Komunikasi Interpersonal dalam Film Moment To Remember

10
KOMINTER / AMALIA PRANATA 51410018/ MEI 2012 1 ANALISIS FILM MOMENT TO REMEMBER BAB I 1.1. MOMENT TO REMEMBER Kim Su-Jin adalah seorang wanita yang memiliki masa lalu buruk. Ia adalah selingkuhan dari rekan kantornya yang bernama Young-Min. Namun, akhirnya Su-Jin putus dengan Young-Min. Su-Jin sangat sedih atas hal tersebut. Su-Jin awalnya khawatir bila ayahnya marah karena telah merusak nama keluarganya. Tak disangka ayah Su-Jin memaafkannya dan menyuruhnya untuk mencari hari baru dan melupakan masa lalu. Hari baru Su-Jin diawali dengan pertemuannya dengan Choi Chul-Soo, seorang pekerja konstruksi dibawah pimpinan ayahnya. Chul-So merupakan pria yang dingin dan tidak banyak bicara. Pertemuan konyol saat Su-Jin merebut minuman Chul-Soo mengawali kisah cinta mereka. Namun, kisah cinta mereka melewati cobaan saat Su-Jin dan Chul-Soo mulai serius dalam menjalani hubungan. Chul-Soo menolak untuk bertemu dengan keluarga Su-Jin, karena ia sadar dirinya hanyalah seorang pekerja yang menurutnya tidak pantas untuk Su-Jin. Namun, keseriusan mereka berdua tak dapat ditaklukan dan singkat cerita mereka akhirnya menikah. Dalam pernikahan mereka, Su-Jin divonis mengidap penyakit Alzheimer. Penyakit yang menyebabkan kehilangan ingatan dan perlahan-lahan melupakan hal yang terakhir dilakukan. Cobaan ini hingga pada saat Su-Jin tidak mengingat Chul-Soo, ia hanya mengingat mantannya yaitu Young Min. KOMINTER / AMALIA PRANATA 51410018/ MEI 2012 1 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Transcript of Komunikasi Interpersonal dalam Film Moment To Remember

Page 1: Komunikasi Interpersonal dalam Film Moment To Remember

1

ANALISIS FILM MOMENT TO REMEMBER

BAB I

1.1. MOMENT TO REMEMBER

Kim Su-Jin adalah seorang wanita yang memiliki masa lalu buruk. Ia adalah

selingkuhan dari rekan kantornya yang bernama Young-Min. Namun, akhirnya Su-Jin

putus dengan Young-Min. Su-Jin sangat sedih atas hal tersebut. Su-Jin awalnya

khawatir bila ayahnya marah karena telah merusak nama keluarganya. Tak disangka

ayah Su-Jin memaafkannya dan menyuruhnya untuk mencari hari baru dan

melupakan masa lalu.

Hari baru Su-Jin diawali dengan pertemuannya dengan Choi Chul-Soo,

seorang pekerja konstruksi dibawah pimpinan ayahnya. Chul-So merupakan pria yang

dingin dan tidak banyak bicara. Pertemuan konyol saat Su-Jin merebut minuman Chul-

Soo mengawali kisah cinta mereka. Namun, kisah cinta mereka melewati cobaan saat

Su-Jin dan Chul-Soo mulai serius dalam menjalani hubungan. Chul-Soo menolak untuk

bertemu dengan keluarga Su-Jin, karena ia sadar dirinya hanyalah seorang pekerja

yang menurutnya tidak pantas untuk Su-Jin.

Namun, keseriusan mereka berdua tak dapat ditaklukan dan singkat cerita

mereka akhirnya menikah. Dalam pernikahan mereka, Su-Jin divonis mengidap

penyakit Alzheimer. Penyakit yang menyebabkan kehilangan ingatan dan perlahan-

lahan melupakan hal yang terakhir dilakukan. Cobaan ini hingga pada saat Su-Jin tidak

mengingat Chul-Soo, ia hanya mengingat mantannya yaitu Young Min.

1.2. LATAR BELAKANG

Film ini dipilih karena flow cerita yang naik turun dan konflik yang lebih dari

satu. Penonton akan merasa mengikuti alur film ini tanpa bosan. Di awal cerita

diceritkan tentang kesedihan Su-Jin saat kehilangan mantan kekasihnya. Lalu

kebahagiaan tampak saat ia bertemu dengan Chul-Soo, namun saat suasana sudah

membaik Su-Jin dan Chul-Soo masih saja mengalami kesulitan untuk meneruskan

hubungan mereka ke arah yang lebih serius. Suasana mulai naik kembali saat mereka

menikah dan turun lagi saat Su-Jin diketahui mengidap penyakit Alzheimer.

