komunikasidalamkeperawatan
-
Upload
okha-sehrie-nutt -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of komunikasidalamkeperawatan
B. Proses KomunikasiSetiap pelaku komunikasi akan melakukan empat tindakan yaitu membentuk,
menyampaikan, menerima dan mengolah pesan. Keempat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja system saraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Pesan yang diterimanya kemudian akan diolah melalui system saraf dan diiterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut akan membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah keempat tindakan ini akan terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Beberapa factor yang mempengaruhi proses komunikasi adalah perkembangan, persepsi, nilai, latar belakang social budaya, emosi, jenis kelamin, pengetahuan, peran dan huunan serta lingkungan dan jarak
C. Prinsip-Prinsip KomunikasiUntuk lebih memahami hakekat suatu komunikasi perlu adanya dasar
pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip dalam berkomunikasi sebagaimana yang disampaikan oleh Seiler (1988), bahwa prinsip dasar dari komunikasi ada empat yaitu suatu proses, suatu system, suatu interaksi dan transaksi, dan suatu yang disengaja maupun tidak disengaja.
1. Komunikasi adalah suatu prosesKomunikasi adalah suatu proses yang merupakan suatu seri kegiatan yang terus-menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah serta berdampak pada terjadinya perubahan.
2. Komunikasi adalah suatu sistemMasing-masing elemen atau unsur dalam komunikasi sangat terkait dengan mempengaruhi dalam proses komunikasi yang efektif. Satu elemen atau unsur tidaklah lebih penting dibanding elemen yang lain.
3. Komunikasi merupakan suatu interaksi dan transkaksiKomunikasi merupakan suatu interaksi dan transkaksi adalah saling bertukar pesan atau pikiran.
4. Komunikasi dapat terjadi secara disengaja maupun tidak disengajaKomunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang akan disampaikan disiapkan terlebih dahulu dan dikirimkan kepada penerima yang diamksudkan.Mundakir.2006.Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan.Surabaya: Graha Ilmu
Nasir, Abdul,dkk.2009.Komunikasi dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi.Jakarta: Salemba Medika
http://seribuharapan-fisiologimanusia.blogspot.com/ (Di Unduh: 24 Oktober 2012)
2.2 Komponen komunikasi Komunikator : orang atau lembaga yang menyampaikan pesan.
1
pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti .
komunikan : orang yang menerima pesan . media : sarana atau saluran yang mendukung
prosespenyampaian pesan . efek : dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan
KOMPONEN KOMUNIKASI
1. Sender/ pengirim/ sumber pesan/ komunikator.
2. Message/pesan/informasi.
3. Receifer/penerima pesan.
4. Chanel/media yang digunakan.
5. Obyektif/tujuan.
Agar komunikasi lancar & berhasil ;
Situasi harus tepat.
Waktu tepat.
Pesan yang disampaikan jelas
2.2.1 Menurut Haber (1987) komunikasi dibagi 2 macam :
1. Intrapersonal (Dalam diri sendiri)
2. Interpersonal (Dg 2 orang atau lebih)
Ada 3 (tiga) komunikasi :
1) Komunikasi sosial.
2) Komunikasi collegia!.
3) Komunikasi fasi1itative.MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
tentang
“ Komunikasi Organisasi “
2
Oleh kelompok : 9
Asri AsharRahma Syarif
Vadyla MaysynaYossa Wulandari
Yulia Intan Permata Sari
Dosen pembimbing :
AKADEMI KEPERAWATAN KABUPATEN
PADANG PARIAMAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ komuniasi
organisasi”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
3
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTA R ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................. 1
4
BAB II KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A. Pengertian........................................................................... 2
B. Definisi Fungsional Komunikasi Organisasi.................... 3
C. Unit Komunikasi................................................................. 3
D. Proses Komunikasi Organisasi.......................................... 4
E. Hambatan Komunikasi...................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
C. Latar Belakang
Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal yang tidak
bisa dipungkiri manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya
pengetahuan dasar tentang komunikasi, pengetahuan dasar tentang
organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur,
5
berkarakteristik, serta memiliki fungsi tertentu adalah suatu hal yang
mendukung kelancaran komunikasi organisasi Orang yang tertarik untuk
bergabung dalam suatu organisasi memilki alasan yang beragam.
