komposisi, sifat komposit

9
1.1 Definisi Komposit Suatu material yang disusun oleh 4 komponen atau material yang dibentuk dari 2 atau lebih jenis material yang berbeda sifat fisis dan kimia (Kroschwitz, 1987). 1.2 Komposisi Komposit 1.2.1 Polimetil Metakrilat Aromatik dimetakrilat + Co monomer, warna kurang stabil, self life kurang, kontraksi lebih kecil, kaitan lebih besar, lebih keras, lebih kuat, penguapan sedikit, penyerapan air sedikit. 1.2.2 Bahan pengisi (filler) Bahan pengisisi komposit terdiri dari quartz, barium glass untuk memberi kesan radiopaque, alumunium silikat, gelas bersilikat. Fungsi bahan pengisi adalah untuk menambah sifat mekanik, menurunkan thermal ekspansi, estetik (refleksi warna), mengurangi panas pada polimerisasi, mengurangi kontraksi pengerasan, menambah kekuatan pelekatan pada email yang telah dietsa. 1.2.3 Aktivator dan Inisiator Bahan aktivator komposit adalah amino tertier. Bahan inisiator komposit adalah peroksida benzoil yang ditambah dengan asam sulfonate.

description

fk

Transcript of komposisi, sifat komposit

Page 1: komposisi, sifat komposit

1.1 Definisi Komposit

Suatu material yang disusun oleh 4 komponen atau material yang dibentuk dari 2

atau lebih jenis material yang berbeda sifat fisis dan kimia (Kroschwitz, 1987).

1.2 Komposisi Komposit

1.2.1 Polimetil Metakrilat

Aromatik dimetakrilat + Co monomer, warna kurang stabil, self life kurang,

kontraksi lebih kecil, kaitan lebih besar, lebih keras, lebih kuat, penguapan

sedikit, penyerapan air sedikit.

1.2.2 Bahan pengisi (filler)

Bahan pengisisi komposit terdiri dari quartz, barium glass untuk memberi

kesan radiopaque, alumunium silikat, gelas bersilikat. Fungsi bahan pengisi

adalah untuk menambah sifat mekanik, menurunkan thermal ekspansi, estetik

(refleksi warna), mengurangi panas pada polimerisasi, mengurangi kontraksi

pengerasan, menambah kekuatan pelekatan pada email yang telah dietsa.

1.2.3 Aktivator dan Inisiator

Bahan aktivator komposit adalah amino tertier. Bahan inisiator komposit

adalah peroksida benzoil yang ditambah dengan asam sulfonate.

1.2.4 Agensia Pengikat

Agensia pengikat berfungsi sebagai bahan pengikat antara polimer dan bahan

pengisi. Bahan pengisi dicampur dengan vinyl silane.

1.3 Reaksi Kimia Komposit

1.3.1 Polimerisasi

Bis-GMA + Inisiator +Aktivator+ filler = komposit

1.3.2 Tahap Polimerisasi

1) Aktivasi : Produksi radikal bebas

Page 2: komposisi, sifat komposit

2) Inisiasi: Radikal bebas ditambah dengan unit monomer yang akan

menginisiasi awal terbentuknya rantai polimer

3) Propagasi : Penambahan unit monomer yang berlangsung terus menerus

4) Terminasi: Penghentian penambahan rantai

1.4 Sifat-sifat Komposit

1.4.1 Sifat Fisis

1.4.1.1 Waktu kerja dan pengerasan Komposit

1) Polimerisasi akan terjadi saat komposit pertama kali terkena cahaya.

2) Pengerasan terjadi setelah beberapa detik saat terkena sumber cahaya

dengan intensitas tinggi.

3) 25% karbon jenuh ikatan ganda tidak bereaksi. Jika permukaan tidak

dilapisi matriks transparan, polimerisasi dapat terhambat, bahkan karbon

jenuh ikatan ganda yang tidak bereaksi dapat mencapai 75%.

4) 60-90 detik setelah terkena sinar, permukaan komposit akan kehilangan

daya alir.

5) Setting times untuk aktivasi komposit 3-5 menit, waktu ini sangat

dipengaruhi oleh initiator dan accelerator.

1.4.1.2 Polimerization Shrinkage

1) Penyusutan mikrohybird komposit hanya 0,6%-1,4% dibandingkan

dengan microfilled yaitu 2%-3%.

2) Penyusutan ini menyebabkan terjadinya tegangan sebesar 13MPa antara

komposit dan struktur gigi.

3) Kegagalan dalam hal penyusutan lebih sering ditemukan dalam komposit

microfilled, di mana lebih banyak peningkatan volume saat terbentuk

polimer, sehingga terjadi penyusutan.

1.4.1.3 Thermal

Page 3: komposisi, sifat komposit

1) Koefisien ekspansi termal resin komposit 3 kali lebih besar dari struktur

gigi dan bervariasi tergantung dari persentase filler.

2) Resin komposit dengan volume filler yang rendah (microfil) memiliki

koefisien ekspansi termal yang rendah.

3) Koefisien ekspansi termal (α) :

25-38 x 10ˉ⁶/⁰C (fine particles) & 55-68 x 10 ˉ⁶/⁰C (macrofine particles)

1.4.1.4 Penyerapan dan Kelarutan Air

1) Kemampuan resin menyerap air tergantung pada matriks resin dan

komposisi resin.

