konseling direktif

32
BAB I PENDAHULUAN Berba gai masalah yang timbu l berka itan dengan sikap peserta did ik, ter lebih yan g sedang men gin jak masa pub ertas seperti emo si yan g suk a meledak-ledak, selalu ingin di perhatikan, motivasi belajar rendah, prestasi belajar menurun, kerap melakukan hal-hal indisipliner dan lain-lain. Masalah-masalah tersebut bisa dilatar belakangi oleh faktor-faktor internal karena bawa an seperti tingkat kecerd asan, bakat dan hasil belajar , motif, sikap ,  perasaan, keinginan dan lain-lain. atau faktor eksternal yang diterima dari lingkungan di luar dirinya. Disinilah peranan seorang konselor sangat diperlukan untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut dengan memaksimalkan  proses bimbingan dan konseling. Sel ain sebaga i mak hlu k indivi dua l, seor ang peserta didik jug a aka n merambah hidupnya dimasa yang akan datang ke dalam ranah sosial yang lebih luas dan penuh dengan tantangan. ontak sosial dengan manusia lain yang plural akan memberik an stimul us pemikiran dan memaks a mereka untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Bukan tidak mungkin jika satu saat seorang peserta didik akan berhadapan dengan maraknya perilaku amoral, free seks dan bahaya narkoba, tawuran massal, aksi provokasi dengan isu-isu yang menyesatkan dan lain-lain. ompleksitas kehidupan manusia seperti inilah yang menjadi tantangan bagi para generasi  penerus, juga sebagai bukti bahwa kehadiran bimbingan dan konseling mutlak diperlukan. !ntuk mengoptimalkan perkembangan dan potensi peserta didik, perlu diberi kan bimb ingan yang terarah. "elaksanaan bimbing an terseb ut sebaik nya menggunakan metode dan tehnik-tehnik bimbingan yang biasa digunakan dalam  proses bimbingan dan konseling. #

Transcript of konseling direktif

Page 1: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 1/32

BAB I

PENDAHULUAN

Berbagai masalah yang timbul berkaitan dengan sikap peserta

didik,terlebih yang sedang menginjak masa pubertas seperti emosi yang suka

meledak-ledak, selalu ingin di perhatikan, motivasi belajar rendah, prestasi belajar 

menurun, kerap melakukan hal-hal indisipliner dan lain-lain.

Masalah-masalah tersebut bisa dilatar belakangi oleh faktor-faktor internal

karena bawaan seperti tingkat kecerdasan, bakat dan hasil belajar, motif, sikap,

 perasaan, keinginan dan lain-lain. atau faktor eksternal yang diterima dari

lingkungan di luar dirinya. Disinilah peranan seorang konselor sangat diperlukan

untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut dengan memaksimalkan

 proses bimbingan dan konseling.

Selain sebagai makhluk individual, seorang peserta didik juga akanmerambah hidupnya dimasa yang akan datang ke dalam ranah sosial yang lebih

luas dan penuh dengan tantangan. ontak sosial dengan manusia lain yang plural

akan memberikan stimulus pemikiran dan memaksa mereka untuk memilih jalan

hidupnya sendiri.

Bukan tidak mungkin jika satu saat seorang peserta didik akan berhadapan

dengan maraknya perilaku amoral, free seks dan bahaya narkoba, tawuran massal,

aksi provokasi dengan isu-isu yang menyesatkan dan lain-lain. ompleksitas

kehidupan manusia seperti inilah yang menjadi tantangan bagi para generasi

 penerus, juga sebagai bukti bahwa kehadiran bimbingan dan konseling

mutlak diperlukan.

!ntuk mengoptimalkan perkembangan dan potensi peserta didik, perlu

diberikan bimbingan yang terarah. "elaksanaan bimbingan tersebut sebaiknya

menggunakan metode dan tehnik-tehnik bimbingan yang biasa digunakan dalam

 proses bimbingan dan konseling.

#

Page 2: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 2/32

"enerapan metode dan tehnik-tehnik bimbingan dan konseling ini,

memungkinkan tercapainya tujuan perkembangan dan potensi peserta didik 

dengan optimal. Sebab disamping metode dan tehnik-tehnik, kegiatan bimbingan

dan konseling biasa diikuti oleh berbagai pendekatan yang variatif, baik 

yang bersifat informatif, adjustif maupun terapis. Dan hendaknya proses ini

ditangani oleh orang yang berkompeten di bidangnya yaitu seorang onselor,

$uru B.atau ahli lain yang ditunjuk khusus.

Metode dan tehnik-tehnik bimbingan dan konseling juga berfungsi untuk 

memahami potensi dan kemampuan anak, mengembangkan ke arah

 perkembangan yang sesuai potensinya, mengoptimalkan melalui bantuan-bantuan

 pengarahan untuk menjadi bimbingan dan konseling di sekolah tak ubahnya

%polisi sekolah& yang dalam prakteknya identik menangani peserta didik yang

nakal atau kerap melakukan perilaku indisipliner.

'leh sebab itu maka penulis akan membahas mengenai tehnik bimbingan

konseling Direktif, non direktif dan (klektif agar bisa menambah pengetahuan

mendalam mengenai bimbingan dan konseling pada anak didik sehingga akan

menjadi pencerahan tersendiri.

)

Page 3: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 3/32

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konseling

Secara (timologis *stilah konseling berasal dari bahasa +atin, yaitu

%consilium& yang berarti %dengan& atau %bersama& yang dirangkai dengan

%menerima& atau %memahami&. Sedangkan dalam bahasa nglo-Saon, istilah

konseling berasal dari %sellen& yang berarti %menyerahkan& atau menyampaikan&#

"engertian konseling secara umum dikemukakan beberapa definisi

konseling oleh para pakar secara umum, yaitu sebagai berikut

#/ Menurut Drs. Dewa etut Sukardi

onseling adalah suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan

empat mata atau tatap muka antara konselor dan konseli yang berisi

usaha yang laras, unik, human 0manusiawi/, yang dilakukan dalam

suasana keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku,

agar memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam

memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yangakan datang&

)/ "rof. D1. "rayitno dan (rman mti

%onseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui

wawancara konseling oleh seorang ahli 0disebut konselor/ kepada individu

yang sedang mengalami sesuatu masalah 0disebut konseli/ yang bermuara

 pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli&

2/ "rof. D1. 3asan +anggulung

%onseling adalah proses yang bertujuan menolong seseorang yang

mengidap goncangan psikologis atau goncangan akal agar ia dapat

menghindari diri sendiri dari padanya&

4/ oestoer "artowisastro, S. "sy%Memberikan devinisi konseling adalah suatu hubungan yang sengaja

dilakukan dengan manusia lain, dengan maksud agar dengan pelbagai cara

 psikologi, sehingga dapat mempengaruhi beberapa facet kepribadiannya&

5/ Bruce Shart6er dan Shelley 7. Stone

%Counseling is a proses which takes place in a one-to-one relationship

between an individual troubled by problems with which he cannot cope

alone, and a professional worker whose training and experience have

qualified him to help ather reach solution to various types of personal 

difficulties& 0onseling adalah sebuah proses pengambilan tempat

0hati/ dalam seorang kepada orang lain berhubungan dengan

 permasalahan individual dimana masalah itu tidak dapat dipecahkan

2

Page 4: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 4/32

sendiri, dan pekerja profesional 0konselor/ yang ahli dan

 berpengalaman punya ijasah membantu yang lain 0konseli/ mencapai

solusi dari berbagai macam kesulitan atau permasalahan personal/

Dari pendapat para pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa konseling

adalah sebuah proses pemberian batuan dengan cara wawancara antara seorang

konselor dengan seorang konseli yang sedang mengalami suatu masalah

 psikologis dengan tujuan konseli memahami masalahnya tersebut dan dapat

menyelesaikannya sendiri.

