KONSEP ALGORITHMA PADA · Web viewModifikasi contoh 7 untuk menghitung gaji karyawan dengan...
Transcript of KONSEP ALGORITHMA PADA · Web viewModifikasi contoh 7 untuk menghitung gaji karyawan dengan...
Modul 1
ARRAY
DEFINISI
Array atau Larik adalah :
Type data terstruktur yang terdiri dari sejumlah elemen dimana setiap elemennya mempunyai tipe data
yang sama atau sejenis (setype).
Larik dimanipulasikan dengan memanfaatkan index (subscript) dari tiap elemen larik tersebut.
Array Dimensi Satu
Array bisa dideklarasikan pada bagian deklarasi type atau bagian deklarasi Var.
Bentuk 1 :Var
NamaArray : Array[TypeIndex] Of TypeLarik;
Bentuk 2 :Type
NamaType = Arrat[TypeIndex] Of Type Larik;Var
NamaVarArray : NamaType;
NamaLarik : Nama Variable bertype Array.
Type Larik : Type datanya. Type larik dapat berupa integer, real, char, string atau record.
TypeIndex : data bertype ordinal seperti char, byte, integer atau enumerated. Type Index dapat berupa
NamaType atau Sub Range Langsung.
Contoh deklarasi :
Type
Daftar_nilai : array [1..5] of integer;
Var
Nilai : daftar_nilai;
Atau dapat ditulis pada bagian var saja :
Var
Nilai : array [1..5] of integer;
Dari deklarasi diatas mempunyai arti :
Variable array yang bernama Nilai mempunyai 5 buah elemen (dengan indeks 1 sampai 5) dan masing-
masing elemen bertipe integer.
Dari deklarasi Array diatas dapat direpresentasikan didalam memori sebagai berikut :
… … … … …1 2 3 4 5
Nilai
Elemen array yang masing-masing harus bertipe integer, sesuai tipe yang dideklarasikan
Tiap kotak disebut dengan elemen array, berfungsi seperti halnya variable, dapat diisi dengan sebuah data
dari type tertentu sesuai yang dideklarasikan. Tiap kotak mempunyai ‘nomor’ / ‘alamat’ yang disebut
dengan index yang berfungsi untuk memberi identitas kotak tersebut.
Cara mengakses elemen array dimensi satu
Elemen array bisa diakses dengan cara menyebutkan nama array diikuti nilai indeksnya didalam kurung
siku.
Nilai [1], ini berarti mengakses nilai elemen pertama.
Untuk memberikan nilai ke array, bisa menggunakan 2 cara, yaitu :
Dengan operator penugasan (:=)
Nilai [1] := 0 , elemen pertama dari nilai diberi nilai 70
Dengan statemen Read/readln
Read (nilai[1]);
Read (nilai[2]);
Jika menggunakan perintah ini banyaknya perintah yang diberikan harus sebanyak elemen yang
dideklarasikan pada deklarasi array, sehingga bias digunakan perintah perulangan seperti berikut :
For I := 1 to 5 do
Begin
Readln(nilai[I]);
End;
Untuk mengambil nilai/membaca elemen dari array dimensi satu digunakan statemen Write
Write (nilai[1]);
Untuk mempersingkat program dipergunakan perintah berikut :
For I := 1 to 5 do
Begin
Writeln(nilai[I]);
End;
Contoh 1 :program 1;uses crt;const max_test = 4;type data_nilai = array[1..max_test] of integer;var i,jum : integer; rata : real; nilai_test : data_nilai;
begin clrscr; {memasukkan data} for i := 1 to max_test do
begin write ('masukkan nilai test ke ',i,' = '); readln (nilai_test[i]); end; {menhitung total nilai dan rata-rata} jum := 0; for i := 1 to max_test do begin jum := jum + nilai_test[i]; end; rata := jum / max_test; {mencetak} writeln ('Total nilai = ',jum); writeln ('Rata-rata nilai = ',rata:5:2); readln;end.
Array Dimensi Dua
Array berdimensi dua mempunyai bentuk table yang menpunyai 2 indeks, baris dan kolom
Format :
Deklarasi array dimensi dua bisa ditempatkan pada bagian type ataupun Var seperti halnya array dimensi
satu.
Bentuk 1:Var
NamaLarik : Array[TipeIndexBaris,TypeIndexCol] Of TypeLarik;
Bentuk 2 :
TypeNamaType = Array[TipeIndexBaris,TypeIndexCol] Of TypeLarik;
VarNamaVarArray : NamaType;
Indeks1 biasa disebut indeks baris yang menunjukkan banyaknya baris, sedang indeks2 disebut indeks
kolom yang menunjukkan banyaknya kolom.
Contoh :
Var
Nilai_mhs : array [1..100,1..3] of integer;
Dari deklarasi array 2 dimensi diatas dapat direpresentasikan dalam memori seperti berikut :
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3
Baris 1
Baris 2
Baris 3
Baris 100
Baris menunjukkan banyaknya mahasiswa, sedang kolom menunjukkan banyaknya nilai
Cara mengakses elemen array dimensi dua
Untuk mengakses elemen pada array dimensi 2 bisa disebutkan nama array diikuti dengan indeks baris dan
indeks kolomnya.
Nama array [indeks_baris, indeks_kolom]
Untuk memberi nilai ke array, bisa dengan dua cara
Dengan operator penugasan (:=)
Nilai_mhs[4, 1] := 80;
Berarti memberikan nilai 80 langsung kedalam elemen array baris ke 4 kolom ke 1
Dengan pernyataan masukan (read/readln)
Read (Nilai_mhs [4, 1]);
Berarti memberikan nilai kedalam elemen array baris ke 4 kolom ke 1 melalui keyboard
Banyaknya perintah yang diberikan dengan statemen diatas sesuai dengan banyaknya elemen array,
yaitu jumlah baris dikalikan jumlah kolomnya. Untuk mempersingkat perintah bisa dipergunakan
perintah perulangan, untuk deklarasi diatas bisa dipergunakan perintah berikut :
For I := 1 to 100 do
Begin
For J := 1 to 3 do
begin
Readln(Nilai_mhs[I,J);
End;
End;
Dengan variable I mewakili baris dan variable J mewakili kolom.
Untuk mengambil atau mencetak nilai dari array, digunakan pernyataan keluaran (write/writeln)
Write (Nilai_mhs [4, 1]);
Untuk mempersingkat perintah bisa dipergunakan perintah perulangan, untuk deklarasi diatas bisa
dipergunakan perintah berikut :
For I := 1 to 100 do
Begin
For J := 1 to 3 do
begin
Writeln(Nilai_mhs[I,J);
End;
End;
Dengan variable I mewakili baris dan variable J mewakili kolom.
