(Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

36
GERAKAN MORAL GERAKAN MORAL MEMERANGI MEMERANGI KORUPSI KORUPSI SUATU UPAYA UNTUK MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT, SUATU UPAYA UNTUK MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT, BANGSA DARI PERILAKU KORUPTIF MENUJU PERILAKU BANGSA DARI PERILAKU KORUPTIF MENUJU PERILAKU UTOMO UNTUK MENUJU INDONESIA TANPA KORUPSI UTOMO UNTUK MENUJU INDONESIA TANPA KORUPSI OLEH OLEH BIBIT SAMAD RIANTO BIBIT SAMAD RIANTO 1

description

gerakan moral

Transcript of (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

Page 1: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

GERAKAN GERAKAN MORAL MORAL

MEMERANGI MEMERANGI KORUPSIKORUPSI

SUATU UPAYA UNTUK MERUBAH PERILAKU SUATU UPAYA UNTUK MERUBAH PERILAKU MASYARAKAT, BANGSA DARI PERILAKU MASYARAKAT, BANGSA DARI PERILAKU

KORUPTIF MENUJU PERILAKU UTOMO UNTUK KORUPTIF MENUJU PERILAKU UTOMO UNTUK MENUJU INDONESIA TANPA KORUPSIMENUJU INDONESIA TANPA KORUPSI

OLEHOLEHBIBIT SAMAD RIANTOBIBIT SAMAD RIANTO

1

Page 2: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

PENGANTARPENGANTAR MERENUNGI PENGALAMAN SELAMA 30 TAHUN MENJADI MERENUNGI PENGALAMAN SELAMA 30 TAHUN MENJADI

ANGGOTA POLRI DAN 4 TAHUN MENJADI PIMPINAN KPK ANGGOTA POLRI DAN 4 TAHUN MENJADI PIMPINAN KPK SAMPAILAH KEPADA SUATU KESIMPULAN BAHWA SAMPAILAH KEPADA SUATU KESIMPULAN BAHWA MEMERANGI KEJAHATAN, UTAMANYA KORUPSI YG SUDAH MEMERANGI KEJAHATAN, UTAMANYA KORUPSI YG SUDAH DINILAI SEBAGAI EXTRA ORDINARY CRIME TIDAK CUKUP DINILAI SEBAGAI EXTRA ORDINARY CRIME TIDAK CUKUP HANYA DILAKUKAN SECARA REPRESIF SAJA.HANYA DILAKUKAN SECARA REPRESIF SAJA.

PADA AWAL REFORMASI 1998, PADA AWAL REFORMASI 1998, DIYAKINI KORUPSI SEBAGAI DIYAKINI KORUPSI SEBAGAI PENYEBAB KETERPURUKAN BANGSA, SEHINGGA PENYEBAB KETERPURUKAN BANGSA, SEHINGGA NIAT NIAT UNTUK UNTUK MEMBERANTAS KORUPSI BESAR SEHINGGA DILAHIRKANLAH MEMBERANTAS KORUPSI BESAR SEHINGGA DILAHIRKANLAH KPK, NAMUN SAAT INI DIKUMANDANGKAN WACANA KPK, NAMUN SAAT INI DIKUMANDANGKAN WACANA PEMBUBARAN KPK AKANKAH KPK MENGALAMI NASIB SPT PEMBUBARAN KPK AKANKAH KPK MENGALAMI NASIB SPT PENDAHULUNYAPENDAHULUNYA

NEGERI INI SEDANG DILANDA KORUPSI DI SEGENAP ASPEK NEGERI INI SEDANG DILANDA KORUPSI DI SEGENAP ASPEK KEHIDUPAN, BAIK PADA BIDANG EKSEKUTIF, LEGISLATIF KEHIDUPAN, BAIK PADA BIDANG EKSEKUTIF, LEGISLATIF MAUPUN YUDIKATIFMAUPUN YUDIKATIF, KORUPSI MRPK FENOMENA GUNUNG ES, KORUPSI MRPK FENOMENA GUNUNG ES

KEIKUT SERTAAN MASYARAKAT MUTLAK HARUS KEIKUT SERTAAN MASYARAKAT MUTLAK HARUS DIGALAKKAN, MELALUI UPAYA PREVENTIF DAN MENDORONG DIGALAKKAN, MELALUI UPAYA PREVENTIF DAN MENDORONG APARAT PEMERINTAH MELAKUKAN JUGA UPAYA PREEMTIF, APARAT PEMERINTAH MELAKUKAN JUGA UPAYA PREEMTIF, KARENA DG REPRESIF SAJA KORUPSI TDK DAPAT KARENA DG REPRESIF SAJA KORUPSI TDK DAPAT DIBERANTAS. DIBERANTAS.

SAYA TAWARKAN IDEA UNTUK MENGSAYA TAWARKAN IDEA UNTUK MENGAJAKAJAK MASYARAKAT MASYARAKAT AGAR AGAR MEMAHAMI AKAN BAHAYA KORUPSI DAN PEDULI TENTANG MEMAHAMI AKAN BAHAYA KORUPSI DAN PEDULI TENTANG PEMBERANTASAN KORUPSI PEMBERANTASAN KORUPSI DENGAN MENDORONG DENGAN MENDORONG MUNCULNYA GERAKAN MASYARAKAT MEMERANGI KORUPSI MUNCULNYA GERAKAN MASYARAKAT MEMERANGI KORUPSI (GMMK)(GMMK)

2

Page 3: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

MENGAPA HARUS MORALMENGAPA HARUS MORAL Kondisi korupsi di Indonesia sudah mewabah, modus operandinya Kondisi korupsi di Indonesia sudah mewabah, modus operandinya

beragam, sulit diatasi dan penjabaran political will tidak dilakukan beragam, sulit diatasi dan penjabaran political will tidak dilakukan secara baik (seteng-ah hati) dan paham pragmatisme telah secara baik (seteng-ah hati) dan paham pragmatisme telah menguasai hampir seluruh kehidupan masyarakat, hal ini jelas menguasai hampir seluruh kehidupan masyarakat, hal ini jelas mendisgradasi moral bangsa.mendisgradasi moral bangsa.

Penanganan tindak korupsi sudah dilakukan sejak Orde Lama, Penanganan tindak korupsi sudah dilakukan sejak Orde Lama, diteruskan zaman Orde Baru dan didengungkan oleh Orde diteruskan zaman Orde Baru dan didengungkan oleh Orde Reformasi nampaknya tidak membuat koruptor menipis, tetapi Reformasi nampaknya tidak membuat koruptor menipis, tetapi malah mengembang sehingga sulit diatasi, dan berakibat malah mengembang sehingga sulit diatasi, dan berakibat pembubaran Organ Pemberantas Korupsi yang telah dibentuk, pembubaran Organ Pemberantas Korupsi yang telah dibentuk, bahkan KPK pun terancam didegradasi.bahkan KPK pun terancam didegradasi.

Korupsi tidak cukup ditangani secara repersif dan hanya oleh Korupsi tidak cukup ditangani secara repersif dan hanya oleh aparat pemerin-tah apalagi hanya oleh KPK saja, karena Korupsi aparat pemerin-tah apalagi hanya oleh KPK saja, karena Korupsi memiliki sifat Fenomena Gu-nung Es. Es yang dibawah permukaan memiliki sifat Fenomena Gu-nung Es. Es yang dibawah permukaan laut berupa Corruption Hazards dan Potensi Masalah Penyebab laut berupa Corruption Hazards dan Potensi Masalah Penyebab Korupsi harus di tangani secara preventif dan pre-emptif Korupsi harus di tangani secara preventif dan pre-emptif (menangani hulu permasalahan Korupsi) baik oleh pemerintah (menangani hulu permasalahan Korupsi) baik oleh pemerintah maupun masyarakat. maupun masyarakat.

Oleh karena itu Forum Peduli Memerangi Korupsi (FPMK) Oleh karena itu Forum Peduli Memerangi Korupsi (FPMK) mengajak segenap warga masyarakat dan birokrasi berperan serta mengajak segenap warga masyarakat dan birokrasi berperan serta melakukan kegiatan preventif dan preemtif pada Fenomena Gunung melakukan kegiatan preventif dan preemtif pada Fenomena Gunung Es Korupsi.Es Korupsi.

3

Page 4: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

MENGAPA HARUS MORALMENGAPA HARUS MORAL Memang Korupsi merupakan salah satu bentuk kejahatan, kitapun Memang Korupsi merupakan salah satu bentuk kejahatan, kitapun

sudah mempunyai aparat penegak hukum dengan Criminal Justice sudah mempunyai aparat penegak hukum dengan Criminal Justice System nya. Namun kenyataan menunjukkan bahwa perilaku aparat System nya. Namun kenyataan menunjukkan bahwa perilaku aparat penegak hukum sendiri pun masih koruptif, terbukti masih banyaknya penegak hukum sendiri pun masih koruptif, terbukti masih banyaknya makelar kasus dan putusan-putusan hakim yang kontroversial, yang makelar kasus dan putusan-putusan hakim yang kontroversial, yang cenderung meringankan atau membebaskan pelaku korupsi. Moral cenderung meringankan atau membebaskan pelaku korupsi. Moral penegak hukum terkontaminasi dengan paham pragmatisme yang penegak hukum terkontaminasi dengan paham pragmatisme yang banyak dianuti sebagian besar masyarakat.banyak dianuti sebagian besar masyarakat.

Di bidang ekonomi para pelaku bisnis cenderung “kongkalikong” Di bidang ekonomi para pelaku bisnis cenderung “kongkalikong” dengan pemegang kekuasaan (birokrasi baik eksekutif maupum dengan pemegang kekuasaan (birokrasi baik eksekutif maupum legislatif) sehingga dana pembangunan ataupun pemasukan uang legislatif) sehingga dana pembangunan ataupun pemasukan uang negara cenderung dimanipulasi oleh mereka yang bermoral koruptif negara cenderung dimanipulasi oleh mereka yang bermoral koruptif di bidang ekonomi.di bidang ekonomi.

Di bidang politik sudah jelas nampak sekali moral koruptifnya dimana Di bidang politik sudah jelas nampak sekali moral koruptifnya dimana sulit membedakan antara political cost dengan money politics atau sulit membedakan antara political cost dengan money politics atau dengan alasan biaya politik para pelaku politik melakukan money dengan alasan biaya politik para pelaku politik melakukan money politics. Kembali lagi masalah moral yang dikaitkan dengan sistem politics. Kembali lagi masalah moral yang dikaitkan dengan sistem politik yang dipilih sangat tidak memihak upaya pemberantasan politik yang dipilih sangat tidak memihak upaya pemberantasan korupsi.korupsi.

Atas dasar hal-hal tersebut diataslah kami menyerukan suatu Gerakan Atas dasar hal-hal tersebut diataslah kami menyerukan suatu Gerakan Moral Memerangi Korupsi dalam wadah Forum Peduli Memerangi Moral Memerangi Korupsi dalam wadah Forum Peduli Memerangi Korupsi.Korupsi.

4

Page 5: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

KORUPSI

KONDISI

• Mewabah

• Sulit diberantas

• Modus operandi beragam

• Aktualisasi Political Will

• Di semua lapisan masy• Di semua bidang kehidupan• Jenisnya beragam• Kebiasaan korupsi• lebih dari 50 000 laporan

• Di semua lapisan masy• Di semua bidang kehidupan• Jenisnya beragam• Kebiasaan korupsi• lebih dari 50 000 laporan

• Sebagian besar terlibat• Persepsi penegak hukum berbeda, banyak yang bebas• Disparitas penghasilan (masy, petugas & koruptor)• Hasil deteksi tidak ditindak lanjuti

• Sebagian besar terlibat• Persepsi penegak hukum berbeda, banyak yang bebas• Disparitas penghasilan (masy, petugas & koruptor)• Hasil deteksi tidak ditindak lanjuti

Modus• Terang-terangan• Terselubung • Tidak sadar berbuat korupsiMotif• Memperkaya diri• Hidden income• Mata pencaharian• Dojadikan sumber keuangan

Modus• Terang-terangan• Terselubung • Tidak sadar berbuat korupsiMotif• Memperkaya diri• Hidden income• Mata pencaharian• Dojadikan sumber keuangan

KPK

• KPK sebagai pendobrak dan fasilitator

• Tdk hanya represif, tetapi juga

preventif dan cabut akar masalah

• Libatkan birokrasi, CJS, Swasta, Masy

• Penjabaran Political Will dlm tindakan

• Paham Pragmatisme marak dlm masy

• KPK sebagai pendobrak dan fasilitator

• Tdk hanya represif, tetapi juga

preventif dan cabut akar masalah

• Libatkan birokrasi, CJS, Swasta, Masy

• Penjabaran Political Will dlm tindakan

• Paham Pragmatisme marak dlm masy

5

Page 6: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

66

SEJARAH PEMBERANTSAN KORUPSI

Tahun Kegiatan Lingkup Dasar Hukum

1957 Operasi Militer Kegiatan tidak terstruktur PRT/PM/06/1957

1967 Pemberantasan Korupsi

Represif & Preventif Keppres 228 Tahun 1967

1977 Opstib Penertiban Sistem & Operasi Inpres 9 Tahun 1977

1987 Pemsus Restitusi Pajak

Kebenaran restitusi Surat MENKEU S-234/MK.04/1987

97-9897-98 Krisis Moneter & EkonomiKrisis Moneter & Ekonomi

1999 KPKPN Preventif UU 28 Tahun 1999

1999 TGTPK Represif PP 19 Tahun 2000

2003 KPK Penindakan & Pencegahan UU 30 Tahun 2002

Tugas: Koordinasi, Supervisi, Penindakan, Pencegahan, & Monitor

2005 Timtas Tipikor Represif Inpres

2006 Ratifikasi UNCAC 2003 dg UU no 7 tahun 2006.

Page 7: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

CERAMAH LEMHANNAS 220311CERAMAH LEMHANNAS 220311 77CERAMAH LEMHANNAS 230311CERAMAH LEMHANNAS 230311 77WORKSHOP POLITIK TEMPO MEDIA 2009

