Komposit Citra LANDSAT

download Komposit Citra LANDSAT

of 21

Transcript of Komposit Citra LANDSAT

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    1/21

    KOMPOSIT CITRA SATELIT MULTISPEKTRAL

    A LATAR BELAKANG

    Seiring dengan kemajuan teknologi informasi spasial suatu wilayah dapat

    dilakukan dengan mudah. Penggunaan data penginderaan jauh dan SIG (sistem

    informasi geografis) dalam ekstraksi informasi mengenai keruangan dan

    kewilayahan dapat digunakan untuk pengkajian wilayah secara menyeluruh dalam

    hubungannya dengan sumberdaya air. Keterbatasan-keterbatasan data permukaan

    yang memerlukan suatu pengkaitan obyek dengan mudah, cepat dan akurat dapat

    dianalisis dengan menggunakan data penginderaan jauh. SIG memiliki kemampuan

    yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya.

    Unsur-unsur yang terdapat dipermukaan bumi dapat diuraikan ke dalam bentuk

    beberapa layer atau coverage data spasial. Dengan layers ini permukaan bumi dapat

    direkonstruksi kembali atau dimodelkan dalam bentuk nyata (real world tiga

    dimensi) dengan menggunakan data ketinggian berikut layers tematik yang

    diperlukan (Prahasta, 2001).

    Satelit Landsat TM merupakan perbaikan dari generasi Landsat sebelumnya,

    yaitu Landsat MSS (Multi Spectral Scanner). Satelit ini sangat baik untuk digunakan

    dalam studi vegetasi, karena selain memiliki resolusi spasial yang cukup bagus, jugamemiliki saluran spektral yang lengkap mulai dari saluran sinar tampak sampai

    saluran inframerah thermal. Citra Landsat merupakan citra hasil penyiaman

    permukaan bumi oleh sensor yang dibawa oleh satelit Landsat. Satelit ini

    menggunakan informasi penyiaman multispectral, yaitu suatu informasi yang

    menggunakan beberapa panjang gelombang (spektral) untuk merekam bentuk,

    objek dan fenomena-fenomena yang ada di permukaan bumi. Jika dibandingkan

    dengan generasi sebelumnya, citra Landsat TM mempunyai kelebihan baik dari segi

    resolusi spasial maupun resolusi spektral, resolusi spasial 3030 meter dan resolusi

    spektral sebanyak 7 band. Selain itu kepekaan radiometrik citra Landsat TM denganlaju pengiriman data yang lebih cepat dan fokus penginderaan informasi.

    B TUJUAN

    1. Mahasiswa mampu melakukan proses komposit citra multispektral

    2. Mahasiswa mampu melakukan proses eksporting data citra dalam berbagai

    format

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    2/21

    C ALAT DAN BAHAN

    1. Software ENVI 4.5

    2. Citra satelit Landsat 7 ETM+

    D DASAR TEORI

    1. KONSEP KOMPOSIT CITRA MULTISPEKTRAL

    Beberapa cara yang biasa dipakai untuk melihat tampilan citra yaitu

    Pseuducolor, Red, Green dan Blue (RGB) dimana semuanya dinamakan sebagai

    tampilan komposisi warna. Dalam ENVI 4.5 pemilihan warna untuk tampilan data

    raster dinamakan dengan color mapping.

    Pada praktikum ini, ke-3 cara dalam menampilkan citra akan dicoba semua, dan

    dibandingkan dengan kenampakan yang ada pada masing-masing citra yang

    dihasilkan. Mode Pseuducolor adalah teknik tampilan citra tunggal, sedangkan

    mode RGB adalah teknik komposit. Penyusunan komposit dimaksudkan untuk

    memperoleh gambaran visual yang lebih baik seperti halnya melihat foto udara

    inframerah, sehingga pengamatan objek, pemilihan sampel dan aspek estetika

    citra diperbaiki. Dalam membuat komposit citra saluran (band) bisa diganti-ganti

    sesuai dengan kebutuhan dan tujuan analisis.Citra komposit yang demikian

    disebut citra komposit tak berstandar (false color composite). Sedangkan citra

    komposit yang standar adalah citra yang dibentuk dari perpaduan saluran

    dengan rujukan foto udara inframerah.