Contoh 2:
Program lat2;
Uses Crt;
Const N = 10;
Var
Nim : Array[1..N] Of integer;
Nama : Array[1..N] Of String[20];
IP : Array[1..N] Of real;
I : Integer;
Begin
Clrscr;
{Baca Data}
Writeln(‘Masukkan’,N,‘buah data’);
For I := 1 to N Do
Begin
Write(‘No.Mhs : ’);Readln(NIM[I]);
Write(‘Nama Mhs : ’);Readln(Nama[I]);
Write(‘IP Mhs : ’);Readln(IP[I]);
End;
{Cetak Hasil}
Writeln(‘Daftar Nilai’);
Writeln(‘No NIM NAMA IP’);
For I := 1 to N Do
Writeln(‘I:2, Nim[I]:10, Nama[I]:15, IP[I]:6:2);
Readln
End.
Contoh 3 :program lat3;uses crt;type data_nilai = array[1..100,1..3] of integer;var max_siswa,i,j,jum : integer; rata : real; nilai_test : data_nilai;
begin clrscr; {memasukkan data} write ('masukkan jumlah siswa = '); readln (max_siswa); for i := 1 to max_siswa do begin writeln ('data Mahasiswa ke ',i,' = '); for j := 1 to 3 do begin write ('masukkan nilai test ke ',i,' = '); readln (nilai_test[i,j]); end; end; {menhitung total nilai dan rata-rata} clrscr; writeln ('DAFTAR NILAI'); write ('No '); for i := 1 to 3 do write ('nilai ke-',i,' '); writeln ('rata-rata'); writeln; for i := 1 to max_siswa do begin jum := 0; for j := 1 to 3 do jum := jum + nilai_test[i,j]; rata:= jum / 3; write (i:2); for j := 1 to 3 do write (' ',nilai_test[i,j],'':7); writeln(rata:5:2); end; readln;end.
Contoh 4 :program lat4;uses crt;
type tabel = array[1..10,1..10] of integer;
var matrixA,matrixB,mat_kali,mat_plus : tabel; No_baris,baris,kolom : integer;
procedure baca (var mat :tabel; var no_baris : integer);var i,j : integer;
begin for i := 1 to baris do begin for j := 1 to kolom do begin gotoxy((j-1)*5+1,No_baris); read(mat[i,j]) end; no_baris :=no_baris + 1; writeln; end;end;
procedure kali (var mat_kali :tabel; matA,matB : tabel);var i,j,k : integer;
begin for i := 1 to baris do for j := 1 to kolom do begin mat_kali[i,j] := 0; for k := 1 to baris do mat_kali[i,j] := mat_kali[i,j] + matA[i,k] * matB[k,j]; end;end;
procedure plus (var mat_plus :tabel; matrixA,matrixB : tabel);var i,j : integer;
begin for i := 1 to baris do begin for j := 1 to kolom do begin mat_plus[i,j] := matrixA[i,j] + matrixB[i,j]; end; end;end;
procedure cetak (matrix : tabel);var i,j : integer;
begin for i := 1 to baris do begin for j := 1 to kolom do begin write(matrix[i,j]:8); end; writeln; end;end;
begin repeat clrscr; writeln ('perkalian dan penjumlahan matriks'); No_baris := 6; write ('masukkan baris = '); readln(baris); write ('masukkan kolom = '); readln(kolom); if kolom <> baris then begin writeln ('banyaknya kolom harus sama dengan kolom'); write ('tekan enter untuk ulangi');readln; end; until kolom = baris;
writeln('MATRIKS A '); baca(matrixA,No_baris); writeln; writeln('MATRIKS B '); no_baris := 15; baca(matrixB,No_baris); kali(mat_kali,matrixA,matrixB); plus(mat_plus,matrixA,matrixB); clrscr; writeln('hasil');writeln; writeln('MATRIKS A =');writeln; cetak(matrixA);writeln; writeln('MATRIKS B =');writeln; cetak(matrixB);writeln; writeln('matrik A kali matriks B =');writeln; cetak(mat_kali); writeln;writeln; writeln('matriks A tambah matrik B =');writeln;
writeln; cetak(mat_plus); readln;readln;end.
Tugas I mahasiswa :
Buat program untuk menghitung nilai huruf dari sejumlah mahasiswa yang diinputkan
Input yang diminta :
No Nama Test1 Test2 Test3
Output yang diminta :No Nama Test1 Test2 Test3 Total Rata Nilai huruf
Total = test1+ test 2 + test3
Rata = total / 3
Jika rata .>= 80 maka nilai huruf = A
Jika rata .>= 70 maka nilai huruf = B
Jika rata .>= 60 maka nilai huruf = C
Jika rata .>= 50 maka nilai huruf = D
Jika rata .< 50 maka nilai huruf = E
Gunakan array dimensi satu dan dimensi dua
Untuk mengatur tampilan gunakan perintah gotoxy
MODUL 2FUNGSI DAN PROCEDURE
Pemrograman dengan menggunakan konsep subprogram merupakan konsep yang paling bermanfaat dan
produktif, dan penggunaan subprogram ini bisa mempertinggi derajad pemrograman terstruktur. Dalam
pascal subprogram ini dikenal dengan istilah Procedure dan Function.
Modularisasi akan memberikan keuntungan :
Untuk aktivitas yang harus dilakukan lebih dari satu kali, modul program cukup ditulis sekali
saja, lalu modul tersebut bisa dipanggil dari bagian lain dalam program.
Kemudahan menulis dan menemukan kesalahan program.
Di dalam Pascal terdapat dua jenis procedur dan fungsi, yaitu procedur dan fungsi bawaan (standard) yang
sudah disediakan oleh pascal dan procedur dan fungsi yang diciptakan sendiri oleh pemrogram.
5.1. PROCEDURE DAN FUNGSI STANDARD
5.1.1. FUNGSI STANDARD
Fungsi adalah suatu routine yang terdefinisi, baik di definisikan oleh PASCAL (fungsi standard) maupun
didefinisikan oleh pemakai (user define function). Fungsi dapat kita bedakan dari hasil fungsinya, yang
dapat berupa String, Numeric atau Boolean. Berikut ini adalah fungsi-fungsi pustaka ynag sudah terdefinisi
dalam PASCAL.
1. Fungsi Standard Aritmatika
Abs(x) : Menghasilkan nilai mutlak dari x, x real atau integer.
