Konsep Dasar Sistem

46
TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Disusun Oleh : ALDY INDRA WARDHANA 141130037 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2015

description

S

Transcript of Konsep Dasar Sistem

Page 1: Konsep Dasar Sistem

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun Oleh :

ALDY INDRA WARDHANA141130037

PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”YOGYAKARTA

2015

Page 2: Konsep Dasar Sistem

2

A. Konsep Dasar Sistem, Informasi dan Sistem Teknologi Informasi

1. Konsep Dasar Sistem InformasiMenurut Andri Kristanto, suatu sistem adalah jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (2008 : 1). Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi. Untuk mengetahui sistem informasi, maka diperlukan pengetahuan mengenai sistem dan informasi terlebih dahulu. Menurut Jogiyanto (2007:34) sistem dapat didefinisikan melalui pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dalam pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dalam pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari beberapa pendekatan di atas, penulis menyimpulkan bahwa system adalah kumpulan dari elemen- elemen atau sub-sub sistem yang saling berintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain membentuk satu kesatuan utuh untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan tertentu.a. Karakteristik Sistem

Menurut Kusrini dan Andri Kuniyo (2007:6) karakteristik sistem tersebut sebagai berikut : 1) Suatu sistem mempunyai komponen system2) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi3) Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).4) Suatu sistem mempunyai sub system5) Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).6) Suatu sistem mempunyai penghubung (interface)7) Suatu sistem memiliki masukan sistem (input)8) Suatu sistem memiliki keluaran sistem (output)9) Suatu sistem memiliki pengolahan sistem (proccess).10) Suatu sistem memiliki sasaran sistem (object)

b. Klasifikasi SistemMenurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007: 53), “Suatu

sistem dapat di klasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) lawan system fisik (physical system), sistem alamiah (natural system) lawan system buatan manusia (human made

Page 3: Konsep Dasar Sistem

3

system), system pasti probalistik (probabilistik system) dan sistem tertutup (closed system) lawan system terbuka (open system).”

2. Konsep Dasar Informasia. Pengertian Informasi

Menurut Andri Kristanto (2008 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data.

b. Kulitas InformasiUntuk dapat berguna informasi harus didukung oleh pilar

sebagai berikut :1) Tepat kepada orangnya (relevance)2) Tepat waktu (timelines)3) Tepat nilai (accurate)

3. Komponen sistem informasiKomponen sistem informasi menurut Jogiyanto (2007:42) antara

lain :a. Komponen input/masukan

Input merupakan data yang masuk kedalam sistem informasi. Komponen ini merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan dicatat dalam dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) dari data yang terjadi, yang selanjutnya data tersebut dimasukan kedalam sistem informasi (data entry).

b. Komponen model Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal

dari data yang diambil dari basis data yang diolah melalui model-model tertentu. Model yang digunakan dalam sistem informasi ini dapat berupa model logika yang menunjukan suatu proses perbandingan logika dan model matematika yang menunjukan proses perhitungan matematika.

c. Komponen output/keluaranOutput adalah produk yang dihasilkan dari sistem informasi

yang berguna bagi para pemakainya. Output dari sistem informasi

Page 4: Konsep Dasar Sistem

4

dibuat dengan menggunakan data yang ada dalam basis data dan diproses menggunakan model tertentu.

d. Komponen teknologi Komponen teknologi merupakan komponen penting dalam

system informasi. Tanpa ada teknologi yang mendukung, maka system informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu. Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya. Komponen ini dapat dikelompokkan kedalam 2 kategori, yaitu teknologi sistem komputer (perangkat lunak dan perangkat keras) dan teknologi sistem telekomunikasi.

e. Komponen basis dataBasis data (database) adalah kumpulan dari data yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Komponen control/pengendalianKomponen control digunakan untuk menjamin bahwa

informasi yang dihasilkan sistem informasi merupakan informasi yang akurat. Dalam sistem informasi, sistem ini dapat diklasifikasikan sebagai sistem pengendalian umum (general control system) dan sistem pengendalian aplikasi (application control system).

B. Jaringan Komputer1. Pengertian jaringan computer

Menurut iwan sofana ( 2008:3 ) Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa computer ( dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara.

2. Jenis jaringan computerMenurut iwan sofana ( 2008:3 ) berdasarkan skala atau area,

jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :a. Local area Network (LAN)

Local area network adalah jaringan local yang dibuat pada area tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan.

b. Metropolitan area Network (MAN)Metropolitan area Network menggunakan metode yang

sama dengan LAN namun daerah cakupanya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam

Page 5: Konsep Dasar Sistem

5

komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN

c. Wide area network ( WAN ) Wide area network cakupanya lebih luas daripada MAN.

Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu Negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.

d. InternetInternet adalah interkoneksi jaringan-jaringan computer

yang ada di dunia. Sehingga cakupanya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antarplanet. Koneksi antarjaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan protocol yang khas yaitu internet Protocol (IP)

3. Topologi Jaringan computerTopologi menurut Budhi Irawan (2005:25) adalah suatu cara

menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, star, ring (cincin) dan tree (pohon). Masing - masing topologi ini mempunyai ciri khas dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

a. Topologi Bus

Topologi Linier Bus ( garis lurus ) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan ( file server, workstation dan semua perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbon).

b. Topologi Star Topologi model ini di rancang,yang mana setiap modes

(file server,workstation dan perangkat lainya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan local akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya.Concentrator akan mengatur dan mengendalikan ke seluruh fungsi jaringan,dan juga bertindak sebagai repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel twisted pair,dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel fibre optic.

c. Topologi Ring (Cincin)

Page 6: Konsep Dasar Sistem

6

Topologi ring (cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran),sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran star- wired ring.

d. Topologi Tree (Pohon) Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi

bus dan star,yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

C. Aplikasi Sistem Informasi di Fungsi-Fungsi Organisasi1. Sistem Informasi di Fungsi-fungsi Organisasi 

Sistem informasi dapat diterapkan secara internal dan eksternal perusahaan.Secara eksternal, sistem informasi yang ada ditarik keluar menjangkau ke pelanggan. Secara internal, sistem informasi dapat diterapkan di dalam fungsi-fungsi organisasi atau di tingkatan organisasi. Sistem informasi fungsional dimaksudkan untuk menyediakan informasi kepada manajer fungsi. Misalnya sistem informasi pemasaran merupakan sistem informasi yang diterapkan di fungsi pemasaran untuk menyediakan informasi bagi manajer di fungsi pemasaran untuk semua tingkatan manajemen yaitu manajer bawah, menengah dan atas.

2. Sistem Pengolahan TransaksiDisebut sistem pengolahan transaksi karena sistem ini menangkap

transaksi-transaksi bisnis yang terjadi, mencatatnya di dokumen dasar, memasukkannya ke dalam sitem informasi dan merekamnya ke basis data dan mengolahnya menjadi informasi pencatatan nilai.

