Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

39
1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Manajemen sekolah akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan sekolah, kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan commitment (tanggung jawab terhadap tugas) tenaga kependidikan yang handal, dan semuanya itu didukung sarana-prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, dana yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Bila salah satu hal diatas tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah kurang optimal. Dengan demikian harus ada keseimbangan antara komponen-komponen diatas. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, diperlukan pengelola yang mengerti dan memahami prinsip-prinsip dalam

Transcript of Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

Page 1: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Manajemen sekolah akan efektif dan efisien apabila didukung oleh

sumber daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan

sekolah, kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan

karakteristik siswa, kemampuan dan commitment (tanggung jawab

terhadap tugas) tenaga kependidikan yang handal, dan semuanya itu

didukung sarana-prasarana yang memadai untuk mendukung

kegiatan belajar-mengajar, dana yang cukup untuk menggaji staf

sesuai dengan fungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi.

Bila salah satu hal diatas tidak sesuai dengan yang diharapkan atau

tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan efisiensi

pengelolaan sekolah kurang optimal. Dengan demikian harus ada

keseimbangan antara komponen-komponen diatas. Untuk mencapai

keseimbangan tersebut, diperlukan pengelola yang mengerti dan

memahami prinsip-prinsip dalam pegelolaan sarana prasarana

sekolah untuk tercapainya tujuan pendidikan tertentu.

2. TUJUAN

Tujuan pembahasan makalah ini untuk mengetahui apa saja ruang

lingkup dari manajemen perlengkapan sekolah

Page 2: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

2

Tujuan utama adalah untuk mengembangkan prosedur kebijakan

sekolah, memecahkan masalah-masalah umum, memanfaatkan

semua potensi individu yang tergabung dalam tim tersebut.

Sehingga sekolah selain dapat mencetak orang yang cerdas serta

emosional tinggi, juga dapat mempersiapkan tenaga-tenaga

pembangunan.

3. BATASAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah maka makalah ini hanya

membahas tentang manajemen pendidikan sekolah

Page 3: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

3

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN MANAJEMEN PERLENGKAPAN SEKOLAH

Manajemen merupakan proses pendayagunaan semua sumber daya

dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pendayagunaan melalui tahapan proses yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan disebut

manajemanajemen (Sergiovanni, 1970)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa manajemen

perlengkapan sekolah merupakan salah satu bagian dari kajian dalam

administrasi sekolah (School Administrtion), atau administrasi

pendidikan (education administration) dan sekaligus menjadi bidang

garapan kepala sekolah selaku adnministrator sekolah. Sebagai salah

satu bagian dalam kajian administrasi pendidikan, manajemen

perlengkapan sekolah mengkaji pendidikan ditinjau dari sisi

bagaimana memberikan layanan secara professional dalam bidang

perlengkapan atau fasilitas kerja personal sekolah. Dengan

manajemen yang efektif dan efisien diharapkan dapat meningkatkan

efektifitas dan efisiensi kerja personal sekolah.

Secara sederhana, manajemen perlengkapan sekolah dapat

didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua

perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Perlengkapan

sekolah, atau disebut juga dengan fasilitas sekolah, dapat

Page 4: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

4

dikelompokkan menjadi : (1) saran pendidikan, (2) Prasarana

Pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan,

bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses

pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah

semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung

menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.

Dalam hubungannya dengan sarana pendidikan, Nawawi (1987)

mengklasifikasikan menjadi beberapa macam sarana pendidikan,

yaitu ditinjau dari sudut: (1) habis tidaknya dipakai, (2) bergerak

tidaknya pada saat digunakan; dan (3) hubungannya dengan proses

belajar mengajar.

1. Ditinjau dari habis Tidaknya Dipakai

Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana

pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang dipakai dan sarana

pendidikan tahan lama.

a. Saran pendidikan yang habis pakai

Saran pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau

alat yang apabila digunakan bias habis dalam waktu yang

relative singkat. Contohnya adalah kapur tulis, bahan kimia

untuk pembelajaran IPA, Selain itu ada beberapa sarana

pendidikan yang berubah bentuk misalnya, kayu, besi, dan

kertas karton yang sering digunakan dalam pembelajaran.

Contoh sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita

mesin tulis, bola lampu, dan kertas.

