KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif...

108
STRATEGI PEMASARAN BMT MASJID AL-AZHAR TERHADAP PEMBIAYAAN UKM JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh : Arief Rahman NIM. 206046103809 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif...

Page 1: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

STRATEGI PEMASARAN BMT MASJID AL-AZHAR

TERHADAP PEMBIAYAAN UKM

JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)Gelar Sarjana

Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

Arief Rahman

NIM. 206046103809

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku
Page 3: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

i

Page 4: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku
Page 5: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

x

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Proses Perencanaan, Implementasi, dan Pengawasan............... 19

4.4 Prosedur Pengajuan Pembiayaan UKM Di BMT Masjid Al Azhar…… 69

Page 6: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan untuk memenuhi gelar strata satu (S1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Januari 2011

Arief Rahman

Page 7: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‟aalamin, penulis menyampaikan segala puji dan syukur

kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya

kepada kita semua. Penulis menghaturkan shalawat serta salam senantiasa kita

curahkan kepada Nabi dan Rasul kita Muhammad SAW, kepada segenap

keluarganya, sahabatnya serta ummatnya sepanjang zaman, yang Insya Allah kita ada

didalamnya.

Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT. Penulis bersyukur, dengan limpahan

kasih sayang-Nya, penulis mampu meyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi BMT

Masjid Al-Azhar Terhadap Pembiayaan UKM Jakarta Selatan”, dapat terselesaikan

dengan baik.

Proses perjalanan untuk menyelesaikan skripsi ini tidaklah mudah. Banyak

hambatan dan rintangan yang penulis temui dan alami. Berkat ridha-Nya, berkat doa,

kesungguhan hati dan kerja keras, akhirnya penulis sampai titik proses akhir

penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari betapa sederhana karya tulis ini dan jauh dari sempurna.

Namun penulis juga tidak menutup mata akan peran berbagai pihak yang telah

banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Perkenankanlah penulis

untuk mengucapkan kata terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

Page 8: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

iv

1. Bpk. Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku Ketua

Program Studi Muamalat dan Sekertaris Konsentrasi Perbankan Syariah

Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bpk Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA. selaku dosen pembimbing yang

senantiasa membimbing penulis dan senantiasa meluangkan waktunya kepada

penulis untuk memberikan masukan-masukannya, dan mengarahkan sehingga

penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.

4. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis semasa

kuliah, semoga amal kebaikannya mendapat balasan di sisi Allah SWT.

5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama, Perputakaan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tempat penulis memperoleh

berbagai informasi dan sumber-sumber referensi sehingga skripsi dapat

terselesaikan.

6. Pimpinan dan Staf BMT Masjid Al-Azhar, yang telah menerima penulis untuk

melakukan riset dan membantu data yang diperlukan guna penyelesaian

skripsi ini.

Page 9: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

v

7. Yang tercinta Ayahanda (Harmuny), engkaulah Ayah yang bijaksana, yang

dengan ikhlas memotivasi dengan moril maupun materil dan menjadi inspirasi

Ananda untuk memilih judul skripsi tentang Baitul Maal Wat Tamwil. Dan

yang tercinta Ibunda (Faridah), yang dengan ikhlas mencurahkan kasih sayang

buat Anada, yang tidak henti mendoakan, memberikan motivasi dan spirit

buat Ananda, sehingga Ananda menjadi Laki-laki kuat dalam menghadapi

cobaan hidup dan menjadi kebanggaan Ayah dan Bunda. Amin. Dan yang

tersayang kakakku (Ahmad Nofel), yang telah membantu dalam membuat

skripsi. Selanjutnya adik-adikku (Siti Kholilah dan Muhammad Fahmi), ambil

yang positifnya mudah-mudahan kamu bisa lebih baik dari kakak

8. Buat orang-orang yang telah membantu saya, Ka‟ Farhan, Bang Iis Muliadi,

M.Zein, Jamruddin, Dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per

satu, terimakasih banyak atas semuanya, saya takkan bisa tanpa kalian.

9. Buat sahabat-sahabatku angkatan 2006, khususnya PS-C ekstensi yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah menggoreskan banyak

kenangan manis, canda dan tawa selama menjalani perkuliahan, semoga tali

silaturahmi kita selalu terjalin. Dan buat Semua teman-teman Bengkel Eman

Motor Condet (EMC) / MAN yang selalu memotivasi saya yaitu Bapak MAN,

khususnya Bang Simo dan Bang Ipan. Serta anak-anak kampus UIN Jakarta

Non-Reg.

Page 10: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

vi

Akhirnya tiada untaian kata yang berharga kecuali ucapan Alhamdulillahi

Robbil „Alamin atas Rahmat dan Karunia serta Ridha Allah SWT. Demikian

ucapan terima kasih penulis haturkan kepada seluruh pihak, semoga kebaikan dan

bantuan kepada penulis menjadi amal ibadah dan mendapat Ridha dari Allah SWT.

Penulis menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam pembuatan skripsi

ini. Untuk itu kritik dan saran kiranya dapat lebih memperbaiki skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan khususnya bagi umat

manusia, serta bagi Lembaga-Lembaga Ekonomi Syariah di Indonesia. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai aktivitas kita berjuang di jalan-Nya serta

menjadikan kita semua sebagai hamba-Nya yang bahagia di dunia dan akhirat.

Jakarta, 28 Januari 2011

Penulis

Arief Rahman

Page 11: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………...

Lembar Pengesahan………………………………………………………….. i

Lembar Pernyataaan………………………………………………………… ii

Kata Pengantar……………………………………………………………….. iii

Daftar Isi………………………………………………………………………. vii

Daftar Gambar………………………………………………………………... x

Daftar Tabel…………………………………………………………………... xi

Daftar Lampiran……………………………………………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………… 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………….. 6

D. Tinjauan Pustaka………………………………………………… 6

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan…………………...…… 9

F. Sistematika Penulisan…………………………………………… 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi…………………………………………………………… 14

1. Pengertian Strategi…………………………………………… 14

2. Konsep Strategi………………………………………………. 16

B. Pemasaran………………………………………………………... 22

1. Pengertian Pemasaran………………………………………... 22

2. Konsep Pemasaran Syariah…………………………………... 25

3. Nilai-Nilai Pemasaran Syariah………………………………... 26

Page 12: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

viii

4. Perbandingan Pemasaran Syariah dan Konvensional………... 28

5. Pengertian Strategi Pemasaran................................................. 31

C. Perumusan Strategi Pemasaran....................................................... 32

D. Baitul Maal wat Tamwil (BMT)…………………………………. 35

1. Pengertian Baitul Maal wat Tamwil (BMT)…………………. 35

2. Tujuan dan Fungsi……………………………………………. 37

3. Badan Hukum BMT…………………………………………. 38

E. Pembiayaan………………………………………………………. 40

1. Pengertian Pembiayaan………………………………………. 40

2. Unsur-Unsur Pembiayaan…………………………………….. 41

3. Jenis-Jenis Pembiayaan………………………………………. 44

4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)………………………… 44

5. Tujuan Pembiayaan…………………………………………. 46

6. Prinsip-Prinsip Pembiayaan Syariah………………………... 47

F. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ……………...………… 48

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MASJID AL-AZHAR

A. Sejarah Berdiri………………………………………………….. 50

B. Visi dan Misi……………………………………………………. 52

C. Struktur Organisasi……………………………………………… 53

D. Produk-Produk yang Dikeluarkan………………………………. 54

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BMT MASJID AL AZHAR

TERHADAP PEMBIAYAAN UKM JAKARTA SELATAN

A. Penyaluran Pembiayaan UKM Jakarta Selatan………………….. 58

1. Aplikasi Strategi Pemasaran yang Dilakukan oleh BMT

Masjid Al Azhar.............…………………………………….. 58

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemasaran

Terhadap Pembiayaan UKM Jakarta Selatan di

BMT Masjid Al Azhar .............……………………….......... 65

Page 13: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

ix

3. Prosedur Pengajuan Pembiayaan di BMT

Masjid Al Azhar ............…………………………….............. 69

4. Peluang dan Tantangan Pembiayaan Terhadap

Pemberdayaan UKM Jakarta

Selatan...................................................................................... 70

B. Pemanfaatan Pembiayaan UKM Jakarta Selatan………………… 72

1. BMT Masjid Al Azhar............……………………………….. 72

2. UKM Jakarta Selatan yang Diberikan

Pinjaman Pembiayaan oleh BMT Masjid

Al Azhar............……………………………………………… 72

C. Perkembangan Pembiayaan UKM Jakarta Selatan di

BMT Masjid Al Azhar.............…………………………………... 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………… 79

B. Saran…………………………………………………………….. 81

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...

LAMPIRAN

Page 14: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

xi

DAFTAR TABEL

4.1 Strategi Pemasaran……………………………………………………. 65

4.2 Nama, Lokasi, Usaha UKM Jakarta Selatan…………………………. 66

4.3 Kolektabilitas Pembiayaan UKM……………………………………. 67

4.5 Pembiayaan Menurut Kelompok Usaha………………………………. 73

4.4 Data Realisasi Pembiayaan Per Tahun………………………………... 76

Page 15: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Kesediaan Menjadi Pembimbing Skripsi……….………………………………

Surat Pengantar Bimbingan Skripsi…………………………………………………..

Surat Mohon Data Wawancara………………………………………………………..

Surat Keterangan Observasi Dari BMT Masjid Al-Azhar……………………………

Formulir Permohonan Pembiayaan UKM……………………………………………

Formulir Akad Perjanjian Pembiayaan Murabahah Dengan Jaminan………………..

Formulir Akad Perjanjian Pembiayaan Murabahah Tanpa Jaminan…………………

Brosur Pembiayaan Di BMT Masjid Al-Azhar………………………………………

Stuktur Organisasi BMT Masjid Al-Azhar…………………………………………..

Daftar Pertanyaan Wawancara Kepada Manager

BMT Masjid Al-Azhar……………………………………………………………….

Page 16: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Analisa yang dikemukakan oleh banyak pihak, terutama para pengamat

ekonomi mengungkapkan bahwa usaha kecil menengah (UKM) memperlihatkan

kamampuan untuk tetap survive meskipun mereka diterpa badai krisis. Hal ini

tidaklah mengherankan karena memang selama ini mereka eksis diatas usaha

sendiri, sumber daya pribadi. Kemudian dibandingkan perusahaan-perusahaan

besar tidak cukup kuat fondasinya untuk bertahan dari terpaan dari badai krisis

yang terjadi. Mereka mengalami kebangkrutan karena memang selama ini mereka

menguntungkan sumber pendanaan pada faktor eksternal, hutang.

Kamampuan UKM untuk survive dengan sumber daya pribadi inilah membuat

banyak kalangan merasa optimis bahwa UKM dimasa sekarang dan dimasa depan

merupakan tonggak penyalamatan ekonomi nasional.

Kemudian yang menjadi permasalahan pada hal ini adalah ketika orang-orang

yang mempunyai pendapatan terbatas untuk menjalani kehidupannya yang

akhirnya mereka menginginkan untuk membangun usaha sendiri tetapi mereka

tidak mempunyai banyak dana. Maka dalam pembahasan ini yaitu bertujuan

untuk mendeskripsikan berbagai soal yang berkaitan dengan prospek dan problem

dihadapi oleh usaha kecil dan menengah sebagai sendi ekonomi nasional.

Kekuatan usaha kecil dan menengah dalam mendukung program pemerintah

menghapus kemiskinan dan pengangguran.

Page 17: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

2

Belakangan ini istilah pemberdayaan ekonomi rakyat atau usaha kecil

menengah menjadi topik pembicaraan banyak kalangan. Penggunaan istilah

ekonomi rakyat memberikan kesan secara umum yang menggambarkan bahwa

seolah-olah selama ini telah terjadi pembelahan (dikotomi) antara rakyat dan

kolongmerat. Melihat kecenderungan yang demikian, maka untuk memahami

substani yang sesungguhnya dari istilah tersebut diperlukan pengkajian secara

memadai sehingga kesan yang bernada dikotomis rakyat versus konglomerat

dapat dipahami secara baik pula.

Kata “pemberdayaan dan memberdayakan” yang merupakan terjemahan dari

kata “empower”. Kemunculan istilah ini memberikan isyarat bahwa selama ini

telah terjadi ketidakberdayaan dalam kehidupan kelompok tertentu baik dalam

siklus kehidupan politik, sosial maupun ekonomi. Pemberdayaan adalah upaya

membuat sesuatu berkemampuan atau berkekuatan.1

Selanjutnya yaitu meskipun UKM menjanjikan bagi masa depan ekonomi

nasional, namun dalam perkembangannya seringkali diperhadapkan oleh berbagai

dilema. Persoalan pendanaan merupakan salah satu dilema yang sangat krusial

bagi kelanjutan usaha UKM. Lembaga keuangan formal (bank) yang diharapkan

sebagai sumber pendanaan bagi perkembangan ekonomi UKM telah gagal

memainkan fungsi dasarnya, terutama dalam menyalurkan dana secara efektif ke

kegiatan-kegiatan usaha yang paling produktif atau paling menguntungkan secara

1 Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2005), h. 109-111.

Page 18: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

3

finansial. Bahkan lembaga tersebut memandang usaha mikro sebagai unit

ekonomi yang not bank able.2

Dengan demikian bahwa lebih dari satu abad lebih sistem ekonomi

konvensional telah melayani kepentingan manusia dalam memenuhi kebutuhan

manusia. Dalam konsep kekinian prinsip ekonomi modern berkiblat pada sistem

bunga (riba) dalam kegiatan perdagangan sehingga ekonomi modern memberikan

berbagai macam cara bagaimana memuaskan keinginan manusia sepanjang

mereka memiliki akses atau kemampuan mengelola sumber daya ekonomi.3

Oleh karena itu, dari pengertian diatas maka peran BMT disini sangatlah

penting. BMT dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan

investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah

dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang

pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu, Baitul Mal wa Tamwil juga bisa

menerima titipan zakat, infak, dan sedekah, serta menyalurkan sesuai dengan

peraturan dan amanatnya.4

Baitul Mal wa Tamwil adalah lembaga ekonomi atau keuangan Syariah non

perbankan yang sifatnya informal. Disebut informal karena lembaga ini didirikan

oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (KSM) yang berbeda dengan lembaga

keuangan perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya.

2 Ibid., h. 118-119.

3 Ali Sakti, Ekonomi Islam: Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Modern (Jakarta: Paradigma

Aqsa Publishing, 2007), h. xi. 4 PINBUK, Pedoman Cara Pembentukan BMT Balai Usaha Mandiri Terpadu (Jakarta:

PINBUK,t.t), h. 1.

Page 19: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

4

Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pola pengembangan institusi

keuangan ini diadopsi dari bayt al-mal yang pernah dan sempat tumbuh dan

berkembang pada masa Nabi SAW dan Khulafa al-Rasyidin. Oleh sebab itu,

keberadaan BMT selain bisa dianggap sebagai media penyalur pendayagunaan

harta ibadah seperti zakat, infaq, shadaqah, juga bisa dianggap sebagai institusi

yang bergerak di bidang investasi yang bersifat produktif seperti layaknya bank.

Oleh karenanya selain berfungsi sebagai lembaga ekonomi, lembaga

keuangan ia bertugas menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT) dan

menyalurkan dana kepada masyarakat (anggota BMT). Sebagai lembaga ekonomi

ia juga berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti perdagangan, industri, dan

pertanian.

Dari penjelasan diatas penulis ingin mengangkat permasalahan yang berkaitan

dengan strategi pemasaran pembiayaan UKM Jakarta Selatan di BMT Masjid Al

Azhar, dan faktor pendukung serta penghalang pemasaran penyaluran

pembiayaan di BMT tersebut.

Dengan mengetahui latar belakang yang demikian, maka penulis tertarik

untuk mencoba menganalisa lebih dalam tentang permasalahan tersebut yang

kemudian akan diangkat dalam bentuk skripsi yang berjudul “Strategi

Pemasaran BMT Masjid Al-Azhar Terhadap Pembiayaan UKM Jakarta

Selatan”. Penulis berharap agar skripsi ini kelak dapat menempatkan masalah

tersebut secara proporsional dan juga mengharapkan dana tersebut yang dimiliki

oleh BMT Masjid Al Azhar pada khususnya dapat dikelola dengan baik dan

disalurkan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip yang diatur dalam

Page 20: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

5

perundang-undangan dan syariat. Dengan begitu masyarakat dapat terbantukan

dalam menjalankan usahanya.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penulis mencoba membatasi permasalahan ini hanya pada model Strategi

Pemasaran Pembiayaan UKM Jakarta Selatan yang diterapkan di BMT Masjid

Al- Azhar.

2. Perumusan Masalah

Selanjutnya penulis merasa perlu merumuskan beberapa permasalahan dalam

skripsi ini, dengan harapan tercapainya bobot permasalahan yang akan dibahas,

yaitu:

1. Bagaimana strategi BMT Masjid Al-Azhar terhadap pemasaran pembiayaan

UKM Jakarta Selatan ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemasaran terhadap penyaluran

pembiayaan UKM Jakarta Selatan ?