3. Sistem Informasi FungsionalSistem informasi di fungsi-fungsi organisasi yang memanfaatkan

basis data SPT untuk pelaporan manajemen ini disebut dengan sistem informasi fungsional atau sistem informasi bisnis, yang dapat terdiri dari :a. Sistem Informasi Akuntansi (SIMAK atau SIA) adalah sistem

informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis, aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan.

b. Sistem Informasi Pemasaran (SIMPEM) adalah sistem informasi yang mendukung perencanaan, kontrol, dan pemrosesan transaksi

Page 7: Konsep Dasar Sistem

7

yang dibutuhkan untuk penyelesaian aktivitas pemasaran seperti manajemen penjualan, advertising, dan promosi.

c. Sistem Informasi pemanufakturan atau sistem informasi produksi (SIMPRO)adalah sistem informasi yang mendukung perencanaan, kontol, dan penyelesaian proses manufaktur.

d. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SIMSDM) adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas manajemen seperti perekrutan, seleksi, dan penerimaan, penempatan dan pemilaian peforma, dan pelatihan dan pengembangan.

e. Sistem Informasi Keuangan (SIMKEU) adalah sistem informasi yang mendukung manajer keuangan dalam mengatur keuangan bisnis serta alokasi dan kontrol terhadap sumber daya keuangan.

4. Enterprise Resource PlanningAdalah suatu perangkat lunak paket dengan aplikasi yang

terintegrasi untuk digunakan secara luas di organisasi. Aplikasi ERP meliputi:a. Fungsi Akuntansi meliputi modul seperti buku besar, piutang

dagang, hutang dagang, dll.b. Fungsi keuangan meliputi modul2 analisis portofolio, analisis

resiko, analisis kredit, dll.c. Fungsi sumber daya manusia meliputi modul2 rekruitmen,

penggajian, manajemen personil, dlld. Fungsi pemasaran meliputi manajemen relasi pelanggan,

pemasukan order, pemrosesan order.e. Fungsi logistik meliputi perencanaan produksi, manajemen

material, manajemen pabrik.

Perbedaan paket ERP dengan paket-paket komersial lainnya adalah: Modul ERP terintegrasi lewat basis data yang umum. Modul ERP dirancang sesuai dengan proses bisnis yang

mengikuti proses rantai nilai atau rantai penyediaan.

Manfaat ERP

6 benefit membeli paket ERP menurut Martin et al., 2002:

Integrasi data yang menyebabkan akses data ke unit bisnis lain, fungsi-fungsi lain, proses-proses dan organisasi meningkat.

Menyediakan cara lain untuk melakukan bisnis yaitu lewat rekayasa proses bisnis menuju ke orientasi proses dan pengurangan biaya proses bisnis.

Menyediakan kemampuan global dengan menyediakan globalisasi lewat proses bisnis yang umum dan kelas dunia.

Page 8: Konsep Dasar Sistem

8

Manfaat waktu yang lebih cepat, biaya yang relatif lebih murah dan kemampuan dari paket.

Manfaat arsitektur teknologi informasi yang digunakan yang dapat menghemat biaya.

Benefit fleksibelitas menggunakan client server system  yang mudah dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan bisnis.

Kelemahan ERP:

Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis.

Biaya implementasi ERP yang sangat mahal yang dapat sampai jutaan dolar.

Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah.

Para personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung-jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.

D. Aplikasi Sistem Teknologi Informasi di Level-level OrganisasiManajemen dapat dibagi menjadi tiga level, yaitu level bawah

(level operasional), level menengah (level taktik) dan level atas (level stratejik). Karena setiap level manajemen melakukan kegiatan yang berbeda, mereka juga membutuhkan informasi yang berbeda. Karena Informasi yang dibutuhkan berbeda, sistem informasi yang digunakan juga berbeda.

Sistem-sistem informasi di level operasi mendukung manajer operasi untuk melakukan kegiatannya. Tujuan utama dari sistem informasi di level ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin untuk keperluan mengontrol arus dari transaksi yang terjadi di organisasi. Sistem-sistem informasi diantaranya adalah sistem pakar (SP) atau expert systems (ES), jaringan neural buatan (JNB) atau artificial neural network (ANN), sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support systems (DSS) atau group support systems (GSS), sistem informasi geografik (SIG) atau geographic information systems(GIS). Sistem informasi di level atas yang digunakan untuk perencanaan strategik dan pemecahan masalah. Sitem informasi di level strategik ini adalah sistem informasi eksekutif (SIE) atau executive information system (EIS) atau executive support systems (ESS). Sistem informasi yang menghubungkan ke tiga

Page 9: Konsep Dasar Sistem

9

level manajemen adalah sistem otomatisasi kantor (SOK) atau office automation systems (AOS).

1. Sistem PakarSistem pakar (SP) atau expert system (ES) adalah sistem informasi

yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem pakar ini dapat berisi dengan pengetahuan (knowledge) dari satu atau lebih pakar. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). 

Sistem pakar sangat berguna karena beberapa hal, yaitu:  Sistem pakar selalu tersedia di organisasi, sedang pakar belum

tentu selalu berada di tempat.  Sistem pakar dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan

yang sangat tidak terbatas dan tidak kenal lelah. 

a. Cara Kerja Sistem PakarPengetahuan (knowledge) di dalam sistem pakar diwakili

oleh aturan-aturan (rules). Aturan satu dengan aturan lain dihubungkan membentuk diagram pohon. Sistem pakar akan memproses aturan-aturan ini. Komponen sistem pakar yang memproses ini adalah inference engine. Ada dua cara inference engine memproses aturan-aturan ini, yaitu dengan cara forward reasoning dan backward reasoning. 

Dengan cara forward reasoning atau disebut juga dengan cara forward chaining, aturan-aturan diperiksa satu persatu urut mulai dari muka (forward). Setiap aturan (rule) yang diperiksa,

Page 10: Konsep Dasar Sistem

10

inference engine akan mengevaluasi apakah aturan ini berkondisi benar atau salah. Berdasarkan hasil dari evaluasi ini, aturan berikut akan diperiksa sesuaai urutannya di diagram pohon. Setiap aturan yang diperiksa dikatakan ini di-fired (rule in fired).

Dengan cara backforward reasoning atau disebut juga dengan backward chaining atau reverse reasoning, inference engine akan menganggap aturan sebagai suatu masalah atau hipotesis yang akan diselesaikan permasalahannya. Inference memeriksa aturan mulai dari aturan-aturan terakhir yang memberikan hasil. 

b. Komponen-komponen Sistem PakarSistem pakar memiliki 5 komponen utama, yaitu:1) User Interface (Komponen input dan output):

Merupakan media yang digunakan oleh sistem pakar untuk berhubungan input (menerima data dan pertanyaan konsultasi) dan output (menghasilkan jawaban) dengan pemakainya. Umumnya interface yang dipakai adalah keyboard dengan monitor atau perangkat suara digital.