Page 5: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

5

b. Saran Pendidikan yang tahan lama

Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan

atau alat yang dapat digunakan secara terus-menerus dalam

waktu yang relative lama. Beberapa contohnya adalah bangku

sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa alat olahraga.

2. Ditinjau dari Pendidikan Bergerak Tidaknya.

a. Sarana pendidikan yang bergerak

Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan

yang bisa digerakkan atau dipindahkan sesuai dengan

kebutuhan pemakaiannya.contohnya lemari arsip.

b. Saran pendidikan yang tidak bisa bergerak

Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua

sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk

dipindahkan. Misalnya sekolah yang memiliki saluran dari

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

3. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar

a. Saran pendidikan yang secara langsung digunakan dalam

proses belajar mengajar. Sebagai contohnya adalah kapur tulis,

atlas, dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru

dalam mengajar.

b. Sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan

dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor.

Page 6: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

6

Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah dapat diklasifikasikan

menjadi dua macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara

langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang

teori, ruang perpustakaan, ruang praktik, keterampilan, dan ruang

laboratorium. Kedua, prasarana sekolah yang keberadaannya tidak

digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung

sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Contohnya

adalah ruang kantor, kantin, tanah, dan jalan menuju sekolah, kamar

kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala

sekolah, dan tempat parker kenderaan.

B. BEBERAPA PENGERTIAN TEKNIS

Ada beberapa istilah teknis dalam kajian manajemen perlengkapan

sekolah, seperti barang, tanah, bangunan gedung, pembangunan,

bangunan sekolah, lingkungan sekolah, peruntukan, tapak sekolah,

ruang belajar, ruang kantor, ruang penunjang, ruang kediaman,

struktur bangunan, dan konstruksi bangunan.

1. Barang adalah semua benda bergerak maupun tidak bergerak,

berwujud kesatuan, atau bagian-bagian yang dapat dinilai,

dihitung, diukur, ditimbang, baik milik Negara maupun daerah,

yang berada di sekolah dan dikuasai serta menjadi tanggung

jawab sekolah.

2. Tanah adalah tempat didirikannya bangunan gedung sekolah dan

tanah yang digunakan sekolah untuk kegiatan pendidikan.

Page 7: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

7

3. Bangunan gedung adalah bangunan yang berada di lingkungan

yang direncanakan baik untuk tempat tinggal maupun bukan

tempat tinggal.

4. Pembangunan adalah pengadaan bangunan-bangunan baik

pemerintah maupun swasta

5. Bangunan sekolah adalah bangunan yang direncanakan dan

berfungsi sebagai tempat pelaksanaan pendidikan dan pengajaran.

6. Lingkungan sekolah adalah daerah yang di dalamnya ada tapak

sekolah itu.

7. Peruntukan ialah suatu bagian wilayah dalam kota/daerah yang

disediakan untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Misalnya

peruntukan pendidikan, masjid, dan lain-lain

8. Tapak sekolah ialah sebidang tanah yang di atasnya terdapat

sekelompok bangunan yang berfungsi sebagai tempat

pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dengan prasarana dan

fasilitas pendukungnya.

9. Raung Belajar ialah ruangan yang digunakan untuk kegiatan

belajar mengajar, baik teori maupun praktik.

10.Ruang kantor ialah ruangan yang digunakan untuk pelaksanaan

kegiatan administrasi sekolah.

11.Ruang penunjang ialah ruang untuk melengkapi terlaksananya

kegiatan sekolah.

Page 8: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

8

12.Rumah kediaman ialah bangunan yang direncanakan dan

digunakan sebagai tempat tinggal seseorang atau satu keluarga,

dalam hal ini kepala sekolah, guru, pegawai atau penjaga sekolah.

13.Struktur banguan ialah susunan komponen-komponen bangunan

yang terpadu sehingga bangunan itu dapat berdiri dengan kuat dan

aman

14.Konstruksi bangunan ialah system merangkai/merakit elemen-

elemen dan komponen-komponen bangunan sehingga memenuhi

kekokohan dan keindahan bangunan.