    E LANGKAH KERJA

    a. Membuat tampilan Pseuducolor

    1. Tampilkan data citra Landsat ETM+ dari menu file->Open image file->telusuri

    data sesuai dengan tempat penyimpanan->pilih saluran 1 (band 1)->klik open

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    3/21

    2. Sehingga citra akan tampil dalam program ENVI sebagaimana gambarberikut ini.

    3. Pilih mode Pseuducolor (gray scale), pilih salah satu saluran yang

    dikehendaki, misalnya saluran 1.

    4. Klik Load Band, perhatikan tampilan multi window dari saluran 1.

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    4/21

    b. Membuat citra komposit

    Data penginderaan jauh pada awal perolehan ada yang sudah terkompositkan

    dan adapula yang belum. Citra satelit yang sudah terkompositkan antara saluran

    sudah terintegrasi jadi satu, sedangkan yang belum antara saluran belum

    terintegrasi yang masih berupa file-file yang terpisah. Praktikum ini akan

    memulai komposit citra dari menggabungkan file-file citra yang terpisah menjadi

    satu file yang terkompositkan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

    1. Bukalah program ENVI 4.5

    2. Bukalah data citra dari menu file->Save File As ->ENVI Standard

    3. Selanjutnya muncul kotak dialog New File Builder, pada kotak dialog

    tersebut klik menu Import File.

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    5/21

    4. Ketika diklik Menu Import File muncullah kotak dialog baru yaitu Create

    New File Input File

    5. Pada kotak dialog tersebut pilih OPEN ->New File

    6. Proses berikutnya muncul kotak dialog untuk memilih data citra yang akan

    ditampilkan. Perlu diperhatikan bahwa untuk menggabungkan file-file citra

    tersebut silahkan dipilih file citra dari saluran yang tertinggi dulu. Misalnya

    dalam citra Landsat ETM+ ada saluran 80,10,20,30,40,50 dan 70. Untuk

    menampilkan dalam program ENVI mulai dari saluran yang tertinggi dulu,yaitu 70, 50, 40, 30, 20, dan 10. Sedangkan saluran 80 dan 60 pada citra

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    6/21

    Landsat tidak dapat dikompositkan karena berbeda resolusi spasial.

    7. Untuk menampilkan semua data saluran, ulangilah langkah pada poin

    6sebanyak jumlah saluran yang akan ditampilkan, sehingga tampilan seperti

    berikut ini.

    8. Setelah data citra tampil sebagaimana gambar diatas, selanjutnya select

    semua file tersebut ->klik oke->sehingga file-file tersebut tampil pada kotak

    dialog New File Builder.

    9. Proses selanjutnya adalah klik button RGB color

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    7/21

    10. Setelah semua file yang akan digabung telah muncul pada kotak dialog New

    File Builder klik Choose ->sehingga muncul kotak dialog Output File Nam

    e. Pada kotak dialog tersebut ketikkan File name citra dan pilih tempat

    penyimpanan data, setelah selesai klik Open. Selanjutnya proses

    penggabungan file berjalan, tunggu beberapa menit.

    11. Setelah file tergabung dalam tampilan ENVI 4.5 akan muncul kotak dialog

    Available Band List. Pada kotak tersebut semua file sudah tergabung

    menjadi satu nama dengan nama Lumajang yang terdiri dari beberapa

    saluran.

    12. Ketika diklik button RGB color secara otomatis muncul menu tambahan yaitu

    R, G dan B. Proses berikutnya menentukan komposit saluran misalnya 432,

    maka silahkan klik saluran 4, klik saluran 3 dan link saluran 2 -> berikutnya

    klik Load RGB.

