Konflik sosial

10
Konflik Sosial 1. Pengertian Konflik Sosial Kata konflik berasal dari bahasa latin yaitu confiragere yang artinya saling berhantam/saling memukul. Dalam KBBI konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya. 2. Faktor-Faktor Penyebab konflik a. Perbedaan Antarindividu Perbedaan pendirian dan keyakinan orang per orang yang menyebabkan konflik antarindividu. Dalam hal ini masing- masing pihak berusaha membinasakan lawan baik fisik maupun pikiran-pikiran dan ide yang tidak disetujuinya. b. Perbedaan Kebudayaan Perbedaan kebudayaan akan menimbulkan konflik antarindividu bahkan antarkelompok. Perbedaan kebudayaan memengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan c. Perbedaan Kepentingan

Transcript of Konflik sosial

Page 1: Konflik sosial

Konflik Sosial

1. Pengertian Konflik Sosial

Kata konflik berasal dari bahasa latin yaitu confiragere yang artinya saling

berhantam/saling memukul. Dalam KBBI konflik diartikan sebagai percekcokan,

perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu

proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain

dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.

2. Faktor-Faktor Penyebab konflik

a. Perbedaan Antarindividu

Perbedaan pendirian dan keyakinan orang per orang yang menyebabkan konflik

antarindividu. Dalam hal ini masing-masing pihak berusaha membinasakan

lawan baik fisik maupun pikiran-pikiran dan ide yang tidak disetujuinya.

b. Perbedaan Kebudayaan

Perbedaan kebudayaan akan menimbulkan konflik antarindividu bahkan

antarkelompok. Perbedaan kebudayaan memengaruhi pola pemikiran dan

tingkah laku perseorangan dalam kelompok kebudayaan yang bersangkutan

c. Perbedaan Kepentingan

Hal ini terjadi karena masing-masing pihak berasuhan mengejar tujuan untuk

memenuhi kebutuhan masing-masing yang berbeda.

d. Perubahan Sosial

Perubahan sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi dan perbedaan

pendirian.

3. Perbedaan antara Konflik dan kekerasan

Suatu proses sosial antara konflik dan kekerasan merupakan suatu hal yang

berkait. Terjadinya konflik bisa berujung terjadinya kekerasan. Akan tetapi konflik

selalu berujung pada terjadinya kekerasan.

Page 2: Konflik sosial

Kekerasan

>> bahasa inggris disebut violence yang berasal dari bahasa latin violentia

Artinya : penggunaan kekuatan fisik hingga dapat melukai.

Kekerasan adalah perbuatan seseorang/sekelompok orang yang menyebabkan

cedera/meninggalnya orang lain/menyebabkan kerusakan fisik/barang orang

4. Bentuk Pengaduan Konflik yang Pertama yaitu :

a. Dengan Konsiliasi

>> Pengendalian yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga tertentu

memungkinkan tumbuhnya pada diskusi dan pengambilan keputusan bagi yang

konflik.

Kompetisi Persaingan dalam bentuk perlombaan

Konflik = Pertentangan Kontrovesi Persaingan dalam bentuk kelompok

Kontoversi Pendapatan

b. Dengan Mediation (Mediator)

>> Mediator dapat memberikan saran untuk menyelesaikan persengkatan tanpa

adanya perasaan

c. Dengan Arbtation (Arbitrasi)

>> Dimana pijhak yang berkonflik bersepakat untuk menerima keputusan pihak

ketiga (biasanya pihak ketiga memiliki sugesti yang kuat)

d. Adjudikasi (Adjudication)

>> penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.

e. Kompromi

>> Kedua pihak setuju untuk berdamai tanpa pihak ketiga

Page 3: Konflik sosial

5. Akibat Konflik

A. Sisi Positif terjadinya Konflik

1. Bertambah kuatnya rasa solidaritas secara anggota kelompok

(missal : jika masing-masing kelompok mempunyai identitas yang sama,

beserta menghadapi ancaman)

2. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas.

