Konferensi Nasional Sistem Informasi, STMIK-STIKOM Bali · PDF fileberinteraksi menurut pola...
-
Upload
vuongkhanh -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Konferensi Nasional Sistem Informasi, STMIK-STIKOM Bali · PDF fileberinteraksi menurut pola...
Konferensi Nasional Sistem Informasi, STMIK-STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012
1323
ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI
LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA
Windarto
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur
Universitas Budi Luhur, Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12260
Abstrak
Seiring dengan masalah dunia kerja yang semakin kompleks, diperlukan suatu alat atau cara yang dapat
memanfaatkan informasi yang ada agar dapat mendukung proses bisnis atau kegiatan pada suatu organisasi agar
kinerjanya lebih efektif dan efisien. Koperasi Pegawai Telkom Barata merupakan koperasi yang bergerak
dibidang pengembangan jasa konstruksi jaringan telekomunikasi yang berlokasi di Jakarta Barat. Masalah yang
dihadapi Koperasi Pegawai Telkom Barata saat ini adalah masih menggunakan sistem pencatatan manual. Selain
itu data masih disimpan dalam bentuk fisik yang membutuhkan ruang untuk penyimpanan, hal ini berpengaruh
terhadap lamanya waktu untuk pembuatan laporan yang akan digunakan untuk pengawasan serta pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen Koperasi. Dalam menganalisis dan merancang sistem informasi inventarisasi
digunakan metode penelitian dengan studi kepustakaan, studi dokumentasi, wawancara, observasi, serta analisis
dan desain dengan menggunakan diagram yang terkandung dalam UML (Unified Modelling Language). Hasil
analisis dan desain sistem informasi inventarisasi logistik ini diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan
data dan dapat mengatasi kelemahan pada sistem yang masih manual, selain itu diharapkan pula dengan adanya
sistem ini dapat mempermudah dalam pencarian data yang dibutuhkan untuk keperluan koperasi seperti
pelaporan kepada pimpinan.
Kata kunci : Inventarisasi, Koperasi, UML, OOP
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin
pesat. Seiring dengan masalah dunia kerja yang
semakin kompleks, diperlukan suatu alat atau cara
yang dapat memanfaatkan informasi yang ada agar
dapat mendukung proses bisnis atau kegiatan yang
ada pada suatu organisasi dalam mendukung
terciptanya suatu sistem dan cara kerja yang efektif
dan efisien. Dengan adanya sistem komputer,
pekerjaan manusia dapat terbantu sehingga mampu
meningkatkan produktifitas dan informasi yang
didapat lebih akurat, selain itu dengan adanya sistem
komputer waktu dan biaya dapat digunakan secara
lebih efektif dan efisien.
Koperasi Pegawai Telkom Barata merupakan
koperasi yang bergerak dibidang pengembangan jasa
konstruksi jaringan telekomunikasi Jakarta Barat
yang disahkan pada tanggal 26 Agustus 1991 dengan
Badan Hukum No. 2752/BH/I. Dengan dukungan
sumber daya yang selalu ditingkatkan Koperasi
Pegawai Telkom Barata tumbuh menjadi mitra
bisnis yang telah dipercaya oleh para perusahaan
lainnya, khususnya para perusahaan yang bergerak
dalam bidang telekomunikasi. Dalam memenuhi
ketersediaan logistik barang pada Koperasi Pegawai
Telkom Barata diharapkan dapat terbantu dengan
adanya sistem informasi logistik yang menggunakan
sistem komputer.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang dihadapi Koperasi
Pegawai Telkom Barata saat ini adalah masih
menggunakan sistem pencatatan untuk inventarisasi
barang masih menggunakan cara manual. Selain itu
data masih disimpan dalam bentuk fisik yang
membutuhkan ruang untuk penyimpanan, hal ini
berpengaruh terhadap lamanya waktu untuk
pembuatan laporan yang akan digunakan untuk
pengawasan serta pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen Koperasi. Oleh karena itu diperlukan
suatu sistem informasi terkomputerisasi sehingga
memudahkan dalam melakukan pengendalian
barang dan pengolahan data barang. Selain itu dapat
memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu
bagi kebutuhan pemimpin dalam pengambilan
keputusan.