7

GUNUNG ES KORUPSI SBG AKAR MASALAH KORUPSI

TINDAK PIDANA KORUPSI TPK

CORRUPTION HAZARDS (CH)

POTENSI MASALAH

PENYEBAB KORUPSI (PMPK)

Korupsi sbg Kejahatan terjadi, apabila terdapat :• Desire to Act• Ability to Act• Opportunity• Suitable Target

Korupsi sbg Kejahatan terjadi, apabila terdapat :• Desire to Act• Ability to Act• Opportunity• Suitable Target

Potensi Masalah Penyebab Korupsi• Kesisteman beri peluang• Penghasilan tdk rasional• Integritas Moral• Pengawasan lemah• Budaya taat hukum rendah

Potensi Masalah Penyebab Korupsi• Kesisteman beri peluang• Penghasilan tdk rasional• Integritas Moral• Pengawasan lemah• Budaya taat hukum rendah

KERAWANAN KORUPSI:lokasi :• pemasok anggaran • pengguna anggaran, • disparitas pendapatan

Manusiaberjiwa koruptor Barang • asset negara, • barang sitaan/rampasan Kegiatan :• proyek pembangunan • pengadaan barang/jasa • perijinan / yan publik• penegakan hukum• administrasi negara

KERAWANAN KORUPSI:lokasi :• pemasok anggaran • pengguna anggaran, • disparitas pendapatan

Manusiaberjiwa koruptor Barang • asset negara, • barang sitaan/rampasan Kegiatan :• proyek pembangunan • pengadaan barang/jasa • perijinan / yan publik• penegakan hukum• administrasi negara

7

Page 8: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

KAJIAN KORUPSI DARI ASPEK KAJIAN KORUPSI DARI ASPEK BUDAYABUDAYA

BERBICARA TENTANG MORAL SUATU BANGSA , TIDAK LEPAS KAITANNYA BERBICARA TENTANG MORAL SUATU BANGSA , TIDAK LEPAS KAITANNYA DENGAN PEMBICARAAN BUDAYA BANGSA SEBAGAI SUATU ORGANISASI, DENGAN PEMBICARAAN BUDAYA BANGSA SEBAGAI SUATU ORGANISASI, DIMANA ORGANISASI BISA DIARTIKAN SEBAGAI NEGARA, BANGSA, DIMANA ORGANISASI BISA DIARTIKAN SEBAGAI NEGARA, BANGSA, MASYARAKAT, BIROKRASI MAUPUN APARATMASYARAKAT, BIROKRASI MAUPUN APARAT

BUDAYA ORGANISASI ADALAH SISTEM YG TERDIRI DARI ASUMSI-ASUMSI BUDAYA ORGANISASI ADALAH SISTEM YG TERDIRI DARI ASUMSI-ASUMSI PENTING, NILAI-NILAI, KEYAKINAN, NORMA-NORMA YG RELATIF HARMONIS YG PENTING, NILAI-NILAI, KEYAKINAN, NORMA-NORMA YG RELATIF HARMONIS YG DIJADIKAN STANDAR DAN PENUNTUN PERILAKU ORANG-2 DI DLM ORGANISASIDIJADIKAN STANDAR DAN PENUNTUN PERILAKU ORANG-2 DI DLM ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI DAPAT DILIHAT DARI APA YANG DIPIKIRKAN, DIKATAKAN BUDAYA ORGANISASI DAPAT DILIHAT DARI APA YANG DIPIKIRKAN, DIKATAKAN DAN DIKERJAKAN OLEH ORANG-ORANG DALAM ORGANISASI, MENJADI PEREKAT DAN DIKERJAKAN OLEH ORANG-ORANG DALAM ORGANISASI, MENJADI PEREKAT KEBERSAMAAN DALAM ORGANISASI DAN MEMILIKI DAYA ADAPTASI TERHADAP KEBERSAMAAN DALAM ORGANISASI DAN MEMILIKI DAYA ADAPTASI TERHADAP PERKEMBANGAN LINGKUNGAN ORGANISASIPERKEMBANGAN LINGKUNGAN ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI YANG SAAT INI KELIHATAN DIMILIKI OLEH APARATUR BUDAYA ORGANISASI YANG SAAT INI KELIHATAN DIMILIKI OLEH APARATUR NEGARA (SEBAGAI WUJUD KELEMBAGAAN YANG MENGELOLA NEGARA) DINILAI NEGARA (SEBAGAI WUJUD KELEMBAGAAN YANG MENGELOLA NEGARA) DINILAI TIDAK SESUAI DENGAN HARAPAN MASYARAKAT YANG DIDASARKAN PADA NILAI-TIDAK SESUAI DENGAN HARAPAN MASYARAKAT YANG DIDASARKAN PADA NILAI-NILAI LUHUR YANG HIDUP DI DALAM MASYARAKATNILAI LUHUR YANG HIDUP DI DALAM MASYARAKAT

REFORMASI MEMBAWA PERUBAHAN YANG SEHARUSNYA DITINDAK LANJUTI REFORMASI MEMBAWA PERUBAHAN YANG SEHARUSNYA DITINDAK LANJUTI SECARA KONSISTEN OLEH BANGSA INI. KITA INGAT SEKALI BAHWA REFORMASI SECARA KONSISTEN OLEH BANGSA INI. KITA INGAT SEKALI BAHWA REFORMASI DIPICU OLEH PERILAKU KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH ORDE BARU. DENGAN DIPICU OLEH PERILAKU KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH ORDE BARU. DENGAN HADIRNYA KPK, KITA DIINGATKAN BAHWA KORUPSI BUKANLAH MERUPAKAN HADIRNYA KPK, KITA DIINGATKAN BAHWA KORUPSI BUKANLAH MERUPAKAN NILAI-NILAI LUHUR BANGSA KITA, KORUPSI BUKAN KEBIASAAN BANGSA KITA, NILAI-NILAI LUHUR BANGSA KITA, KORUPSI BUKAN KEBIASAAN BANGSA KITA, BUKAN PULA BUKAN PULA MISMANAGEMENT,MISMANAGEMENT, TETAPI KORUPSI ADALAH KEJAHATAN, BAHKAN TETAPI KORUPSI ADALAH KEJAHATAN, BAHKAN MERUPAKAN KEJAHATAN LUAR BIASA (MERUPAKAN KEJAHATAN LUAR BIASA (EXTRA ORDINARY CRIME)EXTRA ORDINARY CRIME)..

8

Page 9: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

KAJIAN KORUPSI DARI ASPEK KAJIAN KORUPSI DARI ASPEK BUDAYABUDAYA

BUDAYA ORGANISASI MENGANDUNG NILAI-NILAI YANG TERDIRI DARI 3 (TIGA) BUDAYA ORGANISASI MENGANDUNG NILAI-NILAI YANG TERDIRI DARI 3 (TIGA) LEVEL YAITU : LEVEL YAITU :

NILAI INTI (NILAI INTI (CORE VALUES)CORE VALUES), , NILAI PENGHUBUNG (NILAI PENGHUBUNG (ESPOUSED VALUES) ESPOUSED VALUES) DAN DAN NILAI LUAR (NILAI LUAR (ARTIFACTARTIFACT). ).

BANGSA KITA MEMILIKI NILAI INTI PANCASILA YANG TIDAK BERUBAH DAN UUD’45 BANGSA KITA MEMILIKI NILAI INTI PANCASILA YANG TIDAK BERUBAH DAN UUD’45 YANG SETIAP SAAT BISA DIAMANDEMEN UNTUK MENYESUAIKAN DENGAN YANG SETIAP SAAT BISA DIAMANDEMEN UNTUK MENYESUAIKAN DENGAN PERKEMBANGAN LINGKUNGAN KECUALI PEMBUKAANNYA.PERKEMBANGAN LINGKUNGAN KECUALI PEMBUKAANNYA.

PERILAKU KORUPSI DIYAKINI SEBAGAI AKIBAT TERJADINYA PERGESERAN NILAI PERILAKU KORUPSI DIYAKINI SEBAGAI AKIBAT TERJADINYA PERGESERAN NILAI YANG DIGUNAKAN DLM KEHIDUPAN SEHARI-2. PERGESERAN NILAI YG TERJADI YANG DIGUNAKAN DLM KEHIDUPAN SEHARI-2. PERGESERAN NILAI YG TERJADI SELAMA INI TERLETAK PADA SELAMA INI TERLETAK PADA ESPOUSED VALUES ESPOUSED VALUES (NILAI-NILAI STRATEGISNYA) (NILAI-NILAI STRATEGISNYA) DAN ARTIFAK (NILAI RITUALNYA) YANG DIJADIKAN PEDOMAN KESEHARIAN BAIK DAN ARTIFAK (NILAI RITUALNYA) YANG DIJADIKAN PEDOMAN KESEHARIAN BAIK DALAM LINGKUNGAN KERJA MAUPUN LINGKUNGAN MASYARAKAT. DALAM LINGKUNGAN KERJA MAUPUN LINGKUNGAN MASYARAKAT.

MARAKNYA KORUPSI DI NEGERI INI TELAH BERLANGSUNG LAMA SEJAK ORDE MARAKNYA KORUPSI DI NEGERI INI TELAH BERLANGSUNG LAMA SEJAK ORDE LAMA DAN ORDE BARU YANG DILANJUTKAN OLEH ORDE REFORMASI. KORUPSI LAMA DAN ORDE BARU YANG DILANJUTKAN OLEH ORDE REFORMASI. KORUPSI MASIH KUAT DI NEGERI INI YANG BERADA PADA KOMUNITAS POLITIK, KOMUNI-MASIH KUAT DI NEGERI INI YANG BERADA PADA KOMUNITAS POLITIK, KOMUNI-TAS EKONOMI DAN KOMUNITAS HUKUM. SEJARAH PEMBERANTASAN KORUPSI TAS EKONOMI DAN KOMUNITAS HUKUM. SEJARAH PEMBERANTASAN KORUPSI SEJAK ORDE LAMA SELALU KANDAS YANG BERAKIBAT DIBUBARKANNYA SEJAK ORDE LAMA SELALU KANDAS YANG BERAKIBAT DIBUBARKANNYA ORGANISASI TERSEBUT, SAAT INI KPK JUGA MENDAPATKAN DERAAN YANG ORGANISASI TERSEBUT, SAAT INI KPK JUGA MENDAPATKAN DERAAN YANG BERTUBI-TUBI, MULAI DARI MEMPERSOALKAN DASAR HUKUM, KEWENANGAN BERTUBI-TUBI, MULAI DARI MEMPERSOALKAN DASAR HUKUM, KEWENANGAN MAUPUN UPAYA PEREKAYASAAN PIMPINAN KPK. MAUPUN UPAYA PEREKAYASAAN PIMPINAN KPK.

SUDAH PARAHKAH PERADABAN APARAT KITA SAAT INI?SUDAH PARAHKAH PERADABAN APARAT KITA SAAT INI?9

Page 10: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

PERMASALAHAN BANGSA SAAT INI:PERMASALAHAN BANGSA SAAT INI: REFORMASI YANG INGIN MEROMBAK TATANAN PEMERINTAHAN REFORMASI YANG INGIN MEROMBAK TATANAN PEMERINTAHAN

YG KORUPTIF JUSTRU TERJEBAK KEDALAM SITUASI KORUPTIFYG KORUPTIF JUSTRU TERJEBAK KEDALAM SITUASI KORUPTIF PILIHAN DEMOKRASI YANG SERBA COBA – COBA TIDAK MAMPU PILIHAN DEMOKRASI YANG SERBA COBA – COBA TIDAK MAMPU

MENGHAPUS KORUPSI YANG MENJADI ALASAN REFORMASIMENGHAPUS KORUPSI YANG MENJADI ALASAN REFORMASI PEMBERANTASAN KORUPSI MENGHADAPI TANTANGAN BESARPEMBERANTASAN KORUPSI MENGHADAPI TANTANGAN BESAR

MASALAH POKOK BANGSA SAAT INI :MASALAH POKOK BANGSA SAAT INI : KORUPSI MERUPAKAN EXTRA ORDINARY CRIME DIHADAPI KORUPSI MERUPAKAN EXTRA ORDINARY CRIME DIHADAPI

DENGAN CARA BIASA, SEHINGGA TIDAK EFEKTIF AKIBATNYA DENGAN CARA BIASA, SEHINGGA TIDAK EFEKTIF AKIBATNYA YANG SERIUS MEMBERANTAS KORUPSI MENJADI YANG SERIUS MEMBERANTAS KORUPSI MENJADI COMMON COMMON ENEMYENEMY

MONEY POLITICSMONEY POLITICS YANG MASIH “DIBENARKAN” DALAM SISTEM YANG MASIH “DIBENARKAN” DALAM SISTEM POLITIKPOLITIK

PEMERINTAH NAMPAKNYA TDK “PEDULI” LAGI DG KORUPSI, PEMERINTAH NAMPAKNYA TDK “PEDULI” LAGI DG KORUPSI, NAMUN PADA ASPEK KINERJA PADA MASING-2 SEGMENT NAMUN PADA ASPEK KINERJA PADA MASING-2 SEGMENT KEHIDUPAN KEDODORAN JUGAKEHIDUPAN KEDODORAN JUGA

SMTR ITU ADA POK BGS YG INGIN PERUBAHAN SCR RADIKALSMTR ITU ADA POK BGS YG INGIN PERUBAHAN SCR RADIKAL

AKAR MASALAHAKAR MASALAH KESISTEMAN YANG MEMBERI PELUANG KORUPSIKESISTEMAN YANG MEMBERI PELUANG KORUPSI INTEGRITAS MORAL YANG MASIH RENDAH (PENJAHAT MENJADI INTEGRITAS MORAL YANG MASIH RENDAH (PENJAHAT MENJADI

PEJABAT)PEJABAT) REMUNERASI PEGAWAI YANG TIDAK RASIONALREMUNERASI PEGAWAI YANG TIDAK RASIONAL APARAT PENGAWASAN YANG TIDAK EFEKTIFAPARAT PENGAWASAN YANG TIDAK EFEKTIF BUDAYA TAAT HUKUM YANG RENDABUDAYA TAAT HUKUM YANG RENDAHH

