Komulasi Objektif Acara Perdata
-
Upload
zakarias-agung -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
description
Transcript of Komulasi Objektif Acara Perdata
Komulasi Objektif
Penggabungan dapat berupa kumulasi subjektif (penggabungan beberapa penggugat atau
tergugat dalam satu gugatan) atau kumulasi objektif (penggabungan beberapa tuntutan terhadap
beberapa peristiwa hukum dalam gugatan)
Kumulasi Obyektif adalah sebuah perkara dimana terjadi penggugat mengajukan lebih adari satu
tuntutan dalam satu pekara sekaligus. misalnya A menggugat B selain minta dibayar hutang yang
belum dibayar juga menuntut pengembalian barang yang tadinya telah dipinjam. Untuk
mengajukan kumulasi obyektif pada umunya tidak disyaratkan bahwa tuntutan-tuntutan yang
diajukan harus ada hubungan yang erat satu sama lain. Akan tetapi dalam tiga hal, komulasi
obtektif itu tidak diperbolehkan.
1. kalau untuk suatu tuntutan (gugatan) tertentu diperlukan suatau acara khusus (gugat
cerai) sedangkan tuntutan yang lain harus diperiksa menurut acara biasa (gugatan untuk
memenuhi perjanjian), maka kedua tuntutan itu tidak boleh digabung dalam satu
gugatan.
2. Demikian pula apabila hakim tidak wenag (secara relatif) untuk memeriksa salah satu
tuntutan yang di ajukan bersama-sama dalam satu gugatan dengan tuntutan lain, maka
kedua tuntutan itu tidak boleh di ajukan bersama-sama dalam satu gugatan
3. Tuntutan tentang bezit tidak boleh di ajukan bersama-sama dengan tuntutan
eigendom dalam satu gugatan( pasal 103 Rv).
Demikian mempercepat dan mempermudahkan jalannya pemeriksaan maka dapat di
pahami larangan-larangan tersebut di atas. Didalam praktek pada umumnya kita lihat
adanya koneksitas antara tuntutan-tuntutan yang di gabung itu. Baik kumulasi subyektif
maupun kumulasi obyektif pada hakekatnya merupakan penggabungan ( kumulasi )
dari pada tuntutan hak