3. Bagaimana prosedur pengajuan pembiayaan UKM di BMT Masjid Al-

Azhar?

4. Apa saja peluang dan tantangan pembiayaan BMT Masjid Al-Azhar terhadap

pemberdayaan UKM di Jakarta Selatan ?

Page 21: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah:

Tujuan Khusus:

1. Mengetahui strategi pemasaran BMT Masjid Al-Azhar terhadap pembiayaan

UKM Jakarta Selatan.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran pembiayaan UKM

Jakarta Selatan.

3. Mengetahui prosedur pengajuan pembiayaan UKM di BMT Masjid Al-Azhar.

4. Mengetahui peluang dan tantangan dalam memberikan pembiayaan terhadap

pemberdayaan UKM Jakarta Selatan.

D. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan pengamatan dan penelusuran yang dilakukan penulis, belum

terdapat penelitian yang membahas secara khusus masalah yang penulis tulis.

Namun secara umum, terdapat penelitian yang membahas masalah pembiayaan

terhadap usaha kecil dan menengah yaitu :

1. Nafisah, dari Program Studi Perbankan Syariah yang membahas Potensi dan

Strategi BMT Dalam Pengembangan UKM (Studi Kasus Pada BMT Ta’awun

Cipulir), tahun 2007. Pembahasan ini menjelaskan tentang potensi dan strategi

Page 22: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

7

yang dimiliki BMT Ta’awun dan tingkat keberhasilan selama dua tahun terakhir

(2006 dan 2007).5

2. Hiliyati Min Ummaya, dari Program Studi Perbankan Syariah yang membahas

Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah BMT bebasis Pelayanan (Studi Kasus KS-

BMT Masjid Al Azhar Jakarta), tahun 2009. Pembahasan ini menjelaskan tentang

tingkat kepuasan nasabah dalam memperoleh pelayanan yang telah

diperolehnya.6

3. Helmi Adam, dari Program Studi Perbankan Syariah yang membahas Strategi

Manajemen Risiko dan Pada Pembiayaan UKM di BMT Al-Munawwarah dan

BMT Berkah Madani, tahun 2010. Membahas tentang penerapan strategi

manajemen risiko dan permasalahan dalam memberikan pembiayaan kepada

UKM di BMT Al Munawwarah.7

4. Toto Kurniarto, dari Program Studi Perbankan Syariah yang membahas Peran

Lembaga Perekonomian Nahdatul Ulama (LPNU) Dalam Pengembangan Usaha

Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Syariah, tahun 2010. Membahas tentang

peluang dan potensi LPNU dalam mengembangkan UMKM dan kendala yang

dihadapi dalam mengembangkan UMKM bebasis syariah.8

5 Nafisah, “Strategi BMT Dalam Pengembangan UKM (Studi Kasus Pada BMT Ta’awun

Cipulir),” (Skripsi S1 Fakultas Syariah & Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2007), h. 4. 6 Hiliyati Min Ummaya, “Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah BMT bebasis Pelayanan (Studi

Kasus KS-BMT Masjid Al Azhar Jakarta),” (Skripsi S1 Fakultas Syariah & Hukum, Universitas Islam

Negeri Jakarta, 2009). 7 Helmi Adam, ”Strategi Manajemen Risiko dan Pada Pembiayaan UKM di BMT Al-

Munawwarah dan BMT Berkah Madani,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah & Hukum, Universitas Islam

Negeri Jakarta, 2010), h. 8. 8 Toto Kurniarto, “Peran Lembaga Perekonomian Nahdatul Ulama (LPNU) Dalam

Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Syariah,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah

& Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010), h. 5.

Page 23: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

8

Dari beberapa penelitian yang sudah penulis telusuri tidak mendapati

penelitian ini, skripsi ini dibuat ekslusif dan berbeda dengan skripsi diatas dimana

skripsi ini lebih fokus dan terperinci dengan strategi pemasaran pembiayaan

UKM Jakarta Selatan, dan perbedaan dengan penelitian empat diatas yaitu :

skripsi pertama sangat jauh berbeda dengan penelitian ini dimana penulis

membahas strategi pemasaran pembiayaan UKM Jakarta Selatan sedangkan

skripsi pertama membahas Potensi dan Strategi BMT Dalam Pengembangan

UKM. Dengan skripsi kedua perbedaan sangat jelas terdapat pada Analisis

Tingkat Kepuasan Nasabah BMT bebasis Pelayanan Studi Kasus KS-BMT

Masjid Al Azhar Jakarta. Sedangkan dengan skripsi ketiga terjadi perbedaan

mendasar dalam pembahasan walaupun memakai Strategi Manajemen Risiko dan

Pada Pembiayaan UKM di BMT Al-Munawwarah dan BMT Berkah Madani.

Kemudian skripsi keempat perbedaannya pada Peran Lembaga Perekonomian

Nahdatul Ulama (LPNU) Dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah

(UMKM) Berbasis Syariah. Dari pembahasan skripsi keseluruhan, dimana skripsi

diatas membahas analisis usaha mikro terlalu lebar dan umum, sehingga lebih

sulit untuk dibatasi. Sedangkan penulis membahas dengan lebih terarah dan jelas

strategi pemasaran pada pembiayaan UKM Jakarta Selatan yang berdasarkan

prinsip syariah.

Page 24: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

9

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu

metode penelitian yang data-datanya dinyatakan dalam bentuk kata atau kalimat,

metode penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang analisis tidak untuk

menerima atau menolak hipotesis (jika ada) melainkan hasil analisis itu berupa

deskripsi dari gejala yang diamati yakni strategi pemasaran BMT Masjid Al

Azhar terhadap pembiayaan UKM Jakarta Selatan.

1. Sumber Data

Adapun data yang digunakan penulis dalam skripsi, menggunakan dua jenis

sumber data, yaitu:

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Yang

termasuk data primer antara lain:

1) Sejarah BMT Masjid Al-Azhar Jakarta

2) Visi dan Misi BMT Masjid Al-Azhar Jakarta

3) Hasil wawancara dengan Manager yang berkompeten dibidang pemasaran

pada pembiayaan UKM Jakarta Selatan

4) Dokumen-dokumen BMT Masjid Al-Azhar Jakarta yang berkaitan dengan

pemasaran pembiayaan UKM Jakarta Selatan

5) Brosur BMT Masjid Al-Azhar tentang produk-produk yang dikeluarkan

b. Data Sekunder, data ini diperoleh dengan membaca teori-teori pemasaran

yang terdapat pada:

1) Buku-buku ekonomi umum dan ekonomi Islam

2) Artikel-artikel ekonomi

Page 25: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

10

3) Sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan ilmu ekonomi dan

keuangan

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data yang berkenaan dengan judul penelitian, penelitian

menggunakan jenis pengumpulan data sebagai berikut:

a. Riset Kepustakaan

Dalam riset kepustakaan ini membaca, meneliti, mempelajari bahan-bahan

tertulis seperti majalah, buku-buku, artikel dan informasi tertulis lainnya yang

berhubungan dengan pembahasan dalam skripsi ini, melalui riset ini akan didapat

konsep, teori dan definisi yang akan penulis pergunakan sebagai landasan berfikir

dan analisa dalam proses penulisan riset laporan.

b. Observasi

Observasi berarti pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena

yang diselidiki.9 Untuk mencari informasi dan pengumpulan data yang

diperlukan, penulis melakukan observasi BMT Masjid Al-Azhar.

c. Wawancara

Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dalam upaya menghimpun data

yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu

dengan tanggung jawab secara langsung yang bebas dan terbuka.10

Wawancara

dilakukan penulis terhadap pihak-pihak yang berwenang yakni kepada Bapak

9 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Jogja: Andi Offset, 1992), h. 132.

10 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi

Aksara, 2003), Cet. Ke-4, h. 54

Page 26: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

11

Syamsul Bahri Sebagai Manager Di BMT Masjid Al-Azhar, wawancara

penulis tentang Strategi Pemasaran BMT Masjid Al-Azhar Terhadap Pembiayaan

UKM Jakarta Selatan.

Sedangkan teknik penulisan, penulis berpedoman pada buku “Pedoman

penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, (UIN

Jakarta CeQDA, 2007).

d. Dokumentasi

Dokumentasi mengumpulkan data laporan yang didapat dari pihak yang

bersangkutan yang berkaitan dengan penelitian.

e. Objek Penelitian

Yang dijadikan objek penelitian ini di BMT Masjid Al-Azhar, Jl. Mujair 1

RT. 003/09 No. 24A Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520 Telp: (021) 780 2650.

f. Metode Analisa

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu dari hasil wawancara, dokumen perjanjian, dokumen

perkembangan pemasaran pembiayaan UKM Jakarta Selatan, brosur BMT Masjid

Al-Azhar dan lain-lain. Langkah selanjutnya adalah data-data tersebut

dikategorikan sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Tahap akhir dari analisis

ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah tahap ini selesai,

mulailah ketahap penafsiran data, tujuan dari penafsiran data ini untuk melakukan

deskriptif analitis. Deskriptif maksudnya memberikan sebuah gambaran secara

sistematis mengenai pelaksanaan strategi pemasaran pembiayaan UKM Jakarta

Page 27: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

12

Selatan pada BMT Masjid Al-Azhar. Analisis, maksudnya bahwa data penelitian

ini dikaji secara mendalam terhadap fakta yang ada melalui beberapa penguraian.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan pada penelitian ini disusun

menjadi lima bab yang kemudian pada setiap bab terdiri dari beberapa sub-bab

bahasan dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan latar belakang penulisan, pembatasan

dan perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka,

metode penelitian dan teknik penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang pengertian strategi, konsep strategi, definisi pemasaran,

konsep pemasaran syariah, nilai-nilai pemasaran syariah, perbandingan

pemasaran syariah dan konvensional, pengertian strategi pemasaran, pengertian

Baitul Mal wat Tamwil (BMT), tujuan dan fungsi, badan hukum BMT, pengertian

pembiayaan, unsur-unsur pembiayaan, jenis-jenis pembiayaan, bauran pemasaran,

tujuan pembiayaan, prinsip-prinsip pembiayaan syariah, pengertian usaha kecil

dan menengah.

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MASJID AL-AZHAR

Berisi tentang sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, produk-

produk yang dikeluarkan.

Page 28: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

13

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BMT MASJID AL-AZHAR

TERHADAP PEMBIAYAAN UKM JAKARTA SELATAN

Berisi tentang strategi pemasaran BMT Masjid Al-Azhar pada pembiayaan

UKM Jakarta Selatan.

BAB V PENUTUP

Penulis akan mengambil kesimpulan berdasarkan hasil penelaahan yang

telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, serta akan mencoba memberikan saran-

saran perbaikan yang dipandang perlu.

Page 29: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. STRATEGI

1. Pengertian Strategi

Strategi menurut kamus bahasa Indonesia adalah rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Kemudian strategi pemasaran

menurut kamus bahasa Indonesia adalah rencana untuk memperbesar pengaruh

terhadap pasar, baik dalam jangka pendek, yang didasarkan pada riset pasar,

penilaian, perencanaan produk, promosi, dan perencanaan penjualan, serta

distribusi.1

Strategi menurut kamus manajemen adalah rencana yang cermat mengenai

kegiatan mencapai sasaran khusus dan saling hubungan dalam hal waktu dan

ukuran. Selanjutnya strategi pemasaran (marketing strategy) menurut kamus

manajemen adalah semua rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar,

baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, yang didasarkan pada

riset pasar, penilaian, dan perencanaan produk, promosi, dan perencanaan

penjualan, serta distribusi berhubungan dengan sasaran perusahaan yang hendak

dicapai.2

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

Pustaka. 2005), h. 1092. 2 B.N. Marbun, Kamus Manajemen (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2003), h. 340-341.

Page 30: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

15

Strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Setiap unit

bisnis harus merancang strategi untuk pencapaian tujuannya. Ada beberapa

tahapan dalam menentukan keputusan strategis yaitu3 :

a. Menentukan perumusan unit usaha.

Maksudnya adalah untuk membagi-bagi kegiatan suatu badan usaha menjadi

unit-unit yang menjadikannya dari divisi produk. Unit usaha memberikan

ketentuan yang lebih sempit bagi analisis strategis terhadap pasar dan

perencanaan.

b. Menentukan klasifikasi strategis atau variabel-variabel kunci.

Yakni membuat ukuran untuk menilai suatu strategis dan mengevaluasi

kinerja serta pada tahap ini pemilihan variabel kunci kesuksesan industri

perusahaan.

c. Memilih strategi yang berperan yaitu industrial economy (yang merupakan

ekonomi mikro), maksudnya melihat industri sebagai sasaran.

d. Mengevaluasi seluruh portofolio yang dimiliki.

Untuk menjalankan keempat tahapan tersebut diperlukan perangkat serta

teknik dalam menganalisis dan mengevaluasi keputuasan strategis. Perangkat dan

teknik ini perlu ditentukan untuk langkah strategis pengembangan usaha dan

untuk strategi-strategi yang berfungsi sebagai pedoman pertumbuhan dan seleksi

3 Philip Kotler, Marketing Management (New Jersey: Prentice Hall. 2000), h. 76.

Page 31: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

16

2. Konsep Strategi

a. Perencanaan Strategik

Perencanaan Strategik adalah proses manajerial yang meliputi perkembangan

dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsing terus antara sasaran

organisasi (perbankan) dan sumber daya dan berbagai peluang yang terdapat di

dalamnya. Perencanaan strategik menurut Philip Kotler4 adalah proses untuk

mengembangkan dan mempertahankan kecocokan strategik di antara sasaran-

sasaran dan kemampuan perusahaan dan peluang-peluang pemasarannya yang

terus berubah. Tugas perencanaaan strategik adalah untuk bisa tanggap terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi dan mampu merancang perusahaan (bank)

sedemikian rupa agar kegiatan usahanya selalu cukup sehat dan sustainable untuk

mempertahankan kelangsungan hidup bank tersebut.

Langkah-langkah dalam kegiatan perencanaan strategik meliputi hal-hal

sebagai berikut 5:

1) Menetapkan Visi dan Misi

Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan tujuan global yang

ingin dicapai oleh perusahaan, dan visi inilah yang menjadi jiwa dari suatu

perusahaan. Visi tersebut merupakan mimpi yang harus ada pada setiap

perusahaan dan dialah yang menjadi ruh atau jiwa dalam aktivitas bisnis

suatu perusahaan. Setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun besar

pastilah memiliki mimpi hendak menjadi perusahaan seperti apa di masa

4 Ibid., h. 67.

5 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: Indeks. 2007), h. 54.

Page 32: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

17

yang akan datang, mimpi tersebutlah yang tercipta menjadi visi pada suatu

perusahaan.

Dari visi diturunkan menjadi misi, yaitu penjabaran dari visi

perusahaan yang sudah mencakup tujuan-tujuan umum yang ingin dicapai

oleh perusahaan, biasanya visi dan misi suatu hal yang bersifat jangka

panjang. Dalam menetapkan suatu misi sebaiknya jangan terhadap suatu

produk sebab akan menjadikan misi tersebut menjadi sempit, namun

dalam menetapkan misi juga jangan terlalu luas.

2) Menetapkan Tujuan dan Sasaran Perusahaan

Setelah misi ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan

tujuan dan sasaran perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai terdapat

berbagai macam, artinya setiap perusahaan dapat saja memiliki tujuan

yang ingin dicapai. Tujuan perusahaan menggambarkan ekspetasi kinerja

yang ingin dicapai oleh manajemen.

3) Merancang portofolio bisnis

Merancang portofolio bisnis maksudnya adalah membuat rancangan

terhadap bisinis yang akan dijalankan melalui pendekatan yang paling

rasional. Rancangan portofolio bisnis disusun berdasarkan perhitungan

dan analisis yang benar dan akurat.

Dengan mempersiapkan pernyataan misi, kebijakan, strategi dan tujuan,

kantor pusat suatu perusahaan akan mampu memiliki kerangka acuan kerja bagi

divisi dan unit kerja dalam merencanakan kegiatan perencanaan bisnis yang akan

mereka persiapkan. Beberapa perusahaan memberikan kebebasan yang cukup

Page 33: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

18

bagi unit kerjanya untuk menetapkan strategi serta target penjualan dan

keuntungan yang mereka inginkan. Sementara beberapa perusahaan yang lain

menetapkan tujuan bagi unit kerjanya namun membiarkan mereka menetapkan

sendiri strategi yang akan digunakan. Sedangkan yang lainnya tetap menetapkan

tujuan serta turut terlibat aktif dalam strategi unit kerja masing-masing. Setiap

kantor pusat memiliki aktivitas utama yang dilakukan 6:

1. Mendefinisikan misi perusahaan

Sebuah perusahaan lahir dalam rangka mewujudkan atau menciptakan

sesuatu, misalnya suatu perusahaan mobil bertujuan untuk memproduksi mobil,

sementara perbankan syariah bertujuan atau memiliki misi untuk menyediakan

jasa penyimpanan dana yang aman serta penyediaan modal kerja bagi yang

membutuhkan yang sesuai dengan prinsip syariah. Misi atau tujuan yang spesifik

biasanya jelas ketika bisnis akan dimulai, namun seiring perkembangan waktu

seringkali misi yang ditetapkan sudah tidak relevan lagi baik disebabkan oleh

perubahan kondisi pasar maupun ketidakjelasan muncul karena perusahaan

menambahkan produk baru dalam perusahaannya.