Exp(x) : Menghasilkan , x real atau integer.
Ln(x) : Menghasilkan logaritma natural x.
Int(x) : Menghasilkan nilai integer dari x, x real.
Frac(x) : Menghasilkan bagian pecah dari x yang real.
Sqr(x) : Menghasilkan nilai kuadrat dari x, x real atau integer.
Sqrt(x) : Menghasilkan akar kuadrat dari x, x real.
Sin(x) : Sinus x, x real.
Cos(x) : Cosinus x, x real.
ArcTan(x) : Arch Tg x.
Random(x) : Menghasilkan bilangan bulat acak dari 0 – x.
2. Fungsi Standard String
Copy(s,I,n) : Menyalin n buah character mulai dari posisi i dari string x.
Pos(s1,s2) : Menghasilkan posisi suatu string s1 dalam string s2.
Length(s) : Menghasilkan panjang suatu string s.
Readkey : Menghasilkan satu character yang diketik dari keyboard. Bersifat menunggu masukkan
satu character.
3. Fungsi Standard Transfer
Ord(x) : Menghasilkan KODE ASCII dari x, x bertype Char.
Chr(x) : Menghasilkan character yang berkode ASCII x.
Round(x) : Menghasilkan nilai longint yang terdekat dari x real sesuai dengan aturan pembulatan.
Trunc(x) : Menghasilkan nilai longint yang terkecil dari x real.
Upcase(x) : Menghasilkan huruf besar.
5.1.2. PROCEDURE STANDARD
Procedure standard adalah suatu routine yang juga siap pakai dan dipanggil dengan menyebutkan nama
procedure dengan memberikan argumen yang sesuai. Berikut adalah procedure-procedure standard yang
sering kita pakai.
5.1. Procedure Input / Output
Write, writeln : sudah dibahas
Read, Readln : sudah dibahas
5.2. Procedure Operasi String
Delete(x,i,n) : Membuang n buah character mulai dari i dari string x.
Insert(s1,s2,i) : Menyisipkan string s1 dalam string s2 di posisi i.
Str(n:w:d,s) : Merubah Numerik lebar w decimal d dalam string s.
Val(s,n,c) : Merubah s string menjadi numeric dalam n.
FillChar(x,n,ch) : Mengisi variable x dengan character ch sebanyak n.
5.3. Procedure Lain-lain
Clrscr : Hapus layar.
ClrEol : Hapus baris mulai posisi cursor.
DelLine : Menghapus 1 baris di posisi cursor dan menggeser naik tampilan-tampilan di
bawahnya.
InsLine : Menyisipi sebuah baris pada posisi cursor.
Gotoxy(x,y) : Memposisikan cursor pada baris y, kolom x.
Delay(n) : Menunda proses n integer yang menunjukkan lama tunda.
Halt : Menghentikan eksekusi program.
Sound(f) : Menghasilkan nada suara dengan frequensi f.
NoSound : Mematikan nada.
TextColor(x) : Memesan warna tulisan dengan konstanta warna x. x dapat berupa angka 0, 1, 2,
… atau Black, Red, White, …
TextBackGround(x) : Memesan warna latar belakang dengan konstanta warna x.
Untuk procedure dan fungsi standard yang sudah disediakan oleh pascal semuanya terdapat pada unit-unit
yang harus disertakan pemakaiannya pada USES (pada kepala program).
Untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah procedure dan function buatan pemakai.
5.2. MENCIPTAKAN FUNGSI DAN PROCEDURE
5.2.1. MENCIPTAKAN FUNGSI
Fungsi merupakan sebuah subprogram yang apabila dipanggil akan menghasilkan sebuah nilai.
Ciri-ciri suatu fungsi :
Fungsi hanya memberikan sebuah hasil
Nama fungsi selain digunakan untuk memanggil fungsi tersebut, juga dianggap sebagai suatu variable
sehingga bias digunakan sebagai bagian dari ungkapan.
Dalam fungsi tidak digunakan parameter variable, semua parameter dianggap sebagai parameter nilai.
Semua parameter digunakan sebagai masukan pada fungsi tersebut dengan keluarannya nama fungsi
yang bertindak sebagai satu variable.
Deklarasi fungsi :
Function, adalah kata tercadang pascal yang memberi tanda bahwa deklarasi fungsi dimulai.
Pengenal, adalah nama fungsi
Daftar parameter formal, adalah nama parameter yang akan dioperasikan dalam fungsi
tipe, adalah tipe data dari nilai fungsi. (yang diperbolehkan hanya tipe skalar, subjangkauan atau terbilang).
Kemudian untuk memanggil fungsi yang sudah dideklarasikan, digunakan bentuk sebagai berikut :
Pengenal adalah nama fungsi yang akan dipanggil.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemakaian fungsi, adalah :
Tipe hasil fungsi harus bertipe sederhana (integer, real, boolean, char atau string), karena
fungsi hanya bisa mengembalikan nilai bertipe sederhana.
Jika fungsi tidak memiliki daftar parameter formal, maka tanda kurung buka “(“ dan kurung
tutup “)” tidak ditulis.
Fungsi didefinisikan didalam blok program pemanggil (setelah kata tercadang var)
5.2.2. MENCIPTAKAN PROSEDUR
Berapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan prosedur, antara lain :
Deklarasi prosedur terletak pada bagian deklarasi program.
Sembarang tipe statemen pascal bisa digunakan dalam prosedur.
Parameter dalam prosedur bersifat optional, boleh ada boleh tidak.
Suatu prosedur bisa memanggil prosedur lain yang sudah didefinisikan terlebih dahulu.
Pemberian nama prosedur mengikuti aturan pemberian nama pengenal atau perubah.
Function pengenal [(daftar parameter formal)]: tipe;
Pengenal(daftar parameter aktual);
Mendeklarasikan prosedur
Struktur prosedur hampir sama dengan struktur program pascal, yaitu :
Bagian kepala prosedur
Procedure nama_prosedur (dafatar parameter formal);
Bagian deklarasi
Digunakan untuk mendeklarasikan semua variabel lokal yang digunakan dalam prosedur.
Bagian pernyataan.
Digunakan untuk menuliskan semua statemen, yang diawali dengan begin dan diakhiri dengan end
diikuti tanda titik koma (;).
Begin
(statemen)
end.
Pemanggilan prosedur dilakukan dengan cara menyebutkan nama prosedurnya diikuti dengan parameter
(parameter aktual) jika memakai parameter formal pada saat mendeklarasikan.
