KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK...

85
KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK PADA KELAS PRE SCHOOL DI HARAPAN IBU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi ( S.Kom.I ) Oleh : NURUL FAUZIAH NIM : 205051000469 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Transcript of KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK...

Page 1: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK PADA KELAS PRE SCHOOL DI

HARAPAN IBU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi ( S.Kom.I )

Oleh :

NURUL FAUZIAH NIM : 205051000469

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2010

Page 2: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM

MEMBENTUK KARAKTER ANAK PADA KELAS PRE SCHOOL DI

HARAPAN IBU. Telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 Maret 2010. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi Islam (S.Kom I) pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam

(KPI).

Jakarta, 12 Mei 2010

Panitia Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Drs. H . Mahmud Jalal, M.A Dra. Hj . Musfirah Nurlaily, M A NIP. 19710412 200003 2 001 NIP. 19520422 198103 1 002

Anggota,

Penguji I Penguji II

Dr. Hj . Roudhonah, M.A Drs. H . Mahmud Jalal, M.A NIP. 19580910 198703 2 001 NIP. 19710412 200003 2 001

Pembimbing,

Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum NIP. 19610422 199003 2 001

Page 3: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

ABSTRAK

Nurul Fauziah

205051000469

Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Komunikasi Kelompok Dalam Membentuk Karakter Anak Pada Kelas Pre School Di Harapan Ibu

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, dengan berkomunikasi manusia dapat berinteraksi atau dapat melakukan suatu hubungan karena manusia adalah makhluk sosial, dan mereka tidak dapat hidup sendiri tetapi saling bergantungan atau membutuhkan satu dengan yang lainnya. Kehidupan manusia tidak akan berkembang ataupun menghasilkan suatu kebudayaan yang tinggi tanpa adanya komunikasi. Karena dengan berkomunikasi manusia dapat mengekpresikan keinginannya dan melaksanakan kewajibannya.

Komunikasi juga terdapat dalam sebuah pendidikan, dimana dalam prosesnya melibatkan banyak komponen diantaranya yaitu guru, murid, kepala sekolah dan lainnya. Dengan kata lain, melalui komunikasi tersebut diharapkan bisa terjadi proses belajar mengajar. Dalam pendidikan terdapat dua konsep yaitu belajar dan mengajar, dimana konsep belajar ini ada pada murid (peserta didik) dan konsep mengajar pada pihak guru. Dalam proses belajar sebaiknya guru dapat menyampaikan pesannya melalui berbagai komunikasi yang digunakan, supaya para murid dapat mengerti dan memahami pada materi atau pelajaran yang telah diberikan. Dan guru harus mengetahui metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajar murid tersebut, karena pendidikan merupakan kunci masa depan setiap individu.

Oleh karena itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana penerapan komunikasi kelompok pada kelas pre school dalam proses belajar mengajar, bagaimana bentuk komunikasi kelompok tersebut, dan ingin mengetahui faktor penunjang serta penghambat didalam proses belajar mengajar anak-anak kelas pre school. Melalui observasi dan wawancara guna mendapatkan informasi data penelitian yang dibutuhkan.

Analisis dalam skipsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati

Dari hasil penelitian ini, bahwa penerapan komunikasi kelompok pada kelas pre school dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan intruksi komunikasi verbal, komunikasi non verbal,bentuk komunikasi kelompoknya yaitu komunikasi kelompok bentuk preskriptif. Faktor penunjang proses belajar mengajar adalah tersedianya fasilitas yang memadai sedang yang mengahambat diantaranya ada beberapa murid yang pikirannya tidak fokus pada pembelajaran.

i

Page 4: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Kaya dan Maha Penyayang tanpa Kasih Sayang serta Inayah-Nya tak

mungkin penulis bisa mencapai pendidikan sampai strata satu (S1).

Shalawat serta salam semoga senantiasa teriring kehariban junjungan Nabi

besar Muhammad SAW para keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para

pengikutnya sampai akhir zaman. Atas do’a dan dan usaha serta perjalanan

panjang akhirnya penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas penting yang

mempertaruhkan segenap keilmuan yang penulis pelajari selama menuntut ilmu di

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, walaupun semua ini jauh dari kesempurnaan.

Dalam menyelesaikan skripisi ini, penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan bukan semata-mata atas usaha penulis saja melainkan atas bantuan

dari berbagai pihak yang telah tulus dan ikhlas membantu penulis sehingga

selesai. Untuk dari lubuk hati yang paling dalam, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dr. Murodi, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah, yang telah memberikan kesempatan baik secara

edukatif maupun administratif sehingga memperlancar skripsi ini.

2. Drs. Mahmud jalal M.A selaku Pembantu Dekan

3. Dra. Musfirah Nurlaily,M.A, selaku Sekretaris Koordinator Teknis

Fakultas Dakwah dan Komunikasi Program Non Reguler.

4. Dra.Hj. Asriati Jamil selaku Ketua Koordinator Teknis Fakultas Dakwah

dan Komunikasi Program Non Reguler dan sebagai Dosen Pembimbing

yang telah meluangkan waktunya, tenaga serta pikiran utuk memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan

begitu banyak wawasan, ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

ii

Page 5: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

iii

6. Bu Masfufah selaku kepala sekolah Taman kanak-kanak dan play group

Harapan Ibu beserta Staf pengajarnya (Bu Indri, Bu Wawat, Bu Peni dan

kawan-kawan), yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan

kepada penulis untuk melakukan penelitian di TK (taman kanak-kanak)

dan Play group Harapan Ibu.

7. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan kasih sayangnya

dan membesarkan dengan sabar, serta selalu memberikan do’a. Semoga

selalu dalam lindungan Allah SWT Amin.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Non Reguler KPI angkatan 2005, yang telah

sama-sama berdiskusi, bercanda dan saling berbagi rasa (baik rasa sebel,

senang dan semua rasa).

9. Suamiku yang bawel dan mengisi hari-hari penulis dengan perhatiannya.

Dan semua pihak yang terkait dalam pembuatan skripsi ini baik langsung

maupun tidak langsung.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis kembalikan. Semoga semua

yang telah diberikan pada penulis dapat menjadi berkah dan amal ibadah yang

pahalanya selalu mengalir.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Penulis

Nurul Fauziah

Page 6: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

E. Metodologi Penelitian .............................................................. 7

F. Teknik pengumpulan data ........................................................ 8

G. Teknik Analisis Data................................................................ 9

H. Sistematika Penulisan .............................................................. 8

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

A. Komunikasi

1. Pengertian komunikasi ....................................................... 10

2. Unsur-unsur komunikasi .................................................... 13

3. Tujuan komunikasi............................................................. 16

4. Tingkatan Komunikasi ....................................................... 17

5. Hambatan komunikasi ....................................................... 22

B. Komunikasi Kelompok

1. Pengertian komunikasi kelompok ...................................... 24

2. Karakteristik komunikasi kelompok .................................. 27

iv

Page 7: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

v

3. Fungsi komunikasi kelompok ............................................ 29

4. Bentuk-bentuk komunikasi kelompok ............................... 30

BAB III : GAMBARAN UMUM TAMAN KANAK-KANAK (TK)

HARAPAN IBU

A. Latar belakang berdirinya TK Harapan Ibu ............................. 33

B. Tujuan TK Harapan Ibu ........................................................... 35

C. Visi dan misi TK Harapan Ibu ................................................. 35

D. Sasaran prasarana TK Harapan Ibu.......................................... 35

E. Program kegiatan belajar TK Harapan Ibu .............................. 36

F. Struktur organisasi TK Harapan Ibu ........................................ 37

BAB IV : KEGIATAN KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KELAS PRE

SCHOOL (TAMAN KANAK-KANAK DAN PLAY GROUP)

DI HARAPAN IBU

A. Penerapan komunikasi kelompok pada proses belajar mengajar

di TK Harapan Ibu ................................................................... 39

B. Bentuk Komunikasi Kelompok pada kelas pre school di TK

Harapan Ibu.............................................................................. 46

C. Faktor Penunjang dan Penghambat Komunikasi Kelompok di

TK Harapan Ibu ....................................................................... 52

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 56

B. Saran-Saran .............................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 58

LAMPIRAN

Page 8: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berhubungan dengan

manusia lainnya. Karena manusia mempunyai rasa ingin tahu akan lingkungan

sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Melalui rasa

ingin tahu ini memaksa manusia perlu melakukan komunikasi. Sebagai makhluk

sosial setiap manusia akan saling berhubungan dengan manusia lainnya. Untuk

menjalin hubungan tersebut maka harus melakukan komunikasi. Komunikasi itu

sendiri ada dimana-mana, seperti dirumah, disekolah, di kantor dan di semua

tempat melakukan sosialisasi. Artinya hampir seluruh kegiatan manusia selalu

tersentuh komunikasi.

Komunikasi bukanlah sesuatu yang statis (diam), segala sesuatu dalam

komunikasi bersifat akumulatif. Komunikasi merupakan proses yang dinamis

maka berarti itu semua elemen komunikasi (sumber, pesan, saluran, khalayak)

secara tetap saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. 1

Komunikasi sebagai praktik sudah ada seiring dengan diciptakannya

manusia, dan dia menggunakan komunikasi dalam rangka melakukan aktivitas

sosialnya. Dan dengan komunikasi manusia melakukan interaksi. Komunikasi

merupakan sendi dasar terjadinya proses interaksi sosial, karena tanpa komunikasi

kehidupan manusia tidak akan berkembang dan tidak akan menghasilkan

1 Siti Mutmainah &Ahmad Fauzi, Psikologi Komunikasi, (Jakarta :Universitas Terbuka,

2005), Cet ke-8, h.1.3

1

Page 9: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

2

kebudayaan yang tinggi. Dengan komunikasi manusia dapat mengekspresikan

apa yang diinginkannya.

Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang

sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.2

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan berupa pikiran atau

perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) untuk

memberitahu atau merubah sikap, pendapat dan perilaku baik secara langsung

maupun tidak langsung dan baik yang terpenting penyampaian pesan tersebut

terjadi secara utuh dan jelas. Pikiran bisa merupakan gagasan, opini, dan lain-lain

yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-

raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, dan lain sebagainya yang timbul

dari lubuk hati.3

Salah satu tujuan komunikasi adalah menggerakkan orang lain untuk

melakukan sesuatu. Menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam mungkin

bisa berupa kegiatan. Melalui komunikasi orang dapat merencanakan masa

depannya, membentuk kelompok dan lain-lain. Dengan komunikasi manusia

dapat menyampaikan informasi, opini, dan pendapatnya.

Salah satu fungsi komunikasi yaitu sebagai penyedia sumber ilmu

pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota

yang efektif.

Sedangkan fungsi komunikasi dalam pendidikan adalah sebagai

pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual,

2 Hafied cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, ( Jakarta : PT.Rajagrafindo

Utama,2007),h,1. 3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung : PT.Remaja

Rosda Karya, 2007) Cet ke.21,hal.11

Page 10: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

3

pembentuk watak dan pendidikan ketrampilan dan kemahiran yang diperlukan

pada semua bidang kehidupan.4

Pendidikan adalah kunci masa depan setiap individu. Melalui pendidikan,

setiap individu mendapatkan suatu pengajaran akan ilmu pengetahuan. Perlu

disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi, bahkan

dalam bidang pendidikan. Dan untuk menjadi seorang guru yang baik harus

dibekali ilmu komunikasi agar pesan yang disampaikannya dapat menjadi efektif

dan para murid dapat memahami atau mengerti pelajaran dengan mudah.

Pendidikan merupakan kegiatan yang sifatnya slow yielding, bukan yang

sifatnya quick yielding, maksudnya untuk menimba suatu bangsa agar menjadi

bangsa yang cerdas diperlukan waktu yang lama dengan menanamkan ilmu

pengetahuan pada benak manusia-manusianya secara konsepsional, berjenjang,

bertahap, dan beraturan.5

Ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi yang melibatkan

dua komponen, yakni guru sebagai komunikator dan pelajar sebagai komunikan.

Proses komunikasi antara pengajar dan pelajar itu pada hakikatnya sama.6 Hanya

perbedaannya terletak pada jenis pesan serta kualitas yang disampaikan oleh guru

dan murid.

Tujuan pendididikan adalah khas atau khusus, yakni meningkatkan

pengetahuan seseorang mengenai suatu hal sehingga dia menguasainya. Proses

belajar yang tidak komunikatif dapat menyebabkan tujuan pendidikan tidak

tercapai. Karena tujuan pendidikan akan tercapai jika prosesnya komunikatif.

4 A.W.Widjaja, Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat (Jakarta PT.Bumi Aksara 2002)

Cet Ke.4, hal.10 5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung : PT.Remaja

Rosda Karya, 2007)C et ke.21,hal.108 6 Ibid h.101

Page 11: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

4

Menurut Jalaludin Rakhmat, manusia dilahirkan dalam keadaan demikian

ia telah mempunyai kemampuan bawaan yang bersifat laten.7

Yayasan Harapan Ibu, sangat berperan dalam pembentukan dan

perkembangan diri seorang anak. Lembaga pendidikan ini memiliki kelas mulai

dari pre school (kelompok bermain dan taman kanak-kanak), elementary (sekolah

dasar/SD), secondary (sekolah menengah pertama/SMP), senior high school

(sekolah menengah umum/SMU). Penulis melihat bahwa Yayasan Harapan Ibu

merupakan sarana pembelajaran yang memiliki peranan penting dalam membina

dan mengembangkan potensi anak-anak mulai dari usia dini( pra sekolah) selain

itu juga berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan pesan-pesannya

antara pengajar (guru) dan pelajar (murid) dalam proses belajar-mengajar.

Usia anak tiga sampai empat tahun merupakan usia dimana seorang anak

mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Karena pada usia

tersebut, anak mulai diajarkan melakukan hubungan komunikasi dengan teman-

temannya. Dan pada usia tersebutlah seorang anak mulai diajarkan untuk

membentuk karakter pribadi masing-masing.

