konsekuensi ekonomis dan teori akuntansi positif

14
KONSEKUENSI EKONOMI DAN TEORI AKUNTANSI POSITIF Anggota kelompok: Annisa Sabrina Djunaedy Putri Ayuningsih

description

konsekuensi ekonomis dan teori akuntansi positif

Transcript of konsekuensi ekonomis dan teori akuntansi positif

PRODUCT PROFITABILITY ANALYSIS DAN TARGET COSTING

KONSEKUENSI EKONOMIDANTEORI AKUNTANSI POSITIFAnggota kelompok:Annisa Sabrina DjunaedyPutri AyuningsihKONSEKUENSI EKONOMIKonsep konsekuensi ekonomi muncul di sebuah artikel awal oleh Stephen Zeff (1978) yang berjudul Timbulnya Konsekuensi Ekonomi (The Rise of Economic Consequences).

Zeff mendefinisikan konsekuensi ekonomi sebagai dampak pelaporan akuntansi terhadap perilaku pengambilan keputusan dari kalangan usaha, pemerintah, dan kreditor.

Menurut Scott, Konsekuensi ekonomi adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa meskipun terdapat implikasi atas teori pasar sekuritas efisien, pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Definisi Konsekuensi Ekonomi3Pemahaman tentang konsep konsekuensi ekonomi dari pilihan kebijakan akuntansi ini penting karena dua alasan, yaitu:1. konsep ini memang menarik2. Adanya pernyataan bahwa kebijakan akuntansi tidak penting dan tidak sesuai dengan pengalaman akuntanPentingnya Memahami Konsekuensi Ekonomi41. Economic consequences muncul karena perusahaan melakukan kontrak seperti kompensasi eksekutif (executive compensation) dan kontrak utang (debt contract). 2.Kebijakan akuntansi yang digunakan dapat merupakan sumber informasi yang penting bagi investor. Manajer dapat menggunakan sumber informasi berupa pilihan kebijakan akuntansi yang dipilih sebagai signal tentang informasi dalam dari perusahaan. 3.Teori pasar modal efisien gagal menjelaskan perilaku pasar. 4.Economic consequences diperlukan untuk mengetahui respon pasar atas perubahan kebijakan akuntansi walaupun perubahan kebijakan

Mengapa Konsekuensi Ekonomi Muncul?5Bidang pertama konsekuensi ekonomi adalah akuntansi opsi saham yang dikeluarkan bagi manajemen atau karyawan lainnya yang memberi mereka hak untuk membeli saham perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini disebutEmployee Stock Opsions(ESO).

Akuntansi untuk ESO mewajibkan perusahaan mengeluarkan ESO dengan nilai tetap untuk mencatat biaya yang sama dengan selisih antara nilai pasar saham pada tanggal pemberian opsi kepada karyawan dan harga pelaksanaan opsi tersebut.

Kebanyakan perusahaan yang memberikan ESO menetapkan harga pelaksanaannya sama dengan nilai pasar pada tanggal pemberiannya, sehingga nilai intrinsiknya nol. Akibatnya tidak ada biaya yang perlu dicatat bagi kompensasi ESO

Konsekuensi Ekonomi pada Employee Stock Option (ESO)6Untuk mengatasi hal ini, FASB mengeluarkan exposure draft yang mengusulkan agar perusahaan mencatat biaya kompensasi berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal pemberian ESO.