Contoh : penetapan suatu rancangan UU (RUU) menjadi sebuah UU >>

melalui siding yang a lot (karena terjadi perbedaan-perbedaan pendapat)

3. Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai.

Terjadi konflik dapat menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat.

4. Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antara individu dan

antara kelompok.

B. Sisi Negatif Terjadinya Konflik

1. Retaknya persatuan kelompok karena anggotanya saling berselisih

2. Seseorang / kelompok merasa tertekan dengan situasi konflik tersebut

sehingga mempengaruhi kepribadiannya.

3. Dapat menghancurkan harta benda dan jatuhnya korban jiwa.

4. Sering terjadi dominasi salah satu kelompok terhadap kelompok lainnya

sehingga pihak yang lebih lemah menjadi tunduk terhadap pihak yang kuat.

5. Tanda-tanda Adanya Konflik Sosial

Indikator yang diberikan oleh Charles Lewis Taylor dan Michael C. Hudson

untuk mengetahui apakah dimasyarakat sedang terjadi konflik atau

tidak,yaitu sebagai berikut :

1. Demonstrasi (a protest demonstration)

Demonstrasi adalah sejumlah orang yang tanpa menggunakan kekerasan

mengorganisasikan diri untuk melakukan protes. Pihak yang sering

Page 4: Konflik sosial

menjadi sasaran demonstrasi adalah pemerintah, pengusaha, pimpinan,

dan lain-lain. Contohnya adalah para karyawan pabrik berdemonstrasi

agar perusahaan member gaji yang layak serta kesejahteraan meningkat

2. Kerusuhan (Riot)

Maksud dan tujuan kerusuhan hampir sama dengan demonstrasi. Hanya

saja dalam kerusuhan disertai dengan kekerasan fisik, pengrusakan

barang-barang, dan tindakan anarkis. Perbedaan antara kerusuhan dan

demonstrasi terletak pad sifatnya yang spontan dan dipicu oleh suatu

insiden atau perilaku kelompok yang kacau.

3. Serangan bersenjata (Armed Attack)

Dapat dilakukan oleh kelompok sosial manapun, baik oleh pihak

pemerintah ataupun aparat keamanan maupun oleh pihak

nonpemerintah, dengn tujuan untuk melemahkan atau menghancurkan

kelompok lain. Serangan fisik selalu melibatkan kekerasan fisik,

pertumpahan darah, atau pengrusakan barang-barang. Perbedaan

serangan bersenjata dengan kerusuhan terletak terletak pada sifatnya

yang terorganisir dan biasanya untuk kepentingan politik.

6. Bentuk-bentuk Konflik Sosial di Masyarakat

Sebagai bagian masyarakat negara dan masyarakat dunia, tidak ada seorang

pun yang menginginkan timbulnya konflik. Walaupun demikian, konflik akan

selalu ada di setiap pola hubungan dan juga budaya. Pada dasarnya konflik

merupakan fenomena dan pengalaman alamiah.

a. Berdasarkan Subjeknya yang Terlibat dalam konflik

1. Konflik individual adalah konflik dalam masyarakat antara seorang

individu dengan individu lain. Contoh, konflik antar pelajar yang

memperebutkan tempat duduk.

2. Konflik kolektif adlaah konflik yang melibatkan kelompok individu

dengan kelompok individu lain. Contoh, konflik antara tentara

multinasional (PBB) dengan Irak beberapa tahun yang lalu.

Page 5: Konflik sosial

b. Berdasarkan Posisi pihak-pihak yang terlibat dalam Konflik

1. Konflik Vertikal adalah konflik yang melibatkan dua pihak atau lebih

yang mempunyai kedudukan tidak sejajar. Melainkan antara atasan

dan bawahan dalam suatu instansi. Contoh, konflik antara seorang

kepala kantor dengan anak buahnya.

