KONSEP DASAR BAB I

60
PowerPoint ® Slides by Navik Istikomah Education University of Indonesia © 2007 Laboratorium Ekonomi & Koperasi Publishing Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung, Telp. 022 2013163 - 2523 KONSEP DASAR BAB I

Transcript of KONSEP DASAR BAB I

Page 1: KONSEP DASAR BAB I

PowerPoint® Slides

by Navik IstikomahEducation University of Indonesia

© 2007 Laboratorium Ekonomi & Koperasi Publishing Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung, Telp. 022 2013163 - 2523

KONSEP DASAR

BAB I

Page 2: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Hal-hal yang akan dipelajari:

Masalah kelangkaan dan Membuat Pilihan

Definisi Ilmu Ekonomi

Jenis-jenis Analisis Ekonomi

Perangkap dalam Pemikiran Ekonomi

Sifat-sifat Teori Ekonomi

2

Page 3: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Hal-hal yang akan dipelajari:

Peranan Teori Ekonomi

Timbulnya Perilaku Produsen dan Konsumen

Pernyataan Positif dan Normatif

Ekonom Sebagai Ilmuan

Mengapa Para Ekonom Tidak Pernah Sepaham

3

Page 4: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Mengapa setiap orang,

perusahaan, dan masyarakat

luas pasti akan selalu

berhadapan dengan membuat

keputusan yang terbaik terkait

kegiatan ekonomi ?

4

Page 5: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Kegiatan ekonomi

adalah kegiatan seseorang,

perusahaan, atau masyarakat

untuk memproduksi,

mendistribusikan dan

mengkonsumsi barang dan jasa.

5

Page 6: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Mengapa harus membuat pilihan?

Ada Masalah Ekonomi

Yaitu bagaimana manusia memenuhi

kebutuhannya yang relatif tidak

terbatas dihadapkan pada kenyataan

bahwa alat pemuas atau pemenuh

kebutuhannya relatif terbatas.

6

Page 7: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Inti masalah ekonomi adalah

kelangkaan (scarcitiy)

Kelangkaan merupakan suatu

kondisi yang mana kita hadapkan

pada ketidakcukupan sumber daya

untuk memenuhi kebutuhan kita

yang banyak.

7

Page 8: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

KELANGKAAN (SCARCITY)

Konsep yang lebih berhubungan dengan harga daripada jumlah.

Bukan merupakan sifat barang, tetapi percerminan keadaan, suatu hubungan timbal balik antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya.

Suatu barang disebut barang langka apabila untuk memperoleh barang tersebut diperlukan pengorbanan

8

Page 9: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Contoh

Air di Lautan Pasifik, udara di atas kepulauan Indonesia, pasir di Gurun Sahara, dan sebagainya. Jumlahnya jelas banyak sekali dan dapat diperoleh dengan mudah sehingga walaupun tetap terbatas tidak boleh dikatakan langka. Di lain pihak, air bersih untuk minum, udara kota yang bersih, pasir untuk bangunan, dan lainnya, jumlahnya tetap banyak tetapi dapat disebut sebagai barang langka.

9

Page 10: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

KELANGKAAN (SCARCITY)

PILIHAN

OPPORTUNITY COST

10

Page 11: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

BIAYA KESEMPATAN

(OPPORTUNITY COST)

Adalah hal-hal yang harus Anda korbankan untuk mendapatkan sesuatu.

Konsep biaya peluang sangat berguna untuk memahami bahwa nilai rupiah sesungguhnya yang dikeluarkan seseorang atau pihak tertentu tidak senantiasa merupakan indikator dari biaya yang sebenarnya dikeluarkan.

11

Page 12: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Contoh untuk memahami tentang biaya peluang,adalah biaya memasuki perguruan tinggi.

Jika saya setelah lulus SMA dan

beruntung masuk ke perguruan tinggi,

maka saya mungkin menghitung biaya

kuliah (seperti biaya semesteran, kos,

buku pelajaran, praktikum, penelitian, dan

lainnya) selama setahun sebesar Rp

9.000.000,-.