B. Konseling Direktif 

onseling direktif disebut juga counselor centered approach yakni

konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor 0"rayitno, #888/. Dalam

konseling direktif, konselor lebih aktif dan berperan dari pada konseli. onselor 

mengambil peran besar selama proses konseling, termasuk dalam mengambil

inisiatif dan pemecahan masalah, sementara peran konseli sangat kecil, tidak 

 banyak mengeluarkan pendapat dan pandangannya berkaitan dengan masalah

yang sedang dihadapi. Selama proses konseling aktivitas lebih banyak didominasi

oleh konselor sebagai penentu arah konseling dan pengambil keputusan.

"endekatan ini pertama kali diperkenalkan oleh (dmond $. 9illamson

:.$. Darley . 9illiamson menegaskan bahwa dalam pendekatan ini konselor 

menyatakan pendapatnya dengan tegas dan terus terang. Darley menguraikan

 bahwa konseling model ini seperti situasi jual beli karena konselor berusaha

menjual gagasannya mengenai keadaan konseli, serta perubahan-perubahan yang

diharapkan 0;eo, )<<=/. $uru B yang menggunakan pendekatan direktif 

menempatkan konselor sekolah sebagai >master educator’ , yang membantu siswa

mengatasi masalah dengan sumber-sumber intelektual dan kemampuan yang

dimiliki.

4

Page 5: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 5/32

?ujuan konseling yang utama adalah membantu siswa untuk merubah

tingkah lakunya yang emosional dan impulsif dengan tingkah laku rasional,

dengan sengaja, secara teliti dan berhati-hati. +ahirnya konseling direktif 

dilatarbelakangi oleh pandangan bahwa konseli adalah orang yang mempunyai

masalah dan membutuhkan bantuan orang lain. dakalanya seseorang yang

sedang bermasalah tidak bisa menemukan apa penyebab ketidaknyamanan yang

dirasakan, tidak bisa mengetahui apa yang sumber konflik yang sedang dialami

dan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Dalam kondisi demikian

diperlukan orang lain yang dapat melihat secara objektif masalah yang sedang

dirasakan serta memberikan tawaran-tawaran jalan keluar yang bisa ditempuh.

onselor dapat memberikan pandangan tentang keluar dari suatu masalah atau

menjelaskan apa yang sebaiknya dilakukan konseli.

onseling direktif disebut juga counselor centered approach yakni

konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor 0"rayitno, #888/. Dalam

konseling direktif, konselor lebih aktif dan berperan dari pada konseli. onselor 

mengambil peran besar selama proses konseling, termasuk dalam mengambil

inisiatif dan pemecahan masalah, sementara peran konseli sangat kecil, tidak 

 banyak mengeluarkan pendapat dan pandangannya berkaitan dengan masalah

yang sedang dihadapi. Selama proses konseling aktivitas lebih banyak didominasi

oleh konselor sebagai penentu arah konseling dan pengambil keputusan.

"endekatan ini pertama kali diperkenalkan oleh (dmond $. 9illamson

:.$. Darley . 9illiamson menegaskan bahwa dalam pendekatan ini konselor 

menyatakan pendapatnya dengan tegas dan terus terang. Darley menguraikan

 bahwa konseling model ini seperti situasi jual beli karena konselor berusaha

menjual gagasannya mengenai keadaan konseli, serta perubahan-perubahan yang

diharapkan 0;eo, )<<=/. $uru B yang menggunakan pendekatan direktif 

menempatkan konselor sekolah sebagai >master educator’ , yang membantu siswa

mengatasi masalah dengan sumber-sumber intelektual dan kemampuan yang

dimiliki.

5

Page 6: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 6/32

?ujuan konseling yang utama adalah membantu siswa untuk merubah

tingkah lakunya yang emosional dan impulsif dengan tingkah laku rasional,

dengan sengaja, secara teliti dan berhati-hati. +ahirnya konseling direktif 

dilatarbelakangi oleh pandangan bahwa konseli adalah orang yang mempunyai

masalah dan membutuhkan bantuan orang lain. dakalanya seseorang yang

sedang bermasalah tidak bisa menemukan apa penyebab ketidaknyamanan yang

dirasakan, tidak bisa mengetahui apa yang sumber konflik yang sedang dialami

dan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Dalam kondisi demikian

diperlukan orang lain yang dapat melihat secara objektif masalah yang sedang

dirasakan serta memberikan tawaran-tawaran jalan keluar yang bisa ditempuh.

onselor dapat memberikan pandangan tentang keluar dari suatu masalah atau

menjelaskan apa yang sebaiknya dilakukan konseling.

onseling direktif yang karena proses dan dinamika pengentasan

masalahnya mirip %penyembuhan penyakit&, pernah juga disebut %konseling

klinis& 0clinical counseling/. "endekatan ini berasumsi dasar bahwa konseli tidak 

mampu mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya. arena itu, konseli

membutuhkan bantuan dari orang lain, yaitu konselor. Dalam konseling direktif,

konseli bersifat pasif, dan yang aktif adalah konselor.

Dengan demikian, inisiatif dan peranan utama pemecahan masalah lebih

 banyak dilakukan oleh konselor. onseli bersifat menerima perlakuan dan

keputusan yang dibuat oleh konselor. Dalam konseling direktif diperlukan data

yang lengkap tentang konseli untuk dipergunakan dalam usaha pemberian

 bantuan.

1. Teknik dan Langkah Konseling Direktif

onsep direktif lahir dari anggapan dasar bahwa konseli membutuhkan

 bantuan dan konselor membantu menemukan apa yang menjadi

masalahnya dan apa yang mesti kerjakan. !ntuk mendapatkan hasil yang

optimal, konseling direktif bisa menggunakan beberapa tehnik. ?eknik-

teknik yang bisa digunakan antara lain

@

Page 7: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 7/32

o Menggali informasi tentang diri konsele. ?ehnik ini dapat dilakukan

mengkonfrontasikan antara informasi dengan kenyataan yangsebenarnya dalam diri konsele. Dengan cara ini diharapkan konseli

dapat mengevaluasi kembali sikap dan pandangannya

o Case history, digunakan sebagai alat diagnosa dan teraputik dengan

tujuan membantu dalam &rapport”, mengembangkan kartasis,

memberikan keyakinan kembali dan kembali mengembangkan

&insight&

o "engungkapan konflik, situasi konflik sengaja ditimbulkan, konseli

dihadapkan pada situasi yang memancing sikapnya dalam

menghadapi realita dan konseli di motivasi untuk memecahkanya

?eknik-teknik utama yang digunakan dalam konseling %7iri dan faktor&

0Trait and actor /, adalah

• Memperkuat kesesuaian antara konselor dengan klien 0 forcing 

conformity/.

Dalam teknik ini konselor senantiasa berusaha menjaga atau

memelihara bahkan memperkuat adanya kesesuaian antara dirinya

dengan klien.

• Mengubah lingkungan klien 0changing environment /.

Dalam teknik ini konselor menciptakan lingkungan yang kondusif 

 bagi klien dengan cara mengubah lingkungan klien sedemikian

rupa sehingga klien menjadi lebih cocok dan merasa %enjoy&

 berada di lingkungan tersebut.

•  Memilihkan atau menempatkan klien pada lingkungan yang sesuai

0 selecting appropriate environment /.

Dalam teknik ini konselor tidak menyarankan klien untuk bertahan

di lingkungan klien yang sekarang, melainkan menyarankan pindah

tempat atau lingkungan yang kondusif.