2) Inference Engine (Komponen model)Adalah perangkat lunak di sistem pakar yang akan

mengevaluasi aturan-aturan (rules) yang disediakan oleh knowledge base dengan urutan-urutan tertentu untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pemakai sistem dan alasan-alasan berkonsultasi dengan pemakai sistem. 

3) Knowledge base (Komponen basis pengetahuan sebagai pengganti komponen basis data)

Knowledge base dibentuk dari aturan-aturan (rules) yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Pengetahuan yang disimpan di knowledge base ini diambil dari kepandaian pakar. 

4) Komponen Teknologi5) Komponen Kontrol 

c. Sistem Pakar dan Multimedia Proses interaksi antara pemakai dengan sistem

menggunakan interface keyboard untuk kasus-kasus tertentu dianggap kurang efektif. Oleh karena itu, pemakian multimedia akan menjadi interface yang efektif.  Misalnya seorang dokter yang melakukan operasi dapat memasukan data ke sistem pakar lewat media suara dan sistem pakar memberikan hasil juga dengan media suara.

d. Kelebihan dan Kekurangan Sistem PakarKelebihan-kelebihan dari sistem pakar di aplikasi bisnis

adalah sebagai berikut:1) Memberikan pengambilan keputusan yang lebih baik untuk

manajer

Page 11: Konsep Dasar Sistem

11

Yang dimaksud dengan keputusan yang lebih baik adalah karena sistem pakar memberikan jawaban yang konsisten dan logis dari waktu ke waktu. Jawaban yang diberikan logis karena alasan logikanya dapat diberikan oleh sistem pakar dalam proses konsultasi.

2) Memberikan solusi tepat waktu Kadangkala manajer membutuhkan jawaban dari pkar,

tetapi pakar yang dibutuhkan tidak berada ditempat, sehingga pengambilan keputusan menjadi terlambat. Dengan sistem pakar, jawaban yang dibutuhkan oleh manajer selalu tersedia setiap saat dibutuhkan.

3) Pelayanan konsumen lebih baikPelayanan yang lebih baik kepada konsumen dapat

diberikan karena sistem pakar dapat memberikan jawaban yang lebih cepat dan tepat.

4) Menyimpan pengetahuan di organisasiPengetahuan pakar merupakan hal yang penting dan kadang

kala pengetahuan ini akan hilang jika pakar telah keluar atau pensiun dari perusahaan. Dengan sistem pakar, pengetahuan dari pakar dapat disimpan di sistem pakar dan tersedia selama dibutuhkan.

Kekurangan-kekurangan dari sistem pakar adalah sebagai berikut:

1) Sistem pakar hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten

Sistem pakar dirancang dengan aturan-aturan yang hasilnya sudah pasti dan konsisten sesuai dengan alur diagram pohonnya. Untuk pengetahuan yang cepat berubah-ubah dari waktu ke waktu, maka knowledge base di sistem oakar harus selalu diubah, dan ini akan merepotkan sekali.

2) Sistem pakar tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement

Sistem pakar memberikan hasil yang pasti, sehingga keputusan akhir pengambil keputusan jika melibatkan kebijaksanaan dan intuisi masih tetap ada di tangan manajemen.

3) Format knowledge base sistem pakar terbatasKnowledge base di sistem pakar berisi aturan-aturan (rules)

yang ditulis dalam bentuk statemen if-then. Format seperti misalnya pengetahuan dibuku teks atau pengetahuan berupa gambar dan grafik suli dibuat dalam bentuk if-then.

4) Aplikasi sistem pakar di bisnis sangat terbatas

Page 12: Konsep Dasar Sistem

12

Karena sifatnya yang konisten, sistem pakar hanya berguna untuk manajer menengah ke bawah.

e. Aplikasi-aplikasi Sistem Pakar di BisnisBerikut ini adalah contoh aplikasi-aplikasi sistem pakar di

bisnis:1) Untuk keputusan manajemen: analisis manajemen dan evaluasi

kinerja manajemen.2) Diagnostik: analisis varian dan diagnostic program perangkat

lunak.3) Penjadwalan: penjadwalan produksi dan penjadwalan proyek.4) Konfigurasi: konfigurasi computer yang diinginkan dan

konfigurasi sususnan pabrik.5) Pemilihan: pemilihan materi bahan mentah dan pemilihan

mesin.6) Pengendalian: pengendalian mesin produksi, pengendalian

sediaan7) Internal audit: pemeriksaan kas, pemeriksaan piutang dagang8) Pajak: pengisisan Pajak

f. Pengembangan Sistem Pakar Pengembangan sistem pakar melibatkan empat pihak, yaitu

analis sistem, knowledge engineer, pakar dan pemakai sistem. Keempat pihak ini akan terlibat dalam tahapan pengembangan sistemnya sebagai berikut ini : 1) Studi Awal

Studi awal ini bertujuan untuk mempelajari domain dari permasalahannya dan kelayakannya apakah dapat dibuatkan sistem pakarnya atau tidak.

2) Pemilihan perangkat lunakMenentukan perangkat lunak sistem pakar yang akan

digunakan, apakah akan membangun sendiri inference engine atau menggunakan ES shell. 

3) Pemilihan pakarTahap ini merupakan pemilihan pakar yang akan diambil

pengetahuaanya. 4) Pengambilan pengetahuan

Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang ada dan mewawancarai pakar yang akan diambil pengetahuannya. 

5) Membangun sistem pakarMelibatkan ke empat pihak dengan langkah-langkah

sebagai berikut  mengidentifikasi sasaran, mengidentifikasi

Page 13: Konsep Dasar Sistem

13

atribut item-item dan nilainya, menderivasi aturan-aturan, membuat prototip.

6) Menguji systemMenguji sistem dilakukan oleh analis sistem, pakar untuk

memberikan komentar, dan pemakai sistem. 7) Mengimplementasikan system

Sistem pakar yang sudah diuji dan diterima kemudian diimplementasikan. 

8) Mengoperasikan systemPemakai sistem kemudian mengoperasikan sistem pakar

ini. 9) Merawat system

Sistem pakar perlu dirawat dan dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan perkembangannya. 

