Komponen simetris
-
Upload
fakhruddin-kadir-t -
Category
Documents
-
view
87 -
download
15
description
Transcript of Komponen simetris
![Page 1: Komponen simetris](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf986d550346d03397956c/html5/thumbnails/1.jpg)
PERTEMUAN XI
KOMPONEN SIMETRIS
11.1 TEGANGAN DAN ARUS
Umumnya dapat dikatakan bahwa sistem fasa tiga seimbang hanya benar-benar terjadi
dalam teori. Kenyataannya, banyak sistem mendekati seimbang dan untuk tujuan praktis
dapat dianalisis seakan-akan sistem seimbang. Namun demikian, untuk kondisi emergensi
(seperti gangguan tidak simetris, beban tidak seimbang, penghantar terbuka, atau kondisi
tidak simetris yang timbul pada mesin-mesin) dimana dalam hal ini tingkat
ketidakseimbangan tidak dapat dibiarkan. Untuk memproteksi sistem terhadap kontigensi
seperti ini, sangat penting untuk menentukan ukuran peralatan proteksi. Untuk mencapai
hal ini, arus dan tegangan dalam sistem pada kondisi operasi tidak seimbang harus
diketahui terlebih dahulu
Sampai sekarang, teori komponen simetris sangat luas digunakan dalam studi
sistem tak seimbang. Selanjutnya, banyak peralatan listrik sudah dikembangkan dan
dioperasikan berdasarkan pada konsep komponen simetris, meliputi:
a. Relai urutan negatif untuk mendeteksi gangguan sistem;
b. Filter urutan positif untuk membuat regulator tegangan generator merespon perubahan
tegangan, dsb.
Sistem fasa tak seimbang dapat diuraikan menjadi tiga sistem fasor seimbang yaitu:
a. Sistem urutan positif, terdiri atas tiga fasor yang sama besarnya, terpisah dengan yang
lain sebesar 1200, dan mempunyai urutan fasa yang sama seperti fasor aslinya.
b. Sistem urutan negatif, terdiri atas tiga fasor yang sama besarnya, terpisah dengan yang
lain sebesar 1200, dan mempunyai urutan fasa yang berlawanan dengan fasor aslinya.
c. Sistem urutan nol, terdiri atas tiga fasor yang sama besarnya, dan dengan penggeseran
fasa nol antara fasor yang satu dengan yang lainnya.
Dalam menggunakan (analisis) komponen sismetris, maka perlu dinyatakan hal-hal
sbb:
a. Ketiga fasa dari sistem dinyatakan dengan indeks a, b, c. Komponen urutan positif
menjadi abc, urutan negatif menjadi acb.
b. Komponen simetris dinyatakan dengan indeks 1 untuk urutan positif, 2 untuk urutan
negatif dan 0 untuk urutan nol.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc
ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I 80
![Page 2: Komponen simetris](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf986d550346d03397956c/html5/thumbnails/2.jpg)
c. Dengan demikian komponen urutan positif dari Va, Vb, Vc, adalah Va1, Vb1, Vc1, begitupula
untuk komponen urutan negatif dan urutan nol.
Dengan demikian penguraian tegangan fasa menjadi tiga himpunan komponen
urutan ditujukan seperti pada gambar 11.1 dan 11.2. .
a. Urutan positif b. Urutan negatif c. Urutan nol
Gambar 11.1 Penguraian tegangan fasa
Gambar 11.2 Penjumlahan secara grafis komponen-komponen
Dari gambar 11.1 dan 11.2 dapat dibuat hubungan fasor sbb:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc
ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I 81
![Page 3: Komponen simetris](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf986d550346d03397956c/html5/thumbnails/3.jpg)
(11.1)
Bila , maka sehingga:
(11.2)
atau: , , dan
komponen lainnya dihitung sebagai berikut: , , , ,
, .
Begitupula persamaan arus dapat dihitung sebagai berikut:
, , dan (11.3)
, , (11.4)
dan atau (11.5)
dimana operator a sama dengan operator j dalam bilangan kompleks j=-1=1900, yang
berbeda antara j dan a adalah bahwa j bersudut 900 sedangkan a bersudut 1200. Nilai-nilai
yang diperoleh pada komponen simetris dapat dicek baik secara numerik atau secara
grafik.