10

Page 11: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

1111

Hakekat Tantangan BangsaHakekat Tantangan Bangsa Perkembangan Ilpengtek khususnya bidang elektronika, Perkembangan Ilpengtek khususnya bidang elektronika,

informatika dan teknologi serta komunikasi menyebabkan dunia informatika dan teknologi serta komunikasi menyebabkan dunia menjadi Borderlessmenjadi Borderless

Perkembangan Pemikiran Demokrasi dalam pengelolaan Perkembangan Pemikiran Demokrasi dalam pengelolaan pemerintahan sebagai alternatif sistem monarchi dan Kekuasaan pemerintahan sebagai alternatif sistem monarchi dan Kekuasaan agamaagama

Perkembangan globalisasi ekonomi dan keuangan internasional Perkembangan globalisasi ekonomi dan keuangan internasional memperluas jurang pemisah antara negara-negara kaya dengan memperluas jurang pemisah antara negara-negara kaya dengan negara-negar miskinnegara-negar miskin

Perkembangan Perlindungan terhadap HAM terdapat kesetaraan Perkembangan Perlindungan terhadap HAM terdapat kesetaraan hak dan kewajiban antar individu baik dalam bidang politik, hak dan kewajiban antar individu baik dalam bidang politik, ekonomi dan sosial, pemikiran kebebasan bagi setiap individu ekonomi dan sosial, pemikiran kebebasan bagi setiap individu baik dalam suatu negara maupun dintara pergaulan hidup antar baik dalam suatu negara maupun dintara pergaulan hidup antar bangsa di duniabangsa di dunia

Akibatnya kita harus mengikuti perkembangan lingkungan Akibatnya kita harus mengikuti perkembangan lingkungan strategis pada lingkup global agar Bangsa Indonesia bisa berada strategis pada lingkup global agar Bangsa Indonesia bisa berada di dalam pergaulan hidup antar bangsa yang beradab di dunia, di dalam pergaulan hidup antar bangsa yang beradab di dunia, dengan segala konsekuensinyadengan segala konsekuensinya

Kita mesti mengevaluasi dan menyesuaikan segenap aspek Kita mesti mengevaluasi dan menyesuaikan segenap aspek kehidupan bangsa baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, kehidupan bangsa baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, keamanan, pertahanan, pengelolaan sumber daya alam, hukum, keamanan, pertahanan, pengelolaan sumber daya alam, sumberdaya manusia, geografi dan birokrasi (Dasa Gatra) sumberdaya manusia, geografi dan birokrasi (Dasa Gatra) kemudian mencari solusi pemecahan masalah yang dihadapi dan kemudian mencari solusi pemecahan masalah yang dihadapi dan mengaktualisasikannya dengan tetap berpegang pada Nilai - nilai mengaktualisasikannya dengan tetap berpegang pada Nilai - nilai Luhur bangsa Indonesia. Luhur bangsa Indonesia.

Page 12: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

Gatra PolitikGatra Politik MasalahMasalah

Masalah korupsi Masalah korupsi marak marak di DPR, Pemda, Lemneg, Badan Peradilan, di DPR, Pemda, Lemneg, Badan Peradilan, Birokrasi pada umumnyaBirokrasi pada umumnya

““Politik Dagang Sapi”, “Uang Mahar”, “Uang Perahu”, “Lobby Politik Dagang Sapi”, “Uang Mahar”, “Uang Perahu”, “Lobby menggoalkan Anggaran” merupakan bentuk “konvensi” tidak tertulismenggoalkan Anggaran” merupakan bentuk “konvensi” tidak tertulis di bidang politikdi bidang politik

Politik UangPolitik Uang Sebagai konsekuensi penggunaan Demokrasi Liberal tdk terelakkan Sebagai konsekuensi penggunaan Demokrasi Liberal tdk terelakkan

munculnya Money Politicsmunculnya Money Politics Paham pragmatisme menggantikan idealisme yang mewabah ke Paham pragmatisme menggantikan idealisme yang mewabah ke dalam dalam

kehidupan kehidupan masyarakat, muncul istilah-2 seperti :“serangan fajar”, masyarakat, muncul istilah-2 seperti :“serangan fajar”, “berjuang”, “No money no vote”, “pesta demokrasi = bagi duit”, “berjuang”, “No money no vote”, “pesta demokrasi = bagi duit”, pejabat publik dianggap “sinterklas”pejabat publik dianggap “sinterklas”

Pencontohan sistem pemilihan yang tdk lengkap Pencontohan sistem pemilihan yang tdk lengkap menjadi menjadi sumber sumber masalahmasalah

Masalah LanjutanMasalah Lanjutan Sistem Politik sbg Primadona, merupakan sumber dari sistem-2 lainnya Sistem Politik sbg Primadona, merupakan sumber dari sistem-2 lainnya

dalam masyarakat.dalam masyarakat. Pemilihan Sistem Kepartaian (Multi Partai) dan sistem Koalisinya.Pemilihan Sistem Kepartaian (Multi Partai) dan sistem Koalisinya. Pendanaan Partai, pertanggung jawaban dan sumber keuangan PartaiPendanaan Partai, pertanggung jawaban dan sumber keuangan Partai Kaderisasi Partai dan penyiapan serta Penyaringan Kepemimpinan Kaderisasi Partai dan penyiapan serta Penyaringan Kepemimpinan

NasionalNasional Sistem Pemerintahan / Birokrasi ygSistem Pemerintahan / Birokrasi yg terkait dg pilihan koalisi partai, terkait dg pilihan koalisi partai,

sehingga tidak solidsehingga tidak solid Pendidikan politik masyarakat kurang terencana dengan baik dan Pendidikan politik masyarakat kurang terencana dengan baik dan

komprehensifkomprehensif Penyelesaian konflik masih belum sepenuhnya didasarkan pada hukum Penyelesaian konflik masih belum sepenuhnya didasarkan pada hukum

positifpositif Masih lebih mementingkan tujuan dari pada proses pencapaian tujuanMasih lebih mementingkan tujuan dari pada proses pencapaian tujuan

12

Page 13: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

1313

Gatra EkonomiGatra Ekonomi MasalahMasalah

Kesejahteraan Masyarakat belum tercapai dilihat dari:Kesejahteraan Masyarakat belum tercapai dilihat dari: Lapangan kerja tdk seimbang dg angkatan kerjaLapangan kerja tdk seimbang dg angkatan kerja Tingkat penghasilan yg tidak rasional memicu KTingkat penghasilan yg tidak rasional memicu Korupsi dan kolusiorupsi dan kolusi Tingkat kehidupan sosial sebagain besar masih rendahTingkat kehidupan sosial sebagain besar masih rendah

Pemilihan Sistem Ekonomi yangPemilihan Sistem Ekonomi yang Digantungkan sepenuhnya pada mekanisme pasarDigantungkan sepenuhnya pada mekanisme pasar (liberal) (liberal) Pengaruh globalisasi ekonomi menyebabkan ketergantungan negara Pengaruh globalisasi ekonomi menyebabkan ketergantungan negara

berkembang kepada negara majuberkembang kepada negara maju Sektor informal belum sepenuhnya mendapat perhatianSektor informal belum sepenuhnya mendapat perhatian (tidak / kurang (tidak / kurang

terproteksi oleh Pemerintah)terproteksi oleh Pemerintah) Koperasi sebagai alternatif sistem ekonomi kerakyatan tidak berkembang Koperasi sebagai alternatif sistem ekonomi kerakyatan tidak berkembang

secara baiksecara baik Kebiasaan membuat Hutang Luar NegeriKebiasaan membuat Hutang Luar Negeri

Alasan utk menutup kekurangan anggaran Alasan utk menutup kekurangan anggaran (bukan(bukan memereduksi programreduksi program apabila dana tidak cukup)apabila dana tidak cukup)

Lilitan hutang LN besar sLilitan hutang LN besar seemmemtaemtarraa itu pertanggung jawabannya tidak jelas itu pertanggung jawabannya tidak jelas Subsidi kebutuhan publik yg tidak jelas pengSubsidi kebutuhan publik yg tidak jelas pengaaturannya turannya menimbulkan menimbulkan potensi potensi

korupsikorupsi Kebijakan Publik yang kurang memihak Rakyat berbau KKNKebijakan Publik yang kurang memihak Rakyat berbau KKN

Kontrak penjualan SDA jangka panjang berbau KorupsiKontrak penjualan SDA jangka panjang berbau Korupsi, paling tidak telah , paling tidak telah menguntungkan pihak lainmenguntungkan pihak lain

Dijadikannya BUMN/ BUMD sebagai ATM pejabat yang menugasiDijadikannya BUMN/ BUMD sebagai ATM pejabat yang menugasi Penunjukkan importir tunggal baraPenunjukkan importir tunggal baranng teknologi sg teknologi seebbaaggaiai bentuk bentuk

monopoli/oligipolimonopoli/oligipoli Peraturan Kerahasiaan sektor pemasukan negara sarat dengan nuansa Peraturan Kerahasiaan sektor pemasukan negara sarat dengan nuansa

korupsikorupsi Pengelolaan Anggaran masih berbau korupsiPengelolaan Anggaran masih berbau korupsi Kebijakan pemerintah mengambil alih masalah keuangan Badan-2 perbankan Kebijakan pemerintah mengambil alih masalah keuangan Badan-2 perbankan

berbau koruptifberbau koruptif Program Peningkatan Remunerasi masih bersifat reaktifProgram Peningkatan Remunerasi masih bersifat reaktif

Peningkatan remunerasi saat ini masih kalah dengan kenaikan harga Peningkatan remunerasi saat ini masih kalah dengan kenaikan harga SEMBAKOSEMBAKO

Remunerasi saat ini belum diikuti perbaikan kinerja (performance)Remunerasi saat ini belum diikuti perbaikan kinerja (performance) Pemborosan pemberian uang pensiun kepada eks anggota DPR?MPR? Pemborosan pemberian uang pensiun kepada eks anggota DPR?MPR?

Menteri dll yg hanya punya masa pengabdian 5 (lima) tahunMenteri dll yg hanya punya masa pengabdian 5 (lima) tahun, memiliki , memiliki pensiun seumur hidup, pemborosan keuangan negarapensiun seumur hidup, pemborosan keuangan negara..

Page 14: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

1414

Gatra EkonoGatra Ekonomimi Sementara itu pemasukan dan pengeluaran keuangan negara Sementara itu pemasukan dan pengeluaran keuangan negara

Pajak dan PNBP serta hasil Usaha (BUMN & BUMD) masih sarat dengan Pajak dan PNBP serta hasil Usaha (BUMN & BUMD) masih sarat dengan korupsikorupsi

Proses perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban serta pengawasan Proses perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban serta pengawasan anggaran masih dijadikan lahan untuk dikorupsi oleh para pejabat publik anggaran masih dijadikan lahan untuk dikorupsi oleh para pejabat publik beserta pengusaha pelaksananyabeserta pengusaha pelaksananya

Ekonomi Biaya TinggiEkonomi Biaya Tinggi Akibat dari kesemrawutan pengurusan masalah dengan pejabat publik Akibat dari kesemrawutan pengurusan masalah dengan pejabat publik

yang sarat dengan “uang siluman” dan semacamnya menimbulkan yang sarat dengan “uang siluman” dan semacamnya menimbulkan ekonomi biaya tinggiekonomi biaya tinggi

Pengaturan kearah perbaikan sistem telah dilakukan, namun tidak Pengaturan kearah perbaikan sistem telah dilakukan, namun tidak diikuti oleh perbaikan MORAL pejabatnya sehingga perilaku koruptif diikuti oleh perbaikan MORAL pejabatnya sehingga perilaku koruptif masih merajalela di sektor publik & privatmasih merajalela di sektor publik & privat

Rendahnya pendapatan pegawai negeri utamanya yang terkait dengan Rendahnya pendapatan pegawai negeri utamanya yang terkait dengan pelayana publik menimbulkan upaya mencari “hidden income” melalui pelayana publik menimbulkan upaya mencari “hidden income” melalui penyalah gunaan wewenang.penyalah gunaan wewenang.