C. TUJUAN MANAJEMEN PERLENGKAPAN SEKOLAH

Tujuan perlengkapan sekolah secara umum adalah memberikan

layanan secara professional di bidang sarana dan prasarana

pendidikan dalam rangka terlaksananya proses pendidikan secara

efektif dan efisien. Namun secara rinci tujuan manajemen

perlengkapan sekolah adalah :

1. Untuk menguapayakan pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan melalui system perencanaan dan pengadaan yang hati-

hati dan saksama.

2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah

secara tepat dan efisien

3. Untuk menguapayakan pemeliharaan sarana dan prasarana

sekolah, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai

dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah.

Page 9: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

9

D. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PERLENGKAPAN SEKOLAH

Agar tujuan-tujuan manajemen perlengkapan bisa tercapai ada

beberapa prinsip yang perlu di perhatikan dalam mengelola

perlengkapan di sekolah, prinsip-prinsip yang dimaksud adalah :

1.  Prinsip Pencapaian Tujuan

Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah di lakukan

dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan

kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen perlengkapan

sekolah dapat di katakan berhasil bilaman fasilitas sekolah itu

selalu siap pakai setiap saat, pada setiap seorang personel

sekolah akan menggunakannya.

2.    Prinsip Efisiensi

Dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan

prasarana sekolah di lakukan dengan perencanaan yang hati,

sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan

harga yang relatif murah. Dengan prinsip efisiensi berarti bahwa

pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan

sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Maka

perlengkapan sekolah hendaknya di lengkapi dengan petunjuk

teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Petunjuk teknis

tersebut di komunikasikan kepada semua personil sekolah yang di

perkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya, bilaman di

pandang perlu, di lakukan pembinaan terhadap semua personel.

3.    Prinsif Administratif

Page 10: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

10

Di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan

yang berkenaan dengan sarana dan prarana pendidikan sebagai

contoh adalah peraturan tentang inventarisasi dan penghapusan

perlengkapan milik negara. Dengan prinsip administratif berarti

semua perilaku pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah

itu hendaknya selalu memperhatikan undang-undang, peraturan,

instruksi, dan pedoman yang telah di berlakukan oleh pemerintah.

Sebagai upaya penerapannya, setiap penanggung jawab

pengelolaan perlengkapan pendidikan hendaknya memahami

semua peraturan perundang-undangan tersebut dan

menginformasikan kepada semua personel sekolah yang di

perkirakan akan berpartisipasi dalam pengelolaan perlengkapan

pendidikan.

4.    Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab

Di Indonesia tidak sedikit adanya kelembagaan pendidikan yang

sangat besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan

prasarananya sangat banyak sehingga manajemennya melibatkan

banyak orang. Bilaman hal itu terjadi maka perlu adanya

pengorganisasian kerja pengelolaan perlengkapan pendidikan.

Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab

semua orang yang terlibat itu perlu dideskripsikan dengan jelas.

5.    Prinsip Kekohesifan

Dengan prinsip kekohesfan berarti manajemen perlengkapan

pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk

Page 11: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

11

proses kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh kerena itu,

walaupun semua orang yang terlibat dalam pengelolaan

perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab

masing-masing, namun antara satu dengan yang lainnya harus

selalu bekerja sama dengan baik.

E.  PROSES-PROSES MANAJEMEN PERLENGKAPAN SEKOLAH

Sebelum telah ditegaskan bahwa manajemen sarana dan prasarana

sekolah merupakan proses kerjasama pendayagunaan semua

perlengkapan sekolah secara efektif dan efisien. Satu hal yang perlu

di pertegas dalam definisi tersebut adalah bahwa manajemen sarana

prasarana sekolah merupakan suatu proses pendayagunaan yang

sasarannya adalah perlengkapan pendidikan, seperti perlengkapan

sekolah, perlengkapan perpustakaan, media pengajaran, dan

perlengkapan lainnya, manajeman perlengkapan sekolah itu terwujud

sebagai suatu proses yang terdiri atas langkah-langkah tertentu

secara sistematis. Secara sederhana manajemen sarana dan

prasarana pendidikan di sekolah mencakup kegiatan-kegiatan

pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan,

inventarisasi, dan penghapusan sarana dan prasarana pendidika.