Berbagai metode pembelajaran diterapkan oleh lembaga pendidikan,

terutama pada kelas pre school. Karena pada usia pra sekolah merupakan masa

dimana seorang anak baru mengenal lingkungannya dan hanya mau bermain. Pada

kelas pre school biasannya permainan dibuat semenarik mungkin dan mendidik

agar anak-anak mau belajar serta tidak jenuh. Untuk itu dibutuhkan suatu

komunikasi yang baik agar semua pesan dapat sampai diterima oleh anak-anak.

7 Jalaludinn Rakhmat, Psikologi Agama, (Jakarta : PT.Remaja Grafindo Persada, 1996),

h. 63

Page 12: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

5

Sekolah (tempat belajar) merupakan pranata interaksionisme, tempat

berinteraksi dan saling mempengaruhi diantara insan-insan yang terdiri dari

pelajar dan pengajar, berlangsung secara terarah dan dalam suasana ilmu

pengetahuan. Dan sekolah merupakan tempat bagi para murid agar dapat

mengembangkan diri ataupun membentuk karakter anak-anak.

Sekolah Harapan Ibu merupakan salah satu sekolah yang terletak di

Pondok Pinang. Sekolah ini bertekad menjadi penyelenggara pendidikan Islam

Nasional berkualitas unggul serta mampu melahirkan insan yang cerdas, terampil

dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, berwawasan luas, serta dapat

mengaktualisasikan ilmunya.

Untuk menyampaikan materi-materi belajar pada kelas pre school serta

kegiatan lainnya tentu diperlukan komunikasi yang baik, untuk menyampaikan

pesan dan instruksi yang disampaikan melalui lambang-lambang (bahasa non

verbal) tertentu, agar tujuan yang diharapkan dari Taman Kanak-kanak (TK) dan

Playgroup Harapan Ibu tercapai.

Kaitannya dalam pendidikan, karena pada dasarnya di dalam pendidikan

terjadi kegiatan proses belajar mengajar antara guru dan murid.

Syarat utama terjadinya komunikasi adalah adanya interaksi antara

komunikator dengan komunikan. Karena komunikasi adalah suatu proses

penyampaian pesan atau pemindahan informasi dari komunikator kepada

komunikan untuk mencapai suatu tujuan yang digunakan oleh komunikator.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, akhirnya penulis tertarik untuk

membahas dan menyusun skripsi dengan judul :

Page 13: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

6

“Komunikasi Kelompok Dalam Membentuk karakter Anak Pada Kelas Pre

School Di Harapan Ibu’’.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Memperhatikan luasnya masalah yang diuraikan, maka penulis

membatasi masalah pada komunikasi kelompok yang dipakai dalam

pelaksanaan kegiatan program pendidikan pada kelas pre school (Taman

Kanak-kanak kelas A mina) dan (Kelompok Bermain) Harapan Ibu.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan diatas, maka perumusan masalah yang akan

penulis kemukakan sebagai berikut :

a. Bagaimana penerapan komunikasi kelompok pada proses belajar

mengajar di Harapan Ibu kelas pre school (Taman Kanak-kanak kelas

A mina) dan (Kelompok Bermain)

b. Bagaimana Bentuk komunikasi kelompok pada kelas pre school

(Taman Kanak-kanak kelas A mina) dan (Kelompok Bermain) di

Harapan Ibu?

c. Apa Faktor penunjang dan penghambat komunikasi kelompok pada

kelas pre school (Taman Kanak-kanak kelas A mina) dan (Kelompok

Bermain) di Harapan Ibu

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

Page 14: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

7

a. Untuk mengetahui bentuk komunikasi kelompok pada kelas pre school

(Taman Kanak-kanak kelas A mina) dan (Kelompok Bermain) di Harapan

Ibu.

b. Untuk mengetahui faktor penunjang dan penghambat komunikasi

kelompok pada kelas pre school (Taman Kanak-kanak) dan (Kelompok

Bermain) di Harapan Ibu.

D. Manfaat Penelitian Yaitu :

a. Segi Akademis

Sebagai acuan dan tambahan referensi atau perbandingan bagi studi dalam

mengembangkan dan memperdalam pengetahuan mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan peningkatan profesi sesuai dengan bidang garapan

penulis.

b. Manfaat Praktis

Sebagai pengalaman langsung bagi penulis dalam menyusun karya ilmiah.

Dan dari hasil penelitian ini diharapkan akan mengembangkan ilmu, dan

metodologis dalam ilmu komunikasi

E. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian ini adalah deskriptif analisis, dengan menggunakan

pendekatan kualitatif, peneliti berusaha mengumpulkan data yang akurat dengan

cara observasi dan wawancara. Badgan dan Taylor mendefinisikan metode

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. a. Waktu dan lokasi penelitian

Lokasi penelitian yang akan penulis teliti yaitu TK Harapan Ibu kelas pre

school (play group dan TK kelas A Mina). Dan waktu penelitian mulai

bulan April 2009 sampai bulan juli 2009.

Page 15: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

8

b. Subyek dan obyek penelitian

Adapun subyek dalam penelitian adalah murid-murid kelas pre school (play

group dan TK kelas A mina) kemudian yang dijadikan objek penelitian

adalah komunikasi kelompok dalam membentuk karakter anak pada kelas

pre school.

F. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki.8

Penulis mengamati langsung terhadap objeknya dengan dibantu

seperangkat alat seperti tape recorder, buku catatan dan lain-lainnya yang

semua itu dilakukan dengan datang ke TK (Taman Kanak-kanak) dan Play

group (Kelompok Bermain) Harapan Ibu.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajikan pertanyaan dan terwawancara (interviewe) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu. Dalam hal ini penulis mengadakan

wawancara secara mendalam yang dilakukan dengan berbagai informan

yaitu guru, dan pihak-pihak yang terkait.

c. Dokumentasi

Setelah peneliti melakukan wawancara pada orang-orang yang

bersangkutan dengan TK(Taman Kanak-Kanak) dan Play Group Harapan

8 Dedy mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung PT. Rosdakarya,2002) h.181

Page 16: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

9

Ibu dan nara sumber. Peneliti langsung mengumpulkan data-data untuk

dijadikan dokumen yang diperlukan.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data semuanya terkumpul maka peneliti menyimpulkan bahwa

komunikasi kelompok yang terjadi dalam program pendidikan antara guru dan

murid bukan hanya di dalam kelas tetapi juga diluar kelas dan sekaligus

penerapan metodenya dalam menjalankan program. Adapun untuk teknik

penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku yang diterbitkan oleh UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul ‘’Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

(skripsi, tesis dan disertasi) 2008’’.

H. Sistematika Penulisan

Untuk lebih mudah dalam batasan skripsi ini, secara sistematis

penulisanya dibagi dalam lima bab, yang terdiri dari beberapa sub, adapun

sistematika yang dimaksud sebagai berikut :

Bab I: Membahas latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II : Membahas tentang pelaku komunikasi, unsur-unsur komunikasi,

Tujuan komunikasi, tingkatan komunikasi, hambatan

komunikasi, pengertian komunikasi kelompok, karakteristik

komunikasi kelompok, fungsi komunikasi kelompok dan bentuk-

bentuk komunikasi kelompok.

Bab III: Membahas tentang Latar belakang Yayasan Harapan Ibu, tujuan

Page 17: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

10

Visi dan Misi TK (Taman Kanak-Kanak) dan Play Group

(Kelompok Bermain), Sarana dan prasarana TK dan Play Group

Harapan Ibu, Program kegiatan dan Struktur Organisasi TK dan

Play Group Harapan Ibu.

Bab IV: Membahas tentang komunikasi yang dipakai dalam proses belajar

dan mengajar di TK (Taman Kanak-Kanak) dan Play Group

(Kelompok Bermain), bentuk komunikasi kelompok, faktor

penunjang dan penghambat komunikasi kelompok.

Bab V: Bab ini merupakan rangkaian akhir dari penulisan skripsi, yang

berisi tentang kesimpulan dan saran-saran. Pada bagian akhir dari

penulisan skripsi, penulis menyajikan daftar pustaka yang

menjadi referensi dalam penulisan skripsi ini dan lampiran-

lampiran yang terkait.

Page 18: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi dalam bahasa inggrisnya disebut dengan

communication, berasal dari kata communication atau dari kata communis yang

berarti sama atau sama maknanya atau pengertian bersama, dengan maksud untuk

mengubah pikiran sikap, prilaku, penerima dan melaksanakan apa yang

diinginkan komunikator.1 Sama halnya dengan pengertian tersebut, Astrid

Susanto mengemukakan “perkataan komunikasi berasal dari kata communicare

yang dalam bahasa latinnya mempunyai arti “berpartisipasi atau

memberitahukan”,menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan, gagasan,

dan pendapat yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dengan

mengharapkan jawaban, tanggapan atau arus balik (feedback). Kata communis

berarti milik bersama atau berlaku dimana-mana.2

Chery dalam stuart, (1983) mendefinisikan komunikasi berpangkal pada

perkataan latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun

kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata

dalam bahasa latin communico yang artinya membagi.3

1 A.w.widjaya, Komunikasi dan Hubungan Manusia (Jakarta : PT.Bumi aksara,2002) cet

ke-4 h.8 2 Phil Astrid Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta,

1998), h.29 3 H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta:PT.Raja Grafindo

Persada,2007)h.18

10

Page 19: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

11

Wilbur Schrarm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi

(sharing process), Schrarm menguraikannya demikian : ‘komunikasi berasal dari

kata (bahasa latin) communis yang berarti umum (common) atau bersama. Dari

uraian schramm itu dapat disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang efektif

adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness);

kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience-receiver) nya.4

Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D Lasswell bahwa cara yang

tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan”

siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada

siapa dan apa pengaruhnya”.5

Paradigma Lasswell di atas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima

unsur yakni:

A. Komunikator ( communicator, source, sender)

B. Pesan (message)

C. Media (channel)

D. Komunnikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

E. Efek ( effect, impact, influence).

Jadi, pada dasarnya Lasswell menyatakan bahwa komunikasi adalah

Proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media

yang menimbulkan efek tertentu.6

4 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi (Yogyakarta: Media Pressindo,2006)

cet ke-1 h.5 5 H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu komunikasi (Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada,2007) h.19 6 Onong uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung PT.Remaja

Rosdakarya,2007) cet ke-21 h.10

Page 20: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

12

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).

Kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain tahu, tetapi

juga bersifat persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau

keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.

Sebuah definisi yang dibuat khusus oleh kelompok sarjana komunikasi

yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human

communication) bahwa :

“Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki

orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar

sesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan

tingkah laku orang lain (4) serta berusaha merubah sikap dan tingkah laku.7

Mengenai pengertian komunikasi secara paradigmatis menurut Onong

Uchjana Effendi, ”komunikasi adalah proses penyampain suatu pesan oleh

seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat,

atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.8

Ciri- ciri komunikasi yang baik paling tidak menimbulkan lima hal:

1. Pengertian: Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud

komunikator. Maksudnya adalah komunikan dapat memahami message

yang disampaikan.

2. Kesenangan: Menjadikan hubungan yang akrab dan hangat serta

menyenangkan.

7 Hafied cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.19-20 8 Onong uchjana effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2004)

cet ke-6,h.5

Page 21: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

13

3. Mempengaruhi sikap: Dapat mengubah sikap orang lain sehingga

bertindak sesuai dengan kehendak komunikator tanpa merasa terpaksa.

4. Hubungan sosial yang baik: Menumbuhkan dan mempertahankan

hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi.

5. Tindakan: Membuat komunikan melakukan suatu tindakan yang sesuai

dengan stimuli.9

Dari beberapa uraian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa

komunikasi merupakan suatu proses pengoperan atau pemindahan lambang-

lambang informasi (pesan) dari komunikator kepada komunikan agar tujuan yang

diinginkan oleh komunikator dapat tercapai.

2. Unsur-unsur Komunikasi

Dari pengertian komunikasi sebagaimana diuraikan di atas, tampak adanya

sejumlah komponen dan unsur yang dicakup dan merupakan persyaratan

terjadinya komunikasi. Dalam bahasa komunikasi komponen atau unsur adalah

sebagai berikut:10

A. Source (sumber)

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan

digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.11 Sumber dapat berupa

orang, lembaga, buku, ide, peristiwa, pengalaman dan sejenisnya.

B. Komunikator

Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis,

kelompok orang, organisasi komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi, film

9 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung :PT. Remaja Rosdakarya 2004), Cet. Ke-21, h.13-16

10 A.w.widjaya, Komunikasi dan Hubungan manusia, h.11 11 Ibid. h,12

Page 22: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

14

dan sebagainya. Dalam komunikator menyampaikan pesan kadang-kadang

komunikator dapat menjadi komunikan sebaliknya komunikan menjadi

komunikator.12 Syarat-syarat yang perlu diperhatikan oleh seorang komunikator

adalah sebagai berikut:

1). Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikasinya.

2). Ketrampilan berkomunikasi.

3). Mempunyai pengetahuan yang luas.

4). Sikap.

5). Memilki daya tarik dalam arti memilki kemampuan untuk melakukan

perubahan sikap/ penambahan pengetahuan bagi diri komunikan.

C. Pesan

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.

Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalaui media

komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau

propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata

message, content atau information.13

Syarat-syarat pesan harus memenuhi: umum, jelas dan gamblang, bahasa

yang jelas, positif, seimbang, dan penyesuaian dengan keinginan komunikan.

Pesan dalam dunia pendidikan adalah muatan kurikulum yang disajikan

oleh guru sebagai komunikator atau penyampai pesan kepada siswa atau murid

selaku komunikan atau penerima pesan.

12 Ibid. h,12 13 Hafied cangara, PengantarIlmu Komunikasi, h.24

Page 23: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

15

D. Channel (saluran / media )

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima

melalui panca indera atau menggunakan media. Media yang dimaksud disini ialah

alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.14

Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai

bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi

antar pribadi panca indra dianggap sebagai media komunikasi. Media juga dapat

berupa koran, majalah, TV, radio dan lain-lain.

E. Penerima ( komunikan )

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh

sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok,

partai atau negara. Komunikan mempunyai fungsi sebagai decorder,

menerjemahkan lambang-lambang pesan ke dalam konteks pengertiannya

sendiri.15

Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah

yang menjadi sasaran dari komunikasi. Komunikan haruslah mengikuti dan

menyesuaikan diri dengan proses komunikasi agar tidak terjadi hambatan-

hambatan sehingga tercapai pada tujuan komuniaksi. Jika suatu pesan tidak

diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering

kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.

