Kondisi Pasar Tenaga Kerja
-
Upload
hasrian-c-purmansyah -
Category
Documents
-
view
162 -
download
0
description
Transcript of Kondisi Pasar Tenaga Kerja
-
MAKALAH
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
KONDISI PASAR TENAGA KERJA INDONESIA
DARI TAHUN 2009 - 2013
DISUSUN OLEH:
HASRIAN CUCU PURMANSYAH NIM : 13612091
SANDI WAHYUDI NIM : 13612026
BILLY ERLANGGA NIM : 13612108
VINANTY ANASTASIA NIM : 13612238
FINDIA LUVIE NIM : 13612360
KELAS M2
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN
TANJUNGPINANG
2014
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan
nikmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah ini, yang
diberikan oleh Bapak Indra Bastian Tahir, S.Si.ME selaku dosen Pembimbing
Pengantar Ekonomi Makro.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen
yang bersangkutan agar memenuhi tugas kelompok yang telah ditetapkan, dan
juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini
berjudul Kondisi Pasar Tenaga Kerja Indonesia dari tahun 2009 - 2013.
Adapun sumber-sember dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari
beberapa buku yang membahas tentang materi yang berkaitan dan juga melalui
media internet. Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih
kepada penyedia sumber walau tidak dapat secara langsung untuk
mengucapkannya.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun
dengan kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini
mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena
itu kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami mangharapkan
ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya.
TanjungPinang, 11 Mei 2014
Kelompok Penulis
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat................................................................................................... 2
BAB II ISI ........................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Pasar Tenaga Kerja .............................................................. 3
2.2 Penggolongan Pasar Tenaga Kerja ......................................................... 4
2.3 Penyelenggaraan Pasar Tenaga Kerja di Indonesia................................ 5
2.4 Dampak Pasar Tenaga Kerja Fleksibel ................................................. 6
2.5 Pengadaan Jaminan Sosial .................................................................... 7
2.6 Penentuan Upah di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja ..................... 8
2.7 Fungsi dan Manfaat Pasar Tenaga Kerja .............................................. 11
2.8 Kondisi Pasar Tenaga Kerja ................................................................ 12
2.9 Penempatan TKI di Luar Negeri ......................................................... 14
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 17
3.2 Saran ..................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 19
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Negara berkembang memiliki karakteristik ganda dalam pasar tenaga
kerjanya. Pasar dibagi antara sektor formal dan sektor informal. Hal ini biasanya
di karakteristikkan dengan tingkat gaji tinggi dan gaji rendah, penghasilan mereka
dapat juga dikenali dari tingkat pendidikan. Dua sektor ini adalah hasil dari
ketidaksamaan yang berarti dan keterputusan dalam sistem ekonomi mereka. Ada
ketidaksamaan kelembagaan antara pasar tenaga kerja formal dan informal karena
mereka menjalankan dengan dua latar tenaga kerja yang berbeda, yang
menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan antara produktivitas tenaga kerja
dan gaji mereka. Selain itu, nampak pembatasan atas mobilitas tenaga kerja antara
sektor formal dan informal yang memberikan kesan adanya pasar tenaga kerja
yang terputus
Pasar Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk
mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya
penempatan dan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga
kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud disini adalah pengusaha, pencari kerja dan
pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling
berhubungan.
Pasar tenaga kerja yang tidak fleksibel diyakini merupakan penyebab
utama kondisi tersebut. Bentuk-bentuk kekakuan dalam pasar tenaga kerja yang
disebabkan oleh berbagai regulasi pemerintah seperti upah minimum provinsi
(UMP), aturan pesangon, dan aturan perlindungan kerja dinilai sangat
memberatkan pengusaha. Berdasarkan alasan tersebut, terdapat rekomendasi agar
pemerintah mengurangi perannya dalam bentuk berbagai regulasi di pasar tenaga
kerja. Konsekuensinya, peran bipartit (pengusaha dan pekerja) akan menentukan
keseimbangan pasar.
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka rumusan masalah makalah ini
adalah :
Apakah pengertian pasar tenaga kerja ?
Bagaimanakah penggolongan pasar tenaga kerja ?
Bagaimanakah penyelenggaraan pasar tenaga kerja di indonesia ?