Dalam makalah ini tentu tidak mungkin membahasnya secara

keseluruhan dan rinci. Berikut ini hanya dibahas tiga hal sangat

penting, yaitu: (1) pengadaan sarana dan prasarana; (2) pemeliharaan

Page 12: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

12

sarana dan prasarana; (3) penghapusan sarana dan prasarana

sekolah.

Akhir- akhir ini banyak sekali uraian tentang langkah-langkah

manajemen sarana prasarana sekolah sebagaimana di kemukakan

oleh para teoritisi penggelolaan perlengkapan pendidikan. Stoops dan

Johnson (1967) pernah menggungkapkan bahwa langkah-langkah

manajemen sarana prasarana pendidikan itu meliputi analisis

kebutuhan, analisis anggaran, seleksi, penetapan kebutuhan,

pembelian, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemakaian,

inventarisasi dan pemeliharaan. Sementara pakar manajemen

pendidikan lainnya menyimpulkan bahwa manajemen sarana

prasarana pendidikan disekolah itu meliputi analisis dan penyusunan

kebutuhan, pengadaan, penyaluran, pemakaian dan pemeliharaan,

inventarisasi dan penghapusan.

Kegiatan seperti analisis dan penyusunan kebutuhan, pembelian,

penerimaan perlengkapan sekolah yang pada dasarnya dilakukan

oleh pengelola perlengkapan pendidikan sebagai perencanaan

pengadaan perlengkapan. Oleh karena itu, semua kegiatan tersebut

dapat dikategorikan dengan pengadaan perlengkapan pendidikan.

Begitu perlengkapan sekolah yang diadakan itu diterima, lalu

semuanya disimpan untuk di distribusikan kepada unit-unit yang akan

memakainya. Sementara dipakai, semua perlengkapan sekolah

hendaknya selalu dipelihara, sehingga secara keseluruhan dalam

keadaan siap pakai. Selanjutnya secara periodik semua perlengkapan

Page 13: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

13

sekolah tersebut di inventarisasikan. Apabila dalam inventarisasinya

ternyata ada sejumlah perlengkapan yang sudah tidak layak pakai

maka perlu dilakukan penghapusan. Pada gilirannya nanti, semua

hasil inventarisasi dan penghapusan tersebut dijadikan analisis

kebutuhan untuk pengadaan perlengkapan sekolah pada masa

berikutnya.

1.     Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pengadaan sarana dan prasarana sekolah  biasanya dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan

pendidikan program sekolah, menggantikan barang-barang yang

rusak, hilang, di hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat di

pertanggung jawabkan. Dengan pengadaan tersebut diharapkan

dapat menjaga tingkat persediaan barang setiap tahun anggaran

mendatang. Berkenaan dengan pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan di sekolah ada tiga hal yang perlu

dipahami. Pertama, bahwa pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan  di sekolah harus melalui perencanaan yang hati-hati.

Kedua, bahwa banyak cara dalam pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan  di sekolah. Ketiga, bahwa pengadaan

sarana dan prasarana pendidikan  di sekolah harus

diadministrasikan dengan tertib, sehingga semua pegeluaran

uang yang berkenaan dengan pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan  di sekolah itu dapat dipertanggungjawabkan baik

kepada Pemerintah, Yayasan Pembina, maupun masyarakat.

Page 14: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

14

a. Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Pengadaan sarana dan prasarana sekolah seharusnya di

rencanakan dengan hati-hati sehingga semua pengadaannya

selalu sesuai dengan, atau memenuhi kebutuhan pengadaan

sarana dan prasarana sekolah. Perencanaan pengadaan

sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai

suatu proses memikirkan dan menetapkan program

pengadaan fasilitas sekolah, baik yang berbentuk sarana

maupun prasarana pendidikan di masa yang akan datang

untuk mencapai tujuan tertentu. Soekarno (1987)

mendeskripsikan langkah-langkah perencanaan pengadaan

perlengkapan pendidikan di sekolah sebagai berkut:

1. Menempuh semua usulan pengadaan perlengkapan

sekolah yang diajukan oleh setiap unit kerja dan atau

menginvestarisasi kekurangan perlengkapan sekolah. 

2. Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah

untuk periode tertentu, misalnya untuk satu triwula atau

satu tahun ajaran. 

3. Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun

dengan perlengkapan yang tersedia sebelumnya.

4. Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau

anggaran sekolah yang tersedia. Apabila dana yang

tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua

kebutuhan itu, maka perlu dilakukan seleksi terhadap

Page 15: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

15

semua kebutuhan perlengkapan yang telah

direncanakan dengan melihat urgensi setiap

perlengkapan yang dibutuhkan. Semua perlengkapan

yang urgen segera didaftar. 

5. Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan

yang urgen dengan dana atau anggaran yang tersedia,

maka perlu dilakukan seleksi lagi dengan cara membuat

skala prioritas. 

6. Penetapan rencana pengadaan akhir.

Bahwa perencanaan pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan di sekolah itu tidak mudah. Perencanaan

pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang

dibutuhkan di masa yang akan  datang dan bagaimana

pengadaannya secara sistematis, rinci, teliti berdasarkan

informasi yang realistik tentang kondisi sekolah.

b.   Cara Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pengadaan perlengkapan pendidikan pada dasarnya

merupakan upaya merealisasikan rencana pengadaan

perlengkapan yang telah di susun sebelumnya. Sering kali

sekolah mendapat bantuan sarana dan prasarana pendidikan

dari Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan

Nasional, Dinas Pendidikan Nasional Provinsi, dan Dinas

Pendidikan Nasional Kota/Kabupaten.

Page 16: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

16

Dalam kaitan itu ada beberapa cara yang ditempuh untuk

mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan di sekolah, yaitu

sebagai berikut:

1. Pengadaan perlengakapan dengan cara membeli, baik

secara langsung di Pabrik, di Toko, maupun melalui

pemesanan terlebih dahulu. 

2. Pengadaan perlengkapan dengan cara mendapatkan

hadiah atau meminta sumbangan kepada orang tua

murid, lembaga-lembaga sosial tertentu yang tidak

mengikat.

3. Pengadaan perlengkapan dengan cara tukar menukar

barang lebih yang dimiliki sekolah dengan barang lain

yang belum dimiliki sekolah.

4. Pengadaan perlengkapan dengan cara

meminjam/menyewa.

c. Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Secara definitif, inventarisasi dapat diartikan sebagai

pencatatan dan penyusunan daftar barang milik negara

secara sistematis, tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-

ketentuan atau pedoman-pedoman yang berlaku.

Kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan

meliputi dua kegiatan, yaitu pertama, kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan pencatatan dan pembuatan kode

Page 17: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

17

barang; dan kedua kegiatan yang berhubungan dengan

pembuatan laporan.

Pencatatan sarana dan prasarana sekolah :

1. Buku Penerimaan Barang.

2.  Buku Pembelian Barang.

3.  Buku Induk Inventaris.

4. Buku Golomgan Invevtaris.

5. Buku Bukan Iventaris.

6.  Buku (Kartu) Stok Barang

Pembuatan kode khusus untuk perlengkapan yang

tergolong barang inventaris. Caranya dengan membuat

kode barang dan menempelkannya atau menuliskannya

pada badan barang perlengkapan yang tergolong sebagai

barang investaris. Kode barang adalah sebuah tanda yang

menunjukkan pemilikan barang. Kode tersebut pada

badan barang perlengkapan yang sekiranya mudah

dibaca dan dilihat. Tujuan pembuatan dan penulisan kode

tersebut adalah untuk memudahkan semua pihak dalam

mengenal kembali semua perlengkapan disekolah, baik

ditinjau dari kepemilikan, penanggung jawab, maupun

jenis dan golongannya. Biasanya kode barang itu

berbentuk angka atau numerik yang menunjukkan

departemen, lokasi, sekolah, dan barang.

Page 18: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

18

Semua perlengkapan pendidikan disekolah yang

tergolong barang inventaris harus dilaporkan. Laporan

tersebut seringkali disebut dengan istilah laporan mutasi

barang. Pelaporan dilakukan dalam periode tertentu,

misalnnya sekali dalam satu triwulan. Dalam satu tahun

ajaran misalnnya, pelaporan dilakukan disetiap bulan Juli,

oktober, Januari dan April tahun berikutnya.

2.     Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Ada beberapa macam pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan di sekolah ditinjau dari sifat maupun waktunya.

