Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini

download Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini

of 5

Transcript of Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini

  • 8/19/2019 Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini

    1/5

    Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini

    Untuk mendukung mewujudkan anak usia dini yang berkualitas, maju, mandiri, demokrasi,

    dan berprestasi, maka filsafat pendidikan di PAUD dapat dirumuskan menjadi: Tempa, Asah, Asih dan

    Asuh.11!

    1. Tempa

    Tempa adalah untuk mewujudkan kualitas fisik anak usia dini melalui upaya pemeliharaan kesehatan,

     peningkatan mutu gi"i, olahraga yang teratur dan terukur, serta akti#itas jasmani sehingga anak

    memiliki fisik kuat, lin$ah, daya tahan dan disiplin tinggi.

    2. Asah

    Asah berarti memberi dukungan kepada anak untuk dapat belajar melalui bermain agar memiliki

     pengalaman yang berguna dalam mengembangkan seluruh potensinya. %egiatan bermain yang

     bermakna, menarik, dan merangsang imajinasi, kreati#itas anak untuk melakukan, mengekplorasi,

    memanipulasi, dan menemukan ino#asi sesuai dengan minat dan gaya belajar anak.

    3. Asih

    Asih pada dasarnya merupakan penjaminan pemenuhan kebutuhan anak untuk mendapatkan

     perlindungan dari pengaruh yang dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan, misalnya

     perlakuan kasar, penganiayaan fisik dan mental dan ekploitasi.

    4. Asuh

    &elalui pembiasaan yang dilakukan se$ara konsisten untuk membentuk perilaku dan kualitas

    kepribadian dan jati diri anak dalam hal:

    a. 'ntegritas, iman, dan ta(wa

     b. Patriotisme, nasionalisme dan kepeloporan

    $. )asa tanggung jawab, jiwa kesatria, dan sporti#itas

    d. *iwa kebersamaan, demokratis, dan tahan uji

    e. *iwa tanggap +penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi, daya kritis dan idealisme

    f. -ptimis dan keberanian mengambil resiko

    g. *iwa kewirausahaan, kreatif dan profesional.

    http:erry/01.blogspot.$o.id/0111dasar2dasar2paud34.html

    /0 maret /015 15.60 wib

    7A%8%AT P89D'D'%A9 A9A% U'A D'9' +PAUD 1.

     

    Alasan Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini +PAUD

    Pendidikan anak usia dini +PAUD merupakan in#estasi yang amat besar bagi keluarga dan bagi bangsa.

    Anak2anak kita adalah generasi penerus keluarga dan sekaligus penerus bangsa. ;etapa bahagianya

    1

    http://erry2014.blogspot.co.id/2014/11/dasar-dasar-paud_7.htmlhttp://erry2014.blogspot.co.id/2014/11/dasar-dasar-paud_7.html

  • 8/19/2019 Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini

    2/5

    orangtua yang melihat anak2anaknya berhasil, baik dalam pendidikan, dalam berkeluarga, dalam

    masyarakat, maupun dalam karir. Pentingnya pendidikan anak usia dini tidak perlu diragukan lagi. Para

    ahli maupun masyarakat umum la"imnya sudah mengakui betapa esensial dan pentingnya pendidikan

    yang diberikan kepada anak2anak usia dini. Tokoh2tokoh dan para ahli seperti Pestalo""i, ussen +1==/ menganggap usia dini merupakan masa yang penuh dengan kejadian2

    kejadian yang penting dan unik yang meletakkan dasar bagi seseorang di masa dewasa. ementara itu

  • 8/19/2019 Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini

    3/5

     

    Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini +PAUD

    Pendidikan Anak Usia Dini +PAUD, pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan

    tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak se$ara menyeluruh atau menekankan

     pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan Anak Usia Dini memberi kesempatan

    untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh karena itu lembaga pendidikan untuk anak usia dini perlu

    menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi

    kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik dan motorik. Pendidkan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk 

     penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan

     perkembangan baik koordinasi motorik +halus dan kasar, ke$erdasan emosi, ke$erdasan jamak +mutiple

    intelelegensi dan ke$erdasan spiritual.esuai dengan keunikan dan pertumbuhan Anak Usia Dini, maka

     penyelenggaraan Pendidikan bagi Anak Usia Dini disesuaikan dengan tahap tahap perkembangan yang

    dilalui oleh Anak Usia Dini. Pendidikan anak usia dini memiliki peranan sangat penting untuk

    mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan

    selanjutnya. ;ihler dan nowman dalam Diah 7arianti +1==5 menekankan anak usia dini ini kepada anak usia /,@ tahun sampai dengan usia 5 tahun. 'stilah anak usia dini di 'ndonesia ditujukan kepada anak sejak 

    lahir sampai dengan usia enam tahun. ebih lanjut pasal 1 ayat 1 Undang2Undang 9omor /0 Tahun

    /006 tentang istem Pendidikan 9asional menyatakan:

    Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

    dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

     pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

     pendidikan lebih lanjutB. edangkan pada pasal /? tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa

    C+1 Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, +/ Pendidkan anak

    usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidkan formal, non formal, danatau informal, +6

    Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: T%, )A, atau bentuk lain yang sederajat, +

    Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal: %;, TPA, atau bentuk lain yang sederajat, +@

    Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang

    diselenggarakan oleh lingkungan, dan +5 %etentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana

    dimaksud dalam ayat +1, ayat +/, ayat +6, dan ayat + diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.C

    ;erbeda dengan pernyataan di atas, ;redekamp dan opple +1==4 mengemukakan bahwa, pendidikan

    anak usia dini men$akup berbagai program yang melayani anak dari lahir sampai dengan usia delapan

    tahun yang diran$ang untuk meningkatkan perkembangan intelektual, sosial, emosi, bahasa, dan fisik

    anak. Dalam dokumen %urikulum ;erbasis %ompetensi +/00 ditegaskan bahwa pendidikan bagi anak

    usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan ketrampilan pada anak.

    6.

     

    Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini +PAUD

  • 8/19/2019 Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini

    4/5

    e$ara umum tujuan pendidikan anak usia dini adalah membangun landasan bagi berkembangnya potensi

    anak agar menjadi manusia beriman dan berta(wa kepada Tuhan >ang &aha 8sa, berahlak mulia, sehat,

     berilmu, $akap, kritis, kreatif, ino#atif, mandiri, per$aya diri dan menjadi warga negara yang demokratis

    dan bertanggung jawab. edangkan Pendidikan 9asional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

    dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka men$erdaskan kehidupan

     bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimandan berta(wa kepada Tuhan >ang &aha 8sa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan $akap. +Puskur,

    Depdiknas: /004. ementara itu olehuddin +1==4 mengemukakan bahwa pendidikan anak usia dini

    dimaksudkan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak se$ara optimal dan

    menyeluruh sesuati dengan norma dan nilai2nilai kehidupan yang dianut. &elalui pendidikan anak usia

    dini, anak diharapkan dapat mengembangkan segenap potensi yang dimilikinyaEagaman , intelektual,

    sosial, emosi, dan fisikF memiliki dasar2dasar a(idah yang lurus sesuai dengan ajaran agama yang

    dianutnya, memiliki kebiasaan2kebiasaan perilaku yang diharapkan, menguasai sejumlah pengetahuan

    dan keterampilan dasar sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangannya, serta memiliki moti#asidan sikap belajar yang positif. ejalan dengan pernyataan di atas, uyanto +/00@ mengemukakan tujuan

    PAUD adalah untuk mengembangkan seluruh potensi anak +

    the whole $hild

    agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai falsafah suatu bangsa. Anak dapat

    dipandang sebagai indi#idu yang baru mengenal dunia. 'a belum mengetahui tatakrama, sopan santun,

    aturan, norma, etika, dan berbagai hal tentang dunia. 'a juga sedang belajar berkomunikasi dengan orang

    lain dan belajar memahami orang lain. Anak perlu dibimbing agar mampu memahami berbagai hal

    tentang dunia dan isinya. 'a juga perlu dibimbing agar memahami berbagai fenomena alam dan dapat

    melakukan keterampilan2keterampilan yang dibuthkan untuk hidup di masyarakat.

