Konsep Keperawatan Keluarga

10
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA A. Konsep Keperawatan Keluarga 1. Pengertian Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana (Salviction G. Bailon dan Araciles Maglaya), 1978). 2. Keluarga sebagai Unit Pelayanan Beberapa hal berikut ini adalah alasan mengapa harus menjadi fokus sentral dari perawatan: a. Dalam sebuah unit keluarga disfungsi apa saja akan mempengaruhi satu atau lebih anggota keluarga. b. Ada hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya. c. Melalui perawatan kesehatan keluarga akan meningkat derajat kesehatan secara menyeluruh. d. Upaya menemukan kasus dalam keluarga dan faktor resiko pada anggota keluarga yang lain.

description

komunitas

Transcript of Konsep Keperawatan Keluarga

Page 1: Konsep Keperawatan Keluarga

KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

A. Konsep Keperawatan Keluarga

1. Pengertian

Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan

masyarakat yang ditujukan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat

dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana (Salviction G.

Bailon dan Araciles Maglaya), 1978).

2. Keluarga sebagai Unit Pelayanan

Beberapa hal berikut ini adalah alasan mengapa harus menjadi fokus sentral

dari perawatan:

a. Dalam sebuah unit keluarga disfungsi apa saja akan mempengaruhi satu atau

lebih anggota keluarga.

b. Ada hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya.

c. Melalui perawatan kesehatan keluarga akan meningkat derajat kesehatan

secara menyeluruh.

d. Upaya menemukan kasus dalam keluarga dan faktor resiko pada anggota

keluarga yang lain.

e. Pemahaman terhadap individu dan fungsinya dipandang dalam konteks

keluarga mereka.

f. Keluarga merupakan sistem pendukung vital bagi individu.

3. Peran Perawat

Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah:

Page 2: Konsep Keperawatan Keluarga

a. Pendidik

Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar keluarga

dapat melakukan program Asuhan Keperawatan Keluarga secara mandiri dan

bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan.

b. Koordinator

Koordinasi diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari

berbagai disiplin agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.

c. Pelaksana

Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik,

maupun di rumah sakit bertanggung jawab memberikan perawatan langsung.

d. Pengawas Kesehatan

Perawat harus melakukan kunjungan rumah yang teratur untuk

mengidentifikasi tentang kesehatan keluarga.

e. Konsultan

Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah

kesehatan.

f. Kolaborasi

Perawat harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota

tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.

g. Fasilitator

Peran di sini adalah membantu keluarga di dalm menghadapi kendala

untuk meningkatkan derajat kesehatannya.

Page 3: Konsep Keperawatan Keluarga

h. Modifikasi Lingkungan

Perawat dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun

lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.

4. Proses Keperawatan Keluarga

Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis

untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan keluarga, merencanakan

asuhan keperawatan, melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan rencana

yang telah disusun dan mengevaluasi asuhan yang telah diberikan terhadap

keluarga.

5. Tahap-tahap dalam proses keperawatan:

a. Pengkajian

Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk

mengukur keadaan klien atau keluarga dengan memakai norma-norma

kesehatan maupun sosial yang merupakan sistem terintegrasi dan kesanggupan

keluarga untuk mengatasinya.

b. Diagnosa Keperawatan

Dalam menetapkan diagnosa keperawatan keluarga ditetapkan berdasarkan

faktor resiko dan faktor potensial terjadinya penyakit atau masalah kesehatan

keluarga serta mempertimbangkan kemampuan dalam mengatasi masalah

kesehatannya.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan didasarkan pada rencana asuhan yang telah disusun.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan

Page 4: Konsep Keperawatan Keluarga

adalah sumber daya (keuangan), tingkat pendidikan keluarga, adat istiadat

yang berlaku, respon dan penerimaan keluarga serta sarana yang dimiliki

keluarga.

d. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Apabila

dalam penilaian tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal ini

dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu tujuan tidak realistis, tindakan

keperawatan yang tidak tepat dan faktor yang tidak dapat diatasi.

B. Keluarga Sebagai Perhatian Utama

Menurut Stuart (2001) keluarga memiliki 5 prioritas :

1. Keluarga merupakan suatu sistem atau unit

2. Adanya sosialisasi masing-masing anggota keluarga.

3. Adanya komitmen saling melengkapi antar anggota keluarga.

4. Setiap anggota dapat atau tidak dapat saling berhubungan atau tidak tinggal

dalam satu atap.