Komunikasi akan berhasil baik jika pesan yang disampaikan sesuai dengan

rangka dan pengetahuan dan lingkup pengalaman komunikan.

F. Efek / Pengaruh

14 Ibid. h,25 15 A.w. widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada.2003),h.32

Page 24: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

16

Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah

laku orang, sesuai atau tidak dengan yang diharapkan. Pengaruh bisa juga

diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan

tindakan seseorang sebagi akibat penerimaan pesan.16

Yang merupakan efek dalam proses belajar-mengajar adalah hasil dari apa

yang diajarkan oleh guru dan disampaikan kepada murid agar murid tersebut

dapat mengerti dan memahami pelajaran. Efek tersebut dapat berupa perubahan

sikap atau tingkah laku dari murid (komunikan), dapat pula terbentuknya suatu

karakter anak.

3. Tujuan Komunikasi

Pada umumnya komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan antara lain:

a. Supaya apa yang disampaikan itu dapat dimengerti.

b. Memahami orang lain.

c. Supaya suatu gagasan dapat diterima oaring lain.

d. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.17

4. Tingkatan Komunikasi

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal yaitu komunikasi yang menggunakan simbol-simbol

atau kata-kata, baik yang dinyatakan secara lisan maupaun secara tulisan. Simbol

verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Menurut

Paulette J. Thomas, komunikasi verbal adalah penyampaian dan penerimaan pesan

dengan menggunakan bahasa lisan dan tulisan. Lambang verbal adalah semua

lambang yang digunakan untuk menjelaskan pesan-pesan dengan memanfaatkan

16 Hafied cangara, Pengantar ilmu Komunikasi, h.27 17 A.w.widjaya, komunikasi dan Hubungan manusia (Jakarta : PT.Bumi aksara,2002) cet

ke-4 h.10

Page 25: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

17

kata-kata (bahasa).18 Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi tulisan

dan lisan. Komunikasi lisan dapat diidentifikasikan sebagai suatu proses dimana

seorang pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk

mempengaruhi tingkah laku penerima.

Dalam proses belajar mengajar komunikasi verbal dapat dilangsungkan

dengan kata-kata, seperti: bercerita, berdiskusi, dan lain-lain, dapat juga

dilangsungkan dengan menggunakan tulisan surat, buku, majalah, koran, dan lain-

lain. Untuk kepentingan komunikasi verbal, bahasa dipandang sebagai suatu

wahana penggunaan tanda-tanda atau simbol-simbol untuk menjelaskan suatu

konsep tertentu. Bahasa memiliki kekayaan simbolisasi verbal dan dipandang

sebagai upaya manusia mendayagunakan informasi yang bersumber dari persepsi

manusia, medium untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain.

Bahasa lisan adalah bahasa yang paling banyak digunakan dalam

komunikasi seperti komunikasi yang terjadi antara seorang guru dan murid.

Sebabnya ialah karena bahasa selain dapat mewakili kenyataan yang konkrit dan

obyektif dalam dunia sekeliling kita, juga dapat mewakili hal yang abstrak

sekalipun yakni bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran,

gagasan, perasaan dan maksud kita.19 Jadi komunikasi verbal dapat diartikan

sebagai suatu proses interaksi dua arah dalam bentuk umum antara seseorang

denga orang lain ataupun antara kelompok satu dengan kelompok lainnya, baik

dengan lisan maupun tulisan agar pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh

komunikan.

18 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: Lembaga Penelititan UIN Jakarta 2007) Cet ke-1 h.93 19 Ibid, h.93

Page 26: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

18

2. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam

bentuk non verbal, tanpa kata-kata. Komunikasi dapat juga dikatakan sebagai

suatu jenis komunikasi yang menggunakan simbol, lambang, gerakan-gerakan,

sikap, ekspresi wajah dan isyarat yang tidak menggunakan bahasa lisan dan

tulisan. Dalam hidup nyata komunikasi non verbal ternyata jauh lebih banyak

dipakai dari pada komunikasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara

otomatis komunikasi non verbal ikut terpakai, oleh karena itu komunikasi non

verbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi non verbal lebih jujur

mengungkapkan hal yang mau diungkapakan karena dilakukan secara spontan.

Pelaksanaan komunikasi non verbal inipun tidak kalah pentingnya, namun

dalam kenyataanya jika seseorang belum mengetahui lambang-lambang yang ada

maka akan salah arti, dan akibatnya akan fatal. Dalam prakteknya yang lebih

efektif adalah komunikasi verbal dan non verbal saling mengisi, seperti halnya

jika ada gambar disurat kabar, maka akan lebih jelas jika ada keterangan dengan

verbal, karena jika tidak ada keterangan mungkin akan salah arti.20

3. Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara

seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua

orang.

4. Komunikasi pribadi

20 Ibid, h.94

Page 27: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

19

Komunikasi pribadi adalah komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam

fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Komunikasi pribadi

terdiri dari dua macam yaitu

a. Komunikasi intrapribadi

Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri

seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai

komunikan. Dia berbicara kepada dirinya sendiri, dia bertanya kepada dirinya dan

dijawab oleh dirinya.21

Menurut Deddy Mulyana komunikasi intrapribadi adalah komunikasi

dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Contohnya berpikir, komunikasi ini

merupakan landasan komunikasi pribadi dan komunikasi dalam konteks lainnya,

meskipun dalam disiplin komunikasi tidak dibahas secara rinci dan tuntas. Dengan

kata lain, komunikasi intrapribadi ini inheren dalam komunikasi dua orang, tiga

orang dan seterusnya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain kita

biasanya berkomunikasi dengan diri sendiri (mempersepsi dan memastikan makna

pesan orang lain) hanya saja sering kita tidak sadari. Keberhasilan komunikasi

kita dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri

sendiri.22

b. Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antar pribadi, yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan

secara langsung antara seseorang dengan orang lain atau secara tatap muka (face

to face), misalnya: percakapan secara tatap muka diantara dua orang (seperti guru

21 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Teori danFilsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2003) h.57 22 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2003) h.73-74.

Page 28: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

20

dengan murid ketika sedang konsultasi). Secara umum komunikasi antarpribadi

dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang

saling berkomunikasi. Komunikasi antarpribadi juga merupakan suatu pertukaran

yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik.

Sedangkan makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut, adalah

kesamaan pemahaman diantara orang-orang yang berkomunikasi terhadap pesan-

pesan yang digunakan daalm proses komunikasi.23

5. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan dengan

menggunakan media massa pada sejumlah besar orang. Komunikasi massa dapat

juga dikatakan sebagai suatu tipe komunikasi manusia (human communication)

yang lahir bersamaan dengan mulai digunakan alat-alat mekanik. Jalaluddin

Rakhmat mendefinisikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang

ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui

media cetak atau elektronis. Sehingga pesan yang sama dapat diterima secara

serentak dan sesaat. Sedangkan menurut Onong Uchjana, yang dimaksud dengan

komunikasi massa (mass communication) ialah komunikasi melalui media massa

yang meliputi surat kabar yang memiliki sirkulasi yang luas, siaran radio dan

televisi yang ditujukan kepada umum dan film yang dipertunjukkan di gedung-

gedung bioskop.24

DeFleur dan Dennis melihat komunikasi sebagai proses, menurutnya

terdapat lima tahap yang membentuk proses komunikasi massa, yaitu:

1. Pesan komunikasi diformulasikan oleh komunikator-komuniktor

profesional.

23 Sasa Djuarsa Sendjaja, Materi Pokok Teori Komunikasi, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka)h.21

24 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi, h.79

Page 29: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

21

2. Pesan komunikasi dikirimkan melalui cara yang relatif cepat dan

berkelanjutan melalui penggunaan media.

3. Pesan tersebut mencapai khalayak yang besar dan beragam, yang memlih

media secara selektif.

4. Para anggota khalayak secara individual menafsirkan pesan tersebut

dengan cara sedemikian rupa, sehingga mereka memahami makna yang

kurang lebih sejajar dengan yang dimaksudkan komunikator.

5. Sebagai hasil dari pengalaman memberi makna ini, para anggota khalayak

dipengaruhi dalam cara tertentu; atau dengan kata lain, komunbikasi

tersebut memberi pengaruh tertentu.25

6. Hambatan-Hambatan Komunikasi

Segala sesuatu yang menghalangi kelancaran komunikasi disebut sebagai

hambatan ( noise ).26 Dan menurut Shannon dan Weaver (1949) yang terdapat

pada “Pengantar Ilmu Komunikasi” karya Hafied cangara, mengatakan bahwa

hambatan komunikasi terjadi jika terdapat intervensi yang mengganggu salah satu

elemen komunikasi sehingga proses komunikasi tidak dapat berlangsung secara

efektif.27 Hambatan komunikasi diantaranya yaitu :

1. Hambatan Teknis

Hambatan teknis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam

melancarkan komunikasi ataupun terjadi jika salah satu alat yang digunakan

25 Siti Mutmainah & Ahmad Fauzi, Psikologi Komunikasi, (Jakarta:Universitas Terbuka,

2005)h.8.3 26 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi (Yogyakarta: Media

Pressindo,2006)h.9 27 Hafied cangara, PengantarIlmu Komunikasi, h.153

Page 30: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

22

dalam berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang ditransmisi

melalui saluran mengalami kerusakan ( channel noise ).

2. Hambatan Semantik

Hambatan semantik adalah hambatan komunikasi yang disebabkan karena

kesalahan pada bahasa yang digunakan. Demi kelancaran komunikasinya seorang

komunikator harus benar-benar memperhatikan hambatan semantik ini, sebab

salah ucap atau salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian

(misunderstanding) atau salah tafsir (misinterpretation), yang pada gilirannya bisa

menimbulkan salah komunikasi (miscommunication).28

3. Hambatan Psikologis

Faktor psikologis sering kali menjadi hambatan dalam komunikasi.

Hambatan psikologis terjadi karena adanya hambatan yang disebabkan oleh

persoalan-persoalan dalam diri individu. Komunikasi sulit berhasil apabila

komunikan sedang sedih, bingung, marah, kecewa, merasa iri hati dan kondisi

psikologis lainnya dan hal tersebut dapat membuat penerimaan dan pemberian

informasi tidak sempurna.

4. Hambatan Fisik

Hambatan fisik adalah hambatan yang disebabkan karena kondisi

geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana

kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi dan lain sebagainya.

5. Hambatan Status

28 Onong Ucjana,Dinamika Komunikasi, h.14

Page 31: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

23

Hambatan status adalah hambatan yang disebabkan karena jarak sosial

diantara peserta komunikasi. Misalnya perbedaan status antara senior dan yunior

atau atasan dan bawahan.

6. Hambatan Kerangka Berpikir

Hambatan kerangka berpikiran adalah hambatan yang disebabkan adanya

perbedaan persepsi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan yang

digunakan dalam berkomunikasi.

7. Hambatan Budaya

Hambatan budaya adalah hambatan yang terjadi disebabkan karena adanya

perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang

terlibat dalam komunikasi. 29

B. Kelompok

1. Pengertian Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama,

yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu

sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.

Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok pemecahan masalah, atau

suatu keputusan. Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada

komunikasi yang dilakukan kelompok kecil (small group communication).30

29 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi. h.153-156 30 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,2007) Cet ke-10, h.82

Page 32: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

24

Kelompok adalah agregat sosial dimana para anggotanya mempunyai

ketergantungan satu sama lainnya, dan setidak-tidaknya memiliki potensi untuk

melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainya.31

Menurut Johnson dan Johnson (1987) seperti yang telah dikutip oleh

Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku “ Psikologi Sosial ” mendefinisikan

kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi tatap muka (face to

face interaction), yang masing-masing menyadari keanggotaanya dalam

kelompok, masing-masing menyadari keberadaan orang lain yang juga dalam

anggota kelompok dan masing-masing menyadari saling ketergantungan secara

positif dalam mencapai tujuan bersama.

Pada dasarnya kelompok adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari

kehidupan manusia, karena melalui kelompok manusia dapat berbagi dan bertukar

informasi , pengalaman dan pengetahuan antara anggota kelompok yang satu

dengan lainnya. Kelompok merupakan suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau

lebih individu atelah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif and teratur

sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan

norma-norma tertentu yang khas bagi kelompok itu.32

Dan menurut Homans kelompok adalah sejumlah orang yang

berkomunikasi satu sama lainnya, seringkali melewati suatu jangka waktu dan

dengan jumlah orang yang cukup kecil sehingga setiap orang dapat berkomunikasi

tanpa melewati orang ketiga, melainkan secara tatap muka.33

31 Michael Adriyanto, Psikologi Sosial, (Jakarta: Erlangga, 1985) Edisi ke-9, h.107 32 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta:2002), Cet ke-2, h.24 33 Stewart L.Tubbs-Sylvia Moss, Human Communication Konteks-Konteks Komunikasi,

Editor Penerjemah Dedy Mulyana, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), Cet ke-3, h.69

Page 33: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

25

Jadi kelompok itu adalah kumpulan-kumpulan beberapa individu dimana

setiap individu didalam kelompok tersebut terjalin hubungan timbal balik antara

anggota yang satu dengan anggota yang lain.

Komunikasi kelompok adalah suatu studi tentang segala sesuatu yang

terjadi pada saat individu-individu berinteraksi dalam kelompok kecil dan bukan

deskripsi mengenai bagaimana seharusnya komunikasi terjadi, serta bukan pula

sejumlah nasehat tentang cara-cara bagaimana yang harus ditempuh.34

Komunikasi kelompok (group communication) berarti komunikasi yang

berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang

jumlahnya lebih dari dua orang.

