Konsep Dasar Epidemiologi

6
Konsep Dasar Epidemiologi Model Segitiga Epidemiologi Segitiga epidemiologi yang sering dikenal dengan istilah trias epidemiologi merupakan konsep dasar yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya yaitu: Host, Agen, dan Lingkungan . Menururt model ini perubahan salah satu komponen akan mengubah keseimbangan interaksi ketiga komponen yang akhirnya berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit sosial (Mulyani, Dkk., 2010). Agent Host Lingkungan Penjelasan: a. Keadaan sehat, keadaan seimbang antara host, agen dan environment. b. Keadaan sakit karena adanya peningkatan agent infeksius. Contoh: mutasi influenza virus. c. Keadaan sakit karena peningkatan suspectibility pada populasi. Contoh: peningkatan jumlah anak yang rentan terhadap campak. Penyakit herediter penyakit biologis penyakit sosial

Transcript of Konsep Dasar Epidemiologi

Page 1: Konsep Dasar Epidemiologi

Konsep Dasar Epidemiologi

Model Segitiga Epidemiologi

Segitiga epidemiologi yang sering dikenal dengan istilah trias

epidemiologi merupakan konsep dasar yang memberikan gambaran tentang

hubungan antara tiga faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan

masalah kesehatan lainnya yaitu: Host, Agen, dan Lingkungan .

Menururt model ini perubahan salah satu komponen akan mengubah

keseimbangan interaksi ketiga komponen yang akhirnya berakibat bertambah atau

berkurangnya penyakit sosial (Mulyani, Dkk., 2010).

Agent Host

Lingkungan

Penjelasan:

a. Keadaan sehat, keadaan seimbang antara host, agen dan environment.

b. Keadaan sakit karena adanya peningkatan agent infeksius.

Contoh: mutasi influenza virus.

c. Keadaan sakit karena peningkatan suspectibility pada populasi.

Contoh: peningkatan jumlah anak yang rentan terhadap campak.

d. Keadaan sakit karena adanya perubahan lingungan yang mempermudah/

menguntungkan penyebaran agent. Contoh: akibat banjir.

e. Keadaan sakit karena terjadinya perubahan lingkungan yang merugikan/

menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh. Contoh: polusi udara.

Komponen pada segitiga epidemiologi:

A. Faktor host/ penjamu (Tuan rumah)

Penjamu adalah manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat

terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit. Yang termasuk faktor

penjamu adalah:

1. Genetika, faktor keturunan dapat mempengaruhi status kesehatan.

Misalnya: buta warna, asma, hemofilia dll.

Penyakit herediter penyakit biologis penyakit sosial

Page 2: Konsep Dasar Epidemiologi

2. Umur dan keadaan imunologis, mempengaruhi status kesehatan karena

ada kecenderungan penyakit menyerang umur tertentu. Misalnya, pada

balita karena imunnya belum stabil, dan pada manula karena imunnya

sudah menurun.

3. Jenis kelamin, mempengaruhi status kesehatan karena ad penyakit

yang terjadi lebih banyak atau hanya ditemukan pada pria atau wanita

saja. Misalnya, kanker serviks pada wanita.

4. Etnis/ ras/ warna kulit. Mempengeruhi status kesehatan karena terdapat

perbedaan antara etnis/ ras tertentu. Misalnya, ras kulit putih lebih

berisiko terkena kanker kulit dibandingkan dengan ras kulit hitam.

5. Keadaan fisiologis tubuh, mempengeruhi status kesehatan. Misalnya,

kelelahan, kehamilan, pubertas, keadaan gizi dll.

6. Perilaku dan kebiasaan/ gaya hidup, mempengaruhi status kesehatan.

Misalnya, personal hygiene, hubungan antar pribadi dll

7. Penyakit sebelumnya, mempengaruhi status kesehatan karena ada

penyakit yang jika sudah pernah terkena maka ketika terjadinya

serangan kedua menimbulkan kondisi yang lebih parah atau ada juga

jika penyakit sebelumnya telah sembuh maka risiko kambuh lebih

kecil atau tidak terjadi (Mulyani, Dkk., 2010).

B. Faktor Agen

Agen atau faktor penyebab adalah suatu unsur, organisme hidup atau

kuman infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masallah

kesehatan lainnya Faktor lingkungan (Mulyani, Dkk., 2010).

Agent/ penyebab bibit penyakit terdiri dari biotis dan abiotis.

1. Penyebab biotis, khususnya terjadi pada penyakit-penyakit menular

yang terdiri dari lima golongan, yaitu: Protozoa (plasmodium,

amoeba), Metazoa (arthopoda, helmintes), Bakteri (salmonela,

meningitis), virus (dengue, polio), Jamur (candida, tinia algae).

Agent biotis memiliki sifat, Patogenisti (kemampuan penyakit untuk

menimbulkan reaksi pada penjamu), Virulensi (ukuran derajat

kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit penyakit). Antigenisti

Penyakit herediter penyakit biologis penyakit sosial

Page 3: Konsep Dasar Epidemiologi

(kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme imun

pada host. Infektivi (kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi

dan menyesuaikan diri dan berreproduksi di dalam host (Kasjono,

Dkk., 2008).

2. Penyebab abiotis, terdiri dari:

a. Nutrient agent: kekurangan/ kelebihan gizi

b. Chemical agent: pestisida, logam berat, obat dll.

c. Physical agent: suhu, kelembaban, panas dll

d. Menhanical agent: pukulan, kecelakaan, trauma dll (Kasjono, Dkk.,

2008).

C. Lingkungan adalah semua faktor diluar individu yang dapat berupa

lingkungan fisik, biologis, sosial, dan ekonomi. Yang termasuk faktor

lingkungan adalah lingkungan fisik, lingkungan biologis, lingkungan

sosial dan lingkungan ekonomi.

Model Roda Epidemiologi

Model ini menggambarkan bahwa penyakit akibat hubungan manusia dan

lingkungannya sebagai roda. Roda tersebut terdiri ataas manusia dengan substansi

genetik pada bagian intinya, dan komponen lingkungan biologi, sosial, fisik

mengelilingi manusia ukuran model bersifat relatif, tergantung problem spesifik

penyakit yang bersngkutan. Contoh: pada penyakit herediter proporsi inti genetik

relatif besar, sedang pada penyakit campak status imunitas penjamu serta

lingkungan biologis lebih berperan daripada faktor genetik. Peranan sosial lebih

besar dari yang lainnya pad stress mental (Kasjono, Dkk., 2008).

Penyakit herediter penyakit biologis penyakit sosial

Inti genetik

Page 4: Konsep Dasar Epidemiologi

Jaring-jaring Sebab Akibat

Menurut model ini suatu penyakit tidak bergantung pada suatu sebab yang

berdiri sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan akibat.

Dengan demikian maka tibulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan

memotong rantai pada berbagai titik. (Kasjono, Dkk., 2008). Contoh:

Kemiskinan pendidikan rendah, produksi bahan pangan rendah, daya beli rendah, fasilitas kesehatan kurang keadaan kesehatan berkurang

PENYAKIT GIZI KURANG

Penyakit herediter penyakit biologis penyakit sosial