Konsep Dan Ciri Negara Hukum

9
A. KONSEP DAN CIRI NEGARA HUKUM 1. Pengertian Negara Hukum Negara hokum merupakan terjemahan dari istilah Rechsstaat atau Rule of Law.Rechssaat atau Rule of Law itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme.Oleh karena itu,konstitusi dan Negara hokum merupakan dua lembaga yang tidak terpisahkan. Secara sederhana,yang dimaksud Negara hokum adalah Negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hokum.Di dalamnya pemerintah dan lembaga- lembaga lain dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hokum dan dapat di pertanggungjawabkan secara hukum.Dalam Negara hukum,kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum (Musafa Kamal Pasha,2003). Pengertian di atas belum lengkap,oleh karena dapat saja Negara berdasar atau suatu hukum tetapi justru landasan hukum yang dibuat tersebut digunakan untuk menyalahgunakan kekuasaan serta tidak menjamin kepentingan rakyat.Di dalam Negara hukum,hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan perundang-undangan yang berpuncak pada konstitusi atau hukum dasar Negara.Konstitusi Negara juga harus berisi gagasan atau ide tentang konstitusionalisme.Dengan demikian di dalam Negara hukum,kekuasaan Negara berdasar atas hukum bukan kekuasaan belaka serta pemerintahan Negara berdasar pada konstitusi yang berpaham konstitusionalisme. Negara berdasar atas hukum menepatkan hukum sebagai hal yang tertinggi(supreme)sehingga ada istilah supremasi hukum.Supremasi hukum harus tidak boleh mengabaikan tiga ide

description

konsep dan ciri negara hukum

Transcript of Konsep Dan Ciri Negara Hukum

Page 1: Konsep Dan Ciri Negara Hukum

A. KONSEP DAN CIRI NEGARA HUKUM1. Pengertian Negara Hukum

Negara hokum merupakan terjemahan dari istilah Rechsstaat atau Rule of Law.Rechssaat atau Rule of Law itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme.Oleh karena itu,konstitusi dan Negara hokum merupakan dua lembaga yang tidak terpisahkan.

Secara sederhana,yang dimaksud Negara hokum adalah Negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hokum.Di dalamnya pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi oleh hokum dan dapat di pertanggungjawabkan secara hukum.Dalam Negara hukum,kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum (Musafa Kamal Pasha,2003).

Pengertian di atas belum lengkap,oleh karena dapat saja Negara berdasar atau suatu hukum tetapi justru landasan hukum yang dibuat tersebut digunakan untuk menyalahgunakan kekuasaan serta tidak menjamin kepentingan rakyat.Di dalam Negara hukum,hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan perundang-undangan yang berpuncak pada konstitusi atau hukum dasar Negara.Konstitusi Negara juga harus berisi gagasan atau ide tentang konstitusionalisme.Dengan demikian di dalam Negara hukum,kekuasaan Negara berdasar atas hukum bukan kekuasaan belaka serta pemerintahan Negara berdasar pada konstitusi yang berpaham konstitusionalisme.

Negara berdasar atas hukum menepatkan hukum sebagai hal yang tertinggi(supreme)sehingga ada istilah supremasi hukum.Supremasi hukum harus tidak boleh mengabaikan tiga ide dasar hukum,yaitu keadilan,kemanfaatan, dan kepastian (Achmad Ali;2002).Oleh karenanya,Negara dalam melaksanakan hukum harus memperhatikan tiga hal tersebut.Di Negara hukum,hukum tidak hanya sekedar sebagai “formalitas” atau “prosedur” belaka dari kekuasaan.Bila sekadar formalitas,hukum dapat menjadi sarana pembenaran untuk dapat melakukan tindakan yang salah atau menyimpang.Contoh,pada masa lalu presiden sering membuat “Keppres” sebagai tempat berlindung dengan dalih telah berdasarkan hukum,padahal dengan Keppres tersebut presiden dapat menyalahgunakan kekuasaannya.Oleh karena itu di Negara hukum,hukum harus tidak boleh mengabaikan “rasa keadilan masyarakat”.

