat, dan kepribadian, sedangkan #ang

    termasuk didalam ekstrinsik antara lain #ang datang dari lingkungan indiidu

    itu sendiri. Maka sikap seseorang terhadap rangsangan sangat tergantung

    pada berbagai situasi dan kondisi lingkungan dimana orang itu berada. 6an

    sikap &uga terukir melalui pengalaman seseorang, dengan motiasi #ang ada

    pada dirin#a. Sikap merupakan reaksi #ang masih tertutup dari seseorang

    terhadap suatu rangsangan ('otoadmod&o, 2007).

    2.7. 8sia

    8sia adalah umur #ang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat

    akan berulang tahun. Semakin +ukup umur, tingkat kematangan dan

    kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan beker&a. 6ari segi

    keper+a#aan, mas#arakat #ang lebih de%asa akan lebih diper+a#a daripada

    orang #ang belum +ukup tinggi tingkat kede%asaann#a. /al ini sebagai

    akibat dari pengalaman dan kematangan &i%an#a. Semakin de%asa seseorang,

    maka +ara ber$ikir semakin matang dan teratur melakukan suatu tindakan

    ('otoatmod&o, 2007).

    . Proses Peru!ahan Sikap "an Tin"akan #Peri$aku%

  • 7/25/2019 Konsep Kepgfdatuhan Research

    5/8

    Menurut eori Kelman, perubahan sikap dan perilaku indiidu dimulai

    dengan tahap kepatuhan. Mulamula indiidu mematuhi an&uran atau

    instruksi tanpa kerelaan untuk melakukan tindakan tersebut dan seringkali

    karena ingin menghindari hukuman9sanksi &ika tidak patuh, atau untuk

    memperoleh imbalan #ang di&an&ikan &ika mematuhi an&uran tersebut, tahap

    ini disebut tahap kesediaan. Biasan#a perubahan #ang ter&adi dalam tahap

    ini bersi$at sementara, artin#a bah%a tindakan itu dilakukan selama masih

    ada penga%asan petugas. etapi begitu penga%asan itu mengendur atau

    hilang, perilaku itupun ditinggalkan ('ien, 2002).

    Penga%asan itu tidak perlu berupa kehadiran $isik petugas atau tokoh

    otoriter, melainkan +ukup rasa takut terhadap an+aman sanksi #angberlaku, &ika indiidu tidak melakukan tindakan tersebut. 6alam tahap ini

    pengaruh tekanan kelompok sangatlah besar, indiidu terpaksa mengalah

    dan mengikuti perilaku ma#oritas kelompok meskipun sebenarn#a dia tidak

    men#etu&uin#a. 'amun segera setelah dia keluar dari kelompok tersebut,

    kemungkinan perilakun#a akan berubah men&adi perilakun#a sendiri ('ien

    2000).

    Kepatuhan indiidu berdasarkan rasa terpaksa atau ketidakpahaman

    tentang pentingn#a perilaku #ang baru itu dapat disusul dengan kepatuhan

    #ang berbeda, #aitu kepatuhan demi men&aga hubungan baik dengan

    petugas kesehatan atau tokoh (pimpinan) #ang mengan&urkan perubahan

    tersebut (+hange agent).

    Biasan#a kepatuhan ini timbul karena indiidu merasa tertarik atau

    mengagumi petugas (pimpinan) tersebut, sehingga ingin mematuhi apa

    #ang dian&urkan atau diinstruksikan tanpa memahami sepenuhn#a arti dan

    man$aat dari tindakan tersebut, tahap ini disebut proses identi$ikasi.

    Meskipun motiasi untuk mengubah perilaku indiidu dalam tahap ini lebih

    baik dari pada dalam tahap kesediaan, namun motiasi ini belum dapat

    men&amin kelestarian perilaku itu karena indiidu belum dapat

    menghubungkan perilaku tersebut dengan nilainilai lain dalam hidupn#a,

  • 7/25/2019 Konsep Kepgfdatuhan Research

    6/8

    sehingga &ika dia ditinggalkan petugas atau tokoh idolan#a itu maka dia

    merasa tidak perlu melan&utkan perilaku tersebut.

