Konsep diri
-
Upload
kanda-izul -
Category
Documents
-
view
2.337 -
download
4
Transcript of Konsep diri
ASPEK KONSEP DIRI
By : Hapsah
PENGERTIAN
Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh baik secara fisikal, emosional, intelektual, sosial dan spritual
RENTANG RESPON KONSEP-DIRI
Respons adaptif Respons maladaptif
Aktualisasi diri
Konsep diri (+)
HDR
Kerancuan
identitas
Depersonalisasi
Dimensi konsep diri
Self knowledgeSelf expectationSelf evaluation
KOMPONEN KONSEP DIRI
Gambaran DiriIdeal Diri
Penampilan peranIdentitas Diri
Harga Diri
GAMBARAN DIRI
Sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak
sadartermasuk persepsi, perasaan
tentang ukuran , bentuk, fungsi, penampilan dan potensi tubuh
saat ini dan masa lalu
Perkembangan Gambaran Diri:
Individu menerima reaksi dari luar tentang dirinya- Stimulus dari luar- Eksplorasi diri- Reaksi dari luar: “Cantik”, “Gendut”, “Kuat”,
“Lemah”Gambaran diri berkembang sesuai dengan
proses tumbuh dan kembangLebih menerima dan menyukai diri
Lebih aman Bebas ansietas Harga diri (+)
Tanda dan gejala gangguan citra tubuh:
menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah,
tidak menerima perubahan tubuh yang telah/akan terjadi,
menolak penjelasan perubahan tubuh, persepsi negatif pada tubuh,
mengungkapkan keputusasaan dan ketakutan
Masalah keperawatan yang timbul :
Gangguan citra tubuh Gangguan harga diri
IDEAL DIRI
Persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar pribadi
Sering disebut sebagai cita-cita, keinginan, harapan tentang diri
sendiri
Perkembangan ideal diri:
Ideal diri mulai berkembang pada masa kanak-kanak yang dipengaruhi oleh orang penting/terdekat yang mengharap/menuntut sesuatu prestasi/pencapaian. Ideal diri mungkin diidentifikasikan dari orang tua, guru, teman sebaya (pada usia remaja)
Ideal diri juga dipengaruhi oleh sosial budaya
Faktor lain yang mempengaruhi adalah:- Ambisi dan keinginan sukses- Kebutuhan yang realistis- Kebahagiaan dalam menghindari
kegagalan- Perasaan ansietas dan rendah diri
Ideal diri harus:- Lebih tinggi dari pencapaian saat ini - Jelas dan realistis
Memberi dorongan secara terus menerus terhadap “Self-respect”
Ideal diri jangan:- Terlalu tinggi sehingga tidak/sukar dicapai- Samar/tidak jelas- Menuntut
Yang sehat adalah: Persepsi diri sesuai dengan ideal diri
Ideal diri yang tidak dapat dicapai oleh konsep diri
Harga diri yang rendahIdeal diri yg dicapai o/ konsep diri akan memberi harga diri yang tinggi
Karakteristik g3 ideal diri
ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai dan tidak realistis, samar/tidak jelascenderung menuntutTidak sesuai kemampuan diri
Masalah kep yang mungkin timbul :
Ideal diri yang tidak realistis, Gangguan harga diri, Ketidakberdayaan, Keputusasaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi ideal diri :
Kecenderungan individu menetapkan ideal diri pada batas kemampuannya.
BudayaAmbisi dan keinginan untuk
melebihi dan berhasil, kebutuhan yang realistis, keinginan untuk menghindari kegagalan, cemas dan rendah diri
Penampilan Peran
Pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Beck et all, 1984)
Penyebab :
penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hub kerja
Di rumah sakit peran berubah menjadi peran sakit perubahan peran dalam keluarga, pekerjaan/sekolah, kelompok.