    13. Selanjutnya citra akan tampil sesuai dengan komposit warna yang dipilih

    sebagaimana gambar berikut ini.

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    8/21

    14. Dengan demikian proses komposit sudah berhasil dan dapat dilanjutkan

    pada proses berikutnya.

    F HASIL PRAKTIKUM

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    9/21

    Komposit 321( pada komposit ini citra satelit di tampilkan dengan warna yang

    sebenarnya)

    1. Vegetasi

    Rapat : Warna Hijau tua dengan tekstur halus.

    Sedang : Warna hijau dengan campuran warna coklat yang

    dikarenakan munculnya warna tanah yang kecoklatan.

    Jarang :Warna hijau pada vegetasi yang jarang ini sudah mulai tidak

    tampak karena vegetasi hijau sudah mulai jarang dan di

    dominasi oleh warna coklat(tanah).

    2. Tanah

    Basah : Coklat tua, warna pada citra satelit tanah basah ini di

    karenakan tanah menyerap air sehingga warna menjadi coklat

    tua.

    Kering : Coklat terang.

    3. Pemukiman :Warna pada pemukiman ini bervariasi, dikarenakan

    bermacam- macamnya kenampakan pada pemukiman ini. Hijau, putih

    dan hitam.

    4. Lahan

    Terbuka : Lahan terbuka ditunjukan dengan warna coklat, karena di

    dominasi oleh warna coklat tanah.

    Terbangun : Lahan yang terbangun ditunjukan dengan warna yang

    bervariasi, karena bentuk lahan terbangun bermacam-macam;

    pemukiman (warna coklat), tegalan / perkebunan (warna

    coklat dengan titik-titik coklat atau sebaliknya)

    5. Tubuh air

    Keruh : tubuh air keruh terdapat pada wilayah pantai dengan warna

    putih dan tekstur kasar,dan pada perairan di sungai tampak

    dengan rona hitam cerah

    Jernih :tubuh air jernih tedapat pada kedalaman lautan dengan

    warna biru tua dan tektur halus

    6. Batas

    Perairan : batas perairan berwarna putih ditandai dengan adanya air

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    10/21

    keruh di wilayah pantai

    Daratan : batas daratan yaitu pada wilayah pantai terpampang padang

    pasir yang luas dengan warna abu-abu.

    Jenis batuan: jenis batuan pada komposit ini dapat dilihat pada warnayang menempakan warna aslinya.

    Komposit 432 (pada komposit ini gambar citra satelit di dominasi oleh warnamerah (yang mngambarkan vegetasi)

    1. Vegetasi

    Rapat : pada vegetasi rapat gambar di tunjukan dengan warna merah

    pakat denga tekstur halus.

    Sedang : ditunjukan dengan warna merah berselingan dengan warna

    abu-abu dan putih yang di karenakan suda adanya

    kenampakan yang lain seperti bangunan dan lahan yangterbuka.

    Jarang : warna merah yang mewakili vegetasi mulai tidak tampak

    karena vegetasi sudah banyak berkurang dan banyak di

    dominasi oleh kenampakan yang lain.

    2. Tanah

    Basah : warna tanah basah di tunjukan dengan warna hijau agak

    gelap, karena percampuran warna antara tanahkering dan air.

    Kering : warna tanah kering di tunjukan dengan warna hijau kebiruan.

    3. Pemukiman : ditunjukan dengan warna hijau muda yamg

    membentuk pola bergaris-garis, dan juga warna merah(vegetasi) yang ada

    di sekeliling pemukiman.

    4. Lahan

    Basah : warna lahan basah (sawah dan daerah berbatasan denga

    air)di tunjukan dengan warna hijau agak gelap, karenapercampuran warna antara tanah kering dan air.

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    11/21

    Kering : warna lahan kering di tunjukan dengan warna hijau kebiruan.