6 Ibid., h. 80.

Page 34: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

19

Gambar 2.1

Proses Perencanaan, Implementasi, dan Pengawasan

Perencanaan Implementasi Pengawasan

2. Menetapkan unit kerja strategi (strategic business unit)

3. Menyediakan sumber daya masing-masing unit kerja strategis.

Tujuan dari proses pengindentifikasian unit kerja strategis dari perusahaan

adalah untuk mengembangkan strategi terpisah serta penyediaan dana yang

sesuai. Manajemen senior mengetahui bahwa portfolio bisnis biasanya mencakup

sejumlah “hal yang telah dilakukan kemarin” serta” pencapaian yang akan

dilakukan besok”, dimana hal ini membutuhkan suatu alat analisis untuk

mengklasifikasikan bisnis berdasarkan potensi keuntungannya.

4. Merencanakan bisnis baru serta menurunkan bisnis yang lama.

Perencanaan

Perusahaan

Perencanaan

divisi

Perencanaan

bisnis

Perencananaan

produk

Pengorganisasian

Implementasi

Mengukur

hasil

Menganalisis

hasil

Mengambil

kebijakan

korektif

Page 35: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

20

b. Pemasaran Strategis

Hingga Abad ke-21 ini masih banyak perusahaan yang melakukan pemasaran

dengan pendekatan manajemen klasik yaitu berorientasi pada kepuasan konsumen

melalui bauran pemasaran (marketing mix) semata. Pemasaran klasik diarahkan

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Pada

tahun 1980-an telah terjadi pergeseran orientasi, dimana perusahaan hendaknya

menciptakan dan memperhatikan keunggulan daya saing yang berkelanjutan

(sustainable competitive advantage), yang dikenal sebagai strategic marketing

management atau managemen pemasaran strategis. Konsep ini berupaya untuk

melihat bagaimana kemampuan para pesaing dan kemampuan yang dimiliki

perusahaan dengan tetap memperhatikan kebutuhan pelanggan (nasabah).

Manajemen pemasaran strategis sangat diperlukan pada saat sekarang, karena

manajemen memfokuskan pada perumusan strategi pemasaran yang lebih

mutakhir dan merupakan proses analisis dalam mencari perbedaan-perbedaan

yang menguntungkan. Pemasaran strategi dinilai lebih unggul daripada pemasaran

klasik karena pemasaran strategis memperhatikan keadaan eksternal dan internal

perusahaan secara menyeluruh sehingga perusahaan bersaing dengan kemampuan

lokal. Dengan pemasaran strategis, perusahaan akan memiliki orientasi jangka

panjang. Sumber daya yang dimiliki akan dialokasikan untuk memperoleh

keunggulan daya saing yang berarti tanggap terhadap hal-hal yang mengancam

kelangsungan hidup perusahaan dan yang juga dapat meningkatkan efektivitas

pemasaran perusahaan. Dengan adanya pergeseran ini, perusahaan diharapkan

dapat lebih meningkatkan keberhasilan dan efektivitas dalam pemasaran.

Page 36: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

21

c. Analisis Strategis

Dalam merumuskan strategi pemasaran, perusahaan hendaknya menganalisis

keadaan eksternal maupun internal dengan baik. Hal ini sangat penting karena

tanpa analisis yang baik perusahaan tidak dapat mengambil tindakan yang tepat

untuk kepentingan perusahaan dimasa mendatang. Analisis strategi memiliki

kegunaan 7:

1) Untuk menentukan misi dan tujuan dari perusahaan.

2) Membantu upaya perusahaan dalam mencapai misi dan tujuan.

3) Untuk tindakan perbaikan dan penyesuaian bagi perusahaan dalam setiap

situasi dan kondisi.

d. Perumusan Strategi

Sasaran menunjukkan apa yang ingin dicapai oleh suatu unit bisnis; strategi

adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Setiap unit bisnis harus

merancang strategi untuk pencapaian tujuannya. Ada empat tahapan dalam

menentukan keputusan strategis yaitu 8:

1) Menentukan perumusan unit usaha.

Maksudnya adalah untuk membagi-bagi kegiatan suatu badan usaha

menjadi unit-unit yang membedakannya dari divisi produk. Unit usaha

memberikan ketentuan yang lebih sempit bagi analisis strategis terhadap

pasar dan perencanaan.

7 Ibid., h. 103.

8 Philip Kotler, Marketing Managemen, h. 76.

Page 37: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

22

2) Menentukan klasifikasi strategis atau variabel-variabel kunci.

Yakni membuat ukuran untuk menilai suatu strategi dan mengevaluasi

kinerja serta pada tahap ini pemilihan pemilihan variabel kunci

kesuksesan industri perusahaan.

3) Memilih strategi yang berperan yaitu industrial economy (yang

merupakan ekonomi mikro), maksudnya melihat industri sebagai sasaran.

4) Mengevaluasi seluruh portfolio yang dimiliki.

B. PEMASARAN

1. Definisi Pemasaran

Apabila terdengar kata pemasaran seringkali dikaitkan oleh banyak pihak

dengan penjualan (sales), sales promotion girl, iklan, promosi, atau produk.

Bahkan seringkali orang menyamankan profesi marketer (pemasaran) dengan

sales (penjual). Namun, sebenarnya pemasaran tidaklah sesempit yang

diidentikkan oleh banyak orang, karena pemasran berbeda dengan penjualan.

Pemasaran lebih merupakan “suatu seni menjual produk”, sehingga pemasaran

proses penjualan yang dimulai dari perancangan produk sampai dengan setelah

produk tersebut terjual. Berbeda dengan penjualan yang hanya berkutat pada

terjadinya transaksi penjualan barang atau jasa.

Dunia pemasaran seringkali diidentikkan dengan dunia yang penuh janji

manis namun belum tentu terbukti apakah produknya sesuai dengan apa yang

telah dijanjikan. Inilah yang harus dibuktikan dalam suatu manajemen pemasaran

Page 38: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

23

syariah baik pada penjualan produk atau jasa, bahwa pemasaran syariah bukanlah

dunia yang penuh dengan tipu menipu. Sebab pemasaran syariah merupakan

tingkatan yang paling tinggi dalam pemasaran, yaitu spiritual marketing, dimana

etika, nilai-nilai dan norma dijunjung tinggi hal-hal inilah yang seringkali

dilanggar oleh dalam pemasaran konvensional, sehingga menyebabkan konsumen

pada akhirnya banyak yang kecewa pada produk barang dan jasa yang telah dibeli

karena berbeda dengan apa yang telah dijanjikan oleh para pemasar.

Pemasaran berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses mengidentifikasi

dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi

pemasaran yang terpendek adalah “memenuhi kebutuhan secara

menguntungkan”.

Asosiasi pemasaran Amerika memberikan definisi formal9 yaitu “Pemasaran

adalah suatu fungso organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola

hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para

pemilik sahamya”.

Kotler memberikan definisi bahwa10

Manajemen pemasaran sebagai suatu

unit seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan

menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”.

9 Philip Kotler, Markering Management, h. 8.

10 Ibid., h. 8.

Page 39: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

24

Kotler dan AB Susanto (2000) memberikan definisi pemasaran adalah11

“Suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan

bertukar suatu yang bernilai satu sama lain”. Defnisi ini bernilai berdasarkan

pada konsep inti: kebutuhan, keinginan, dan permintaan produk; nilai, biaya, dan

kepuasan; pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar; pemasaran dan pemasar.

Sehingga secara umum pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses sosial

yang merancang dan menawarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan

dari pelanggan dalam rangka memberikan kepuasan optimal kepada pelanggan.

Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an. Sebagai ganti

filosofi “buat dan jual” yang berpusat pada produk, bergeser ke filosofi “pahami

dan tanggapi” yang berpusat pada konsumen. Filosofi “buat dan jual” bertitik

tolak bahwa konsumen akan membeli seluruh barang yang dibeli oleh perusahaan,

namun kelemahan dari filosofi ini adalah seringkali produk yang dibuat

perusahaan tidak terserap oleh pasar, karena produk yang dibuat tidak

berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini mengakibatkan

banyaknya produk perusahaan yang tidak laku di pasaran, meskipun betapa

canggih dan bagusnya produk tersebut karena tidak sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan masyarakat.

Sementara filosofi “pahami dan tanggapi” bertitik tolak bahwa pembuatan

suatu produk haruslah berdasarkan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan

11

Philip Kotler dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia (Jakarta: Salemba

Empat, 2000), h. 7.

Page 40: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

25

dari konsumen, sehingga produk yang dibuat benar-benar yang menjadi

kebutuhan konsumen. Riset pasar menjadi kunci utama dalam filosofi ini, agar

pembuatan produk benar-benar berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan

konsumen. Seorang pemasar mampu memahami pelanggan secara emosi,

sehingga kebutuhan dan keinginan konsumen dapat dipahami oleh pemasar dan

akhirnya mampu menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen.

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif

dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

2. Konsep Pemasaran Syariah

Pasar syariah sering dikatakan sebagai pasar yang bersifat emosional

sementara pasar konvensional adalah pasar yang rasional. Maksud dari

pernyataan tersebut adalah orang hanya tertarik untuk berbisnis pada pasar

syariah hanyalah karena alasan emosinal keagamaan semata dan bukan karena

ingin mendapatkan keuntungan finansial yang menurut sebagian pihak dikatakan

sebagai sesuatu yang bersifat rasional. Sebaliknya pada pasar konvensional, orang

ingin mendapatkan keuntungan finansial sebesar-besarnya tanpa terlalu peduli

apakah bisnis yang digelutinya mungkin menyimpang atau malah bertentangan

dengan ajaran Islam atau apakah cara yang dipergunakan dalam memperoleh

keuntungan tersebut menggunakan cara-cara yang kotor atau mungkin tidak.

Page 41: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

26

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa langkah selanjutnya adalah faktor

tokoh sesungguhnya bisa menjadi alat lontar awal bagi pertumbuhan BMT yang

sehat. Dengan ketokohan kiai, BMT mendapatkan modal awal yang kuat untuk

menggiring masyarakat kecil agar memfokuskan pengelolan keuangannya di

BMT. Mulai menyimpan uang, meminjam permodalan, sampai investasi.12

3. Nilai-nilai Pemasaran Syariah

Ada beberapa nilai dalam pemasaran syariah yang mengambil konsep dari

keteladanan Rasulullah SAW, yaitu sifat shiddiq, amanah, fathanah, tabliqh dan

istiqamah :

a. Shiddiq

Artinya memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan, serta

perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada satu ucapan pun yang saling

bertentangan dengan perbuatan. Allah SWT senantiasa memerintahkan kepada

setiap orang beriman untuk memiliki sifat shiddiq dan menciptakan lingkungan

yang shiddiq. Didalam Al-Qur’an disebut sebanyak 154 kali.

b. Fathanah

Berarti mengerti, memahami dan menghayati secara mendalam segala hal

yang terjadi dalam tugas dan kewajiban. Fathanah berkaitan dengan kecerdasan

rasio, rasa, maupun kecerdasan ilahiyah. Dengan demikian dibandingkan dengan

dengan good governance dengan konsep intelligensinya maka konsep ini

12

EH Ismail, “Pertumbuhan BMT di Jatim Kurang Gesit,” Republika, 18 November 2010, h.

15.

Page 42: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

27

sebetulnya hanya berhubungan dengan kecerdasan intellegensia semata. Padahal,

fathanah menekankan kecerdasan lain, seperti kecerdasan emosional dan spiritual.

Seorang pemasar di bank syariah harus paham tentang seluruh paham tentang

produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah termasuk kaidah fiqhinya secara

dasar. Sifat ini akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan untuk melakukan

berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Kreativitas dan inovatif hanya dimiliki

ketika seseorang melakukan up-grading keilmuan yang dimiliki baik melalui self

learning process maupun pendidikan formal serta pelatihan.

c. Amanah

Memikiki tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban.

Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan prima dan ihsan

(berupaya menghasilkan yang terbaik) dalam segala hal. Sifat amananah harus

dimiliki oleh setiap mukmin apalagi yang memiliki perkejaan terkait dengan

pelayanan kepada masyarakat. Seorang mukmin ketika mendapatkan amanah

akan berupaya melaksanakan dengan sebaik-baiknya. Sifat ini bisa diparalelkan

dengan konsep accountability dalam good governance. Namun, bila kita meneliti

secara jeli, maka accountability ini merujuk kepada hal yang hal formal

adminstratif.

d. Tabliqh

Artinya mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk

melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam setiap gerak aktivitas

ekonomi yang dilakukan sehari-hari. Tabliqh yang disampaikan dengan hikmah,

Page 43: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

28

sabar, argumentatif dan persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan

yang semakin solid dan kuat.

e. Istiqomah

Artinya konsisten. Hal ini memberikan makna seorang pemasar syariah dalam

praktik pemasarannya selalu istiqamah dalam penerapan aturan syariah. Seorang

pemasar syariah harus didapat dipegang janjinya, tidak diperkenankan seorang

pemasar syariah berubah-ubah dalam memberikan janji. Sebab dalam suatu

perusahaan syariah konsistensi dan seorang pemasarnya menjadi cermin dari

perusahaan tersebut secara keseluruhan.

Kelima nilai ini akan mampu melahirkan suatu turunan budaya kerja yang

berbeda pada institusi keuangan syariah.

4. Perbandingan Pemasaran Syariah dan Pemasaran Konvensional

Ada beberapa hal yang menjadi pembeda antara pemasaran syariah dan

pemasaran konvensional diantaranya sebagai berikut :

a. Konsep dan Filosofi

Perbedaan mendasar antara pemasaran syariah dan pemasar konvensional

adalah dari filosofi dasar yang melandasinya. Pemasaran konvensional merupakan

pemasaran yang bebas nilai dan tidak mendasarkan keTuhanan dalam setiap

aktivitas pemasarannya. Sehingga dalam pemasaran konvensional dapat seorang

pemasar memberikan janji-janji kosong hanya sebagai pemikat konsumen untuk

membeli produk. Pemasar hanya mementingkan pencapaian target penjualan yang

telah ditetapkan oleh perusahaan.

Page 44: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

29

Dalam pemasaran syariah, seorang pemasar harus merasakan bahwasanya dalam

setiap aktivitas pemasarannya ia selalu diawasi oleh Allah SWT, sehingga ia pun

akan sangat berhati-hati dalam memasarkan produk yang dijualnya. Seorang

pemasar syariah tidak akan memberikan janji kosong belaka yang bertujuan

hanya untuk mencari nasabah. Seorang pemasar syariah tidak akan mau

memberikan sesuatu yang menyesatkan bagi nasabahnya sebab ia selalu merasa

bahwa Allah SWT selalu mengawasinya dan akan meminta pertanggungjawaban

di hari kiamat.

b. Etika pemasar

Seorang pemasar syariah sangat memegang teguh etika dalam melakukan

pemasaran kepada calon konsumennya. Ia akan sangat menghindari memberi janji

bohong, ataupun terlalu melebih-lebihkan produk yang ditawarkan. Seorang

pemasar syariah atau secara jujur menceritakan kelebihan serta kekurangan

produk yang ditawarkannya. Hal ini merupakan praktik perniagaan oleh yang

telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, beliau dalam melakukan praktik

perniagaan selalu berkata jujur mengenai kualitas produk, harga dan apa saja yang

akan didapat oleh konsumen.

Apabila dibandingkan dengan pemasaran konvensional yang cenderung bebas

nilai sehingga seorang pemasar bebas menggunakan segala macam cara demi

untuk mendapatkan konsumen bahkan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan

oleh syariat. Dalam pemasaran konvensional, seorang pemasar dapat saja

melakukan kebohongan dengan terlalu melebih-lebihkan produk yang ditawarkan,

Page 45: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

30

hal ini dapat menimbulkan kekecewaan dari konsumen setelah ia

mengkonsumsinya karena kualitas produk yang jauh dari yang diharapkan.

c. Pendekatan terhadap konsumen

Konsumen dalam pemasaran syariah diletakkkan sebagai mitra sejajar,

dimana baik perusahaan sebagai penjual produk maupun konsumen sebagai

pembeli produk berada pada posisi yang sama. Perusahaan tidak menganggap

konsumen sebagai “sapi perah” untuk membeli produknya, namun perusahaan

akan menjadikan konsumen sebagai mitra dalam pengembangan perusahaan.