NAMA LOKAL DAN NAMA GLOBAL
Nama lokal adalah suatu nama (variabel, konstanta dan type) yang dideklarasikan didalam sebuah prosedur
(atau fungsi), yang mana nama tersebut hanya berguna didalam kelompok statemen atau dalam prosedur
(atau fungsi) yang mendeklarasikannya. nama lokal ini hanya memerlukan tempat dimemori pada saat
prosedur atau fungsi yang menggunakannya dikerjakan. Sembarang tipe data bisa digunakan sebagai nama
lokal.
Nama global adalah nama (variabel, konstanta dan type) yang dideklarasikan dibagian deklarasi pada
pogram yang mana nama tersebut bisa digunakan diseluruh bagian program termasuk pada prosedur dan
fungsi.
Untuk menghindari kesalahan pengalihan informasi ke dan dari prosedur yang menggunakan variabel
global, maka bisa dengan cara mendeklarasikan parameter-parameter yang harus digunakan.
Sebisa mungkin diminimalkan penggunaan nama global, karena penggunaan nama lokal bisa
meminimalkan usaha pencarian kesalahan yang disebabkan oleh nama tersebut.
PARAMETER
Kebanyakan program memerlukan pertukaran informasi antara prosedur atau fungsi dan titik dimana
prosedur atau fungsi dipanggil. Untuk hal tersebut digunakan suatu parameter.
Tujuan penggunaan parameter formal adalah untuk mengontrol komunikasi informasi ke dan dari prosedur.
Ada dua jenis parameter yang bisa digunakan, yaitu :
Parameter formal
Parameter formal adalah parameter yang dideklarasikan didalam bagian kepala procedure atau fungsi itu
sendiri.
Daftar parameter formal bisa berisi 4 tipe parameter yang berbeda, yaitu : perubah (var), nilai, fungsi dan
prosedur.
Paramater perubah (variabel)
Parameter perubah ini biasa disebut dengan parameter referensi atau paramater var, adalah parameter yang
mengambil nilai dari parameter actual, dan jika nilai paramater perubah tersebut mengalami perubahan,
maka nilai parameter aktual juga berubah.
Bentuk umum deklarasi parameter perubah :
Var, adalah kata baku yang menunjukkan pengenal yang mengikutinya adalah parameter perubah.
Pengenal, adalah nama parameter perubah.
Tipe , adalah tipe data parameter perubah.
Tipe data yang digunakan dalam parameter formal harus berupa pengenal atau tipe data skalar, tidak boleh
menggunakan tipe data terstruktur.
Parameter Nilai (Parameter Masukan)
Jika pada saat mendeklarasikan parameter formal, kata Var tidak disertakan, maka parameter yang
digunakan disebut parameter nilai (value parameter), yang berarti bahwa parameter tersebut hanya
mengambil nilai dari parameter aktual yang sesuai. Nilai parameter aktual yang asli tidak mengalami
perubahan meskipun nilai parameter formalnya mengalami perubahan.
Untuk kedua jenis parameter tersebut bisa digunakan bersama-sama.
Parameter aktual
Parameter aktual adalah parameter yang disertakan pada saat pemanggilan suatu prosedur atau fungsi.
Bentuk umum pemanggilan prosedur
Nama prosedur yang dinyatakan oleh pengenal harus sesuai dengan nama prosedur yang digunakan pada
waktu mendeklarasikan prosedur. Daftar parameter aktual berisi nama-nama parameter aktual yang akan
digunakan atau dioperasikan didalam prosedur yang akan dipanggil.
Parameter aktual harus sesuai dengan parameter formal dalam hal :
Urutan posisi dan jumlah parameter yang digunakan
Tipe data dari setiap parameter.
Operasi yang dilaksanakan pada saat prosedur dipanggil:
1. Nilai dari semua parameter aktual yang berupa parameter nilai akan diberikan pada parameter
formal untuk dioperasikan didalam prosedur.
2. Lokasi setiap parameter perubah dialokasikan.
Pengenal(daftar parameter aktual);
Var pengenal [, pengenal, …]:tipe;
3. Alokasi perubah untuk perubah lokal.
4. Statemen dalam prosedur akan dikerjakan berdasarkan parameter formal dan variabel lokal.
Contoh 5 :
Progam dibawah ini digunakan untuk mencari nilai median dari sejumlah data yang diinputkan kemudian
diurutkan terlebih dahulu .
program lat5;uses crt;type larik = array[1..100] of real;
var vektor : larik; n,i,bantu : integer; m,rerata,jum : real;
procedure baca;begin clrscr; write('masukkan banyak data = '); readln(n); writeln('masukkan datanya ='); bantu := 1; for I := 1 to n do begin read(vektor[I]); gotoxy(whereX+(I mod 8) * 8,whereY-1); if I mod 8 = 0 then writeln; end;end;
procedure cetak(X:larik;p:integer);var i : integer;begin writeln; for I := 1 to P do begin write(X[I]:6:2); if I mod 8 = 0 then writeln; end; writeln;end;
procedure urut (var X : larik; P:integer);var i,j,lokasi : integer; bantu : real;begin for i := 1 to p-1 do begin lokasi := i; for j := i+1 to p do if x[lokasi] > x[j] then lokasi := j; bantu := x[i]; x[i] := x[lokasi]; x[lokasi] := bantu;
end;end;
procedure medu(var x : larik; n :integer);begin if (n mod 2 = 0) then m := (x[n div 2] + x[(n div 2) +1])/2 else m := x[(n+1)div 2];end;
procedure rata (x:larik; n :integer);var i : integer;
begin jum := 0.0; for i := 1 to n do jum := jum + x[i]; rerata := jum / n;end;
begin clrscr; baca; clrscr; writeln('data sebelum diurutkan ='); cetak(vektor,n); writeln; urut(vektor,n); writeln('data urut ='); cetak(vektor,n); rata(vektor,n); writeln; writeln('banyaknya data = ',n); writeln('total data = ',jum:6:2); writeln('nilai rata-rata = ',rerata:6:2); medu(vektor,n); writeln('nilai median = ',m:6:2); readln; readlnend.
