Komunikasi Antar Budaya NEW

download Komunikasi Antar Budaya NEW

If you can't read please download the document

Transcript of Komunikasi Antar Budaya NEW

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYADosen Pengampu : Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D

Disusun oleh: Iksan Jaid D0209041 Ilmu Komunikasi /A Saputra

ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................... DAFTAR ISI.............................................................................................1 BAB I PENDAHULUAN.........................................................................2 1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................2 1.2 Rumusan Masalah...................................................................3 BAB II PEMBAHASAN...........................................................................4 2.1 Pengertian Komunikasi...........................................................4 2.2 Unsur-unsur Komunikasi........................................................5 2.3 Permasalahan...........................................................................9 PENUTUP.................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA................................................................................12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perbedaan-perbedaan ekspetasi budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal.Bahwa perbedaan ekspetasi itu membawa resiko besar juga dilukiskan contoh berikut: Seorang mahasiswa korea merasa tersinggung ketika ia mengunjungi teman amerikanya.Mahasiswa itu berkata di jendela:Maaf,saya tidak punya waktu karena sedang belajar.Lalu ia menutup jendela.Saya tidak mengerti.Dalam budaya saya,pribumi seharusnya menyambut tamu,suka atau tidak suka,sibuk atau tidak sibuk dan juga pribumi tidak pernah berbicara tanpa membuka pintu(dalam Barna,1982:328). Dewasa ini kesalahpahaman seperti itu masih sering terjadi ketika kita bergaul dengan kelompok-kelompok budaya ayng berbeda.Problem utamanya adalah kita cenderung menganggap budaya kita sebagai suatu kemestian tanpa mempersoalkanya lagi(taken-fo-rgranted),dan karenanya kita menggunakanya sebagai standar untuk mengukur budaya-budaya lain. Ketika kita berkomunikasi dengan orang-orang lain,kita dihadapkan dengan bahasa-bahasa,aturan-aturan,nilai-nilai yang berbeda.Sulit bagi kita untuk memahami komunikasi mereka bila kita sangat etnosentrik.Menurut sumber etnosentrisme adalahmemandang segala sesuatu dalam kelompok sendiri sebagai pusat segala sesuatu itu,dan hal-hal lainya diukur dan dinilai berdasarkan rujukan kelompoknya(dalam Gudykunst dan Kim,1985:51-52).

1.2 PERUMUSAN MASALAH Komunikasi adalah ilmu mencakup banyak hal, saya disini mencoba 3

menulis beberapa manfaat dan fungsi komunikasi bagi dunia bisnis terutama ketika berhadapan dengan orang yang berbeda budaya.Saya mencoba mengkaji hal-hal yang tercangkup didalamnya. Dengan pengkajian ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita tentang komunikasi dalam implementasi budaya agar tidak terjadi kesalahan persepsi dalam komunikasi (misscommunication).

BAB II PEMBAHASAN

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA 2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi dibutuhkan karena pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Komunikasi sangat dibutuhkan untuk dapat menjalin hubungan agar dapat tercipta secara baik. Dell hymes(1973),ahli antropologi budaya memandang komuniksi sebagai unsur penting dalam memahami suatu budaya.Ia menyebutkan empat komponen komunikasi:pesan komunikasi,peserta komunikasi,sandi yang digunakan,serta media atau saluran. Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses dinamis transaksional yang mempengaruhi perilaku dalam mana sumber dan penerimanya dengan sengaja menyandi (to code) perilaku mereka untuk menghasilkan pesan yang mereka salurkan(channel) guna merangsang atau memperoleh sikap atau perilaku tertentu. (Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat : 1990). Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang memiliki tujuan untuk berbagi sehingga mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan dengan menggunakan perantara dimana pesan yang diterima oleh penerima pesan harus sesuai dengan maksud si pengirim pesan. Komunikasi tidak harus disampaikan dalam bentuk lisan maupun tulisan tetapi komunikasi juga dapat berbentuk nonverbal dengan menggunakan bahasa tubuh. Dalam hal lain, komunikasi dapat dilakukan dengan hal-hal gaib yang dinamakan komunikasi transendental, contohnya ketika kita berkomunikasi dengan pencipta kita melalui doa.