Menurut Shaw (1976) komunikasi kelompok adalah sekumpulan individu

yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu

sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu

sama lain dan berkomunikasi tatap muka.35

Sedang menurut Michael Burgon dan Michael Ruffner seperti yang telah

dikutip oleh Sasa Djuarsa, komunikasi kelompok adalah interaksi tatap muka dari

tiga individu atau lebih individu guna mmemperoleh maksud atau tujuan yang

dikehendaki seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan

masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi

anggota lainnya dengan akurat.36 Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu

bisa sedikit, bisa juga banyak. Apabila jumlah orang yang dalam kelompok itu

34 Alvin A.Goldberg-Carl E.Larson, Komunikasi Kelompok Proses Diskusi Dan

Penerapannya, (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2006) h.8 35 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h.182 36 Sasa Djuarsa Sendjaja, et al, Modul Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2004), Cet ke-8, h.3.3

Page 34: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

26

sedikit yang berarti itu kelompok kecil (small group communication), jika

jumlahnya banyak yang berarti kelompoknya besar (large group communication).

Komunikasi kelompok dapat diklasifikasikan kedalam macam yaitu :

1. Kelompok kecil, yang kadang-kadang disebut micro group. Kelompok

kecil (micro group) adalah kelompok komunikasi yang dalam situasi

terdapat kesempatan untuk memberi tanggapan secara verbal atau dalam

komunikasi kelompok komunikator dapat melakukan komunikasi antar

pribadi dengan salah seorang anggota kelompok, seperti yang terjadi pada

acara diskusi, kelompok belajar, seminar dan lain-lain.

Umpan balik yang diterima dalam komunikasi kelompok kecil ini biasanya

bersifat rasional, serta diantara anggota yang terkait dapat menjaga

perasaan masing-masing dan norma-norma yang ada.

Dengan perkataan lain, antara komunikator dengan setiap komunikan

dapat terjadi dialog atau tanya jawab. Komunikan dapat menanggapi uraian

komunikator, bisa bertanya jika tidak mengerti dan dapat menyanggal jika tidak

setuju dan lain sebagainya.

2. Komunikasi kelompok besar (macro group) yaitu yang terjadi dengan

sekumpulan orang yang sangat banyak dan komunikasi antar pribadi

(kontak pribadi) jauh lebih kurang atau susah untuk dilaksanakan, karena

terlalu banyaknya orang yang berkumpul seperti halnya yang terjadi pada

acara tabligh akbar, kampanye dan lain-lain.

Angggota kelompok besar apabila memberitakan tanggapan kepada

komunikator, biasanya bersifat emosional, yang tidak dapat mengontrol emosinya.

Lebih-lebih jika komunikan heterogen, beragam dalam usia, pekerjaan, tingkat

Page 35: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

27

pendidikan, agama, pengalaman, dan sebagainya. Seperti halnya jika diantara

kerumunan itu seorang yang tidak suka pada komunikator, maka dia berusaha

mencari kesempatan untuk melempar dengan sandal dan yang lainnya tanpa tahu

permasalahan akan mengikuti tindakan tersebut.

2. Karakteristik Komunikasi Kelompok

Beberapa karakteristik komunikasi kelompok yaitu :

1. Komunikasi Kelompok bersifat formal, dalam arti pelaksanaannya

direncanakan terlebih dahulu, sesuai dengan komponen-komponennya.

2. Komunikasi Kelompok terorganisir, yaitu orang-orang yang tergabung

dalam kelompok mempunyai peranan dan tanggung jawab masing-masing

dalam mencapai tujuan.

3. Komunikasi Kelompok terlembagakan, dalam arti ada aturan mainnya.

4. Komunikator dalam kelompok ini haruslah :

a. Mencoba mengisolir beberapa proses yang sederhana dan mudah

dimengerti dari sekian banyak proses-proses yang timbul secara

simultan.

b. Menggunakan beberapa istilah yang akan memudahkan untuk

mengorganisir pengamatan.37

Menurut Sasa Djuarsa Sendjaja, karakteristik yang melekat pada suatu

kelompok yaitu : norma dan peran. Norma adalah persetujuan atau perjanjian

tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan

lainnya. Kadang-kadang norma oleh para sosiolog disebut juga dengan hukum

37 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h.125

Page 36: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

28

(law) ataupun aturan (rule), yaitu perilaku-perilaku apa saja yang pantas dan tidak

pantas untuk dilakukan dalam suatu kelompok.

Ada tiga kategori norma kelompok yaitu :

1. Norma Sosial, yaitu yang mengatur hubungan diantara para anggota

kelompok.

2. Norma Prosedural, yaitu yang menguraikan dengan lebih rinci bagaimana

kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus

membuat keputusan apakah melalui suara mayoritas ataukah pembicaraan

sampai tercapai kesepakatan.

3. Norma Tugas, yaitu memusatkan perhatian pada bagaimana suatu

pekerjaan harus dilaksanakan.

Jika diberi batasan sebagai ukuran kelompok yang dapat diterima, maka

peran (role) merupakan pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota

kelompok. Ada dua fungsi peran dalam suatu kelompok, yaitu fungsi tugas dan

fungsi pemeliharaan.

3. Fungsi Komunikasi Kelompok

Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya

fungsi-fungsi yang akan dilaksanakannya.

Fungsi komunikasi kelompok sebagai berikut :

a. Fungsi hubungan sosial, yaitu bagaimana suatu kelompok mampu

memelihara dan memantapkan hubungan sosial diantara para anggotanya

seperti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan memberi

kesempatan kepada anggotanya untuk melakukan aktivitas yang informal,

santai dan menghibur.

Page 37: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

29

b. Fungsi pendidikan, dalam arti bagaimana sebuah kelompok secara formal

maupun informal bekerja untuk mencapai dan dan mempertukarkan

pengetahuan.

c. Fungsi persuasi, yaitu seorang anggota kelompok berupaya mempersuasi

anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakuakan sesuatu.

d. Fungsi pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, yaitu berkaitan

dengan penemuan alternatif atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya,

sedangkan pembuatan keputusan; berhubungan dengan pemilihan antara

dua atau lebih solusi. Jadi pemecahan masalah menghasilkan materi atau

bahan untuk pembuatan keputusan .

e. Fungsi terapi, yaitu membantu setiap individu mencapai perubahan

personalnya. Tentunya individu tersebut harus berinteraksi dengan anggota

kelompok lainnya guna mendapatkan manfaat, namun usaha utamanya

adalah membantu dirinya sendiri, bukan membantu kelompok mencapai

consensus. Contoh dari kelompok terapi ini adalah: kelompok konsultasi

perkawinan, kelompok penderita narkoba dan lain-lain.38

4. Bentuk-Bentuk Komunikasi Kelompok

Bentuk komunikasi kelompok terbagi kedalam dua kategori : deskriptif

dan preskriptif.

1. Komunikasi kelompok deskriptif (menggambarkan)

a). Kelompok Tugas

Aubrey fisher meneliti tindak komunikasi kelompok tugas dan

menemukan bahwa kelompok melewati empat tahap: orientasi, konflik,

38 Roudhonah, Ilmu Komunikasi., h.130

Page 38: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

30

pemunculan dan peneguhan.39 Pada tahap pertama, setiap anggota berusaha saling

mengenal, saling menangkap perasaan yang lain mencoba menemukan peranan

dalam status. Ini adalah tahap pemetaan masalah. Tindak komunikasi pada tahap

ini umumnya menunjukkan persetujuan, mempersoalkan pernyataan dan berusaha

memperjelas informasi, anggota kelompok cenderung tidak seragam dalam

menafsirkan usulan. Pada tahap kedua konflik, terjadi peningkatan perbedaan

diantara anggota. Masing-masing berusaha mempertahankan posisinya. Terjadi

polarisasi dan kontraversi diantara anggota kelompok. Tindak komunikasi pada

tahap ini kebanyakan berupa pernyataan tidak setuju, dukungan pada pendirian

masin-masing dan biasanya menghubungkan diri dengan pihak yang pro atau

kontra. Pada tahap ketiga pemunculan, orang mengurangi tingkat polarisasi dan

perbedaan pendapat. Disini anggota yang menentang usulan tertentu menjadi

bersikap tidak jelas. Tindak komunikasi umunya berupa usulan-usulan yang

ambigu. Pada tahap keempat peneguhan, para anggota memperteguh konsensus

kelompok. Mereka mulai memberikan komentar tentang kerjasama yang baik

dalam kelompok dan memperkuat keputusan yang diambil oleh kelompok,

pernyataan umumnya bersifat positif dan melepaskan ketegangan.40

b). Kelompok Pertemuan

Kelompok pertemuan oleh para psikolog digunakan untuk melatih pasien

menemukan dirinya sendiri. Carl Roger melihat manfaat kelompok pertemuan

untuk pengembangan diri. Pada tahun 1970-an para peneliti menemukan bahwa

kelompok pertemuan bukan saja dapat membantu pertumbuhan diri, tetapi juga

mempercepat penghancuran diri. Beberapa peneliti mencatat adanya kerusakan

39 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h.175 40 Ibid, h.176

Page 39: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

31

psikis akibat kepemimoinan kelompok yang merusak. Seperti kita ketahui, orang

memasuki kelompok pertemuan untuk mempelajari diri mereka dan mengetahui

bagaimana mereka dipersepsikan oleh anggota yangn lain.

c). Kelompok Penyadar

Kelompok penyadar ini digunakan untuk menimbulkan kesadaran pada

anggota-anggota kelompoknya. Untuk menimbulkan kesadaran diri pada orang-

orang yang berkumpul didalam kelompok harus terdiri dari orang-orang yang

mempunyai karakteristik yang menjadi dasar pembentukan kelompok.

2. Komunikasi kelompok preskriptif (memberi petunjuk)

Komunikasi kelompok dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas,

memecahkan persoalan, membuat keputusan, atau melahirkan gagasan

kreatif,membantu pertumbuhan kepribadian seperti dalam kelompok pertemuan

atau membangkitkan kesadara sosial politik. Tidak terlalu salah kalau kita katakan

komunikasi kelompok berfungsi sebagai katup pelepas perasaan tidak enak

sampai pembuat gerakan revolusioner, sejak sekadar pengisi waktu sampai basis

perubahan sosial. Berbagai komunikasi kelompok ini menurut formatnya dapat

diklasifikasikan pada dua kelompok besar: privat dan publik (terbatas dan

terbuka). Kelompok pertemuan (kelompok terapi), kelompok belajar, panitia,

konferensi (rapat) adalah kelompok privat. Panel, wawancara terbuka (publik

interview), forum, symposium termasuk kelompok publik.41

41 Ibid, h.178-179

Page 40: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

BAB III

GAMBARAN UMUM HARAPAN IBU (TK/Kelas Pre School)

A. Latar Belakang Berdirinya TK Islam Harapan Ibu

Yayasan Harapan Ibu berdiri pada tahun 1979. Yayasan Harapan

Ibu menyelenggarakan pendidikan TK/SD pada awalnya di Jl. Brawijaya

Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada tahun 1980 tepatnya di garasi mobil

tempat kediaman Ibu. Hj. Rahman Tamin yang kemudian berkembang dan

kemudian mendirikan gedung sendiri di Jl. H. Banan No. 1 Pondok Pinang

Jakarta Selatan, di atas tanah hibah Bapak Budiisita Malik putra dari

Bapak Adam Malik (Alm) yang pada saat itu Bapak Adam Malik masih

menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.

Adapun tujuan pendirian dari TK/SD adalah membantu bangsa dan

negara dalam meluaskan dan meningkatkan mutu pendidikan tunas-tunas

bangsa sesuai dengan Pancasila dan UUD 45.

TK Islam Harapan Ibu yang sudah berkembang kepada kemajuan,

tetapi tetap saja selalu melakukan perbaikan dan evaluasi diri, hal ini

disebabkan karena begitu serius para pembina, pengurus dan juga para

pendidik untuk mewujudkan dari pada tujuan pendiriannya.

TK Islam Harapan Ibu yang selalu berbenah diri ini mulai

menunjukkan kelebihannya, yaitu dengan membuka kelas bilingual, dan

juga kerja sama dengan learning box yang dapat membantu pembelajaran

bahasa inggris pada kelas reguler. Selain itupula TK Islam Harapan Ibu

memiliki konsep pembelajaran sebagai berikut :

33

Page 41: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

34

a. Active Learning

b. Multiple Intelegencies

c. Islamic Nuance

d. Learning By Doing

Adapun proses pembelajaran di TK Islam Harapan Ibu mengacu

pada kurikulum berstandar kompetensi yang meliputi :

a. Spirituality

b. Social Study

c. Language

d. Math

e. Science

f. Health

TK Islam Harapan Ibu setiap tahunnya selalu menggelar bermacam

kegiatan antara lain :

a. Kegiatan Family Day

b. Kegiatan Cooking Season

c. Field Trip

d. Amaliah Ramadhan

e. Pendidikan Manasik Haji Cilik

f. Performance

g. Workshop/Seminar

h. General Check Up

i. Pentas Seni, dsb.

Page 42: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

35

B. Tujuan TK Islam Harapan Ibu

Menjadi salah satu institusi pendidikan yang dapat membangun

anak didik menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan

teknologi yang luas. Berakhlakul karimah, budi pekerti luhur, jujur dan

terhormat serta bermanfaat bagi lingkungannya denga landasan Al-Qur’an

dan Hadist.

C. Visi dan Misi TK Islam Harapan Ibu

Visi :

Membentuk intelektual muslim yang beriman dan bertakwa.

Misi :

1. Membentuk intelektual muslim yang beriman dan bertakwa.

2. Membekali iman dengan berbagai pengetahuan yang dikemas di

dalam kegiatan belajar mengajar berbasis bilingual.

3. Mendisain program kegiatan yang bernuansa islami.

4. Membekali anak agar mampu berkomunikasi dengan verbal dan

non verbal.