Ada yang karena alasan profit, tuntutan profesi, penyebaran ideologi
maupun pemenuhan kebutuhan sosial. Para psikolog berpendapat bahwa
kebutuhan utama manusia dan untuk menjadi manusia yang sehat secara
rohani adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang baik dengan orang-
orang lain. Maslow menyebutkan bahwa salah satu dari empat kebutuhan
utama manusia adalah terfasilitasinya kebutuhan sosial untuk memperoleh
rasa aman lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima,
memberi dan menerima persahabatan )
D. Tujuan
1) Ingin mengetagui apa itu komunikasi oarganisasi keperawatan ?
2) Ingin mengetagui Definisi Fungsional Komunikasi Organisasi ?
3) Ingin mengetagui UNIT KOMUNIKASI ?
4) Ingin mengetagui Hambatan Komunikasi ?
BAB II
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
F. Pengertian
Komunikasi Organisasi adalah penafsiran pesan diantara unit – unit
komunikasi yang merupakan bagian dari organisasi tertentu. Suatu
organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
6
hirarki antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan.
Unit komunikasi adalah dalam sistem komunikasi keadaan tersebut adalah
hubungan antara orang – orang dalam jabatan-jabatan (posisi-posisi). Unit
mendasar komunikasi organisasi adalah seseorang dalam suatu jabatan.
Orang bisa disosialisasikan oleh jabatan, menciptakan suatu lingkaran yang
lebih sesuai dengan keadaan jabatan, pada saat yang sama jabatan itu
dipersonalisasikan, menghasilkan suatu figur atau gambar yang sesuai
dengan keadaan orang tersebut.
Proses Komunikasi Organisasi : Terdiri dari komunikasi internal dan
komunikasi eksternal.
a. Komunikasi internal terdiri dari 3 dimensi :
a) Komunikasi vertikal : ada hubungan timbal balik antara
pimpinan dan staff maupun sebaliknya. (Two Way Traffic
Communication).Bersifat Formal.
b) Komunikasi Horisontal : komunikasi mendatar,komunikasi
terjadi tidak dalam suasana kerja. Bersifat tidak formal :
Employee relation dan sering timbul rumours (pembicaraan
yang lebih banyak faktanya), grapevine (komunikasi acak-
acakan),gossip.
c) Komunikasi Diagonal (Cross Comunication) : komunikasi
antara pimpinan seksi atau bagian lain dengan pegawai seksi
atau bagian lain.
b. Komunikasi Eksternal : komunikasi dari organisasi kepada khalayak
yang bersifat informatif. Wujudnya berupa majalah,press release atau
media release,artikel,surat kabar atau majalah,pidato,brosur,poster.
G. Definisi Fungsional Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan
penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian
suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit
komunikasi dalam hubungan
7
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berf
ungsi dalaam suatu lingkungan.
Garis yang putus- putus melukiskan gagasan bahwa hubungan-
hubungan ditentukan secara alami; hubungan-
hubungan itu juga menunjukkan bahwa struktur suatu organisasi er
sifat luwes dan mungkin berubah sebagai respons terhadap kekuatan-
kekuatan lingkungan yang internal dan eksternal.
Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak
tidaknya satu orang yang menduduki suatu
jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan.
Karena fokusnya adalah komunikasi di antara anggota-
anggota suatu organisasi. Analisi komunikasi organisasi
menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan.