Apabila Negara berdasar atas hukum,pemerintahan Negara itu juga harus berdasar atas suatu konstitusi atau undang-undang dasar sebagai landasan

Page 2: Konsep Dan Ciri Negara Hukum

penyelenggaraan pemerintahan.Konstitusi dalam Negara hukum adalah konstitusi yang bercirikan gagasan konstitusionalisme yaitu adanya pembatasan atas kekuasaan dan jaminan hak dasar warga Negara.Tanpa adanya konstitusi yang demikian,sulit untuk di sebut Negara hukum.Negara-negara komunis atau Negara otoriter memiliki konstitusi tetapi menolak gagasan tentang kontitusionalisme sehungga tidak dapat di sebut Negara hukum dalam arti yang sesungguhnya.

Negara hukum adalah unik,sebab Negara hendak dipahami sebagai suatu kosep hukum (Jimly Asshiddiqie,2004).Dikatakan sebagai suatu konsep yang unik sebab tidak ada konsep misalnya Negara politik,Negara ekonomi dan sebagainya.Dalam Negara hukum nantinya akan terdapat satu kesatuan system hukum yang berpuncak pada konstitusi atau undang-undang dasar.Dengan adanya system hukum,penyelenggaraan Negara dan rakyat dapat bersatu di bawah dan tunduk pada system yang berlaku.Dengan demikian,dalam Negara yang berdasar atas hukum,konstitusi Negara merupakan sarana pemersatu bangsa.Hubungan antara warga Negara dengan Negara,hubungan antar lembaga Negara dan kinerja masing-masing elemen kekuasaan berada pada satu system aturan yang disepakati dan dijunjung tinggi.

2. Negara Hukum Formulir dan Negara Hukum Materiil

Salah satu cirri penting dalam Negara yang menganut konstitusionalisme yang hidup pada abad ke 19 adalah sifat pemerintahannya yang pasif,artinya pemerintah hanya sebagai wasit atau pelaksana dari berbagai keinginan rakyat yang dirumuskan para wakilnya di parlemen.Di sini peranan Negara lebih kecil daripada peranan rakyat karena pemerintah hanya menjadi pelaksana(tunduk pada)keinginan-keinginan rakyat yang diperjuangkan secara liberal untuk menjadi keputusan parlemen.

Jika dikaitkan dengan Trias Politika dalam konsep Montesquieu,tugas pemerintah terbatas pada tugas eksekutif,yaitu melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh parlemen.Tugas pemerintah hanyalah melaksanakan apa yang telah diputuskan oleh parlemen.Pada waktu itu(abad ke 19)masih dikuasai gagasan bahwa pemerintah hendaknya tidak turut campur dalam urusan warga negaranya kecuali dalam hal menyangkut kepentingan umum seperti bencana alam,hubungan luar negeri dan pertahanan Negara (Mirriam Budiardjo,1997),Aliran ini disebut liberalism e yang dirumuskan dalam dalil The least government is the best government (pemerintahan yang paling sedikit mengatur adalah pemerintahan yang baik).

Negara dalam pandangan ini adalah Negara yang memiliki ruang gerak sempit.Negara mengurusi hal-hal sedikit sedangkan yang banyak terutama

Page 3: Konsep Dan Ciri Negara Hukum

dalam kepentingan ekonomi diserahkan pada warga secara liberal.Negara hanya mempunyai tugas pasif,yaitu baru bertindal apabila hak-hak warga Negara dilanggar atau ketertiban keamanan umum terancam.onsepsi Negara demikian adalah Negara hukum dalam arti sempit atau di sebut Negara hukum formil,Negara hukum klasik.Negara dalam pandangan ini hanya dianggap sebagai Negara Penjaga Malam (Nachtwachterstaat).

Jadi,Negara hukum formil adalah Negara hukum dalam arti sempit yaitu Negara yang membatasi ruang geraknya dan bersifat pasif terhadap kepentingan rakyat Negara.negara tidak campur tangan secara banyak terhadap urusan dan kepentingan warga Negara.Urusan ekonomi diserahkan pada warga dengan dalil laissez faire, laissez aller yang berarti bila warga dibiarkan mengurus kepentingan ekonominya sendiri maka dengan sendirirnya perekonomian Negara akan sehat.

Negara hukum formil di kecam banyak pihak karena mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang amat mencolok terutama setelah Perang Dunia Kedua.Gagasan bahwa pemerintah dilarang campur tangan dalam urursan warga baik dalam bidang ekonomi dan social lambat laun berubah menjadi gagasan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas kesejahteraan raktat dan karenanya harus aktif mengatur kehidupan ekonomi dan social (Mirriam Budiardjo,1997).Untuk itu pemerintah tidak boleh pasif atau berlaku seperti penjaga malam melainkan harus aktif melakukan upaya-upaya membangun kesejahteraan rakyat.