5. Menstimulasi potensi kecerdasan peserta didik yang berbeda.

6. Menerapkan kurikulum nasional plus dan internasional yang

bernuansa islami.1

D. Sarana/Prasarana

Sarana/prasarana adalah fasilitas yang menunjang keberhasilan

dalam proses belajar mengajar para murid. Adapun sarana/prasarana yang

disediakan adalah sebagai berikut :

1 Data dokumen Sekolah Harapa Ibu

Page 43: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

36

a. Air Conditioned Classrooms

b. Library

c. Mushola

d. Computer room

e. UKS

f. Language room

g. Dental clinic

h. Indoor and outdoor play area

i. Music room

j. Sand area

k. Sport area

l. Play ground area

E. Program Kegiatan Belajar Mengajar

1. Class Activities

a. Language/Bahasa Inggris

b. Bahasa Indonesia

c. Mathematics/matematika

d. Religion/agama (Iqro)

e. Library time

f. Music and movements

g. Arts and crafts

h. Computer

i. Multiple intelligence (MI) kids

j. Cooking

Page 44: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

37

k. Field trips

l. Dental check and immunization

m. Outbond

n. Science

2. Indoor Play

a. Blocks

b. Dramatics area

c. Lego

3. Outdoor Activities

a. Outdoor Play

b. Sand Play

c. Morning exercises/olahraga

4. Extracuriculer Activitis

a. Painting

b. Fast track kids

c. Futsal

d. Music2

F. Struktur Organisasi

Kepala Sekolah : Hj. Masfufa

Wakil Kepala Sekolah : Hj.Lindriyati S.pd

Koordinator Keagamaan : Pawanah S.Ag

Tata Usaha : Siska Agustini

Guru Playgroup : Pawanah S.Ag

2 Wawancara pribadi dengan Ibu Masfufa

Page 45: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

38

Aty Siti Nur Indri

Guru Kelas A Mina : Hj.Lindriyati S.pd

Peni Larasati S.pd

Masruroh S.pd

Guru Kelas B Arofah : Dra. Herawati

Wildani Putri S.pd

Hurriyah

Guru Kelas B Madinah : Ramawati

Dra.Lishamidah

Guru Musik/Tari : Eni Kusrini

Karyawan Yanto Susanto

Umar

Rosfiati

Page 46: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

BAB IV

IDENTIFIKASI INFORMASI

KOMUNIKASI KELOMPOK DI TK (Kelas Pre School) HARAPAN IBU

Dalam kegiatan proses belajar mengajar tedapat suatu proses komunikasi,

dan itu bisa berupa komunikasi verbal (dengan kata-kata), non verbal (berupa

lambang-lambang, simbol-simbol, atau gerakan tubuh) dan komunikasi antar

pribadi. Jadi, komunikasi yang baik sangat berperan dalam pendidikan, yaitu

sebagai proses yang dilakukan oleh guru (pengajar) untuk menyampaikan materi

pendidikan kepada murid (peserta didik), dengan tujuan agar materi yang

disampaikan dapat dipahami oleh murid (peserta didik) tersebut.

A. Penerapan kounnikasi kelompok pada proses belajar mengajar di kelas

pre school Harapan Ibu

Berdasarkan pengamatan dilapangan dan wawancara yang penulis

lakukan di Taman Kanak-Kanak (TK) Harapan Ibu, bahwa komunikasi

kelompok yang digunakan oleh para guru sebagai berikut :

1. Komunikasi kelompok secara verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa

dan tulisan atau merupakan bentuk komunikasi berupa kata-kata yang

diucapkan secara lisan dan tulisan yang umum digunakan oleh orang

banyak, hal ini karena komunikasi verbal sangat mudah dipahami oleh

anak-anak kelas pre school. Dengan menggunakan komunikasi secara

verbal dalam proses belajar mengajar guru-guru dapat memberikan

pemahaman materi kepada murid-murid tersebut melalui program belajar

39

Page 47: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

40

yang telah ditetapkan, seperti bahasa inggris, bahasa indonesia,

matematika, dan mengenal benda-benda serta lingkungan sekitarnya.

Seperti hasil wawancara penulis dengan Bu Indri tentang komunikasi

verbal yang dipakai guru terhadap murid yaitu ketika pelajaran agama

(religion) pada materi “membaca iqro” dengan cara, ketika si anak salah

membaca dan tidak mau mengulanginya maka guru akan mengulangi

bacaannya dan terus membujuk anak tersebut dengan kata-kata yang

halus.1

“Dalam mengajar itu, setiap anak harus benar-benar kita perhatikan agar mereka mau mendengarkan ucapan guru dan mau mengerjakan apa yang telah diperintahkan (ditugaskan). Misalnya ketika saya memberikan materi tentang membaca iqro (agama), saya harus benar-benar memperhatikan bacaannya agar saya tahu letak kesalahannya setelah itu diperbaiki kesalahannya dan saya ulangi kembali kemudian si anak saya perintahkan untuk mengulanginya. Jika anak tersebut tidak mau, maka saya akan membujuknya dengan kata-kata yang halus”.2

Kelebihan komunikasi dengan verbal ini, murid lebih mudah

memahami dan mengetahui pesan yang disampaikan. Tetapi apabila

materi yang disampaikan melalui lisan tidak dikaji kembali secara

berulang-ulang maka hal tersebut dapat menyebabkan murid akan lupa

pada materi yang telah disampaikan.

Kegiatan yang sering penulis temui, adalah ketika guru sedang

berinteraksi dengan murid serta menerangkan materi pelajaran seperti

membaca, menulis, bernyanyi, komputer, permainan dan lain-lain. Bentuk

komunikasi ini juga terlihat dengan cara guru menyikapi tingkah laku

muridnya. Pada kelas komputer si anak disuruh untuk menghidupkan

1 Wawancara pribadi dengan Ibu Indri 2 Wawancara pribadi dengan Ibu Indri

Page 48: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

41

komputer masing-masing dan memilih sendiri permainannya akan tetapi

ada seorang anak yang mengambek karena bingung dalam memilih

permainannya, maka guru tersebut mendekati si anak untuk memberikan

semangat dan mengarahkan dalam memilih permainannya yang cocok dan

mendidik.

Agar lebih terarah, komunikasi verbal dalam proses belajar mengajar

dan metode yang disampaikannya dapat dilihat sebagai berikut :

a. Bercerita: Adapun kegiatan lain yang sering dilakukan oleh seorang

guru di TK (taman kanak-kanak) adalah dengan bercerita. Komunikasi

verbal yang diantara bentuknya adalah bercerita dapat memudahkan

komunikasi dua arah antara guru dan murid.

Metode cerita ini cukup efektif dan mudah dipahami oleh murid,

sehingga pesan yang disampaikan dapat langsung dicerna, dan disini

guru harus kreatif dan membuatnya menarik dalam menyampaikan

ceritanya. Karena cerita ialah suatu hal yang mengasyikkan dan

menyenangkan terlebih bagi seorang anak-anak.

Dan dalam masa kanak-kanak biasanya anak-anak mudah meniru

dan meneladani tokoh ataupun seseorang yang dianggap cocok dengan

diri mereka dan itu mereka dapatkan dari cerita yang didengarkan

melalui media ataupun lewat gurunya. Misalnya Bu indri menerangkan

pada murid tentang pentingnya menggosok gigi, beliau berusaha

mengemasnya kedalam sebuah cerita yang menarik dengan

menggunakan sebuah buku cerita tentang “Harimau sakit gigi”. Beliau

berusaha menceritakan betapa pentingnya menggosok gigi serta

Page 49: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

42

menjaga kesehatan mulut dan akan mendapatkan akibatnya jika tidak

mau menggosok gigi (akan merasakan sakit gigi) dengan

menggunakan gaya bahasa yang berubah-ubah sesuai karakter tokoh

cerita tersebut.

“Bercerita merupakan salah satu metode yang dipakai dalam pelaksanaan program pendidikan di TK ataupun playgroup Harapan Ibu, karena merupakan cara yang cukup efektif dan mudah dipahami oleh anak-anak. Selain itu, cerita merupakan suatu hal yang mengasyikkan dan menyenangkan bagi anak-anak. Biasanya anak-anak akan meniru tokoh atau seseorang yang mereka anggap coccok dengan diri mereka berdasarkan dari yang telah didapatkan sebuah cerita. Dan disinilah kami (seorang guru) dituntut untuk kreatif dalam menguraikan sebuah cerita menjadi semenarik mungkin agar anak-anak mau mendengarkannya dan melakukan hal yang positif dari cerita tersebut”.3

b. Bernyanyi: Bernyanyi merupakan suatu metode yang digunakan oleh

guru pada saat murid mulai jenuh ataupun bosan selama mengerjakan

tugasnya. Terkadang bernyanyi digunakan ketika akan memulai

pelajaran, hal tersebut dilakukan agar suasana sebelum memulai

pembelajaran menjadi lebih riang dan anak-anak dapat mengikuti

materi yang akan diberikan dengan suka cita. Dan biasanya bernyanyi

dilakukan ketika murid-murid akan melakukan aktifitas seperti

memulai makan (berdoa sebelum makan) ataupun memulai aktifitas

lainnya. Hal tersebut dilakukan pula agar murid dapat mudah

mengingat setiap doa yang telah diajarkan dan dapat menerapkannya

dikehidupan sehari-hari. Dan dengan bernyanyi, murid-murid dapat

kembali ceria serta tidak bosan untuk melakukan aktifitas lainnya.

Seperti yang telah dituturkan oleh Bu Pawanah:

3 Wawancara pribadi dengan Ibu Indri

Page 50: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

43

“Bernyanyi juga selalu digunakan ketika para guru melihat bahwa anak-anak sudah mulai menunjukkan sikap yang tidak konsentrasi (jenuh) ketika belajar. Kadang bernyanyi juga dilakukan ketika akan memulai pembelajaran, tujuannya agar anak-anak menjadi riang dan dapat mengikuti materi yang diberikan dengan suka cita. Ketika akan memulai aktivitas seperti berdo’a sebelum belajar ataupun berdo’a sebelum makan dan aktivitas lainnya, saya selalu mengajak anak-anak untuk bernyanyi terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar anak-anak dapat dengan mudah mengingat setiap do’a yang telah diajarkan serta dapat menerapkannya dikehidupan sehari-hari mereka.4

c. Bermain: Bermain fungsinya sama dengan bernyanyi yaitu untuk

mencairkan suasana ketika murid-murid mulai jenuh atau bosan. Di

TK Harapan Ibu selain tersedia arena tempat bermain yang letaknya

diluar kelas juga disediakan ruang serba guna yang telah tersedia alat

belajar serta bermain fungsinya dapat digunakan untuk arena belajar

sambil bermain dan hal tersebut membuat murid-murid merasa senang

(fun) ketika belajar dan bermain. Dan permainan diciptakan dari materi

pelajaran, seperti pada pelajaran matematika tentang mengenal akan

persegi, persegi panjang, segitiga dan lain-lain, guru tersebut

menuangkannya dalam bentuk games dengan meletakkan alat

permainan dimeja kemudian menyuruh si anak untuk berlomba dan

meletakkan benda tersebut ditempat yang telah disediakan oleh guru

tersebut dan harus sesuai dengan kategorinya. Hal tersebut juga

dimaksudkan agar memudahkan atau mengingat pelajaran serta

pengetahuan yang telah diberikan. Seperti yang telah dilakukan oleh

Ibu Pawanah (Bu Wawat) didalam kelasnya serta beliau memberikan

contohnya:

4 Wawancara pribadi dengan Ibu Pawanah (Wawat)

Page 51: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

44

“Anak-anak sekarang adalah pelajaran tentang matematika, sekarang kalian masing-masing ambil lego lalu kumpulkan tiap kategori seperti bentuk persegi, segitga, persegi panjang, bulat dan lainnya serta jangan lupa untuk dikategorikan kedalam warnanya.”5

Komunikasi verbal atau lisan yang dilakukan di TK Harapan Ibu

selalu mengkomunikasikan pesan-pesan agama, anak-anak selalu diajarkan

untuk membaca doa sebelum melakukan aktifitas seperti ketika akan

masuk kamar mandi si anak diajarkan untuk berdoa dahulu kemudian

masuk kekamar mandi, berdoa sebelum belajar, berdoa sebelum makan

dan lain-lain. Dan menggunakan kalimat islam seperti membiasakan

mengucap salam bila bertemu dengan seseoarang baik itu guru, teman,

orang tua ataupun yang lainnya.

Dalam penyampaian pesan, guru menggunakan bahasa yang jelas

dan mudah dipahami oleh anak-anak. Sehingga feedback (tanggapan) yang

positif bisa didapatkan dari pesan yang telah disampaikan dan bahkan serta

diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh karena itu, komunikasi lisan

berperan dalam penyampain pesan pada anak-anak.

2. Komunikasi kelompok secara non verbal

Selain menggunakan komunikasi bentuk verbal, komunikasi non

verbal (bahasa isyarat) juga selalu digunakan oleh manusia. Karena

komunikasi non verbal termasuk pendukung dari komunikasi verbal.6

Seperti hasil wawancara pada kelas play group tentang komunikasi

non verbal yang digunakan guru dalam pelajaran mengenal tentang

tumbuhan maka harus disertai dengan membawakan salah satu tanaman

5 Ucapan Bu Wawat ketika memberikan salah satu materi dikelas 6 Wawancara pribadi dengan ibu peni

Page 52: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

45

atau bunga yang ada di sekitar kelas. Hal tersebut agar anak-anak lebih

dapat memahami terhadap yang diberikan oleh guru.

“Dalam memberikan materi kami (guru) selalu mengiringi antara komunikasi verbal dengan non verbal, seperti Bu Indri mengenalkan anak-anak tentang tumbuhan. Beliau tidak hanya berbicara tentang macam-macam tumbuhan tetapi juga sambil membawakan serta menunjukkan dengan menggunakan tangan (bahasa non verbal) tumbuhan yang ada disekitar lingkungan TK ini, jadi anak-anak dapat lebih mudah untuk memahaminya.”7.

Penulis melihat didalam proses belajar mengajar di TK Harapan Ibu

antara komunikasi verbal non verbal dengan komunikasi verbal selalu

digabungkan, karena komunikasi verbal tanpa komunikasi non verbal

tidak berarti.