Masalah lanjutanMasalah lanjutan Pemilihan sistem ekonomi yang paling cocok dengan budaya bangsa Pemilihan sistem ekonomi yang paling cocok dengan budaya bangsa

yang terkait dengan Kemandirian Ekonomi suatu Bangsa mesti dicari yang terkait dengan Kemandirian Ekonomi suatu Bangsa mesti dicari dan ditemukan solusinyadan ditemukan solusinya

Perwujudan mekanisme kerja yang tidak membuka peluang korupsi Perwujudan mekanisme kerja yang tidak membuka peluang korupsi yang berdampak timbulnya ekonomi biaya tinggiyang berdampak timbulnya ekonomi biaya tinggi

Pembentukan integritas SDM Bangsa yang tidak membuka peluang Pembentukan integritas SDM Bangsa yang tidak membuka peluang korupsi, mampu bersaing dengan SDM dari luar negerikorupsi, mampu bersaing dengan SDM dari luar negeri

Keengganan Pemerintah untuk campur tangan pada bidang-bidang Keengganan Pemerintah untuk campur tangan pada bidang-bidang perekonomian yang lemah atau kurang mampu bersaing dengan perekonomian yang lemah atau kurang mampu bersaing dengan memberikan perlindungan yang memadai terhadap sektor-sektor memberikan perlindungan yang memadai terhadap sektor-sektor tertentu utamanya sektor-sektor andalantertentu utamanya sektor-sektor andalan

Meningkatkan penghasilan masyarakat yang rasional sehingga tidak Meningkatkan penghasilan masyarakat yang rasional sehingga tidak terjebak ke dalam pencarian “hidden income” yang berakibat terjebak ke dalam pencarian “hidden income” yang berakibat timbulnya “ekonomi biaya tinggi”timbulnya “ekonomi biaya tinggi”

Page 15: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

15

GATRA SOSIAL BUDAYAGATRA SOSIAL BUDAYA Masalah SosialMasalah Sosial

Masalah Mendasar adalah: Masalah Mendasar adalah: 1) Masalah Kebangsaan (nasionalisme) yang mestinya sekarang tidak menjadi 1) Masalah Kebangsaan (nasionalisme) yang mestinya sekarang tidak menjadi

masalah apabila kita konsisten melakukan National Character Building secara masalah apabila kita konsisten melakukan National Character Building secara berlanjut, terhindar dari konflik SARA, solusi NKRI menjadi harga mati, berlanjut, terhindar dari konflik SARA, solusi NKRI menjadi harga mati, disamping Pendidikan Kebangsaan menjadi materi pokok sekolah & Wajib disamping Pendidikan Kebangsaan menjadi materi pokok sekolah & Wajib Militer diefektifkan; Militer diefektifkan;

2) Perkembangan ilpengtek yang telah merubah dunia, memicu terjadinya 2) Perkembangan ilpengtek yang telah merubah dunia, memicu terjadinya perubahan di segenap wilayah dan strata sosial, Nilai-2 Luhur bangsa perubahan di segenap wilayah dan strata sosial, Nilai-2 Luhur bangsa diharapkan menjadi penangkal terhadap budaya asing yang merugikan, diharapkan menjadi penangkal terhadap budaya asing yang merugikan,

3) Pewujudan Kualitas Kesejahteraan Masyarakat.3) Pewujudan Kualitas Kesejahteraan Masyarakat. Masalah Aktual menyangkut : Masalah Aktual menyangkut : penyampaian pendapat di muka umum masih penyampaian pendapat di muka umum masih

terasa dampak euphoria reformasi, pengatasnamaan kepentingan nasional, terasa dampak euphoria reformasi, pengatasnamaan kepentingan nasional, penggunaan kekerasan dalam memperjuangkan kepentingan, penggunaan penggunaan kekerasan dalam memperjuangkan kepentingan, penggunaan kekerasan kelompok meningkat, gap antara si kaya dan si miskin antara kota besar kekerasan kelompok meningkat, gap antara si kaya dan si miskin antara kota besar dan pedesaan, urbanisasi, desentralisasi menimbulkan dampak ikutan korupsi dan pedesaan, urbanisasi, desentralisasi menimbulkan dampak ikutan korupsi daerah, pengelolaan sumberdaya daerah masih bermasalahdaerah, pengelolaan sumberdaya daerah masih bermasalah

Dampak IkutanDampak Ikutan Kesehatan (tenaga medis, fasilitas kesehatan, air bersih dll)Kesehatan (tenaga medis, fasilitas kesehatan, air bersih dll) Keamanan (di pedesaan dihuni manula, fasilitas keamanan; di kota atasi Keamanan (di pedesaan dihuni manula, fasilitas keamanan; di kota atasi

dampak urbanisasi)dampak urbanisasi) Pendidikan (tenaga guru, fasdik, bahan bacaan, kurang tegasnya seleksi Pendidikan (tenaga guru, fasdik, bahan bacaan, kurang tegasnya seleksi

individu hasil dik)individu hasil dik) Fasilitas Lingkungan Sosial (hiburan, perumahan, transportasi umum)Fasilitas Lingkungan Sosial (hiburan, perumahan, transportasi umum) Pengangguran (lap kerja baru, skilled labour, angkatan kerja > lap kerja, lahan Pengangguran (lap kerja baru, skilled labour, angkatan kerja > lap kerja, lahan

garapan terbatas, penghasilan rendah)garapan terbatas, penghasilan rendah) Jaminan Sosial belum terwujud dalam satu sistem hanya dalam bentuk-2 program Jaminan Sosial belum terwujud dalam satu sistem hanya dalam bentuk-2 program

spt BLT, Raskin, Pengobatan Gratis, Sekolah Gratis, dll yang kadang-2 tidak tepat spt BLT, Raskin, Pengobatan Gratis, Sekolah Gratis, dll yang kadang-2 tidak tepat sasaran (yg tdk mlarat juga butuh)sasaran (yg tdk mlarat juga butuh)

Page 16: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

16

GATRA SOSIAL BUDAYAGATRA SOSIAL BUDAYA Masalah Budaya Masalah Budaya

Pokok masalah di bidang Budaya adalah pewujudan Budaya Bangsa, yang berisi Pokok masalah di bidang Budaya adalah pewujudan Budaya Bangsa, yang berisi Nilai-nilai Luhur Bangsa Indonesia sebagai perekat kehidupan bangsa, sekaligus Nilai-nilai Luhur Bangsa Indonesia sebagai perekat kehidupan bangsa, sekaligus menjadi pedoman perilaku sehari-hari bagi warga masyarakat bangsa dan pihak-menjadi pedoman perilaku sehari-hari bagi warga masyarakat bangsa dan pihak-pihak lain yang hidup di Bumi Nusantara, yang mampu berperan dalam pihak lain yang hidup di Bumi Nusantara, yang mampu berperan dalam mengatasi permasalahan friksi atau konflik sosial pada tingkat pertama dan mengatasi permasalahan friksi atau konflik sosial pada tingkat pertama dan “penyakit sosial” serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan “penyakit sosial” serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan strategis di lingkup dalam negeri dan di lingkup global yang sekaligus lingkungan strategis di lingkup dalam negeri dan di lingkup global yang sekaligus mampu menangkal pengaruh negatif budaya asing.mampu menangkal pengaruh negatif budaya asing.

Budaya Indonesia memiliki nilai2 inti yg tdk bisa diubah oleh siapapun, nilai Budaya Indonesia memiliki nilai2 inti yg tdk bisa diubah oleh siapapun, nilai penghubung bersifat strategis dan ritual yg bisa disesuaikan dg perkembangan penghubung bersifat strategis dan ritual yg bisa disesuaikan dg perkembangan situasi dan kondisi yg menyatukan Bangsa Indonesia yg dimulai sejak masa situasi dan kondisi yg menyatukan Bangsa Indonesia yg dimulai sejak masa perjuangan mengkristal dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1945, yg perjuangan mengkristal dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1945, yg merupakan cikal bakal nilai-2 inti Pancasila dan UUD ’45 yang harus merupakan cikal bakal nilai-2 inti Pancasila dan UUD ’45 yang harus diimplemantasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakatdiimplemantasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat

Keragaman bangsa Indonesia terukir dalam lambang Negara garuda pancasila Keragaman bangsa Indonesia terukir dalam lambang Negara garuda pancasila dengan Semboyan Bhineka Tunggal Ika yg perlu dilestarikan dalam menghadapi dengan Semboyan Bhineka Tunggal Ika yg perlu dilestarikan dalam menghadapi tantangan zamantantangan zaman

Pengaruh budaya asing melalui media dan pariwisata ditangkal dg penghayatan Pengaruh budaya asing melalui media dan pariwisata ditangkal dg penghayatan & pengamalan nilai-2 luhur& pengamalan nilai-2 luhur

Penguatan Budaya bangsa melalui kristalisasi Aksara Indonesia yg bersumber Penguatan Budaya bangsa melalui kristalisasi Aksara Indonesia yg bersumber dari aksara miliksuku-2 bgsdari aksara miliksuku-2 bgs

Pelestarian Budaya adat dapat menangkal konflik horizontal dalam masyarakatPelestarian Budaya adat dapat menangkal konflik horizontal dalam masyarakat Pelibatan para tokoh adat dalam penanganan konflik yg berbau SARAPelibatan para tokoh adat dalam penanganan konflik yg berbau SARA Penggalian akar masalah dari fenomena kehidupan kota besar yg dikenal sebagai Penggalian akar masalah dari fenomena kehidupan kota besar yg dikenal sebagai

“penyakit masyarakat” perlu digalakkan tidak sekedar melarang dan “penyakit masyarakat” perlu digalakkan tidak sekedar melarang dan menertibkan.menertibkan.

Page 17: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

17

GATRA HUKUMGATRA HUKUM Masalah Hukum Masalah Hukum

Masalah Pokok bidang Hukum terletak pada Penegakan HukumMasalah Pokok bidang Hukum terletak pada Penegakan Hukum Masalah Penegakan Hukum terdiri dari materi hukum, aparat penegak hukum, Masalah Penegakan Hukum terdiri dari materi hukum, aparat penegak hukum,

sarana dan prasarana penegakan hukum serta budaya hukum (budaya taat sarana dan prasarana penegakan hukum serta budaya hukum (budaya taat kepada hukum) masyarakatkepada hukum) masyarakat

Materi Hukum meliputi : banyak yg masih peninggalan Belanda (VOC), Materi Hukum meliputi : banyak yg masih peninggalan Belanda (VOC), pembuatan nya masih ada yang bernuansa kepentingan kelompok dan koruptif, pembuatan nya masih ada yang bernuansa kepentingan kelompok dan koruptif, menjastifikasi keputusan yg telah diambil, menutupi kesalahan yg telah dibuat, menjastifikasi keputusan yg telah diambil, menutupi kesalahan yg telah dibuat, ada yg terlalu ideal setelah diterapkan pembuatnya kaget sendiri (banyak yg ada yg terlalu ideal setelah diterapkan pembuatnya kaget sendiri (banyak yg kena tindak). Materi hukum adalah pengaturan sistem di berbagai gatra kena tindak). Materi hukum adalah pengaturan sistem di berbagai gatra kehidupan bangsa yg dibuat oleh sistem politik. Dalam menghadapi extra kehidupan bangsa yg dibuat oleh sistem politik. Dalam menghadapi extra ordinary crime hukum acara biasa tidak mampu menjawabnya secara tegas, ordinary crime hukum acara biasa tidak mampu menjawabnya secara tegas, lugas & tuntas. Anggota militer masih belum tunduk pada peraturan pidana lugas & tuntas. Anggota militer masih belum tunduk pada peraturan pidana umum saat melakukan kejahatan umum saat melakukan kejahatan

Aparat Penegakan Hukum : dihadapkan pada berbagai kendala seperti Aparat Penegakan Hukum : dihadapkan pada berbagai kendala seperti integritas moral, bekerja di luar sistem (markus), mencari hidden income, dg integritas moral, bekerja di luar sistem (markus), mencari hidden income, dg dalih kekurangan anggaran mencari sponsor utk mendukung kegiatan operasi dalih kekurangan anggaran mencari sponsor utk mendukung kegiatan operasi dg imbalan pembiaran tindak pidana tertentu, dibentuk KPK malah “dimusuhi” dg imbalan pembiaran tindak pidana tertentu, dibentuk KPK malah “dimusuhi” (direkayasa kasus Bitchan).(direkayasa kasus Bitchan).

Sarana dan Prasarana Penegakan Hukum : mencakup peralatan teknis, sarana Sarana dan Prasarana Penegakan Hukum : mencakup peralatan teknis, sarana pengadilan, transportasi, komunikasi, dan sarana pengendalian operasi / pengadilan, transportasi, komunikasi, dan sarana pengendalian operasi / kegiatan serta prasarana pendukung lainnya, kurang memadai sehingga tidak kegiatan serta prasarana pendukung lainnya, kurang memadai sehingga tidak dapat bekerja secara optimal. Akibat dari kekurangan ini profesionalisme dapat bekerja secara optimal. Akibat dari kekurangan ini profesionalisme penegakan hukum dipertaruhkan dan upaya perlindungan masyarakat dan penegakan hukum dipertaruhkan dan upaya perlindungan masyarakat dan keadilan hukum tidak dapat diwujudkan.keadilan hukum tidak dapat diwujudkan.

Page 18: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

181818

GATRA HUKUMGATRA HUKUM

Budaya taat pada hukum masyarakat dan petugas penegak hukum maupun Budaya taat pada hukum masyarakat dan petugas penegak hukum maupun birokrasi masih rendah. Ada pameo mengatakan bahwa “ hukum dibuat untuk birokrasi masih rendah. Ada pameo mengatakan bahwa “ hukum dibuat untuk dilanggar”, yang seharusnya untuk dipatuhi, penegakan hukum yang setengah dilanggar”, yang seharusnya untuk dipatuhi, penegakan hukum yang setengah hati, tidak tegas dan tidak konsisten membuat warga masyarakat mencoba-coba hati, tidak tegas dan tidak konsisten membuat warga masyarakat mencoba-coba untuk melanggar hukum, apalagi kesalahan yang dilakukan warga masyarakat untuk melanggar hukum, apalagi kesalahan yang dilakukan warga masyarakat dapat “diatur” dengan istilah pungli atau “denda damai”, “uang korek api”, dapat “diatur” dengan istilah pungli atau “denda damai”, “uang korek api”, bahkan di”markus”kan membuat budaya taat pada hukum hanya berada di bahkan di”markus”kan membuat budaya taat pada hukum hanya berada di angan-angan seorang “pelamun” atau “idealis” belaka. angan-angan seorang “pelamun” atau “idealis” belaka.

Budaya ini harus dibangun bersama antara Pimpinan bangsa dengan segenap Budaya ini harus dibangun bersama antara Pimpinan bangsa dengan segenap warga bangsa ini yang menjadi perekat bagi kehidupan bangsa dan menjadi warga bangsa ini yang menjadi perekat bagi kehidupan bangsa dan menjadi pedoman perilaku setiap warga yang menjadikan perilaku pimpinan sebagai pedoman perilaku setiap warga yang menjadikan perilaku pimpinan sebagai teladan dalam kehidupan keseharian. Budaya taat pada Hukum ini dapat teladan dalam kehidupan keseharian. Budaya taat pada Hukum ini dapat dijabarkan ke dalam budaya kerja, budaya organisasi, budaya patuh / disiplin, dijabarkan ke dalam budaya kerja, budaya organisasi, budaya patuh / disiplin, budaya bersih, budaya keluarga sakinah, budaya gaul, budaya sopan - santun, budaya bersih, budaya keluarga sakinah, budaya gaul, budaya sopan - santun, budaya rapi, yang dikawal oleh sikap keteladanan dan budaya malu serta budaya rapi, yang dikawal oleh sikap keteladanan dan budaya malu serta budaya adat. budaya adat.