Suatu konsep pemasaran syariah dengan menjadikan konsumen sebagai mitra

maka ia tidak akan melakukan praktik-praktik yang dapat merugikan konsumen.

Seorang pemasar syariah akan selalu berupaya menciptakan nilai produk yang

positif bagi konsumennya termasuk dengan meminta umpan balik dari konsumen.

Nilai kekeluargaan sangat terasa pada pemasaran syariah karena konsep mitra

sejajar ini menyebabkan seorang pemasar syariah sudah menganggap konsumen

sebagai saudaranya sendiri yang akan dibantu dan tidak akan dirugikan.

d. Cara pandang terhadap pesaing

Dalam industri perbankan syariah tidak menganggap pesaing sebagai pihak

yang haus dikalahkan atau bahkan dimatikan. Konsep persaingan dalam

pemasaran syariah agar setiap perusahaan mampu memacu dirinya untuk menjadi

lebih baik tanpa harus menjatuhkan pesaingnya. Pesaing merupakan mitra kita

Page 46: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

31

dalam turut menyukseskan aplikasi ekonomi syariah di lapangan, dan bukan

sebagai lawan yang harus dimatikan.

Hal ini berbeda dengan konsep pada perusahaan konvensional yang menganggap

pesaing sebagai pihak lawan yang harus dikalahkan bahkan jika bisa dimatikan

agr eksistensi perusahaan dapat semakin maju. Konsep ini mengakibatkan setelah

pesaing dikalahkan, akhirnya daya inovasi perusahaan menurun karena tidak ada

motivasi dari pesaing.

e. Budaya Kerja dalam Lembaga Keuangan Syariah

Lembaga keuangan syariah harus mempunyai budaya kerja yang berbeda dari

lembaga keuangan konvensional, sehingga mampu menjadi suatu keunggulan

yang dapat sebagai nilai tambah di pandangan masyarakat. Budaya kerja yang

harus ditanamkan kepada setiap sumber daya insani yang bekerja di lembaga

keuangan syariah haruslah budaya kerja yang meneladani Rasulullah SAW, yaitu

sifat kejujuran (shiddiq), cerdas atau kompeten (fathanah), bertanggung jawab

(amanah), dan mampu menyebarluaskan (tabliqh).

5. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran yang dengannya

unit usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.13

Strategi pemasaran

juga merupakan mengenai bagaimana suatu merk atau lini produk dapat mencapai

13

Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997), edisi 2, jilid

1, h. 3

Page 47: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

32

tujuannya yaitu dapat memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan.

Selain itu pemasaran sendiri dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran,

menentukan posisi persaingan dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang

efektif untuk mencapai dan melayani klien yang dipilih.14

Adapun tujuan strategi pemasaran yaitu :15

a. Menetapkan arah kegiatan perusahaan

b. Memberikan informasi kepada manajemen puncak dan merumuskan tujuan

c. Sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang

berubah dimasa mendatang.

C. Perumusan Strategi Pemasaran

1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar secara keseluruhan suatu

produk atau jasa yang semula bersifat heterogen kedalam beberapa segmen

yang cenderung bersifat homogen dalam segala aspek atau proses

pengelompokan dari keseluruhan prilaku pasar yang beragam menjadi bagian-

bagian pasar yang berprilaku sama.16

Lebih singkatnya, segmentasi pasar

14

Philip Kotler dan Paul N. Bloom, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional,

(Jakarta: Intermedia, 1995), h. 27 15

Kotler dan Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1997), edisi 2, jilid

1, h. 3 16

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002). Edisi 1, h. 72

Page 48: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

33

proses mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam suatu pasar menjadi

sub-sub pasar (segmen-segmen) yang lebih homogen.17

Segmentasi pasar juga dapat diartikan bermacam-macam kategori atau

karakteristik pasar.18

Misalnya segmentasi daerah pasar, ukuran pasar,

kelompok, pendapatan, status sosial masyarakat dan sebagainya. Segmentasi

pasar merupakan langkah maju dalam berfikir pemasaran, artinya bahwa

pendapatan segmentasi pasar merupakan perbedaan yang khas antara

menajemen pemasaran yang profesional dengan kepandaian dagang gaya

lama. Pemasaran yang berlangsung tanpa segmentasi pasar dapat dipastikan

tidak akan bertahan lama.

Tujuan utama melakukan segmentasi pasar adalah berusaha untuk

melokalisasi pesaing pada segmentasi pasar yang lebih kecil.19

Lebih jelasnya,

berikut ini beberapa tujuan segmetasi pasar.20

a. Agar kegiatan pemasaran lebih terarah. Sehingga dapat menentukan

segmen mana yang harus diprioritaskan.

b. Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin

dengan tingkat efisiensi yang tinggi, dengan istilah lain yaitu the right

man on the right place.

c. Agar perusahaan lebih kompetitif.

17

E. Jerome MC Carthy, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1985), h. 192

18

Soekartawi, Manajemen Pemasaran Dalam Bisnis Modern, (Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 1993), cet. Ke-1, h. 47 19

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002). Edisi 1, h. 73 20

Ibid, h. 73

Page 49: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

34

Basu swastha DH menemukan beberapa alasan bagi perusahaan

mengadakan segmentasi pasar, yaitu.21

a. Pasar bersifat dinamis. Hal ini berarti bahwa pasar selalu terjadi perubahan

secara terus menerus tentang sikap, keadaan keluarga, jumlah pendapatan,

pola konsumsi, dan lain-lain.

b. Pasar untuk satu produk berusaha sesuai dengan siklus kehidupan produk

tersebut dari tahap penurunan keuntungan.

2. Penentuan Pasar Sasaran

Penentuan pasar sasaran yaitu suatu suatu proses untuk mengevaluasi

setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan

dimasuki.22

Dalam menentukan pasar sasaran, perusahaan dapat melakukan tiga strategi

sesuai dengan kebutuhan yang hendak dicapai. Tiga strategi tersebut yaitu

undifferentiated marketing, differentiated marketing, concentrate marketing.

a. Undifferentiated marketing, strategi ini dipakai oleh perusahaan dalam

mencoba mengembangkan produk tunggal yang dapat memenuhi

keinginan banyak orang.

b. Differentiated marketing, strategi ini digunakan oleh suatu perusahaan

dalam mencoba mengidentifikasi kelompok-kelompok pembeli tertentu

(segmen pasar) dengan membagi pasar kedalam berbagai kelompok sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan.

21

Basu swastha DH, Asas-Asas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1983), h. 66 22

Ibid, h. 72

Page 50: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

35

c. Concentrate marketing, strategi yang digunakan perusahaan dengan

hanya memusatkan usahanya pada satu atau beberapa kelompok pembeli

saja sehingga perusahaan dapat mengembangkan produk yang lebih ideal

bagi kelompok tersebut.23

3. Penentuan Posisi Pasar

Penentuan posisi pasar adalah bagaimana mengatur sebuah produk untuk

menempati tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan terhadap produk-produk

saingan didalam fikiran konsumen sasaran.24

Hal ini dilakukan agar produk

tersebut mendapatkan posisi menguntungkan sehingga memiliki kekhasan dan

keunggulan dibanding produk-produk saingan.

D. Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

1. Pengertian Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

Istilah “Baitul Maal Wattamwil” (BMT) berasal dari penggabungan 3 unsur

kata, yaitu “Bait” (rumah), “Maal” (harta), dan “Tamwil” (harta). Ditinjau dari

sudut gaya bahasa, istilah “Bait” tergolong kategori makna kononatif, dan makna

konotatif dari penggunaan istilah “Bait” adalah lembaga keuangan (semacam

perbankan). Sementara istilah “Maal dan Tamwil” sama-sama bermakna harta.

Perbedaan dari keduanya terletak pada sumber dan penggunaan harta yang

diperoleh. Jika harta diperoleh dari pengumpulan zakat, infaq, shadaqah, wakaf,

23

Basu swastha DH, Asas-Asas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1983), h. 51

24

Ibid, h. 69

Page 51: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

36

hibah dan hadiah, maka dikategorikan sebagai Baitul Maal. Oleh karenanya

penggunaan harta wajib bersifat nirlaba. Sebaliknya, jika pengumpulan harta

diperoleh melalui simpanan masyarakat, atau usaha-usaha lain bersifat bisnis,

maka dikategorikan sebagai Baitul Tamwil. Oleh karenanya penggunaan hartapun

bersifat untuk pembiayaan yang memungkinkan mendatangkan keuntungan.

Dengan demikian Baitul Maal Wattamwil kiranya dapat dimaknai sebagai

lembaga keuangan (semacam bank) yang bergerak pada sektor nirlaba sekaligus

sektor bisnis, dan dalam menjalankan segala sesuatunya berlandaskan pada

syariah.

Untuk memperkuat pandangan penulis tentang hakekat BMT, di bawah ini

penulis kutipkan pandangan-pandangan dari beberapa pakar. Menurut Abu A’la

al Maududi bahwa baitul maal adalah lembaga keuangan yang di bangun atas

landasan syariah, oleh sebab itu pengelolaannya harus dengan aturan syariah.25

Adapun yang dimaksud dengan baitul maal dalam istilah fiqh Islam adalah suatu

badan atau lembaga yang bertugas mengurusi kekayaan/keuangan negara

terutama berkenaan dengan soal pemasukan dan pengelolaan, maupun yang

berhubungan dengan masalah pengeluaran dan lain-lain.26

Definisi lain

menjelaskan bahwa baitul maal ialah merupakan lembaga keuangan yang

kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba (sosial).27

Sementara itu Irfan

M. Ra’ana, mendefinisikan BMT sebagai pusat pembendaharaan umat, dimana

25

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, 5 ed. (Jakarta: Iktikar Baru Van Hove,

1991), h. 186. 26

Ibid., 187. 27

Hertanto Widodo, Panduan Praktis Operasional BMT (Bandung: Mizan, 1999), h. 81.

Page 52: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

37

umat yang pendapatannya dikumpulkan dari berbagai sumber seperti: zakat,

jizyah, kharaj, beacukai dan yang lainnya, didalam pembendaharaan umat yang

kemudian digunakan untuk pembiayaan bagi yang membutuhkan.28

Ada juga

yang memaknai Baitul Maal wat Tamwil sebagai lembaga ekonomi kerakyatan

yang dapat dan mampu melayani nasabah usaha kecil-bawah berdasarkan sistem

bagi hasil dan jual beli dengan memanfaatkan janjian dalam lingkungannya

sendiri. 29

Atas landasan pengertian-pengertian BMT sebagaimana tersebut di

atas, kiranya BMT memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut:

a. Lembaga keuangan syariah (semacam bank) yang dalam operasionalnya

memliki dua tujuan, yaitu sektor nirlaba dan sektor bisnis.

b. Menggunakan manajemen Islami

c. Dalam pembiayaan yang sifatnya bisnis tidak ada riba, tetapi menggunakan

sistem yang lebih adil dan manusia, seperti sistem mudharabah (bagi hasil).

d. Dalam pembiayaan yang sifatnya sosial, diberlakukan pinjaman tanpa bunga,

misalnya sistem qardhul hasan.

2. Tujuan dan Fungsi

BMT merupakan usaha bisnis yang bersifat mandiri, ditumbuh kembangkan

dalam swadaya dan dikelola secara profesional, serta berorientasi untuk

kesejahteraan anggota dan masyarakat lingkungannya, BMT bertujuan:30

28

Irfan M. Ra’ana, Sistem Ekonomi Pemerintahan Umar Ibn Khatab, 2 ed. (Jakarta: Pustaka

Pridaus, 1992), h. 148. 29

Baihaqi Abd. Madjid Saifuddin A. Rasyid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem

Syariah, Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia (Jakarta: PINBUK, 2000), h. 182. 30

BMT sebagai Alternatif Model Lembaga Keuangan Mikro (LKM) (Jakarta: PINBUK, t.th),

h .9.

Page 53: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

38

a. Meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumya.

b. Mewujudkan gerakan pembebasan anggota dari belenggu rentenir, jerat

kemiskinan dan ekonomi ribawi.

c. Mewujudkan gerakan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan

ekonomi riil dan kelembagaannya menuju tatanan perekonomian yang

makmur dan maju.

d. Dan mewujudkan gerakan keadilan membangun struktur masyarakat madani

yang adi berkemakmuran, berkemajuan, serta berkeadilan berlandaskan

syariah dan ridho Allah SWT.

Dalam rangka pencapaian tujuannya, BMT berfungsi:31

a. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisir, mendorong dan

mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota, kelompok usaha

anggota muamalat daerah kerjanya.

b. Mempertinggi kualitas SDM anggota dan kelompok usaha anggota muamalat

menjadi lebih berprofesional dan Islami sehingga semakin utuh dan tangguh

menghadapi tantangan global.

c. Menggalang dan mengorganisir potensi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan anggota.

3. Badan Hukum BMT

BMT dapat didirikan dalam bentuk kelompok swadaya masyarakat (KSM)

atau koperasi.32

Sebelum menjalankan usahanya, KSM mesti mendapatkan

31

Ibid., 10

Page 54: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

39

sertifikat operasi dari PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil), sementara

PINBUK itu sendiri mesti mendapatkan pengakuan dari Bank Indonesia (BI)

sebagai Lembaga Pengembangan Swadaya Masyarakat (LPSM). Selain dengan

badan hukum KSM, BMT juga bisa didirikan dengan menggunakan badan hukum

koperasi, baik Koperasi Serba Usaha di perkotaan, Koperasi Unit Desa di

pedasaan, maupun koperasi podok pesantran (Kopontren) di lingkungan

pesantren.

Berkenaan dengan koperasi Unit Usaha Desa (KUD) dapat mendirikan

BMT telah diatur dalam petunjuk Menteri Koperasi dan PPK tanggal 20 Maret

1995 yang menetapkan bahwa bila disuatu wilayah dimana telah ada KUD dan

KUD tersebut telah berjalan baik dan organisasinya telah teratur dengan baik,

maka BMT bisa menjadi Unit Usaha Otonom (U2O) atau Tempat Pelayanan

Koperasi (TPK) dari KUD tersebut. Sedangkan bila KUD yang sedang berdiri itu

belum berjalan dengan baik, maka KUD yang bersangkutan dapat dioperasikan

sebagai BMT. Apakah di wilayah yang bersangkutan belum ada KUD, maka

didirikan KUD BMT.33

Di wilayah-wilayah bebasis pelayanan, masyarakat bisa mendirikan BMT

dengan menggunakan badan hukum BMT, keberadaan BMT di Kopontren, maka

civitas pesantren dapat mendirikan kopontren dan BMT secara bersama-sama.

Untuk itu, Panitia Penyiapan Pendirian BMT dapat bekerja sama dengan

32

Karnaen A, Perwataatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia (Depok: Usaha

Kami, 1996), h. 216. 33

A., Djazuli, dkk, Lembaga-lembaga Perekonomian Ummat (sebuah pengenalan) (Jakarta:

Raja Grafindo, 2002), h. 185.

Page 55: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

40

Puskopontren (Pusat Koperasi Pondok Pesantren), Kantor Departemen Agama

dan Kantor Departemen Koperasi dan PPK di Kabupaten setempat.

Penggunaan badan hukum KSM dan koperasi untuk BMT itu disebabkan

karena BMT tidak termasuk kepada lembaga keuangan formal yang dijelaskan

UU Nomor 7 Tahun 1992 dan UU Nomor 10 Tahun 1998 serta UU Nomor 21

Tahun 2008 tentang perbankan, yang dapat dioperasikan untuk menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat adalah Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat,

baik dioperasikan dengan cara konvensional maupun dengan prinsip bagi hasil.

Namun demikian, kalau BMT dengan badan hukum KSM atau koperasi itu telah

berkembang dan memenuhi syarat-syarat BPR, maka pihak manajemen dapat

mengusulkan diri kepada pemerintah agar BMT itu dijadikan sebagai BPRS

(Bank Perkreditan Rakyat Syariah) dengan badan hukum koperasi atau perseroan

terbatas.

D. Pembiayaan

1. Definisi Pembiayaan

Pembiayaan atau financing ialah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak

kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.

Page 56: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

41

2. Unsur-unsur Pembiayaan34

Pembiayaan pada dasarnya diberikan atas dasar kepercayaan. Dengan

demikian, pemberian pembiyaan adalah pemberian kepercayaan. Hal ini berarti

prestasi yang diberikan benar-benar harus diyakini dapat dikembalikan oleh

penerima pembiayaan sesuai dengan waktu syarat-syarat yang telah disepakati

bersama. Berdasarkan hal tersebut, maka unsur-unsur dalam pembiayaan adalah:

a. Adanya 2 pihak

yaitu pemberi pembiayaan (shahibul maal) dan penerima pembiyaan

(mudharib). Hubungan keduanya merupakan kerjasama yang saling

menguntungkan, yang diartikan pula sebagai kehidupan tolong-menolong.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al Maidah: 2 berikut:

O

34

Veithzal Rivai dan Andria Permata Veitzhal, Islamic Financial Management: Teori,

Konsep, dan Aplikasi (Panduan Praktis Untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi, dan

Mahasiswa) (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 4-5.