Hasil run =masukkan banyak data = 10masukkan datanya =
53.55 34.67 43 23.33 90.11 53 54.54 65.03
44. 87 11.99
data sebelum diurutkan =
53.55 34.67 43.00 23.33 90.11 53.00 54.54 65.03
44. 87 11.99
data setelah diurutkan =
11.99 23.33 34.67 43.00 44. 87 53.00 53.55 54.54
65.03 90.11
banyaknya data = 10
total data = 474.09
nilai rata-rata = 47.41
nilai median = 48.93
Tugas 2 mahasiswa :
Buat program yang dipergunakan untuk menghitung nilai simpangan baku dari sejmumlah data yang
dimasukkan, formula untuk simpangan baku (S) :
S = simpangan baku yang akan dihitung
Xi = data ke I dari N buah data
X = Nilai rata-rata seluruh data
N = cacah data
(N-1)
(Xi – X)2
I=0
N
S =
MODUL 3
RECORD / REKAMAN
Type data record merupakan type data terstruktur yang mempunyai sejumlah elemen yang disebut medan
atau field yang masing-masing elemen bisa berbeda tipe datanya, tetapi merupakan rangkaian data berbagai
macam type yang kita pandang sebagai satu kesatuan. Type data record dapat didefinisikan sebagai
berikut :
Bentuk :Type
pengenal = Record medan1 : Type1;
medan2 : Type2; ...; medann : TypenEnd;
VarNamaVarRecord : pengenal;
Keterangan :
Type, record, end : Kata baku yang harus ditulis seperti apa adanya
pengenal : Pengenal yang menunjukkan tipe data yang
akan dideklarasikan
Medan1 ....medann : Nama medan yang akan digunakan
Type1 … typen : Sembarang tipe data yang sudah dideklarasikan
sebelumnya
Contoh :
Misal akan digunakan data rekaman/record siswa yang mempunyai field atau medan nama, alamat, kelamin
dan klas, maka dideklarasikan seperti berikut :
Type siswa = record
Nama : string[25];
Alamat : string[25];
kelamin : (L,P);
klas : 1..6
end;
maka yang terjadi pada memori utama dapat direpresentasikan sebagai berikut :
Nama Alamat Kelamin Klas
Siswa
Operasi pada Record
Memasup (mengambil nilai) medan
Yaitu mengambil nilai pada seluruh rekaman atau pada medan-medan tertentu.
Caranya :
1. Menyebutkan nama record, diikuti tanda titik dan nama medan yang diinginkan.
Misal mengambil nilai medan nama pada record siswa diatas :
Siswa.nama
2. Dengan statement WITH
Bentuk :
With , do : kata baku
Nama record : nama record yang akan diambil nilainya.
Misal :
Type siswa = record
Nama : string[25];
Alamat : string[25];
kelamin : (L,P);
klas : 1..6
end;
Var murid : siswa;
Kode_sex : 0..1;
Maka untuk memasup record murid tersebut :
With murid do
Begin
Readln (nama);
Readln (alamat);
Readln (klas);
Readln (kode_sex);
If kode_sex = 1 then
Kelamin := L
Else
Kelamin := P
With nama record Do
Nama rekaman.namamedan
End;
Contoh 6 program lat6;uses crt;type rec_bar = record kobar : string[5]; nabar : string[20]; jumbar : integer; harsat : real; tot: real; end; barang = array[1..100] of rec_bar;
var data : barang; i,n : integer; total : real;
procedure masuk_data;
begin clrscr; write('masukkan jumlah barang = '); readln(n); clrscr; writeln('No Kode Barang Nama Barang quantity Harga satuan'); for i := 1 to n do begin with data[i] do begin gotoxy(2,2+i);write(i); gotoxy(10,2+i);readln(kobar); gotoxy(25,2+i);readln(nabar); gotoxy(40,2+i);readln(jumbar); gotoxy(50,2+i);write('Rp. ');readln(harsat); end; end;end;
procedure hitung;begin total := 0; for i := 1 to n do begin with data[i] do begin tot := jumbar * harsat; end; total := total + data[i].tot; end;end;
procedure cetak_data;begin writeln('No Kode Barang Nama Barang quantity Harga satuan Total'); for i := 1 to n do begin with data[i] do begin gotoxy(2,2+i);write(i); gotoxy(10,2+i);write(kobar); gotoxy(25,2+i);write(nabar); gotoxy(40,2+i);write(jumbar); gotoxy(50,2+i);write('Rp. ',harsat:8:2); gotoxy(65,2+i);write('Rp. ',tot:8:2); end; end; writeln;writeln;
write(' Total keseluruhan = ',total:10:2);end;
begin masuk_data; hitung; clrscr; cetak_data; readln;end.
Contoh 7 :program lat7;uses crt;const upah = 5000;type status = (tetap,honorer); rec_peg = record nip : string[8]; nama : string[25]; gaber : real; stat_peg : string[10]; case stat:status of tetap : (gapok : real; jam_lembur : real); honorer : (jam_kerja : real); end;var pegawai : array[1..100] of rec_peg; i,n : integer; jawab : char;
procedure masuk_data;begin clrscr; write ('Masukkan jumlah data = '); readln(n); clrscr; writeln('No NIP Nama Pegawai Peg Tetap Jam kerja Gaji Pokok Jam lembur'); for i := 1 to n do begin gotoxy(2,3+i);write(i); with pegawai[i] do begin gotoxy(7,3+i);readln(nip); gotoxy(17,3+i);readln(nama); gotoxy(42,3+i);readln(jawab); if (jawab = 'Y') or (jawab='y') then begin stat := tetap; stat_peg := 'tetap'; end else begin stat := honorer; stat_peg := 'honorer'; end; case stat of tetap : Begin gotoxy(60,3+i);readln(gapok); gotoxy(71,3+i);readln(jam_lembur); gaber := gapok + (jam_lembur * upah); end; honorer: begin gotoxy(47,3+i);readln(jam_kerja); gaber := jam_kerja * upah; end; end;
end; end;end;
procedure cetak_data;begin writeln('No NIP Nama Pegawai Status Jam ker Gaji Pokok lembur Gaji Bersih'); for i := 1 to n do begin gotoxy(2,3+i);write(i); with pegawai[i] do begin gotoxy(4,3+i);write(nip); gotoxy(12,3+i);write(nama); gotoxy(28,3+i);write(stat_peg); if stat_peg = 'tetap' then Begin gotoxy(48,3+i);write(gapok:10:2); gotoxy(60,3+i);write(jam_lembur:3:0); gotoxy(65,3+i);write(gaber:10:2); end else begin gotoxy(41,3+i);write(jam_kerja:3:0); gotoxy(67,3+i);write(gaber:10:2); end; end; end;end;
begin masuk_data; clrscr; cetak_data; readln;end.