• Mendorong klien belajar keterampilan-keterampilan yang

diperlukan 0learning needed skills/.

=

Page 8: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 8/32

Dalam teknik ini, konselor mendorong klien untuk lebih proaktif 

 belajar keterampilan yang sesuai untuk pemecahan masalahnya

maupun keterampilan hidup lainnya.

• Mengubah sikap klien 0changing attitudes/.

Dalam teknik ini, atas pertimbangan yang tepat konselor bukannya

mengubah lingkungan klien ataupun memindahkan klien ke

lingkungan yang lain, melainkan justru mengubah sikap-sikap

klien yang tidak tepat agar terjadi perubahan sedemikian rupa

sehingga selanjutnya klien merasakan kebahagiaan 0happiness/.

. Per!aka"an Konseling Direktif 

7'A?'3 )

onselor $!1! B 

enseli 1*A 0siswi kelas ) SM/

+okasi 1uang B

9aktu <8.<< wib sd 8.2< wib

?anggal #C Aovember 

"ermasalahan :arang masuk sekolah 0 Sakit #< hari lpa #< hari /

Data sekolah

rin anak tunggal yang baru pindah kota dari , karena pekerjaan orang

tuanya mengharuskan pindah ke kota B. 'rang tuanya bekerja sebagai

 pengusaha dibidang konstruksi.

EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE

1*A "ermisi bu... 0kepala nya sambil melonggok kedalam

ruangan yang pintu nya sudah terbuka sedikit/

C

Page 9: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 9/32

$!1! B Masuk rin, istirahat ya F

1*A iya bu... ada apa bu saya dipanggil F

$!1! B $ini lho... ibu dapat laporan, rin kamu jarang masuk 

sekolah ya F apa betul F

1*A hehe....

$!1! B kenapa F

1*A Sakit bu

$!1! B Sakit apa F

1*A ?ypus bu

$!1! B Surat dokter ini hanya #< hari, tapi kenapa di absen kamu

sudah )< hari tidak masuk sekolah, malah yang #< hari ini kamu tidak ada

keterangan F kenapa sebenarnya F

3mmm....sejenak arin terdiam...

1*A Saya sering pusing aja bu jadi kalo mau berangkat sekolah

nggak kuat

$!1! B Memang sudah berapa lama kamu sering pusing F

1*A dari kelas ) bu

$!1! B amu sudah periksa darah di dokter belum F

1*A sudah bu...

$!1! B ?rus hasil nya bagaimana F

1*A tensi darah saya tinggi bu...

$!1! B Berapa F

8

Page 10: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 10/32

1*A #4<8<

$!1! B 3a.... kok bisa F kamu kan masih muda kenapa bisa kena

darah tinggi F kamu jarang olah raga ya F

1*A hehe....iya bu

$!1! B kalo pola makan kamu bagaimana F

1*A biasa aja bu

$!1! B biasa nya kalo pulang sekolah kamu ngapain F

1*A pulang sekolah ya...makan trus tidur siang bu

$!1! B Bangun jam berapa F

1*A jam @ sore bu...trus mandi

$!1! B trus malam nya kamu tidur jam berapa F

1*A susah tidur bu, kadang jam 2 baru bisa tidur 

$!1! B Memang kamu nggak ikut les F

1*A +es fisika dan kimia bu

$!1! B trus kalo les bagaimana F

1*A ya les aja kayak biasa

$!1! B nggak ngantuk F

1*A ;a....sebenarnya ya..ngantuk hehe....

$!1! B Aah...itu dia masalah nya, kamu usahakan habis makan

 jangan dibiasakan langsung tidur siang tapi melakukan aktifitas dulu, trus

minimal # atau ) jam kemudian baru kamu bisa tidur siang dan itu pun

 juga jangan terlalu lama, maksimal # jam untuk tidur siang

#<

Page 11: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 11/32

1*A iya bu..

$!1! B kamu bilang iya, tapi bener dijalankan, jangan bilang iya

aja lho... karena kamu masih muda jaga kesehatan dan pola hidup yang

 benar terutama pola tidur kamu... dengan pola tidur siang kamu yang

terlalu lama, makanya kamu malam hari susah tidur dan pagi waktu jam

sekolah kamu jadi pusing kan F

1*A iya sih bu...

$!1! B kamu tahu nggak, bahwa anak seusia kamu kalo

kebanyakan jam tidur akan membuat diri kamu jadi malas melakukan

aktifitas, pengen nya rebahan aja kan F dan kamu sudah terbiasa mengikuti

rasa malas kamu, jadi pengen nya tidur dan tidur aja....

1*A menggangguk..

$!1! B memang orang tua kamu nggak melarang kalo kamu tidur 

terus F

1*A kan mereka nggak tau bu...

$!1! B memang nya orang tua kamu jarang dirumah kemana F

kok sampai nggak tahu kebiasaan tidur kamu F

1*A yah dan ibu kan kalo pulang kerja sukanya malam hari

 paling cepet jam #< malam, dan mereka juga sering keluar kota. "aling

saya dirumah berdua sama mbak win 0pembantunya/

$!1! B 'h...gitu, ya udah kalo begitu dari diri kamu dulu punya

motivasi untuk merubah kebiasaan tidur nya. palagi kamu kan

cewek..dan apa kamu juga nggak pengen suskses kayak orang tua kamu F

1*A ya pengen sih... 0sambil tersenyum malu/

$!1! B makanya coba dari hari ini nanti pulang sekolah dan

setelah makan jangan langsung tidur, tapi coba kamu belajar dulu apa yang

##

Page 12: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 12/32

sudah didapat disekolahan hari ini... biar kamu nggak lupa dengan

 pelajaran disekolah hari ini, karena kalo kebanyakan tidur ingat ..tadi ibu

 bilang apa F jadi jadi malas gerak kan F dan itu juga yang membuat kamu

kena kolesterol dan mengakibatkan darah tinggi di usia kamu yang masih

muda... pa kamu nggak takut nanti tuanya F kalo sekang aja kamu udah

kena kolesterol F

1*A hehe.....

$!1! B kamu tahu kan akibat darah tinggi itu akan berlanjut

 bagaimana F

1*A stroke

$!1! B Aah itu kamu harus pikirkan, apa kamu mau kena stroke

dini F

1*A nggak 0sambil geleng kepala /

$!1! B makanya mulai hari ini kamu belajar atur kegiatan, jangan

diikutu rasa malas kamu, nanti lama-lama kamu juga akan terbiasa ...

1*A iya bu

$!1! B besok jumat kamu datang lagi ke ruangan ibu ya...

1*A kenapa lagi bu F

$!1! B ibu pengen lihat kamu mau berubah atau tidak, jika kamu

 benar-benar ingin berubah maka kamu pasti menuruti apa yang sudah ibu

sampaikan tadi ...

1*A hehe... iya bu

$!1! B jangan lupa hari senin minggu depan dibawa jadwal

kegiatan nya ini ya...tapi ibu minta sudah ditanda tangani sama orang tua

kamu

#)

Page 13: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 13/32

1*A iya..

$!1! B ini semua juga buat kesehatan dan kebaikan kamu, nanti

yang merasakan perubahan itu adalah kamu sendiri bukan ibu.... saya

hanya bisa melihat saja kamu berubah ibu sudah senang.

$!1! B berdiri dan menjabat merangkul arin sembari

membimbing ke arah pintu, karena bel masuk sudah berdentang tanda jam

istirahat sudah selesai.

EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE

3asil wawancara menunjukkan bahwa perilaku membolos sekolah saudara

rin disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya

#. Gaktor internal

Gaktor kebiasaan malas, dalam hal ini adalah ketidakmampuan subjek 

 bersikap disiplin dalam mengontrol kebiasaan tidur sesudah makansiang dan waktu tidur yang lama, sehingga hal ini mengakibatkan pola

hidup yang malas dalam beraktifitas dan dampak pada kondisi fisik 

subjek adalah terkena tekanan darah tinggi, pusing kepala yang

membuat subjek harus sering membolos sekolah.

). Gaktor eksternal

"ola asuh keluarga yang "ola asuh "ermisif "ola asuh ini

memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan

kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan

yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau

memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat

sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka.

2. Solusi dari sekolah bagi subjek adalah

• $uru B memberikan pengarahan dan bimbingan yang intens

kepada subjek untuk lebih displin dalam menjalankan kegiatan

sekolah, memberikan gambaran dampak kedepan dari kebiasaan

#2

Page 14: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 14/32

malas nya sekarang, memberikan jadwal kegitan yang dapat

dipantau oleh pihak sekolah khusus nya guru B.

• Memberikan informasi kepada orang tua subjek dan pengarahan

agar lebih memperhatikan perkembangan dan kebiasaan anak yang

 berdampak pada sikap malas dan kondisi subjek yang terjadi

sekarang.

#. Konseling Non$Direktif 

onseling non-direktif merupakan upaya bantuan pemecahan masalah

yang berpusat pada konseli. Melalui pendekatan ini, konseli diberi

kesempatan mengemukakan persoalan, perasaan dan pikiran- pikirannya secara

 bebas. "endekatan ini berasumsi dasar bahwa seseorang yang mempunyai

masalah pada dasarnya tetap memiliki potensi dan mampu mengatasi

masalahnya sendiri. ?etapi moleh karena sesuatu hambatan, potensi dan

kmampuannya itu tidak dapat berkembang atau berfungsi sebagaimana mestinya.

!ntuk mengembangkan dan memfungsikan kembali kemampuannya itu konseli

memerlukan bantuan.

Bertitik tolak dari pandangan tersebut, maka dalam konseling ini, inisiatif 

dan peranan utama pemecahan masalah diletakkan di pundak konseli sendiri.

Sedangkan kewajiban dan peranan utama konselor adalah menyiapkan suasana

agar potensi dan kemampuan yang ada pada diri konseli itu berkembang secara

optimal, dengan jalan menciptakan hubungan konseling yang gangat dan permisif.Suasana seperti ini akan memungkinkan konseli mampu memecahkan sendiri

masalahnya.

Client-Centered Therapy  atau "sikoterapi Aon-Direktif adalah suatu

metode perawatan psikis yang dilakukan dengan cara berdialog antara konselor 

dengan klien, agar tercapai gambaran yang serasi antara ideal self 0diri klien yang

ideal/ dengan actual self 0diri klien sesuai kenyataan yang sebenarnya/.

#4

Page 15: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 15/32

7iri-ciri 3ubungan Aon-Direktif 

• Menempatkan klien pada kedudukan sentral, klien aktif untuk 

mengungkapkan dan mencari pemecahan masalah. :adi, hubungan ini

menekankan pada aktivitas klien dan tanggung jawab klien sendiri.

• onselor berperan hanya sebagai pendorong dan pencipta situasi

yang memungkinkan klien untuk bisa berkembang sendiri. :adi,

konselor berperan membantu klien dalam merefleksikan sikap dan

 perasaan-perasaannya.

7iri-ciri hubungan otoriter

• lien atau siswa adalah merupakan objek dari subjek yang memegang

otoritas 0guru, orang tua, atau konselor/. Sedangkan siswaklien harus

mengikuti dan taat kepada apa yang digariskan oleh pemegang

otoritas.

• "emegang otoritas adalah orang yang paling tahu segala hal, dialah

yang menunjukkan, mencarikan atau memberikan jalan pada klien.

:adi, pemegang otoritas adalah berperan sebagai faktor penentu bagi

klien.

onseling non-direktif sering pula disebut %client-centered counseling&,

yang memberikan suatu gambaran bahwa proses konseling yang menjadi pusatnya

adalah klien, dan bukan konselor. arena itu, dalam proses konseling ini kegiatan

sebagian besar diletakkan di pundak klien itu sendiri. Dalam pemecahan masalah,

maka klien itu sendiri didorong oleh konselor untuk mencari serta menemukancara yang terbaik dalam pemecahan masalahnya.

onseling non-direktif dikembangkan oleh 7arl 1. 1ogers guru besar 

dalam "sikologi dan "sikiatri, !niversitas 9isconsin, dan dipandang sebagai

Bapak onseling Aon-Direktif 0client-centered counseling/.

a. Dasar filsafat 1ogers mengenai manusia

Dasar filsafat 1ogers mengenai manusia berorientasi kepada filosofi

humanistic. Dasar filsafat 1ogers dimaksud ialah bahwa

#5

Page 16: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 16/32

#/ *nti sifat manusia adalah positif, sosial, menuju ke muka, dan

realistic

)/ Manusia pada dasarnya adalah kooperatif, konstruktif, dan dapat

dipercaya.

2/ Manusia mempunyai tendensi dan usaha dasar untuk  

mengaktualisasi pribadi, berprestasi dan mempertahankan diri.

4/ Manusia mempunyai kemampuan dasar untuk memilih tujuan yang

 benar, dan membuat pemilihan yang benar, apabila ia diberi situasi

yang bebas dari ancaman.

 b. "okok-pokok teori 1ogers

da tiga pokok teori mengenai kepribadian yang di kemukakan oleh1ogers yang mendasari teknik konselingnya. Di antaranya adalah sebagai

 berikut

#/ 'rganisme

'rganisme yaitu totalitas inividu yanf memiliki sifat-sifat sebagai

 berikut

a. Bereaksi secara keseluruhan sebagai satu kesatuan yang teratur 

terhadap medan phenomenal untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya.

 b. Memiliki motif dasar, yaitu mengaktualisasi, mempertahankan

dan mengembangkan diri.

c. 'rganisme kemungkinan melambangkan pengalaman-

 pengalaman, sehingga menjadi disadari atau menolak untuk 

melambangkan pengalaman-pengalaman tersebut sehingga

tetap tidak disadari, atau kemungkinan tidak memperdulikan

 pengalaman tersebut.

)/ Medan phenomenal

Medan phenomenal adalah keseluruhan pengalaman yang pernah

dialami. "engalaman tersebut disadari atau tidak tergantung dari

apakah pengalaman tersebut disimbolkan atau tidak. Medan

 phenomenal hanya dapat mengetahui pengalaman seseorang melalui

kesimpulan atas dasar empatik 0empatic inference/. esadaran

tercapai kalau pengalaman itu disimbolisasikan.

Menurut 1ogers, pengalaman terdiri dari

a. "engalaman yang tersimbolisasikan, dan

 b. "engalaman yang tidak tersimbolisasikan.

#@

Page 17: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 17/32

'rganisme bereaksi terhadap kedua hal tersebut. emungkinan ada

 bahwa pengalaman tidak dapat dites dengan kenyataan, sehingga

mungkin dilaksanakan tindakan yang tak realistis.