Page 57: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

42

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar

Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan

(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan

jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang

mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu Telah

menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali

kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu

dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-

menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada

Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

b. Adanya kepercayaan shahibul maal kepada mudharib yang didasarkan atas

prestasi dan potensi mudharib.

c. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak mudharib kepada pihak

shahibul maal untuk berjanji membayar. Perjanjian tersebut dapat berupa janji

lisan, tertulis (akad pembiyaan), atau berupa instrument (credit instrument).

Sebagaimana fiirman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah/2: 282 berikut:

Page 58: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

43

O

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara

tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan

hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan

janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya,

meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu

mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada

Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya.

jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau

dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan

dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki

(di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua

orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa

Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi

keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang

itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian

itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat

kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali

jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka

tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah

apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit

menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu

adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah

mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”

d. Adanya penyerahan barang jasa, atau dari shahibul maal kepada mudharib.

e. Adanya unsure waktu (time element). Unsur waktu merupakan unsure esensial

pembiayaan. Pembiayaan terjadi karena unsur waktu, baik dilihat dari sisi

shahibul maal maupun dari sisi mudharib.

Page 59: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

44

f. Adanya unsur risiko (degree of risk) di kedua belah pihak. Risiko di pihak

shahibul maal adalah risiko gagal bayar (risk of default), baik karena

kegagalan usaha (pinjaman produktif) maupun ketidaksediaan membayar.

Risiko di pihak mudharib adalah kecurangan dari pihak pemberi pembiayaan,

antara lain berupa shahibul maal yang bermaksud mencaplok perusahaan yang

diberi pembiayaan atau tanah yang dijaminkan.

3. Jenis-jenis Pembiayaan

Adapun secara garis besar pembiayaan dapat dibagi menjadi beberapa jenis,

yaitu:

a. Pembiayaan Konsumtif

Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk pembiayaan yang bersifat konsumtif,

seperti pembiayaan untuk pembelian rumah, kendaraan bermotor, pembiayaan

pendidikan dan apapun yang sifatnya konsumtif.

b. Pembiayaan Produktif

Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk pembiayaan sektor produktif, seperti

pembiayaan modal kerja, pembiayaan pembelian barang modal dan lainnya yang

mempunyai tujuan untuk pemberdayaan sektor riil.

4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Selanjutnya yaitu alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai elemen suatu

program yaitu perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan

positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses (marketing mix) diantaranya:

Page 60: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

45

a. Produk (Product)

Produk adalah merupakan keseluruhan konsep atau proses yang memberikan

sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk

adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli

benefit dan value dari produk tersebut yang disebut “the offer”. Terutama pada

produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari

penyedia jasa kepada konsumen.

b. Harga (Pricing)

Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam memberikan value

kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen

untuk membeli. Pricing juga berhubungan dengan pendapatan dan turut

mempengaruhi supply atau marketing channels. Akan tetapi, yang paling penting

adalah keputusan dalam pricing harus konsisten dengan strategi pemasaran secara

keseluruhan.

c. Distribusi (Place)

Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas

saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara

penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis.

d. Promosi (Promotion)

Marketer dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan

jasa mereka. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi, yaitu:

1) Identifikasi terlebih dahulu target audience-nya, hal ini berhubungan

dengan segmentasi pasar.

Page 61: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

46

2) Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan,

mempengaruhi, atau untuk mengingatkan.

3) Pengembangan pesan yang disampaikan, hal ini berhubungan dengan isi

pesan (what to say), struktur pesan (how to say it logically), gaya pesan

(creating a strong presence), sumber pesan (who should develop it).

4) Pemilihan bauran komunikasi, apakah itu personal communication.

5. Tujuan Pembiayaan

Pada dasarnya terdapat 2 fungsi yang saling berkaitan dari pembiayan,

yaitu:

a. Profitability

yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan berupa keuntungan

yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh dari hasil usaha yang dikelola

bersama nasabah. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan pembiayaan

kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan

pembiayaan yang telah diterimanya.

b. Safety

yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar

terjamin sehingga tujuan memperoleh keuntungan dapat benar-benar tercapai

tanpa hambatan yang berarti.

Page 62: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

47

6. Prinsip-prinsip Pembiayaan Syariah

Lembaga Kauangan Syariah menganut prinsip-prinsip sebagai berikut35

:

a. Prinsip Keadilan

Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan

pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama lembaga keuangan

dan Nasabah.

b. Prinsip Kemitraan

Lembaga keuangan syariah menempatkan nasabah penyimpan dana,

nasabah pengguna dana, maupun lembaga keuangan pada kedudukan yang

sama dan sederajat dengan mitra usaha. Hal ini tercermin dalam hak,

kewajiban, risiko dan keuntungan yang berimbang diantara nasabah

penyimpan dana, nasabah pengguna dana maupun bank. Dalam hal ini

lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediary institution lewat skim-skim

yang dimilikinya.

c. Prisnsip Keterbukaan

Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara

berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan

kualitas manajemen lembaga keuangan.

35

Prinsip-Prinsip Pembiayaan Syariah, artikel diakses pada tanggal 22 oktober 2010 dari

http://gogle.com./prinsip-prinsip pembiayaan syariah

Page 63: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

48

d. Universalitas

Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan

suku, agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam

sebagai rahmatan lil’alamiin.

E. Usaha Kecil dan Menengah

1. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

a. Usaha Kecil

Usaha kecil merupakan bagian integral dan usaha nasional yang mempuyai

kedudukan dan peranan yang strategis dalam mewujudkan pembangunan

nasional.

Mengacu Undang-undang nomor 9 tahun 1995, kriteria usaha kecil dilihat

dari segi keuangan dan modal yang dimilikinya adalah :

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta (tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha), dan.

2) Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1 miliar/tahun.

b. Usaha Menengah

INPRES NO. 10 tahun 1999 mendefinisikan usaha menengah adalah unit

kegiatan yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari 200 juta sampai

maksimal 10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha).36

36

Titik Sartika, Ekonomi Skala Kecil Menengah dan Koperasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia

2004), h. 27-28.

Page 64: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

49

Untuk kriteria usaha menengah:

1) Untuk sektor industri, memiliki total asset paling banyak Rp. 5 miliar, dan

2) Untuk sektor non-industri, memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

600 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, memiliki hasil

penjualan tahunan paling banyak Rp. 3 miliar.

Secara normatif, moral filosofis sistem ekonomi kerakyatan sebenarnya sudah

tercantum dalam UUD 45, khususnya pasal 33. yang jika disederhanakan

bermakna bahwa perekonomian bangsa disusun berdasarkan demokrasi ekonomi

dimana kemakmuran rakyat banyaklah yang lebih diutamakan dibandingkan

kemakmuran orang perorang. Bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung

didalamnya adalah pokok-pokok atau sumber-sumber kemakmuran rakyat, maka

hal tersebut berarti harus dikuasai dan diatur oleh negara sebesar-besarnya demi

kemakmuran rakyat.37

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) merupakan sektor penting dalam perkembangan struktur industri dan

pondasi ekonomi di Negara-negara sedang berkembang. Dalam konteks

Indonesia, pembangunan dan pengembangan usaha kecil mempunyai arti

strategis, yaitu untuk memperluas kesempatan kerja dan berusaha serta

meningkatkan derajat distribusi pendapatan.38

37

Thohir Luth, Bank Syariah dan Prospek Perkembangan di Indonesia di Indonesia,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005)h. 16. 38

Marzuki Usman, Kiat Pengusaha Kecil, (Jakarta: Jurnal Keuangan dan Moneter dan

Institusi Bankir Indonesia, 1998), h. 1.

Page 65: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

50

BAB III

GAMBARAN UMUM BMT MASJID AL AZHAR

A. Sejarah Berdiri

KS-BMT Masjid Al Azhar berdiri pada tanggal 26 Agustus 1995 M / 29

Rabiul Awal 1416 H yang diresmikan oleh Bpk. Aries Mufti, SE, SH (Direktur

Bank Muamalt Indonesia) dan Bapak Camat Pasar Minggu yang dalam hal ini

diwakili oleh Bpk. Drs. H. Moch. Syarief Hasan (Wk. Camat Pasar Minggu).

Adapun pendiri dan penggagas berdirinya KS-BMT Masjid Al Azhar adalah

dari pengurus dan pembina Masjid Al Azhar Pasar Minggu yaitu Bp. H. Moh. Ali

Moe’is, Bp. DR. KH. Mas’ud Saiful Alam dan Bp. Arifin yang disupervisi oleh

praktisi BMI yaitu Bp. H. Aries Muftie, SE. SH dan Bp. Wiroso serta mendapat

dukungan dari seluruh jama’ah pengajian Majelis Ta’lim Al Azhar Pasar Minggu.

Pada awal operasinya (September 1995) KS-BMT Masjid Al Azhar hanya

memiliki Asset sebesar Rp. 34.284.950,- dengan modal dasar pendirian sebesar

Rp. 19.965.000,- yang merupakan setoran modal awal dari dari pemegang saham

perdana, yaitu :

1. Bp. H. Moh. Ali Moe’is Rp. 12.965.000,-

2. Bp. Arifin QQ-Kas Masjid Al Azhar Rp. 3.500.000,-

3. Bp. A. Aziz Lutfi Rp. 3.500.000,-

Pada saat itu KS-BMT Masjid Al Azhar sebelum memiliki Badan Hukum

yang resmi, hanya berbentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dibawah

Page 66: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

51

binaan PINBUK yaitu sebuah LPSM yang dibentuk oleh BMI, MUI dan ICMI

yang mana lembaga ini ditunjuk untuk membina dan megawasi BMT-BMT di

Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil kerjasama antara Bank Indonesia (BI) dengan

PINBUK yang tertuang dalam MOU No. 003/MOU/PHBK-PINBUK/VIII/95

tertanggal 27 September 1995 dan didukung dalam Program Gerakan BMT

Nasional yang direncanakan oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu

(Bapak Soeharto) tanggal 7 Desember 1995.

Dengan demikian KS-BMT Masjid Al Azhar beroperasi atas dasar izin

operasi yang diberikan oleh lembaga tersebut diatas pada awal tahun 1996,

dengan sertifikat operasi No. 0903004/PINBUK/IV/96 yang diperpanjang setiap 6

(enam) bulan sekali.

Dan pada miladnya yang ke-4 tepatnya bulan September 1999 Manajemen

KS-BMT Masjid Al Azhar merubah status badan hukum KS-BMT Masjid Al

Azhar, dari bentuk KSM-PHBK menjadi ber-Badan Hukum Koperasi Syariah

dengan Nomor : 357/BH/KDK.9.4/IX/1999, dengan sedikit perubahan nama yang

terdaftar dalam Lembaran Negara Republik Indonesia melalui Depkop dan PKM

menjadi “ BMT MASJID AL AZHAR “. Hal tersebut sudah mendapat

persetujuan dari Musyawarah Anggota Tahunan (Pemegang Saham) KS-BMT

Masjid Al Azhar pada tanggal 18 Juli 1999 yang tertuang dalam Notulen Rapat

Nomor : 03/NR-RTAT/VII/99 tertanggal 20 Juli 1999.

Page 67: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

52

B. Visi dan Misi

Visi :

Menjadi BMT yang Profesional, Modern, Terdepan dan Terpercaya.

Misi :

1. Membangun dan memberdayakan ekonomi umat.

2. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat.

3. Menumbuh kembangkan prinsip ekonomi syariah.

4. Profesionalisme dalam melayani dan berorientasi pada ekonomi mikro.

5. Mencari keridho’an Allah SWT.

Page 68: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

53

C. Sruktur Organisasi

Page 69: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

54

D. Produk-Produk yang Dikeluarkan

BMT adalah suatu lembaga yang dimana kegiatan usahanya adalah

menyimpan atau menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali

kepada masyarakat. Oleh karena itu BMT Masjid Al-Azhar Jakarta dalam

menghimpun dana dari masyarakat maupun dari pihak lain dalam bentuk

simpanan yang melalui produk-produk penghimpunan dananya seperti:

1. Simpanan AMANAH

Adalah simpanan yang dikelola dengan penuh amanah dan bagi hasil yang

penuh berkah lagi menguntungkan. Simpanan ini dapat diambil setiap saat dengan

setoran awal menimal Rp. 10.000,-.

2. Simpanan PENDIDIKAN

Adalah simpanan yang diperuntukkan untuk perencanaan pendidikan bagi

buah hati tersayang dimana penarikannya hanya dapat dilakukan pada tiap tahun

ajaran baru. Membiasakan anak-anak anda untuk belajar hidup hemat dan

merancang masa depannya yang lebih cerah dengan cara gemar menabung.

3. Simpanan HARI RAYA

Adalah produk simpanan yang dipersiapkan untuk keperluan menyambut

dua hari raya baik Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Idul Adha, agar meraih

kekhusyuan dalam menjalankan ibadah.

4. Simpanan WALIMAH

Adalah produk ini dikhususkan bagi pemuda, pemudi dan atau para orang

tua untuk mempersiapkan kebutuhan dana pernikahan bagi putra-putrinya kelak.

5. Simpanan HAJI & UMROH

Page 70: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

55

Adalah simpanan yang terencana dengan matang sebagai usaha bagi

hamba-Nya yang taat untuk dapat beribadah ke Baitullah, dengan setoran awal

sebesar Rp. 500.000,-.

6. Simpanan Berjangka MUDHARABAH

Adalah simpanan investasi syariah dengan jangka waktu 1, 3, 6, dan 12

bulan dimana nisbah bagi hasil yang ditawarkan sangat menguntungkan. Setoran

awal minimal Rp. 500.000,-.

BMT Masjid Al-Azhar Jakarta selain menghimpun dana dari masyarakat, juga

menyalurkan dana melalui produk-produk pembiayaan seperti:1

1. Al-Murabahah (pembiayaan dengan sistem jual beli)

Dalam skim ini, BMT berperan sebagai penjual barang, sementara calon

nasabah sebagai pembeli. Karena jual beli tidak dilakukan secara tunai (lunas)

pada saat transaksi, maka besarnya margin keuntungan BMT disesuaikan dengan

jangka waktu pembayaran (secara angsuran) sampai lunas, dan sesuai dengan

kesepakatan antara calon nasabah dengan BMT. Tingkat margin murabahah tidak

berubah sepanjang jangka waktu, walaupun suku bunga berubah.

2. Al-Mudharabah (kerjasama usaha/modal dimana 100% modalnya dari BMT

Masjid Al-Azhar)

Dalam skripsi ini, BMT menyalurkan seluruh (100%) dana sebagai modal

untuk membiayai suatu usaha atau proyek. Sedangkan share atau kontribusi

nasabah berupa keahlian, skill, keterampilan, dan manajemen. Keuntungan dari

usaha/proyek dibagi berdasarkan nisbah yang telah disepakati pada awal akad

1 Brosur BMT Masjid Al-Azhar Jakarta

Page 71: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

56

BMT akan menerima bagi-hasil dari nasabah pada setiap periode yang telah

disepakati. Sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama bukan

akibat kelalaian si pengelola. Tetapi seandainya kerugian diakibatkan karena

kecurangan atau kelalaian pengelola, maka si pengelola bertanggung jawab atas

kerugian.

3. Al-Musyarokah (kerjasama modal kerja)

Yaitu akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha

tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan

ketentuan bahwa keuntungan dan resiko ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan.

4. Al-Ijarah / Ijarah Multi Jasa (sewa)

Adalah akad pemindahan hak penggunaan/pemanfaatan atas barang atau

jasa melalui pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan

(ownership / milkiah) atas barang itu sendiri.

5. Al-Qordhul Hasan (pembiayaan kebajikan)

Pembiayaan ini sering disebut dengan istilah pembiayaan kebajikan,

istilah ini muncul dikarena dana yang digunakan untuk jenis pembiayaan ini

bukan berasal dari dana produktif, melainkan diambil dari dana Zakat, Infaq

dan Shadaqah (ZIS). Alokasi pembiayaan ini adalah untuk keperluan sosial

baik secara individu maupun kelompok. Dalam pembiayaan ini adalah dalam

rangka mewujudkan tanggung jawab sosial. Dari pembiayaan ini BMT tidak

mengenakan tambahan keuntungan sama sekali, kalaupun pihak nasabah akan

Page 72: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

57

menambahkan dari perputaran usahanya, maka dana tersebut hanya akan

menambahkan jumlah dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS).

