Konseling Par Tes HIV

8
KONSELING PRA TES HIV Tujuan pembelajaran: Mahasiswa mampu mendemonstrasikan konseling pada klien pra dan post tes HIV Skenario: Seorang pria, 32 tahun datang ke sebuah klinik. Dia ingin melakukan tes HIV, karena sudah sekitar 8 minggu menderita demam persisten dan kelemahan. Pria ini mempunyai multipartner dan tidak pernah menggunakan pelindung saat berhubungan seks. Dia bingung, cemas, malu, dan takut dengan pelaksanaan tes HIV dan takut bila hasilnya positif. Pria tersebut menanyakan dimana dia bisa mendapatkan penyuluhan terkait dengan tes dan kemungkinan hasilnya. Pertanyaan minimal: 1. Apakah yang dimaksud deng konseling pra test HIV? 2. Apakah tujuan konseling pra test HIV? 3. Apa saja yang harus diperhatikan saat akan melakukan konseling pra test HIV ini? 4. Apakah keuntungan dari pemberian konseling pra tes HIV?

description

Pra tes HIV

Transcript of Konseling Par Tes HIV

Page 1: Konseling Par Tes HIV

KONSELING PRA TES HIV

Tujuan pembelajaran:Mahasiswa mampu mendemonstrasikan konseling pada klien pra dan post tes

HIV

Skenario:

Seorang pria, 32 tahun datang ke sebuah klinik. Dia ingin melakukan tes HIV,

karena sudah sekitar 8 minggu menderita demam persisten dan kelemahan.

Pria ini mempunyai multipartner dan tidak pernah menggunakan pelindung

saat berhubungan seks. Dia bingung, cemas, malu, dan takut dengan pelak-

sanaan tes HIV dan takut bila hasilnya positif. Pria tersebut menanyakan di-

mana dia bisa mendapatkan penyuluhan terkait dengan tes dan kemungkinan

hasilnya.

Pertanyaan minimal:

1. Apakah yang dimaksud deng konseling pra test HIV?

2. Apakah tujuan konseling pra test HIV?

3. Apa saja yang harus diperhatikan saat akan melakukan konsel-

ing pra test HIV ini?

4. Apakah keuntungan dari pemberian konseling pra tes HIV?

Page 2: Konseling Par Tes HIV

KONSELING PRA TEST HIV

A. OVERVIEWKonseling pra test HIV adalah konseling yang dilakukan sebelum

seseorang menjalani tes HIV. Konseling ini bertujuan untuk memberikan

informasi kepada individu terkait dengan tehnis tes tersebut dan imp-

likasi dari hasil tes baik hasil positif maupun negative. Konseling ini se-

baiknya berfokus pada dua hal penting, yaitu: (i) perilaku beresiko indi-

vidu, (ii) pengkajian pemahaman individu terhadap HIV (terutama penye-

baran HIV pola koping yang pernah digunakan.

Saat memberikan konseling, informasi mengenai penyebaran dan

pencegahan HIV harus diberikan secara akurat, up to date dan mudah di-

pahami (Chippindale & French 2001). Sebaiknya jargon/bahasa medis

tidak digunakan saat memberikan konseling. Pemberian konseling yang

berkualitas akan mempengaruhi penerimaan individu terhadap hasil tes

dan treatment yang dilakukan (Sawitri, Sumantera, Wirawan, Ford &

Lehman, 2006).

B. KOMPONEN KONSELING PRA TES HIVAda dua komponen utama pada konseling pra tes HIV, yaitu:1. pengkajian faktor resiko terhadap HIV:● frekuensi dan perilaku seksual (vaginal dan anal)

● berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom, atau

berhubungan seks tidak aman dengan PSK

● beresiko tinggi terinfeksi HIV (pengguna obat intravena, PSK

pria dan wanita serta pelanggannya, narapidana, pengungsi,

pekerja migran, pria homoseksual dan biseksual, pekerja kese-

hatan dimana universal precaution tidak dikerjakan).

● Pernah menerima transfusi darah, dan transplantasi organ.