Bentuk kedua komunikasi tersebut selalu digunakan pada saat proses

belajar mengajar di TK Harapan Ibu, hal ini penulis lihat pada saat:

a. Guru bercerita tentang menggosok gigi dengan visualisasi gambar

harimau (binatang). Agar lebih menarik serta anak-anak dapat

memahami isi cerita dan merekapun menjadi senang, maka guru

menggunakan ekspresi wajah, kontak mata, sikap tubuh sehingga

perhatian murid-murid dapat terfokus pada apa yang disampaikan dan

mereka dapat menerima pesan atau materi yang diberikan tanpa merasa

tertekan (paksaan). Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan ibu

indri bahwa dalam bercerita kita harus kreatif dan membuat cerita

semenarik mungkin dalam menyampaikannya , hal tersebut agar murid

dapat memahami isi cerita, konsentrasi dan komunikasi tetap berjalan.

7 Wawancara pribadi dengan Ibu Masfufa (Kepala Sekolah)

Page 53: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

46

b. Kegiatan bernyanyi seperti guru dan murid bertepuk tangan sambil

menggerakkan tubuh ataupun mengangkat tangan ketika akan berdo’a

untuk menghidupkan suasana dan itu dapat membuat anak tidak

merasa bosan ketika belajar.

c. Guru mendisiplinkan anak agar tidak berisik ataupun mengganggu

temannya dikelas dengan cara menempelkan jari telunjuknya dibibir

(tanda agar mereka diam) sambil berbicara dengan tegas kepada anak.

Kemudian jika anak tidak menghiraukan teguran tersebut maka guru

akan menghampirinya sambil memegang kepala serta memberi teguran

yang tegas dan memperingatkan bahwa yang dilakukan itu salah dan

mengganggu teman yang lain. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Peni:

“Contoh dari komunikasi non verbal adalah saya menggunakan body langguage (bahasa tubuh), misalnya ketika didalam kelas ada salah satu anak yang berisik atau mengganggu temannya maka saya akan memanggil anak tersebut sambil menempelkan jari telunjuk saya dibibir (tanda agar mereka diam dan tidak berisik). Dan kalau mereka tidak mau menghiraukan maka saya akan menghampiri anak tersebut sambil memegang (mengusap) kepalanya serta mengingatkannya kembali (memberi teguran).8

Di dalam pemakaian komunikasi non verbal guru mempunyai cara

tersendiri untuk menggunakannya.

B. Bentuk Komunikasi Kelompok Pada kelas Pre School di Harapan Ibu

Komunikasi kelompok adalah sekumpulan individu yang dapat

mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan, berinteraksi

untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat dan berkomunikasi tatap

muka. Pada TK (taman kanak-kanak) ataupun playgroup (kelompok

8 Wawancara Pribadi dengan Ibu Peni

Page 54: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

47

bermain/KB) komunikasi kelompok selalu terbentuk atau dilakukan baik

didalam kelas ataupun luar kelas. Untuk kelas playgroup terdiri dari sepuluh

orang murid dengan didampingi oleh dua orang guru dan untuk kelas TK

(taman kanak-kanak) masing-masing kelas terdiri dari dua puluh orang murid

dan didampingi oleh dua orang guru/pengajar. Untuk kelas playgroup memang

tidak menerima siswa (murid) lebih dari sepuluh orang, hal itu dikarenakan

anak usia playgroup adalah masa dimana mereka baru mulai belajar

berinteraksi dengan teman-teman dan lingkungannya. Dan agar sistem

pembelajaran lebih optimal maka kelas playgroup memang dibatasi kapasitas

jumlah muridnya dan didampingi oleh dua orang guru.9

“Setiap kelas itu terdiri dari masing-masing dua orang pengajar dan untuk TK(taman kanak-kanak) terdiri dari dua puluh orang murid tetapi kelas playgroup (kelompok bermain) terdiri sepuluh orang murid hal tersebut dilakukan agar sistem belajarnya lebih optimal, karena biasanya anak usia playgroup baru mulai belajar berinteraksi dengan lingkuangan dan masih senang untuk bermain-main.”10

Dengan adanya dua guru atau pengajar pada tiap kelas (kelompok

belajar), mempunyai maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti

mengajarkan pelajaran atau memberi pendidikan bukan hanya tentang

pengetahuan tetapi juga menerapkan kehidupan yang bernuansa islami dan

berusaha menciptakan terbentuknya akhlakul karimah sedini mungkin. Serta

berusaha membentuk para murid (anak-anak) agar menjadi masyarakat yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, mempunyai wawasan yang luas

dan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Serta membiasakan para

murid untuk berbicara dengan bahasa inggris, karena dalam pendidikan para

9 Wawancara pribadi dengan Ibu kepala sekolah ( ibu Masfufah) 10 Wawancara pribadi dengan Ibu Masfufa

Page 55: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

48

guru memang selalu menerapkan memberi materi belajar dengan

menggunakan bahasa inggris.

Setiap akan memulai mengerjakan sesuatu dalam kelompok (kelas)

dibentuk (buat posisi) duduk membundar jadi para murid (anak-anak) duduk

bersampingan dengan guru, hal itu dimaksudkan agar suasana dalam kelas

lebih nyaman dan anak-anak mau mendengarkan dan paham pada setiap

materi yang diberikan oleh guru. Dan setiap akan memulai mengerjakan

sesuatu anak-anak selalu diajarkan untuk membaca do’a.

Dalam kegiatan pembelajaran, para murid diajak untuk berperan aktif

mempelajari atau mengkaji setiap materi pelajaran dan pengetahuan agama.

Bentuk kegiatan belajar ini tidak perlu selalu dalam bentuk kegiatan yang

kaku, tetapi dapat divariasikan dengan diskusi, dialog atau obrolan dengan

tetap memfokuskan pada muatan materi pelajaran yang harus diberikan oleh

para guru (pengajar).

“Metode diskusi biasanya digunakan setelah guru selesai menjelaskan materi pelajaran, dan anak-anak (murid) dapat menanyakan hal-hal yang belum dimengerti setelah dijelaskan oleh guru. Dan mereka (murid) juga diajak mengobrol tentang ketertarikan mereka.”11

Format belajar atau diskusi yang diterapkan pada kelas playgroup atau

taman kanak-kanak Harapan Ibu adalah belajar dengan duduk mengitari guru

(duduk membentuk bundar), hal ini dilakukan agar komunikasi antara para

murid dengan guru dapat berjalan lancar dan dapat menyebabkan arus

komunikasi kelompok yang bebas diantara para anggota kelompok. Pada

sistem pembelajaran berbentuk diskusi ini terjadi jaringan komunikasi semua

saluran. Diantara para anggota kelompok ada hubungan sosial yang

11 Wawancara pribadi dengan Ibu Peni

Page 56: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

49

demokratis, sehingga semua anggota kelompok dapat menumbuhkan

karakteristik pribadi anggota kelompok lainnya. Penciptaan suasana

komunikasi kelompok yang nyaman, enak, tidak kaku, tidak terkesan formal

akan memberikan kenyamanan anak-anak peserta komunikasi kelompok

sehingga mendukung kelancaran proses pelaksanaan komunikasi kelompok

ini.

Untuk menyusun program komunikasi kelompok pada kelas playgroup

ataupun taman kanak-kanak (TK) dalam menanamkan (memberi) pengetahuan

dan membentuk akhlakul karimah, perlu dilakukan beberapa langkah sebagai

berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Setiap pagi sebelum masuk kedalam kelasnya masing-masing para

murid (anak-anak) dibagi kelompok masing-masing perkelas dan

melakukan ikrar serta berdoa bersama didepan kelas (halaman kelas),

dengan dipimpin oleh semua anggota pengajar (guru) Setelah ikrar

dan doa selesai maka para murid bersalaman pada semua penggajar

dan memasuki kelas masing-masing. Untuk setiap kelompok (kelas)

dikoordinir oleh oleh dua orang pengajar. Bentuk kelompok adalah

bentuk pembelajaran bagi para murid yang diharapkan mampu

menghilangkan kendala komunikasi yang terjadi antara pengajar

dengan murid dalam bentuk pengajaran baik didalam maupun luar

kelas. Pengajar diharapkan dapat menjadi kakak (bukan guru) dan

menjadi teman atau tempat mengeluarkan isi hati atau curhat bagi

anak-anak (anggota kelompok).

Page 57: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

50

b. Membuat arah jaringan pembinaan kelompok.

c. Mengenalkan setiap materi pelajaran pada anak-anak, seperti

1) Pada mata pelajaran matematika, anak-anak dipersilahkan

(dibolehkan) menggunakan puzzle sesuka mereka tetapi mereka

disuruh untuk menyamakan bentuk puzzle seperti segitiga, balok

serta menyamakan warnanya.

2) Bentuk-bentuk kegiatan pengalaman (pembelajaran) keagamaan

seperti selalu membaca doa setiap akan melakukan aktivitas,

belajar mengerjakan sholat, latihan manasik haji.

3) Untuk cara penilaian, setiap para murid masing-masing memiliki

buku komunikasi antara guru dan orang tua murid yang setiap hari

dikerjakan (diisi) oleh guru masing-masing dan diserahkan ke para

murid untuk diberikan kepada orang tua murid. Agar orang tua

murid dapat tahu bagaimana sikap atau aktivitas yang telah

dilakukan oleh anak-anaknya sewaktu disekolah. Hal itu

dimaksudkan agar mereka (anak-anak) mendapat perhatian pula

dari orang tuanya, karena mayoritas orang tua mereka sibuk

dengan pekerjaannya. Dan supaya komunikasi antara guru

(pengajar) dengan wali (orang tua murid) tetap berjalan.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap I : 10-15 menit : Mengecek mengulang ingatan anak-anak

akan materi yang telah diberikan pada hari yang lalu

(kemarin).

Page 58: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

51

Tahap II : 60-70 menit : Pembahasan materi pokok sesuai dengan

persiapan dan dengan memakai modul (kurikulum) yang

telah ditetapkan oleh pihak pimpinan sekolah.

Tahap III : 10-15 menit : Istirahat (waktu makan) bagi anak-anak, serta

mengingatkan untuk selalu berdoa jika akan melakukan

sesuatu.

Kegiatan kelompok dalam setiap kegiatan belajar merupakan ajang

pembentukan diri bagi murid di Playgroup dan TK Harapan Ibu. Untuk itu

disiapkan beberapa perangkat pendukung kegiatan kelompok pendidikan yang

terdiri dari: materi pembelajaran, kurikulum, dan metode penyampaian yang

baik.

Bentuk kelompok dilakukan untuk melengkapi dan menunjang proses

kegiatan belajar mengajar dikelas yang lebih mengarah pada diskusi dan

aplikasi pengetahuan serta pengalaman agama. Guru (pengajar) diharapkan

dapat menjadi kakak (teman) dan menjadi tempat mengeluarkan isi hati para

murid (anak-anak) anggota kelompok.

“Setiap guru disini berusaha untuk menjadi teman ataupun kakak bagi para murid bahkan tak jarang dari mereka yang suka curhat pada sang guru, hal itu dilakukan selain untuk mencairkan suasana belajar mengajar didalam kelas juga agar mereka merasa nyaman dengan keberadaan dari setiap guru.”12

Berdasarkan realisasi bentuk pelaksanaan komunikasi kelompok yang

diuraikan diatas, tampak bahwa di TK atau Playgroup Harapan Ibu bentuk

komunikasi kelompok yang diterapkan adalah bentuk preskiptif (memberi

petunjuk). Hal ini terlihat bahwa didalam pelaksanaannya digunakan format

12 Wawancara pribadi denga Bu Pawanah

Page 59: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

52

diskusi. Bentuk komunikasi preskiptif adalah bentuk komunikasi kelompok

yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas, memecahkan masalah,

membuat keputusan atau melahirkan gagasan kreatif, membantu pertumbuhan

kepribadian sehingga para murid anggota kelompok dapat mengetahui

karakter pribadi satu sama lain antara anggota kelompok lainnya.

C. Faktor Penunjang Dan Penghambat Komunikasi Kelompok Pada Kelas

Pre School Di Harapan Ibu

Faktor penunjang adalah suatu dorongan untuk mencapai keberhasilan

yang diharapkan. Hasil wawancara penulis dengan Ibu Masfufah (kepala

sekolah) bahwa hal yang menunjang keberhasilan selain kemampuan

berkomunikasi yang baik juga diperlukan tersedianya fasilitas yang baik.

Fasilitas merupakan hal yang paling utama untuk menunjang kebutuhan para

murid, tanpa fasilitas anak-anak tidak dapat mengembangkan keahlian atau

kemampuan yang mereka punya.

“Alhamdulillah di TK (taman kanak-kanak) dan playgroup Harapan Ibu telah tersedia fasilitas yang memadai, karena fasilitas juga dapat dikatakan sebaga faktor penunjang keberhasilan para murid. Dengan adanya fasilitas yang baik, anak-anak dapat terus mengembangkan keahlian ataupun kemampuan yang mereka miliki dan otomatis pengetahuan mereka akan terus bertambah dan berkembang.”13

Adapun kerjasama antara guru dan murid juga penting dalam

keberhasilan, walaupun sebenarnya lingkungan yang paling dekat dengan

anak-anak adalah lingkungan keluarga dan juga dalam berinteraksi yang

paling lama adalah dirumah.

13 Wawancara pribadi dengan Ibu Masfufa

Page 60: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

53

Faktor hambatan bukan berarti terhentinya komunikasi yang sedang

terjadi, tetapi ada hal yang menyebabkan tujuan komunikasi itu tidak tercapai.

Adapun hambatan yang sering dijumpai adalah sebagai berikut :

1) Berdasarkan pengamatan penulis, ada beberapa murid yang berperangai

menyimpang (nakal/bandel) yang secara langsung mengganggu jalannya

kegiatan belajar mengajar. Hal ini akan berdampak negatif pada

pemahaman murid terhadap materi yang sedang guru sampaikan.

2) Selain itu juga kadang-kadang ada perhatian murid yang bercabang, yaitu

perhatian murid tidak terpusat pada informasi yang disampaikan guru

tetapi bercabang perhatian lainnya. Murid cenderung mempunyai

perhatian yang bercabang atau mudah terpengaruh antara satu dan lainnya,

baik ini dikarenakan teman maupun yang lainnya.

3) Tidak adanya tanggapan, yaitu murid tidak merespon secara aktif apa yang

disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk sikap yang diperlukan.

Disini proses pemikiran tidak terbentuk sebagaimana mestinya. Tidak

adanya respon murid pada pelajaran yang disampaikan selain kesalahan

guru dalam memilih teknik komunikasi juga disebabkan faktor lain.