Konferensi Nasional Sistem Informasi, STMIK-STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012
1324
1.3 Batasan Permasalahan
Ruang lingkup yang dibahas hanya pada sistem
inventerisasi logistik pada Koperasi Pegawai
Telkom Barata mulai dari pemesanan, penyimpanan,
penyusutan dan pendistribusian barang, dimana
dalam pemenuhan jenis barang dan jumlah
penerimaan barang harus sesuai dengan Surat
Perintah Kerja.
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penulisan ini adalah dengan menggunakan metode
deskriptif yaitu mengumpulkan data,
mengintegrasikan dan menggambarkan data-data
yang mendukung. Teknik metode yang dilakukan
oleh penulis antara lain:
(a) Studi Kepustakan yaitu pengumpulan data-data
dari literature dan sumber lain yang berhubungan
dengan masalah yang akan dibahas.
(b) Studi Dokumentasi yaitu mengadakan
pencatatan, pengumpulan data, identifikasi dari
dokumen-dokumen.
(c) Wawancara, mengadakan tanya jawab secara
langsung kepada para pegawai untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan.
(d) Observasi, mencari informasi dengan cara
mengamati proses kegiatan yang terjadi pada
bagian Logistik Koperasi Pegawai Telkom.
2. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1 Sistem
Sistem adalah sekumpulan subsistem yang
berhubungan satu sama lain yang bersama-sama
berinteraksi menurut pola tertentu terhadap masukan
dengan tujuan menghasilkan keluaran. Dalam arti
luas dapat didefenisikan sebagai sekumpulan
elemen-elemen yang saling berhubungan dan saling
bergantung untuk mencapai suatu tujuan.
Pendekatan definisi sistem berdasarkan pendekatan
prosedur menurut Jogiyanto H.M [3] adalah “sistem
adalah kumpulan dari prosedur-prosedur yang
mempunyai tujuan tertentu”.
2.2 Informasi
(a) Pengertian Informasi: Gordon B. Davis [2]
mengungkapkan bahwa Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau yang akan datang. (b)
Kualitas Informasi: Kualitas informasi tergantung
dari tiga hal yaitu informasi yang dihasilkan harus:
(1) Akurat, (2) Tepat Waktu, (3) Relevan.
2.3 Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi yang mendukung operasi
bersifat manajerial, dan kegiatan strategis dari suatu
organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan yang diperlukan. Sistem Informasi
terdiri dari komponen-komponen yang saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk
satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
3. Konsep Analisa Sistem dan Perancangan
Sistem
3.1 Analisa Sistem
Analisa sistem merupakan proses pengumpulan
data dan menaksirkan fakta, pendiagnosaan masalah,
dan menggunakan informasi untuk mengusulkan
perbaikan sistem. Suatu sistem akan selalu dianalisa
lalu dikembangkan, karena sebuah sistem tidak ada
yang sempurna dan selalu terbuka peluang untuk
mengembangkannya.
Analisa biasanya dimulai dengan meninjau
kembali struktur organisasi uraian kerja personel
yang bersangkutan. Dilanjutkan dengan formulir,
catatan, prosedur, metode, pemrosesan dan laporan
yang digunakan oleh perusahaan, termasuk instruksi
tertentu kepada personel yang bersangkutan dari
rincian prosedur yang terinci sangat berharga bagi
analisis sistem untuk mencari fakta. Langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam menganalisa
sistem adalah sebagai berikut: (1) Identifikasi, (2)
Memahami, (3) Analisa, (4) Laporan.
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah kombinasi atau seri
dari proses yang menyangkut identifikasi suatu
masalah, analisa suatu masalah, dan menyelesaikan
suatu masalah. Dengan kata lain, perancangan
sistem adalah proses pengamatan terhadap keadaan
suatu badan usaha dengan tujuan dapat mengetahui
situasi operasinya dan apakah badan usaha tersebut
memerlukan suatu perbaikan atau tidak. Adapun
tujuan perancangan sistem yaitu untuk memenuhi
kebutuhan pemakai sistem dan untuk memberikan
gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-
ahli teknik lainnya yang terlibat.