    5. Air

    Keruh : air keruh teridentifikasi di daerah pantai dengan warna putih.

    Jernih : air jernih terdapat di lautan dan di danau yang ditunjukan

    dengan warna hijau tua.

    6. Batas

    Perairan : batas perairan daratan terpampang nyata wilayah pantai

    dengan padang pasir yang luas dan terdapat juga marine

    .dengan warna hijau keputihan bertekstur halus

    Daratan : batas daratan ditunjukan dengan warna abu-abu kehijauan.

    7. Jenis batuan : jenis batuan dalam pada komposit ini sulit untuk di

    identifikasi.

    Komposit 452

    1. Vegetasi

    Rapat : pada vegetasi rapat gambar di tunjukan dengan warna coklat

    denga tekstur halus.

    Sedang : ditunjukan dengan warna coklat muda berselingan dengan

    warna biru laut dan biru matang yang di karenakan sudah

    adanya kenampakan yang lain seperti bangunan(biru laut) dan

    lahan yang basah (biru matang).

    Jarang : Warna coklat pada vegetasi yang jarang ini sudah mulai tidak

    tampak karena vegetasi sudah mulai jarang dan di dominasi

    oleh warna biru langit (pemukiman), dan kenampakan lainya.

    2. Tanah

    Basah : tanah basah di tunjukan dengan warna biru muda yang di

    karenakan sudah bercampur dengan air yang berwarna biru.

    Kering : warna tanah kering di tunjukan dengan warna biru keputihan.

    3. Pemukiman : ditunjukan dengan warna biru muda yamg

    membentuk pola bergaris-garis, dan juga warna coklat(vegetasi) yang ada

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    12/21

    di sekeliling pemukiman.

    4. Lahan

    Basah : lahan basah di tunjukan dengan warna kebiruan yang di

    karenakan sudah bercampur dengan air yang berwarna biru.

    Kering : warna lahan kering di tunjukan dengan warna kebiruan.

    5. Air

    Keruh : air keruh teridentifikasi di daerah pantai dengan unggu.

    Jernih : tubuh air jernih tedapat pada kedalaman lautan dan danau

    dengan warna biru tua dan tektur halus

    6. Batas

    Perairan : batas perairan daratan terpampang nyata wilayah pada

    daerah pantai dengan padang pasir yang luas dan terdapat

    juga marine dengan warna biru dan bertekstur halus

    Daratan : batas daratan ditunjukan dengan warna unggu.

    7. Jenis batuan : jenis batuan dalam pada komposit ini sulit untuk di

    identifikasi.

    Komposit 456

    1. Vegetasi

    Rapat : pada vegetasi rapat gambar di tunjukan dengan warna coklat

    tua dengan tekstur halus.

    Sedang : ditunjukan dengan warna coklat muda berselingan dengan

    warna biru laut dan coklat matang yang di karenakan sudahadanya kenampakan yang lain seperti bangunan(biru laut),

    jalan( garis hitam) dan lahan yang basah (biru matang).

    Jarang : Warna coklat pada vegetasi yang jarang ini sudah mulai tidak

    tampak karena vegetasi sudah mulai jarang dan di dominasi

    oleh warna biru langit (pemukiman), jalan (garis hitam) dan

    kenampakan lainya.

    2. Tanah

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    13/21

    Basah : tanah basah di tunjukan dengan warna gelap yang di

    karenakan sudah bercampur dengan air yang berwarna hitam.

    Kering : warna tanah kering di tunjukan dengan warna kebiruan.

    3. Pemukiman : ditunjukan dengan warna biru muda yamgmembentuk pola bergaris-garis,garis hitam(jalan) dan juga warna

    coklat(vegetasi) yang ada di sekeliling pemukiman.

    4. Lahan

    Basah : lahan basah di tunjukan dengan warna gelap yang di

    karenakan sudah bercampur dengan air yang berwarna hitam.