Apakah dampak pasar tenaga kerja fleksibel ?
Bagaimanakah bentuk pengadaan jaminan sosial bagi tenaga kerja ?
Bagaimanakah penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja ?
Apakah fungsi dan manfaat pasar tenaga kerja ?
Bagaimana keadaan pasar kerja di Indonesia?
Bagaimana penempatan TKI di luar negeri?
1.3 Tujuan
Mengenai materi makalah ini yaitu pasar tenaga kerja, maka tujuan pembuatan
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui tentang materi yang bersangkutan.
2. Sebagai referensi belajar bagi mahasiswa, khususnya kelompok penyaji.
3. Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dari mata kuliah yang
bersangkutan.
4. Sebagai bahan presentasi kelompok penyaji.
1.4 Manfaat
Manfaat Makalah ini, antara lain :
1. Agar masyarakat dapat memanfaatkan bahan-bahan pokok yang tersedia
dengan baik.
2. Bagi pembaca agar mengerti kondisi psar tenaga kerja Indonesia saat ini.
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 3
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Pasar Tenaga Kerja
Sebagaimana yang dijelaskan dalam bab pendahuluan diatas bahwa Pasar
Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk mempertemukan
pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan dan atau
hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku
yang dimaksud di sini adalah pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang
membantu pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling berhubungan.
Pasar tenaga kerja dapat pula diartikan sebagai suatu pasar yang
mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga kerja
di dalam pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja), sedangkan
sebagai pembelinya adalah orang-orang / lembaga yang memerlukan tenaga kerja.
Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi
pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang
membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja dari perusahaan, maka pasar tenaga kerja ini dirasakan dapat memberikan
jalan keluar bagi perusahaan untuk memenuhinya. Dengan demikian tidak
terkesan hanya pencari kerja yang mendapat keuntungan dari adanya pasar ini.
Untuk menciptakan kondisi yang sinergi antara kedua belah pihak, yaitu antara
penjual dan pemberi tenaga kerja maka diperlukan kerjasama yang baik antara
semua pihak yang terkait, yaitu penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja,
Para pelaku di pasar tenaga kerja, terdiri dari :
1. Pencari kerja yaitu Setiap orang yang mencari pekerjaan baik karena
menganggur, putus hubungan kerja maupun orang yang sudah bekerja
tetapi ingin mendapatkan pekerjaan lebih baik yang sesuai dengan
pendidikan, bakat, minat dan kemampuan yang dinyatakan melalui
aktivitasnya mencari pekerjaan.
2. Pemberi kerja yaitu Perorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-
badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar
imbalan berupa upah atau gaji.
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 4
3. Perantaran yaitu Media atau lembaga yang mempertemukan pencari
kerja dan pemberi kerja, misalkan agen penyalur tenaga kerja, bursa kerja
dan head hunters (Pihak ketiga yang menghubungkan pencari kerja
dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan. Sebagai imbalan, head hunters akan
memperoleh prosentasi gaji dari orang yang diterima bekerja atau komisi
dari perusahaan
2.2 Penggolongan Pasar Tenaga Kerja
1. Berdasarkan sifatnya
a. Pasar kerja intern (Internal Labour Market)
Pasar kerja intern adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari dalam
perusahaan itu sendiri. Pemenuhan kebutuhan karyawan diambil dari
dalam perusahaan melalui promosi maupun demosi karyawan. Promosi
adalah rotasi atau perpindahan karyawan ke dalam jabatan yang lebih
tinggi, misalkan dari asisten manajer menjadi manajer. Sedangkan,
demosi adalah rotasi karyawan ke posisi yang lebih rendah dari jabatan
sebelumnya, misalkan manajer personalia diturunkan menjadi staff.
b. Pasar kerja ekstern(Eksternal Labour Market)
Pasar kerja ekstern adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari luar
perusahaan. Pemenuhan kebutuhan karyawan diperoleh dari pihak
luar, misalkan melalui iklan lowongan pekerjaan, agen atau penyalur
tenaga kerja atau melalui walk in interview.