12

Page 13: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Apakah hal ini berarti bahwa jumlah Rp 9.000.000,- itulah yang merupakan biaya oportunitas untuk kuliah di perguruan tinggi ?

Jelas bukan !

Saya harus menghitung biaya oportunitas waktu yang dihabiskan karena kuliah. Jika setelah lulus SMA saya tidak kuliah, tetapi bekerja di sebuah perusahaan dan mendapatkan gaji sebesar Rp 10.000.000,-.

13

Page 14: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Jadi, jika kita menambahkan biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk kuliah dan pendapatan yang terpaksa kita korbankan karena tidak bekerja, kita akan mendapatkan biaya peluang kuliah di perguruan tinggi sebesar Rp 19.000.000,-

(sama dengan Rp 9.000.000,- + Rp 10.000.000,-), bukan Rp 9.000.000,- per tahun.

14

Page 15: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Manusia yang dikaruniai akal oleh Allah

berusaha menjawab permasalahan ekonomi

dengan melakukan tindakan ekonomi

Tindakan ekonomi adalah tindakan

pemilihan terhadap berbagai alternatif yang

mungkin dari sekian kemungkinan yang ada

dengan tujuan mencapai kesejahteraannya.

Tindakan ekonomi yang didasari oleh suatu

motif disebut motif ekonomi.

15

Page 16: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

PRINSIP EKONOMI

Suatu prinsip yang membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan keuntungan yang diharapkan diperoleh.

Biasanya motif ekonomi itu didasari oleh prinsip ekonomi.

”dengan biaya tertentu kita berharap mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya” , atau ”dengan biaya sekecil-kecilnya kita berharap mendapatkan keuntungan yang tertentu.”

16

Page 17: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Tidak ada masalah ekonomi,

karena :

Sumber daya itu bebas

Tujuan hanya satu

17

Page 18: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

ECONOMICS ?

Ilmu ekonomi menanyakan barang apa (what) yang akan diproduksi, bagaimana (how) barang-barang ini diproduksi, dan untuk siapa (for whom) diproduksi.

Ilmu ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan.

18

Page 19: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

ECONOMICS ?

Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.(Samuelson).

19

Page 20: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

ECONOMICS ?

Jadi, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia bagaimana melakukan tindakan pemilihan terhadap berbagai alternatif yang mungkin ada untuk mencapai kesejahteraannya.

20

Page 21: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Jenis-jenis Analisis Ekonomi

1. Ekonomi Deskriptif

Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan bertugas mengumpulkan keterangan faktual.

2. Teori Ekonomi

Suatu abstraksi dari kenyataan yangmengandung variabel, asumsi, dan hipotesistentang suatu hal.

- Teori Ekonomi Mikro

- Teori Ekonomi Makro

21

Page 22: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Jenis-jenis Analisis Ekonomi

3. Ekonomi Terapan

• Bertugas menelaah tentang

kebijakan yang perlu dilaksanakan

untuk mengatasi masalah-masalah

ekonomi.

• Penerapan teori ekonomi dalam

kehidupan nyata.

22

Page 23: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Alat - alat Analisis dalam Ilmu

Ekonomi

1. Pendekatan verbal (verbal approach)

2. Pendekatan grafis (graphical approach)

3. Pendekatan matematis (mathematical approach)

23

Page 24: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Perangkap dalam Pemikiran

Ekonomi

1. Kegagalan untuk menjaga ”hal-hal lainnya sama”

Asumsi cateris paribus harus berlaku ketika mengkaji teori ekonomi.

Sebagai contoh, jumlah penjualan mobil pada satu tahun tertentu ditentukan oleh harga mobil, penghasilan konsumen, harga bensin, dan lain-lain.

