Komunikan

5
Komunikan adalah patner atau rekan dari komunikator dalam komunikasi. Ia berperan sebagai penerima berita. Komunikanlah yang akan menerjemahkan pesan tersebut sesuai dengan pemahamannya (dekodifikasi). Kemampuan menangkap pesan sangat bergantung pada tingkat intelektualitasnya, latar belakang budaya, situasi dan kondisinya. Dalam Model Komunikasi S-O-R, singkatan dari Stimulus- Organis–Response ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian juga menjadi teori komunikasi, tidaklah mengherankan karena objek material dari psikologi dan komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi (Effendy, 2003:254). Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga komunikator dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur- unsur dalam model ini adalah : a. Pesan (stimulus, S) b. Komunikan (organism, O) c. Efek (response, R) Dalam Effendy (2003), Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan, dan Pengukurannya” mengutip pendapat

Transcript of Komunikan

Page 1: Komunikan

Komunikan adalah patner atau rekan dari komunikator dalam komunikasi. Ia berperan

sebagai penerima berita. Komunikanlah yang akan menerjemahkan pesan tersebut sesuai

dengan pemahamannya (dekodifikasi). Kemampuan menangkap pesan sangat bergantung

pada tingkat intelektualitasnya, latar belakang budaya, situasi dan kondisinya.

Dalam Model Komunikasi S-O-R, singkatan dari Stimulus-Organis–Response ini

semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian juga menjadi teori komunikasi, tidaklah

mengherankan karena objek material dari psikologi dan komunikasi adalah sama, yaitu

manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi,

dan konasi (Effendy, 2003:254).

Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus

terhadap stimulus khusus, sehingga komunikator dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur

dalam model ini adalah :

a. Pesan (stimulus, S)

b. Komunikan (organism, O)

c. Efek (response, R)

Dalam Effendy (2003), Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan, dan

Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan

bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada 3 variabel penting, yaitu :

a. Perhatian

b. Pengertian

c. Penerimaan

Gambar 2.3Stymulus-Organism-ResponsTheory

Response

Organism:o Perhatiano Pengertiano Penerimaan

Stimulus

Page 2: Komunikan

Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses

yang terjadi pada individu (organism/komunikan). Stimulus atau pesan yang

disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi

akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.

sebagai singkatan dari Stimulus-Organis–Response ini semula berasal dari psikologi. Kalau

kemudian juga menjadi teori komunikasi, tidaklah mengherankan karena objek material dari

psikologi dan komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-

komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi (Effendy, 2003:254).

Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus

terhadap stimulus khusus, sehingga komunikator dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur

dalam model ini adalah :

d. Pesan (stimulus, S)

e. Komunikan (organism, O)

f. Efek (response, R)

Dalam Effendy (2003), Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan, dan Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada 3 variabel penting, yaitu :

d. Perhatiane. Pengertianf. Penerimaan

Gambar 2.3Stymulus-Organism-ResponsTheory

Response

Organism:o Perhatiano Pengertiano Penerimaan

Stimulus

Page 3: Komunikan

Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses

yang terjadi pada individu (organism/komunikan). Stimulus atau pesan yang

disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi

akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.

Syarat” komunikan sebagai factor penyebab keberhasilan komuniksi yang patut diperhatikan

adalah kerangka penetahuan (frame of reference) dan lingkup pengalaman (field of

experience ). Selain itu :

1. Kecakapan berkomunikasi komunikan

Terutama pada kecakapan membaca dan mendengar. Walaupun komunikator

memenuhi persyaratan, jika komunikan kurang cakap mendengar dan membaca, maka

hasil komunikasi kurang murni.

2. Sikap komunikan

Kadang” komunikan, telah curiga terhadap pembicara atau kadang” bersikap apriori

dan sebagainya akan menyebabkan hasil komunikasi kurang murni.

3. Pengetahuan komunikasi

Dengan pengetahuan yang luas pendengar akan cepat menangkap isi pembicaraan,

karena ia mudah menafsirkan maksud dari pembicaraan.

4. Sistem social

Seorang penerima pesan harus memahami apa dan siapa pembicara atau komunikator

itu. Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan kebiasaan” pembicara dengan kata lain

komunikan harus dapat menyesuaikan diri terhadap sistem social pembicara.

5. Keadaan lahiriah komunikan

Pendengaran, penglihatan dan indra lain harus sempurna. Indra yang tidak sempurna

akan menyebabkan tanggapan yang kurang jelas. Oleh karena itu agar komunikasi

dapat lancara indra kita harus baik.

Rambe, samsir, B.Sc. etika komunikasi. Bandung : penerbit angkasa

http://www.pustakasekolah.com/pengertian-komunikasi.html#ixzz2go7KpBSG

wahyuning, wiwit dkk. “mengkomunikasikan moral kepada anak”. 30-10-2013.

http://books.google.co.id/books?id=9svnkb4TkowC