2. Sistem Penunjang Keputusan Suatu sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support

systems (DSS) didefinisikan sebagai suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah tersruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia. a. Tujuan Sistem Penunjang Keputusan 

Tujuan dari SPK (sistem penunjang keputusan) adalah sebagai berikut ini:  Membantu manajer mengambil keputusan setengah terstruktur

yang dihadapi oleh manajer level menengah. Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan

bukan menggantikannya. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajemen

bukan untuk meningkatkan efisiensi. Walaupun waktu manajer penting (efisien), tetapi efektivitas merupakan tujuan utama penggunaan SPK. 

b. Komponen Sistem Penunjang Keputusan Sistem Penunjang Keputusan mempunyai 5 komponen

utama yaitu:1) Dialog manajemen (komponen input dan output) yaitu

komponen untuk berdialog dengan pemakai sistem. 2) Model management (komponen model) yaitu komponen yang

merubah data menjadi informasi yang relevan.3) Data management (komponen basis data) yaitu komponen basis

data yang terdiri dari semua basis data yang dapat diakses. 4) Komponen teknologi yang terdiri dari perangkat keras dan

perangkat lunak.

Page 14: Konsep Dasar Sistem

14

5) Komponen kontrol.c. Perbedaan SPK dengan Sistem Pakar dan SIM

Perbedaan sistem penunjang keputusan dengan sistem pakar : 

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Sistem Pakar (SP)

a.    Menggunakan data base (basis data)

b.   Berbasis pada permodelan

a.    Menggunakan knowledge base

b.   Berbasis pada konsultasi.

Perbedaan sistem penunjang keputusan dan SIM 

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Dukungan Keputusan :

a.    Problem khusus

b.   Mendukung tahapan pengambilan keputusan intelligence, design, choice, dan implementation menurut Herbert Simon.

c.    Lebih mendukung keputussan stengah terstruktur dan tidak terstruktur.

d.   Mendukung keputusan individual manajer tertentu.

Dukungan Keputusan :

a.    Problem umum di perusahaan

b.   Mendukung tahapan pengambilan keputusan intelligence dan implementation menurut Herbert Simon.

c.    Lebih mendukung keputusan terstruktur

d.   Mendukung keputusan banyak manajer.

Dukungan Informasi :

a.    Periode informasi tak tentu

b.   Lingkup informasi sempit pada permasalahan spesifik.

c.    Akses informasi interaktif dan online.

d.   Informasi dihasilkan dari model yang canggih.

Dukungan Informasi :

a.    Informasi periodik

b.   Lingkup informasi lebih luas pada permasalah organisasi

c.    Akses informasi on line dan off line.

d.   Informasi dihasilkan menggunakan model yang sederhana.

d. Tipe dari Sistem Penunjang Keputusan

Page 15: Konsep Dasar Sistem

15

Sekarang SPK (sistem penunjang keputusan) dibedakan kedalam dua tipeyaitu SPK berbasis pada model (model driven DSS) dan SPK berbasis pada data (data driven DSS). SPK yang lama dibangun pada tahun 1980-an hanya berbasis pada model (model driven DSS) dengan menggunakan data secukupnya. SPK sekarang selain berbasis pada model tetapi juga mengandalkan basis data yang besar, misalnya mengandalkan data warehouse. 

Steven L.Alter (1976) memberikan konsep tentang SPK berbasis model sebagai berikut: 

Dari gambar ini, Alter menunjukkan bahwa terdapat bermacam-macam SPK tergantung dari tingkat kerumitan model yang digunakannya. Tiga SPK yang pertama adalah yang paling mudah. SPK paling sederhana adalah yang menggunakan model paling sederhana, yaitu hanya mengambil elemen informasi tertentu dari sebuah file. Tiga SPK terakhir merupakan SPK yang rumit berbasis pada model-model yang canggih. Beberapa ahli berargumentasi bahwa tiga SPK terakhir inilah yang benar-benar disebut dengan SPK karena berbasis pada model yang rumit. 

Tipe kedua dari SPK adalah data driven DSS. Berbeda dengan model driven DSS yang mengandalkan model tetapi dengan data secukupnya, data driven DSS lebih mengandalkan data yang besar. SPK ini akan menginjinkan pemakai sistem untuk mengambil informasi dari data yang jumlahnya sangat besar. On – line analytical processing (OLAP) dan datamining dapat digunakan untuk menganalisis data yang besar ini. On-line analytical processing (OLAP) merupakan sistem informasi fungsional yang sudah ada yang mempunyai basis data yang lengkap ditambah dengan kemampuan mengambil data dan menganalisisnya secara on-line. Datamining adalah teknik yang digunakan untuk menemukan pola dan hubungan antara item-item data di data

Page 16: Konsep Dasar Sistem

16

warehouse. Data warehouse adalah salinan dari data dalam bentuk basis data yang terintegrasi, sedang datamart adalah salinan dari sebagian porsi basis data yang terintegrasi.  

e. Sistem Penunjang Keputusan  Berbasis Web Sistem penunjang keputusan berbasis web sebenarnya

adalah SPK biasa hanya dapat di akses lewat internet. Berguna bagi manajemen karena dapat diakses dari luar organisasi sewaktu manajer tidak berada di kantor. SPK ini juga berguna bagipelanggan karena memberikan informasi yang benar kepada pelanggan sebelum memutuskan untuk membeli produk. 

f. Sistem Penunjang Keputusan Grup (SPKG)Sistem penunjang keputusan grup (SPKG) atau group

decision support system (GDSS) adalah SPK yang digunakan oleh beberapa pengambil keputusan bersama-sama secara grup. Agar lebih efektif, SPKG harus mempunyai karakteristik khusus, yaitu:1) Fasilitas Fisik

Fasilitas fisik khususnya ruang konfrensi yang dilengkapi dengan jaringan perangkat keras komputer, multimedia, dan display yang dirancang sedemikian rupa untuk mendukung kolaborasi grup

2) Perangkat LunakPerangkat lunak yang digunakan juga harus dirancang

khusus yang memungkinkan tiap tiap peserta berpartisipasi dan berkolaborasi untuk mendapatkan keputusan bersama.

3) Teknik Pengambilan KeputusannyaTeknik pengambilan keputusan dapat berupa teknik

brainstorming dan teknik grup nominal.3. Sistem Informasi Eksekutif 

Sistem informasi eksekutif (SIE) atau executive information system (EIS) adalah sistem informasi yang digunakan oleh manajer tingkat atas untuk membantu pemecahan masalah yang tidak terstruktur (unstructured). 

Adapun Perbedaan antara SIE dan SPK: 

Sistem Informasi Eksekutif (SIE) Sistem Penunjang Keputusan (SPK)

a.    Berada di level atas atau level stratejik.

b.   Digunakan oleh manager atas.

a.    Berada di level menengah atau level taktis.

b.   Lebih digunakan oleh manajer menengah

Page 17: Konsep Dasar Sistem

17

c.    Untuk keputusan tidak terstruktur

d.   Untuk permasalahan-permasalahan perencanaan dan perumusan strategic.

e.    Kurang menggunakan model-model analitikal.

f.    Banyak menngunakan data eksternal.

c.    Untuk keputusan semi terstruktur

d.   Untuk membantu permasalahan-permasalahan tertentu.

e.    Lebih menggunakan model analitikal.

f.    Lebih banyak menggunakan data internal.