    Kering : warna lahan kering di tunjukan dengan warna kebiruan.

    5. Air

    Keruh : air keruh teridentifikasi di daerah pinggiran pantai dengan

    warna cerah.

    Jernih : tubuh air jernih tedapat pada lautan dan danau dengan warna

    hitam dan tektur halus

    6. Batas

    Perairan : batas perairan daratan terdapat wilayah pantai dengan

    padang pasir yang luas dengan warna agak kegelapan

    keputihan bertekstur halus

    Daratan : batas daratan dengan lautan atau air ditunjukan dengan

    warna agak terang.

    7. Jenis batuan : jenis batuan dalam pada komposit ini sulit untuk di

    identifikasi.

    G PEMBAHASAN

    Kesulitan yang saya alami ketika proses pengolahan data pada saat

    peng-kompositan citra satelit. kesulitan ini berupa sulitnya analisis kenampakan

    pada citra menurut kompositnya yang setipa kompositnya berbeda-beda. dalam

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    14/21

    proses analisis ini memerlukan ketajaman mata un tuk membedakan setiap

    kenampakan karena kalau kita kesulitan atau kurang teliti dalam analisis maka akan

    tentu hasilnya akan kurang maksimal.

    saya mengatasi kesulitan di atas dengan cara membaca berbagai sumber

    mulai dari internet, buku, juga bertanya kepada dosen pengajar dan teman. sehingga

    dengan bertanya tersebut saya dapat lebih memahami dan tentunya mempermudah

    saya dalam proses pengerjaan praktikum dan penyusunan laporan hasil ini.

    Dibawah in merupakan kerakteristik dari Band atau saluran pada citra satelit

    Landsat ETM.

    Band 1

    Panjang gelombang : 0,45 0,52 m (blue)

    Resolusi spasial : 3030 meter

    Kegunaan :1. Penetrasi tubuh air

    2. Analisis penggunaan lahan, tanah dan

    vegetasi

    3. Pembedaan vegetasi dan lahan

    Band 2

    Panjang gelombang : 0,52 0,60 m (green)

    Resolusi spasial : 3030 meter

    Kegunaan :Pengamatan puncak pantulan vegetasi pada

    saluran hijau yang terletak diantara dua saluran

    penyerapan, yang dimaksudkan untuk

    membedakan jenis vegetasi dan tingkat

    kesehatan masing-masing vegetasi.

    Band 3

    Panjang gelombang : 0,63 0,69 m (red)

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    15/21

    Resolusi spasial : 3030 meter

    Kegunaan : Saluran yang terpenting untuk membedakan

    jenis vegetas, Terletak pada salah satu daerah

    penyerapan klorofil dan memudahkan

    pembedaan antara lahan terbuka dan lahan

    bervegetasi.

    Band 4

    Panjang gelombang : 0,76 0,90 m (near IR)

    Resolusi spasial : 3030 meter

    Kegunaan : 1. Saluran yang peka terhadap biomassa

    vegetasi

    2. Identifikasi jenis tanaman

    3. Memudahkan pembedaan tanah dan

    tanaman, serta lahan dan air.

    Band 5

    Panjang gelombang : 1,55 1,75 m (mid IR)

    Resolusi spasial : 3030 meter

    Kegunaan : Saluran terpenting untuk pembedaan jenis

    tanaman, kandungan air pada tanaman dan

    kondisi kelembaban tanah.