Page 73: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

58

BAB IV

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BMT MASJID AL AZHAR

TERHADAP PEMBIAYAAN UKM JAKARTA SELATAN

A. Penyaluran Pembiayaan UKM Jakarta Selatan

1. Aplikasi Strategi Pemasaran Yang Dilakukan oleh BMT Masjid Al-Azhar

BMT merupakan suatu lembaga keuangan syariah yang berada di wilayah

Jakarta Selatan yang pembangunannya bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat.1

Oleh karena itu didalam menyusun rencana pemasaran produk pembiayaan

UKM Jakarta Selatan, BMT Masjid Al Azhar Jakarta menempatkan pengenanalan

produk terhadap calon nasabah pada urutan pertama guna memberikan pelayanan

yang sebaik-baiknya kepada nasabah tersebut. Hai ini dilakukan untuk

menentukan terlebih dahulu segmen pasar yang akan dituju. Setelah menentukan

segmen pasar yang dituju, maka tahap selanjutnya BMT Masjid Al Azhar Jakarta

tersebut memilih pasar sasaran yang ingin dipenuhi kebutuhannya. Pemilihan

pasar sasaran produk LKM BMT Masjid Al Azhar Jakarta adalah kepada nasabah

potensial, diantaranya adalah nasabah yang memerlukan modal untuk kebutuhan

UKM, perdagangan, dan sebagainya.

Selanjutnya yang dimaksud dengan UKM yakni suatu usaha yang di bangun

atas dasar sendiri, baik itu dari sisi modal ataupun manajemennya. Maka UKM di

1 Wawancara pibadi dengan Bapak Syamsul, Manager BMT Masjid Al Azhar, Jakarta,

tanggal 23 Desember 2010.

Page 74: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

59

sini yang dimaksud oleh BMT Masjid Al Azhar yakni UKM yang dalam

melakukan usahanya dari penjualan omset barang di bawah Rp. 50 juta. Maka

BMT Masjid Al Azhar Jakarta dapat memberikan pembiayaan tersebut kepada

para UKM/debitur. Pembiayaan yang diberikan kepada UKM maksimal

berjumlah Rp. 30 juta.

Ada beberapa strategi yang dilakukan oleh BMT Masjid Al Azhar Jakarta

diantaranya strategi pemasaran UKM yang dilandasi sikap proaktif BMT kepada

para wirausahawan yang juga adalah anggota/debitur. Pelaksanaannya murni oleh

BMT Masjid Al Azhar sendiri. Konsekuensinya, BMT Masjid Al Azhar harus

mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang memenuhi kapasitas sebagai

pemberdayaan UKM sekaligus mampu membangun moral pada usaha yang

dibinanya. Selanjutnya pada strategi pemasaran tersebut yaitu terbagi diantaranya,

yaitu :

Tabel 4.1

No. EKSTERNAL INTERNAL

1. Sponsorship

Dari mulut kemulut (dari BMT

kepada debitur dan dari selanjutnya

debitur kepada masyarakat)

2. Adanya tim khusus pemasaran Karyawan yang terdiri dari beberapa

ustadz-ustadz yang bersosialisasi di

pengajian-pengajian.

Page 75: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

60

3. Berpartner kepada kantin sekolah-

sekolah

Dalam menjalankan strategi pemasaran pembiayaan UKM, BMT Masjid Al

Azhar Jakarta terlah mengaplikasikan bauran pemasaran dalam strategi

pemasaran pembiayaan UKM, diantaranya yaitu :

a. Strategi Produk

Strategi produk pembiayaan UKM yang dilakukan oleh BMT Masjid Al

Azhar Jakarta adalah dengan cara sebagai berikut :

1) Al-Murabahah

BMT Masjid Al Azhar Jakarta mempunyai beberapa produk

pembiayaan UKM, yaitu produk pembiayaan murabahah (jual beli).

Dimana BMT Masjid Al Azhar Jakarta bertindak sebagai penjual,

sementara nasabah (UKM) sebagai pembeli. Barang/jasa yang diperjual

belikan dalam produk pembiayaan murabahah di BMT Masjid Al Azhar

Jakarta adalah seperti kendaraan bermotor. Harga jual kendaraan bermotor

kepada nasabah (UKM) adalah harga beli BMT Masjid Al Azhar Jakarta

dari pemasok ditambah keuntungan (margin).

2) Al-Ijarah

Adalah akad pemindahan hak penggunaan / pemanfaatan atas barang

atau jasa melalui pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan (ownership /milkiyah) atas barang itu sendiri.

Page 76: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

61

3) Al-Qordhul Hasan

Pembiayaan ini sering disebut dengan istilah pembiayaan kebajikan,

istilah ini muncul dikarena dana yang digunakan untuk jenis pembiayaan

ini bukan berasal dari dana produktif, melainkan diambil dari dana Zakat,

Infaq dan Shadaqah (ZIS). Alokasi pembiayaan ini adalah untuk keperluan

sosial baik secara individu maupun kelompok. Dalam pembiayaan ini

adalah dalam rangka mewujudkan tanggung jawab sosial. Dari

pembiayaan ini BMT tidak mengenakan tambahan keuntungan sama

sekali, kalaupun pihak nasabah akan menambahkan dari perputaran

usahanya, maka dana tersebut hanya akan menambahkan jumlah dana

zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS).

4) Al-Mudharabah

Adalah BMT menyalurkan seluruh (100%) dana sebagai modal untuk

membiayai suatu usaha atau proyek. Sedangkan share atau kontribusi

nasabah berupa keahlian, skill, keterampilan, dan manajemen. Keuntungan

dari usaha/proyek dibagi berdasarkan nisbah yang telah disepakati pada

awal akad BMT akan menerima bagi-hasil dari nasabah pada setiap

periode yang telah disepakati. Sedangkan apabila rugi ditanggung oleh

pemilik modal selama bukan akibat kelalaian si pengelola. Tetapi

seandainya kerugian diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian

pengelola, maka si pengelola bertanggung jawab atas kerugian.

Page 77: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

62

5) Al-Musyarakah

Yaitu akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha

tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana

dengan ketentuan bahwa keuntungan dan resiko ditanggung bersama

sesuai dengan kesepakatan.

b. Strategi Harga

Strategi harga pemasaran produk pembiayaan UKM yang dilakukan oleh

BMT Masjid Al Azhar Jakarta menurut Bapak Samsul selaku manager

pemasaran BMT Masjid Al Azhar Jakarta adalah dengan cara seperti

perhitungan produk pembiayaan murabahah, dimana BMT Masjid Al Azhar

Jakarta dan nasabah (UKM) harus menyepakati harga jual dan jangka waktu

pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah

disepakati tidak dapat dirubah selama berlakunya akad. Dalam hal ini barang

diserahkan segera setelah akad, dan pembayaran produk pembiayaan

murabahah yang selalu dilakukan oleh BMT Masjid Al Azhar Jakarta dengan

cara pembayaran langsung yakni harian/mingguan ataupun bulanan.

c. Strategi Distribusi

Strategi disribusi yang dilakukan oleh BMT Masjid Al Azhar Jakarta

adalah dengan semaksimal mungkin memberikan kemudahan kepada nasabah

debitur (UKM) dalam segala proses transaksi. Beberapa kemudahan tersebut

adalah :

1) Proses pengajuan pembiayaan yang mudah, dikarenakan nasabah

merupakan warga Jagakarsa pasar minggu dan sekitarnya, dimana BMT

Page 78: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

63

Masjid Al Azhar Jakarta berada dan warga yang mendirikan BMT Masjid

Al Azhar Jakarta sehingga masih terikat ikatan saling mempercayai satu

sama lain karena hal ini masyarakat dengan mudah mendapatkan

pengajuan pembiayaan tanpa proses yang rumit.

2) Pengajuan pembiayaan maksimal Rp. 30 juta.

3) Fleksibel dalam bukti pengembalian bukti/struk pembelian nasabah

debitur (UKM) dari agen/grosir. Memang nasabah seharusnya

memberikan bukti/struk pembelian dari agen/grosir kepada BMT Masjid

Al Azhar Jakarta. Apabila nasabah dalam menjalankan usahanya tanpa

disertai dengan bukti pembelian/struk, maka pihak BMT Masjid Al Azhar

Jakarta memberikan sepenuhnya kepercayaan kepada nasabah debitur

(UKM).

d. Srategi Promosi

Strategi yang diterapkan oleh BMT Masjid Al Azhar Jakarta ialah dalam

proses pensosialisasian dilakukan pada saat pengajian masyarakat yang

dilaksanakan di daerah Jagakarsa dan sekitarnya. Pada saat itu

pensosialisasian tentang berdirinya BMT Masjid Al Azhar Jakarta dilakukan,

dengan demikian masyarakat dapat memahami tujuan berdirinya BMT Masjid

Al Azhar Jakarta dan manfaat dari produk-produk pembiayaan UKM yang

terdapat di BMT Masjid Al Azhar Jakarta.

Proses yang dilakukan oleh BMT Masjid Al Azhar Jakarta belum sampai pada

metode periklanan, seperti pada televisi, radio, majalah, dan lain-lain. BMT

Page 79: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

64

Masjid Al Azhar Jakarta baru hanya pembuatan kalender, brosur dan

pensosialisasian informasi melalui website. Maka dengan hal inilah promosi

dengan cara periklanan belum dapat dilakukan oleh BMT Masjid Al Azhar

Jakarta secara menyeluruh. Promosi yang dilakukan oleh BMT Masjid Al Azhar

Jakarta. Promosi yang dilakukan ialah dengan proses dari mulut ke mulut dengan

memaksimalkan hal-hal positif yang terdapat pada produk-produk BMT Masjid

Al Azhar Jakarta. Nasabah yang telah merasakan manfaat dari produk-produk

yang terdapat pada BMT Masjid Al Azhar Jakarta memberitahu masyarakat yang

belum merasakan manfaat dari produk-produk yang terdapat pada BMT Masjid

Al Azhar Jakarta, sehingga lambat laun masyarakat yang belum merasakan

manfaat dari produk-produk yang terdapat pada BMT Masjid Al Azhar Jakarta

berminat untuk memanfaatkan produk-produk yang terdapat pada BMT Masjid

Al Azhar Jakarta.

Promosi yang dilakukan oleh BMT Masjid Al Azhar Jakarta ialah dengan

penjualan pribadi (personal selling). Promosi ini dilakukan oleh pengelola BMT

Masjid Al Azhar Jakarta dengan cara menawarkan produk-produk yang terdapat

pada BMT Masjid Al Azhar Jakarta dengan menjelaskan manfaaat dan

keuntungan yang akan diperoleh masyarakat apabila memanfaatkan produk-

produk yang terdapat pada BMT Masjid Al Azhar Jakarta.

Strategi pemasaran pembiayaan UKM yang dilakukan oleh BMT Masjid Al

Azhar Jakarta juga seperti sponsorship keagamaan, berpartner dengan sekolah-

sekolah yakni kantin jajanan. Kemudian BMT Masjid Al Azhar Jakarta dalam

memasarkan produk-produknya juga melalui bantuan-bantuan yang sifatnya

Page 80: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

65

sosial. Selain itu pemasaran pembiayaan UKM yang Islami dan juga bauran

pemasaran pembiayaan UKM, ternyata dapat menarik minat nasabah ini

dibuktikan dengan perkembangan dan pertumbuhan jumlah pembiayaan UKM

yang diajukan oleh nasabah (UKM) terhadap produk-produk BMT Masjid Al

Azhar Jakarta.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemasaran Terhadap Pembiayaan

UKM Jakarta Selatan di BMT Masjid Al Azhar Jakarta

Dalam memasarkan produknya dari segi pembiayaan UKM, BMT Masjid Al

Azhar Jakarta memiliki beberapa actor, seperti actor pendukung dan juga

actor penghalang yang berperan penting untuk membantu para UKM/debitur

dalam mengembangkan usahanya, diantaranya sebagai berikut :

a. Faktor Pendukung :

Lokasi yang sangat strategis, yaitu sentralisasi roda perekonomian yang

berdekatan dengan para UKM di Jakarta Selatan dan juga dekat sekali dengan

pasar-pasar tradisional. Berikut di bawah ini adalah nama, lokasi dan usaha yang

digeluti para UKM Jakarta Selatan :

Page 81: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

66

Tabel 4.2

NO. NAMA ALAMAT USAHA

1.

2.

3.

4.

5.

Nunung Sumiati

Rojali

Kuraisin

Samsuir

Puji Kuat

Jl. Masjid Al-Makmur Rt 17/07

No. 6 Pejaten

Jl. Jati Padang Rt 05/08 Pasar

Minggu

Jl. Lebak Rt 07/08 Pejaten Timur

Gg. H. Zakaria Rt 02/03 Lenteng

Agung

Tanah Kusir V Rt 012/11

Kebayoran Lama

Warung Sembako

Warteg

Warung Nasi

Catering

Dagang

(Pecel Ayam)

Berdasarkan tabel di atas bahwa dari beberapa lokasi, ternyata para pengusaha

UKM Jakarta Selatan lebih banyak berasal dari pejaten pasar minggu dibanding

dengan para UKM lainnya. Hal ini dapat saja didukung dengan keberadaan UKM

Jakarta Selatan yang dekat sekali untuk mengakses ke BMT Masjid Al-Azhar

yang keberadaan lokasinya di pasar minggu Jakarta Selatan.

b. Faktor Penghalang :

UKM yang debiturnya berasal dari luar Jakarta, yang sekiranya agak sulit

sekali dalam kelengkapan administratif, misalnya pada kepemilikan KTP. Kalau

dari UKM/debitur yang berasal dari luar daerah ditakutkan karena para

UKM/debitur tersebut melakukan usahanya tersebut dapat berpindah-pindah dari

Page 82: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

67

daerah yang satu ke daerah yang lainnya. Sehingga berimplikasi pada sulitnya

pendataan oleh BMT Masjid Al Azhar Jakarta.

Berikut adalah tabel kolektibilitas pembiayaan UKM :

Tabel 4.3

NO.

TINGKAT

KOLEKTIBILITAS

JUMLAH

DEBITUR

TINGKAT

PERTUMBUHAN

2009 2008

A.

B.

C.

D.

LANCAR

KURANG LANCAR

DIRAGUKAN

MACET

1069

190

110

25

498

28

69

23

29,3 %

471,4 %

59,4 %

8,6 %

Rata-rata :

349

155

142,2 %

*) Data s/d 31 Desember 2009

Keterangan

A. LANCAR : Angsuran berjalan sesuai dengan Akad Pembiayaan

dan atau terdapat tunggakan dengan akumulasi maksimal 3 bulan.

B. KURANG LANCAR : Angsuran berjalan cukup lancar dan terakumulasi

tunggakan maksimal 6 bulan.

Page 83: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

68

C. DIRAGUKAN : Angsuran berjalan kurang lancar dan terakumulasi

tunggakan maksimal 27 bulan.

D. MACET : Angsuran berjalan tidak lancar dan terakumulasi

tunggakan lebih dari 27 bulan.

Dari tabel diatas bahwa dapat dijelaskan bahwa :

A) Pada kategori lancar, dengan jumlah debitur pada tahun 2008 berjumlah 498

orang mengalami kenaikan ditahun 2009 dengan jumlah 1069 orang atau

meningkat 29,3 %.

B) Kategori kurang lancar, dengan jumlah debitur pada tahun 2008 berjumlah 28

orang mengalami kenaikan ditahun 2009 dengan jumlah 190 orang atau

meningkat 471,4 %.

C) Kategori diragukan, dengan jumlah debitur pada tahun 2008 berjumlah 69

orang mengalami kenaikan ditahun 2009 dengan jumlah 110 orang atau

meningkat 59,4 %.

D) Kategori macet, dengan jumlah debitur pada tahun 2008 berjumlah 23 orang

mengalami kenaikan ditahun 2009 dengan jumlah 25 orang atau meningkat

8,6 %.

Dari penjelasan diatas dan disertai penjabarannya ternyata BMT Masjid Al

Azhar dalam memberikan pembiayaan kepada para UKM berdasarkan seluruh

kategorinya ternyata mengalami penurunan yang kurang sehat . Misalnya pada

rata-rata kolektibilitas pembiayaan UKM tahun 2008-2009 rata-rata berjumlah

142,2 %. Hal ini menunjukkan karena adanya Rasio Kolektibilitas Pembiayaan

Page 84: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

69

dari tahun sebelumnya (tahun 2008) yaitu untuk BDR nya 20,4 % dan NPF nya

27,2 %. Jika dibandingkan dengan tahun 2009 dengan Rasio BDR nya 21,9 % dan

NPF nya 30,6 % (kurang sehat).