2/ Self  

Self merupakan bagian yang terpisah dari medan phenomenal, yang

 berisi pola pengalaman dari penilaian yang sadar dari subjek. Dari

 pengalaman-pengalaman, seseorang akan dapat membentuk pola

 pengamatan dan penilaian terhadap diri sendiri secara sadar baik 

orang tersebut sebagai objek. Self ini juga dinamakan juga self-

concept 0konsep diri/.Berkaitan dengan client-centered counseling dari 7arl 1. 1ogers

menyatakan bahwa konseling yang berpusat pada klien haruslah

dilandasi pada pemahaman klien tentang dirinya. tau dengan kata

lain pendekatan. 1ogers mentitikberatkan kepada kemampuan klien

untuk menentukan sendiri masalah-masalah yang terpenting bagi

dirinya dan memecahkan sendiri masalahnya. 7ampur tangan

konselor sedikit sekali. lien akan mampu menghadapi sifat-sifat

dirinya yang tidak dapat diterima lingkungannya tanpa ada perasaan

terancam dan cemas, sehingga ia menuju kearah menerima dirinya

dan nilai-nilai yang selama ini dimiliki dan dianutnya, serta mampu

mengubah aspek-aspek dirinya sebagai sesuatu yang dirasakan perlu

diubah.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konsep diri 0self-concept or 

self structure/ adalah merupakan gambaran seseorang tentang dirinya

sendiri. $ambaran yang lengkap tentang dirinya meliputi berbagaikemampuan, kelemahan, sifat-sifatnya, dan bagaimana hubungan dirinya

dengan lingkungannya. :adi, konsep diri adalah bagaimana inividu

menyadari dirinya sendiri, dan mengenal dirinya sendiri.

c. ?eori kepribadian 1ogers

1ogers memandang manusia sebagai makhluk sosial, maju terus,

rasional, dan realistik. Manusia bukan robot atau mesin, bukan pula

kumpulan dan reaksi-reaksi terhadap berbagai respon dan bukan objek.

Manusia itu adalah subjek yang utuh, aktif dan unik. "endapat 7arl 1.

#=

Page 18: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 18/32

1ogers dirumuskan dalam #8 dalil 07arl 1. 1ogers "h.D., 7lient-

7entered ?herapy, 3oughton-Mifflin 7ompany, Boston #8@), halaman

4C2-4)4/ diartikan sebagai berikut

#/ ?iap inividu ada dalam dua pengalamannya yang selalu berubah-

ubah, yang pusatnya adalah dia. Manusia selalu ada dalam

dunianya, yang dunia sebagaimana dihayatinya. Maknanya pada

inividu bersangkutan. arena itu sumber informasi yang paling

tepat mengenai seseorang adalah orang yang bersangkutan itu

sendiri.

)/ 'rganisme bereaksi terhadap medan termpat dia ada menurut penghayatannya mengenai medan itu. Medan persepsi itu adalah

realistas bagi inividu yang bersangkutan. Sesuatu hal yang secara

objektif sama mungkin berarti berbeda bagi inividu lain atau bagi

inividu yang sam dalam kondisi yang berlainan.

2/ 'rganisme bereaksi terhadap medan phenomenal sebagai suatu

kesatuan yang terorganisasi. pa yang dilakukan inividu dalam

sesuatu keseluruhan, meliputi keseluruhan kepribadiannya.

4/ 'rganisasi mempunyai satu kencenderungan, dan dorongan dasar,

yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan, dan meningkatkan

organisme yang menghayati. "ada diri inividu terdapat dorongan

untuk maju dan dorongan untuk mengejar perkembangan yang

lebih lanjut dan meningkat, yang pada akhirnya mencapai

aktualisasi diri, yaitu pribadi yang dalam taraf optimal.

5/ "erilaku pada dasarnya adalah terarah kepada tujuan, yang

dilakukan oleh inividu untuk memuaskan kebutuhannya

sebagaimana dihayatinya dalam dunianya, yaitu dunia menurut

 penghayatannya.

@/ (mosi menyertai dan pada umumnya menunjang perilaku yang

terarah pada tujuan itu. (mosi ada sebagai dari reaksi total

organisme terhadap phenomenalnya. Dengan arti lain dapat

dikatakan bahwa kebanyakan cara-cara bertingkah laku yang

diambil oleh inividu adalah sesuai dengan konsep dirinya 0self-

#C

Page 19: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 19/32

concept/. Sehingga cara yang terbaik untuk mengubah perilaku

adalah dengan terlebih dahulu mengubah konsep mengenai dirinya.

=/ Sudut pandang terbaik untuk memahami perilaku inividu adalah

kerangka acuan yang ada dalam diri inividu yang bersangkutan.

Dengan arti lain bahwa untuk memahami perilaku inividu ialah

dengan cara memahami kerangka orientasinya 0bagaimana inividu

memandang dunia sekitarnya/

C/ Suatu bagian dari medan penghidupan secara keseluruhan secara

 berangsur-angsur terdefinisikan menjadi diri atau self.

8/ Sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan, terutama sebagai

hasil dari interaksi evaluasi dengan orang-orang lain, terbentuklah

%diri& itu, yaitu suatu konsep pola kehidupan aku yang kenyal dan

konsisten, yang padanya terletak pola sistem nilai. tau dengan

kata lain %konsep diri& itu terbentuk karena inividu berinteraksi

dengan lingkungan.

#</ Ailai-nilai yang terletak pada pengalaman, dan nilai-nilai yang

merupakan bagian dari struktur diri, adalah nilai-nilai yang

dihayati langsung oleh inividu atau yang diintrojeksikan dari

 penghayatan orang lain, tetapi yang telah diwarnai oleh makna

yang diberikan oleh inividu yang bersangkutan. :adi, nilai-nilai

yang membentuk konsep diri itu diperoleh inividu secara langsung

atau dari orang lain.

##/ 3al-hal dalam dunia pengalaman seseorang itu ditangkap oleh

orang yang bersangkutan dalam tiga cara, yaitu

a. Dilambangkan, dihayati, dan diorganisasikan ke dalam

hubungan tertentu dengan diri, b. Diabaikan karena tidak ada terlihat hubungan dengan struktur 

diri, atau

c. Ditolak atau dilambangkan dengan perubahan karena hal yang

dihadapi itu tidak konsisten dengan struktur diri.

:adi, pengalaman yang diperoleh inividu, mungkin akan

diterima dan dihubungkan dengan konsep diri, mungkin pula

ditolak, dibuang, atau disingkirkan karena tidak cocok dengan

konsep diri.

#8

Page 20: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 20/32

#)/ ebanyakan cara-cara berperilaku yang dijalankan oleh inividu

adalah perilaku yang konsisten dengan konsep diri. "erilaku

seseorang itu sejalan dengan konsep tentang dirinya.

#2/ Dalam beberapa hal perilaku mungkin ditimbulkan oleh

 pengalaman organik atau kebutuhan yang belum dilambangkan.

"erilaku yang demikian itu tidak konsisten dengan struktur diri,

tetapi yang demikian itu sebenarnya perilaku menjadi %bagian& dari

inividu yang bersangkutan atau perilaku itu dapat berasal dari

 pengalaman dan dapat pula berasal dari kebutuhan yang belum

diketahui.#4/ "enyesuaian psikologis yang tidak baik terjadi bilamana

organisme menolak menyadari pengalaman-pengalaman dan

viseral yang penting, yang karenanya dilambangkan dan

diorganisasikan ke dalam struktur diri. pabila hal yang demikian

ini berlangsung, maka akan terjadi ketegangan psikologis.

$anguan psikologis 0mental/ terjadi apabila inividu menolak 

kenyataan yang tidak sesuai dengan konsep dirinya.

#5/ "enyesuainan psikologis yang baik terjadi apabila diri itu

memungkinkan semua pengalaman sensoris dan viseral organisme

dapat diasimilasikan dengan simbolik kedalam relasasi yang

konsisten dengan konsep diri.