Faktor yang mempengaruhi penyesuaian peran:
1. Kejelasan perilaku2. Konsistensi respon orang
penting/dekat terhadap peran3. Kecocokan/keseimbangan
berbagai peran4. Keselarasan budaya dan
harapan terhadap peran5. Situasi yang menunjang
pelaksanaan peran
Tanda dan gejala
mengingkari ketidakmampuan menjalankan peran,
ketidakpuasan peran, kegagalan/ketegangan
menjalankan peran yang baru, kurang tanggung jawab, apatis/bosan/jenuh dan putus asa
Masalah kep yang timbul
perubahan penampilan peran, gangguan harga diri, keputusasaan, ketidakberdayaan
IDENTITAS DIRI
Kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan
penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang
utuh (Stuart & Sundeen, 1991)
Identitas yang kuat:
Memandang diri secara utuhMerasakan diri beda dengan
orang lainMerasa otonomi:
- menghargai diri sendiri- percaya diri/menerima diri- mampu diri- kontrol diri
Mempunyai persepsi: gambaran diri, peran, konsep diri yangb positif
Introspeksi
Berpikir
positif
Rein-
force-
ment
Evaluasi diri
Perkembangan Identitas
Sejak bayi dengan proses: identifikasi dan introspeksi
Identifikasi:- hubungan ibu dengan bayi- hubungan anak dan ortu/teman/guru- tokoh terkait dengan aspek
seksual, gambaran diri
Karakteristik Identitas kuat: individu :
1. Kenal dirinya beda & terpisah dengan orang lain
2. Mengakui/sadar jenis sexnya3. Tahu & menghargai dirinya: peran,
nilai, perilaku4. Menghargai diri sendiri sama dg
penghargaan lingkungan sosial5. Sadar akan hubungan masa lalu,
saat ini & yg akan datang6. Mempunyai tujuan yg realistis
Diagnosis DSM IV
Masalah identitasAmnesia disosiatifFugue disosiatifGangguan identitas disosiatif
(kepr. Ganda)Gangguan depersonalisasi
HARGA DIRI
Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi
ideal diri
Harga diri berkembang dari 2 sumber:
1. Diri sendiriIndividu dapat melakukan self reinforcement, tidak mengecilkan diri, merasa puas dan dicintai
2. Orang lainIndividu menerima reinforcement, dicintai, diperhatikan, dihargai
Harga diri rendah jika tidak diperhatikan atau hilang/pergi yang mencintai atau gagal menerima penghargaan dari orang lain
Harga diri meningkat bila diperhatikan/dicintai dan dihargai atau dibanggakan
Karakteristik :
perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai
keinginanMerasa rendah
Tanda dan gejala
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit
Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mis: menyalahkan/mengkritik diri sendiri)
Merendahkan martabat (mis: saya tidak bisa/bodoh)
Gangguan hub. sosial (mis: menarik diri)
Percaya diri kurang. Sukar mengambil keputusan
Mencederai diri
Masalah keperawatan yang dapat timbul
Gangguan harga diri: harga diri rendah situasional atau kronik
KeputusasaanIsolasi sosial: menarik diriRisiko perilaku kekerasan
Harga diri berkembang sejak kanak-kanak yang didasarkan oleh penerimaan, penghargaan, dan pujian
Empat cara untuk meningkatkan harga diri anak:
1. Ksmptn u/ berhasil penghargaan Anak akan merasa mampu dan kompeten
2. Menanamkan ide, pengharapan. Ide & harapan yg realistis, tdk terlalu tinggi &/atau tdk mungkin dicapai, s/d sosial budaya
3. Memberi dorongan u/ mencapai. Aspirasi, dan cita-cita. Anak akan merasa kuat & dpt mengontrol dirinya.
4. Membantu u/ membangun koping thdp hal-hal yg mengganggu persepsi diri
Harga diri sangat rentan terganggu pada saat remaja dan usia lanjut.
Dari hasil riset ditemukan bahwa masalah kesehatan fisik mengakibatkan harga diri rendah
Harga diri tinggi terkait dengan: ansietas yang rendah, efektif dalam kelompok, dan diterima oleh orang lain
Harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan resiko terjadi depresi dan skizophrenia
Referensi Papalia, Old, & Feldman. 2008. Human
development. (Psikologi Perkembangan). Jakarta : Kencana
Stuart, G. Wail. 2007. Buku saku keperawatan jiwa ed. 5. Jakarta : EGC
Stuart & Laraia. 2005. Principles & practice of Psychiatric nursing 8th ed. Mosby : Elsevier
Tim penyusun : spesialis jiwa FIK UI angkatan 2005 – 2008. 2009. Draft scanning & SAK. Jakarta : FIK UI
Wilkinson. 2007. Buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC
Thank you….