Dwi Junita Sari140342600431G-GL

Konsep dan Masalah Pencemaran Lingkungan Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan lingkungannya, setiap kegiatan dan kebutuhan manusia selalu berkaitan dengan lingkungan. Namun, semakin berkembangnya zaman dan semakin banyaknya kebutuhan manusia menggakibatkan banyaknya kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan tersebut berdampak pada kelestarian makhluk hidup termasuk manusia, untuk mengurangi kemungkinan semakin rusaknya keadaan lingkungan hidup, penggelolaan lingkungan hidup diatur dalam Undang-Undang no. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menurut UU no. 23 Tahun 1997 lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, temasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelansungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain, dan pencemaran lingkunag hidup adalah masuknya atau dimasukan makhluk hidup, zat, energi, dan/ atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Undang-undang tentang pengelolaan lingkungan hidup telah diperbarui dengan undang-undang baru, karena kualitas lingkungan hidup semakin menurun. UU no.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup telah diperbarui dengan UU no. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pencemaran lingkungan dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Pencemaran lingkungan hidup dapat menurunkan kualitas dan menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi seperti semestinya, perubahan tersebut dapat dinilai dengan baku mutu lingkungan hidup. Menurut UU no. 23 Tahun 1997 baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggan keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Terdapat lima jenis baku mutu lingkungan hidup, yaitu baku mutu air, baku mutu udara ambien, baku mutu emisi gas dan partikel buang, baku mutu air laut, dan baku mutu limbah cair. Pencemaran air termasuk pencemaran yang parah saat ini, air merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan manusia secara tidak sengaja telah menyebabkan penuruanan fungsi air seperti pembuangan sampah organik ke perairan menyebabkan pembusukan bahan organik dan menyebabkan oksigen dalam air menurun. Selain itu, sampah-sampah anorganik juga sering ditemukan dalam aliran air di selokan yang menyebabkan tertumpuknya sampah tersebut dibeberapa titik dan menyumbat aliran air. Hal seperti ini sering ditemukan di daerah padat perumahan seperti pada selokan di Jalan Ambarawa. Banyaknya bangunan kos dan mahasiswa yang tinggal di daerah tersebut menyebabkan penumpukan sampah dalam selokan. Penumpukan sampah tidak lepas dari kebiasan membuang sampah sembarangan, sampah yang dibuang sembarangan masuk ke dalam selokan dan akhirnya menumpuk. Selain banyaknya bangunan kos, terdapat juga beberapa usaha laundry yang juga menyumbang air limbah bekas mencuci baju tersebut ke dalam selokan. Pembuangan air bekas mencuci yang mengandung detergen juga memperparah kualitas air selokan di daerah tersebut. Selain sampah yang menumpuk, bau dari selokan tersebut mengganggu, sehingga tidak nyaman saat melewati daerah yang berdekatan dengan selokan.