Namun,exposure draftini ditolak karena muncul kekhawatiran akan konsekuensi ekonomi dari laporan laba yang lebih rendah yang akan dihasilkan

Untuk mengatasi masalah ini, muncul model strategi yang disusun oleh Huddart (1994), yang menunjukkan bahwa rumusBlack/Sholes dengan ESO yang ditahan sampai tanggal kadaluwarsa dapat menaikkan pencatatan nilai wajar ESO pada saat tanggal pemberian

Konsekuensi Ekonomi pada Employee Stock Option (ESO)7TEORI AKUNTANSI POSITIFTeori Akuntansi Positif adalah teori yang memprediksi tindakan-tindakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana manajer merespon terhadap usulan standar akuntansi yang baru

Teori akuntansi positif berupaya menjelaskan sebuah proses, yang menggunakan kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatangDefinisi Teori Akuntansi Positif9Prediksi yang dibuat dalam teori akuntansi positif sebagian besar meliputi tiga hipotesis, sebagaimana diformulasikan oleh Watt dan Zimmerman (1986), yaitu :

Tiga Hipotesis Teori Akuntansi Positif10Terdapat banyak penelitian empiris yang dilakukan untuk menguji tiga hipotesis dalam Teori Akuntansi Positif. Beberapa diantaranya adalah Penelitian yang dilakukan Lev (1979) yang menghasilkan beberapa jawaban yaitu : 1. Mengapa perusahaan yang berbeda mungkin memilih kebijakan akuntansi berbeda2. Mengapa ada manajer mungkin keberatan dengan perubahan dalam kebijakan akuntansi3. Mengapa investor bereaksi atas dampak potensial perubahan kebijakan akuntansi atas laba bersih4. Memasukkan hipotesis perjanjian utang dan rencana bonus sebagai alasan untuk reaksi negatif pasar pada prospek perusahaan dengan biaya-penuh yang sedang didorong untuk mengganti usaha-sukses.5. Kemungkinan (extent) bahwa pengontrakan menjadi kurang efisien, dan bahwa manajer akan berperilaku opotunistis untuk melindungi bonusnya dan menghindari penyimpangan perjanjian utang, pasar diharapkan bereaksi negatif

Penelitian Empiris Pada Teori Akuntansi Positif11Pada akhirnya, hipotesis pada teori akuntansi positif dapat dibagi ke dalam dua bentuk:

1. Teori Akuntansi Positif versi Oportunistik Pada Teori Akuntansi Positif bentuk oportunistik, diasumsikan bahwa manajer akan memilih kebijakan akuntansi untuk memaksimalkan tingkat utilitas yang diharapkan sehubungan dengan upah yang diberikan, kontrak-kontrak hutang, dan biaya-biaya politik.

2. Teori Akuntansi Positif versi Kontrak Efisien Pada Teori Akuntansi Positif bentuk kontrak efisien, diasumsikan bahwa kontrak stem pengendalian internal, serta tata kelola yang baik dari perusahaan, dapat membatasi munculnya sifat oportunistik dan sebaliknya dapat memotivasi manajer dalam memilih kebijakan akuntansi untuk mengendalikan biaya-biaya kontrak, sehingga dapat menyeimbangkan kepentingan perusahaan dengan para pemegang saham.

Penelitian Empiris Pada Teori Akuntansi Positif121. TAP tidak memberikan resep yang berarti tidak menyediakan alat untuk meningkatkan praktek akuntansi2. TAP tidak bebas nilai. Dalam TAP tidak ada panduan bagaimana apa yang seharusnya seseorang lakukan. TAP hanya menyediakan informasi efek dari tindakan tertentu dan menyerahkan kepada torang lain tindakan apa yang akan dilakukan.3. Asumsi bahwa setiap orang bertindak hanya untuk memaksimalkan keuntungan pribadi dianggap terlalu negatif dan terlalu menyederhanakan ditinjau dari sudut pandang kemanusiaan.4. Tidak ada perkembangan yang berarti sejak tahun 1070-an dengan tiga hipotesis kunci (debt hypothesis, bonus hypothesis, dan political hypothesis)5. TAP dianggap cacat secara ilmiah. Hipotesis yang dikemukakan TAP dianggap tidak berdasar sehingga harus ditolak.6. Peneliti TAP mengabaikan banyak hubungan organisasi-hubungan khusus dan informasi yang digunakan hanya informasi yang dianggap peneliti relevan.

Kritik-Kritik pada Teori Akuntansi Positif13TERIMAKASIH