Tugas 3 mahasiswa :
Modifikasi contoh 7 untuk menghitung gaji karyawan dengan memberikan tambahan untuk status pegawai
tetap diperhitungkan tunjangan istri dan anak, untuk istri memperoleh tunjangan 0.5 % dari gaji pokok dan
tunjangan anak memperoleh tunjangan sebesar jumlah anak * (0.3 % dari gaji pokok)
MODUL 4TIPE DATA POINTER
Sebuah nama perubah yang digunakan pada sebuah program adalah mewakili suatu nilai data yang menunjukkan lokasi tertentu dalam memori komputer dimana data yang diwakili oleh nama perubah tersebut disimpanPada saat program dikompilasi maka kompiler akan melihat pada bagian deklarasi perubah (bagian var) untuk mengetahui nama-nama perubah apa saja yang akan digunakan dan sekaligus mengalokasikan dan menyediakan tempat dalam memori untuk menyimpan nilai data tersebut.Ada dua macam perubah, yaitu :Perubah Statis (Static Variabel), yaitu suatu perubah dimana lokasi-lokasi di dalam memori sudah ditentukan dan tidak bisa ubah selama program tersebut dieksekusi atau dapat dikatakan bahwa banyaknya data yang bisa diolah adalah terbatas.Pada perubah statis ini, isi pengingat pada lokasi tertentu (nilai perubah) adalah data sesungguhnya yang akan kita olah.
Perubah Dinamis (biasa disebut dengan POINTER), yaitu suatu perubah yang akan dialokasikan hanya pada saat diperlukan, yaitu setelah program dieksekusi. Pada saat dikompilasi, lokasi untuk perubah belum ditentukan. Kompiler hanya akan mencatat bahwa suatu perubah akan diperlakukan sebagai perubah dinamis.Nilai perubah pada perubah dinamis adalah alamat lokasi lain yang menyimpan data yang akan diubah.Berikut representasi dari perubah statis dan perubah Dinamis
A 2400 A 980
2200
Perubah Statis Perubah Dinamis
DEKLARASI POINTER DAN ALOKASI PENGINGAT
Pointer dideklarasikan pada bagian typeFormat :
Type perubah = ^simpulSimpul = tipe
Perubah : nama perubah yang bertipe pointerSimpul : nama simpulTipe : tipe data dari simpulTanda ^ : harus ditulis apa adanya yang menunjukkan bahwa
perubah adalah suatu perubah yang bertipe pointer.
Tipe data simpul yang dinyatakan pada tipe bisa sembarang tipe data, misal char, integer atau real, tetapi biasanya berupa rekaman.Contoh deklarasi :
Type str30 = string[30];Point = ^data;
Data = recordNama : str30;Alamat: str30;Pekerjaan : str30;
End;
Deklarasi pada bagian VAR
Var p1,p2 : point;A,B,C : str30;
Perubah p1 dan p2 merupakan tipe data pointer yang akan menempati lokasi tertentu dalam pengingat. Kedua perubah masih masih belum menunjuk ke suatu simpul. Pointer yang belum menunjuk kesuatu simpul dinyatakan sebagai nil.Untuk mengalokasikan simpul dalam pengingat, digunakan statement NEW, dengan bentuk :
Perubah adalah nama perubah bertipe pointer.Misal
new (p1);new (p2);
maka pada memori dapat digambarkan sebagai berikut:
A
BCP1P2
P2P2P1
Statemen new diatas bisa diberikan beberapa kali, hanya simpul terkakhir saja yang bisa diakses. Hal tersebut dikarenakan setiap memberikan perintah NEW (P1) maka nilai P1 yang lama akan terhapus.Jika diinginkan suatu perubah yang benar-benar dinamis, maka harus mampu mengakses sejumlah lokasi tertentu hanya dengan menggunakan sebuah pointer awal.
P1
Maka deklarasi pointernya berubah, menjadi :Type perubah = ^simpul
Simpul= recordInfo : tipe;
New (perubah)
bagian statis
Simpul simpul yang membentuk senarai berantai
Berikut : perubahEnd;
Perubah : nama perubah yang bertipe pointerSimpul : nama simpulInfo : nama medan dari data yang bertipe record
(Bisa terdiri dari beberapa medan)tipe : tipe data dari masing-masing medanberikut : nama medan yang bertipe pointer
misal :Type str30 = string[30];
Point = ^data;Data = record
Nama : str30;Alamat: str30;Pekerjaan : str30;Berikut : point;
End;
Var p1,p2 : point;
Maka setelah statemen New(p1);New(p2);Dieksekusi, akan mempunyai dua simpul sebagai berikut :
P1 ? ? ? P2 ? ? ?
Operasi pada tipe data pointer
Mengkopi pointer
Dari deklarasi dan statemen diatas ditambahkan statemen berikut :P1^.nama := ‘Zihan’;P1^.alamat := ‘Yogyakarta’;P1^.pekerjaan := ‘Engineer’;
Maka keadaan simpul menjadi :
P1 Zihan Yogyakarta Engineer
P2 ? ? ?
Jika diberikan statemen P2 := p1;
Maka akan terjadi :
P1 Zihan Yogyakarta
Engineer
P2P2 ? ? ?
Ini yang disebut dengan operasi mengkopi pointer, yang akan menyebabkan sebuah simpul akan ditunjuk lebih dari satu pointer.
Mengkopi isi simpul
Jika diberikan statemen P2^ := p1^;
Maka akan dihasilkan :
P1 Zihan Yogyakarta
Engineer
P2 Zihan Yogyakarta
Engineer
Ini yang disebut dengan mengkopi isi simpul, yang mengakibatkan dua atau lebih simpul yang ditunjuk oleh pointer yang berbeda mempunyai isi yang sama.Kesimpulan :
Jika dalam statemen pemberian tanda ^ tidak ditulis, disebut operasi mengkopi pointer, yang mempunyai konsekuensi simpul yang semula ditunjuk oleh suatu pointer akan bisa terlepas dan tidak dapat diakses lagi.
Jika dalam statemen pemberian tanda ^ ditulis, disebut operasi mengkopi isi simpul, yang mempunyai konsekuensi isi dua simpul atau lebih akan menjadi sama.
Menghapus pointer
Untuk menhapus sebuah pointer digunakan statemen DISPOSEBentuk :
Dengan perubah adalah sembarang perubah yang bertipe pointer.
Contoh penggunaan tipe data pointer adalah pada senarai berantai atau lebih dikenal dengan istilah Linked
List
LINKED LIST
Lisked list adalah suatu daftar yang terdiri dari beberapa simpul dimana antara simpul yang satu dengan simpul lainnya dikaitkan dengan sebuah pointer.Setiap simpul pada linked list terdiri dari 2 bagian, bagian pertama disebut medan informasi, yang berisi informasi yang akan disimpan dan diolah. Dan bagian kedua yang disebut dengan medan penyambung yang berisi alamat simpul berikutnya.