5. Keluarga dengan atau tanpa anak.

Keluarga sebagai perhatian utama karena :

1. Keluarga dipandang sebagai sumber daya kritis untuk menyampaikan pesan-

pesan kesehatan.

Kasus meningkatnya angka kesakitan akibat DHF membuat pemerintah

dengan gencar menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN dalam

skala nasional, keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat berperan dalam

Page 5: Konsep Keperawatan Keluarga

penyampaian pesan betapa pentingnya PSN agar terhindar dari wabah demam

berdarah.

2. Keluarga sebagai satu unit antar anggota dalam keluarga.

Keluarga dipandang sebagai kesatuan dari sejumlah anggota keluarga,

berada dalam satu ikatan dan saling mempengaruhi. Jika perawat tidak

memahami dalam melakukan pengkajian terhadap setiap anggota keluarga maka

perawat tersebut tidak akan dapat data yang dibutuhkan, mengingat data anggota

keluarga yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Contoh jika salah

satu anggota keluarga ingin melanjutkan sekolahu diluar negri dan ia harus

meninggalkan orang-orang yang selama ini di anggap dekat, maka hal tersebut

akan berdampak pada orang yang meninggalkan ataupun orang-orang yang

ditinggalkan. Perubahan yang terjadi bisa dimulai dengan menurunnya nafsu

makan, kesedihan yang berlarur, dan lain-lain.

3. Keluarga sebagai sumber pendukung bagi anggota keluarga lain.

Contoh: anak usia sekolah yang mendapat bimbingan belajar dari orang tuanya

akan jauh lebih berhasil dibandingkan jika tidak mendapatkan bimbingan saat

belajar dari kedua orang tuanya.

4. Individu dipandang dalam konteks keluarga.

Seorang dapat mencapai pemahaman yang lebih jelas terhadap individu dan

fungsinya apabila individu-individu tersebut dipandang dalam konteks keluarga

mereka.

5. Hubungan yang kuat dalam keluarga dengan status kesehatan anggota dimana

keluarga

Page 6: Konsep Keperawatan Keluarga

Perperan dalam peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan sampai

rehabilitasi. Contoh keluarga yang peduli akan kesehatan, maka ia akan

memperhatikan pemberian makanan dengan gizi seimbangan pada anggotanya.

Memberikan imunisasi sebagai upaya pencegahan pada anak-anaknya.

6. Keluarga sebagai tempat penemuan kasus dini

Adanya masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga memungkinkan

munculnya faktor resiko pada anggota keluarga lainnya. Contoh, dalam keluarga

ditemukan kasus TB pada anak sulungnya, ternyata selain itu perawat juga

menemukan kasus tersebut pada kedua adiknya.

C. Tingkat Praktik Keperawatan Keluarga

1. Keluarga sebagai konteks

Pada asuhan keperawatan tingkatan pertama ini yang menjadi focus

pelayanan kesehatan adalah individu, sedangkan keluarga merupakan latar

belakang atau focus sekunder. Keluarga dipandang sebagai area yang penting dari

klien dan oleh karena itu keluarga merupakan dukungan terbesar bagi klien. Atau

dengan kata lain asuhan yang berfokus pada keluarga. Contohnya gangguan

pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. T (5 tahun) di keluarga

Tn.K (56 tahun) dengan gizi buruk.

2. Keluarga sebagai kumpulan atau jumlah anggota keluarga secara individu

Asuhan keperawatan diberikan bukan hanya pada satu individu tetapi bisa

lebih dalam satu keluarga. Dalam tingkatan ini garis depannya adalah masing-

masing klien yang dilihat sebagai unit terpisah dengan unit yang berinteraksi.

Page 7: Konsep Keperawatan Keluarga

Contohnya tidak efektifnya bersihan jalan napas pada An. C (14 th) dan An. A

(7th) di keluarga Tn.O (45 th) dengan ISPA.

3. Subsistem Keluarga sebagai klien

Subsistem keluarga adalah pusat perhatian atau focus sebagai penerima

pengkajian serta intervensi. Keluarga inti, keluarga besar, dan subsistem keluarga

lainnya adalah unit analisis dan asuhan. Contoh, masalah pada keluarga yang

diawali dengan komunikasi yang tidak efektif antar anggota keluarga.

4. Keluarga sebagai klien

Keluarga dipandang sebagai klien atau focus keperawatan, keluarga menjadi

bagian depan sedangkan anggota keluarga yang lain menjadi latarbelakang.

Contoh, masalah yang timbul pada sebuah keluarga dikarenakan koping keluarga

tidak efektif saat menunggu kehadiran anggota keluarga yang baru.