    Perubahan perilaku indiidu baru dapat men&adi optimal &ika perubahan

    tersebut ter&adi melalui proses internalisasi, dimana perilaku #ang baru itu

    dianggap bernilai positi$ bagi diri indiidu dan diintegrasikan dengan nilai

    nilai lain dari hidupn#a.

    'ien (2002) men#ebutkan proses internalisasi ini dapat di+apai &ika

    petugas atau pimpinan tersebut merupakan seseorang #ang dapat diper+a#a

    (kredibilitasn#a tinggi) #ang dapat membuat indiidu memahami makna

    dan penggunaan perilaku tersebut serta membuat mereka mengerti akan

    pentingn#a perilaku tersebut bagi kehidupan mereka sendiri. Memangproses internalisasi ini tidaklah mudah di+apai sebab diperlukan kesediaan

    indiidu untuk mengubah nilai dan keper+a#aan mereka agar men#esuaikan

    diri dengan nilai atau perilaku #ang baru (eori he /ealth Belie$ Model).

    &. Faktor Penentu 'era(at Keti"akpatuhan

    'ien (2002) mengungkapkan dera&at ketidak patuhan ditentukan oleh

    kompleksitas prosedur pengobatan, dera&at perubahan ga#a

    hidup9lingkungan ker&a #ang dibutuhkan, laman#a %aktu dimana pera%at

    mematuhi prosedur tersebut, apakah prosedur tersebut berpotensi

    men#elamatkan hidup, dan keparahan pen#akit #ang dipersepsikan sendiri

    oleh pasien bukan petugas kesehatan.

    ). Strategi untuk Meningkatkan Kepatuhan

    Menurut Smet (!""1), berbagai strategi telah di+oba untuk

    meningkatkan kepatuhan, diantaran#a adalah*

    .!. 6ukungan Pro$esional Kesehatan

    6ukungan pro$esional kesehatan sangat diperlukan untk meningkatkan

    kepatuhan, +ontoh #ang paling sederhana dalam hal dukungan tersebut

    adalah dengan adan#a tehnik komunikasi. Komunikasi memegang peranan

  • 7/25/2019 Konsep Kepgfdatuhan Research

    7/8

    penting karena komunikasi #ang baik diberikan oleh pro$esional kesehatan,

    isaln#a antara kepala pera%atan dengan ba%ahann#a.

    .2. 6ukungan Sosial

    6ukungan sosial #ang dimaksud adalah pasien dan keluarga. Pasien

    dan keluarga #ang per+a#a pada tindakan dan perilaku #ang dilakukan oleh

    pera%at dapat menun&ang peningkatan kesehatan pasien, sehingga pera%at

    dapat beker&a dengan per+a#a diri dan ketidak patuhan dapat dikurangi.

    .. Perilaku Sehat

    Modi$ikasi perilaku sehat sangat diperlukan, misaln#a kepatuhan

    pera%at untuk selalu men+u+i tangan sebelum dan sesudah men#entuh

    pasien ataupun melakukan tindakan asuhan kepera%atan..1. Pemberian In$ormasi

    Pemberian in$ormasi #ang &elas tentang pentingn#a pemberian asuhan

    kepera%atan berdasarkan prosedur #ang ada membantu meningkatkan

    kepatuhan pera%at, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan

    pelatihan kesehatan #ang diadakan oleh pihak rumah sakit ataupun instansi

    kesehatan lain.

  • 7/25/2019 Konsep Kepgfdatuhan Research

    8/8

    6-: P8SK

    Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. og#akarta * a#asan Bina Pustaka Sar%ono

    Pra%isohard&o

    Slamet B. (2007).Psikologi Umum. Bandung* P :ema&a :osdakar#a.

    'ien, 'eil. (2002).Psikologi Kesehatan. ;akarta* 5