    Band 6

    Panjang gelombang : 10,4 12,5 m (thermal)

    Resolusi spasial : 120 x 120 meter

    Kegunaan : 1. Pembedaan formasi batuan

    2. Pemetaan hidrothermal

    Band 7

    Panjang gelombang : 2,08 2,35 m (mid IR)

    Resolusi spasial : 3030 meter

    Kegunaan : 1. Analisis pemetaan vegetasi

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    16/21

    2. Pembedaan kelembaban tanah

    3. Pemetaan thermal

    Berikut pembahasan citra satelit berdasarkan kompositnya:

    Komposit 32

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    17/21

    Gambar : Citra satelit komposit 321

    Pada komposit band 3,2,1 tutupan vegetasi ditunjukan dengan warna hijau

    atau bisa dikatakan sesuai dengan warna yang tampak jika dilihat dengan mata,lahan terbangun ditandai dengan warna asli sesuai keadaan di lapangan. Dari citra

    diatas dapat dilihat bahwa warna dari lahan terbangun adalah warna coklat sesuai

    dengan warna genting rumah atau bangunan, kenampakan objek garis berupa jalan

    tidak dapat dilihat dan diindentifikasi. Objek jalan yang tampak telihat tersamarkan

    oleh objek area berupa lahan terbangun jadi tidak dapat dibedakan satu sama

    lainnya. merupakan peta citra Landsat komposit warna asli RGB 321, pada saluran 3

    (0,63 0,69 m) diberikan warna merah, saluran 2 (0,53 0,69 m) diberikan warna

    hijau dan saluran 1 (0,45 0,52 m) diberikan warna biru sesuai dengan kenampakan

    aslinya. Tutupan lahan pada kawasan selatan meliputi beberapa jenis yaitu tutupan

    vegetasi, lahan terbuka, serta lahan terbangun. Jenis penutup lahan vegetasi padawilayah ini paling mudah dikenali terlihat dari warna, bentuk dan pola yang ada,

    Sebagian besar penutup lahan dalam kawasan merupakan penutup vegetasi,

    topografi semakin tinggi terlihat jenis penutup lahan vegetasi semakin tinggi.

    Tutupan vegetasi ini dapat berbagai macam jenis penggunaan lahan, kebun campur,

    ladang, semak/belukar, tegalan dengan berbagai tingkat kerapatan serta dapat juga

    berupa pemukiman desa yang masih banyak penutup vegetasinya.

    Penutup lahan jenis lahan terbangun sangat relatif banyak dengan pola

    penyebaran yang tidak teratur, hanya berada di kawasan topografi rendah dah

    sangat jarang di daerah topografi tinggi. Identifikasi penutup lahan jenis lahanterbuka dari citra semua permukaan yang mempunyai spektral tinggi akan pantulan,

    hal ini tidak terkecuali lahan kering persawahan tadah hujan. Dari peta citra tersebut

    juga terlihat bahwa tutupan vegetasi rapat hanya terdapat pada daerah dengan

    topografi yang tinggi, hal ini memperlihatkan bahwa lahan-lahan pertanian basah

    jarang/ tidak ada pada lokasi perbukitan sehingga dapat diketahui bahwa aliran

    permukaan pada sistem sungai tidak bersifat kontinyuitas

    2 Komposit 432

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    18/21

    Gambar : Citra satelit komposit 432

    Pada komposit band432 tutupan vegetasi ditunjukan dengan warna merah

    lahan terbangun ditandai dengan warna hijau. Dari citra diatas dapat dilihat bahwa

    warna dari lahan terbangun adalah warna hijau, kenampakan objek garis berupa

    jalan dapat dilihat dan diindentifikasi yang berupa garis garis berwarna gelap. Objek

    jalan yang tampak telihat tersamarkan oleh objek area berupa lahan terbangun jadi

    tidak dapat dibedakan satu sama lainnya. untuk komposit citra band 432 cocokuntuk pengamatan vegetasi karena kenampakan vegetasi ditunjukan dengan warna

    merah, semakin rapat vegetasi tersebut makan akan semakan merah warna pada

    citra tersebut. lahan terbangun seperti bangunan maupun tanah tanah yang sudah di

    olah tergambarkan dengan warna hijau.

    3 Komposit 452

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    19/21

    Gambar : Citra satelit komposit 452

    tutupan vegetasi dtandai dengan warna jingga, Pada komposit band4,5,3lahan terbangun ditandai dengan warna biru mudah dengan rona cerah. Kelebihan

    dari kompositband4,5,3 untuk interpetasi lahan terbangun adalah dari ronanya.