2) Apabila intensitas penyinaran tidak adekuat maka proses polimerisasi

tidak adekuat yang menyebabkan penyerapan air dan kelarutan meningkat.

3) Kualitas dan stabilitas silane coupling agent dapat meminimalisasi

lepasnya antara filler dan matriks sehingga menurunkan penyerapan air.

4) Resin komposit mencapai kestabilan terhadap penyerapan air setelah 7

hari pasca penempatan.

1.4.1.5 Warna dan Kestabilan warna

1) Stabilitas warna resin komposit dipengaruhi faktor ekstrinsik berupa

bahan yang masuk ke dalam mulut . Contohnya seperti kopi, teh, obat

kumur.

2) Stress cracks dalam polimer matriks dan lepasnya sebagian ikatan antara

filler dan resin dapat meningkatkan opasitas dari resin sehingga terjadi

perubahan warna pada komposit.

3) Diskolorisasi terjadi akibat proses oksidasi dan pertukaran air dalam

polimer matriks.

Page 4: komposisi, sifat komposit

1.4.2 Sifat Klinis

1.4.2.1 Radiopacity

Bahan tambal hendaknya cukup radiopaque sehingga memungkinkan

dilakukannya:

1) Deteksi adanya sekunder karies

2) Identifikasi adanya overhanging pada suatu restorasi

3) Deteksi adanya tambalan kavitet yang tidak penuh disebabkan oleh karena

udara yang terperangkap

1.4.2.2 Biocompatibility

1) Tidak mengiritasi pulpa dan gingiva

2) Toksisitas sistemik rendah

3) Kariostatis

4) Tidak larut dalam saliva

1.4.2.3 Depth of Cure (Light-Cure Comoposite)

Pada umumnya semua alat sumber cahaya yang beredar di pasar dapat

dipakai untuk polimerisasi hampir semua bahan light-cured, meskipun

beberapa sistem mungkin lebih efisien daripada yang lainnya. Harus dicegah

adanya cure yang tidak sempurna (under curing), karena hal ini menghasilkan

tambalan yang keras hanya pada kulit luarnya sedangkan bagian dalam tetap

lunak.

Under curing dapat terjadi bila sumber cahaya diletakkan tidak cukup dekat

pada permukaan bahan yang hendak dipolimerisasi.

Over curing tidak merusak bahan. Ini mungkin cara yang baik dilakukan bila

alat sumber cahaya yang dipergunakan berbeda buatannya dengan bahan

komposit yang dipakai.

Page 5: komposisi, sifat komposit

Bahan yang lebih gelap mengabsorbsi warna lebih banyak sehingga

membutuhkan waktu curing yang lebih lama. Pada beberapa keadaan bahan

dapat mulai polimerisasi apabila terbuka terhadap cahaya alami yang kuat

1.4.2.4 Wear Rates

1) Restorasi gigi anterior

Dewasa ini komposit sangat banyak dipergunakan untuk restorasi gigi

depan. Komposit yang mempunyai bahan pengisi microfine diduga tidak

cukup kuat untuk restorasi yang besar.

2) Restorasi gigi posterior

Sedang diusahakan untuk dapat mempergunakan bahan komposit sebagai

pengganti dental amalgam. Karena belum diperoleh data mengenai

penggunaan bahan ini dalam jangka lama, maka belum dapat diberi

penilaian mengenai keampuhannya.

1.4.3 Sifat Mekanis

1.4.3.1 Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas komposit resin flowable berbeda dengan modulus

elastisitas komposit resin non-flowable. Modulus elastisitas komposit

flowable 1-5 GPa sedangkan komposit non-flowable 10 GPa. Resin

komposit umumnya lebih fleksibel. (Craig, 2006)

1.4.3.2 Compressive Strength

Page 6: komposisi, sifat komposit

Compressive Strength komposit resin flowable lebih rendah daripada

Compressive Strength komposit resin non-flowable. Ini disebabkan karena

bahan pengisi yang lebih rendah.

1.4.3.3 Flexural Strength

Flexural Strength komposit resin flowable lebih rendah daripada Flexural

Strength komposit resin non-flowable. Disebabkan oleh jumlah bahan pengisi

yang lebih sedikit dibanding non-flowable.

66,9-102 MPa (>24 jam)

Flowable 61,1-88,7 MPa (>1 bulan)

Non-flowable 117,4 MPa (>24 jam)

95,6 MPa (>1 bulan)

95,6 MPa (>1 bulan)

(Annusavice, 1995)

1.4.3.4 Knoop Hardness

1) Resin komposit memiliki knoop hardness : 22-80 kg/mm2, lebih rendah

dibandingkan email (343 kg/mm2) dan amalgam (110 kg/mm2).

2) Resin komposit dengan fine particles memiliki knoop hrdness yang lebih

besar dibandingkan resin komposit dengan microfine particles.

3) Bond strength dari resin komposit terhadap email yang telah dietsa adalah 20-

30 Mpa.

Page 7: komposisi, sifat komposit

Referensi:Craig's Restorative Dental Materials .12th Ed. 2006, Mosby Elsevier.

Annusavice KJ. 1995. Science of Dental Materials 10th ed. Florida : W.B Sounders.