5

2.2 Unsur-Unsur Komunikasi Terdapat 8 unsur dalam komunikasi, yaitu : 1. Sumber (source) Sumber adalah orang yang diposisikan sebagai pengirim pesan 2. Penyandian (enconding) Penyandian merupakan bentuk komunikasi yang digunakan, apakah verbal atau nonverbal. Setelah bentuk komunikasi tersebut ditentukan maka seseorang akan merancang komunikasi sesuai dengan aturan-aturan tata bahasa yang berlaku. 3. Pesan (message) Pesan merupakan sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima agar penerima mengerti maksud si pengirim. 4. Saluran (channel) Saluran adalah perantara antara pengirim dan penerima agar pesan tersebut dapat tersampaikan dengan baik. 5. Penerima (receiver) Penerima adalah orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh pengirim. Hasilnya, penerima akan terhubung dengan pengirim pesan. 6. Penyandian balik (decoding) Penyandian balik merupakan pemberian makna yang dilakukan oleh penerima terhadap perilaku si pengirim sehingga si penerima pesan mengetahui maksud si pengirim pesan. 7. Respon penerima (receiver response) Respon penerima merupakan tanggapan yang diberikan penerima pesan terhadap pesan yang diterimanya.

8. Umpan balik (feed back) Informasi yang diperoleh oleh pengirim pesan sebagai sumber dari penerima pesan atas pesan yang dikirimnya yang akan menjadi masukan baginya untuk

komunikasi selanjutnya yang lebih baik. Kategori Komunikasi Pada dasarnya komunikasi digolonngkan dalam dua kategori yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi secara tertulis dan secara lisan, sementara komunikasi nonverbal lebih menekankan kepada bahasa tubuh seperti anggukan kepala, senyuman, tatapan mata, dll. Jadi mitra bicara dapat memahami maksud dari pembicara dengan melihat dan memperhatikan bahasa tubuhnya. Pengertian Budaya E.B Taylor, Bapak Antropologi budaya, mendefinisikan budaya sebagai keseluruhan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuankemampuan atau kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh anggota-anggota suatu masyarakat. (Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat : 1990). Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa budaya merupakan kepercayaan, nilai, sikap, dan hal-hal lain yang tumbuh dari generasi ke generasi. Kategori Budaya Kita dapat menggolongkan budaya kedalam dua kategori, yaitu : 1. Budaya Konteks Tinggi Negara dengan budaya konteks tinggi lebih cenderung memiliki tingkat basabasi yang tinggi. Mereka tidak menyukai berbicara secara langsung dan lebih cenderung menyukai komunikasi nonverbal daripada komunikasi verbal. Negara dengan budaya konteks tinggi juga tidak memiliki pemisahan antara urusan pribadi dan pekerjaan. Contoh negara dengan budaya konteks tinggi adalah Jepang, Arab, Amerika Latin , dan Indonesia