Secara umum, SIE tidak hanya berbeda dengan SPK, tetapi juga berbeda dengan sistem informasi lainnya, karena SIE mempunyai karakteristik yang khusus. Karakteristik dari SIE adalah sebagai berikut : a. Dirancang untuk eksekutif puncakb. Menggunakan data internal dan eksternalc. Untuk pemecahan tidak terstruktur d. Untuk membantu perencanaan dan perumusn stratejik.e. Digunakan secara online oleh eksekutif.f. Mempunyai kemampuan untuk mengambil dan menyaring data.g. Mempunyai kemampuan untuk mengambil dan menggali data

sampai ke data terkecil.h. Harus mudah digunakani. Menggunakan teks, grafik dan table yang mudah dicerna.

E. Pengembangan Sistem Teknologi Informasi SDLC (System Development Life Cycle)

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan

Page 18: Konsep Dasar Sistem

18

perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: 1. siklus hidup sistem tradisional(traditional system life cycle), 2. siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping),

dan 3. siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

Adapun kegunaan utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan perbaikan sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Kesemua itu dirangkum pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baru baik itu secara modular maupun dengan proses instalasi baru. Dari proses SDLC juga berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat diperkirakan untuk dipergunakan yang dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan dukungan dari pengembang perangkat lunak terkait.

1. Sejarah SDLC

Siklus hidup sistem (SDLC) adalah metodologi yang digunakan untuk menggambarkan proses untuk membangun sistem informasi , dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi dalam cara yang sangat disengaja, terstruktur dan teratur, mengulangi setiap tahap siklus hidup . Pengembangan sistem siklus hidup, menurut Elliott & Strachan & Radford (2004), “berasal pada tahun 1960, untuk mengembangkan skala besar fungsional sistem bisnis di zaman skala besar konglomerat bisnis . Sistem informasi kegiatan berkisar berat pengolahan data dan angka-angka rutinitas “.

Beberapa kerangka kerja pengembangan sistem telah sebagian didasarkan pada SDLC, seperti analisis sistem terstruktur dan metode desain (SSADM) diproduksi untuk pemerintah Inggris Kantor Pemerintah Commerce pada 1980-an. Sejak saat itu, menurut Elliott (2004), “pendekatan siklus kehidupan tradisional untuk pengembangan sistem telah semakin digantikan dengan alternatif pendekatan dan kerangka kerja, yang berusaha mengatasi beberapa kekurangan yang melekat pada SDLC tradisional”.

SDLC adalah proses yang digunakan oleh analis sistem untuk mengembangkan sistem informasi , termasuk persyaratan, validasi kepemilikan (stakeholder), pelatihan, dan pengguna. Setiap SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, mencapai selesai dalam waktu dan perkiraan biaya, bekerja secara efektif dan efisien di saat ini dan direncanakan Teknologi Informasi infrastruktur , dan murah untuk

Page 19: Konsep Dasar Sistem

19

mempertahankan dan biaya-efektif untuk meningkatkan. sistem komputer yang kompleks dan sering (terutama dengan munculnya baru-baru arsitektur berorientasi layanan ) link beberapa sistem tradisional berpotensi disediakan oleh vendor perangkat lunak yang berbeda. Untuk mengelola tingkat kompleksitas, sejumlah model SDLC atau metodologi telah diciptakan, seperti ” air terjun “;” spiral “;” Agile pengembangan perangkat lunak “;” prototipe cepat “;” incremental “; dan” sinkronisasi dan menstabilkan “.

Model SDLC dapat dijelaskan sepanjang spektrum gesit untuk iteratif untuk berurut. metodologi Agile , seperti XP dan scrum , fokus pada proses ringan yang memungkinkan untuk perubahan yang cepat di sepanjang siklus pengembangan. Iteratif metodologi, seperti kesatuan proses rasional dan dinamis pengembangan sistem metode , fokus pada lingkup proyek terbatas dan memperluas atau memperbaiki produk oleh beberapa iterasi. Sequential atau besar-desain-up-depan (BDUF) model, seperti Air Terjun , fokus pada perencanaan lengkap dan benar untuk membimbing proyek-proyek besar dan risiko untuk hasil yang sukses dan dapat diprediks. Model-model lain, seperti Pembangunan Anamorphic , cenderung fokus pada bentuk pembangunan yang dipandu oleh ruang lingkup proyek dan iterasi pengembangan fitur adaptif.Dalam manajemen proyek proyek dapat didefinisikan baik dengan siklus hidup proyek (PLC) dan SDLC, selama kegiatan yang sedikit berbeda terjadi. Menurut Taylor (2004) “siklus hidup proyek mencakup semua kegiatan proyek , sedangkan siklus hidup pengembangan sistem berfokus pada produk menyadari persyaratan “.

2. Tahapan SDLC

SDLC terdiri dari beberapa tahapan-tahapan berdasarkan analisa kebutuhan yang ada . Dimulai dari analisa kebutuhan perangkat lunak akan dibuat terlebih dahulu desain dari kebutuhan tersebut untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian segala kebutuhan tersebut di implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa dan tahap evaluasi (User Acceptance Test). Setelah melakukan implementasi, maka proses tersebut akan dikembalikan kembali ke dalam tahap desain untuk pengembangan kembali perangkat lunak ke versi yang terbaru.

Tahap – tahap SDLC dalam pembangunan sistem informasi Web :

a. PlainingPlaining (perencanaan) adalah feasibility dan wawancara ,

observasi, Quesener. Jika pada tahap Feasibility hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client

Page 20: Konsep Dasar Sistem

20

untuk mencatat kebutuhan client. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.

b. Analisa1) Analisa TeknologiMemerlukan data penyimpanan secara

informasi produkInformasi Berita digunakan database seeprti Mysql,

MSAccess. Menganalisis teknologi apa yang digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver.

2) Analisa informasiMengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan

data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah :a) Informasi persediaan ( stock ) produkb) Informasi Harga Produk dan diskonc) Informasi Artikel, tips dan trikd) Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk

yang sedang trende) Desain

Desain Informasi. Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap development dan database disain..

Desain Grafis. Dalam tahap ini disesuaikan dari warna, layout, gambar dan graphic.

Database Application Model Development Database Design PHP Library

Development. Tahap untuk memodelkan seluruh peruses yang ada,seperti peruses penyimpanan data,update artikel, dan menampilkan data dari database.

f) Implementasi Penulisan Program dan Instalasi. Merupakan tahap

penulisan program yang telah dianalisis dan diesain semua maka perogeram yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySql

Page 21: Konsep Dasar Sistem

21

Desain Review. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak ada lokasi lingk, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain-lain.

Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software. Dalam tahap ini software dan hardware digunakan untuk Web server.

Pengujian Web dan Dokumen Web. Menguji Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web.

Siklus hidup pengembangan sistem mempunyai beberapa tahapan, yaitu :1) Analisis sistem, merupakan tahap awal dari SDLC, merupakan

orang yang dididik khusus untuk mengembangkan sistem secara profesional.

2) Perancangan sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu memberikan perancangan sistem logika atau perancangan sistem secara umum (general system design), dan memberikan perancangan sistem secara terinci (detail system design).

3) Implimentasi system, proses mengganti atau meninggalkan sistem yang lama dengan sistem baru.

4) Operasi dan perawatan beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem, dan akan memberikan hasil sistem yang lebih baik. Kemudian kekurangnnya, yaitu hanya menyediakan tahapan-tahapan saja, hasil dari metode ini sangat tergantung ari hasil di tahap, analisis, membuthkan waktu yang lama, membutuhkan biaya yang relatif lebih besar, dan hasilnya tidak luwes untuk dimodifikasi.

Supaya pengembangan sistem dapat bekerja dengan efisien dan efektif, maka metodologi pengembangaan sistem perlu diketahui.Metodologi pengembangan sistem yang populer dan banyak digunakan adalah metodologi pengembangan sistem terstruktur, yang memberikan cara top down dan cara dekomposisi dan beberapa abit pengembangan sistem.

Model SDLC atau Sekuensial Linier sering disebut juga Model Air Terjun. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat

Page 22: Konsep Dasar Sistem

22

dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.

Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar.

Kelebihan

Mudah diaplikasikan. Memberikan template tentang metode analisis, desain,

pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.

Kekurangan

Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.

Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.

Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyrk dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karenaharus mengulang dari awal.

Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.

F. Pengelolaan Etika1. Etika di Sistem Informasi

Etik adalah prinsip-prinsip yang berhubungan dengan perbuatan benar atau salah. Etika adalah perbuatan yang berhubungan dengan etik. Etis adalah perbuatan yang beretika baik. Seseorang yang tidak etis adalah yang melakukan etika perbuatan melanggar etik. Permasalahan-permasalahan etika terjadi di lingkungan sistem informasi karena sebagai berikut ini :a. Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang mendalam di

dalam kehidupan manusia dan sesuatu yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia berhubungan dengan etika.

Page 23: Konsep Dasar Sistem

23

b. Manajer menentukan bagaimana teknologi informasai digunakan di organisasi, sehingga mereka juga bertanggung jawab terhadap permasalahan etika akibat dari penerapan teknologi informasi tersebut.

2. Permasalahan-permasalahan Etikaa. Permasalahan privasi

Privasi adalah tuntunan seseorang untuk tidak mencampuri, diawasi atau diganggu oleh orang lain atau organisasi bahkan oleh negara. Tuntutan dari privasi di beberapa negara dilindungi oleh beberapa undang-undang.

Sebagaian besar undang-undang privasi di Amerika Serikat dan Eropa di dasarkan pada prinsip yang disebut dengan Fair Information Practices (FIP) Principles yang dibuat pada tahun 1973 oleh komite penasehat pemerintahan federal yang terdiri dari Departemen Kesehatan , Departemen Pendidikan dan Departemen Sosial.

Isu etika muncul karena teknologi informasi dapat menjajah privasi dari individual pekerja. Teknologi informasi dapat digunakan untuk memonitor dan mengawasi informasi privat dari individual pekerja. Teknologi informasi juga digunakan untuk menyimpan informasi pribadi dari pekerja yang selanjutnya informasi tersebut dapat dijual atau digunakan tidak semestinya.

Beberapa kasus etika yang dapat terjadi adalah sebagai berikut ini.1) Memonitor e-mail.

Contoh kasus ini adalah yang dialami oleh dua pekerja di Amerika Seikat yang bernama Rhonda Hall dan Bonita Bourke. Dua pekerja ini mengeluh dan protes bahwa e-mail mereka sudah dimonitor. Sebagai akibat protesnya, mereka dikeluarkan dari perusahaan. Mereka kemudian melaporkan ke pengadilan karena merasa privasi mereka sudah dilanggar oleh perusahaan dengan memonitor dan membuka e-mail mereka.Kita mungkin beranggapan bahwa mereka akan menang di pengadilan karena privasi mereka dilanggar. Kenyataannya kasus mereka kalah di pengadilan. Undang-undang Electronic Communication Privacy Act of 1986 di Amerika Serikat melarang pemonitoran e-mail oleh pihak ketiga yaitu pemerintah, polisi atau individual lainnya tanpa otorisasi khusus seperti surat ijin penggeledahan oleh kejaksaan.

Undang-undang ini tidak melarang pemilik untuk melihat isi e-mail yang komputer milik perusahaan tersebut. Karena perusahan diijinkan untuk memonitor isi dari e-mail, pertanyaannya adalah bukan pertanyaan legal lagi tetapi sudah

Page 24: Konsep Dasar Sistem

24

pertanyaan etik. Apakah etis memonitoring isi e-mail karyawan. Jawabannya adalah dengan melihat kinerja dari tindakan ini. Riset memberikan kesimpulan yang belum konklusif terhadap hal ini. Beberapa beranggapan bahwa isi e-mail akan membuat karyawan menggunakan waktunya dengan efektif tidak selalu bermain dengan e-mail. Sebaliknya beberapa bahwa memonitor e-mail akan mengurangi kinerja pekerja karena mereka merasa tertekan, stress dan takut jika mereka menggunakan e-mail.Masalah privasi e-mail juga dialami oleh Alana Shoars, seorang e-mail administrator di perusahaan Epson America Inc., di Torrance, California, Amerika Serikat. Pada bulan Maret 1990, dia mengadukan ke pengadilan di Los Angeles tentang pemonitorannya e-mail dan pemecatannya oleh perusahaannya dengan tuntutan ganti rugi $1 juta. Di bulan Juli 1990, dia mengajukan tuntutan kelas (class- action suit) untuk 700 karyawan lainnya di perusahaan Epson dan sekitar 1800 pihak luar yang e-mail mereka juga dimonitor. Banyak perusahaan beragumentasi bahwa mereka mempunyai hak untuk memonitor e-mail karyawan karena perusahaan yang memiliki fasilitasnya dan fasilitas ini digunakan hanya untuk keperluan bisnis mereka bukan keperluan pribadi karyawan seperti penggunaan e-mail (Bjerklie, 1994).

2) Memonitor perilaku pekerjaIsu etika ini mirip dengan isu etika memonitor e-mail.

Perbedaannya adalah yang dimonitor untuk kasus ini adalah perilaku dari para pekerja dengan menggunakan kamera.