Ditinjau dari sifatnya ada empat macam pemeliharaan

sarana prasarana pendidikan di sekolah. Keempat macam

pemeliharaan tersebut:

1. Pemeliharaan perlengkapan bersifat pengecekan 

2. Pemeliharaan yang bersifat pencegahan 

3. Pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan 

4. Perbaikan berat

Ditinjau dari waktu pemeliharaannya ada dua macam

pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah:

1. Pemeliharaan sehari-hari, Sepeti menyapu, mengepel

lantai, membersihkan pintu. 

Page 19: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

19

2. Pemeliharaan berkala, misalnya pengontrolan genting,

pengapuran tembok

3.     Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Secara defenitif, penghapusan sarana dan prasarana pendidikan

adalah kegiatan meniadakan barang-barang milik lambaga (bisa

juga milik negara) dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai salah

satu aktivitas dalam pengelolaan sarana prasarana pendidikan,

penghapusan bertujuan untuk:

1. Mencegah dan atau membatasi kerugian yang lebih besar

sebagai akibat pengeluaran dana untuk perbaikan

perlengkapan yang rusak. 

2. Mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamanan

perlengkapan yang tidak berguna lagi. 

3. Membebaskan lembaga dari tanggungjawab pemeliharaan

dan pengamanan. 

4. Meringankan beban inventarisasi.

Kepala sekolah memiliki untuk melakukan penghapusan

terhadap perlengkapan sekolah. Namun perlengkapan yang

akan dihapus harus memenuhi persyaratan-persyaratan

penghapusan. Demikian pula prosedurnya harus  mengikuti

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Barang-barang

yang memenuhi syarat untuk dihapus adalah:

Page 20: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

20

1. Barang-barang dalam keaadan rusak berat sehingga tidak

dapat manfaatkan lagi 

2. Barang-barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan 

3. Barang-barang kuno yang penggunaannya tidak efisien lagi

4. Barang-barang yang terkena larangan 

5. Barang-barang yang mengalami penyusutan diluar

kekuasaan pengurus barang 

6. Barang-barang yang pemeliharaan tidak seimbang dengan

penggunaannya 

7. Barang-barang yang berlebihan dan tidak digunakan lagi 

8. Barang-barang yang dicuri 

9. Barang-barang yang diselewengkan 

10. Barang-barang yang terbakar atau musnah akibat adanya

bencana alam

4.     Pendistribusian Sarana Prasarana Sekolah

Penditribusian atau penyaluran perlengkapan merupakan

kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab penyimpanan

kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang

itu. Dalam prosesnya ada 3 hal yang harus di perhatikan yaitu

ketepatan barang yang di sampaikan, baik jumlah maupun

jenisnya; ketepatan sasaran penyampaiannya, ketepatan kondisi

barang yang di salurkan. Dalam rangka itu paling tidak 3 langkah

yang sebaiknya di tempuh pleh bagian penanggung jawab

penyimpanan atau penyaluran, yaitu :

Page 21: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

21

1. Penyusunan alokasi barang;

2. Pengiriman barang; 

3. Penyerahan barang.

Untuk dapat di katakan berjalan secara efektif, dalam

pendistribusian harus memenuhi beberapa asas pendistribusian.

Ada beberapa asas pendistribusian yang perlu di

perhatikan,yaitu :

1. Asas ketepatan 

2. Asas kecepatan 

3. Asas keamanan 

4. Asas ekonomi

Page 22: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

22

BAB III

KONSEP MANAJEMEN

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Menata lahan bangunan, perabot dan perlengkapan beserta

arsip untuk lembaga pendidikan tidak jauh beda dengan

penataan yang dilaksanakan dalam “School Plant

Administration”. Lahan adalah area lokasi atau tanah yang akan

digunakan sebagai tempat/bangunan. Gedung meliputi sarana

dan prasarana yang menjadi tempat dalam melaksanakan

berbagai kegiatan. Perabor dan perlengkapan adalah benda dan

alat yang bergerak maupun tidak bergerak yang dipergunakan

untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan kegiatan

pendidikan. Arsip merupakan hasil surat menyurat, dan dokumen

kegiatan pekerjaan yang dijalankan.

Unsur-unsur tersebut digunakan di lembaga diklat tidak  seperti

yang digunakan dirumah atau keluarga, tetapi dibuat dengan

berbagai mekanisme yang berdasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan tertentu sesuai dengan kebutuhan kegiatan diklat.