#@/ Setiap pengalaman yang tidak konsisten dengan organisasi atau

struktur diri mungkin diamati sebagai ancaman, dan semakin

 banyak struktur pengalaman yang demikian kukuhlah diri itu

diorganissasikan, untuk mempertahankan diri.#=/ "ada kondisi-kondisi tertentu, bila sama sekali tidak menimbulkan

ancaman terhadap struktur diri, maka pengalaman-pengalaman

yang tidak konsisten dengan struktur diri itu mungkin diamati,

diuji, dan struktur diri direvisi agar dapat mengasimilasi dan

mencakup pengalaman-pengalaman yang demikian itu. Dengan

demikian, dapat dikatakan apabila pengalaman baru itu tidak 

menimbulkan ancaman, maka pengalaman ini akan diterima dan

dapat merubah atau memperbaiki konsep diri.

)<

Page 21: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 21/32

#C/ pabila inividu mengamati dan menerima semua pengalamannya

yang sensoris dan viseral kedalam suatu integral, maka ia akan

dapat lebih memahami dan menerima orang lain. Dengan arti kata

lebih sederhana dapat dikatakan, bahwa apabila pengalaman sosial

diterima dan membentuk konsep diri, kemudian inividu dapat

memahami inividu lainnya, maka ia pun akan lebih diterima oleh

lingkungannya.

#8/ pabila inividu mengamati dan menerima lebih banyak 

 pengalaman organismenya, maka ia akan menyadari bahwa ia

sedang menggantikan sistem nilai-nilainya yang sekarang dengan

 baru, dengan suatu proses evaluasi organis.

?eori 1ogers ini telah menjadi dasar pengembangan konseling non-

direktif dan usaha-usaha lain yang bertujuan membantu inividu untuk 

mengembangkan apa yang telah ada pada dirinya. Dengan memahami

teori ini, maka akan dipahami pula hubungan dunia kehidupan H 

 pengalaman - konsep diri H penerimaan lingkungan H kondisi sehat

mental.

d. arakteristik onseling Aon-direktif 

"eran klien yang besar dibandingkan dengan konselornya dalam

hubungan konseling adalah merupakan karakterisisik utama dari

konseling non-direktif.

arakteristik untuk dari konseling non-direktif, masing-masing

menekankan pada

#. ?anggung jawab dan kemampuan klien dalam menghadapi

kenyataan.Seseorang berfungsi sempurna apabila memiliki pemahaman tentang

dirinya sendiri, terbuka terhadap pengalaman baru. !ntuk 

memperoleh pemahaman akan dirinya, terbuka hal-hal yang baru itu

haruslan diberikan suatu kesempatan, pengalaman dan tanggung

 jawab untuk menghadapi kenyataan. enyataan itu pada hakikatnya

adalah sesuatu yang diamati dan dialami inividu 07arl 1. 1ogers/.

:adi, klien didorong untuk menentukan pilihan dan keputusan serta

tanggung jawab atas pilihan dan keputusan yang telah di ambilnya

)#

Page 22: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 22/32

). "engalaman-pengalaman sekarang.

onseling non-direktif tidak beorientasi pada pengalaman masa lalu,

tetapi menitikberatkan pada pengalaman-pengalaman sekarang.

!ntuk mengungkapkan pengalaman dan permasalahannya yang

dihadapi sekarang ini 0saat ini/, konselor mendorong klien untuk 

mengungkapkannya dengan sikap yang empatik, terbuka, asli 0tidak 

 berpura-pura/, dan permisif.

2. onseling non-direktif tidak bersifat dogmatis.

onseling non-direktif bukanlah suatu bentuk hubungan atau

 pendekatan yang bersifat kaku atau merupakan suatu dogma. ?etapi

merupakan suatu pola kehidupan yang berisikan penukaran

 pengalaman, dimana konselor dan klien memperlihatkan sifat-sifat

kemanusiaan dan berpartisipasi dalam menemukan berbagai

 pengalaman baru.

4. onseling non-direktif menekankan kepada persepsi klien.

onseling ini mengutamakan dunia fenomenal dari klien. onselor 

 berusaha memahami keseluruhan pengalaman yang pernah dialami

0dunia fenomenal/ dari klien dari sudut pandang persepsi klien

sendiri, apakah itu berupa persepsi klien tentang dirinya sendiri

maupun tentang dunia luar.

5. ?ujuan konseling non-direktif ada pada diri klien dan tidak ditentukan

oleh konselor.

onseling non-direktif ini menempatkan klien pada kedudukan

sentral, sedangkan konselor berusaha membantu klien mengungkap

dan menemukan pemecahan masalah oleh dirinya sendiri. :adi, tujuan

konseling dengan sendirinya ada dan di tentukan oleh klien itusendiri.

Dalam konseling non-direktif ada beberapa fungsi yang perlu dipenuhi

oleh seorang konselor. Gungsi yang dimaksud, sebagai berikut

a. Menciptakan hubungan yang bersifat permisif.

Menciptakan hubungan yang bersifat permisif, penuh pengertian, penuh

 penerimaan, kehangatan, terhindar dari segala bentuk ketegangan, tanpa

))

Page 23: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 23/32

memberikan penilaian baik positif maupun negatif. Dengan terciptanya hubungan

yang demikian itu, secara langsung dapat melupakan ketegangan-ketegangan,

 perasaan-perasaan, dan mempertahankan diri klien. Menciptakan hubungan

 permisif bukan saja secara verbal tetapi juga secara nonverbal.

 b. Mendorong pertumbuhan pribadi

Dalam konseling non-direktif fungsi konselor bukan saja membantu klien

untuk melepaskan diri dari masalah-masalah yang dihadapinya, tetapi lebih dari

itu adalah berfungsi untuk menumbuhkan perubahan-perubahan yang fundamental

0terutama perubahan sikap/. :adi, proses hubungan konseling di sini adalah proses

untuk membantu pertumbuhan dan pengembangan pribadi klien.

c. Mendorong kemampuan memecahkan masalah.

Dalam konseling non-direktif, konselor berfungsi dalam membantu klien

agar ia mengambangkan kemampuan untuk memecahkan masalah. :adi, dengan

demikian salah satu potensi yang perli dikembangkan atau diaktualisasikan diri

klien adalah potensi untuk memecahkan masalahnya sendiri.

"ersyaratan Sifat dan Sikap Seorang onselor Aon-Direktif. Beberapa

 persyaratan yang berhubungan dengan sifat dan sikap agar dapat melaksanakan

hubungan konseling non-direktif, diantaranya adalah sebagai berikut

a. emampuan berempati.

(mpati pada dasarnya adalah mengerti dan dapat merasakan orang lain

0klien/. (mpati ini akan lebih lengkap dan sempurna apabila diiringi oleh

 pengertian dan penerimaan konselor tentang apa yang dipikirkan oleh klien.

(mpati adalah saling hubungan akan dua orang, dan kuat lemahnya empati itu

sangat bergantung pada saling pengertian dan penerimaan terhadap suasana yang

diutarakan oleh klien. (mpati yang dalam, dapat dirasakan oleh kedua belah

 pihak, yaitu baik oleh konselor maupun oleh klien itu sendiri

)2

Page 24: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 24/32

 b. emampuan menerima klien.

emampuan konselor untuk benar-benar menerima klien sebagaimana

adanya adalah memegang peran penting dalam hubungan konseling. Dasar dari

kemampuan ini adalah penghargaan terhadap orang lain 0dalam diri kllien/

sebagai seorang yang pada dasarnya baik. Dalam menerima klien ini ada dua

unsur yang perlu diingat ialah

- onselor berkehendak untuk membiarkan adanya perbedaan antara konselor 

dengan klien

- onselor menyadari bahwa pengalaman yang akan dilalui oleh klien ada usaha

yang penuh dengan perjuangan, pembinaan, dan perasaan.

"enerimaan konselor terhadap klien secara langsung bersangkut paut dengan

kemampuan konselor untuk tidak memberikan penilaian tertentu terhadap klien.

c. emampuan untuk menghargai klien.