24

Page 25: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Perangkap dalam Pemikiran

Ekonomi

1. Kegagalan untuk menjaga ”hal-hal lainnya sama”

Bagaimana kita dapat mengisolasi dampak suatu variabel tertentu – misalnya harga bensin – pada penjualan mobil ?

Langkah kunci untuk mengisolasi dampak suatu variabel tertentu adalah menganggap ”hal lainnya sama”. Artinya, variabel yang sedang kita uji bisa diubah-ubah, sedangkan semua variabel lainnya dianggap tetap tidak berubah.

25

Page 26: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Perangkap dalam Pemikiran

Ekonomi

1. Kegagalan untuk menjaga ”hal-hal

lainnya sama”

Jika Anda tidak meniadakan

pengaruh perubahan variabel lainnya,

Anda tidak akan dapat mengukur

dampak perubahan harga bensin

secara tepat.

26

Page 27: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Perangkap dalam Pemikiran

Ekonomi

2. Kekeliruan Post Hoc

Kekeliruan ini sering terjadi dalam penelitian hubungan sebab-akibat.

Fakta bahwa peristiwa A terjadi sebelum peristiwa B tidak berarti membuktikan bahwa peristiwa A menyebabkan terjadinya peristiwa B. Membuat kesimpulan bahwa ’setelah peristiwa’ menunjukkan ’akibat peristiwa’ adalah suatu kekeliruan post hoc.

27

Page 28: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Perangkap dalam Pemikiran

Ekonomi

3. Kekeliruan komposisi (fallacy of composition)

Terjadi jika sesuatu yang benar untuk sebagian dianggap juga benar pada keseluruhan.

Contoh seorang petani panen dengan besar akan mendapat keuntungan, tapi jika semua petani memperoleh panen besar, pendapatan total pertanian kemungkinan turun.

28

Page 29: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Perangkap dalam Pemikiran

Ekonomi

4. Subjektivitas

Mungkin hambatan terbesar untuk

menguasai ilmu ekonomi timbul dari

subjektivitas yang kita bawa dalam

mempelajari dunia di sekitar kita.

29

Page 30: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Sifat-sifat Teori Ekonomi

VARIABEL Variabel adalah besaran yang dapat diukur (atau

yang dapat diskalakan), yang nilainya dapat berubah-ubah

Variabel endogen dan eksogen

ASUMSI Asumsi memiliki kedudukan sebagai syarat untuk

keberlakuannya teori

Ceteris paribus

Semua sumber daya ekonomi digunakan sepenuhnya

30

Page 31: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Sifat-sifat Teori Ekonomi

HIPOTESIS

Suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lainnya

Hubungan langsung atau searah dan hubungan terbalik atau berlawanan

RAMALAN

Teori ekonomi berperan membuat ramalan

31

Page 32: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Peranan Teori Ekonomi

Perumusan kerangka pemikiran yang

dapat membantu mengenal masalah-

masalah pokok yang harus dibedakan

dengan masalah yang kurang pokok

Teori ekonomi membantu kita memilih

fakta yang bertalian atau relevan.

32

Page 33: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Peranan Teori Ekonomi

Sebagai dasar untuk membuat ramalan

(basis for prediction)......but.......

conditional prediction

Diterapkan pada kebijakan ekonomi

(economic policy)

33

Page 34: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Timbulnya Perilaku Ekonomi

Perilaku Konsumen

Konsumen ingin peroleh

kepuasan maksimal dengan

berusaha mengkonsumsi barang

dan jasa sebanyak-banyaknya,

tetapi mempunyai keterbatasan

pendapatan.

34

Page 35: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Timbulnya Perilaku Ekonomi

Perilaku Produsen

Keinginan berproduksi sebanyak-

banyaknya untuk dapatkan

keuntungan sebesar-besarnya

tetapi mempunyai keterbatasan

pendanaan (modal).