Awal
A B C D
Medan penyambung dari simpul pertamaMedan informasi dari simpul pertama
Dispose (perubah)
Pada gambar diatas, pointer awal menunjuk ke simpul pertama dari senarai. Medan penyambung (pointer) dari suatu simpul yang tidak menunjuk simpul lain disebut dengan pointer kosong, yang nilainya dinyatakan dengan nil.
Menambah simpul
Dianggap simpul baru yang akan ditambahkan selalu menempati posisi setelah simpul yang terakhir dari senarai berantai.
Misal didelklarasikan sebuah pointer dan simpul sebagai berikut:
Type simpul = ^data;Data = record
Info : char;Berikut : simpul;
End;Var
Elemen : char;Awal,Akhir,Baru : simpul;
Awal Akhir Baru
A B C D F
Pointer pada simpul yang ditunjuk oleh simpul akhir dibuat sama dengan baru, dengan perintah
Akhir^.berikut := baru;
Awal Akhir Baru
A B C D F
Kemudian pointer akhir dibuat sama dengan pointer baru, dengan perintah
Akhir := baru;
Awal Akhir Baru
A B C D F
Procedure tambah_belakang (var awal, akhir : simpul;elemen :Char);Var baru : simpul;Begin
New(baru);Baru^.info := elemen;If awal =nil then
Awal :=baruElse
Akhir^.berikut := baru;Akhir := baru;Akhir^.berikut := nil
End;
Menghapus simpulDalam menghapus simpul, harus diperhatikan satu hal, yaitu simpul yang bisa dihapus adalah simpul yang berada sesudah simpul yang ditunjuk oleh oleh suatu pointer kecuali untuk simpul pertama
Awal Bantu Akhir
A B C D F
Jika senarai berantainya seperti diatas, maka simpul yang bisa dihapus adalah simpul yang berisi ‘A’ dan yang berisi ‘F’
Untuk mengahpus simpul pertama, maka pointer bantu dibuat sama dengan pointer awal
Bantu := awal;
Awal Bantu Akhir
A B C D F
Kemudian pointer awal dipindah ke simpul yang ditunjuk oleh pointer bantu, dengan perintah
Awal := bantu^.berikut;
Bantu Awal Akhir
A B C D F
Kemudian simpul yang ditunjuk oleh oleh pointer bantu di hapus dengan perintah
Dispose(bantu)
Awal Akhir
B C D F
Procedure tambah_belakang (var awal, akhir : simpul;elemen :Char);Var baru : simpul;Begin
New(baru);Baru^.info := elemen;If awal =nil then
Awal :=baruElse
Akhir^.berikut := baru;Akhir := baru;Akhir^.berikut := nil
End;
Contoh 8 :
program lat8;uses crt;type simpul = ^rec_bar; rec_bar = record kobar : string[5]; nabar : string[20]; jumbar : integer; harsat : real; tot: real; berikut : simpul;
end;var awal,akhir : simpul;
function simpul_baru:simpul;var dat : simpul;
begin clrscr; new(dat); writeln('No Kode Barang Nama Barang quantity Harga satuan'); with dat^ do begin gotoxy(10,2);readln(kobar); gotoxy(25,2);readln(nabar); gotoxy(40,2);readln(jumbar); gotoxy(50,2);write('Rp. ');readln(harsat); tot := jumbar * harsat; end; simpul_baru := dat;end;
procedure tambah(n : integer);var baru : simpul;begin if n <> 0 then begin writeln('Menambah simpul di akhir senarai'); end; baru := simpul_baru; if awal = nil then awal := baru else akhir^.berikut := baru; akhir := baru;end;
procedure cetak_data;var bantu : simpul; i : integer;begin i := 1; bantu := awal; if bantu = nil then writeln('Senarai masih kosong') else while bantu <> nil do begin writeln('No Kode Barang Nama Barang quantity Harga satuan Total'); with bantu^ do begin gotoxy(2,2+i);write(i); gotoxy(10,2+i);write(kobar); gotoxy(25,2+i);write(nabar); gotoxy(40,2+i);write(jumbar); gotoxy(50,2+i);write('Rp. ',harsat:8:2); gotoxy(65,2+i);write('Rp. ',tot:8:2); end; inc(i); end;end;
begin clrscr; simpul_baru; tambah(1); clrscr; cetak_data;
readln;end.
Contoh 9:
program lat9;uses crt;type simpul = ^rec_bar; rec_bar = record nim : string[5]; nama : string[25]; nil1,nil2,nil3:integer; tot : integer; rata: real; berikut : simpul; end;var awal,akhir,baru : simpul; L_L :simpul; i,n : integer; pil : char;
procedure simpul_baru(var L_L :simpul);var tampung : simpul;
begin new(tampung); clrscr; writeln('masukkan data untuk simpul baru'); writeln; writeln('No NIM Nama nilai 1 nilai 2 nilai 3 '); with tampung^ do begin inc(i); gotoxy(1,3+i);write(i); gotoxy(5,3+i);readln(nim); gotoxy(15,3+i);readln(nama); gotoxy(40,3+i);readln(nil1); gotoxy(50,3+i);readln(nil2); gotoxy(59,3+i);readln(nil3); tot := nil1 + nil2 + nil3; rata := tot / 3; end; awal := tampung; akhir := tampung; akhir^.berikut:= nil; L_L := tampung;end;
procedure tambah_simpul(L_L : simpul);var tampung : simpul;begin new(tampung); clrscr; writeln('Tambahkan simpul'); writeln; if awal = nil then begin writeln('Simpul masih kosong'); writeln('tekan F1 untuk membuat simpul baru '); delay(1000); exit; end else begin writeln('No NIM Nama nilai 1 nilai 2 nilai 3 '); with tampung^ do
begin inc(i); gotoxy(1,3+i);write(i); gotoxy(5,3+i);readln(nim); gotoxy(15,3+i);readln(nama); gotoxy(40,3+i);readln(nil1); gotoxy(50,3+i);readln(nil2); gotoxy(59,3+i);readln(nil3); tot := nil1 + nil2 + nil3; rata := tot / 3; end; end; akhir^.berikut := tampung; akhir := tampung; akhir^.berikut:= nil; L_L := tampung;end;
procedure cetak_data;var tampung : simpul;begin clrscr; writeln('Daftar simpul'); writeln; if awal = nil then begin writeln('Simpul masih kosong'); writeln('tekan F1 untuk membuat simpul baru '); delay(1000); exit; end else begin writeln('No NIM Nama nilai 1 nilai 2 nilai 3 total rata'); tampung := awal; i := 0; while (tampung<> nil) do begin inc(i); gotoxy(1,3+i);write(i); gotoxy(5,3+i);write(tampung^.nim); gotoxy(15,3+i);write(tampung^.nama); gotoxy(40,3+i);write(tampung^.nil1); gotoxy(50,3+i);write(tampung^.nil2); gotoxy(59,3+i);write(tampung^.nil3); gotoxy(68,3+i);write(tampung^.tot); gotoxy(75,3+i);write(tampung^.rata:6:2); tampung := tampung^.berikut; end; repeat until keypressed; end;end;
begin repeat clrscr; writeln(' M E N U '); writeln; writeln(' F1. Buat Simpul baru'); writeln(' F2. Tambahkan simpul'); writeln(' F3. Tampilkan Simpul'); writeln(' ESC Selesai'); writeln; write(' Pilih Mana : '); pil := readkey; case pil of #59 : simpul_baru(L_L); #60 : tambah_simpul(L_L); #61 : cetak_data; end; until pil = #27;
end.