2. Berdasarkan prioritasnya
a. Pasar kerja utama(Primary Labour Market)
Pasar kerja utama adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan
atau posisi dengan tingkat upah atau gaji yang tinggi, pekerjaan yang
baik dan dengan kondisi yang stabil. Pasar ini dapat ditemukan pada
sektor usaha yang menggunakan padat modal.
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 5
b. Pasar kerja Sekunder(Secondary Labour Market)
Pasar kerja Sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan
jabatan atau posisi dengan tingkat upah atau gaji yang rendah, posisi
yang kurang stabil dan kurang memberi kesempatan untuk
pengembangan karir karyawan. Biasanya ini dapat dilihat pada industri
restoran dan jasa hotel, kasir dan penjualan ritel.
3. Berdasarkan pendidikannya
a. Pasar tenaga kerja terdidik (Skilled Labour Market)
Pasar kerja Sekunder adalah pasar tenaga kerja yang membutuhkan
karyawan yang berpendidikan dan memiliki keterampilan yang
memadai. Pasar tenaga kerja ini biasanya dibutuhkan pada sektor
usaha formal, misalnya, dokter, akuntan, pengacara, dan sebagainya.
b. Pasar tenaga kerja tidak terdidik (Unskilled Labour Market)
Pasar tenaga kerja tidak terdidik adalah pasar tenaga kerja yang
menawarkan pekerjaan yang tidak mementingkan pendidikan maupun
keterampilan keterampilan khusus tertentu. Pasar tenaga kerja ini
biasanya ditemui pada sektor usaha informal, misalnya, pedagang
asongan, loper koran dan majalah, juru parkir dan sebagainya.
2.3 Penyelenggaraan Pasar Tenaga Kerja di indonesia
Di Indonesia, penyelenggaraan bursa tenaga kerja ditangani oleh
Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). Orang-orang atau lembaga-lembaga yang
membutuhkan tenaga kerja dapat melapor ke Depnaker dengan menyampaikan
jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan beserta persyaratannya.
Kemudian Depnaker akan mengumumkan kepada masyarakat umumnya tentang
adanya permintaan tenaga kerja tersebut.
Sementara itu, para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja) dapat
mendaftarkan dirinya kepada Depnaker dengan menyampaikan keterangan-
keterangan tentang dirinya. Keterangan tentang diri pribadi si pencari kerja ini
sangat penting untuk dasar penyesuaian dengan kebutuhan tenaga kerja dari
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 6
orang-orang atau lembaga-lembaga yang bersangkutan. Apabila ada kesesuaian,
Depnaker akan mempertemukan si pencari kerja dengan orang atau lembaga yang
membutuhkan tenaga kerja tersebut untuk transaksi lebih lanjut.
Selain Depnaker, di Indonesia juga berkembang penyelenggaraan bursa
tenaga kerja swasta yang biasa disebut Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja.
Perusahaan swasta yang berusaha mengumpulkan dan menampung pencari kerja,
kemudian menyalurkan kepada orang-orang atau lembaga - lembaga yang
membutuhkan tenaga kerja, baik di dalam maupun diluar negeri seperti Malaysia,
Singapura, Hongkong dan Arab Saudi. Sebelum diadakan penyaluran, perusahaan
ini juga sering menyelenggarakan pelatihan kepada para pencari kerja yang
ditampungya. Apabila ada kesesuaian antara pencari kerja dengan orang atau
lembaga yang membutuhkan, dapat dilakukan transaksi. Atas jasanya
menyalurkan tenaga kerja ini, perusahaan tersebut akan mendapatkan komisi.
2.4 Dampak Pasar Tenaga Kerja Fleksibel
Terdapat dilema dalam kebijakan yang berkaitan dengan fleksibilitas pasar
tenaga kerja. Tingkat upah yang rendah dan aturan perlindungan kerja yang
minimal dalam pasar tenaga kerja fleksibel akan menimbulkan dampak positif
dalam bentuk tambahan kesempatan kerja. Resikonya, hal tersebut mengancam
kelayakan hidup pekerja.
Sebaliknya, pasar tenaga kerja yang kaku dengan berbagai regulasi
pemerintah relatif menjamin kepentingan pekerja. Pemerintah mengatur
rekrutmen, upah minimum, PHK, dan perlindungan kerja. Namun, hal tersebut
dinilai memberatkan pengusaha.