3) Menjual informasi pribadi pelanggan atau karyawanPermasalahan etika di isu ini muncul ketika perusahaan

menjual informasi pribadi dan para karyawannya atau pelangganya kepihak lain. Informasi pribadi ini dapat dijual ke agen pemasaran yang memerlukan informasi pribadi untuk target pemasaran mereka.

Pertanyaan etika yang muncul adalah apakah perusahaan dapat menjual informasi pribadi ini tanpa memberitahu dan meminta ijin terlebih dahulu dari pemiliknya.

b. Permasalahan kepemilikan intelektualTeknologi informasi dengan dunia digitalnya akan

membuat informasi lebih mudah ditransmisikan, disalin sebagian atau keseluruhan dan dapat dengan mudah dirubah isinya. Jika ini dihubungkan dengan masalah hak kepemilikan intelektual maka pelanggaran hak ini akan semakin lebih meningkat. Kehadiran

Page 25: Konsep Dasar Sistem

25

jaringan elektronik termasuk internet akan menambah kemudahan untuk melanggar hak-hak kepemilikan intelektual seseorang. Salah satu permasalahan etikal yang terjadi yang berhubungan dengan penerapan sistem informasi di organisasi adalah pembajakan perangkat lunak.

Pembajakan perangkat lunak merupakan kegiatan yang tidak legal. Di beberapa negara kegiatan pembajakan perangkat lunak belum diatur oleh undang-undang atau sudah diatur oleh undang-undang tetapi tidak pernah diterapkan, sehingga pembajakan perangkat lunak merupakan isu etikal. Pembajakan atau penyalinan perangkat lunak banyak dilakukan tidak hanya di dunia ketiga tetapi juga di negara-negara maju. Banyak dari mereka merupakan orang yang jujur tetapi masih melakukan pembajakan perangkat lunak. Banyak juga dari mereka yang kaya yang sebenarnya mampu membeli tetapi malah menyalin perangkat lunak. 1) Beberapa alasan mengapa mereka masih menyalin perangkat

lunak dapat dijelaskan sebagai berikut ini.2) Menyalin perangkat lunak mudah dilakukan dan dapat

dilakukan dimanapun.3) Hasil menyalin perangkat lunak akan didapatkan hasil yang

sama dengan hasil jika membeli.4) Harga perangkat lunak yang asli sangat mahal.5) Penyalin perangkat lunak berpikir perusahaan perangkat lunak

sudah mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan tidak akan rugi jika dia hanya menyalinnya.

c. Permasalahan penghentian kerjaPenerapan teknologi informasi selain mempunyai efek

positif seperti misalnya meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas pekerjaan dan memperkaya pekerjaan karena dapat menciptakan variatas pekerjaan, juga mempunyai dampak etikal yang negatif. Dampak negatif dari penerapan teknologi informasi terhadap pekerja adalah penggantian manusia dengan teknologi informasi untuk alasan efisiensi.

Dalam penerapan teknologi informasi, manajer SI harus mempertimbangkan permasalahan etika ini. Manajer SI harus dapat mengatasi efek negatif dari penerapan teknologi informasi, misalnya bukan dengan mengganti manusia dengan teknologi informasi tetapi lebih ke realokasi manusia ke posisi dan pekerjaan lainnya.

d. Permasalahan keamananPermasalahan keamanan sistem informasi dapat

menimbulkan masalah etika. Seringkali penanganan keamanan

Page 26: Konsep Dasar Sistem

26

sistem informasi sudah baik, tetapi kelalaian atau kesengajaan seseorang dapat merusak sekuriti yang sudah ada seperti misalnya sebagai berikut ini.1) Meninggalkan terminal tanpa dijaga.2) Menuliskan password di suatu tempat yang dapat dibaca oleh

orang lain.3) Memberitahukan password kepada orang lain.

Permasalahan etika muncul ketika seseorang dengan sengaja merusak keamanan dari sistem informasi.Apakah etis meminjamkan password sehingga dapat dipakai oleh orang lain?

e. Permasalahan akurasiPermasalahan akurasi dapat muncul di program aplikasi

yang banyak mengandung kesalahan program dan dapat juga terjadi di datanya. Permasalahan akurasi di program aplikasi muncul karena pengetesan program masih belum optimal.

Permasalahan etika yang berhubungan dengan akurasi program muncul saat program tidak akurat karena pengetesan program yang tidak optimal ini.

Permasalahan akurasi juga muncul di ketidak-akuratan data. Keakuratan dari data sangat penting untuk sistem informasi. Keakuratan dari data tergantung dari rancangan dan penerapan komponen pengendalian dari sistem dan perawatan dari data. Biaya keakuratan data sangat mahal, sehingga terjadi kecenderungan untuk mengurangi biaya keakuratan data ini, misalnya dengan mengurangi biaya untuk perawatan data. Isu etika muncul saat manajer memutuskan untuk mengurangi biaya keakuratan data yang dapat menyesatkan orang lain yang menggunakan data tidak akurat tersebut.

f. Permasalahan kesehatanPenerapan teknologi informasi di dalam dunia kerja dapat

merusak kesehatan pemakainya. Salah satu penyakit yang dapat ditimbulkannya adalah repetitive stress injury (RSI). Repetitive stress injury terjadi karena urat-urat syaraf dipaksa untuk bekerja berulang-ulang dengan tekanan yang berat atau dengan tekanan darah rendah. Yang paling banyak terjadi adalah karena urat-urat syaraf bekerja dengan tekanan darah yang rendah yaitu dengan penekanan di keyboard yang berulang-ulang tiap-tiap harinya selama bertahun-tahun.

Bentuk umum dari RSI yang umum terjadi adalah carpal tunnel syndrome (CTS). Carpal tunnel syndrome terjadi karena tekanan syaraf yang menimbulkan sakit lewat struktur tulang pinggang yang disebut dengan carpal tunnel. Carpal tunnel

Page 27: Konsep Dasar Sistem

27

syndrome dapat dihindari dengan merancang letak komputer sedemikian rupa yang disebut dengan ergonomic, sehingga tidak menyebabkan sakit pinggang.

Permasalahan kesehatan lainnya yang muncul adalah tentang kesehatan mata diakibatkan terlalu sering membaca di monitor. Penyakit ini disebut dengan computer vision syndrome (CVS). Gejala dari penyakit ini adalah pandangan mata yang kabur, mata pedas dan berair, kepala pusing, mata kering dan iritasi. Permasalahan kesehatan mata ini dapat diatasi atau dikurangi dengan menggunakan lensa tambahan tertentu di layar monitor.

Technostress juga merupakan masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem informasi. Gejala dari technostress adalah bertindak kasar dan tidak sabar. Penyebab ini adalah karena stress penggunaan dari penggunaan komputer yang terus menerus.