Gagasan baru ini di sebut dengan welfare State atau Negara Kesejahteraan.Sebagai konsep hukum,Negara yang muncul adalah Negara hukum materiil atau Negara dalam arti luas.Dalam Negara hukum materiil atau dapat di sebut Negara hukum modern,pemerintah di beri tugas membangun kesejahteraan umum di berbagai lapangan kehidupan.Untuk itu pemerintah di beri kewenangan atau kemerdekaan untuk turut campur dalam urusan warga Negara.Pemerintah di beri Freies Ermessen,yaitu kemerdekaan yang dimiliki pemerintah untuk turut serta dalam kehidupan ekonomi social dan keleluasan untuk tidak terikat pada produk legislasi parlemen.

Konsep Negara hukum materiil(modern)dengan demikian berbeda dengan konsep Negara hukum formil(klasik)yang muncul pada abad ke 19.Pemerintah dalam Negara hukum materiil bisa bertindak luas dalam urusan dan kepentingan public jauh melebihi batas-batas yang pernah di atur dalam konsep Negara hukum formil.Pemerintah (eksekutif) bahkan bisa memiliki kewenangan legislatif.Kewenangan ini meliputi tiga hal,pertama,adanya hak inisiatif yaitu hak mengajukan rancangan undang-undang bahkan membuat peraturan perundang-

Page 4: Konsep Dan Ciri Negara Hukum

undangan yang sederajat dengan undang-undang tanpa terlebih dahulu persetujuan parlemen,meskipun dibatasi kurun waktu tertentu.Kedua,hak delegasi,yaitu membuat peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang, dan ketiga droit ermessen (menafsirkan sendiri aturan-aturan yang masih enunsiatif) (Mahfud MD,1993).

Jadi, Negara hukum materiil(Negara hukum modern) atau dapat di sebut Welfare State adalah Negara yang pemerintahnya memiliki keleluasan untuk turut campur tangan dalam urusan warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut betanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat.Negara bersifat aktif dan mandiri dalam upaya membangun kesejahteraan rakyat.

3. Ciri-Ciri Negara Hukum

Negara hukum yang muncul pada abad ke 19 adalah Negara hukum formil atau Negara hukum dalam arti sempit.Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechtsstaat atau Rule of Law.Istilah Rechtsstaat diberikan oleh para ahli hukum eropa Kontinental sedang istilah Rule of Law diberikan oleh para ahli hukum Anglo Saxon.

Friedrich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa Kontinental memberikan cirri-ciri Rechtssaat sebagai berikut.

a. Hak asasi manusia.b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak asasi

manusia yang biasa di kenal sebagai Trias Poitika.c. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan.d. Peradilan administrasi dalam perselisihan.

Adapun AV Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo Saxon member cirri-ciri Rule of Law sebagai berikut.

a. Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada kewenang-wenangan,sehingga seorang hanya boleh di hukum juka melanggar hukum.

b. Kedudukan yang sama di depan hukum,baik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat.

c. Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan pengadilan.

Ciri-ciri Rechtsstaat atau Rule of Law di atas masih dipengaruhi oleh konsep Negara hukum formil atau Negara hukum dalam arti sempit.Dari

Page 5: Konsep Dan Ciri Negara Hukum

pencirian di atas terlihat bahwa peranan pemerintah hanya sedikit,karena ada dalil bahwa”pemerintah yang sedikit adalah pemerintah yang baik”.

Dengan munculnya konsep Negara hukum materiil pda abad ke 20 maka perumusan cirri-ciri Negara hukum sebagaimana dikemukakan oleh Stahl dan Dicey di atas kemudian ditinjau lagi sehingga dapat menggambarkan perluasan tugas pemerintahan yang tidak boleh lagi bersifat pasif.

Sebuah komisi para juris yang tergabung dalam International Commission of Jurits pada konferensinya di Bangkok tahun 1965 merumuskan ciri-ciri pemerintahan yang demokratis di bawah Rule of Law yang dinamis.Ciri-ciri tersebut adalah

a. Perlindungan konstitusional,dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak-hak individu harus menentukan pula cara procedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin;

b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak;c. Kebebasan untuk menyatakan pendapat;d. Pemilihan umum yang bebas;e. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi;f. Pendidikan civics (kewarganegaraan).