Dikhawatirkan, pengusaha telah mengurangi jumlah pekerja atau
merelokasi usaha untuk menyiasati mahalnya biaya pekerja Kesempatan kerja
untuk pekerja laki-laki, pekerja perempuan, pekerja dewasa, pekerja muda,
pekerja terdidik, pekerja kurang terdidik, pekerja kerah biru, pekerja penuh waktu,
dan pekerja paruh waktu berkurang secara signifikan dengan adanya peningkatan
upah minimum. Pengecualian terjadi pada pekerja kerah putih. Setiap kenaikan
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 7
upah minimum sebesar 10 persen justru akan meningkatkan kesempatan kerja
bagi pekerja kerah putih sebesar 10 persen.
Kajian tersebut menganalisis, peningkatan upah minimum menyebabkan
perusahaan mengurangi jumlah pekerja yang kurang produktif dan menggantinya
dengan pekerja yang relatif lebih produktif. Hal tersebut juga disebabkan oleh
penggantian pekerja dengan barang modal dalam proses produksi karena biaya
pekerja menjadi relatif mahal dibandingkan biaya barang modal.
Kajian di atas dan beberapa kajian lain yang menghasilkan kesimpulan
serupa tidak serta merta membuat pemerintah dapat mengimplementasikan
kebijakan pasar tenaga kerja fleksibel saat ini dan dalam beberapa tahun ke depan.
Kenyataannya, kajian-kajian tersebut tidak menganalisis apakah keseimbangan
upah di pasar tenaga kerja tanpa adanya upah minimum dan berbagai aturan
perlindungan kerja akan memadai untuk hidup secara layak.
Lebih jauh lagi, kebijakan upah fleksibel belum tentu efektif membantu
kaum miskin dan di sekitar garis kemiskinan (near poor) sebagai bagian
masyarakat yang paling rentan terhadap perubahan perekonomian. Pasar tenaga
kerja fleksibel memang akan menambah kesempatan kerja, termasuk bagi kaum
miskin. Di sisi lain, tingkat kesejahteraan banyak kaum miskin dan di sekitar garis
kemiskinan akan memburuk karena pengurangan upah dan perlindungan
kerja. Trade-off antara kesempatan kerja dengan kesejahteraan pekerja menjadi
lebih berat karena banyak near poor yang akan menjadi miskin jika upah menurun
sedikit saja.
2.5 Pengadaan Jaminan Sosial
Kebijakan pasar tenaga kerja fleksibel hanya dapat diimplementasikan jika
pemerintah telah menyediakan jaminan sosial bagi warga negara. Pekerja yang
diupah rendah dalam pasar tenaga kerja fleksibel akan memperoleh jaminan sosial
untuk hidup secara layak. Jaminan sosial juga melindungi pekerja dari
kemungkinan hubungan ketenagakerjaan yang merugikan, seperti PHK. Karena
dapat mempertemukan kebutuhan terhadap pasar tenaga kerja fleksibel dengan
hak hidup layak warga negara, jaminan sosial ini merupakan kebijakan yang ideal
dan harus menjadi pilihan kebijakan dalam jangka panjang (long-run).
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 8
Saat ini, bagaimanapun, perlindungan di pasar tenaga kerja praktis
merupakan satu-satunya Perlindungan bagi warga negara. Apabila pemerintah
mendorong pasar tenaga kerja fleksibel tanpa menyediakan jaminan sosial yang
memadai dan berfungsi secara efektif, pekerja akan merasakan dampak negatif
yang sangat berat.
Mengingat pemerintah masih menyusun sistem jaminan sosial tersebut,
pemerintah baru dapat mengimplementasikan pasar tenaga kerja feksibel dalam
jangka waktu 4-5 tahun ke depan. Waktu tersebut merupakan waktu yang
diperlukan untuk menyusun konsep jaminan sosial yang matang dan
operasionalisasi konsep tersebut. Sebelum itu, kebijakan pasar tenaga kerja
fleksibel tidak layak diimplementasikan.