Permasalahan etika terhadap kesehatan penggunaan teknologi informasi ini muncul saat perusahaan sadar bahwa pemakaian komputer dapat menyebabkan penurunan kesehatan dan tidak melakukan upaya untuk mengatasi atau menguranginya. Perusahaan tidak melakukan upaya untuk mengurangi masalah penurunan kesehatan ini biasanya adalah dengan alasan efeknya ke kesehatan tidak langsung terlihat dan untuk penghematan biaya. Misalnya akan lebih mahal untuk membeli keyboard dengan bentuk yang ergonomic yang dapat mengurangi carpal tunnel syndrome, menambah layar khusus di monitor untuk mencegah computer vision syndrome atau memberikan waktu istirahat yang lebih dari cukup untuk mengurangi technostress.

3. Mengelola permasalahan etikaMartin (1999) menjelaskan bahwa standar etik tiap orang berbeda

karena latar belakangnya yang berbeda tergantung dari integritas, kejujuran, kompetensi, kehormatan, keadilan, kepercayaan, keberanian, dan tanggung jawab yang dibentuk dari masa kecil sampai sekarang. Apapun standar etik seseorang, walaupun nilainya berbeda, tetapi tetap diharapkan tidak melanggar etik yang ada. Oleh karena itu, seseorang seharusnya memikirkan isu etika yang dapat terjadi akibat tindakan yang akan diambilnya. Jika isu etika muncul di dalam organisasi, manajer sistem informasi harus dapat menanganinya.

Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menangani isu etika yang muncul dalam organisasi. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut ini.

Page 28: Konsep Dasar Sistem

28

a. Pertama-tama yang harus dilakukan adalah menyadari permasalahan etika yang akan muncul dari tindakan yang akan diambil. Karena standar etik manusia ada di dalam hati, maka cara paling tepat untuk menyadari adalah dengan merasakannya. Jika seseorang merasa tidak benar dengan suatu tindakan, kemungkinan permasalahan etika akan terjadi.Cara lain untuk menyadari akan terjadinya permasalahan etika adalah dengan mengacu pada kode etik yang ada. Kode etik yang berhubungan dengan sistem informasi adalah ACM (association for computing machinery) dan Ten Commandments of Computer Ethics yang diusulkan oleh Ten Computer Ethics Institute, Layola University di Chicago, Amerika Serikat.

b. Jika permasalahan etika sudah disadari, maka perlu dianalisis dan dopecahkan.

Beberapa pendekatan dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan etika, yaitu misalnya adalah sebagai berikut.

a. Pendekatan aturan emas (the golden Rule) yang berbunyi “lakukan kepada orang-orang lain seperti apa yang kamu inginkan mereka melakukan kepadamu”. Dengan cara menposisikan diri kita di situasi orang lain dan berpikir diri kita sebagai hasil dari keputusan yang akan diambil, akan membantu melakukan tindakan yang adil dan beretika.

b. Pendekatan Immanuel Kant’s Categorical Imperative yang berbunyi “ jika sesuatu tindakan tidak benar untuk dilakukan oleh setiap orang, maka itu tidak benar dilakukan untuk setiap orang.” Ajaran ini mengatakan jangan melakukan kegiatan yang tidak baik untuk seseorang.

c. Pendekatan Descartes’ rule of change yang berbunyi “ jika itu tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka itu tidak benar untuk dilakukan pada suatu saat tertentu.” Ajaran ini mengatakan bahwa jika suatu pekerjaan sekarang dapat diterima karena memberikan perubahan yang kecil dan tidak dapat diterima di masa depan karena tidak memberikan perubahan, maka sebaliknya di masa depan tidak dilakukan. Ajaran ini juga termasuk dalam slippery-slope rule yaitu yang mengatakan bahwa sekali kita jatuh terpeleset di jalur yang licin, kemungkinan tidak akan dapat menghentikan terpelesetnya.

d. Pendekatan Utilitarian Principle yang berbunyi “ ambillah tindakan yang akan memberikan nilai lebih tinggi atau yang lebih besar.” Ajaran ini mengasumsikan bahwa kita dapat merangking hasil dari

Page 29: Konsep Dasar Sistem

29

tindakan yang akan diambil dan harus memilih tindakan yang memberikan nilai terbesar.

e. Pendekatan Risk Aversion principle yang berbunyi “ ambillah tindakan yang menghasilkan bahaya yang terkecil atau potensi biaya rendah.”

f. Pendekatan “ no free lunch” Rule yang berbunyi “ asumsikan bahwa semua obyek tampak dan tidak tampak dimiliki oleh orang lain kecuali jika ada pernyataan sebaliknya yang spesifik. Ajaran ini mengatakan bahwa jika sesuatu dibuat atau diciptakan oleh orang lain yang berguna bagi kita, diasumsikan bahwa penciptanya menginginkan kompensasi dari pemakaian barang tersebut.

g. Pilih alternatif dengan kinerja terbaik. Pemilihan pendekatan untuk mengatasi permasalahan etika akan mempunyai efek, sehingga perlu dipilih pendekatan dengan efek yang paling minimum atau mempunyai kinerja terbaik.

4. Politik informasiBanyak perusahaan yang menerapkan sistem informasi tetapi tidak

berhasil. Kegagalan ini disebabkan adanya politik informasi di dalam organisasi Markus (1981) menyatakan bahwa sistem informasi mempengaruhi distribusi kekuasan di organisasi karena alasan-alasan sebagai berikut ini.a. Pemegang akses informasi dapat mempengaruhi hasil dari

keputusanb. Sistem informasi digunakan untuk alokasi sumber-sumber daya

sistem yang dapat mempengaruhi perilaku individu-individu.c. Sistem informasi digunakan untuk sistem pengendalian yang dapat

mencegah atau membatasi kegiatan-kegiatan.d. Sistem informasi menyebabkan kekuasan dan kekuatan karena

memberikan kesan kemampuan untuk dapat merubah hasil. Persepsi atau kesan dari memiliki kekuatan akan menimbulkan kekuatan.

Page 30: Konsep Dasar Sistem

30

DAFTAR PUSTAKA

http://dir.unikom.ac.id/s1-final-project/fakultas-teknik-dan-ilmu-komputer/manajemen-informatika/2011/jbptunikompp-gdl-firmanikhy-26143/5-unikom-f-i.pdf/ori/5-unikom-f-i.pdf.

https://joulisinolungan.wordpress.com/2014/12/10/aplikasi-sistem-informasi-di-fungsi-fungsi-organisasi/

https://joulisinolungan.wordpress.com/2014/12/10/pengembangan-sistem-teknologi-informasi-metode-sdlc-system-development-life-cycle/

http://rizkiyatiayoelestari.blogspot.co.id/2009/11/pengelolaan-etika-dan-politik.html