35

Page 36: KONSEP DASAR BAB I

PowerPoint® Slides

by Navik IstikomahEducation University of Indonesia

© 2007 Laboratorium Ekonomi & Koperasi Publishing Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung, Telp. 022 2013163 - 2523

Gambar : Terbentuknya Permintaan dan Penawaran serta

Beberapa Analisis Lanjutan (Materi Teori Ekonomi Mikro)

Rumah

TanggaPerusahaan

MENJUAL FAKTOR PRODUKSI

MEMBELI FAKTOR PRODUKSI

MEMBELI BARANG & JASA

MENJUAL BARANG & JASA

PASAR

1 Persaingan Sempurna

2 Monopoli

3 Oligopoli

4 Monopolistik

5 Monopsoni

Ingin membeli banyak

barang tetapi

pendapatan terbatas

Ingin berproduksi

sebanyak-banyaknya

tetapi modal terbatas

Perilaku

Konsumen

Perilaku

Produsen

P

Q

P P

Q Q

SS

D D

1 Surplus Konsumen

2 Surplus Produsen

3 Keseimbangan Marshall

4 Keseimbangan Wallras

5 Teori Cobbweb

PENDEKATAN

1 Pend. Cardinal

2 Pend. Ordinal

ANALISIS

1 Teori Produksi

2 Teori Biaya

Elastisitas

Page 37: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Pernyataan Positif dan Normatif

Pernyataan positif : Pernyataan yang

menjelaskan dunia sebagaimana

adanya.

Contoh: “Jika hasil panen padi tahun

sekarang turun maka harganya akan

naik.”

37

Page 38: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Pernyataan Positif dan Normatif

Pernyataan normatif : Pernyataan

yang memberikan usulan bagaimana

dunia seharusnya.

Contoh: “Pemerintah seharusnya

menaikkan upah minimum.”

38

Page 39: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Ilmu Ekonomi Positif dan

Normatif

Ilmu ekonomi positif (positive

economics) mempelajari tentang apa

atau bagaimana masalah-masalah

ekonomi yang dihadapi suatu

masyarakat sebenarnya diselesaikan.

39

Page 40: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Ilmu Ekonomi Positif dan

Normatif

Ilmu ekonomi normatif (normative

economics) mempelajari tentang apa yang

seharusnya atau bagimana masalah-

masalah ekonomi yang dihadapi suatu

masyarakat seharusnya diselesaikan.

40

Page 41: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Ekonom Sebagai Ilmuan

Ilmu ekonomi merupakan sains karena inti sains adalah metode ilmiah –

pengembangan dan pengujian teori yang objektif mengenai bagaimana dunia

bekerja.

Metode Ilmiah : Observasi, Teori, danObservasi Lagi.

41

Page 42: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Ekonom Sebagai Ilmuan

Peranan Asumsi-asumsi

Asumsi-asumsi dapat menyederhanakandunia yang kompleks dan menjadikannyalebih mudah dipahami.

Model-model Ekonomi

Model merupakan representasi (representation) atau simplikasi (simplication) dari kondisi nyata, yang jelas berbeda dengan aslinya dalam ukuran, kompleksitas dan sebagainya.

42

Page 43: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Ekonom Sebagai Ilmuan

Model-model Ekonomi

Model ekonomi merupakan : a set of mathematical relationships between economic magnitudes

Model Pertama : Diagram Aliran-Sirkuler

Model Kedua : Batas Kemungkinan-kemungkinan Produksi

43

Page 44: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Gambar : Diagram Aliran Sirkuler

(circuler-flow diagam)

PASAR BARANG

DAN JASA

Perusahaan menjual

Rumah tangga membeli

PASAR FAKTOR

PRODUKSI

Perusahaan membeli

Rumah tangga menjual

PERUSAHAAN

Memproduksi dan

menjual barang dan

jasa

Mempekerjakan dan

menggunakan faktor-

faktor produksi

RUMAH TANGGA

Membeli dan

mengkonsumsi barang

dan jasa

Memiliki dan menjual

faktor-faktor produksi

Penghasilan

Barang dan

jasa yang

dijual

Pengeluaran

Barang dan

jasa yang

dibeli

Faktor-faktor

produksi

Upah, sewa

dan

keuntungan

Tenaga kerja,

lahan dan

modal

Pendapatan

44

Page 45: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Diagram Aliran Sirkuler

Model memahami bagaimana perekonomian berjalan.

