Konsep Fisika Dalam Membentuk Formasi Terjun Bebas
-
Upload
wuryanto-puji-s -
Category
Documents
-
view
64 -
download
1
description
Transcript of Konsep Fisika Dalam Membentuk Formasi Terjun Bebas
WURYANTO PSPendidikan Fisika kelas khusus (0402512079)
Konsep Fisika dalam Membentuk Formasi Terjun Bebas
Sesuai hukum Newton tentang gravitasi bahwa besarnya medan gravitasi bumi
tergantung pada kuadrat jarak dengan pusat bumi. Secara matematis dituliskan :
rumus di atas menyatakan bahwa semakin jauh dari pusat bumi maka kuat medan gravitasi
semakin berkurang. Sebagai contoh apabila seseorang berada pada ketinggian (dengan R
adalah jari-jari bumi) maka kuat medan gravitasi yang dirasakan oleh seseorang tersebut
hanya atau 4,3 m/s2. Dari keadaan tersebut menyebabkan seseorang akan jatuh lebih
lambat dari pada ketika dekat dengan permukaan bumi sehingga ketika sekelompok orang
akan membentuk formasi pada ketinggian tersebut akan lebih mudah.
Konsep fisika yang lain dalam membantuk formasi terjun adalah persamaan Bernoulli.
Persamaan ini digunakan untuk menjelaskan kenapa penerjun kedua dan seterusnya dapat
menyusul penerjun pertama. Hal ini dipengaruhi oleh pengaturan tekanan yang diberikan
kepada penerjun.sesuai persamaan Bernoulli:
1
WURYANTO PSPendidikan Fisika kelas khusus (0402512079)
Dari persamaan diatas terlihat bahwa berbanding terbalik dengan . Untuk mendapatkan
yang besar maka nya harus kecil. Kemudian, sesuai persamaan kontinuitas (pengembangan
persamaan Bernoulli) bahwa kecepatan v berbanding terbalik luas penampangnya A.
Sehingga untuk mendapatkan tekanan ke atas yang lebih besar maka penerjun harus
memposisikan tubuhnya supaya mendapatkan luas yang lebih besar.
Keadaan di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Posisi tubuh penerjun (tampak samping)
(a) merupakan posisi tubuh penerjun pertama dalam melakukan proses penerjunan
(b) merupakan posisi penerjun kedua, karena melakukan penerjunan setelah penerjun
pertama (memiliki selisih waktu) maka penerjun kedua ini harus melakukan
percepatan agar dapat mengejar penerjun pertama. Supaya dapat lebih cepat maka
tekanan ke-atas yang diberikan kepada tubuh harus dikurangai dengan mengurangi
luas tubuh bagian bawah dengan mengangkat tubuh bagian belakang.
Pada saat penerjun jatuh dari pesawat ia mengalami juga gaya hambat udara. Gaya
hambat udara tergantung pada luas permukaan benda. Benda yang memiliki luas besar akan
mengalami gaya hambat udara yang besar pula. Sebaliknya benda yang memiliki luas
permukaan kecil akan mengalami gaya hambat yang kecil juga. Dengan demikian penerjun
pertama harus memposisikan diri agar memiliki luas permukaan yang besar agar memperoleh
gaya hambat udara yang besar. Penerjun kedua jatuh dengan luas permukaan yang lebih kecil
dari penerjun pertama agar ia memiliki kecepatan turun yang cukup untuk menyusul penerjun
pertama, demikian seterusnya, sehingga para penerjun memiliki waktu yang sama untuk
membentuk sebuah formasi.
2
a b c d
kepala