Dari pencirian seperti itu terlihat bahwa adanya pengakuan terhadap perluasan tugas pemerintah (eksekutif) agar menjadi lebih aktif dan tidak hanya selaku penjaga malam.Pemerintahan di beri tugas dan tanggung jawab membangun kesejahteraan dan pemerataan yang lebih adil bagi rakyatnya.Ciri-ciri Negara hukum di atas sudah dipengaruhi oleh konsepsi Negara hukum materiil (modern).

Di samping perumusan ciri-ciri Negara hukum seperti di atas,ada pula berbagai pendapat mengenai ciri-ciri hukum yang dikemukakan oleh para ahli.Menurut Montesquieu,Negara yang paling baik ialah Negara hukum,sebab di dalam konstitusi di banyak negar terkandung tiga inti pokok,yaitu

a. Perlindungan HAM,b. Ditetapkannya ketatanegaraan suatu Negara, danc. Membatasi kekuasaan dan wewenang organ-organ Negara.

Prof. Sudargo Gautama mengemukakan ada 3 ciri atau unsure dari Negara hukum,yakni sebagai berikut.

a. Terdapat pembatasan kekuasaan Negara terhadap perorangan,maksudnya Negara tidak dapat bertindak sewenang-

Page 6: Konsep Dan Ciri Negara Hukum

wenang.Tindakan Negara dibatasi oleh hukum,individual mempunyai hak terhadap Negara atau rakyat mempunyai hak terhadap penguasa.

b. Asas legalitasSetiap tindakan Negara harus berdasarkan hukum yang telah diadakan terlebih dahulu yang harus ditaati juga oleh pemerintah atau aparaturnya.

c. Pemisahan kekuasaanAgar hak-hak asasi itu betul-betul terlindungi,diadakan pemisahan kekuasaan yaitu badan yang membuat peraturan perundang-undangan,melaksanakan,dan badan yang mengadili harus terpisah satu sama lain tidak berada dalam satu tangan.

Franz Magnis Suseno (1997) mengemukakan adanya 5 ciri Negara hukum sebagai salah satu ciri hakiki Negara demokrasi.kelima ciri Negara hukum tersebut adalah sebagai berikut.

a. Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan ketetapan sebuah undang-undang dasar.

b. Undang-undang dasar menjamin hak asasi manusia yang paling penting.Karena tanpa jaminan tersebut,hukum akan menjadi sarana penindasan.Jaminan hak asasi manusia memastikan bahwa pemerintah tidak dapat menyalahgunakan hukum untuk tindakan yang tidak adil atau tercela.

c. Badan-badan Negara menjalankan kekuasaan masing-masing selalu dan hanya taat pada dasar hukum yang berlaku.

d. Terhadap tindakan badan Negara,masyarakat dapat mengadu ke pengadilan dan putusan pengadilan dilaksanakan oleh badan Negara.

e. Badan kehakiman bebas dan tidak memihak.

Mustafa Kamal Pasha (2003) menyatakan adanya tiga ciri khas Negara hukum,yaitu

a. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusiaDi dalam ciri ini terkandung ketentuan bahwa di dalam suatu Negara hukum dijamin adanya perlindungan hak asasi manusia berdasrkan ketentuan hukum.Jaminan itu umumnya dituangkan dalam konstitusi Negara bukan pada perundang-undangan di bawah konstitusi Negara.Undang-undang dasar Negara berisi ketentuan-ketentuan tentang hak asasi manusia.Inilah salah satu gagasan konstitusionalisme.

b. Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain dan tidak memihak

Page 7: Konsep Dan Ciri Negara Hukum

Dalam ciri ini terkandung ketentuan bahwa pengadilan sebagai lembaga peradilan dan badan kehakiman harus benar-benar independen dalam membuat putusan hukum,tidak dipengaruhi oleh kekuasaan lain terutama kekuasaan eksekutif.Dengan wewenang sebagai lembaga yang mandiri terbebas dari kekuasaan lain,diharapkan Negara dapat menegakkan kebenaran dan keadilan.

c. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknyaBahwa segala tindakan penyelenggara Negara maupun warga Negara dibenarkan oleh kaidah hukum yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.