4. UML dan Konsep Berorientasi Obyek
Unified Modeling Language (UML) adalah
sebuah “bahasa permodelan” untuk mens-
pesifikasikan, memvisualisasikan, membangun dan
mendokumentasikan kerangka dari sebuah sistem-
sistem software. Sementara menurut Munawar [6]
UML adalah sebuah alat bantu yang sangat handal
yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena
UML menyediakan pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk
membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk
yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi
dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi
(sharing) dan mengkomunikasikan rancangan
mereka dengan yang lain. Metodologi adalah cara
Konferensi Nasional Sistem Informasi, STMIK-STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012
1325
sistematis untuk mengerjakan pekerjaan analisis dan
desian demikian pula didefinisikan oleh seorang
penulis sebagai berikut: “Metodologi berorientasi
obyek adalah metode penyelesaian masalah dengan
menggunakan pendekatan berorientasi obyek”
Metodologi pengembangan sistem berorientasi
obyek mempunyai tiga karakter utama, yaitu:
(a) Encapsulation, merupakan dasar untuk
pembatasan ruang lingkup program terhadap data
yang diproses.
(b) Inheritance, adalah tehnik yang menyatakan
bahwa anak dari obyek akan mewarisi
data/atribut dan metode dari induknya langsung.
(c) Polymorphis, yaitu konsep yang menyatakan
bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai
bentuk dan perilaku berbeda.
5. Proses Bisnis pada Koperasi Pegawai Telkom
Barata
Seiring dengan berkembangnya teknologi
informasi, semakin banyak pula instansi maupun
perusahaan yang membutuhkan informasi secara
cepat serta akurat dari sebuah sistem informasi.
Sistem Inventerisasi logistik pada Koperasi
Pegawai Telkom Barata dibuat untuk mempermudah
pendataan logistik dan pembuatan laporan yang
sesuai dengan kebutuhan Koperasi Pegawai Telkom
Barata. Berikut prosedur yang diterapkan Koperasi
Pegawai Telkom Barata:
(a) Pemesanan barang dilakukan oleh bagian gudang
yang disesuaikan dengan kebutuhahan barang
satu bulan berikutnya. Surat pesan barang dibuat
berdasarkan kebutuhan gudang dan kemudian
ditujukan kepada PT. Telkom lalu dikirim ke
supplier.
(b) Penerimaan barang dilakukan oleh bagian
gudang. Barang yang dikirim supplier disertai
dengan surat jalan sesuai dengan surat pesanan.
Bagian gudang akan memeriksa barang yang
datang kemudian membuat tanda terima barang
sebagai bukti bahwa barang telah diterima.
(c) Distribusi barang, ketika barang telah diterima
dari supplier, maka barang tersebut akan
langsung di distribusikan ke area-area yang
membutuhkan sesuai kebutuhan masing-masing
area.
(d) Penyusutan barang barang terjadi berdasarkan
pengecekan berkala dari pengawas lapangan, jika
ditemukan barang yang rusak atau cacat maka
pengawas lapangan akan menyerahkan form
penyusutan kepada bagian gudang.
(e) Pembuatan laporan inventerisasi barang dibuat
berdasarkan pada barang masuk, barang keluar
dan penyusutan barang yang dilaporkan setiap
harinya atau laporan setiap bulannya yang
ditujukan kepada Kepala Seksi Administrasi.
Proses aturan bisnis pada Koperasi Pegawai
Telkom Barata yang diterapkan dan dilaksanakan
secara rutin yaitu sebagai berikut:
(a) Koperasi Pegawai Telkom menjalin kerjasama
jasa dengan PT. Telkom dalam mengelola
barang-barang dan alat kerja yang dimiliki PT.
Telkom.
(b) Divisi pengawas lapangan ataupun mitra kerja
lainnya dapat mengajukan permintaan barang ke
gudang.
(c) Bagian gudang akan periksa kembali status
persediaan barang di gudang berdasarkan
kebijakan pergudangaan.
(d) Pemesanan barang kepada supplier tidak
dilakukan secara langsung, tetapi melalui
perantara PT. Telkom sebagai induk badan
usaha.
6. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Inventarisasi Logistik
6.1 Identifikasi Kebutuhan
Untuk menjelaskan identifikasi kebutuhan
maka digunakan use case diagram.