Penanaman budaya taat pada hukum ini harus dilakukan sejak usia dini, melalui Penanaman budaya taat pada hukum ini harus dilakukan sejak usia dini, melalui pendidikan di keluarga, pendidikan masyarakat, pendidikan formal dan informal pendidikan di keluarga, pendidikan masyarakat, pendidikan formal dan informal maupun pendidikan di tempat kerja / kedinasan. Sanksi tidak hanya diberikan maupun pendidikan di tempat kerja / kedinasan. Sanksi tidak hanya diberikan dalam bentuk sanksi hukum saja tetapi bisa sanksi social (berupa pelarangan dalam bentuk sanksi hukum saja tetapi bisa sanksi social (berupa pelarangan penggunaan fasilitas social tertentu seperti credit cards, dikucilkan secara penggunaan fasilitas social tertentu seperti credit cards, dikucilkan secara hukum adat atau tidak dipercaya lagi oleh kelompoknya untuk mendapatkan hukum adat atau tidak dipercaya lagi oleh kelompoknya untuk mendapatkan hutang dll.) maupun sanksi ekonomi hutang dll.) maupun sanksi ekonomi (dimelaratkan). (dimelaratkan).

Page 19: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

19

GATRA KEAMANANGATRA KEAMANAN Masalah Konsep KeamananMasalah Konsep Keamanan

Keamanan memang tidak dapat dipisahkan dari Pertahanan, di banyak negara Keamanan memang tidak dapat dipisahkan dari Pertahanan, di banyak negara keamanan dilaksanakan melalui penegakan hukum. Gangguan keamanan bisa keamanan dilaksanakan melalui penegakan hukum. Gangguan keamanan bisa berupa Crime, Disaster, Accident dan War. Gangguan 1) sampai dengan 3) berupa Crime, Disaster, Accident dan War. Gangguan 1) sampai dengan 3) termasuk ranah tugas Keamanan dan yang keempat (Perang) merupakan ranah termasuk ranah tugas Keamanan dan yang keempat (Perang) merupakan ranah penugasan Pertahanan.penugasan Pertahanan.

Aparat yg menangani Keamanan adalah aparat penegak hukum yg scr eksplisit Aparat yg menangani Keamanan adalah aparat penegak hukum yg scr eksplisit menjadi tugas Pokok Polri bersama masyarakat (Kam Swakarsa atau community menjadi tugas Pokok Polri bersama masyarakat (Kam Swakarsa atau community policing) dan aparat pemerintah termasuk Intelijen yang didukung oleh TNI policing) dan aparat pemerintah termasuk Intelijen yang didukung oleh TNI

Dalam pelaksanaan pemeliharaan keamanan dilakukan dg pola deteksi Dalam pelaksanaan pemeliharaan keamanan dilakukan dg pola deteksi (menemukan ancaman berupa AF, PH da atau SH dan FKK serta kemungkinan (menemukan ancaman berupa AF, PH da atau SH dan FKK serta kemungkinan korban / kerugian) kemudian diantisipasi dengan aksi represif, preventif, korban / kerugian) kemudian diantisipasi dengan aksi represif, preventif, preemtif dan rehabilitasipreemtif dan rehabilitasi

Tujuan penyelenggaraan fungsi Keamanan adalah mewujudkan Rasa Aman Tujuan penyelenggaraan fungsi Keamanan adalah mewujudkan Rasa Aman Masyarakat yg memiliki unsur: 1) Peace (damai), 2) Secure (keamanan Masyarakat yg memiliki unsur: 1) Peace (damai), 2) Secure (keamanan lingkungan), 3) Safety (keselamatan), 4) Surety (Kepastian Hukum)lingkungan), 3) Safety (keselamatan), 4) Surety (Kepastian Hukum)

Masalah AktualMasalah Aktual Pendekatan penanganan keamanan tdk harus selalu disandarkan kepada Police Pendekatan penanganan keamanan tdk harus selalu disandarkan kepada Police

Ratio Employee Rate,Ratio Employee Rate, saja tetapi bisa ditanggulangi saja tetapi bisa ditanggulangi atau di substitusi atau di substitusi dengan dengan penggunaan teknologi (komunikasi, transportasi, informatika dan mobilitas)penggunaan teknologi (komunikasi, transportasi, informatika dan mobilitas)

Pemahaman tentang community policing atau pengamanan swakarsa belum Pemahaman tentang community policing atau pengamanan swakarsa belum solid dan belum dipahami oleh masyarakat, walaupun masalah security baik solid dan belum dipahami oleh masyarakat, walaupun masalah security baik pemukiman maupun tempat kerja sudah berkembang menjadi suatu profesi pemukiman maupun tempat kerja sudah berkembang menjadi suatu profesi tersendiri.tersendiri.

Kinerja aparat p[enegak hukum yang masih dibebani opleh 5 potensi Kinerja aparat p[enegak hukum yang masih dibebani opleh 5 potensi kesemrawutan bangsa menempatkan mereka pada situasi yang dilematis kesemrawutan bangsa menempatkan mereka pada situasi yang dilematis trerutama menghadapi perkembangan HAM dan kebebasan menyampaikan trerutama menghadapi perkembangan HAM dan kebebasan menyampaikan pendapat pendapat

Page 20: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

20

GATRA PERTAHANANGATRA PERTAHANAN Masalah Konsep PertahananMasalah Konsep Pertahanan

Sejak Reformasi Pertahanan dipisahkan dari keamanan dalam pengelolaannya, Sejak Reformasi Pertahanan dipisahkan dari keamanan dalam pengelolaannya, fokus ancaman secara nyata adalah invasi (perang) dan secara terselubung fokus ancaman secara nyata adalah invasi (perang) dan secara terselubung adalah insurjensi melalui hubungan diplomatik maupun hubungan kerja samaadalah insurjensi melalui hubungan diplomatik maupun hubungan kerja sama

Pola pelaksanaan pertahanan Pola pelaksanaan pertahanan pada saat ini pada saat ini sudah merambah kepada peralatan sudah merambah kepada peralatan teknologi modern dimana kita sangat ketinggalan teknologi modern dimana kita sangat ketinggalan (dan (dan tergantung kepada tergantung kepada negara lainnegara lain)), dimana lautan, pantai dan udara yang harus dipertahankan sangat , dimana lautan, pantai dan udara yang harus dipertahankan sangat luas dan tidak punya alutsista yg memadai, disamping itu Konsep Pertahanan luas dan tidak punya alutsista yg memadai, disamping itu Konsep Pertahanan Rakyat Semesta perlu penyesuaianRakyat Semesta perlu penyesuaian

KKoonsep TNI – KEE perlu penyesuaian pola penggalakan Wajib Militer sebelum nsep TNI – KEE perlu penyesuaian pola penggalakan Wajib Militer sebelum bekarja. bekarja.

Masalah Aktual PertahananMasalah Aktual Pertahanan Pembangunan Kekuatan PertahananPembangunan Kekuatan Pertahanan Pembangunan Teknol;ogi PertahananPembangunan Teknol;ogi Pertahanan Pembangunan Daerah / Wilayah PerbatasanPembangunan Daerah / Wilayah Perbatasan Pembangunan Kesadaran Warga Negara di bidang Pertahanan termasuh Bela Pembangunan Kesadaran Warga Negara di bidang Pertahanan termasuh Bela

NegaraNegara

Page 21: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

21

GATRA PENGELOLAAN SUMBER DAYA GATRA PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAMALAM

Masalah Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)Masalah Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Pengelolaan Sumber Daya Alam memiliki kelemahan baik dalam pengaturan, Pengelolaan Sumber Daya Alam memiliki kelemahan baik dalam pengaturan,

perijinan, pelaksanaan explorasi, pengangkutan, proses pengolahan, perijinan, pelaksanaan explorasi, pengangkutan, proses pengolahan, pembaharuan (agar lestari), dan program penggantiannya (substitusinya).pembaharuan (agar lestari), dan program penggantiannya (substitusinya).

Kelemahan bidang pengaturan berupa masih banyak memberi peluang Kelemahan bidang pengaturan berupa masih banyak memberi peluang penyimpangan / penyalah gunaan wewenang, tumpang tindih, koordinasi yang penyimpangan / penyalah gunaan wewenang, tumpang tindih, koordinasi yang belum komprehensif, belum komprehensif,

Praktek pungutan liar masih terjadi menyebabkan ekonomi biaya tinggi, muncul Praktek pungutan liar masih terjadi menyebabkan ekonomi biaya tinggi, muncul kegiatan illegal (logging, fishing, mining) baik oleh perusahaan dan masyarakat kegiatan illegal (logging, fishing, mining) baik oleh perusahaan dan masyarakat tanpa ijin.tanpa ijin.

Perijinan yang kadang-2 dibenturkan kepada kepentingan masyarakat yang Perijinan yang kadang-2 dibenturkan kepada kepentingan masyarakat yang sejak turun menurun mengelola SDA di sititu, ditambah desentralisasi sejak turun menurun mengelola SDA di sititu, ditambah desentralisasi kekuasaan sering menimbulkan konflik di daerah atau merugikan masyarakat kekuasaan sering menimbulkan konflik di daerah atau merugikan masyarakat dan pengusaha.dan pengusaha.

Pengelolaan SDA yang didekati dari kepentingan sesaat (jangka pendek) hanya Pengelolaan SDA yang didekati dari kepentingan sesaat (jangka pendek) hanya mengelola bahan baku saja, sehingga tidak / kurang memperhitungkan jangka mengelola bahan baku saja, sehingga tidak / kurang memperhitungkan jangka panjang kurang memberi nilai tambah karena bahan setengah jadi dan bahan panjang kurang memberi nilai tambah karena bahan setengah jadi dan bahan hasil akhir produksi kita mesti impor dari negara lain padahal jelas masyarakat hasil akhir produksi kita mesti impor dari negara lain padahal jelas masyarakat kita mengkonsumsinya. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya kelusi para kita mengkonsumsinya. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya kelusi para pejabat publik dengan pengusaha lokal maupun pengusaha asingpejabat publik dengan pengusaha lokal maupun pengusaha asing

Masalah pajak perusahaan juga belum dilaksanakan secara benar, kolusi masih Masalah pajak perusahaan juga belum dilaksanakan secara benar, kolusi masih mewarnai sistem perpajakan kita di bidang ekonomi,mewarnai sistem perpajakan kita di bidang ekonomi,

Program pembaharuan SDA dan penelitian kearah substitusinya perlu Program pembaharuan SDA dan penelitian kearah substitusinya perlu digalakkandigalakkan

Page 22: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

GATRA PENGELOLAAN SUMBER DAYA GATRA PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIAMANUSIA

Masalah Sumber Daya manusia (SDM)Masalah Sumber Daya manusia (SDM) Masalah SDM meliputi pertambahan penduduk yg tinggi, penyebaran pemerataan Masalah SDM meliputi pertambahan penduduk yg tinggi, penyebaran pemerataan

penduduk, kualitas SDM yang masih belum merata sebagian masih dalam tataran penduduk, kualitas SDM yang masih belum merata sebagian masih dalam tataran rendah, sementara itu terdapat kecenderungan penurunan integritas moral, rendah, sementara itu terdapat kecenderungan penurunan integritas moral, kedisiplinan dan ketaatan kepada hukum menurun, paham pragmatisme menjadi kedisiplinan dan ketaatan kepada hukum menurun, paham pragmatisme menjadi dominan yang mewarnai kehidupan masyarakat.dominan yang mewarnai kehidupan masyarakat.

Pluralitas SDM yang kurang diimbangi dengan pembangunan national Character Pluralitas SDM yang kurang diimbangi dengan pembangunan national Character Building membuat bangsa ini rentan perpecahan, penghayatan Pancasila di Era Orde Building membuat bangsa ini rentan perpecahan, penghayatan Pancasila di Era Orde Baru hanya menyangkut di tataran pengetahuan (hapalan) bukan dibarengi sikap dan Baru hanya menyangkut di tataran pengetahuan (hapalan) bukan dibarengi sikap dan perilaku Pancasilais, desentralisasi yang dimaksudkan untuk lebih memeratakan perilaku Pancasilais, desentralisasi yang dimaksudkan untuk lebih memeratakan pembangunan di daerah ditafsirkan sebagai penyebaran virus korupsi. Pendidikan pembangunan di daerah ditafsirkan sebagai penyebaran virus korupsi. Pendidikan menjadi program utama untuk meningkatkan integritas moral dan kualitas menjadi program utama untuk meningkatkan integritas moral dan kualitas kompetensi SDMkompetensi SDM

Masalah kedisiplinan bangsa menjadi ranah pendidikan dan pendidikan bela negara Masalah kedisiplinan bangsa menjadi ranah pendidikan dan pendidikan bela negara melalui program Wajib Militer sebelum seseorang mencari / mendapatkan pekerjaan, melalui program Wajib Militer sebelum seseorang mencari / mendapatkan pekerjaan, bahkan harus menjadi persyaratan bagi mereka yang akan menduduki jabatan publik.bahkan harus menjadi persyaratan bagi mereka yang akan menduduki jabatan publik.

Qualitas SDM kita harus menata pola pendidikan nasional kita, tidak seperti Qualitas SDM kita harus menata pola pendidikan nasional kita, tidak seperti sekarang siapaun bisa masuh ke pendidikan tinggi manapun asal punya uang tanpa sekarang siapaun bisa masuh ke pendidikan tinggi manapun asal punya uang tanpa dilihat hasil uji kualitas atau kompetensi lebih dulu, seyogyanya setelah lulus dilihat hasil uji kualitas atau kompetensi lebih dulu, seyogyanya setelah lulus pendidikan dasar (bisa 6 tahun, 9 tahun atau 12 tahun) setiap orang dikelompok kan pendidikan dasar (bisa 6 tahun, 9 tahun atau 12 tahun) setiap orang dikelompok kan dalam 3 (tiga) golongan kemampuan yaitu : 1) briliyant mereka bisa masuk dalam 3 (tiga) golongan kemampuan yaitu : 1) briliyant mereka bisa masuk Universitas, 2) biasa mereka bisa masuk pendidikan politeknik dan 3) kurang, Universitas, 2) biasa mereka bisa masuk pendidikan politeknik dan 3) kurang, mereka bisa masuk pendidikan ketrampilan utk mengerjakan pekerjaan-2 teknis. mereka bisa masuk pendidikan ketrampilan utk mengerjakan pekerjaan-2 teknis. Disamping itu pendirian Universitas diperketat tidak setiap kota bisa mendirikan Disamping itu pendirian Universitas diperketat tidak setiap kota bisa mendirikan universitas.universitas.