    Semakin cerah rona dari warna biru maka lahan terbangun yang ada semakin padat,

    sedangkan semakin gelap rona dari warna biru maka lahan terbangun yang ada

    semakin jarang, 4,5,3 kenampakan objek garis berupa jalan terlihat cukup jelas dan

    dapat dibedakan dengan kenampakan objek area berupa lahan terbangun. Jalan

    ditunjukan dengan sebuah garis melintang dengan warna biru berona gelap.

    4 Komposit 456

    Gambar : Citra satelit komposit 456

    pada citra satelit berkomposit 456 ini kenampakan vegetasi gambar di

    tunjukan dengan warna coklat tua dengan tekstur halus, semakin jarang vegetasi

    yang terdapat pada citra makan gambar akan berwarna semakin bervariasi hal ini

    disebabkan karena terdapatnya obyek-obyek lain yang terdapat pada citra astelit

    tersebut. kenampakan tanah di tunjukan dengan warna yang lebih gelap daripada

    warna vegetasi yang di karenakan sudah bercampur dengan air yang berwarna

    hitam, untuk lahan yang sudah tertutupi oleh bangunan manusia seperti pemukiman,

    jalan ditunjukan dengan warna biru muda yamg membentuk pola bergaris-garis,

    garis hitam(jalan) dan juga warna coklat(vegetasi) yang ada di sekeliling

    pemukiman. air pada citra komposit ini berwarna gelap yang di karenakan air

    menyerap sinar vyang di pancarkan oleh satelit ini.

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    20/21

    H KESIMPULAN

    citra satelit berfungsi sebagai sumber data seperti Landsat EM7Langkah

    awal untuk pengolahan citra ini adalah dengan pemilihan band pada citra komposit.

    Pemilihan band untuk membuat citra komposit ini didasarkan pada analisis statistik

    dengan mempergunakan Principle Component Analysis (PCA), serta inetrpretasi

    visual pada display komputer, sehingga menghasilkan warna semu (pseudo color).

    Pembuatan citra komposit ini dilakukan dengan program aplikasi ENVI 4.5

    dilanjutkan dengan analisis data gambar yang di hasilkan oleh citra satelit ini. yang

    dapat menghasilkan kontras citra yang merata disetiap bagian citra hasil citra

    komposit tersebut adalah kenampakan-kenampakan (features) yang kontras

    sehingga dapat mempermudah interpretasi secara visual dengan dipandu peta

    rupabumi.

  • 7/25/2019 Komposit Citra LANDSAT

    21/21

    I DAFTAR PUSTAKA

    Oktaviani, Rizky, 2012, PENGENALAN JENIS - JENIS CITRA SATELIT, (online),

    (http://rizkyoktaviani.blogspot.com/2012/07/pengenalan-jenis-jenis-citra-sa

    telit.html), diakses pada 5 Maret 2013.

    Anonimius, 2012, Statistik data multispectral citra satelit pulau Nusalaut, (Online),

    (http://jurnalee.files.wordpress.com/2012/08/statistik-data-multispektral-cit

    ra-satelit-pulau-nusalaut.pdf)diakses pada 5 Maret 2013.

    Raharjo, Puguh Dwi, 2009, Analisis Lahan KKGS dengan Data Penginderaan Jauh,

    (online)

    (http://puguhdraharjo.wordpress.com/2009/09/16/analisis-lahan-kkgs-den

    gan-data-penginderaan-jauh/)diakses pada 5 Maret 2013.

    Anonimius, 2012, Pemanfaatan Citra Satelit untuk Deteksi Bencana, (online),

    (http://hidatte.wordpress.com/2012/09/25/pemanfaatan-citra-satelit-untuk-

    deteksi-bencana/)diakses pada 5 Maret 2013.