Gambar 6.1.1: Use Case Diagram File Master
Gambar 6.1.2: Use Case Diagram File Transaksi
Konferensi Nasional Sistem Informasi, STMIK-STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012
1326
Gambar 6.1.3: Use Case Diagram Laporan
6.2 Rancangan Class Diagram
Untuk menjelaskan mengenai table-table yang
diperlukan dalam perancangan sistem inventarisasi
logistik ini, digambarkan dalam bentuk class
diagram tanpa method berikut:
Gambar 6.2.1: Rancangan Class Diagram
6.3 Rancangan Dialog Layar Berikut ini digambarkan struktur tampilan
menu utama, beserta rancangan layar dan sequence
diagram dari beberapa form yang ada pada sistem
inventarisasi logistik koperasi pegawai telkom.
Gambar 6.3.1: Struktur Tampilan Sistem Informasi
Inventarisasi Logistik
Gambar 6.3.2: Form Master Supplier
Gambar 6.3.3: Form Master Barang
Konferensi Nasional Sistem Informasi, STMIK-STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012
1327
Gambar 6.3.4: Form Surat Pesan
Gambar 6.3.5: Form Distribusi Barang
Gambar 6.3.6: Form Tanda Terima Barang
Gambar 6.3.7: Form Penyusutan Barang
Gambar 6.3.8: Form Laporan Barang Keluar
Gambar 6.3.9: Form Laporan Barang Masuk
Gambar 6.3.10: Sequence Diagram Form Surat
Pesan
Konferensi Nasional Sistem Informasi, STMIK-STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012
1328
Gambar 6.3.11: Sequence Diagram Form Distribusi
Barang
Gambar 6.3.12: Sequence Diagram Form Tanda
Terima Barang
Gambar 6.3.13: Sequence Diagram Form
Penyusutan Barang
7. Penutup
7.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian di Koperasi
Pegawai Telkom Barata dan melakukan
perbandingan antara sistem yang sedang berjalan
dengan sistem yang dibuat dapat disimpulkan
bahwa, proses sistem inventarisasi logistik dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien setelah
terkomputerisasi, penyimpanan data dalam database
dapat mempermudah dalam pencarian data yang
dibutuhkan untuk keperluan koperasi seperti
pelaporan, pemeliharaan data pun menjadi lebih
mudah karena disimpan dalam format digital
sehingga menghemat ruangan dan meminimalkan
kerusakan fisik, selain itu pengolahan data lebih
terjamin konsistensinya karena adanya pengontrolan
yang lebih baik terhadap masukan data, dan
kesulitan dalam pembuatan laporan yang selama ini
masih dilakukan secara manual dapat dipermudah
dan dipercepat dengan sistem yang telah
terkomputerisasi sehingga dapat digunakan sebagai
perencanaan dan pengambilan keputusan oleh
pimpinan koperasi.
7.2 Saran
Untuk meningkatkan keberhasilan Sistem
Inventarisasi Logistik, maka diberikan saran-saran
sebagai berikut, diharapkan perlu adanya
pemutakhiran sistem informasi setidaknya 3 tahun
sekali untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
terjadi pada sistem dan memenuhi perkembangan
penerapan sistem informasi yang terbaru dalam
rangka meningkatkan daya dukung sistem informasi
tersebut, diharapkan juga adanya pengawasan secara
rutin dalam pemeliharaan sistem, serta untuk
menjaga akan kehilangan data digital diharapkan
Konferensi Nasional Sistem Informasi, STMIK-STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012
1329
dilakukan penggandaan (backup) secara rutin
terhadap hasil olahan data.
Daftar Pustaka:
[1] Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Bandung:
Informatika.
[2] Gordon, B. Davis. 2002. Introduction to
Information System (11th edition). New York:
Mc Grow-Hill.
[3] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem
Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.
[4] Mathiassen, L., Munk-Madsen, A., Nielsen, P.
A., & Stage, J. 2000. Object Oriented Analysis
and Design. Denmark: Makro Publishing.
[5] McLeod, R. 2001. Sistem Informasi Manajemen
Jilid 1 dan 2 (edisi 7). (Alih bahasa Teguh, H)
Jakarta: PT Prenhallindo.
[6] Munawar. 2005. Pemodelan Visual Dengan
UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[7] Whitten, J. L., Bentley, L. D., & Dittman, K. C.
2000. System Analysis and Design Methods (5th
edition.). New York: McGraw-Hill.
[8] Wicaksono, Adi. 2002. Dasar-Dasar
Pemrograman Java 2. Jakarta: Elex Media
Kompuntindo.