Tugas mahasiswa :Tugas ke 3 pada modul 3 kerjakan dengan menggunakan lingked list
MODUL 5UNIT
Unit merupakan kumpulan dari prosedur dan fungsi (untuk berbagai deklarasi/definisi seperti variabel dan
tipe) yang dapat dikompilasi secara terpisah. Keuntungan dengan adanya unit, program (berupa fungsi dan
procedur) yang memakai fasilitas dalam unit akan dikompilasi lebih cepat, sebab bagian dari unit tidak ikut
dikompilasi lagi.
Struktur UnitUnit terdiri dari tiga bagian, yaitu : Bagian InterfaceBagian interface merupakan bagian penghubung antara unit dengan unit lain atau program. Jika unit mengandung prosedur atau fungsi yang dapat diakses oleh program atau unit lain, hanya kepala/judul prosedur/fungsi yang berada pada bagian interface. Adapun tubuh fungsi berada pada bagian implementation.
Bagian ImplementationBagian implementation berisi :
Bagian tubuh dari fungsi atau prosedur yang kepalanya dideklarasikan pada bagian interface Deklarasi konstanta, tipe, variabel, prosedurdan fungsi yang bersifat lokal (hanya dikenal dibagian
implementation)Bagian ini dapat menggunakan semua fasilitas yang ada pada bgian interface (seperti deklarasi variabel dan tipe) dan juga fasilitas yang terdapat pada unit yang dilibatkan pada bagian interface.
Bagian InisialisasiBagian ini bisa terdiri kata tercadang END saja yang diakhiri dengan titik. Dan menyatakan unit tidak mengandung kode inisialisasi.
Struktur Sebuah Unit :
UNIT nama_unit;
INTERFACEUSES daftar_nama_unit; {optional}{bagian deklarasi yang bersifat global}
IMPLEMENTATION{Bagian deklarasi yang bersifat lokal dan implementasi dari subprogram yang terdapat pada bagian interface}
BEGIN {opsional}(* bagian inisialisasi *) {opsional}END.
Contoh :Bagian Interface
unit itung;interfAceuses crt;function kali( A,B : REAL) : REAL;FUNCTION TAMBAH ( A,B :REAL ) : REAL;FUNCTION BAGI ( A,B : REAL ) : REAL;FUNCTION PANGKAT ( A : REAL; VAR B : INTEGER ): REAL;
IMPLEMENTATIONFUNCTION KALI (A,B :REAL ): REAL ;BEGIN KALI := A*B; END;
FUNCTION TAMBAH ( A,B : REAL ):REAL;BEGINTAMBAH := A+B ;END;
FUNCTION BAGI (A,B : REAL ) : REAL;BEGINBAGI := A / B;END;
FUNCTION PANGKAT ( A : REAL;VAR B : INTEGER ): REAL;VAR X : INTEGER; TEMP : REAL; BEGIN TEMP := A; FOR X := 1 TO B-1 DO BEGIN A := A * TEMP; END; PANGKAT := A; END;BEGINEND.
Kemudian compile program diatas dan arahkan hasil kompilasi ke disk, bukan ke memory. Selanjutnya unit itung.TPU bisa dipergunakan pada program. Contoh program berikut menggunakan unit itung.TPU
USES CRT,ITUNG;VARA,B,C : REAL;Z : INTEGER;CHOICE : CHAR;
PROCEDURE PLUS;BEGIN WRITELN('ANDA PILIH PENJUMLAHAN ..'); WRITE ('ANGKA :');READLN(A); WRITE ('DITAMBAH : ');READLN(B); C := TAMBAH (A,B); WRITELN(A:0:2,'+',B:0:2,'=',C:0:2 );END;
PROCEDURE MULTIPLE;BEGIN WRITELN('ANDA PILIH PERKALIAN '); WRITE ('ANGKA = ');READLN (A); WRITE ('DIKALI : ');READLN(B); C := KALI(A,B); WRITELN(A:0:2,'*',B:0:2,'=',C:0:2 );END;
PROCEDURE DEVIDE;BEGIN WRITELN('ANDA PILIH PEMBAGIAN '); WRITE ('ANGKA = ');READLN (A); WRITE ('DIBAGI : ');READLN(B); C:= BAGI(A,B); WRITELN(A:0:2,'/',B:0:2,'=',C:0:2 );END;
PROCEDURE SQUARE;BEGIN WRITELN('ANDA PILIH PANGKAT '); WRITE ('ANGKA = ');READLN (A); WRITE ('PANGKAT : ');READLN(Z);
C:= PANGKAT(A,Z); WRITELN(A:0:2,'PANGKAT',B:0:2,'=',C:0:2 );END;
BEGIN CLRSCR; WRITELN ('<< MENU MAKAN >>'); WRITELN (' F1 PENJUMLAHAN '); WRITELN (' F2 PERKALIAN ');
WRITELN (' F3 PEMBAGIAN '); WRITELN (' F4 PANGKAT '); WRITELN (' ESC SELESAI '); WRITELN; REPEAT CHOICE := READKEY ; CASE CHOICE OF #59 : PLUS; #60 : MULTIPLE ; #61 : DEVIDE; #62 : SQUARE ; END; UNTIL CHOICE = #27 ;END.
Tugas 5 Mahasiswa :Buat sebuah unit yang berisi kumpulan procedure dan function yang pernah anda buat mulai dari modul 1 sampai modul 4, kemudian buat contoh program yang menggunakan unit tersebut.