3. Prosedur Pengajuan Pembiayaan UKM Di BMT Masjid Al Azhar Jakarta

Gambar 4.4

Gambar di atas menjelaskan bahwa berawal dari mendaftarkan diri sebagai

anggota BMT Masjid Al Azhar Jakarta, kemudian anggota/calon debitur

diharuskan untuk mengisi formulir permohonan pembiayaan dan disertai dengan

syarat-syarat yang ditentukan oleh BMT Masjid Al Azhar Jakarta yang harus

dipenuhinya. Setelah itu, maka langkah selanjutnya adalah pihak BMT Masjid Al

Azhar Jakarta datang kelokasi /survei ke tempat usaha anggota/calon debitur

untuk melihat jenis-jenis usaha yang digelutinya. Dengan demikian dari laporan

yang diterima oleh pihak BMT yang mensurvei ke lokasi maka berkas tersebut

diserahkan kepada komite untuk dilakukan pengecekan, apakah berkas dan

syarat-syarat anggota/calon debitur tersebut sudah memenuhi kriteria yang

diinginkan ataukah tidak. Jika komite menyetujuinya maka langkah berikutnya

adalah melakukan akad sesuai kesepakatan yang dinginkan, dan apabila tidak

disetujui oleh komite maka pengajuan permohonan tersebut dapat dikategorikan

Anggota Mengisi

Formulir

Survei

Lokasi Komite Akad

Page 85: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

70

seperti harus memenuhi kelengkapan persyaratan ataupun permohonan

pembiayaan tersebut ditolak.

Selanjutnya yaitu persyaratan yang diterapkan di BMT Masjid Al-Azhar

Jakarta dalam memberikan pembiayaan kepada para UKM Jakarta Selatan,

diantaranya sebagai berikut:2

1. Menyerahkan foto copy KTP/SIM, KK, surat nikah, surat domisili, PBB,

rekening listrik/telepon dan identitas lain.

2. Mengisi formulir permohonan pembiayaan.

3. Menyerahkan jaminan berupa BPKB motor/mobil, surat tanah, surat kios, dll.

4. Peluang dan Tantangan Pembiayaan Terhadap Pemberdayaan UKM

Jakarta Selatan

Dalam memasarkan produknya dari segi pembiayaan untuk memberdayakan

para UKM, BMT Masjid Al-Azhar memiliki peluang dan juga tantangan dalam

mengembangkan usaha UKM, diantaranya adalah :

a. Peluang

Peluang pembiayaan UKM yang dilakukan oleh BMT Masjid Al-Azhar

Jakarta adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya nasabah dari tahun ke tahun yang berdasarkan pada tabel

perkembangan nasabah.

2 Brosur BMT Masjid Al-Azhar Jakarta.

Page 86: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

71

2) Dalam pemberian keuntungan kepada nasabah tidak menggunakan bunga,

melainkan dengan prinsip bagi hasil.

3) Di negara Indonesia penduduknya mayoritas muslim, maka dengan hal

inilah BMT Masjid Al-Azhar pun nasabahnya adalah kebanyakan muslim.

4) Para UKM Jakarta Selatan lebih menyukai pembayaran dengan cicilan

dibandingkan pembayaran tunai, karena para UKM dapat mengalihkan

uangnya ke yang lain.

b. Tantangan

Selain peluang diatas BMT Masjid Al-Azhar memiliki tantangan dalam

memberikan pembiayaannya kepada para UKM, diantaranya sebagai berikut :

1) Dalam mengembangkan perekonomian dengan berbasis syariah, maka

dikalangan masyarakat masih terdapat pemikiran bahwa lembaga ini

hanyalah identik dengan yang bernuansa keagamaan semata seperti

penerimaan dan penyaulran ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah).

2) Kejujuran para nasabah UKM dalam memberikan suatu data keuangan

atau keuntungan setiap bulan dalam menentukan bagi hasil seringkali

nasabah memberikan informasi yang kurang mendukung, seperti

mengatakan bahwa laporan keuntungannya kecil padahal yang

sesungguhnya keuntungan yang diterima para UKM adalah besar.

3) Berkompetisi dengan para kompetitif seperti rentenir, dalam hal ini para

UKM lebih senang meminjam pembiayaan kepada rentenir dengan mudah

dan cepat, walaupun UKM dibebankan bunga sampai dengan 20%.

Page 87: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

72

B. Pemanfaatan Pembiayaan UKM Jakarta Selatan

1. BMT Masjid Al Azhar Jakarta

Untuk memaksimalkan keinginan yang sesuai dengan kebijakan yang telah

ditetapkan, ternyata terdapat beberapa manfaat yang diperoleh oleh BMT,

diantanya :

a. Profitabilitas

b. Penyampaian visi dan misi

c. Kedekatan emosinal kepada UKM/debitur

2. UKM Jakarta Selatan yang Diberikan Pinjaman Pembiayaan oleh BMT

Masjid Al Azhar Jakarta

Tidak hanya pada BMT Masjid Al Azhar saja yang memperoleh banyak

manfaat, maka para UKM/debitur pun yang mengajukan pembiayaan kepada

BMT Masjid Al Azhar Jakarta mendapatkan banyak manfaat khusus, diantaranya

sebagai berikut :3

a. Mendapatkan kemudahan dalam mengajukan pembiayaan, seperti jumlah

peminjaman akan dikenakan 2-3% yang harus dibayarkan dari jumlah plafon

yang diterima oleh UKM/debitur kepada BMT Masjid Al Azhar Jakarta. Bila

dibandingkan dengan meminjam kerentenir yaitu kira-kira akan dikenakan

sampai 20% dari jumlah plafon yang diterima oleh debitur.

b. Bertambahnya pengetahuan tentang pemahaman ekonomi Islam

3 Wawancara pribadi dengan Bapak Syamsul, Manager BMT Masjid Al Azhar, Jakarta

tanggal 23 Desember 2010.

Page 88: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

73

C. Perkembangan Pembiayaan UKM Jakarta Selatan Pada BMT Al Azhar

Jakarta

Strategi pemasaran pembiayaan UKM yang dilakukan oleh BMT Masjid Al

Azhar menerapkan prinsip-prinsip pemasaran pembiayaan UKM yang Islami dan

juga penerapan bauran pemasaran pembiayaan UKM, ternyata dapat menarik

minat nasabah ini dibuktikan dengan perkembangan jumlah pembiayaan yang

diajukan oleh nasabah terhadap produk-produk BMT Masjid Al Azhar.

Tabel 4.5

Pembiayaan Menurut Kelompok Usaha4

KELOMPOK

USAHA

JUMLAH PEMBIAYAAN

TINGKAT

PEMBIAYAAN

(%)

2008

2009

A. SEKTOR

INDUSTRI

KECIL

379.600.000

419.600.000

10,53 %

4 Dokumen BMT Masjid Al Azhar Jakarta.

Page 89: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

74

B. SEKTOR

PERDAGANGAN

C. SEKTOR JASA

D. SEKTOR UMUM

(NON USAHA)

3.387.770.300

3.802.719.500

6.048.298.000

7.392.470.300

4.258.719.500

7.195.478.000

36,21 %

11,99 %

18,96 %

Rata-rata : 3.404.596.950 4.816.566.950 139,92 %

*) Data s/d Tgl. 31 Desember 2009

Dari tabel di atas dengan penerapan bauran pemasaran pembiayaan UKM,

ternyata dapat menarik minat nasabah ini dibuktikan dengan perkembangan

jumlah pembiayaan UKM yang diajukan oleh nasabah terhadap produk-produk

BMT Masjid Al Azhar, ini terbukti dengan peningkatan jumlah pembayaran

UKM pada tahun 2008 sampai 2009.

Apabila data di atas dijabarkan berdasarkan kelompok usaha, maka :

A) Sektor industri kecil dalam menerima pembiayaan pada tahun 2008

sebesar Rp. 379.600.000 dengan kenaikan sebesar Rp. 419.600.000 atau

meningkat 110,53 %.

B) Sektor perdagangan dalam menerima pembiayaan pada tahun 2008 sebesar

Rp. 3.387.770.300 dengan kenaikan sebesar Rp. 7.392.470.300 atau meningkat

36,21 %.

Page 90: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

75

C) Sektor jasa dalam menerima pembiayaan pada tahun 2008 sebesar Rp.

3.802.719.500 dengan kenaikan sebesar Rp. 4.258.719.500 atau meningkat

119.99 %.

D) Sektor umum (non usaha) dalam menerima pembiayaan pada tahun 2008

sebesar 6.084.8298.000 dengan kenaikan sebesar Rp. 7.195.478.000 atau

meningkat 118,96 %.

Dari keterangan diatas dan disertai penjabarannya ternyata BMT Masjid Al

Azhar dalam memberikan pembiayaan kepada para UKM ternyata mengalami

kenaikan yang sangat signifikan. Misalnya pada rata-rata pembiayaan UKM tahun

2008-2009 rata-rata berjumlah 139,92 %. Ini bisa dikatakan bahwa BMT Masjid

Al Azhar sangat baik sekali dalam memberikam pembiayaannya kepada UKM,

serta membantu UKM yang kekurangan dana dan UKM inilah penyelamat

tonggak ekonomi nasinal.

Page 91: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

76

Selanjutnya, di bawah ini yakni tabel realisasi pembiayaan per tahun :

Tabel 4.6

Data Realisasi Pembiayaan Per Tahun5

NO.

TAHUN

REALISASI PEMBIAYAAN

TOTAL PEMBIAYAAN

(AKUMULATIF)

TINGKAT

PERTUMBUHAN Jumlah

Debitur

Jumlah

Uang

Total

Debitur

Total Uang

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

211

143

82

105

141

158

152

116

171

167

207

205

484

1611

Rp 337.220.200

Rp 260.064.000

Rp 212.750.000

Rp 254.230.000

Rp 455.870.000

Rp 649.085.000

Rp 980.738.000

Rp 707.215.000

Rp 1.414.620.000

Rp 1.645.725.000

Rp 1.963.731.600

Rp 2.084.690.000

Rp 2.652.449.000

Rp 5.647.880.000

211

354

436

541

682

840

992

1108

1279

1446

1653

1858

2342

3953

Rp 337.220.200

Rp 597.284.200

Rp 810.034.200

Rp 1.064.264.200

Rp 1.520.134.200

Rp 2.169.219.200

Rp 3.149.957.200

Rp 3.857.172.200

Rp 5.271.792.200

Rp 6.917.517.200

Rp 8.881.248.800

Rp 10.965.938.800

Rp 13.618.387.800

Rp 19.266.267.800

77 %

36 %

31 %

43 %

43 %

45 %

22 %

36 %

31 %

28 %

23 %

24 %

41 %

Rata-Rata Per 282 Rp 1.376.161.986 37 %

5 Dokumen BMT Masjid Al Azhar Jakarta.

Page 92: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

77

Tahun

*) Data Terakhir s/d Tgl. 31 Desember 2009

Berdasarkan tabel di atas apabila dijabarkan dari awal berdirinya BMT Masjid

Al Azhar sampai tahun 2009 ternyata fluktuatif dalam memberikan

pembiayaannya, maka jika dibagi perlima tahun penjelasannya adalah sebagai

berukut :

A) Berawal dari berdirinya BMT Masjid Al Azhar Jakarta, dan memberikan

pembiayaannya pada tahun 1996 ternyata jumlah debitur 211 orang dengan

jumlah realisasi pembiyaan Rp. 337.220.200. Kemudian pada tahun 1997

mengalami penurunan jumlah debitur menjadi 143 orang dengan realisasi

pembiayaan Rp. 260.064.000 atau jika diakumulasikan meningkat berjumlah

77 %.

B) Kemudian pada tahun 2002 jumlah debitur 152 orang dengan realisasi

pembiayaan Rp. 980.738.000. Dan pada tahun 2003 mengalami penurunan

jumlah debitur menjadi 116 orang dengan realisasi pembiayaan Rp.

707.215.000 atau jika diakumulasikan meningkat menurun menjadi 22 %.

C) Pada tahun 2008 jumlah debitur 484 orang dengan realisasi pembiayaan Rp.

2.652.449.000. Selanjutnya pada tahun 2009 jumlah debitur 1611 orang

dengan realisaisi pembiyaan Rp. 5.647.880.000 atau jika diakumulasikan

meningkat menjadi 41 %.

Dengan demikian bahwa pencapaian dibidang pembiayaan yang mengalami

pertumbuhan. Sampai akhir desember 2009, pembiayaan yang telah disalurkan

Page 93: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

78

kepada masyarakat meningkat dari realisasi tahun-tahun sebelumnya. Dengan

pertumbuhan yang setiap tahunnya meningkat rata-rata Rp 1.376.161.986,

diharapkan dapat terus meningkatkan pembiayaan terhadap UKM dengan lebih

optimal lagi ditahun-tahun mendatang.

Page 94: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan di dalam bab-bab

sebelumnya mengenai strategi pemasaran pembiayaan UKM yang dilakukan oleh

BMT Masjid Al Azhar Jakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi strategi pemasaran produk pembiayaan UKM yang dilakukan oleh

BMT Masjid Al Azhar Jakarta meliputi faktor eksternal dan faktor internal,

seperti a). Faktor eksternal terdiri dari sponsorship, adanya tim khusus,

berpartner dengan sekolah-sekolah seperti di kantin. Dan variabel bauran

pemasaran pembiayaan UKM terdiri dari strategi produk, strategi harga,

strategi distribusi dan strategi promosi. b). Faktor internal terdiri dari mulut ke

mulut (dari BMT kepada debitur dan dari debitur tersebut disampaikan lagi

kepada masyarakat / pedagang lainnya), karyawan yang terdiri dari ustadz-

ustadz yang bersosialisasi di pengajian-pengajian / majelis ta’lim.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengaplikasian strategi pemasaran

pembiayaan yang dilakukan oleh BMT Masjid Al Azhar Jakarta adalah

sebagai berikut a). Faktor pendukung seperti lokasi yang sangat strategis,

yaitu sentralisasi roda perekonomian yang berdekatan dengan para UKM di

Jakarta Selatan dan juga dekat sekali dengan pasar-pasar tradisional.

Selanjutnya adalah dari beberapa sampel nasabah UKM yang berada di

wilayah Jakarta Selatan ternyata lebih banyak para nasabah UKM yang

Page 95: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

80

berasal dari pejaten pasar minggu dibanding dengan wilayah lainnya yang

ruang lingkupnya masih berada di Jakarta Selatan. b). Faktor penghalang

seperti UKM yang debiturnya berasal dari luar Jakarta, yang sekiranya agak

sulit sekali dalam kelengkapan administratif, misalnya pada KTP yang tidak

dimilikinya. Kalau dari UKM / calon debitur yang berasal dari luar daerah

ditakutkan karena para UKM / calon debitur tersebut melakukan usahanya

tersebut dapat berpindah-pindah dari daerah yang satu ke daerah yang lainnya.

Sehingga berimplikasi pada sulitnya pendataan oleh BMT Masjid Al Azhar

Jakarta. Selanjutnya adalah para nasabah yang memiliki KTP yang

menunjukkan bahwa banyak diantara nasabah yang sulit sekali dalam

membayar angsurannya. Sehingga pada tahun 2008-2009 BMT Masjid Al

Azhar dikategorikan mengalami penurunan pembiayaan yang disebabkan dari

nasabah UKM itu sendiri.

3. Prosedur pengajuan pembiayaan UKM di BMT Masjid Al Azhar Jakarta

yakni nasabah / calon debitur diharuskan untuk mengisi formulir permohonan

pembiayaan dan disertai dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh BMT

Masjid Al Azhar Jakarta yang harus dipenuhinya. Setelah itu, maka langkah

selanjutnya yaitu pihak BMT Masjid Al Azhar Jakarta mensurvei kelokasi ke

tempat usaha nasabah / calon debitur untuk melihat jenis-jenis usaha yang

digelutinya. Dengan demikian dari laporan yang diterima oleh pihak BMT

yang mensurvei ke lokasi maka berkas tersebut diserahkan kepada komite

untuk dilakukan pengecekan, apakah berkas dan syarat-syarat nasabah / calon

debitur tersebut sudah memenuhi kriteria yang diinginkan ataukah tidak. Jika

Page 96: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

81

komite menyetujuinya maka langkah berikutnya adalah melakukan akad

sesuai kesepakatan yang dinginkan, dan apabila tidak disetujui oleh komite

maka nasabah / calon debitur harus melengkapi persyaratan atau permohonan

pembiayaan tersebut nantinya akan ditolak.

4. Peluang dan tantangan yang dihadapi oleh BMT Masjid Al-Azhar dalam

memberikan pembiayaan kepada para UKM yang berfungsi untuk

memberdayakan para masyarakat ternyata diantaranya : a). Peluang BMT

Masjid Al-Azhar terdiri dari peningkatan jumlah nasabah, pembagian

keuntungan kepada para nasabah memakai prinsip bagi hasil, mayoritas

penduduk Indonesia muslim, UKM lebih menyukai cicilan dibandingkan

dengan tunai. b). Tantangan BMT Masjid Al-Azhar terdiri dari minimnya

pemahaman masyarakat tentang BMT yang identik dengan lembaga penerima

atau penyalur ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah), kejujuran para nasabah dalam

melaporkan data keuangan atau keuntungan yang diterimanya.