22

Page 23: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

23

GATRA PENGELOLAAN GEOGRAFIGATRA PENGELOLAAN GEOGRAFI

Masalah Geografi Masalah Geografi Luasnya batas wilayah negara yang berupa daratan, lautan dan udara Luasnya batas wilayah negara yang berupa daratan, lautan dan udara

memerlukan kekuatan pengamanan dan pertahanan yang handal baik secara memerlukan kekuatan pengamanan dan pertahanan yang handal baik secara fisik maupun secara sosial, yang didukung oleh teknologi informasi, komunikasi fisik maupun secara sosial, yang didukung oleh teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, yg didasarkan pada perjanjian dan hukum internasional dan transportasi, yg didasarkan pada perjanjian dan hukum internasional yamng berlaku.yamng berlaku.

Terbukanya perhubungan melalui darat, laut maupun udara juga berpengaruh Terbukanya perhubungan melalui darat, laut maupun udara juga berpengaruh pada pola pengaturan lintas batas dan angkuatn secara internasional.pada pola pengaturan lintas batas dan angkuatn secara internasional.

Sementara itu tingkat ekonomi dan sosial masyarakat perbatasan harus menjadi Sementara itu tingkat ekonomi dan sosial masyarakat perbatasan harus menjadi atensi kita agar mereka tidak terkooptasi oleh pengaruh negara tetangga, atensi kita agar mereka tidak terkooptasi oleh pengaruh negara tetangga, sehingga pembangunan daerah perbatasamn mendesak untuk mendapatkan sehingga pembangunan daerah perbatasamn mendesak untuk mendapatkan prioritas. Adapun yang terjadi selama ini rencana pembangunan daerah prioritas. Adapun yang terjadi selama ini rencana pembangunan daerah perbatasan hanya diatas kertas, karena prakteknya masih diwarnai korupsi, perbatasan hanya diatas kertas, karena prakteknya masih diwarnai korupsi, sehingga kepentingan nasional terabaikan.sehingga kepentingan nasional terabaikan.

Di wwilayah perairan banyak pulau-pulau yang tidak berpenghuni, makanya Di wwilayah perairan banyak pulau-pulau yang tidak berpenghuni, makanya atensi untuk pembangunan daerah tersebut menjadi menonjol, sekali lagi atensi untuk pembangunan daerah tersebut menjadi menonjol, sekali lagi jangan sampai jatuh ke tangan koruptor lagi, mestinya desentralisasi menjadi jangan sampai jatuh ke tangan koruptor lagi, mestinya desentralisasi menjadi tumpuan harapan kearah penanganan masalah tersebuttumpuan harapan kearah penanganan masalah tersebut

Masalah-masalah lain yang menyangkut geografi adalah antara lain RUTR Masalah-masalah lain yang menyangkut geografi adalah antara lain RUTR (Rencana Umum Tata Ruang), yang mestinya berpedoman pada keseimbangan (Rencana Umum Tata Ruang), yang mestinya berpedoman pada keseimbangan lingkungan hidup, kepemilikan tanah, Hak Guna Usaha, Hak Guna bangunan lingkungan hidup, kepemilikan tanah, Hak Guna Usaha, Hak Guna bangunan dan lain-lain termasuk sengketa hak ulayat dikaitkan dengan proses perijinan dan lain-lain termasuk sengketa hak ulayat dikaitkan dengan proses perijinan pengelolaan Sumber Daya Alam yang sering menyulut timbulnya konflik pengelolaan Sumber Daya Alam yang sering menyulut timbulnya konflik horizontal. horizontal.

Page 24: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

GATRA PENGELOLAAN BIROKRASIGATRA PENGELOLAAN BIROKRASI Masalah Pengelolaan BirokrasiMasalah Pengelolaan Birokrasi

Semula oleh pemrakarsanya (Max Weber) dan diakui oleh para ahli / pakar yang lain birokrasi Semula oleh pemrakarsanya (Max Weber) dan diakui oleh para ahli / pakar yang lain birokrasi sebagai pemberdayaan sistem pemerintahan yang handal pada waktu itu, pada saat ini sering sebagai pemberdayaan sistem pemerintahan yang handal pada waktu itu, pada saat ini sering dikonotasikan sebagai suatu proses berbelit yang menghambat pelayanan umumdikonotasikan sebagai suatu proses berbelit yang menghambat pelayanan umum

Sebagai suatu sistem, Birokrasi adalah baik, namun pelaksanaannya yang sering tidak Sebagai suatu sistem, Birokrasi adalah baik, namun pelaksanaannya yang sering tidak berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Wujud sistem tersebut dituangkan dalam bentuk berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Wujud sistem tersebut dituangkan dalam bentuk aturan-aturan yang dibuat oleh eksekutif dan legislative, yang ternyata dalam proses aturan-aturan yang dibuat oleh eksekutif dan legislative, yang ternyata dalam proses rekrutmen dan pengelolaannya penuh dengan nuansa “rekrutmen dan pengelolaannya penuh dengan nuansa “money politics” atau “politik dagang money politics” atau “politik dagang sapi”, yang pada galibnya lebih didasarkan pada konvensi yang tidak tertulis, yang sapi”, yang pada galibnya lebih didasarkan pada konvensi yang tidak tertulis, yang “mengatur” “aplikasi wujud money politics” tersebut dari pada sistem birokrasi yang secara “mengatur” “aplikasi wujud money politics” tersebut dari pada sistem birokrasi yang secara bagus dirumuskan di dalam aturan-aturan yang telah ada. bagus dirumuskan di dalam aturan-aturan yang telah ada.

Kerawanan timbul pada lokasi-lokasi penerimaan keuangan Negara (pajak, PNBP / Kerawanan timbul pada lokasi-lokasi penerimaan keuangan Negara (pajak, PNBP / Pendapatan Negara Bukan Pajak) dan Badan Usaha Milik Negara / Daerah), juga pada proses Pendapatan Negara Bukan Pajak) dan Badan Usaha Milik Negara / Daerah), juga pada proses pengeluaran / penggunaan keuangan Negara ( mulai dari proses perencanaan anggaran pengeluaran / penggunaan keuangan Negara ( mulai dari proses perencanaan anggaran dengan membuat sasaran korupsi berjamaah, pelaksanaan penggunaan anggaran yang tidak dengan membuat sasaran korupsi berjamaah, pelaksanaan penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan rencana / besteknya, pertanggung jawaban anggaran secara fictive dan atau sesuai dengan rencana / besteknya, pertanggung jawaban anggaran secara fictive dan atau mark up, serta pengawasan anggaran yang masih berbau suap (hasil WTP / Wajar Tanpa mark up, serta pengawasan anggaran yang masih berbau suap (hasil WTP / Wajar Tanpa Pengecualian yang didapat dengan memberikan imbalan kepada petugas pengawasan Pengecualian yang didapat dengan memberikan imbalan kepada petugas pengawasan penggunaan anggaran). Di samping itu pada sektor Pelayanan Publik seperti pengeluaran penggunaan anggaran). Di samping itu pada sektor Pelayanan Publik seperti pengeluaran perijinan masih sarat dengan nuansa politik uang ini, walaupun ketentuan formalnya tidak perijinan masih sarat dengan nuansa politik uang ini, walaupun ketentuan formalnya tidak ada. Pada gilirannya akan menimbulkan ekonomi biaya tinggi.ada. Pada gilirannya akan menimbulkan ekonomi biaya tinggi.

Integritas moral aparat birokrasi yang pada umumnya belum baik, apalagI pada saat Integritas moral aparat birokrasi yang pada umumnya belum baik, apalagI pada saat rekrutmen dilakukan dengan memberikan uang baik mereka yang menjadi pejabat publik rekrutmen dilakukan dengan memberikan uang baik mereka yang menjadi pejabat publik melalui proses pemilihan umum (dengan konvensi tidak tertulis baik kepada partai politik melalui proses pemilihan umum (dengan konvensi tidak tertulis baik kepada partai politik sebagai kendaraan politik yang dipakainya maupun kepada konstituen) serta yang direkrut sebagai kendaraan politik yang dipakainya maupun kepada konstituen) serta yang direkrut sebagai pegawai biasa yang mau memberikan uang agar diterima sebagai pegawai (dengan sebagai pegawai biasa yang mau memberikan uang agar diterima sebagai pegawai (dengan pertimbangan dari pada menganggur di rumah). pertimbangan dari pada menganggur di rumah).

24

Page 25: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

GATRA PENGELOLAAN BIROKRASIGATRA PENGELOLAAN BIROKRASI

Dengan kondisi demikian mereka menjadi tidak aneh kalau menggunakan peluang yang dimilikinya Dengan kondisi demikian mereka menjadi tidak aneh kalau menggunakan peluang yang dimilikinya untuk mencari penghasilan terselubung (untuk mencari penghasilan terselubung (hidden income) untuk mengembalikan dana “investasi” hidden income) untuk mengembalikan dana “investasi” yang telah dikeluarkannya, Dengan demikian potensi korupsi jelas menganga lebar sekali di dalam yang telah dikeluarkannya, Dengan demikian potensi korupsi jelas menganga lebar sekali di dalam kehidupan birokrasi. Integritas moral ini diperkuat dengan rendahnya atau ketidak rasionalan gaji kehidupan birokrasi. Integritas moral ini diperkuat dengan rendahnya atau ketidak rasionalan gaji yang diterima baik oleh pegawai negeri maupun pejabat publik, sehingga potensi korupsi menjadi yang diterima baik oleh pegawai negeri maupun pejabat publik, sehingga potensi korupsi menjadi sangat terbuka sekali. sangat terbuka sekali.

Aspek pengawasan dalam pengelolaan birokrasi juga menjadi dilemma antara ada dan tiada, karena Aspek pengawasan dalam pengelolaan birokrasi juga menjadi dilemma antara ada dan tiada, karena aparat pengawasan hampir tidak befungsi sama sekali dalam mendeteksi adanya korupsi di Induk aparat pengawasan hampir tidak befungsi sama sekali dalam mendeteksi adanya korupsi di Induk Kesatuannya. Apalagi ada pameo bahwa mereka dalam melakukan pengawasan tidak mencari-cari Kesatuannya. Apalagi ada pameo bahwa mereka dalam melakukan pengawasan tidak mencari-cari kesalahan, bahkan ada yang berpedoman “TURIS ROMANTIS” (mlebu meTU baRIS = keluar masuk kesalahan, bahkan ada yang berpedoman “TURIS ROMANTIS” (mlebu meTU baRIS = keluar masuk kamar pejabat yang diperiksa baris, ROkok Makan, MAiN selama di situ graTIS), sehingga hasil kamar pejabat yang diperiksa baris, ROkok Makan, MAiN selama di situ graTIS), sehingga hasil pemeriksaan / pengawasan ya baik-baik saja. Sementara itu struktur organ pengawasan yang pemeriksaan / pengawasan ya baik-baik saja. Sementara itu struktur organ pengawasan yang berada di bawah Menteri atau Gubernur / Walikota / Bupati atau Pimpinan Organisasi Lembaga berada di bawah Menteri atau Gubernur / Walikota / Bupati atau Pimpinan Organisasi Lembaga Negara akan sulit melakukan fungsi kontrol dengan obyektif apabila yang melanggar adalah Negara akan sulit melakukan fungsi kontrol dengan obyektif apabila yang melanggar adalah atasannya / pimpinan tertinggi organisasinya.atasannya / pimpinan tertinggi organisasinya.

Budaya taat pada aturan dalam pengelolaan birokrasi menjadi tantangan yang harus dipecahkan Budaya taat pada aturan dalam pengelolaan birokrasi menjadi tantangan yang harus dipecahkan oleh birokrasi itu sendiri, dimana disiplin pegawai negeri dan pejabat publik masih jauh dari oleh birokrasi itu sendiri, dimana disiplin pegawai negeri dan pejabat publik masih jauh dari harapan, karena tidak berfungsinya aparat pengawasan maupun tidak dimilikinya tradisi-tradisi harapan, karena tidak berfungsinya aparat pengawasan maupun tidak dimilikinya tradisi-tradisi positif dalam melakukan pekerjaan mereka. Mereka menjadi baik pada saat di awal kariernya, positif dalam melakukan pekerjaan mereka. Mereka menjadi baik pada saat di awal kariernya, kemudian mengendur pada pertengahan karier karena budaya kerja kurang menjadi acuan dalam kemudian mengendur pada pertengahan karier karena budaya kerja kurang menjadi acuan dalam minimum karier, tetapi “Sikap Baik” atau “Pangerten” atau “Nahuin” atau “Budaya Setor” dan “Cari minimum karier, tetapi “Sikap Baik” atau “Pangerten” atau “Nahuin” atau “Budaya Setor” dan “Cari Muka” tau “Asal Bapak Senang” yang menjadi “patokan “ dalam penitian karier rata-rata pejabat Muka” tau “Asal Bapak Senang” yang menjadi “patokan “ dalam penitian karier rata-rata pejabat atau pegawai birokrasi.atau pegawai birokrasi.

Perbaikan Birokrasi telah dilakukan dengan berbagai macam instruksi Presiden, penindakan oleh Perbaikan Birokrasi telah dilakukan dengan berbagai macam instruksi Presiden, penindakan oleh KPK dansebagainya nampaknya mereka tidak “bergeming” dalam melakukan perbiuatannya yang KPK dansebagainya nampaknya mereka tidak “bergeming” dalam melakukan perbiuatannya yang sudah mereka lakukan sejak lama (kebiasaan) dan yang jelas kemauan untuk berhenti korupsi itu sudah mereka lakukan sejak lama (kebiasaan) dan yang jelas kemauan untuk berhenti korupsi itu yang belum ada, sehingga kekuatan anti korupsi harus tidak boleh berhenti sampai disini dan yang yang belum ada, sehingga kekuatan anti korupsi harus tidak boleh berhenti sampai disini dan yang menjadi pokok sasaran kita adalah memerangi moral korupsi.menjadi pokok sasaran kita adalah memerangi moral korupsi.