H. Unit Komunikasi
Suatu sistem didefinisikan oleh Pool [1973] sebagai
“setiap entitas berkelanjutan yang mampu berada dalam dua
keadaan atau lebih” . Dalam suatu sistem komunikasi, keadaan itu
adalah hubungan antara orang-orang. Dalam suatu system
komunikasi organisasi keadaan tsb adalah hubungan antara orang-orang
dalam jabatan-jabatan [posisi-posisi] . Unit mendasar komunikasi
organisasi adalah seseorang dalam suatu jabatan. Orang bisa
disosialisasikan oleh jabatan, menciptakan suatu lingkaran yang lebih
sesuai dengan keadaan jabatan, pada saat yang sama
jabatan tsb dipersonalisasikan, menghasilkan suatu figur atau
gambar yang sesuai dengan keadaan orang tsb.
Bila kita melihat apa yang terjadi ketika seseorang terlibat dalam
komunikasi, kita menemukan bahwa terdapat dua bentuk umum tindakan
yang terjadi :
1) Penciptaan pesan atau, lebih tepatnya, penciptaan pertunjukkan
[to display menurut Random House Dictionary of The English
8
Language 1987 : anda membawa sesuatu untuk diperhatikan seseorang
atau orang lain; menyebarkan seseuatu sehingga sesuatu tsb dapat
terlihat secara lengkap dan menyenangkan] .
2) Penafsiran pesan atau penafsiran pertunjukkan [to intepret :
menguraikan atau memahami sesuatu dengan suatu cara tertentu].
I. Proses Komunikasi Organisasi
a) Komunikasi Internal
Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam
suatu perusahaan,
dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan
secara horisontal dan
vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan oper
asi dan manajemen
Dua dimensi komunikasi internal :
b) Komunikasi Vertikal Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari
staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two way traffic
communication]
" Downward Communication ! komunikasi atas ke
bawah. Contoh pimpinan memberikan instruksi, petunjuk,
informasi, penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.
" Upward communication ! dari bawah ke atas. Contoh staf
memberikan laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb
kepada pimpinan.
Hambatannya adalah apabila saluran komunikasi dalam
organisasi tidak berjalan atau digunakan sebagaimana mestinya, karena
hal ini berpengaruh terhadap operasional organisasi perusahaan
Organisasi terdiri atas sejumlah orang; melibatkan keadaan saling
bergantung; kebergantungan memerlukan koordinasi; koordinasi
mensyaratkan komunikasi. Interkasi antara pimpinan organisasi
9
top manajer dengan middle manager] dengan audience di luar
organisasi.
Manajer = pemimpin organisasi [swasta, BUMN atau pemerintah]
peranannya dapat berpengaruh terhadap internal public [karyawan] dan
external public [di luar organisasi, tetapi ada pengaruhnya]
1) Peranan Antarpersona [Interpersonal Role]
" Peranan Tokoh [figurhead role]
" Peranan Pemimpin [leader role]
" Peranan Penghubung [liaison role]
2) Peranan Informasional [Informational Role]
" Peranan Monitor [monitor role]
" Peranan Penyebar [disseminator role]
" Peranan Jurubicara [spokesman role]
3) Peranan Memutuskan [Decisional Role]
" Peranan Wiraswasta [enterpreneur role]
" Peranan Pengendali Gangguan [distrurbance handler role]
" Peranan Penentu Sumber [resource allocator role]
" Peranan Perunding [negotiator role]
MODEL PROSES KOMUNIKASI ANTAR-PRIBADI
JOHARI'S WINDOW
I
OPEN AREA
Known by ourselves and
known by others
II
BLIND AREA
(blindspot)
Known by other, not known by
ourselves
III IV
10
HIDDEN AREA
(Tedeng aling-aling /façade)
Known by ourselves but not
known by other
(tidak diketahui)
Not known by ourselves and
not known by other
Diketahui disri sendiri tidak diketahui diri sendiri
Prof . Harry Ingham and Joseph Luft ., Of Human Interaction, National
Press Books, Palo Alto California, 1969.
c) Komunikasi Horisontal = komunikasi mendatar, antara anggota staf.
dengan anggota staf. Berlangsung tidak formal, lain dengan ko
munikasi vertikal yang
formal. Komunikasi terjadi tidak dalam suasana kerja ! employee
relation dan sering timbul rumours, grapevine, gossip.
d) Komunikasi Diagonal [Cross Communication]
Komunikasi antara pimpinan seksi/bagian dengan pegawai
seksi/bagian lain.