Misalnya seorang anak mengikuti pelajaran dalam keadaan menangis,

gembira, takut dan lain-lain dikarenakan bertengkar dengan temannya atau

yang lainnya, tentu dalam mengikuti pelajaran anak akan tidak merespon

yang diberikan. Hal ini menjadi hambatan guru selaku komunikator dalam

menyampaikan pesan atau materi kepada murid sebagai komunikan. Oleh

karena itu, pada Playgroup dan TK Harapan Ibu apabila terjadi kejadian

seperti ini, maka hendaknya guru memberikan perhatian secara khusus

pada murid agar ia dapat merespon pelajaran yang diberikan. Karena hal

Page 61: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

54

ini menjadi tuntutan bagi seorang guru untuk menguasai keadaan tersebut

agar proses komunikasinya tetap berjalan efektif.

4) Hasil pengamatan penulis, adanya hambatan yang datangnya tiba-tiba

dalam kelas yaitu ketika guru sedang menerangkan pelajaran terdapat

murid yang bercanda atau mengobrol. Biasanya dengan hambatan

spontanitas seperti itu, suasana kelas akan terganggu yang ditandai dengan

pecahnya konsentrasi murid hingga menimbulkan hambatan dalam belajar

mengajar.

Page 62: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai “komunikasi kelompok

pada kelas pre school di Harapan Ibu” maka penulis dapat menarik

kesimpulan sebagai berikut :

a. Penerapan komunikasi kelompok yang dipakai guru dalam proses

pembelajaran adalah dengan menggunakan intruksi komunikasi verbal,

komunikasi non verbal. Di dalam proses pembelajaran, para guru sudah

mengembangkan cara penyampaian pengajaran dengan baik.

b. Bentuk komunikasi kelompok yang digunakan adalah komunikasi

kelmpok preskiptif (memberi petunjuk).

c. Faktor penunjang dan penghambat dalam proses pembelajaran (belajar

mengajar) yang ditemui di TK (Taman Kanak-kanak) dan playgroup

Harapan Ibu adalah :

a. Fasilitas belajar yang cukup lengkap dan memenuhi kebutuhan belajar

murid serta kerjasama antara orang tua, murid dan peranan guru

merupakan hal yang penting dalam membantu pertumbuhan dan

perkembangan anak.

b. Terkadang murid-murid masih ada beberapa yang tidak fokus ketika

guru sedang menerangkan pelajaran(memberi materi)dan hal tersebut

menyebabkan anak kurang paham pada pelajaran.

56

Page 63: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

57

c. Kekompakan antara para guru juga sangat diperlukan, misalnya ketika

ada salah seorang murid yang melakukan kesalahan dan salah satu

guru memberi sanksi (hukuman) pada murid tersebut dengan

melarangnya untuk duduk bersama teman-temannya. Tetapi karena ada

guru yang lain tidak tega melihatnya maka dia menghampiri serta

menasihatinya dan menyuruhnya untuk duduk kembali bersama

teman-temannya. Seharusnya guru tersebut membiarkan anak tersebut

menjalani sanksinya sampai selesai dan setelah itu dinasehati

kemudian diperbolehkan duduk.

D. Saran-saran

Penulis mengemukakan beberapa saran yang berkaitan dengan komunikasi

kelompok dalam proses belajar mengajar di Playgroup dan Taman Kanak-

kanak Harapan Ibu adalah sebagai berikut :

a. Untuk guru di Playgroup dan Taman Kanak-kanak Harapan Ibu hendaknya

lebih dekat lagi dengan anak-anak, agar materi yang disampaikan lebih

disenangi. Karena jika guru telah memiliki kedekatan dengan murid, maka

penyampaian materi yang disajikan dapat diterima lebih baik.

b. Peran orang tua murid dalam mendidik anak juga sangat menentukan

dalam proses belajar anak dirumah masing-masing.

c. Perlu lebih meningkatkan kekompakan antara para guru ketika mengajar

didalam kelas.

Page 64: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

58

DAFTAR PUSTAKA

Adriyanto, Michael, Psikologi Sosial, Jakarta: Erlangga, 1985. Ahmadi, Abu, Psikologi Sosial, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Cangara, Hafied,, Prof. Dr. H., Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT.

Rajagrafindo Utama, 2007. Effendi, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2002. ____________, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004. ____________, Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2003. Fauzi, Ahmad & Siti Mutmainah, Psikologi Komunikasi, Jakarta: Universitas

Terbuka, 2005. Larson, Carl E & Alvin A.Gordberg, Komunikasi Kelompok Proses Diskusi Dan

Penerapannya, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2006. Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2002. Mulyana, Deddy, Ilmu komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007 ____________, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2002. Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007. Susanto, Phil Astrid, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Bandung: Bina Cipta,

1998. Suprapto, Tommy, Pengantar Teori Komunikasi, Yogyakarta: Media Pressindo,

2006. Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2007. Roudhonah, Ilmu komunikasi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2007. Sendjaja, Sasa Djuarsa, Materi Pokok Teori Komunikasi, Jakarta: Pusat

Penerbitan Universtas Terbuka.

Page 65: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

59

Widjaya, A.W., Komunikasi Dan Hubungan Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2002. ___________., Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta: PT.Rajagrafindo

Persada, 2003.

Page 66: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

LEMBAR WAWANCARA

Bagian ini hanya dilengkapi oleh pewawancara dan ditanda tangani oleh

responden :

Responden : Ibu Hj. Masfufa

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Kepala Sekolah Tk dan playgroup Harapan Ibu

Pendidikan Terakhir : S1

Hari Dan Tanggal wawancara : Kamis, 25 Juni 2009

Benar dan sadar wawancara yang dilakukan oleh pewawancara terhadap

responden.

Pewawancara Responden

Nurul Fauziah Ibu Hj. Masfufa

Page 67: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

LEMBAR WAWANCARA

Responden : Peni Larasati

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru TK Kelas Mina A

Pendidikan Terakhir : S1

Hari dan Tanggal : Jum’at, 26 Juni 2009

Pukul : 11.00 WIB

Pewawancara : Nurul Fauziah

Benar dan sadar wawancara yang dilakukan oleh pewawancara terhadap

responden.

Pewawancara Responden

Nurul Fauziah Ibu Peni Larasati S.Pd

Page 68: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

LEMBAR WAWANCARA

Responden : Ibu Pawanah

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru Playgroup

Pendidikan Terakhir : S1

Hari dan Tanggal : Jum’at, 26 Juni 2009

Pukul : 10.00 WIB

Pewawancara : Nurul Fauziah

Benar dan sadar wawancara yang dilakukan oleh pewawancara terhadap

responden.

Pewawancara Responden

Nurul Fauziah Ibu Pawanah S.Ag

Page 69: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

LEMBAR WAWANCARA

Responden : Ibu Aty Siti Nur Indri

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru Playgroup

Pendidikan Terakhir : S1

Hari dan Tanggal : Kamis, 25 Juni 2009

Pukul : 11.00 WIB

Pewawancara : Nurul Fauziah

Benar dan sadar wawancara yang dilakukan oleh pewawancara terhadap

responden.

Pewawancara Responden

Nurul Fauziah Ibu Aty Siti Nur Indri

Page 70: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

LEMBAR WAWANCARA

Responden : Ibu Masrurah

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Guru TK Kelas Mina A

Pendidikan Terakhir : S1

Hari dan Tanggal : Kamis, 25 Juni 2009

Pukul : 12.00 WIB

Pewawancara : Nurul Fauziah

Benar dan sadar wawancara yang dilakukan oleh pewawancara terhadap

responden.

Pewawancara Responden

Nurul Fauziah Ibu Masrurah S.Pd

Page 71: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

WAWANCARA

Hari : Kamis

Tanggal : 25 juni 2009

Pewawancara : Nurul fauziah

Nara sumber : Hj.Masfufa

Pertanyaan dan jawaban

T : Kapan berdirinya yayasan / sekolah Harapan Ibu?

J : Yayasan Harapan Ibu berdiri pada tahun 1979

T : Apa yang melatarbelakangi didirikannya TK / playgroup Harapan Ibu?

J :Yayasan Harapan Ibu menyelenggarakan pendidikan TK/SD pada awalnya di

Jl. Brawijaya Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada tahun 1980 tepatnya di garasi

mobil tempat kediaman Ibu. Hj. Rahman Tamin yang kemudian berkembang dan

kemudian mendirikan gedung sendiri di Jl. H. Banan No. 1 Pondok Pinang Jakarta

Selatan, di atas tanah hibah Bapak Budiisita Malik putra dari Bapak Adam Malik

(Alm) yang pada saat itu Bapak Adam Malik masih menjabat sebagai Wakil

Presiden Republik Indonesia. Dan tujuan pendirian dari TK/SD adalah membantu

bangsa dan negara dalam meluaskan dan meningkatkan mutu pendidikan tunas-

tunas bangsa sesuai dengan Pancasila dan UUD 45.

T : Apa visi dan misi dari TK / Playgroup Harapan Ibu ?

J : Visi :

Page 72: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

Membentuk intelektual muslim yang beriman dan bertakwa.

Misi :

1. Membentuk intelektual muslim yang beriman dan bertakwa.

2. Membekali iman dengan berbagai pengetahuan yang dikemas di dalam

kegiatan belajar mengajar berbasis bilingual.

3. Mendisain program kegiatan yang bernuansa islami.

4. Membekali anak agar mampu berkomunikasi dengan verbal dan non

verbal.

5. Menstimulasi potensi kecerdasan peserta didik yang berbeda.

6. Menerapkan kurikulum nasional plus dan internasional yang bernuansa

islami.

T : Apa tujuan dari TK / playgroup Harapan Ibu?

J : Tujuan dari TK/ playgroup Harapan Ibu yaitu menjadi salah satu institusi

pendidikan yang dapat membangun anak didik menjadi manusia yang memiliki

ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas. Berakhlakul karimah, budi pekerti

luhur, jujur dan terhormat serta bermanfaat bagi lingkungannya denga landasan

Al-Qur’an dan Hadist.

T : Apa saja program kegiatan belajar yang ada di TK / playgroup Harapan

Ibu?

J : Untuk program kegiatan belajar terdiri dari class actitvities (aktivitas kelas)

yaitu: language (bahasa inggris), bahasa indonesia, matematika, agama (iqro),

library time, music and movement (musik dan tari) art and crafts, komputer,

multiple inteligence, cooking (memasak), field trips, dental check and

immunization, outbond, science. Indoor play (permainan didalam ruangan) yaitu:

Page 73: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

blocks, dramatic areas, Lego. Outdoor activities (aktivitas diluar kelas) yaitu:

outdoor play (permainan diluar), sand play, morning exercise (olahraga).

Extracuricular activities: painting (melukis), fast track kids, futsal.

T : Untuk TK dan playgroup memiliki berapa kelas dan masing-masing

memiliki berapa siswa serta guru (pengajar)?

J : Untuk TK memiliki tiga kelas yaitu: Kelas A Mina, kelas B Arofah dan kelas B

Madinah. Setiap kelas itu terdiri dari masing-masing dua orang pengajar dan

untuk TK(taman kanak-kanak) terdiri dari dua puluh orang murid tetapi kelas

playgroup (kelompok bermain) terdiri sepuluh orang murid, hal tersebut dilakukan

agar sistem belajarnya lebih optimal, karena biasanya anak usia playgroup baru

mulai belajar berinteraksi dengan lingkuangan dan masih senang untuk bermain-

main dan dikhawatirkan nanti pembelajarannya tidak optimal kalau terlalu banyak

murid.

T : Menurut anda komunikasi apa yang sering dipakai oleh para guru dalam

mengajar?

J : Dalam memberikan materi kami (guru) selalu mengiringi antara komunikasi

verbal dengan non verbal, seperti Bu Indri mengenalkan anak-anak tentang

tumbuhan. Beliau tidak hanya berbicara tentang macam-macam tumbuhan tetapi

juga sambil membawakan serta menunjukkan dengan menggunakan tangan

(bahasa non verbal) tumbuhan yang ada disekitar lingkungan TK ini, jadi anak-

anak dapat lebih mudah untuk memahaminya. Dan bahkan terkadang komunikasi

anatar pribadi juga dipakai tapi tergantung dari situasi dan kondisinya.

T : Sepengetahuan ibu, bagaimana bentuk komunikasi kelompok yang

berjalan pada kelas pre school (TK /playgroup)?

Page 74: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

J : Seperti yang mba lihat sendiri, kalau bentuk komunikasi kelompok yang

ada disini adalah dalam bentuk diskusi atau para murid duduk berputar

(mengelilingi) guru. Hal itu dimaksudkan agar suasana dalam kelas lebih

nyaman dan anak-anak mau mendengarkan dan paham pada setiap materi

yang diberikan oleh guru. Dan setiap akan memulai mengerjakan sesuatu

anak-anak selalu diajarkan untuk membaca do’a.

T : Menurut ibu, apa yang menjadi faktor penunjang bagi murid-murid dan

apakah itu telah terpenuhi di TK/playgroup Harapan Ibu?

J : Alhamdulillah di TK (taman kanak-kanak) dan playgroup Harapan Ibu telah

tersedia fasilitas yang memadai, karena fasilitas juga dapat dikatakan sebagai

faktor penunjang keberhasilan para murid. Dengan adanya fasilitas yang baik,

anak-anak dapat terus mengembangkan keahlian ataupun kemampuan yang

mereka miliki dan otomatis pengetahuan mereka akan terus bertambah dan

berkembang.

Page 75: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

WAWANCARA

Hari : Jum’at

Tanggal : 26 juni 2009

Pewawancara : Nurul fauziah

Nara sumber : Peni larasati

Pertanyaan dan jawaban

T : Persiapan apa saja yang ibu lakukan sebelum mengajar atau masuk

kelas?

J : Sebelumnya kita menyiapkan materi (work sheet) serta media yang akan

digunakan. Dan setiap pagi sebelum masuk kedalam kelasnya masing-masing para

murid (anak-anak) dibagi kelompok masing-masing perkelas dan melakukan ikrar

serta berdoa bersama didepan kelas (halaman kelas), dengan dipimpin oleh semua

anggota pengajar (guru) Setelah ikrar dan doa selesai maka para murid

bersalaman pada semua penggajar dan memasuki kelas masing-masing.