25

Page 26: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

26

PARADIGMA BARU MENGHADAPI PARADIGMA BARU MENGHADAPI TANTANGANTANTANGAN

BANGSA YG KUAT DAN MAJU APABILA PENEGAKAN HUKUM NYA KUAT, BANGSA YG KUAT DAN MAJU APABILA PENEGAKAN HUKUM NYA KUAT, PENEGAKAN HUKUM KUAT APABILA APARAT PENEGAK HUKUMNYA PENEGAKAN HUKUM KUAT APABILA APARAT PENEGAK HUKUMNYA BAIK (INTEGRITAS, KOMPETENSI & CONSISTENSI)BAIK (INTEGRITAS, KOMPETENSI & CONSISTENSI)

VOC JATUH DI HINDIA BELANDA KARENA KORUPSI, ATURAN KORUPTIF VOC JATUH DI HINDIA BELANDA KARENA KORUPSI, ATURAN KORUPTIF DIWARISI BANGSA INDONESIA SEHINGGA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN DIWARISI BANGSA INDONESIA SEHINGGA ORDE LAMA, ORDE BARU DAN ORDE REFORMASI TERJEBAK DALAM KORUPSIORDE REFORMASI TERJEBAK DALAM KORUPSI

KORUPSI TELAH MERASUK KE SEGENAP ASPEK KEHIDUPAN BANGSA, KORUPSI TELAH MERASUK KE SEGENAP ASPEK KEHIDUPAN BANGSA, DIANGGAP SBG KEBIASAAN ATAU DIANGGAP SBG KEBIASAAN ATAU MISMANAGEMENTMISMANAGEMENT YANG MEWARNAI YANG MEWARNAI PENGELOLAAN SETIAP GATRA SECARA KORUPTIFPENGELOLAAN SETIAP GATRA SECARA KORUPTIF

INDONESIA BISA TERLEPAS DARI KONDISI KORUPTIF APABILA BANGSA INDONESIA BISA TERLEPAS DARI KONDISI KORUPTIF APABILA BANGSA INDONESIA MAMPU MEMBERANTAS KORUPSI SEHINGGA TUJUAN INDONESIA MAMPU MEMBERANTAS KORUPSI SEHINGGA TUJUAN NASIONAL DALAM PEMBUKAAN UUD’45 TERWUJUDNASIONAL DALAM PEMBUKAAN UUD’45 TERWUJUD

PEMBERANTASAN KORUPSI AKAN BERHASIL APABILA: PEMBERANTASAN KORUPSI AKAN BERHASIL APABILA:

1.1. BANGSA INI TELAH MEMILIKI KESAMAAN PERSEPSI TENTANG BANGSA INI TELAH MEMILIKI KESAMAAN PERSEPSI TENTANG KORUPSI DAN PEMBERANTASANNYA KORUPSI DAN PEMBERANTASANNYA

2.2. TERDAPAT KESEDIAAN UNTUK MERUBAH PERILAKU KORUPTIF YG TERDAPAT KESEDIAAN UNTUK MERUBAH PERILAKU KORUPTIF YG DILAKUKAN SELAMA INI.DILAKUKAN SELAMA INI.

PENCAPAIAN CITA-2 NASIONAL AKAN TERWUJUD MANAKALA: PENCAPAIAN CITA-2 NASIONAL AKAN TERWUJUD MANAKALA:

a. MAMPU MENJABARKAN TUJUAN NASIONAL KE DLM SASARAN-2 a. MAMPU MENJABARKAN TUJUAN NASIONAL KE DLM SASARAN-2 NYATA/APLIKATIF NYATA/APLIKATIF

b. BERDIRI DIATAS KAKI SENDIRI, b. BERDIRI DIATAS KAKI SENDIRI,

c. ADAPTIF TERHADAP PERUBAHAN, c. ADAPTIF TERHADAP PERUBAHAN,

d. MELIBATKAN SEGENAP KOMPONEN BANGSA SECARA SERENTAK & d. MELIBATKAN SEGENAP KOMPONEN BANGSA SECARA SERENTAK & BERLANJUTBERLANJUT

26

Page 27: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

27

HAKEKAT PERUBAHANHAKEKAT PERUBAHAN PERUBAHAN YG DIKEHENDAKI PADA HAKEKATNYA MRPK PERUBAHAN PERUBAHAN YG DIKEHENDAKI PADA HAKEKATNYA MRPK PERUBAHAN

PERILAKU SEGENAP WARGA BANGSA (MULAI DARI PRESIDEN SD PERILAKU SEGENAP WARGA BANGSA (MULAI DARI PRESIDEN SD PEMULUNG) DARI PERILAKU KORUPTIF MENJADI PERILAKU TIDAK PEMULUNG) DARI PERILAKU KORUPTIF MENJADI PERILAKU TIDAK KORUPTIF DLM PENGELOLAAN DASA GATRA MENUJU TERCAPAINYA KORUPTIF DLM PENGELOLAAN DASA GATRA MENUJU TERCAPAINYA CITA-2 NASIONAL.CITA-2 NASIONAL.

DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN MENDASARKAN PADA 5 (LIMA ) PILAR DALAM MELAKUKAN PERUBAHAN MENDASARKAN PADA 5 (LIMA ) PILAR KEBANGSAAN : KEBANGSAAN : 1. SUMPAH PEMUDA 28 OKT 1928, 1. SUMPAH PEMUDA 28 OKT 1928,

2. PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945, 2. PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945,

3. PANCASILA, 3. PANCASILA,

4. UUD ’45 UTAMANYA PEMBUKAAN DAN 4. UUD ’45 UTAMANYA PEMBUKAAN DAN

5. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI).5. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI). PERGESERAN PERILAKU AKAN TERJADI APABILA : PERGESERAN PERILAKU AKAN TERJADI APABILA :

1) SEGENAP WARGA BERHASIL PASANG NIAT UTK BERHENTI KORUPSI MULAI HARI 1) SEGENAP WARGA BERHASIL PASANG NIAT UTK BERHENTI KORUPSI MULAI HARI INIINI

2) TIDAK MENCIPTAKAN PELUANG KORUPSI DI SEGENAP ASPEK KEHIDUPAN 2) TIDAK MENCIPTAKAN PELUANG KORUPSI DI SEGENAP ASPEK KEHIDUPAN BANGSA, BANGSA,

3) JANGAN BIARKAN PELUANG KORUPSI YG MASIH ADA DIMANFAATKAN OLEH 3) JANGAN BIARKAN PELUANG KORUPSI YG MASIH ADA DIMANFAATKAN OLEH KORUPTOR, KORUPTOR,

4) PENINDAKAN KORUPSI SCR TEGAS, LUGAS DAN TUNTAS TANPA KOMPROMI DAN 4) PENINDAKAN KORUPSI SCR TEGAS, LUGAS DAN TUNTAS TANPA KOMPROMI DAN KONSISTEN.KONSISTEN.

PENGELOLAAN DASA GATRA MELALUI : PENGELOLAAN DASA GATRA MELALUI : 1) PEMAHAMAN HAKIKAT SETIAP GATRA YG KITA MILIKI, 1) PEMAHAMAN HAKIKAT SETIAP GATRA YG KITA MILIKI,

2) PENGENALAN KELEMAHAN PENGELOLAAN SETIAP GATRA, 2) PENGENALAN KELEMAHAN PENGELOLAAN SETIAP GATRA,

3) PERUMUSAN PERUBAHAN PENGELOLAAN MASING-2 GATRA, 3) PERUMUSAN PERUBAHAN PENGELOLAAN MASING-2 GATRA,

4) PERUMUSAN SASARAN DAN UPAYA PEWUJUDANNYA SCR BERTAHAP, 4) PERUMUSAN SASARAN DAN UPAYA PEWUJUDANNYA SCR BERTAHAP,

5) POLA EVALUASI DAN LANGKAH KOREKSI SETIAP DEVIASI5) POLA EVALUASI DAN LANGKAH KOREKSI SETIAP DEVIASI

Page 28: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

28

PEMBERANTASAN PEMBERANTASAN TPK SBG KEJAHATANTPK SBG KEJAHATAN

POLA DETEKSI AKSIPOLA DETEKSI AKSI

TPK REPRESIF

YUDIKATIF CH PREVENTIF

DETEKSI AKSI

PMPK PREEMTIF

KORBAN/KERUGIAN REHABILITASI

INTELIJEN

PENINDAKAN

PENCEGAHAN

LEGISLATIFEKSEKUTIF

TIM ATR

MASYARAKATMASYARAKAT

Page 29: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

BAGAIMANA GERAKAN MORAL BISA BAGAIMANA GERAKAN MORAL BISA MEMAINKAN PERAN MEMAINKAN PERAN

Dari Pola Deteksi-Aksi tersebut kita lihat peran masyarakat terdapat Dari Pola Deteksi-Aksi tersebut kita lihat peran masyarakat terdapat pada:pada:

Fungsi Deteksi dengan berani melaporkan indikasi-2 korupsi kepada Penegak Fungsi Deteksi dengan berani melaporkan indikasi-2 korupsi kepada Penegak Hu-kum (termasuk KPK), untuk keperluan ini FPMK menyiapkan Lembaga Hu-kum (termasuk KPK), untuk keperluan ini FPMK menyiapkan Lembaga Advokasi sebagai sarana membantu penegak hukum untuk menangani kasus Advokasi sebagai sarana membantu penegak hukum untuk menangani kasus korupsi. Dalam Advokasi ini sudah mencakup fungsi Represif (membantu korupsi. Dalam Advokasi ini sudah mencakup fungsi Represif (membantu mengungkap korupsi).mengungkap korupsi).

Fungsi Preventif, dengan menemukan kerawanan dalam upaya masyarakat Fungsi Preventif, dengan menemukan kerawanan dalam upaya masyarakat menjaga keamanan diri dan lingkungan dimana warga masyarakat berada, menjaga keamanan diri dan lingkungan dimana warga masyarakat berada, untuk keperluan ini FPMK berperan sebagai fasilitator bagi terbentuknya untuk keperluan ini FPMK berperan sebagai fasilitator bagi terbentuknya kesadaran pengamanan diri dan lingkungan warga masyarakat baik pada kesadaran pengamanan diri dan lingkungan warga masyarakat baik pada lingkungan kerja maupun ling-kungan pemukiman serta pada lingkungan lingkungan kerja maupun ling-kungan pemukiman serta pada lingkungan pendukung (Faktor Lokasi, Manusia, Barang dan Kegiatan yang mengandung pendukung (Faktor Lokasi, Manusia, Barang dan Kegiatan yang mengandung kerawanan).kerawanan).

Fungsi Preemtif, menangani masalah pada hulu permasalahannya, FPMK Fungsi Preemtif, menangani masalah pada hulu permasalahannya, FPMK melaku-kan kegiatan untuk menggali akar masalah dan mencari solusi melaku-kan kegiatan untuk menggali akar masalah dan mencari solusi pemecahan masalah-nya secara komprehensif, baik melalui seminar, pemecahan masalah-nya secara komprehensif, baik melalui seminar, simposium, lokakarya dan yang sejenisnya diikuti dengan penyiapan Rencana simposium, lokakarya dan yang sejenisnya diikuti dengan penyiapan Rencana Kegiatan (Action Plan) yang ditawar-kan kepada Birokrasi dan komunitas Kegiatan (Action Plan) yang ditawar-kan kepada Birokrasi dan komunitas warga masyarakat yang bersangkutan untuk bersama-sama diwujudkan.warga masyarakat yang bersangkutan untuk bersama-sama diwujudkan.

Lebih lanjut Gerakan Moral Memerangi Korupsi diuraikan sebagai Lebih lanjut Gerakan Moral Memerangi Korupsi diuraikan sebagai berikut:berikut:

29

Page 30: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

30

GERAKAN MORAL MEMERANGI GERAKAN MORAL MEMERANGI KORUPSIKORUPSI

MERUPAKAN KEGIATAN MASYARAKAT DALAM BERPERAN MERUPAKAN KEGIATAN MASYARAKAT DALAM BERPERAN SERTA SERTA DALAM DALAM MEMBERANTAS KORUPSIMEMBERANTAS KORUPSI

BERBASIS LINGKUNGAN KOMUNITAS BERADA (TEMPAT BERBASIS LINGKUNGAN KOMUNITAS BERADA (TEMPAT TINGGAL, PROFESI, KELOMPOK / GOLONGAN)TINGGAL, PROFESI, KELOMPOK / GOLONGAN)

MENGAJAK BIROKRASI BEKERJASAMA UNTUK MELAKUKAN MENGAJAK BIROKRASI BEKERJASAMA UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN PERILAKU DALAM PENGELOLAAN SETIAP GATRA PERUBAHAN PERILAKU DALAM PENGELOLAAN SETIAP GATRA KEHIDUPAN MASYARAKAT SECARA BERTAHAP KEHIDUPAN MASYARAKAT SECARA BERTAHAP

BIDANG GARAPAN ANTARA LAIN: PENDIDIKAN, PERPOLITIKAN, BIDANG GARAPAN ANTARA LAIN: PENDIDIKAN, PERPOLITIKAN, PEREKONOMIAN, KEBUDAYAANPEREKONOMIAN, KEBUDAYAAN, PENYELAMATAN KEUANGAN , PENYELAMATAN KEUANGAN NEGARA, PELAYANAN PUBLIK, PEMBANGUNAN INFRA NEGARA, PELAYANAN PUBLIK, PEMBANGUNAN INFRA STRUKTUR, PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM, DLLSTRUKTUR, PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM, DLL

KEGIATAN YANG DILAKUKAN DAPAT BERUPA : KEGIATAN YANG DILAKUKAN DAPAT BERUPA : PENELITIAN PENELITIAN KELEMAHAN SETIAP GATRA, KELEMAHAN SETIAP GATRA, PEN PENYIAPAN SOLUSI PEMECAHAN YIAPAN SOLUSI PEMECAHAN MASALAH DAN APLIKASI PROGRAM PEMBAHARUAN SETIAP MASALAH DAN APLIKASI PROGRAM PEMBAHARUAN SETIAP GATRA MELALUI PENERAPAN SOLUSI PEMECAHAN MASALAHGATRA MELALUI PENERAPAN SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

PERAN SERTA PERAN SERTA TOKOH MASYARAKAT, TOKOH AGAMA DAN TOKOH MASYARAKAT, TOKOH AGAMA DAN TOKOH ADAT TOKOH ADAT SBG PENDORONG BERLANGSUNGNYA KEGIATAN SBG PENDORONG BERLANGSUNGNYA KEGIATAN TSB DI LINGKUNGAN MASING-MASINGTSB DI LINGKUNGAN MASING-MASING

PELAKSANAAN PROGRAM PEMBAHARUAN DILAKUKAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBAHARUAN DILAKUKAN DENGAN PRINSIP SIBERNATIKA (MAMPU MENGERJAKAN DENGAN PRINSIP SIBERNATIKA (MAMPU MENGERJAKAN SENDIRI) YANG DATANG DARI DALAM SANUBARI SETIAP INSAN SENDIRI) YANG DATANG DARI DALAM SANUBARI SETIAP INSAN DALAM SUATU KAWASAN KEHIDUPANDALAM SUATU KAWASAN KEHIDUPAN

30

Page 31: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

3131

BAGAIMANA GMMK DIKEMBANGKANBAGAIMANA GMMK DIKEMBANGKAN TUJUAN YG HENDAK DICAPAI ADALAH TERWUJUDNYA KESADARAN TUJUAN YG HENDAK DICAPAI ADALAH TERWUJUDNYA KESADARAN

MASYARAKAT DAN BIROKRASI TENTANG BAHAYA KORUPSI DAN MASYARAKAT DAN BIROKRASI TENTANG BAHAYA KORUPSI DAN BAGAIMANA PERAN MASYARAKAT DAN BIROKRASI DALAM BAGAIMANA PERAN MASYARAKAT DAN BIROKRASI DALAM MEMERANGINYA.MEMERANGINYA.