2. Budaya Konteks Rendah Negara dengan budaya konteks rendah lebih menyukai pembicaraan secara 7

langsung pada pokok pembicaraan dan tidak suka basa-basi. Contoh negara dengan budaya konteks rendah adalah jerman, kanada, dan USA. Dari segi waktu, budaya dapat di golongkan menjadi dua kategori, yaitu : 1. Budaya Monokronik Budaya monokronik menekankan waktu sebagai sumber daya. Bagi negara dengan budaya monokronik, waktu tidak mungkin dapat diraih kembali sehingga mereka sangat menghargai waktu. Contoh negara dengan budaya monokronik adalah Amerika 2. Budaya Polikronik Budaya polikronik menekankan kepada hubungan kekerabatan dan tidak terlalu menekankan kepada waktu. Contoh negara dengan budaya polikronik adalah Indonesia. Komunikasi Antar Budaya Komunikasi antar budaya terjadi bila pengirim pesan adalah anggota dari suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota dari suatu budaya lain. (Richard E.Porter dan Larry A.Samover : 1982). Dengan kata lain, komunikasi antar budaya merupakan komunikasi antar dua atau lebih budaya baik dalam satu negara maupun antar negara lain. Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan karena bagaimanapun juga budaya merupakan landasan dasar dari komunikasi. Budaya yang ada di dunia ini beragam, oleh sebab itu akan menghasilkan komunikasi yang beragam pula. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, kita harus dapat mempelajari budaya daerah atau negara lain. Gangguan dan Rintangan Dalam Komunikasi Dalam melakukan komunikasi pasti terdapat gangguan maupun rintangan. Gangguan dan rintangan tersebut dapat terjadi karena barbagai hal, antara lain : 1. Gangguan Teknis Gangguan teknis terjadi jika penghubung atau channel mengalami gangguan

sehingga informasi yang disampaikan tidak sempurna. 2. Gangguan Semantik dan Psikologis Gangguan semantik dan psikologis terjadi karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. (Blake : 1979). Gangguan ini biasanya terjadi karena kata-kata yang digunakan terlalu banyak dan bahasa yang digunakan terlalu sulit untuk dipahami. 3. Rintangan Fisik Rintangan fisik disebabkan oleh keadaan geografis, seperti jarak yang jauh. 4. Rintangan Status Rintangan status terjadi karena adanya jarak sosial antara orang yang berkomunikasi. Contohnya komunikasi antara karyawan dan pemimpin perusahaan. 5. Rintangan Kerangka Berfikir Rintangan kerangka berfikir disebabkan adanya perbedaan sudut pandang antara orang yang berkomunikasi terhadap pesan yang disampaikan. 6. Rintangan Budaya Rintangan budaya terjadi karena adanya perbedaan budaya antar daerah maupun negara. Biasanya masyarakat cenderung lebih menyukai berkomunikasi dengan masyarakat yang memiliki kesamaan dengan dirinya contohnya kesamaan budaya. Rintangan yang terakhir sering dijumpai dalam dunia bisnis. Sering kali dalam berbisnis tidak hanya antar daerah dalam satu negara namun bisnis dijalani antar negara. Dalam menjalani bisnis antar negara dibutukan pemahaman yang lebih tentang budaya setiap negara karena budaya tersebut sangat beragam maka komunikasi yang terjadi juga akan sangat beragam. Pemahaman mengenai budaya suatu negara sangat diperlukan dalam dunia bisnis agar hubungan yang terjalin menjadi lebih baik. Jika kita tidak memahami budaya suatu negara, maka akan terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi yang akan menyebabkan terhambatnya hubungan bisnis.

9

Di bawah ini terdapat masalah dalam kaitannya dengan komunikasi antar budaya. Masalah tersebut yaitu : 2.3 PERMASALAHAN Para karyawan di perusahaan farmasi yang besar di Kanada menjadi marah setelah membaca pesan e-mail yang diterima dari karyawaan perusahaan cabang di Spanyol. Pesan tersebut tidak sopan. Umumnya, pesan rutin hanya dijelaskan pada proyek yang sedang berjalan, tetapi karyawan di spanyol menyebarkan pesan tersebut kepada divisi-divisi yang lain. Karyawan di Kanada tidak mengerti mengapa pesan e-mail tersebut disebarkan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan, tetapi hal tersebut sangat diterima di Spanyol. PEMBAHASAN Dalam memjalankan sebuah bisnis diperlukan Corporate