Mencakup hanya dua jenis pembuatkeputusan yaitu rumah tangga danperusahaan.

Karena kesederhanaannya, diagram aliransirkuler ini bermanfaat untuk diingat ketikaberpikir tentang bagaimana bagian-bagianperekonomian dapat saling bersesuaian

45

Page 46: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

The Production Possibility

Frontier (PPF)

The production possibility frontier

(ppf) is a graph that shows all of the

combinations of goods and services

that can be produced if all of society’s

resources are used efficiently.

46

Page 47: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

The Production Possibility Frontier

The production possibility

frontier curve has a

negative slope that

indicates the trade-off

that a society faces

between two goods.

The slope of the ppf is

also called the marginal

rate of transformation

(MRT).

47

Page 48: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

The Production Possibility Frontier

Points inside of the

curve are inefficient.

• At point H, resources

are either

unemployed, or are

used inefficiently.

48

Page 49: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

The Production Possibility Frontier

Point F is desirable

because it yields

more of both goods,

but it is not

attainable given the

amount of

resources available

in the economy.

49

Page 50: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

The Production Possibility Frontier

Point C is one of

the possible

combinations of

goods produced

when resources are

fully and efficiently

employed.

50

Page 51: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

The Production Possibility Frontier

A move along the curve illustrates the concept of opportunity cost.

In order to increase the production of capital goods, the amount of consumer goods will have to decrease.

51

Page 52: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

The Law of Increasing Opportunity Cost

The concave shape of

the production

possibility frontier curve

reflects the law of

increasing

opportunity cost.

• As we increase the

production of one good,

we sacrifice

progressively more of

the other.52

Page 53: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Economic Growth

Economic growth is an increase in the

total output of the economy. It occurs

when a society acquires new resources,

or when it learns to produce more using

existing resources.

• The main sources of economic growth

are capital accumulation and

technological advances.

53

Page 54: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Economic Growth

To increase the

production of one good

without decreasing the

production of the other,

the PPF curve must shift

outward.

• From point D, the economy

can choose any combination

of output between F and G.

• Outward shifts of the

curve represent

economic growth.

54

Page 55: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Economic Growth

Not every sector of

the economy

grows at the same

rate.

• In this historic example,

productivity increases

were more dramatic for

corn than for wheat over

the 50-year period.

55

Page 56: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Beberapa konsep dasar dari PPF

Efficiency

Tradeoff

Opportunity Cost

Economic Growth

56

Page 57: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

Mengapa Para Ekonom Tidak

Pernah Sepaham

Perbedaan-perbedaan dalam

Penilaian Ilmiah.

Perbedaan-perbedaan dalam

Nilai.

57

Page 58: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

QUIZ

1. Apa tujuan teori dan bagaimana kita

sampai pada suatu teori ?

2. Bedakan antara hipotesis, teori, dan

hukum ?

3. Bedakan antara sumber daya ekonomi

dan sumber daya nonekonomi ?

4. Apakah asumsi dasar yang dibuat dalam

mempelajari teori mikroekonomi?

58

Page 59: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

QUIZ

5. Dengan mengacu pada diagram circular-flow

temukan 3 persoalan yang jadi perhatian teori

mikroekonomi ?

6. Haruskah model ekonomi menggambarkan

realitas yang sebenarnya ?

7. Gunakan batas kemungkinan-kemunginan

produksi untuk menggambarkan pemikiran

mengenai ”efisiensi.”

8. Berikan masing-masing 3 contoh terkait

pernyataan positif dan normatif !

59

Page 60: KONSEP DASAR BAB I

Chapter 1 Konsep Dasar Navik Istikomah

TERIMAKASIH

60