PERLU ADA ORGANISASI PENGGERAK SCR TERPUSAT YANG DALAM PERLU ADA ORGANISASI PENGGERAK SCR TERPUSAT YANG DALAM PROSESNYA SUDAH DIKAMPANYEKAN KEPADA :PROSESNYA SUDAH DIKAMPANYEKAN KEPADA :

ALUMNI AKABRI PERDANA 70 DI AKMIL MAGELANGALUMNI AKABRI PERDANA 70 DI AKMIL MAGELANG DI BEBERAPA ORGANISASI SOSIAL MASY DI BEBERAPA DAERAH SEPERTI DI BEBERAPA ORGANISASI SOSIAL MASY DI BEBERAPA DAERAH SEPERTI

LASKAR AMPERA ARH, PAGUYUBAN BAHTERA KASIH, DLLLASKAR AMPERA ARH, PAGUYUBAN BAHTERA KASIH, DLL KOMUNITAS GAFATAR (PENGURUS DPD BANTEN & DPP)KOMUNITAS GAFATAR (PENGURUS DPD BANTEN & DPP) KOMUNITAS PP PORI DAERAH METRO JAYAKOMUNITAS PP PORI DAERAH METRO JAYA KOLPOL(PUR) SLAMET HARYONO MELALUI FACEBOOK GMMKKOLPOL(PUR) SLAMET HARYONO MELALUI FACEBOOK GMMK KOMUNITAS PP POLRI PUSATKOMUNITAS PP POLRI PUSAT

POKOK KEGIATAN YG HARUS DILAKSANAKAN:POKOK KEGIATAN YG HARUS DILAKSANAKAN: MENGEMBANGKAN WACANA GMMKMENGEMBANGKAN WACANA GMMK MENSOSIALISASIKAN WACANA GMMKMENSOSIALISASIKAN WACANA GMMK MEMBENTUK WADAH FPMK (FORUM PEDULI MEMERANGI KORUPSI)MEMBENTUK WADAH FPMK (FORUM PEDULI MEMERANGI KORUPSI) PEMBENTUKAN KADER GMMKPEMBENTUKAN KADER GMMK MELAKSANAKAN KEGIATAN NYATA DI SEGENAP GATRA KEHIDUPANMELAKSANAKAN KEGIATAN NYATA DI SEGENAP GATRA KEHIDUPAN BEKERJASAMA DG SEGENAP PIHAK UNTUK MEMERANGI KORUPSIBEKERJASAMA DG SEGENAP PIHAK UNTUK MEMERANGI KORUPSI

Page 32: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

LANGKAH KONGKRIT GMMKLANGKAH KONGKRIT GMMK

MEMBENTUK WADAH ORGANISASI SECARA TERPUSAT MEMBENTUK WADAH ORGANISASI SECARA TERPUSAT SEBAGAI FORUM MASYARAKAT PEDULI MEMERANGI KORUPSISEBAGAI FORUM MASYARAKAT PEDULI MEMERANGI KORUPSI

MENGKOMUNIKASIKAN KEPADA SEGENAP KOMPONEN MENGKOMUNIKASIKAN KEPADA SEGENAP KOMPONEN MASYARAKAT YANG PEDULI MEMERANGI KORUPSI, UNTUK MASYARAKAT YANG PEDULI MEMERANGI KORUPSI, UNTUK BERSAMA-SAMA DIJADIKAN SASARAN DI BIDANG KEGIATAN BERSAMA-SAMA DIJADIKAN SASARAN DI BIDANG KEGIATAN MASING-MASINGMASING-MASING

MENGIDENTIFIKASIKAN PERMASALAHAN KORUPSI DI SETIAP MENGIDENTIFIKASIKAN PERMASALAHAN KORUPSI DI SETIAP GATRA KEHIDUPAN MASYARAKAT SECARA BERLANJUTGATRA KEHIDUPAN MASYARAKAT SECARA BERLANJUT

MEMBERIKAN ALTERNATIF PEMECAHAN PERMASALAHAN MEMBERIKAN ALTERNATIF PEMECAHAN PERMASALAHAN YANG MENYANGKUT PENGELOLAAN SETIAP GATRA YANG MENYANGKUT PENGELOLAAN SETIAP GATRA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARAKEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

MEYAKINKAN DAN MENDORONG MASYARAKAT MELAKUKAN MEYAKINKAN DAN MENDORONG MASYARAKAT MELAKUKAN PERUBAHAN PERILAKU AGAR SELALU BERUSAHA MEMERANGI PERUBAHAN PERILAKU AGAR SELALU BERUSAHA MEMERANGI KORUPSI DIMANAPUN MEREKA BERADAKORUPSI DIMANAPUN MEREKA BERADA

32

Page 33: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

33

KONSEP ORGANISASI FPMK SBG WADAH KONSEP ORGANISASI FPMK SBG WADAH GMMKGMMK

33

KETUA

SEKJEN

KADERISASI

PENANGKALAN

PENCEGAHAN

F U N G S I O N A L

PAKAR

OUTPUT : PROBLEM OUTPUT : PROGRAM OUTPUT : TARGET PERUBAHAN OUTPUT : UNGKAP KEBENARANPUAN : PENELITI, ANALIS PUAN : ANALIS, EO PUAN : TEKNIS, JEMEN PROYEK PUAN : ANALIS, JURISGIAT : LIT, EVAL, PREDIKSI GIAT : KAJI, SEMINAR, SB GIAT : SOSIALISASI, LAK PROYEK GIAT : ADVOKASI, WARNING

BIDANG KAJIAN : DASA GATRA (POLITIK, EKONOMI, SOSIAL-BUDAYA, HUKUM, KEAMANAN, PERTAHANAN, PENGELOLAAN SDA, PENGELOLAAN SDM, PENGELOLAAN GEOGRAFI DAN PENGELOLAAN BIROKRASI)

PRIORITAS : SISTEM POLITIK, SISTEM EKONOMI, SISTEM HUKUM, PENYELAMATAN KEUANGAN NEGARA, PEMBANGUNAN INFRA STRUKTUR, PENGELOAAN SDA, PENGELOLAAN BIROKRASI, PENDIDIKAN

ADVOKASI

WANHAT

DIK ANTI KOR

Page 34: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

34

UPAYA PENANGKALANUPAYA PENANGKALAN

MASYARAKATMASYARAKAT HAK DAPATKAN INFO PUBLIK HAK DAPATKAN INFO PUBLIK

DLM RANGKA IDENTIFIKASI DLM RANGKA IDENTIFIKASI PROBLEM DI SETIAP GATRAPROBLEM DI SETIAP GATRA

HAK PENYAMPAIAN PENDAPAT HAK PENYAMPAIAN PENDAPAT DLM PEMBERIAN SARAN SOLUSI DLM PEMBERIAN SARAN SOLUSI MASALAH YANG DITEMUKANMASALAH YANG DITEMUKAN

MASALAH ADA DUA : MASALAH ADA DUA : AKTUALAKTUAL SISTEMIKSISTEMIK

PERAN SERTA MASYARAKATPERAN SERTA MASYARAKAT MENOLAK SETIAP STIMULUS MENOLAK SETIAP STIMULUS

KORUPTIFKORUPTIF MEMBERIKAN SANKSI SOSIAL MEMBERIKAN SANKSI SOSIAL

KPD PELAKU KEGITAN KORUPSI KPD PELAKU KEGITAN KORUPSI MELAPORKAN PETUGAS YG MELAPORKAN PETUGAS YG

KORUPKORUP PROGRAM PENDIDIKAN MORAL PROGRAM PENDIDIKAN MORAL

ANTI KORUPSI DI LINGK ANTI KORUPSI DI LINGK KELUARGA, LINGK PEMUKIMAN, KELUARGA, LINGK PEMUKIMAN, LINGK KERJA LINGK KERJA

MEMBANGUN DESA KEJUJURANMEMBANGUN DESA KEJUJURAN DLLDLL

BIROKRASIBIROKRASI TRANPARANT MANAGEMENT TRANPARANT MANAGEMENT

THD DATA PUBLIK YG BISA THD DATA PUBLIK YG BISA DIAKSES MASYARAKATDIAKSES MASYARAKAT

KESEDIAAN BERDIALOG UTK KESEDIAAN BERDIALOG UTK MENEMUKAN SINKRONISASI MENEMUKAN SINKRONISASI UPAYA PEMECAHAN MASALAHUPAYA PEMECAHAN MASALAH

PENANGANAN MASALAH:PENANGANAN MASALAH: PERBAIKAN KEBIJAKAN / PERBAIKAN KEBIJAKAN /

LANGKAHLANGKAH PERBAIKAN SISTEM / ATURANPERBAIKAN SISTEM / ATURAN

PERAN BIROKRASIPERAN BIROKRASI PERKETAT PENGAWASAN APARATPERKETAT PENGAWASAN APARAT MENGEFEKTIFKAN KOTAK MENGEFEKTIFKAN KOTAK

PENGADUANPENGADUAN MELAKUKAN TINDAKAN YG MELAKUKAN TINDAKAN YG

TEGAS, LUGAS DAN TUNTAS LAP TEGAS, LUGAS DAN TUNTAS LAP MASYARAKATMASYARAKAT

MEMFASILITASI DAN MEMFASILITASI DAN MENDUKUNG PROGRAM MENDUKUNG PROGRAM MASYARAKAT DALAM MENCEGAH MASYARAKAT DALAM MENCEGAH DAN MENANGKAL KORUPSI PADA DAN MENANGKAL KORUPSI PADA LINGKUNGANNYA LINGKUNGANNYA

DLLDLL34

Page 35: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

HARAPANHARAPAN

KAMI MENYADARI BAHWA SEBAGIAN BESAR WARGA KAMI MENYADARI BAHWA SEBAGIAN BESAR WARGA MASYARAKAT BANGSA INI TELAH TERLELAP DENGAN MASYARAKAT BANGSA INI TELAH TERLELAP DENGAN PERILAKU KORUPTIF, SEHINGGA TIDAK LAGI BISA PERILAKU KORUPTIF, SEHINGGA TIDAK LAGI BISA MEMBEDAKAN LAGI MANA YANG HARAM & YANG MEMBEDAKAN LAGI MANA YANG HARAM & YANG HALALHALAL

NAMUN DEMIKIAN MASIH ADA SECERCAH HARAPAN NAMUN DEMIKIAN MASIH ADA SECERCAH HARAPAN BAHWA TIDAK SEMUA BERPERILAKU DEMIKIAN, BAHWA TIDAK SEMUA BERPERILAKU DEMIKIAN, TERNYATA MASIH ADA PUTRA-PUTRA BANGSA YANG TERNYATA MASIH ADA PUTRA-PUTRA BANGSA YANG MASIH PEDULI (CARE) DG NASIB BANGSANYA YG MASIH PEDULI (CARE) DG NASIB BANGSANYA YG TERSEOK-SEOK BERJALAN MENUJU KEARAH TUJUAN TERSEOK-SEOK BERJALAN MENUJU KEARAH TUJUAN NASIONALNYA.NASIONALNYA.

OLEH KARENA ITU KEPEDULIAN SETIAP PIHAK YANG OLEH KARENA ITU KEPEDULIAN SETIAP PIHAK YANG MASIH MEMBERSITKAN SINAR TERANG TERSEBUT MASIH MEMBERSITKAN SINAR TERANG TERSEBUT PERLU KITA HIMPUN DALAM KEGIATAN BERSAMA PERLU KITA HIMPUN DALAM KEGIATAN BERSAMA UNTUK MELAKUKAN GERAKAN MORAL MEMERANGI UNTUK MELAKUKAN GERAKAN MORAL MEMERANGI KORUPSIKORUPSI

35

Page 36: (Konsep) Gerakan Moral Memerangi Korupsi _ 8 Juli 2012

PENUTUPPENUTUP SEKIAN SEKIAN

SELAMAT SELAMAT BERAKTIVITASBERAKTIVITAS

PERAN SERTA BIROKRASI DAN PERAN SERTA BIROKRASI DAN MASYARAKAT BANGSA SANGAT MASYARAKAT BANGSA SANGAT

DIPERLUKAN MENUJU INDONESIA DIPERLUKAN MENUJU INDONESIA TANPA KORUPSITANPA KORUPSI

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANTERIMA KASIH ATAS PERHATIAN

36