T : Lalu apa saja yang ibu lakukan ketika sudah didalam kelas?

J : Kalau sudah berada didalam kelas dimulai dengan media yang didalamnya ada

lagu-lagu agar suasana menjadi riang dan setelah itu kami mulai memberikan

materi..

T : Metode apa saja yang digunakan oleh ibu dalam menyampaikan materi

untuk anak-anak?

Page 76: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

J : Selalu menggunakan permainan, lagu, cerita, bernyanyi dan terkadang metode

diskusi, yang biasanya digunakan setelah guru selesai menjelaskan materi

pelajaran, dan anak-anak (murid) dapat menanyakan hal-hal yang belum

dimengerti setelah dijelaskan oleh guru. Dan mereka (murid) juga diajak

mengobrol tentang ketertarikan mereka.

T : Dan materi apa saja yang ibu berikan?

J : Ya..banyak mba, seperti math (matematika), language (bahasa inggris),

computer (komputer), science, musik dll.

T : Ada tidak strategi khusus dalam mengajar supaya anak-anak bisa

senang dan mengikuti pelajaran yang ibu berikan?

J : Saya berusaha mengajak ngobrol tentang ketertarikan mereka (anak-anak).

T : Apakah ada kendala yang ibu hadapi saat berkomunikasi dengan murid-

murid? Apa saja?

J : Bagi saya, semua yang dihadapi itu bukanlah suatu kendala karena setiap anak

itu berbeda-beda. Hanya saja jika ada anak-anak yang suka mengobrol maka anak

tersebut akan diingatkan dan dipisahkan tempat duduknya.

T : Bisakah ibu memberikan contoh materi yang lengkap dan mudah

dipahami oleh para murid mengenai mengenai metode pengajaran secara

verbal dan non verbal?

J : Saya menjelaskan atau menerangkan materi itu termasuk komunikasi secara

vebal, sedang contoh dari komunikasi non verbal adalah saya menggunakan body

Page 77: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

langguage (bahasa tubuh), misalnya ketika didalam kelas ada salah satu anak yang

berisik atau mengganggu temannya maka saya akan memanggil anak tersebut

sambil menempelkan jari telunjuk saya dibibir (tanda agar mereka diam dan tidak

berisik). Dan kalau mereka tidak mau menghiraukan maka saya akan

menghampiri anak tersebut sambil memegang (mengusap) kepalanya serta

mengingatkannya kembali (memberi teguran

T : Bentuk komunikasi seperti apa yang digunakan dalam pelaksanaan

komunikasi kelompok pada kelas pre school?

J : Bentuk komunikasi kelompoknya itu seperti bentuk kelompok belajar atau

diskusi yang gunanya untuk memberi pengetahuan atau petunjuk pada anak-anak.

T : Menurut ibu faktor apa saja yang menunjang keberhasilan dalam proses

belajar mengajar para murid tersebut?

J : Selain fasilitas yang memadai, kerjasama (kekompakan) antara guru dan murid

juga sangat diperlukan.

T : Apa yang menjadi harapan ibu untuk Harapan Ibu?

J : Harapannya untuk sekolah: kondusif (sekolah mendukung segala macam

kegiatan yang ada dan selalu memberi support). Sedang untuk anak-anak: saya

harap mereka tetap bersemangat.

Page 78: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

WAWANCARA

Hari : Kamis

Tanggal : 25 juni 2009

Pewawancara : Nurul fauziah

Nara sumber : Aty Siti Nur Indri

Pertanyaan dan jawaban

T : Persiapan apa saja yang ibu lakukan sebelum mengajar atau masuk

kelas?

J : Tidak ada persiapan khusus yang saya lakukan karena seluruh materi dan

media pembelajaran telah tersedia, yang terpenting adalah menyambut setiap

anak-anak dengan gembira agar mereka semua selalu bersemangat dan ceria.

T : Lalu apa saja yang ibu lakukan ketika sudah didalam kelas?

J : Sebelum memulai (setiap akan memulai) kegiatan anak-anak selalu diajarkan

untuk berdoa terlebih dahulu. Lalu saya mencoba mengingatkan kembali akan

materi pelajaran yang kemarin (yang lalu) dan mulai memberikan materi yang

akan dipelajari dengan bercerita ataupun bernyanyi

T : Metode apa saja yang digunakan oleh ibu dalam menyampaikan materi

untuk anak-anak?

Page 79: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

J : Macam-macam, kadang bernyanyi, menggunakan permainan, dan bercerita juga

merupakan salah satu metode yang dipakai dalam pelaksanaan program pendidikan di TK

ataupun playgroup Harapan Ibu, karena merupakan cara yang cukup efektif dan mudah

dipahami oleh anak-anak. Selain itu, cerita merupakan suatu hal yang mengasyikkan dan

menyenangkan bagi anak-anak. Biasanya anak-anak akan meniru tokoh atau seseorang

yang mereka anggap coccok dengan diri mereka berdasarkan dari yang telah didapatkan

sebuah cerita. Dan disinilah kami (seorang guru) dituntut untuk kreatif dalam

menguraikan sebuah cerita menjadi semenarik mungkin agar anak-anak mau

mendengarkannya dan melakukan hal yang positif dari cerita tersebut.

T : Dan materi apa saja yang ibu berikan?

J : Materinya itu banyak, diantaranya yaitu: math (matematika), language (bahasa

inggris), computer (komputer), science, musik, cooking (memasak) dll.

T : Ada tidak strategi khusus dalam mengajar supaya anak-anak bisa

senang dan mengikuti pelajaran yang ibu berikan?

J : Saya berusaha selalu perhatian dan mendekatkan diri pada anak-anak agar

mereka merasa nyaman dengan keberadaan saya serta selalu riang (ceria) karena

setiap pribadi anak-anak itu berbeda, terkadang ketika mereka sedang ingin

diperhatikan, ataupun sakit dan yang lainnya maka sikap mereka dapat berubah

didalam kelas. Mereka kadang menjadi diam (tidak ceria) dan bermalas-malasan

belajar. Untuk itu perlu dilakukan pendekatan secara psikologis pada anak

tersebut, biasanya saya berusaha mendekati sang anak lalu menanyakan

masalahnya serta mendengarkan semua keluhannya sampai selesai sambil

mengusap kepalanya setelah itu saya akan berusaha untuk menasihati dan

Page 80: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

menyemangatinya serta menghiburnya agar mereka mau mengikuti pelajaran

kembali.

T : Apakah ada kendala yang ibu hadapi saat berkomunikasi dengan murid-

murid? Apa saja?

J : Kendalanya ketika ada seorang anak yang tidak bersemangat sekolah,

mungkin ketika mereka sedang sakit (tidak enak badan). Terkadang mereka

menjadi lebih manja dan ingin diperhatikan lebih oleh guru. Karena faktor

tersebut mereka jadi tidak konsentrasi ketika belajar bahkan cenderung uring-

uringan (manja).

T : Bisakah ibu memberikan contoh materi yang lengkap dan mudah

dipahami oleh para murid mengenai mengenai metode pengajaran secara

verbal dan non verbal?

J : Dalam mengajar itu, setiap anak harus benar-benar kita perhatikan agar mereka

mau mendengarkan ucapan guru dan mau mengerjakan apa yang telah

diperintahkan (ditugaskan). Misalnya ketika saya memberikan materi tentang

membaca iqro (agama), saya harus benar-benar memperhatikan bacaannya agar

saya tahu letak kesalahannya setelah itu diperbaiki kesalahannya dan saya ulangi

kembali kemudian si anak saya perintahkan untuk mengulanginya. Jika anak

tersebut tidak mau, maka saya akan membujuknya dengan kata-kata yang halus.

Hal tersebut sudah termasuk dari contoh komunikasi non verbal, dan untuk non

verbalnya jika anak tersebut mau menuruti perintah saya serta melakukannya

dengan benar maka saya akan melempar senyum ke anak tersebut atau bertepuk

Page 81: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

kedua belah tangan saya, pertanda saya puas/ senang dengan yang telah

dilakukannya.

T : Bentuk komunikasi seperti apa yang digunakan dalam pelaksanaan

komunikasi kelompok pada kelas pre school?

J : Bentuk komunikasi kelompoknya itu seperti bentuk kelompok bermain dan

belajar ataupun diskusi untuk memberi pengetahuan (pendidikan) pada anak-anak.

T : Menurut ibu faktor apa saja yang menunjang keberhasilan dalam proses

belajar mengajar para murid tersebut?

J : Dukungan dari orang tua terhadap anak-anaknya juga diperlukan, makanya

kami (guru) tiap hari selalu memberikan buku komunikasi yang dititipkan pada

tiap anak atau baby sitter (pengasuh anak) agar komunikasi antar guru dan orang

tua murid dapat berjalan dan mereka mengetahui perkembangan anak mereka.

Karena biasanya para murid (anak-anak) diantar dan dijemput oleh baby sitter

(pengasuh anak), selain itu tersedianya fasilitas yang memadai (menunjang).

T : Apa yang menjadi harapan ibu untuk Harapan Ibu?

J : Harapan saya, sekolah ini dapat terus berkembang serta maju agar kita dapat

terus meningkatkan kualitas pendidikan.

Page 82: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

WAWANCARA

Hari : Jum’at

Tanggal : 26 juni 2009

Pewawancara : Nurul fauziah

Nara sumber : Pawanah S.Ag

Pertanyaan dan jawaban

T : Persiapan apa saja yang ibu lakukan sebelum mengajar atau masuk

kelas?

J : Sebelum mulai mengajar saya selalu mengecek kembali materi dan media

pembelajaran telah tersedia, dan menyambut setiap anak-anak yang datang ke

sekolah agar mereka semua selalu bersemangat dan ceria ketika belajar.

T : Lalu apa saja yang ibu lakukan ketika sudah didalam kelas?

J : Sebelum memulai (setiap akan memulai) kegiatan anak-anak selalu diajarkan

untuk berdoa terlebih dahulu. Lalu saya dan rekan saya miss (bu) indri mencoba

mengingatkan kembali akan materi pelajaran yang kemarin (yang lalu) dan mulai

memberikan materi yang akan dipelajari dengan bercerita ataupun bernyanyi serta

berbagai macam permainan.

T : Metode apa saja yang digunakan oleh ibu dalam menyampaikan materi

untuk anak-anak?

Page 83: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

J : Macam-macam, bercerita, menggunakan permainan, terkadang dalam bentuk

diskusi, menasihati jika ada anak yang menunjukkan sikap yang tidak baik serta

pembiasaan perilaku yang baik seperti mengucapkan salam, berdoa setiap akan

melakukan sesuatu, meminta maaf jika melakukan kesalahan serta bernyanyi juga

selalu digunakan ketika para guru melihat bahwa anak-anak sudah mulai

menunjukkan sikap yang tidak konsentrasi (jenuh) ketika belajar. Kadang

bernyanyi juga dilakukan ketika akan memulai pembelajaran, tujuannya agar

anak-anak menjadi riang dan dapat mengikuti materi yang diberikan dengan suka

cita. Ketika akan memulai aktivitas seperti berdo’a sebelum belajar ataupun

berdo’a sebelum makan dan aktivitas lainnya, saya selalu mengajak anak-anak

untuk bernyanyi terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar anak-anak dapat

dengan mudah mengingat setiap do’a yang telah diajarkan serta dapat

menerapkannya dikehidupan sehari-hari mereka.

T : Dan materi apa saja yang ibu berikan?

J : Materinya itu banyak diantaranya yaitu: math (matematika), language (bahasa

inggris), computer (komputer), science, musik, cooking (memasak), agama

(religion) dan masih ada lagi seperti yang ada di modul pembelajaran.

T : Ada tidak strategi khusus dalam mengajar supaya anak-anak bisa

senang dan mengikuti pelajaran yang ibu berikan?

J : Saya berusaha mendekatkan diri pada anak-anak agar mereka merasa senang

dengan keberadaan dan membuat mereka menjadi nyaman serta saya bersikap

tegas jika ada salah satu anak yang bersikap tidak baik. Dan setiap guru disini

berusaha untuk menjadi teman ataupun kakak bagi para murid bahkan tak jarang

Page 84: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

dari mereka yang suka curhat pada sang guru, hal itu dilakukan selain untuk

mencairkan suasana belajar mengajar didalam kelas juga agar mereka merasa

nyaman dengan keberadaan dari setiap guru.

T : Apakah ada kendala yang ibu hadapi saat berkomunikasi dengan murid-

murid? Apa saja?

J : Kendala itu biasanya ada diawal (pertama) masuk anak-anak sekolah, karena

mereka masih malu ketika sekolah dan harus memulai interaksi baru dengan

lingkungan sekolah.

T : Bisakah ibu memberikan contoh materi yang lengkap dan mudah

dipahami oleh para murid mengenai mengenai metode pengajaran secara

verbal dan non verbal?

J : Saya menjelaskan (mencontohkan) berdoa dengan berbicara itu salah satu

contoh komunikasi secara verbal, dan mengangkat kedua telapak tangan keatas

merupakan contoh dari non verbalnya.

T : Bentuk komunikasi seperti apa yang digunakan dalam pelaksanaan

komunikasi kelompok pada kelas pre school?

J : Bentuk komunikasi kelompoknya itu seperti bentuk kelompok belajar,

kelompok bermain ataupun diskusi yang gunanya untuk memberi pengetahuan

pada anak-anak.

T : Menurut ibu faktor apa saja yang menunjang keberhasilan dalam proses

belajar mengajar para murid tersebut?

Page 85: KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SKRIPSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/724/1/NURUL... · disadari, bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam bersosialisasi,

J : Selain fasilitas yang memadai, kekompakan antara guru dan murid juga

diperlukan perhatian dari para orang tua murid pada masing-masing anaknya.

T : Apa yang menjadi harapan ibu untuk Harapan Ibu?

J : Harapan saya, kami selalu mendapat dukungan dan support dari pihak sekolah

maupun orang tua murid akan segala aktivitas (kegiatan) yang ada.