B. Saran

Dari kesimpulan yang dikemukakan di atas, penulis mencoba untuk

memberikan saran bahwa hendaknya BMT Masjid Al Azhar Jakarta semakin aktif

untuk meningkatkan inovasi dalam kegiatan pemasaran, baik promosi dan

sosialisasi, karena kegiatan pemasaran terbukti mampu meningkatkan jumlah

pembiayaan UKM yang di ajukan oleh nasabah. Jika dilihat dari persentase

peningkatan jumlah pembiayaan UKM yang diajukan oleh nasabah (UKM) dari

tahun ke tahun sudah dapat dikatakan bagus untuk ukuran lembaga keuangan

Page 97: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

82

mikro syariah yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat, namun masih perlu

adanya perbaikan diberbagai hal. Oleh karena itu, perlu diadakan evaluasi

terhadap pelaksanaan aktivitas promosi dan sosialisasi secara terus menerus untuk

mengetahui seberapa efektif keberhasilan strategi pemasaran yang dilakukan,

mengatasi berbagai kendala yang timbul dan sebagai bahan acuan perencanaan

kegiatan promosi dan sosialisasi di masa mendatang.

Diharapkan dimasa mendatang BMT Masjid Al Azhar Jakarta dapat

mengeluarkan produk-produk pembiayaan yang lainnya. Bila BMT Masjid Al

Azhar Jakarta dapat menerapkan bermacam-macam produk pembiayaan UKM

tersebut dengan baik, insya Allah akan menghasilkan lebih banyak keuntungan

terhadap BMT dan tentunya sangat bermanfaat terhadap nasabah (UKM) yang

menggunakan produk-produk pembiayaan tersebut. Dalam penerapan strategi

harga hendakya BMT Masjid Al Azhar Jakarta lebih kompetitif, ini akan

berdampak positif terhadap keuntungan yang didapat oleh BMT Masjid Al Azhar

Jakarta. Dalam penerapan strategi distribusi (Place) telah banyak memberikan

kemudahan-kemudahan kepada nasabah dalam segi aksesbilitas, dan diharapkan

BMT Masjid Al Azhar Jakarta meningkatkan aksesbilitas UKM terhadap BMT

Masjid Al Azhar Jakarta sebagai lembaga penyedia modal untuk wilayah Pasar

Minggu dan sekitarnya seperti mendirikan kantor cabang lainnya selain di

wilayah Tangerang. Sehingga nasabah (UKM) lebih mudah menjangkau produk-

produk pembiayaan UKM yang ada pada BMT Masjid Al Azhar Jakarta.

Diharapkan penerapan strategi promosi yang telah dilakukan tidak berhenti

sampai disitu, BMT Masjid Al Azhar Jakarta dapat memasarkan produk

Page 98: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

83

pembiayaan UKM dengan berbagai cara lain seperti periklanan dengan cara

pemasangan spanduk, pemasangan iklan melalui koran, majalah, televisi lokal,

dan radio.

Kemampuan Sumber Daya Manusia juga perlu ditingkatkan lagi melalui

pendidikan dan pelatihan yang diberikan serta penyeleksian calon karyawan baru

dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan profesionalitas kerja BMT Masjid

Al Azhar Jakarta. Selain itu, keterbatasan Sumber Daya Manusia dalam

mensosialisasikan / memasarkan produk-produknya kepada para UKM harus

segera diselesaikan pemecahan permasalahannya.

Evaluasi juga perlu dilakukan dengan mendengarkan masukan yang diberikan

oleh para nasabah (UKM) sebagai upaya untuk membangun hubungan

kekerabatan silaturrahmi antara BMT Masjid Al Azhar Jakarta dengan para

nasabahya (UKM). Hal ini akan menciptakan image positif sekaligus bagian dari

sosialisasi pemahaman, pengetahuan, dan pengenalan produk.

Page 99: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Helmi. ”Strategi Manajemen Risiko dan Pada Pembiayaan UKM di BMT Al-

Munawwarah dan BMT Berkah Madani,” Skripsi S1 Fakultas Syariah &

Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010.

Aziz Dahlan, Abdul. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Iktikar Baru Van Hove,

1991.

BMT sebagai Alternatif Model Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Jakarta: PINBUK.

Brosur BMT Masjid Al-Azhar Jakarta

Djazuli, A. Dkk. Lembaga-lembaga Perekonomian Ummat (sebuah pengenalan).

Jakarta: Raja Grafindo, 2002.

DH, Basu swastha. Asas-Asas Marketing. Yogyakarta: Liberty, 1983.

Dokumen BMT Masjid Al-Azhar Jakarta

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Jogja: Andi Offset, 1992.

Ismail, EH. “Pertumbuhan BMT di Jatim Kurang Gesit.” Republika, 18 November

2010.

Kotler dan Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1997.

Kotler, Philip dan N. Bloom, Paul. Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional.

Jakarta: Intermedia, 1995.

Kotler, Philip. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall, 2000.

Kotler, Philip dan Lane Keller, Kevin. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks, 2007.

Kotler, Philip dan AB Susanto. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta:

Salemba Empat, 2000.

Kurniarto, Toto. “Peran Lembaga Perekonomian Nahdatul Ulama (LPNU) Dalam

Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Syariah,”

Skripsi S1 Fakultas Syariah & Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta,

2010.

Page 100: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

Luth, Thohir. Bank Syariah dan Prospek Perkembangan di Indonesia di Indonesia.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

Marbun, B.N. Kamus Manajemen. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003.

MC Carthy, Jerome. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1985.

Min Ummaya, Hiliyati. “Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah BMT bebasis

Pelayanan (Studi Kasus KS-BMT Masjid Al Azhar Jakarta),” Skripsi S1

Fakultas Syariah & Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009.

M. Ra’ana, Irfan. Sistem Ekonomi Pemerintahan Umar Ibn Khatab. Jakarta: Pustaka

Pridaus, 1992.

Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

Nafisah. “Strategi BMT Dalam Pengembangan UKM (Studi Kasus Pada BMT

Ta’awun Cipulir),” Skripsi S1 Fakultas Syariah & Hukum, Universitas Islam

Negeri Jakarta, 2007.

Perwataatmadja, Kanaen A. Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia. Depok:

Usaha Kami, 1996.

Prinsip-Prinsip Pembiayaan Syariah, artikel diakses pada tanggal 22 oktober 2010

dari http://gogle.com./prinsip-prinsip pembiayaan syariah

PINBUK, Pedoman Cara Pembentukan BMT Balai Usaha Mandiri Terpadu. Jakarta:

PINBUK,t.t.

Rivai, Veithzhal dan Permata Veitzhal, Andria. Islamic Financial Management:

Teori, Konsep, dan Aplikasi (Panduan Praktis Untuk Lembaga Keuangan,

Nasabah, Praktisi, dan Mahasiswa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2008.

Saifuddin A. Rasyid, Baihaqi Abd. Madjid. Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan

Sistem Syariah, Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia.

Jakarta: PINBUK, 2000.

Sakti, Ali. Ekonomi Islam: Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Modern. Jakarta:

Paradigma Aqsa Publishing, 2007.

Sartika, Titik. Ekonomi Skala Kecil Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2004.

Page 101: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

Soekartawi, Manajemen Pemasaran Dalam Bisnis Modern. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 1993.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 2005.

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi, 2002.

Usman, Husaini dan Setiadi Akbar, Purnomo. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:

Bumi Aksara, 2003.

Usman, Marzuki. Kiat Pengusaha Kecil. Jakarta: Jurnal Keuangan dan Moneter dan

Institusi Bankir Indonesia, 1998.

Wawancara pibadi dengan Bapak Samsul, Manager BMT Masjid Al Azhar, Jakarta,

tanggal 23 Desember 2010.

Widodo, Hertanto. Panduan Praktis Operasional BMT. Bandung: Mizan, 1999.

Page 102: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

Hasil Wawancara

STRATEGI PEMASARAN BMT MASJID AL-AZHAR

TERHADAP PEMBIAYAAN UKM JAKARTA SELATAN

Nama : Bpk. Samsul

Jabatan : Manajer

Tempat Wawancara : BMT Masjid Al-Azhar

Pewancara : Arief Rahman

1. Apa definisi pembiayaan UKM Jakarta Selatan menurut BMT Masjid Al Azhar

Jakarta/ kriteria-kriteria UKM ?

Jawab :

Omset dibawah 50 juta, maksimal pemberian pembiayaan 30 juta untuk

debitur.

2. Strategi apa saja yang dilakukan BMT Masjid Al Azhar dalam memasarkan

produk pembiayaan UKM Jakarta Selatan ?

Jawab :

Dari mulut kemulut

Internal (pengajian dari ustad-ustad yang sebagian adalah karyawan BMT

Masjid Al Azhar

Eksternal (seperti sponsorship)

Adanya tim khusus pemasaran

Berpartner dengan sekolah-sekolah, seperti: kantin.

Page 103: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

3. Faktor-faktor pendukung dan penghalang terhadap pemasaran penyaluran

pembiayaan UKM Jakarta Selatan di BMT Masjid Al Azhar Jakarta ?

Jawab :

Faktor Pendukung :

Lokasi yang strategis yaitu lokasinya berdekatan dengan para UKM dan pasar-

pasar.

Faktor Penghalang :

UKM yang berasal dari masyarakat pendatang agak sulit karena kurangnya

administratif, seperti : KTP yang tidak dimilikinya.

4. Pemanfaatan Pembiayaan UKM

a. BMT Al Azhar Nasabah yang Diberikan Pinjaman Pembiayaan UKM

Jakarta Selatan oleh BMT Al Azhar ?

Jawab :

Profitabilitas

Penyampaian visi dan misi

Kedekatan emosinal,yaitu DPK/BMT terhadap nasabah pembiayaan UKM

b. Nasabah yang Diberikan Pinjaman Pembiayaan UKM Jakarta Selatan oleh

BMT Al Azhar ?

Jawab :

Pemberian pembiayaan BMT akan dibebankan kepada UKM berkisar 2-3%

dari plafon yang diterimanya. Jika dibandingkan dengan renternir UKM akan

dibebankan sampai dengan 20% dari jumlah plafon yang diterimanya

Adanya pertambahan tentang pemahaman ekonomi Islam

5. Dalam memasarkan produk pembiayaan UKM, apakah sudah sangat optimal ?

Jawab :

Belum sangat optimal, karena masih banyak UKM yang belum disentuh yang

disebabkan terbatasnya Sumber Daya Manusia untuk mengakses kepada UKM.

Page 104: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

6. Prosedur dan syarat-syarat mengajukan pembiayaan UKM, serta akad-akad yang

digunakan nasabah ?

Jawab :

Jika Diterima

7. Pada pembiayaan UKM, apakah ada perbedaan akad antara seluruh nasabah ?

Jawab :

Ya ada perbedaan akad, karena tergantung kebutuhan para UKM.

8.a. Jika permohonan pembiayaan UKM disetujui, apakah jumlah plafon yang

diinginkan nasabah akan dipotong biaya-biaya atau mungkin calon nasabah

harus membayar administrasi lain ? Jika ada, Berapa jumlah biaya-biaya

administrasi dan apa saja jenis-jenis biaya administrasi ?

Jawab :

Ya, itu sama saja baik dipotong biaya-biaya ataupun membayar administrasi.

Biaya-biaya administrasi seperti :

Membayar 3% dari jumlah plafon yang akan diterima

Profisi

Asuransi kredit/pembiayaan

Pembelian materai dan map

b. Kemudian, adakah pembayaran infaq/shadaqah, jika ada berapa jumlahnya ?

Jawab :

Ya, harus membayar berkisar 1-1,5%. Tetapi jika pembiayaan tersebut

membutuhkan sekali/mendesak, maka tidak akan dikenakan pembayaran

infaq/shadaqah tersebut.

c. Jika pihak BMT Masjid Al Azhar menyetujui pembiayaan UKM terhadap

calon nasabahnya, maka apakah pihak BMT akan mensurvei ke lokasi usaha

nasabah tersebut ?

Anggota Mengisi Formulir

Survei Lokasi Komite

Akad

Page 105: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

Jawab :

Ya, dari pihak BMT akan mensurvei kelokasi calon nasabah pembiayaan

UKM.

d. Berapa lamanya nasabah dapat menerima pembiayaan tersebut setelah BMT

survey kelokasi ?

Jawab:

Lamanya 7 hari semenjak kelengkapan berkas calon nasabah pembiayan.

e. Untuk menyatakan kebenaran pembiayaan dialokasikan keusahanya, apakah

pihak BMT memerlukan suatu bukti ? Seandainya diperlukan, buktinya

berupa apa ?

Jawab :

Ya, seperti warung berupa struk pembelian setiap belanja di grosir/agen.

Tetapi kalau tidak ada juga tidak apa-apa dan itu diserahkan sepenuhnya

kepada nasabah.

f. Sendainya bukti tersebut kurang dari jumlah plafon yang diberikan oleh BMT

maka langkah apa saja yang dilakukan oleh BMT ?

Jawab :

Tetapi kalau tidak ada juga tidak apa-apa dan itu diserahkan sepenuhnya

kepada nasabah.

g. Seandainya nasabah meninggal, apakah hutang / angsurannya di bebaskan ?

Jawab :

Ya, karena ada asuransi yang membayarnya (Jiwa Sraya).

10. a. Jika nasabah tidak sanggup bayar tagihannya (macet), apakah akan

dikenakan finalti (denda) ?

Jawab :

Belum ada finalti/denda.

Page 106: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

b. Apabila dikenakan finalti (denda) bagi nasabah yang pembiayaanya macet,

maka dana finalti (denda) tersebut dialokasikan kemana ? apakah

dialokasikan ke zakat/infaq/shadaqah ?

Jawab :

c. Apa yang dilakukan pihak BMT dalam memenuhi likuiditasnya (kecukupan

modal) jika terdapat nasabah yang macet dalam angsurannya ? Apakah

harus diambil dari Dana Pihak Ketiga (DPK) untuk menutupi kekurangan

tersebut ataupun dari dana yang lainnya ?

Jawab :

Untuk nasabah yang tidak sanggup bayar, maka semuanya sudah

diatur/disediakan dirasio khusus likuiditas.

d. Ketika nasabah terus-menerus macet, langkah apa yang digunakan BMT ?

Apa mungkin menjual / melelang jaminan ?

Jawab :

Ya, karena pihak BMT pada waktu perjanjian akan menahan sementara

BPKB motor/mobil, dan juga menahan rekening tabungan nasabah

tersebut.

11. a. Seandainya nasabah melunasi hutang-hutangnyanya keseluruhan sebelum

jatuh tempo yang ditentukan, apakah akan mendapatkan keringanan

(diskon) ?

Jawab :

Bagi nasabah yang melunasi hutangnya sebelum waktunya maka BMT akan

memberikan keringanan sebesar 75% s/d 50 % s/d 25%.

b. Kalaupun mendapatkan keringanan (diskon), apakah ada biaya-biaya lain

yang harus dikeluarkan oleh nasabah ?

Jawab :

Page 107: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

12. Jika nasabah melunasi hutangnya keseluruhan, maka apakah jaminan nasabah

dapat langsung diterima pada saat itu juga ?

Jawab :

Ya, langsung diterima pada saat itu juga.

13. a. Seandainya salah satu pihak (nasabah/BMT) wanprestasi, maka kemanakah

langkah hukum yang digunakan ? Apakah menyelesaikan perkaranya di

internal BMT, ataupun membawa perkaranya ke lembaga peradilan ?

Jawab :

Langkah awal yang diambil oleh BMT adalah penyelesaiannya di internal

BMT jika itu masalahnya dari BMT, tetapi kalau itu datang dari luar

(nasabah) itu tergantung mereka yang mau menyelesaikan masalahnya ke

lembaga apa saja.

b. Jika di pengadilan, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh BMT dalam

menyelesaikan perkaranya berasal darimana ?

Jawab :

Ada angaran khusus yang berimplikasi pada biaya-biaya yang akhirnya

mengurangi laba.

14.a. Apabila terdapat perkembangan yang pesat pembiayaan UKM disetiap

tahunnya, apakah BMT akan melakukan inovasi / perubahan lebih baik agar

jumlah nasabah UKM kian terus meningkat dan para UKM menjadi lebih

makmur ?

Jawab :

Ya, akan melakukan inovasi sesuai dengan keinginan debitur dan BMT pun

tidak mau ketinggalan zaman.

Page 108: KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI … · Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Ah. Azharuddin Latif, M.Ag selaku

b. Apabila ingin melakukan inovasi, perencanaannya seperti apa? Apakah

dengan promosi lain untuk meningkatkan jumlah nasabah, ataupun

keringanan angsuran pinjaman ?

Jawab :

Ya, melalui promosi diantaranya yaitu :

Pembuatan kalender

Sponsorship keagamaan

Sekolah-sekolah seperti, kantin.

Bantuan-bantuan yang sifatnya soial.

Jakarta, 23 Desember 2010

Manajer BMT Masjid Al-Azhar

(Bpk. Samsul)