Governance atau Tata Kelola Perusahaan. Dalam Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik), sebuah perusahaan harus menerapkan 5 prinsip Good Corporate governance yang salah satunya adalah transparansi (keterbukaan). Transparansi memiliki makna bahwa sebuah perusahaan harus memberikan informasi yang berkepentingan mendapatkan informasi tersebut. Dari masalah yang telah dipaparkan, transparansi memang sangat dibutuhkan dalam mengelola suatu perusahaan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang ingin diperoleh perusahaan. Namun dalam kasus ini, orang Spanyol terlalu terbuka dalam menyampaikan informasi sehingga orang yang tidak berkepentingan pun mendapatkan informasi yang mungkin tidak perlu mereka dapatkan. Terlebih lagi jika orang yang diberikan informasi tersebut tidak dapat menjaga informasi tersebut dengan baik. Sebagai contoh, karyawan yang mendapatkan informasi tersebut lewat pesan e-mail akan memberikan kepada pihak

informasi yang diterimanya kepada pihak luar yang sama sekali tidak memiliki kepentingan apapun. Hal tersebut akan dimanfaatkan oleh pihak luar untuk mencuri informasi-informasi penting dari perusahaan tersebut contohnya rahasia perusahaan dan strategi-strategi perusahaan. Jika hal itu terjadi maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Untuk dapat mengatasi hal itu, pemimpin perusahaan di Kanada harus menerapkan Good Corporate Governance pada perusahaan nya di Kanada maupun yang berada di Spanyol. Perusahaan harus menerapkan 5 Prinsip Good Corporate Governance yaitu Transparansi (keterbukaan), Accountability (akuntabilitas), responsibility (tanggung jawab), Independency (kebebasan) , dan Fairness (kewajaran). Jika para karyawan atau pihak yang berkepentingan dalam perusahaan tidak melakukan kelima prinsip tersebut harus diberikan hukuman yang sesuai dan jika mereka menjalankan perinsip tersebut harus biberikan penghargaan seperti promosi kenaikan jabatan. Jadi mereka akan termotivasi untuk menjalankan 5 prinsip tersebut sehingga pada akhirnya perusahaan dapat dikelola dengan baik dan tetap berjalan.

PENUTUPDalam banyak hal,hubungan antara budaya dan komunikasi bersifat timbal

11

balik.Keduanya saling mempengaruhi.Apa yang kita bicarakan,bagaimana kita membicarakanya,apa yang kita lihat,perhatikan aau abaikan,bagaimana kita berpikir,dan apa yang kita pikirkan dipengaruhi budaya.Pada giliranya apa yang kita bicarakan,bagaimana kita membicarakanya,dan apa yang kta lihat turut membentuk,menentukan dan menghidupkan budaya kita.Budaya takkan hidup tanpa budaya.Masing-masig tak dapat berubah tanpa menyebabkan perubahan pada yang lain. Demi terciptanya komunikasi antar budaya yang berhasil,kita harus menyadari factor-faktor budaya yang mempengaruhi komunikasi ini,baik dalam budaya kita maupun dalam budaya pihak lainKita perlu memahami tidak hanya perbedaan-perbedaan budaya tetapi juga persamaan-persamaanya.Pemahaman atas perbedaan-perbedaan budaya ini akan menolong kita mengetahui sumbersumber masalah yang potensial,sedangkan pemahaman atas persamaanpersamaanya akan membantu kita lebih dekat kepada pihak lain dan pihak lain pun merasa leih dekat kepada kita.

DAFTAR PUSTAKA

Richard,Lewis., and Dedy Mulyana. Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.

Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset,2005. Mulyana,Dedy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset,2005. Bovee, C.L., and Thill, j.v.business Communication today, 9th edn.USA:Pearson Education, 2008. Locker, K. O., and Kaczmarek, S. K.Business Communication : Building Critical Skills, 3rd ed.New York:McGraw-hill,2007. Mulyana,Dedy., and Jalaludin Rakhmat. Komunikasi Antar Budaya Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,2001. Sulaeman,Munandar. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung:PT.Refika Aditama,1998. Pratikto,Riyono. Berbagai Aspek Ilmu komunikasi. Bandung:Remadja Karya,1987.

13