2.6 Penentuan Upah Di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja
Pembayaran upah tenaga kerja dapat dibedakan pada dua pengertian yaitu
gaji dan upah. Gaji adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja tetap dan tenaga
kerja profesional seperti pegawai pemerintah, dosen, guru, manager dll. Biasanya
sebulan sekali. Sedangkan upah adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja kasar
yang pekerjaannya selalu berpindah-pindah seperti pekerja pertanian, tukang
kayu, buruh kasar dll. Dalam teori ekonomi, upah diartikan sebagai pembayaran
keatas jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada
para pengusaha. Dalam teori ekonomi, kedua jenis pendapatan pekerja tersebut
dinamakan upah.
Ada perbedaan upah uang dan upah real. Upah uang adalah sejumlah uang
yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran keatas tenaga
metal atau fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan
upah real adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah
tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan para pekerja. Upah real yang diterima enaga kerja terutama tergantung
pada produktifitas dari tenaga kerja tersebut.
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 9
Sumber-sumber kenaikan produktivitas :
Kemajuan teknologi memproduksi, meliputi :
Pergeseran / pergantian tenaga hewan dan manusia menjadi tenaga mesin
Perbaikan atau inovasi dari mesin kemesin yang lebih produktif
Perbaikan sifat-sifat tenaga kerja, meliputi :
Taraf kesehatan semakin tinggi
Pendidikan semakin tinggi
Pengalaman semakin banyak (kursus,workshop dll) sehingga kertrampilan
meningkat
Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat, meliputi :
Perubahan manajemen (pemisahanpemilik dengan pengelola)
Perbaikan infrastruktur dari pemerintah
Deregulasi pemerintah yang mendukung produktifitas
1. Pasar Tenaga Kerja Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dalam pasar tenaga kerja berarti didalam pasar
terdapat banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja, dan tenaga kerja yang
ada dalam pasar tidak menyatukan diri didalam serikat-serikat buruhyang akan
bertindak sebagai wali mereka. Sifat permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak
berbeda dengan sifat permintaan dan penawaran di pasar barang. Kurva
permintaan ke atas tenaga kerja seperti juga kurva permintaan ke atas suatu
barang bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Berarti permintaaan keatas
teaga kerja bersifat : semakin tinggi/rendah upah tenaga kerja, semain
sedikit/banyak permintaan keatas tenaga kerja. Begitupula untuk kurva penawaran
berlaku sebaliknya sama seperti penawaran barang.
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 10
2. Pasar Tenaga Kerja Monopsoni
Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli dipasar sedangkan penjual
jumlahnya banyak. Berarti dipasar hanya terdapat satu firma yang akan
menggunakan tenaga kerja yang ditawarkan. Ini terwujud jika disuatu
tempat/daerah tertentu terdapata suatu firma yang sangat besar dan ia merupakan
satu-satunya perusahaan modern ditempat tersebut.
3. Pasar Tenaga Kerja Monopolii
Dengan tujuan agar mereka dapat mempeoleh upah dan fasilitas bukan
keuangan yang lebih baik, tenaga kerja dapat menyatukan diri didalam serikat
buruh atau persatuan pekerja. Serikat buruh adalah organisasi yang didirikan
dengan tujuan agar para pekerja dapat sebagai suatu kesatuan membicarakan atau
menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan para pengusaha.
Manfaat penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli :
a. Menentukan upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan
permintaan dan penawaran.
b. Membatasi penawaran tenaga kerja.
c. Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikkan permintaan tenaga
kerja.
Membatasi penawaran tenaga kerja dengan cara :
a. Membentuk organisasi pekerja yang bersifat sangat khusus (ikatan dokter,
insinyur mesin dsb)
b. Melarang yang tidak menjadi anggota untuk memasuki pasar tenaga kerja
c. Memberikan persyaratan yang sukar untuk menjadi anggota organisasi tsb
Menambah permintaan tenaga kerja
a. Menambah produktifitas
b. Seminar
c. kursus / workshop
d. Menuntut pemerintah memberikan proteksi kepada industry domestik dan
melarang impor
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 11
4. Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral
Di pasar monopoli upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna.
Penentuan tingkat upah didalam pasar tenaga kerja dimana tenaga kerja bersatu
dalam satu serikat buruh, dan didalam pasar hanya terdapat satu perusahaan saja
yang menggunakan tenaga kerja.
Tingkat upah yang terjadi bisa lebih tinggi / rendah dari pasar persaingan
sempurna tergantung mana yang lebih kuat, tenaga kerja atau perusahaan.
Faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah :
a. Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis
pekerjaan
b. Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan
c. Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan
d. Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan
e. Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja
2.7 Fungsi dan Manfaat Pasar Tenaga Kerja
Bursa tenaga kerja mempunyai fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor
ekonomi maupun sektor-sektor yang lain. Fungsi Pasar Tenaga Kerja yaitu :
1. Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja,
2. Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan, dan
3. Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau
lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.
Manfaat adanya bursa tenaga kerja yaitu :
1. Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan
sehingga dapat mengurangi penggangguran,
2. Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan
tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja, dan
3. Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan
ketenagakerjaan.
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 12
2.8 Kondisi Pasar Tenaga Kerja
Secara umum pasar kerja Indonesia ditandai oleh lapangan kerja yang
dualistik yaitu lapangan kerja formal dan informal; tingkat pengangguran yang
tinggi dan kualitas tenaga kerja yang rendah.
Dalam table 1, Anda bisa melihat karakteristik dasar tenaga kerja Indonesia
sejak tahun 2009 hingga 2013.
Table 1. Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT, 20092013
Angkatan kerja Indonesia selama Agustus 2009 - 2013 tumbuh sebesar
3,83% dengan rata-rata pertumbuhan 0,76% /tahun. Tetapi tingkat partisipasi
angkatan kerja mengalami sedikit penurunan, dari 67,23% tahun 2009 menjadi
66,90% tahun 2013. Kenaikan jumlah angkatan kerja dan turunnya tingkat
partisipasi angkatan kerja ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sedang
pertumbuhan penduduk yang bekerja selama periode tersebut mencapai sekitar
5,65% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,12% /tahunnya.
Secara perlahan tingkat pengangguran terbuka kemudian kembali menurun
hingga mencapai 6,25% seiring meningkatnya tingkat partisipasi kerja yang
mencapai 93,75% pada tahun 2013. Pengertian tingkat partisipasi kerja sebesar
93,75% disini menunjukkan bahwa setiap 100 orang yang aktif di pasar kerja, 94
di antaranya bekerja, sementara 6 sisanya merupakan pencari kerja alias
Angkatan Kerja Bekerja PengangguranTingkat Partisipasi
Angkatan Kerja - TPAK
Tingkat
Pengangguran
Terbuka - TPT
(Juta Orang) (Juta Orang) (Juta Orang) (%) (%)
2009 Februari 113.74 104.49 9.26 67.60 8.14
Agustus 113.83 104.87 8.96 67.23 7.87
2010 Februari 116.00 107.41 8.59 67.83 7.41
Agustus 116.53 108.21 8.32 67.72 7.14
2011 Februari 119.40 111.28 8.12 69.96 6.80
Agustus 117.37 109.67 7.70 68.34 6.56
2012 Februari 120.41 112.80 7.61 69.66 6.32
Agustus 118.05 110.81 7.24 67.88 6.14
2013 Februari 121.19 114.02 7.17 69.21 5.92
Agustus 118.19 110.80 7.39 66.90 6.25
Tahun
Sumber: Sakernas, BPS
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 13
(menganggur). Situasi ini menyebabkan pengangguran selalu ditemukan dalam
pasar kerja.
Dalam table 2, Anda bisa melihat karakteristik penduduk berumur 15 tahun
menurut jenis kegiatannya sejak tahun 2009 hingga 2013.
Table 2. Penduduk Berumur 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan tahun 2009 2013
Menurut Table diatas, Penduduk berumur 15 tahun ke atas yang merupakan
angkatan kerja di indonesia pada tahun 2013 sebesar 66,90% dari Total penduduk
Indonesia yang berumur diatas 15 tahun, sedangkan sisanya Bukan angkatan
kerja. Dan dari Total 66,90% angkatan kerja yang telah bekerja sebanyak 93,75%
dan sisanya sebanyak 6,25% masih menganggur. Hal ini menandakan dari total
100 orang penduduk yang berumur diatas 15 tahun yang tinggal disuatu daerah,
67 orang adalah angkatan kerja sedangkan 33 orang bukan angkatan kerja. Dan
dari 67 orang angkatan kerja yang telah bekerja sebanyak 63 orang.
Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
1 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas 168 264 448 169 328 208 171 017 416 172 070 339 170 656 139 171 756 077 172 865 970 173 926 703 175 098 712 176 662 097
2 Angkatan Kerja 113 744 408 113 833 280 115 998 062 116 527 546 119 399 375 117 370 485 120 417 046 118 053 110 121 191 712 118 192 778
a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 67.60 67.23 67.83 67.72 69.96 68.34 69.66 67.88 69.21 66.90
b. Bekerja 104 485 444 104 870 663 107 405 572 108 207 767 111 281 744 109 670 399 112 802 805 110 808 154 114 021 189 110 804 041
c. Penganguran Terbuka *) 9 258 964 8 962 617 8 592 490 8 319 779 8 117 631 7 700 086 7 614 241 7 244 956 7 170 523 7 388 737
d. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 8.14 7.87 7.41 7.14 6.80 6.56 6.32 6.14 5.92 6.25
3 Bukan Angkatan Kerja 54 520 040 55 494 928 55 019 354 55 542 793 51 256 764 54 385 592 52 448 924 55 873 593 53 907 000 58 469 319
a. Sekolah 13 665 903 13 810 846 14 199 461 14 011 778 13 944 026 13 104 294 14 307 802 14 084 633 14 971 720 14 454 045
b. Mengurus Rumah Tangga 32 578 420 33 346 950 32 419 795 32 971 456 30 005 869 32 890 423 31 447 888 33 628 814 32 185 937 35 232 908
c. Lainnya 8 275 717 8 337 132 8 400 098 8 559 559 7 306 869 8 390 875 6 693 234 8 160 146 6 749 343 8 782 366
*) Pengangguran Terbuka : Mencari Pekerjaan, Mempersiapkan Usaha, Merasa Tidak Mungkin Mendapat Pekerjaan, Sudah Punya Pekerjaan tetapi belum dimulai
Sumber :Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013
Jenis Kegiatan2009 2010 2011 2012 2013
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 14
Dalam table 3, Anda bisa melihat karakteristik penduduk berumur 15 tahun
menurut status pekerjaan utama sejak tahun 2009 hingga 2013.
Table 3. Penduduk Berumur 15 tahun ke atas menurut status pekerjaan utama tahun 2009 2013
Dari Tabel diatas dapat dilihat dari tahun 2009 - 2013 status pekerjaan yang
banyak diambil oleh angkatan kerja yang telah bekerja adalah
Buruh/Karyawan/Pegawai. Ini menandakan banyak angkatan kerja yang memilih
bekerja kepada orang lain dibandingkan menjadi wirausaha/berusaha sendiri.
2.9 Penempatan TKI di Luar Negeri
Dari Total Angkatan kerja yang telah bekerja ada sebagian yang bekerja di
luar negeri sebagak TKI (Tenaga Kerja Indonesia), itu dapat dilihat dari gambar
dibawah ini :
Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
1 Berusaha Sendiri 20 810 300 21 046 007 20 456 735 21 030 571 21 149 311 19 415 464 19 543 475 18 440 722 19 139 344 18 710 007
2 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar 21 636 761 21 933 546 21 922 813 21 681 991 21 308 835 19 662 375 20 367 416 18 761 405 19 380 757 18 660 698
3 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar 2 968 481 3 033 220 3 016 154 3 261 864 3 594 568 3 717 869 3 930 591 3 873 041 4 026 097 3 755 610
4 Buruh/Karyawan/Pegawai 28 913 118 29 114 041 30 724 161 32 521 517 34 513 624 37 771 890 38 135 062 40 291 583 41 561 419 41 034 050
5 Pekerja Bebas di Pertanian 6 346 122 5 878 894 6 324 719 5 815 110 5 575 925 5 476 491 5 356 265 5 339 998 5 001 220 5 053 263
6 Pekerja Bebas di Non Pertanian 5 151 536 5 670 709 5 284 598 5 132 061 5 158 700 5 639 857 5 970 608 6 202 093 6 423 026 5 969 716
7 Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 18 659 126 18 194 246 19 676 392 18 764 653 19 980 781 17 986 453 19 499 388 17 899 312 18 489 326 17 620 697
8 Tak Terjawab - - - - - - - - - -
Total 104485444 104870663 107405572 108207767 111281744 109670399 112802805 110808154 114 021 189 110 804 041
2009 2010 20132011 2012
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2004, 2005, 2006, 2007,
2008, 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013
No. Status Pekerjaan Utama
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 15
Dari 110.804.041 orang angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2013, yang
bekerja menjadi TKI di luar negeri ada 512.168 orang atau sekitar 0,46% dari
total angkatan kerja yang bekerja. Jumlah Penempatan TKI tahun 2013 meningkat
17.559 orang (3,6%) dibanding tahun 2012. Peningkatan utamanya dikarenakan
ada pengetatan penempatan di debarkasi perbatasan (sambas, entikong).