Moment to Remember juga memberikan pesan kepada penonton akan

kesetiaan dan belajar memaafkan. Kesetiaan ditampakkan saat Chul-Soo tetap mau

merawat dan Su-Jin saat sakit. Ia menyembunyikan rasa sakit dalam dirinya untuk

1UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Page 2: Komunikasi Interpersonal dalam Film Moment To Remember

2

tetap menyenangkan hati istrinya walaupun ia tau Su-Jin tidak mengingatnya lagi.

Sedangkan, belajar memaafkan ada saat Chul-Soo memaafkan ibunya seperti apa

yang dikatakan Su-Jin. Chul-Soo menemui ibunya dan membayarkan hutang ibunya.

Ia juga rela membebaskan ibunya dari penjara.

Film ini juga memiliki banyak adegan interpersonal yang dapat dianalisis.

Alasan-alasan diatas mengantarkan saya untuk menganalisis film drama romantis ini

lewat teori komunikasi interpersonal.

Terdapat tiga yang saya pilih yaitu. Pertama adegan saat Su-Jin dan Chul-Soo

sedang merebahkan diri di lantai rumah Chul-Soo. Mereka mendekatkan kepala satu

sama lain dan tidak ada jarak antara mereka. Su-Jin menemukan bau Chul-Soo yang

mengingatkannya pada masa lalu.

Adegan kedua saat Su-Jin bersikeras untuk mempertemukan Chul-Soo dengan

keluarganya. Dalam adegan itu Chul-Soo bersikukuh untuk menolak permintaan Su-Jin

untuk bertemu dengan keluarganya. Berbagai cara Chul-Soo lakukan untuk

menolaknya. Begitu pula dengan Su-Jin, ia terus mendesak Chul-Soo. Cara

menyampaikan pesan keduanya yang sama-sama teguh pendirian layak dianalisis

karena penolakan dan permintaan yang terjadi mulai dari cara yang praktis hingga

rumit. Pengolahan pesan dengan berbagai macam cara membuat adegan ini layak dan

cocok dianalisis.

Ketiga, yaitu saat Su-Jin mengatakan bahwa ia tidak akan bekerja lagi pada

Chul-Soo. Adegan ini diambil dengan setting keduanya sedang berpelukan diatas

kasur dan dalam keadaan santai. Hal ini layak dianalisis karena Su-Jin sebenarnya

tidak mau bekerja lagi karena penyakitnya. Namun, ia tidak memberitahu suaminya hal

yang sebenarnya terjadi. Alasan kedua karena pemilihan setting tempat dan waktu.

2

Page 3: Komunikasi Interpersonal dalam Film Moment To Remember

3

LAMPIRAN

3UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Page 4: Komunikasi Interpersonal dalam Film Moment To Remember

4

BAB II

2.1. ANALISIS FILM

2.1.1. Adegan 1 (File: MOMENT TO REMEMBER 1, 27:57)

Dalam adegan ini secara jelas tampak bahwa salah satu channel dari pesan

nonverbal telah berlaku. Smell messages adalah hal yang penting dalam berbagai

situaasi menurut Kleinfield (1992) (Devito. 2010, p.153). Su-Jin dapat mencium suatu

hal yang baru yang ada pada diri Chul-Soo, yaitu cologne barunya yang ia ganti karena

bosan. Su-Jin berkata bau tersebut mengingatkannya pada sutu hal di masa lalu. Hal

ini membuktikan bahwa bau dapat memberi makna yang berbeda bagi seseorang.

Mungkin bagi Chul-Soo bau itu adalah hal yang biasa, tapi bagi Su-Jin bau tersebut

dapat me-recall ingatannya.

2.1.2. Adegan 2 (File: MOMENT TO REMEMBER 1, 34:14)

Dalam adegan ini Chul-Soo diminta untuk menemui orang tua Su-Jin. Awalnya

Chul-Soo menjawab dengan langsung “Tak mungkin”, “Tidak!”, jawaban yang direct

tersebut terkesan tidak sopan dan apa adanya. Menurut Joseph A. Devito (2010)

Pesan langsung biasanya tidak sopan dan mungkin menyalahi kebutuhan seseorang

untuk me-maintain sosok negatif (Devito. 2010, p.106). Namun, dalam film ini

diperlihatkan bahwa Su-Jin menerima kata-kata tidak sopan dan apa adanya dari Chul-

Soo. Hal ini terjadi karena dari awal film diperlihatkan bahwa Chul-Soo memang orang

yang dingin dan tidak banyak bicara. Su-Jin terlihat tidak memperhatikan nada bicara

Chul Soo. Ia juga terlihat terbiasa dengan hal tersebut terkait dengan intimnya

hubungan mereka yaitu sedang berpacaran.