2. Konflik Horizontal adalah konflik antara dua pihak atau lebih yang

keduanya mempunya strata yang sejajar bisa dalam satu lingkungan

kerja (intern) bisa juga antarlembaga (ekstren). Contoh, konflik

antarpartai politik.

c. Berdasarkan Bidang-Bidang Kehidupan yang Menjadi Sumber

Konflik

1. Konflik Ideologi adalah konflik vertical atau horizontal yang

melibatkan dua pihak atau lebih dengan inti permasalahan adanya

perbedaan ideology.

2. Konflik Politik adalah aktivitas individu atau kelompok individu untuk

memperoleh kekuasaan, menjalankan kekuasaan, dan

mempertahankan kekuasaan.

3. Konflik Ekonomi adalah konflik antara dua pihak atau lebih untuk

memperebutkan sesuatu yang bersifat materi atau financial. Namun

demikian, visualisasinya dapat berbentuk konflik-konflik politik atau

konflik antaranegara yang termasuk konflik pertahanan dan

keamanan.

4. Konflik Sosial Budaya adalah konflik yang inti permasalahannya

menyangkut bidang-bidang sosial dan budaya. Misalnya menyangkut

ras, struktur budaya.

5. Konflik Pertahanan dan Keamanan adalah konflik antarpemerintah

atau negara yang memperebutkan wilayah kedaulatan dengan

mengerahkan prajurit atau tentara negara masing-masing

Page 6: Konflik sosial

d. Berdasarkan Akibat yang Ditimbulkan.

1. Konflik Sosial Konstuktif adalah konflik sosial yang bersumber dari

koreksi atau control sosial dari satu pihak terhadap pihak lain. Tetapi

control sosial ini bermaksud untuk meluruskan bentuk-bentuk

penyimpangan yang terjadi yang dilakukan pihak lain. Contoh, konflik

antara penguasa dengan para mahasiswa tentang pemberantasan

korupsi.

2. Konflik Sosial Destruktif adalah konflik sosial antara dua pihak atau

lebih yang berakhir dengan kerusakan-kerusakan dan kondisi-kondisi

sosial yang justru makin buruk. Contoh, konflik pemerintah daerah

Batam dengan para buruh perusahaan yang menyebabkan rusaknya

fasilitas-fasilitas pemerintah daerah.

e. Berdasarkan Ruang Lingkupnya

1. Konflik antarkelas adalah pertentangan antara dua kelas sosial.

Konflik itu terjadi umumnya dipicu oleh perbedaan kepentingan

antara kedua golongan tersebut. Misalnya, karyawan pabrik dengan

pemiliknya karena tuntutan kenaikan gaji dari karyawan akibat

minimnya tingkat kesejahteraan.

2. Konflik antarkelompok adalah p[ersaingan dalam mendapatkan mata

pencaharian hidup yang sama atau karena pemaksaan unsure-unsur

budaya asing. Selain itu, karena adanya pemaksaan agama, dominasi

poloitik, atau adanya konflik tradisional yang terpendam. Misalnya,

hubungan antara golongan mayoritas dan minoritas. Koalisi golongan

minoritas mungkin dalam bentuk sikap menerima, agresif, dan

menghindari atau asimilasi.

3. Konflik internasional merupakan pertentangan yang melibatkan

beberapa kelompok negara (blok) karena perbedaan kepentinga.

Banyak kasus tejadinya konflik internasional sebenarnya bermula

dari konflik antara dua negara karena masalah politik atau ekonomi.

Konflik berkembang menjadi konflik internasional karena masing-

masing pihak mencari kawan atau sekutu yang memiliki kesamaan

Page 7: Konflik sosial

visi atau tujuan terhadap masalah yang dipertentangkan. Dengan

demikian, terjadilah konflik internasional;. Contoh konflik

internasional adalah perang dunia II. Konflik terjadi antara kelompok

sekutu dan kelompok sentral.