    ;.

     

    PA9DA9GA9 T-%-72T-%-7 T89TA9G P89D'D'%A9 A9A% U'A D'9' +PAUD 1.

     

    Pandangan Pestalo""i

    *ohann 7einri$h Pestalo""i adalah seorang ahli pendidikan wiss yang hidup antara 14521?/4.

    Pestalo""i adalah seorang tokoh yang memiliki pengaruh $ukup besar dalam dunia pendidikan. Pestalo""i

     berpandangan bahwa anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik. Pertumbuhan dan

     perkembangan yang terjadi pada anak berlangsung se$ara bertahap dan berkesinambungan. ebih lanjut

    ia mengemukakan bahwa masing2masing tahap pertumbuhan dan perkembangan seorang indi#idu

    haruslah ter$apai dengan sukses sebelum berlanjut pada tahap berikutnya. Permasalahan yang mun$ul

    dalam suatu tahap perkembangan akan menjadi hambatan bagi indi#idu tersebut dalam menyelesaikan

    tugas perkembangannya dan hal ini akan memberikan pengaruh yang $ukup besar pada tahap berikutnya.

  • 8/19/2019 Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Anak Usia Dini

    5/5

    P8TA-HH' +14521?/4

     

    Pengasuhan

    Pengasuhan erat kaitannya dengan kemampuan suatu keluarga atau rumah tangga dan komunitas dalam

    hal memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial

    anak2anak yang sedang dalam masa pertumbuhan serta bagi anggota keluarga lainnya +8ngel, 1==4.

    -rangtua dalam pengasuhan memiliki beberapa definisi yaitu ibu, ayah, atau seseorang yang akan

    membimbing dalam kehidupan baru, seorang penjaga, maupun seorang pelindung. -rangtua adalah

    seseorang yang mendampingi dan membimbing semua tahapan pertumbuhan anak, yang merawat,

    melindungi, mengarahkan kehidupan baru anak dalam setiap tahapan perkembangannya +;rooks, /001.

    ;rooks +/001 juga mendefinisikan pengasuhan sebagai sebuah proses yang merujuk pada serangkaian

    aksi dan interaksi yang dilakukan orangtua untuk mendukung perkembangan anak. Proses pengasuhan bukanlah sebuah hubungan satu arah yang mana orangtua mempengaruhi anak namun lebih dari itu,

     pengasuhan merupakan proses interaksi antara orangtua dan anak yang dipengaruhi oleh budaya dankelembagaan sosial dimana anak dibesarkan. Pengasuhan merupakan proses yang panjang, maka proses

     pengasuhan akan men$akup F 1. 'nteraksi antara anak, orang tua, dan masyarakat lingkungannya. /.Penyesuaian kebutuhan hidup dan temperamen anak dengan orang tuanya. 6. Pemenuhan tanggung

     jawab untuk membesarkan dan memenuhi kebutuhan anak. . Proses mendukung dan menolak

    keberadaan anak dan orang tua, @. Proses mengurangi resiko dan perlindungan terhadap indi#idu dan

    lingkungan sosialnya +;erns 1==4. 7oghughi +/00 menyebutkan bahwa pengasuhan men$akup

     beragam aktifitas yang bertujuan agar anak dapat berkembang se$ara optimal dan dapat bertahan hidup

    dengan baik. Prinsip pengasuhan menurut 7oghughi tidak menekankan pada siapa +pelaku namun lebih

    menekankan pada aktifitas dari perkembangan dan pendidikan anak. -leh karenanya pengasuhan meliputi

     pengasuhan fisik, pengasuhan emosi dan pengasuhan sosial. ;eberapa definisi tentang pengasuhan

    tersebut menunjukkan bahwa pengasuhan merupakan sebuah proses interaksi yang terus menerus antara

    orangtua dengan anak yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak se$araoptimal, baik e$ara fisik, mental maupun sosial, sebagai sebuah proses interaksi dan sosialisasi yang

    tidak bisa dilepaskan dari sosial budaya dimana anak dibesarkan.