Pesan yang disampaikan secara langsung juga berkenaan dengan kaitan

antara kesopanan dan gender. Pria memiliki kecenderungan untuk mengatakan suatu

hal secara langsung daripada wanita (Devito 2010, p.106). Hal ini juga terlihat saat Su-

Jin menanyakan alasan mengapa Chul-Soo mengatakan “Tidak!”. Ia terus

menanyakan alasan dibalik itu. Hal ini menunjukan bahwa wanita tidak bisa menerima

jawaban langsung. Ia menginginkan alasan dibalik itu yang membuat sebuah pesan

tidak dapat dikatakan secara langsung.

Setelah adegan diatas, Chul-Soo menjawab “Aku pacaran denganmu, bukan

orangtuamu, oke?”. Kalimat diatas merupakan output dari hasil berpikir Chul-Soo. Ia

melontarkan kalimat tersebut dengan gamblang dan yang dapat memberikan arti dari

kalimat itu hanya dirinya. Kalimat yang dilontarkan Chul-Soo bisa jadi artinya adalah ia

4

Page 5: Komunikasi Interpersonal dalam Film Moment To Remember

5

benar-benar tidak mau bertemu dengan orangtua Su-Jin atau ia hanya akan terus

berpacaran dengan Su-Jin maka ia tak perlu bertemu orangtuanya atau yang lainnya.

Pesan yang telah diolah oleh Chul-Soo tersebut dapat diinterpretasikan dalam

berbagai cara oleh orang lain, namun hanya Chul-Soo sendiri yang dapat memaknai

hal tersebut. Hal ini seperti yang diungkapkan Joseph A. Devito dalam bukunya

Interpersonal Message: Communication and Relationship Skills, pesan tidak berada

dalam kata-kata, tapi pada manusia. Maka itu, kita perlu melihat seseorang dan tidak

hanya melalui kata-kata. Sebuah pesan dapat berubah-ubah maknanya seiring

berubahnya situasi dan kondisi (Devito. 2010, p.103).

Analisis diatas merupakan analisis dari sisi pesan verbal. Bila dilihat dari sisi

non verbal, dalam adegan diatas menunjukan adanya eye contact, dimana keduanya

saling menatap saat menyampaikan pesan verbal. Eye contact adalah salah satu tipe

pesan untuk menginformasikan bahwa channel komunikasi telah terbuka dan ia harus

berbicara saat itu juga (Devito. 2010, p.139). Maka itu, mereka berdua salaing

menatap saat berbicara dan tidak ada ruang kosong saat berbicara karena mereka

tahu saat itu mereka sedang berbincang-bincang.

2.1.3. Adegan 3 (File: MOMENT TO REMEMBER 2, 13:30)

Su-Jin menanyakan pada Chul-Soo “Apa aku sebaiknya berhenti bekerja?”.

Saat itu Chul-Soo sedang memeluk Su-Jin diatas kasur. Diantara mereka sudah tidak

ada jarak proksemik lagi, karena mereka adalah suami istri. Jarak proksemik diantara

mereka dinamakan intimate relationship, dimana jaraknya sangat pendek dan

beberapa orang menyadari jarak ini tidak cocok untuk diperlihatkan di publik (0-18

inches)(Devito. 2010, p.140).

Dalam keadaan berpelukan seperti ini, Pasangan suami istri ini memperlihatkan

The meanings of touch dari berpelukan. Ada 5 arti dari sentuhan menurut Jones dan

Yarbrough (1985) yaitu, Touch may communicate such positive feelings; Touch often

communicates playfulness, sometimes affectionally, sometimes aggressively; Touch

may control or direct beaviour; ritual touching centers; task related touching occurs

while you’re performing some function (Devito. 2010, p.146). Positive feeling seperti

dukungan terlihat saat Chul-Soo mendukung Su-Jin untuk berhenti bekerja. Pelukan

tersebut juga mengontrol mereka bahwa mereka sedang ada dalam perbincangan

yang diawali oleh Su-Jin.

