Konsep Dasar Remaja

7
A. Konsep Dasar Remaja 1. Definisi Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain, seperti puberteit, adolesence, dan youth. Remaja atau adolescence ( Inggris), berasal dari bahasa latin adolescence” yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud bukan kematangan fisik saja tetapi juga kematangan sosial dan psikologi (Kumalasari, 2012: 13). Menurut WHO, masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, di mana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan- perubahan perkembangan, baik fisik, mental, maupun peran sosial (Surjadi, 2002 dalam Kumalasari, 2012:13). 2. Batasan usia remaja Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Ditinjau dari bidang kesehatan WHO, masalah yang dirasakan paling mendesak berkaitan

description

remaja

Transcript of Konsep Dasar Remaja

Page 1: Konsep Dasar Remaja

A. Konsep Dasar Remaja

1. Definisi

Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain, seperti

puberteit, adolesence, dan youth. Remaja atau adolescence ( Inggris), berasal dari

bahasa latin “adolescence” yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan

yang dimaksud bukan kematangan fisik saja tetapi juga kematangan sosial dan

psikologi (Kumalasari, 2012: 13).

Menurut WHO, masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

menuju masa dewasa, di mana pada masa itu terjadi pertumbuhan yang pesat

termasuk fungsi reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan-

perubahan perkembangan, baik fisik, mental, maupun peran sosial (Surjadi, 2002

dalam Kumalasari, 2012:13).

2. Batasan usia remaja

Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.

Ditinjau dari bidang kesehatan WHO, masalah yang dirasakan paling mendesak

berkaitan dengan kesehatan remaja adalah kehamilan dini. Berangkat dari masalah

pokok ini, WHO menetapkan batasan usia 10-24 tahun sebagaibatasan usia remaja

(Surjadi, 2002 dalam Kumalasari, 2012).

Dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh

Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan belum kawin.

Sementara itu menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak

Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10-21 tahun (BKKBN, 2006 dalam

Kumalasari, 2012).

Page 2: Konsep Dasar Remaja

3. Karakteristik remaja berdasarkan umur

Karakteristik remaja berdasarkan umur adalah berikut ini (Kumalasari dan

Iwan, 2012 : 14) ;

a. Masa remaja awal (10-12) tahun

1) Lebih dekat dengan teman sebaya.

2) Ingin bebas.

3) Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya.

4) Mulai berpikir abstrak.

b. Masa remaja pertengahan (13-15 tahun)

1) Mencari identitas diri.

2) Timbul keinginan untuk berkencan.

3) Mempunyai rasa cinta yang mendalam.

4) Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.

5) Berkhayal tentang aktivitas seks.

c. Remaja akhir (17-21 tahun)

1) Pengungkapan kebebasan diri.

2) Lebih selektif dalam mencari teman sebaya.

3) Mempunyai citra tubuh (body image) terhadap dirinya sendiri.

4) Dapat mewujudkan rasa cinta.

4. Perubahan fisik pada masa remaja

Pada masa ini terjadi suatu perubahan fisik yang cepat disertai banyak

perubahan, termasuk didalamnya pertumbuhan organ reproduksi. Perubahan yang

terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti tanda-tanda sebagai berikut (Kumalasari,

2012: 16-17):

Page 3: Konsep Dasar Remaja

a. Tanda-tanda seks primer

Tanda-tanda seks primer ini berhubungan langsung dengan organ seks.

Dalam Modul Kesehatan Reproduksi Remaja (Depkes, 2002 dalam

Kumalasari,2012: 16) ciri seks primer yaitu:

1) Remaja laki-laki

Remaja laki-laki sudah bisa melakukan fungsi reproduksi bila telah mimpi

basah.

2) Remaja wanita

Pada remaja wanita sebagai tanda kematangan organ reproduksi ditandai

dengan datangnya menstruasi.

b. Tanda-tanda seks sekuder

1) Remaja laki-laki

a) Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; tangan dan kaki bertambah

besar.

b) Bahu melebar, pundak serta dada bertambah besar dan membidang,

pinggul menyempit

c) Pertumbuhan rambut disekitar alat kelamin, ketiak, dada, tangan dan

kaki.

d) Tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak seperti anak kecil

lagi.

e) Tumbuh jakun, suara menjadi besar.

f) Penis dan buah zakar membesar.

g) Kulit menjadi lebih kasar dan tebal berminyak.

h) Rambut menjadi lebih berminyak.

Page 4: Konsep Dasar Remaja

i) Produksi keringat menjadi lebih banyak.

2) Remaja wanita

a) Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, lengan dan kaki bertambah

besar.

b) Pinggul lebar, bulat, dan membesar.

c) Tumbuh bulu-bulu di sekitar ketiak dan vagina.

d) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar.

e) Pertumbuhan payudara, puting susu membesar dan menonjol, serta

kelenjar susu berkembang, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat.

f) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-pori

bertambah besar, kelenjar lemak, dan kelenjar keringat menjadi lebih

aktif.

g) Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan

menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu,

lengan dan tungkai.

h) Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu.

5. Perkembangan Seksualitas Remaja

Masa remaja diawali oleh masa pubertas, yaitu maa terjadinya perubahan-

perubahan fisik (meliputi penampilan fisik sebagai bentuk tubuh dan proporsi

tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ seksual). Perubahan fisik ini

disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan

karakteritik seksual sekunder. Karakteristik seksual sekunder ini tidak berhubungan

langsung dengan fungsi reproduksi, tetapi perannya dalam kehidupan seksual tidak

Page 5: Konsep Dasar Remaja

kalah penting karena berhubungan dengan sex appeal (daya tarik seksual)

(Kusmiran, 2011:30-31).

6. Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan remaja menurut Robert Havighurts (1972) dalam

Normiliawati (2012) adalah :

a. Menerima kondisi fisiknya dan memanfaatkan tubuhnya secara efektif.

b. Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis kelamin

yang manapun.

c. Menerima peran jenis kelamin masing-masing (laki-laki atau perempuan).

d. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua.

e. Mempersiapkan karir ekonomi

f. Mempersiapkan perkawinan dan kehidupan berumah tangga.

g. Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab.

h. Mencapai sistem nilai dan etika tertentu sebagai pedoman tingkah lakunya.