Dari penempatan Tenaga Kerja di luar negeri dapat dilihat dari gambar
dibawah:
Dari gambar diatas penempatan tenaga kerja tebanyak di tahun 2013 adalah
di Malaysia, ini disinyalir karena Malaysia sangat membutuhkan tenaga kerja dari
indonesia. Penurunan yang sangat signifikan terjadi di Saudi arabia sebanyak
67,71% dari tahun 2011. Penurunan ini terjadi karena masih moratorium di Arab
Saudi sesuai MoU belum berjalan dengan lancar dikarenakan ada masalah di
biaya rekrut.
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 16
Dan dari Gambar dibawah dapat dilihat pekerjaan sesuai jenis lapangan
kerjanya :
Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa jenis lapangan kerja terbanyak yang
diambil oleh para TKI dari tahun 2011- 2013 adalah di jasa kemasyarakatan,
Sosial, dan Perorangan.
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk
mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya
penempatan dan atau hubungan kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga
kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud disini adalah pengusaha, pencari kerja dan
pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling
berhubungan.
Di Indonesia, penyelenggaraan bursa tenaga kerja ditangani oleh
Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). Orang-orang atau lembaga-lembaga yang
membutuhkan tenaga kerja dapat melapor ke Depnaker dengan menyampaikan
jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan beserta persyaratannya.
Kemudian Depnaker akan mengumumkan kepada masyarakat umumnya tentang
adanya permintaan tenaga kerja tersebut.
Angkatan kerja Indonesia selama Agustus 2009 - 2013 tumbuh sebesar
3,83% dengan rata-rata pertumbuhan 0,76% /tahun. Tetapi tingkat partisipasi
angkatan kerja mengalami sedikit penurunan, dari 67,23% tahun 2009 menjadi
66,90% tahun 2013. Kenaikan jumlah angkatan kerja dan turunnya tingkat
partisipasi angkatan kerja ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sedang
pertumbuhan penduduk yang bekerja selama periode tersebut mencapai sekitar
5,65% dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 1,12% /tahunnya.
Secara perlahan tingkat pengangguran terbuka kemudian kembali menurun
hingga mencapai 6,25% seiring meningkatnya tingkat partisipasi kerja yang
mencapai 93,75% pada tahun 2013. Pengertian tingkat partisipasi kerja sebesar
93,75% disini menunjukkan bahwa setiap 100 orang yang aktif di pasar kerja, 94
di antaranya bekerja, sementara 6 sisanya merupakan pencari kerja alias
(menganggur). Situasi ini menyebabkan pengangguran selalu ditemukan dalam
pasar kerja.
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 18
3.2 Saran-saran
Melalui makalah ini kami sebagai penyaji menyarankan kepada rekan-
rekan mahasiswa agar belajar dan berusaha lebih giat lagi dalam belajar,
mengingat tantangan yang kita hadapi semakin hari semakin berat. Sebagai
lulusan sarjana nantinya kita haru mempunyai kualitas mumpuni sebagai tenaga
pendidik. Jangan sampai kita akan kalh bersaing dengan orang-orang atau lulusan
dari universitas lain. Amin
-
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pembangunan Tanjungpinang 19
Daftar Pustaka
http://www.generalfiles.biz/download/gs5a08cacah32i0/PasarTenagaKerjadanDin
amikaUrbanisasi.pdf.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_tenaga_kerja
http://wawanhariskurnia.blogspot.com/2012/12/pasar-tenaga-kerja.html
http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id/listDokumen.php?cat=2
http://www.bnp2tki.go.id/statistik/statistik-penempatan.html