Dalam adegan ini Su-Jin juga berusaha berbohong tentang alasannya berhenti

bekerja. Ia mengatakan bahwa ia bosan bekerja, padahal ia berhenti bekerja karena

5UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Page 6: Komunikasi Interpersonal dalam Film Moment To Remember

6

penyakitnya dan menurut anjuran dokter. Akhirnya Chul-Soo sadar ada sesuatu ayng

aneh, namun Su-Jin bisa mengalihkan pembicaraan agar tidak terus berlanjut.

Kebohongan yang dilakukan Su-Jin merupakan Tipe kebohongan “Selfish deception”

yaitu kebohongan untuk melindungi diri sendiri (Devito. 2010, p.109). Ia melindungi

dirinya untuk tidak menyakiti perasaan Chul-Soo atas penyakit yang dideritanya,

karena pada saat itu Chul-Soo belum mengetahui penyakit Alzheimer tersebut.

Su-Jin juga memiliki skill of expressing emotion yaitu bagaimana kita dapat

mengekspresikan emosi kita disaat dan cara yang tepat (Devito. 2010, p.169). Skill

yang ia miliki adalah understand your feelings dan Analyze your communication

options. Saat ia ingin mengutarakan tentang keinginannya berhenti bekerja karena

penyakitnya, ia memilih kata-kata dan waktu yang tepat. Meskipun ia berbohong atas

alasan ia ingin berhenti bekerja seperti yang dijelaskan diatas, ia bisa mengerti

perasaanya. Perasaan dalam dirinya tentang apa yang ia rasakan dan ia ingin katakan.

Su-Jin juga telah memilah apa yang ia mau kaatkan, ia hanya mengatakan ingin

bekerja saja, tanpa mengatakan penyakitnya terlebih dahulu. Hal ini terlepas dari

kebohongan dan proses berpikir yang tidak ditampakan dalam film. Selain itu, Su-Jin

juga bisa menganalisis waktu dan konteks yang tepat. Hal ini didasarkan pada situasi

yang tergambar saat itu, mereka sedang diatas kasur dan berpelukan dalam keadaan

santai. Keadaan seperti itu menampakan bila kita berbincang-bincang maka akan

menghasilkan output yag positif pula. Su-Jin juga bisa memprediksikan efek yang

terjadi, saat Chul-Soo emnanyakan ada apa dibalik keinginannya itu. Su-Jin langsung

mengalihkan pembicaraan tentang anak.

6

Page 7: Komunikasi Interpersonal dalam Film Moment To Remember

7

BAB III

3.1. ANALISIS DIRI

Jika sebuah pesan tidak dimaknai secara seksama maka akan menimbulkan

komunikasi yang tidak efektif. Hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki

interpretasi yang berbeda pada setiap individu. Dalam film ini juga diperlihatkan

bagaimana suatu hal dapat diintepretasikan secara berbeda oleh Su-Jin dan Chul-Soo.

Meskipun mereka ada dalam hubungan yang tergolong intim, namun persepsi yang

ada di kepala mereka sama sekali berbeda seperti pada adegan 1.

Dalam film ini juga ditunjukan bahwa dalam hubungan intim yang telah

mengetahui lebih banyak personal information daripada hubungan yang lain akan

membuat toleransi pada pelaku komunikasinya. Contohnya saat Chul-Soo berbicara

langsung dan dengan kata yang pendek bahkan dapat dikatakan kasar, Su-Jin

memakluminya dan tidak terlihat bahwa Su-Jin terganggu oleh hal itu. Jadi, semakin

dekat hubungan maka akan semakin banyak juga toleransi dalam diri manusia. Lain

halnya bila Su-Jin menerima kata yang sama (kasar dsb.) dari orang lain yang tidak

memiliki kedekatan intim.

Menurut saya hal lain yang dapat didapat dari film dan analisis ini adalah peran

pesan verbal dan non-verbal yang saling berdampingan. Dalam berkomunikasi

langsung (seperti pada film ini) kita tidak bisa meniadakan salah satu dari pesan verbal

atau nonverbal. Keduanya saling berhubungan. Di adegan ketiga misalnya,

Percakapan verbal diimbangi dengan nonverbal mungkin percakapan yang intin

ddiberengi dengan sentuhan dan lain sabagainya, maka komunikasinya akan berjalan

efektif dan berhasil.

Daftar Pustaka:

Devito, Joseph A. (2010). Interpersonal Messages: Communication and Relationship

Skill. …

Keterangan: Seluruh percakapan verbal bergantung pada subtitle dalam film yang dicantumkan.

7UNIVERSITAS KRISTEN PETRA