Seorang konselor non-direktif harus menghargai pribadi klien tanpa syarat

apapun. pabila rasa dihargai dirasakan oleh klien, maka timbullah rasa percaya

 bahwa dirinya mempunyai harga sebagai individu 0tidak dipandang rendahtidak 

 berarti/, maka klien akan berani mengemukakan segala masalahnya, maka timbul

 pula keinginan bahwa dirinya berharga untuk mengambil keputusan bagi dirinya

sendiri. onselor harus dapat menerima klien sebagaimana adanya. Dengan sikap

dan kemampuan yang dimiliki konselor untuk menghargai klien tanpa syarat, serta

menerima klien apa adanya secara langsung akan membina hubungan yang akrab

 penuh rasa persahabatan, hangat, terbuka dengan kliennya.

d. emampuan untuk memperhatikan.

emampuan memperhatikan menuntut keterlibatan sepenuhnya dari

konselor terhadap segala sesuatu yang dikemukakan oleh klien. emampuan ini

memerlukan keterampilan dalam mendengarkan dan mengamati untuk dapat

)4

Page 25: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 25/32

mengetahui dan mengerti inti dari isi dan suasana perasaan bagaimana yang

diungkapkan klien. Melalui mendengarkan dan mengamati itu konselor tidak 

hanya menangkap dan mengerti apa yang dikemukakan oleh klien, tetapi juga

 bagaimana klien menyampaikan hal itu. Bagaimanapun juga, suka atau tidak suka,

klien menginginkan perhatian penuh terhadap apa yang diungkapkan oleh klien,

 baik melalui kata-kata 0verbal/ maupun isyarat 0non-verbal/.

e. emampuan membina keakraban.

eakraban merupakan syarat yang sangat penting demi terbinanya

hubungan yang nyaman dan serasi antara konselor dan klien. eakraban ini akan

tumbuh terus-menerus dan terbina dengan baik apabila konselor benar-benar 

menaruh perhatian dan menerima klien dengan permisif. "erhatian dan

 penerimaan yang murni 0tidak semu dan palsu/ ini sebenarnya tidak dipaksakan,

direncanakan ataupun dibuat-buat. Seorang konselor yang memaksakan dirinya

menaruh perhatian dan menerima klien, maka wujud perhatian itu tidak akan

wajar, ketidakwajaran itu sendiri akan mewarnai hubungan tersebut. eakraban

yang murni dan wajar diwarnai oleh adanya perhatian, tanggapan, dan keterlibatan

 perasaan secara tulus dan tanpa pamrih. eakraban itu adalah lebih dalam dari

hanya sekadar ucapan salam atau mengenakkan hati klien. +ebih jauh dari itu

keakraban itu merupakan kesatuan suasana hubungan yang ditandai oleh rasa

saling percaya mempercayai, kerjasama, kesungguhan, ketulusan hati, dan

 perhatian.

f. Sifat keaslian 0genuin/

Seorang konselor non-direktif harus memperlihatkan sifat keaslian dan

tidak berpura-pura. epura-puraan dalam hubungan konseling menyebabkan klien

menutup diri. :adi, proses konseling non-direktif mengharapkan keterbukaan dari

klien. lien akan terbuka apabila konselor dapat dipercaya dan bersungguh-

sungguh.

)5

Page 26: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 26/32

g. Sikap terbuka

onselin non-direktif mengharapkan adanya keterbukaan dari klien baik 

untuk mengemukakan segala masalahnya maupun untuk menerima pengalaman-

 pengalaman. eterbukaan dari klien akan terwujud apabila ada keterbukaan dari

konselor pula.

dapun elemahan dan elebihan konseling Aon-Direktif 

a. elemahan

"enggunaan pendekatan konseling Aon-Direktif memiliki beberapa

keterbatasan

#/ 7ara "endekatan yang berpusat pada klien sedangkan waktu yang

tersedia terbatas. Sehingga bila konselor tidak mampu mengatur 

arah pembicaraan, maka akan menyita banyak waktu dalam

wawancara.)/ eterbatasan kemampuan dan keberanian klien dalam

menyampaikan permasalahannya secara verbal.

2/ esukaran klien dalam memahami kesukarannya sendiri

4/ "endekatannya menuntut kedewasaan klien dalam bersikap untuk 

memahami dirinya dan memecahkan masalahnya sendiri.

5/ eterbatasan konselor dalam menghadapi masalah klinis akibat

konselor belum terlatih dalam masalah psikologis.

 b. elebihan

"endekatan konseling Aon-Direktif biasanya banyak membantu dalam proses konseling, terutama bila

#/ lien dalam kondisi emosional yang labil sehingga sulit berpikir 

logis

)/ onselor memiliki kemampuan yang cukup tinggi dalam

menangkap emosi yang ditonjolkan klien dan merefleksikan

kembali ke klien dalam bahasa dan tindakan yang sesuai.

2/ lien mampu merefleksikan dirinya baik itu perasaan maupun

 pikirannya melalui penyampaian secara verbal.

)@

Page 27: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 27/32

4/ "endekatan ini sangat cocok dipergunakan sebab masalah klien tetap

menjadi tanggung jawab klien, sekalipun konselor memberikan

 beberapa bantuan berupa pertanyaan penggali 0probbing/, namun

 penekanan tetap berpusat pada kemampuan refleksi diri klien

terhadap masalahnya.

D. Konseling Eklektif 

?eori konseling (klektif menunjuk pada suatu sistematika dalam konseling

yang berpegang pada pandangan teoritis dan pendekatan, yang merupakan

 perpaduan dari berbagai unsur yang diambil atau dipilih dari beberapa konsepsi

serta pendekatan.

onselor yang berpegang pada pola (klektif berpendapat bahwa

mengikuti satu orientasi teoritis serta menerapkan satu pendekatan terlalu

membatasi ruang gerak konselor sebaliknya konselor ingin menggunakan variasi

dalam sudut pandangan, prosedur dan teknik sehingga dapat melayani masing-

masing konseli sesuai dengan kebutuhannya dan sesuai dengan ciri khas masalah-

masalah yang dihadapi. *ni tidak berarti bahwa konselor berpikir dan bertindak 

seperti orang yang bersikap opportunis, dalam arti diterapkan saja pandangan,

 prosedur dan teknik yang kebetulan membawa hasil yang paling baik tanpa

 berpegang pada prinsip-prinsip tertentu. onselor yang berpegang pada pola

(klektif menguasai sejumlah prosedur dan teknik serta memilih dari prosedur-

 prosedur dan teknik-teknik yang tersedia, mana yang dianggapnya paling sesuai

dalam melayani konseli tertentu. 09inkel I MM. Sri 3astuti/

?eori konseling (klektif seperti yang dipersepsikan oleh ?horne

membutuhkan tanggapan dari klien tentang sejarah masa lalu mereka, situasi saat

ini, dan kemungkinan di masa yang akan datang, dengan memanfaatkan

 pengetahuan perkembangan kepribadian dari ilmu biologi dan sosial. 'leh karena

)=

Page 28: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 28/32

itu, konselor perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang perwujudan diri

individu.

?eori konseling (klektif dibangun atas kebutuhan akan memaksimalkan

intelektual individu sebagai sumber daya untuk mengembangkan pemecahan

masalah. "enyesuaian yang salah diyakini sebagai hasil dari kegagalan klien

dalam belajar menggunakan sumber daya intelektual.

Menurut ?horne, konseling dan psikoterapi dipahami sebagai proses

 pembelajaran yang meliputi

#. Mendiagnosis faktor-faktor psikodinamika etiologi dalam rangka untuk 

merumuskan masalah yang akan dipelajari.

). Menyusun suasana kondusif untuk pembelajaran.