Prinsip dasar tentang manajemen berbagai unsur tersebut

diatas, seharusnya merupakan usaha menciptakan suasana

aman, sehat dan nyaman serta memenuhi kebutuhan pendidikan

di lingkungan satuan pendidikan. Beberapa prinsip dasar tentang

manajemen sarana dan pasarana antara lain :

(1)  Harus menggambarkan cita dan citra masyarakat seperti

halnya yang dinyatakan dalam filsafat dan tujuan pendidikan

(2)  Perencanaan hendaknya merupakan pancaran keinginan

bersama dengan pertimbangan pemikiran tim ahli yang

cukup cakap yang ada dimasyarakat itu

(3)  Hendaknya disesuaikan bagi kepentingan peserta didik,

demi terbentuknya karakter atau watak mereka dan dapat

Page 23: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

23

melayani serta menjamin mereka diwaktu mengikuti

pendidikan sesuai dengan bakatnya masing-masing

(4)  Perabot dan perlengkapan serta peralatan hendaknya

disesuaikan dengan kepentingan pendidikan yang

bersumber dan kepentingan serta kegunaan atau

manfaatnya bagi peserta didik dan tenaga kependidikan

(5)   Administrator lembaga pendidikan harus dapat membantu

program pembelajaran secara efektif, melatih para tenaga

kependidikan serta memilih alat dan cara menggunakan agar

mereka dapat menyesuaikan diri serta melaksanakan

tugasnya sesuai dengan fungsi dan tugasnya

(6)   Seorang penanggungjawab lembaga pendidikan harus

mempunyai kecakapanuntuk mengenal baik kualitatif

maupun kuantitatif serta menggunakannya dengan tepat

perabot dan perlengkapan yang ada

(7)  Seorang penanggungjawab lembaga pendidikan harus

mampu menggunakan serta memelihara perabot dan

perlengkapan sekitarnya sehingga ia dapat membantu

terwujudna kesehatan, keamanan, keindahan dan kemajuan

lembaga

(8)  Sebagai penanggungjawab lembaga pendidikan bukan

hanya mengetahui kekayaan yang dipercayakan kepadanya,

tetapi juga harus memperhatikan seluruh keperluan alat-alat

pendidikan yang dibutuhkan peserta didik

Perbaikan yang berlangsung beberapa kali terhadap perbaikan

suatu perlengkapan atau perabot akan memakan lebih banyak

waktu, tenaga dan biaya dibandingkan dengan mengganti yang

baru. Dalam keadaan yang normal, maka pada umumnya 5%

dan keseluruhan pengeluaran sekolah diperuntukkan bagi

kepentingan pemeliharaan.

Page 24: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

24

         Berdasarkan konsep manajemen sarana dan prasarana

pendidikan, dapat dibagi kedalam beberapa sub bidang garapan,

yaitu:

1.      Bidang Garapan “School Plant”

Bidang garapan sarana dan prasarana pendidikan

mencakup kegiatan:

a.       Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang

dibutuhkan untuk bangunan atau perluasannya.

b.     Mengusahakan, merencanakan, dan menggunakan biaya

pembangunan gedung sekolah beserta perabot dan

perlengkpannya.

c.       Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas,

kantor, gudang, lapangan olahraga, taman sekolah dan lain

sebagainya, serta komposisi satu sama lain.

d.      Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-

fasilitas lain yang efektif dan produktif, serta

pemeliharaannya secara kontinu.

e.       Mengatur pemeliharaan kebersihan gedung dan

keindahan halaman sekolah (lingkungan fisik sekolah).

f.       Pengadaan dan pemeliharaan perabot serta

perlengkapan sekolah (meja, kursi, lemari, papan tulis, alat-

alat peraga, dan sebagainya).

g.      Menyusun program operasional yang menyangkut

gedung, perabot, serta perlengkapan yang dibutuhkan, cara

pemanfaatan serta pemeliharaannya.

h.      Mengatur inventaris tanah, gedung, perabot dan

perlengkapan sekolah, penyimpanan arsip, dokumen, dan

sebagainya.

