Komulasi Objektif Acara Perdata

2
Komulasi Objektif Penggabungan dapat berupa kumulasi subjektif (penggabungan beberapa penggugat atau tergugat dalam satu gugatan) atau kumulasi objektif (penggabungan beberapa tuntutan terhadap beberapa peristiwa hukum dalam gugatan) Kumulasi Obyektif adalah sebuah perkara dimana terjadi penggugat mengajukan lebih adari satu tuntutan dalam satu pekara sekaligus. misalnya A menggugat B selain minta dibayar hutang yang belum dibayar juga menuntut pengembalian barang yang tadinya telah dipinjam. Untuk mengajukan kumulasi obyektif pada umunya tidak disyaratkan bahwa tuntutan-tuntutan yang diajukan harus ada hubungan yang erat satu sama lain. Akan tetapi dalam tiga hal, komulasi obtektif itu tidak diperbolehkan. 1. kalau untuk suatu tuntutan (gugatan) tertentu diperlukan suatau acara khusus (gugat cerai) sedangkan tuntutan yang lain harus diperiksa menurut acara biasa (gugatan untuk memenuhi perjanjian), maka kedua tuntutan itu tidak boleh digabung dalam satu gugatan. 2. Demikian pula apabila hakim tidak wenag (secara relatif) untuk memeriksa salah satu tuntutan yang di ajukan bersama-sama dalam satu gugatan dengan tuntutan lain, maka

description

perdata

Transcript of Komulasi Objektif Acara Perdata

Page 1: Komulasi Objektif Acara Perdata

Komulasi Objektif

Penggabungan dapat berupa kumulasi subjektif (penggabungan beberapa penggugat atau

tergugat dalam satu gugatan) atau kumulasi objektif (penggabungan beberapa tuntutan terhadap

beberapa peristiwa hukum dalam gugatan)

Kumulasi Obyektif adalah sebuah perkara dimana terjadi penggugat mengajukan lebih adari satu

tuntutan dalam satu pekara sekaligus. misalnya A menggugat B selain minta dibayar hutang yang

belum dibayar juga menuntut pengembalian barang yang tadinya telah dipinjam. Untuk

mengajukan kumulasi obyektif pada umunya tidak disyaratkan bahwa tuntutan-tuntutan yang

diajukan harus ada hubungan yang erat satu sama lain. Akan tetapi dalam tiga hal, komulasi

obtektif itu tidak diperbolehkan.

1. kalau untuk suatu tuntutan (gugatan) tertentu diperlukan suatau acara khusus (gugat

cerai) sedangkan tuntutan yang lain harus diperiksa menurut acara biasa (gugatan untuk

memenuhi perjanjian), maka kedua tuntutan itu tidak boleh digabung dalam satu

gugatan.

2. Demikian pula apabila hakim tidak wenag (secara relatif) untuk memeriksa salah satu

tuntutan yang di ajukan bersama-sama dalam satu gugatan dengan tuntutan lain, maka

kedua tuntutan itu tidak boleh di ajukan bersama-sama dalam satu gugatan

3. Tuntutan tentang bezit tidak boleh di ajukan bersama-sama dengan tuntutan

eigendom dalam satu gugatan( pasal 103 Rv).

Demikian mempercepat dan mempermudahkan jalannya pemeriksaan maka dapat di

pahami larangan-larangan tersebut di atas. Didalam praktek pada umumnya kita lihat

adanya koneksitas antara tuntutan-tuntutan yang di gabung itu. Baik kumulasi subyektif

maupun kumulasi obyektif pada hakekatnya merupakan penggabungan ( kumulasi )

dari pada tuntutan hak

Page 2: Komulasi Objektif Acara Perdata