2. Menguraikan dan membimbing langkah-langkah pendidikan.

4. Menyediakan kesempatan untuk praktik.

5. Memberi wawasan terhadap proses yang alami dan hasilnya untuk 

meningkatkan motivasi belajar.

Dalam kenyataan praktek konseling, menunjukkan bahwa tidak semua

masalah dapat dientaskan secara baik hanya dengan satu pendekatan atau

teori saja. da masalah yang lebih cocok diatasi dengan pendekatan direktif, dan

ada pula yang lebih cocok dengan pendekatan non-direktif atau dengan teori

khusus tertentu. Dengan perkataan lain, tidaklah dapat ditetapkan bahwa setiap

masalah harus diatasi dengan salah satu pendekatan atau teori saja. "endekatan

atau teori mana yang cocok digunakan sangat ditentukan oleh beberapa faktor,

antara lain

a. Sifat masalah yang dihadapi 0misalnya tingkat kesulitan dan

kekomplekannya/.

)C

Page 29: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 29/32

 b. emampuan konseli dalam memainkan peranan dalam proses

konseling.

c. emampuan konselor sendiri, baik pengetahuan maupun ketrampilan

dalam menggunakan masing-masing pendekatan atau teori konseling.

Mereka yang mempelajari pendekatan ini mungkin ada yang terterik dan

merasa dirinya lebih cocok untuk mendalami dan mempraktekkan satu

 pendekatan tertentu saja. Dan mungkin ad pula yang berusaha

%menggabungkan& antara kedua pendekatan tersebut. ebanyakan

diantara mereka bersikap (klektif yang mengambil berbagai kebaikan dari

kedua pendekatan konseling yang ada itu, mengembangkan dan

menerapkannya dalam praktek sesuai dengan permasalahan konseli. Sikap

(klektif ini telah ada sejak lama dan bahkan dianggap lebih tepat dan

sesuai dengan filsafat atau tujuan konseling daripada sikap yang hanya

mengandalkan satu pendekatan saja.

Dengan adanya metode dan pendekatan tersebut di atas, maka

seorang konselor akan dapat memilih metode dan pendekatan yang cocok untuk 

diterapkan dalam proses konseling sesuai dengan sifat permasalahan dan

kepribadian seorang konseli.

)8

Page 30: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 30/32

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

a. Konseling direktif %directive counseling &

onseling yang menggunakan teknik ini, dalam prosesnya yang aktif atau

 paling berperan adalah konselor. Dalam praktiknya konselor berusaha

mengarahkan klien sesuai dengan masalahnya. Selain itu, konselor juga

memberikan saran, anjuran dan nasihat kepada klien. "raktik konseling yang

dilakukan oleh para penganut teori behavioral counseling umumnya menerapkan

cara H cara di atas dalam konselingnya. arena praktik yang demikian, konseling

ini juga dikenal dengan konseling yang berpusat pada konselor.

"raktik konseling direktif mendapat kritik terutama dari para penganut

 paham bahwa tujuan utama dalam konseling adalah kemandirian klien 0siswa/.

pabila klien masih dinasihati dan diarahkan berarti belum mandiriJ sehinggatujuan utama konseling belum tercapai. 'leh sebab itu, para penganut paham ini

menganjurkan konseling yang berpusat pada siswa 0 client centered  /.

'. Konseling nondirektif % non – directive counseling  &

Seperti telah di sebutkan di atas, konseling nondirektif atau konseling yang

 berpusat pada siswa muncul akibat kritik terhadap konseling direktif 0konseling

 berpusat pada konselor/. onselor nondirektif di kembangkan berdasarkan teori

client centered 0 konseling yang berpusat pada klien atau siswa /. Dalam praktik 

konseling nondirektif, konselor hanya menampung pembicaraan, yang berperan

adalah konselor. lien atau konseli bebas berbicara sedangkan konselor 

menampung dan mengarahkan. ?eknik ini tertentu sulit di terapkan kepada

kepribadian tertutup 0 introvert /, karena klien 0 siswa / dengan kepribadian

tertutup biasanya pendiam dan sulit diajak bicara. 7ara ini juga belum bisa

diterapkan secara efektif untuk murid sekolah dasar dan dalam keadaan siswa

2<

Page 31: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 31/32

SM". ?eknik ini bisa diterapkan secara efektif untuk siswa SM dan mahasiswa

di perguruan tinggi.

!. Konseling Eklektif %E!le!ti(e !o)nseling&

enyataan bahwa semua teori cocok untuk semua individu, semua

masalah siswa, dan semua situasi konseling. Siswa disekolah atau di madrasah

memiliki tipe H tipe kepribadian yang tidak sama. 'leh sebab itu, tidak mungkin

di terapkan teknik konseling direktif saja atau non direktif saja. gar konseling

 berhasil secara efektif dan efesien, tertentu harus melihat siapa siswa 0 klien /

yang akan di bantu atau di bimbing dan melihat masalah yang dihadapi siswa dan

melihat situasi konseling.

pabila terhadap siswa tertentu tidak bisa di terapkan teknik derektif,

maka mungkin bisa diterapkan metode nondirektif begitu juga sebaliknya. tau

apabila mungkin adalah dengan cara menggabungkan kedua metode di atas.

"enggabungan kedua teknik konseling di atas disebut teknik eklektif 0eclective

counseling/. "enerapan teknik dalam konseling adalah dalam keadaan tertentukonselor menasihati dan mengarahkan konseli 0 siswa / sesuai dengan

masalahnya, dan dalam keadaan yang lain konselor memberikan kebebasan

kepada konseli 0 siswa / untuk berbicara sedangkan konselor mengarahkan saja.

2#

Page 32: konseling direktif

7/26/2019 konseling direktif

http://slidepdf.com/reader/full/konseling-direktif 32/32

DG?1 "!S?

Bruce Shart6er dan Shelley 7. Stone, #8@C,  undamentals of Counseling, Aew ;ork 3oughton Mifflin 7ompany,

Eddy Wibowo. Mungin, 2003, Teknik Bimbingan dan Konseling jilid I, Jakarta : Tugu Publisher

Dewa etut Sukardi, )<<<,  !engantar !elaksanaan program "imbingan dan

 #onseling di $ekolah, :akarta 1ineka 7ipta

3asan +anggulung, #88#, Teor-teori #esehatan %ental, :akarta "ustaka l-

3usna

3urlock., (. B., #882, !sikologi !erkembangan &disi ke-', :akarta(rlangga.

artono., artini, #88C, !atologi $osial (, :akarta1adja $rafindo "ersada

oestoer "artowisastro, #8C,  "imbingan dan !enyuluhan di $ekolah, :ilid

**, :akarta (rlangga

Monks., G.:., dkk, )<<),  !sikologi !erkembangan, ;ogyakarta$adjah Mada

!niversity "ress.

Mulyono., ;. Bambang, #885,  !endekatan )nalisis #enakalan *ema+a dan

 !enanggulangannya, ;ogyakartaanisius.

 Aana Syaodih Sukmadinata, )<<4,  andasan !sikologi !roses !endidikan,

Bandung, "?. 1emaja 1osdakarya

"riyatno, (rman mti,, #888  asar-dasar "imbingan dan #onseling , :akarta

1ineka 7ipta

Saad., 3asbullah M., )<<2,  !erkelahian !ela+ar.!otret $iswa $%/ di #0 

 1akarta, ;ogyakarta$alang "ress.

Santrock., :ohn 9., #885,  !erkembangan %asa 2idup +ilid (. ?erjemahan oleh

:uda Damanika I ch. 7husairi, :akarta(rlangga.

Sudarsono, #885, #enakalan *ema+a, :akarta1ineka 7ipta.