KOMUNIKASI EKSTERNAL
Komunikasi antara pimpinan organisasi [perusahaan] dengan khalayak
audience di luar organisasi.
" Komunikasi dari organisasi kepada khalayak ! bersifat
informatif Majalah, Press release/ media release, Artikel surat kab
ar atau majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll
" Komunikasi dari khalayak kepada organisasi
Komunikasi Kolaboratif dalam Organisasi Bisnis
To meet the challenge in the workplace today requires.
Setiap staf pada bagian manapun seharusnya :
1) Relationship Oriented ! Networking ! sinergi
2) Service Focused ! berpikir pada pelayanan
3) Customer Commited ! mempunyai komitmen pd pelanggan
4) Facilitative [media saluran/pendukung]
11
5) Forward Thinking ! berpikir kedepan
6) Value Added [nilai tambah ! selalu berusaha mengupdate
kemampuan komunikasi]
7) Team Driven [serba tim] and leaders [mampu tampil sebagai
pemimpin]
J. Hambatan Komunikasi
1) Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi,
semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan
teknologi
komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diand
alkan dan efesien sebagai media komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman
dalam bukunya Personel Management, 1976, jenis hambatan teknis dari
komunikasi :
1. Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
2. Kurangnya informasi atau penjelasan
3. Kurangnya ketrampilan membaca
4. Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.
2) Hambatan Semantik
Gangguan semantic menjadi hambatan dalam proses penyampaian
pengertian atau idea secara secara efektif.
Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat
bahasa. Kata-
kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan penger
tiankomunikator dan komunikan, tetapi seringkali proses penafsiranny
a keliru.
TIDAK ADANYA hubungan antara Simbol [kata] dan apa yang di
simbolkan[arti atau penafsiran], dapat
mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa
yang dimaksudkan sebenarnya.
12
Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator
HARUS memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik
komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang
dipakainya.
3) Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-
alat pancaindera seseorang, dll.
Menurut Cruden dan Sherman :
(a) Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.
Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, k
etrampilan mendengarkan, perbedaan status, pencairan informasi,
penyaringan informasi.
(b) Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.
Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan
efektifitas komunikasi organisasi.
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
1. Proses Komunikasi Organisasi : Terdiri dari komunikasi internal dan
komunikasi eksternal.
Komunikasi internal terdiri dari 3 dimensi :
o Komunikasi vertikal : ada hubungan timbal balik antara pimpinan
dan staff maupun sebaliknya. (Two Way Traffic
Communication).Bersifat Formal.
13
o Komunikasi Horisontal : komunikasi mendatar,komunikasi terjadi
tidak dalam suasana kerja. Bersifat tidak formal : Employee
relation dan sering timbul rumours (pembicaraan yang lebih
banyak faktanya), grapevine (komunikasi acak-acakan),gossip.
o Komunikasi Diagonal (Cross Comunication) : komunikasi antara
pimpinan seksi atau bagian lain dengan pegawai seksi atau bagian
lain.
2. Komunikasi Eksternal : komunikasi dari organisasi kepada khalayak
yang bersifat informatif. Wujudnya berupa majalah,press release atau
media release,artikel,surat kabar atau majalah,pidato,brosur,poster.
DAFTAR PUSTAKA
Pace R. Wayne and Faules, Don F, Komunikasi Organisasi, ROSDA,
Bandung 2007
Uchjana Effendi, Onong., Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Remaja
Rosdakarya, Bandung 2008
Jiwanto, Gunawan., Komunikasi dalam Organisasi, Pusat Pengembangan
Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta 1985
14