● Pernah terpapar prosedur invasive tidak steril seperti pembu-

atan tato dan sirkumsisi

Page 3: Konseling Par Tes HIV

2. pengkajian pemahamanBeberapa pertanyaan berikut sebaiknya ditanyakan saat

mengkaji kenapa tes HIV perlu dilakukan:

C. KEUNTUNGAN DILAKUKANNYA KONSELING PRA TES HIVKonseling pra tes HIV membantu individu untuk dapat membuat pili-

han. Namun, perlu diperhatikan bahwa individu yang tidak mau mendap-

atkan konseling pra tes HIV tidak boleh dipaksa. Keputusan untuk

melalukan tes haruslah merupakan keputusan yang dibuat berdasarkan

informasi yang tepat, karena itu seorang perawat harus dapat mampu

menjelaskan keterbatasan dan konsekuensi dari tes yang dilakukan. Kon-

seling ini akan memberikan manfaat sebagai berikut jika ternya hasil tes

adalah positif HIV:

D. PERSIAPAN KONSELING PRA TES HIVBeberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan konseling

pra tes HIV, adalah sebagai berikut:● Diskusikan tentang kerahasiaan dan informed consent untuk tes HIV● Berikan pemahaman terhadap kebijakan pemerintah● Jelaskan implikasi saat mengetahui seseorang terbukti positif HIV

Page 4: Konseling Par Tes HIV

●Eksplorasi implikasi pernikahan, kehamilan, keuangan, bekerja dan stigma masyarakat

● Fasilitasi untuk berdiskusi mengenai koping saat mengetahui hasil tes HIV

● Diskusikan tentang seksualitas ●Diskusikan dengan tepat tentang perilaku seksual dan penggunaan obat-obatan yang beresiko

● Eksplorasi mekanisme koping emosional dan ketersediaan suport sosial

● Jelaskan bagaimana mencegah penyebaran HIV● Koreksi mitos, misinformasi dan kesalahpahaman tentang HIV

Sumber Belajar :Chippindale,S & French, L, 2001, ABC of AIDS: HIV counselling and the psy-chosocial management of patients with HIV or AIDS, British Medical Journal, vol. 322,no. 23, pp. 1533-1535.

Sawitri, AA, Sumantera, GM, Wirawan, DN, Ford, K, & Lehman, E, 2006, “HIV testing experience of drug users in Bali, Indonesia”, AIDS Care, vol. 18, no. 6: pp. 577-588

World Health Organisation, accessed 12th January 2009. <http://www.who.org/Fact Sheets on HIVfor nurses and midwives.pdf>

Page 5: Konseling Par Tes HIV

Cek list konseling pra tes HIVNama :.........................NIM :.......................Tanggal :.......................

No Aspek yang dinilai Skor

0 1 2

1 Pra interaksi:

a. Verifikasi catatan keperawatan

b. Jaga lingkungan 2 Tahap orientasi:

a. Berikan salam

b. Klarifikasi kontrak waktu tindakan

c. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan

d. Beri kesempatan klien untuk bertanya

e. Diskusikan tentang kerahasiaan dan informed con-sent tes HIV

3 Tahap interaksi: a. Kaji faktor resiko klien terhadap HIV dengan

menanyakan: perilaku seksual, penggunaan obat, transfusi darah

b. Kaji tingkat pemahaman klien: alasan tes HIV, penge-tahuan tentang penyebaran HIV

c. Kaji mekanisme koping kliend. Eksplorasi implikasi HIV terhadap pernikahan, peker-

jaan, keuangan, kehamilan dan stigma masyarakate. Jelaskan pencegahan penyebaran HIVf. Koreksi mitos, kesalahaphaman dan misinformasi ten-

tang HIVg. Eksplorasi ketersediaan suport

4 Dokumentasikan: nama, tindakan yang dilakukan dan re-spon klien

5 Sikap :

a. Teliti

b. Empati

c. Peduli

d. Sabar

e. Sopan

f. Senyum

Page 6: Konseling Par Tes HIV