2.      Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah

Dalam rangka menciptakan suasana belajar di sekolah yang

nyaman, aman, menyenangkan, serta terjamin kesehatannya,

Page 25: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

25

maka pihak sekolah juga harus mempertimbangkan segi sarana

dan prasarana sekolah sebagai pendukung kelancaran belajar

siswa. Untuk itu, perlu diadakan pembakuan Bangunan dan

Perabot Sekolah dengan tujuan agar dapat menghasilkan suatu

pedoman yang dipakai oleh perencana, pelaksana, pengguna,

maupun para penanggung jawab pendidikan, sehingga dalam

masa pembangunan masalah gedung dan perabot sekolah

benar-benar mengarah kepada keserasian yang dicita-citakan.

Demi tercapainya tujuan tersebut, perlu diperhatikan dasar-dasar

pembakuan sarana dan prasarana sekolah yang telah ditetapkan

oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan antara lain sebagai

berikut.:

a.       Dipandang dari segi pembuatan dan pembiayaan

1)     Sarana prasarana dibuat dari bahan yang kuat dan

mudah didapat

2)      Konstruksi kuat dan mudah dilaksanakan

3)     Biaya relatif terjangkau oleh dana yang tersedia dan

disediakan.

b.      Dipandang dari Segi penggunaan

1)      Sarana prasarana nyaman dan menyenangkan

2)      Mudah diatur dan dipindah-pindahkan

3)      Dapat menjamin kesehatan dan keamanan

Page 26: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

26

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya setiap sekolah sudah menyelenggarakan sistem

pengelolaan yang baik, tetapi sistem yang efektif kurang

dilaksanakan. Ketidakdisiplinan dalam penggunaan anggaran,

serta pemimpin yang boros selalu menjadi fenomena tersendiri.

Untuk itu diperlukan kepemimpinan dan manajemen pengelolaan

yang efektif menuju keseimbangan antara sistem yang ada

dalam mendistribusikan sumber-sumber dana pendidikan di

Indonesia.

Pelaksanaan administrasi peralatan dan perlengkapan sudah

merupakan pekerjaan rutin dan orang-orang di hadapkan

kesukaran-kesukaran yang kurang berarti, namun untuk

penyempurnaan pekerjaan para ahli menyarankan beberapa

pedoman pelaksanaan administrasinya, sbb :

1. Hendaknya kepala sekolah sebagai administrator tidak

terlalu menyibukkan dirinya secara langsung dengan urusan

pelaksanaan administrasi peralatan dan perlengkapan

pengajaran 

2. Melakukan sisi pencatatan yang tepat sehingga mudah di

kerjakan 

Page 27: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

27

3. Administrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran harus

senantiasa ditinjau dari segi pelayanan untuk turut

memperlancar pelaksanaan program pengajaran

Kondisi-kondisi diatas akan terpenuhi jika administrator

mengikutsertakan semua guru dalam perencanaan seleksi,

distribusi dan penggunaan serta pengawasan peralatan dan

perlengkapan pengajaran.

B. Saran-saran

Demikianlah penulisan makalah kami, apabila masih terdapat

kesalahan atau kekurangan dalam pembahasan makalah kami

ini, terutamanya kami ucapkan mohon maaf yang sebesar-

besarnya dan juga kami harapkan teguran yang sehat sekiranya

dapat membangun dalam perbaikan pembuatan makalah kami

ini.

 

Page 28: Konsep dasar manajemen perlengkapan sekolah

28

DAFTAR RUJUKAN

Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta

: PT BUMIKARSA. 

Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah. 2007. Bandung : Remaja

Rosda Karya.

Soepardi,Imam. 1988. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan.

Jember : FKIP Universitas Jember 

Natawijaya, Rochman.1981. Ilmu Keguruan Pendidikan Nasional.

Jakarta : PT New Aqua Press.

Burhanuddin, Yusak.2005. Administrasi Pendidikan. Bandung :

CV.Pustaka Setia 

Sutisna, Oteng.1983. Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritis

untuk Praktek Profesional.Bandung : Angkasa. 

Sahertian, P.A,1994. Dimensi Administrasi Pendidikan.Surabaya :

Usaha Nasional. 

Tim Pakar Manajemen Pendidikan UM. 2003. Manajemen

Pendidikan: Analisis Substansi dan Aplikasinya dalam Institusi

Pendidikan.Malang : UM