11.2 DAYA PADA KOMPONEN SIMETRIS
Daya kompleks fasa tiga pada suatu titik dari suatu sistem fasa tiga dapat diekspresikan
sebagai jumlah daya kompleks individu tiap fasa sehingga:
(11.6)
atau: dimana dan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc
ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I 82
![Page 4: Komponen simetris](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf986d550346d03397956c/html5/thumbnails/4.jpg)
Karena , maka dan lebih lanjut
dan dengan adalah berpasangan, maka diperoleh:
dan karena , maka:
(11.7)
atau daya kompleks menjadi:
(11.8)
11.3 IMPEDANSI URUTAN JARINGAN TRANSMISI
Gambar 11.3 Diagram rangkaian jaringan transmisi,
impedansi seri dan bersama sama besar
Seperti direpresentasikan pada gambar 11.3, impedansi sendiri dan impedansi
bersama diikutsertakan dalam representasi, dan diasumsikan bahwa matriks impedansi
adalah simetris, dan impedansi ini merepresentasikan peralatan yang tidak bergerak
(berputar). Dengan demikian impedansi urutan dari jaringan transmisi dapat dilihat pada
gambar 11.4.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc
ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I 83
![Page 5: Komponen simetris](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf986d550346d03397956c/html5/thumbnails/5.jpg)
Gambar 11.4 Jaringan urutan dari saluran transmisi, a. jaringan urutan nol,
b. Jaringan urutan positifr, c. Jaringan urutan negatif.
11.4 IMPEDANSI URUTAN MESIN SINKRON
Umumnya arus urutan positif, negatif, dan nol dalam mesin sinkron mempunyai nilai yang
berbeda. Impedansi urutan positif dari mesin sinkron dapat diseleksi yang meliputi reaktansi
subtransien (xd’’), realtansi transien (xd’), dan reaktansi sinkron (xd) tergantung pada waktu
yang diasumsikan untuk beraksi dari saat terjadinya gangguan ke saat dimana nilai
tersebut diinginkan bekerja seperti untuk merespon relai, membuka breaker, atau kondisi
gangguan yang berkelanjutan). Biasanya dalam studi gangguan reaktansi subtransien yang
diambil sebagai reaktansi urutan positif mesin sinkron.
Impedansi urutan negatif mesin sinkron biasanya ditentukan dari:
(11.9)
Pada mesin sinkron rotor silender, subtransien dan reaktansi urutan negatif sama.
Impedansi urutan nol mesin sinkron bervariasi luas tergantung pada pitch koil
armatur. Lebih kecil bila dibandingkan dengan urutan positif dan negatif.
Jaringan urutan dari mesin sinkron dapat dilihat pada gambar 11.5 dan gambar
11.6.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc
ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I 84
![Page 6: Komponen simetris](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf986d550346d03397956c/html5/thumbnails/6.jpg)
Gambar 11.5 Rangkaian ekivalen mesin sinkron rotor silinder
Gambar 11.6 Jaringan urutan dari mesin sinkron, a. jaringan urutan nol,
b. Jaringan urutan positifr, c. Jaringan urutan negatif.
Dari gambar 11.6 persamaan komponen simetris dapat ditulis sbb:
(11.10)
(11.11)
11.5 JARINGAN URUTAN NOL
Sangat penting dicatat bahwa sistem urutan nol adalah bukan sistem fasa tiga melainkan
sistem fasa tunggal. Ini disebabkan karena arus dan tegangan urutan nol adalah sama baik
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc
ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I 85
![Page 7: Komponen simetris](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf986d550346d03397956c/html5/thumbnails/7.jpg)
magnitud maupun fasanya pada semua titik dalam semua fasa dari sistem. Arus urutan nol
hanya dapat ada jika terdapat saluran untuk mengalir. Jika tidak ada saluran untuk mengalir
dalam rangkaian, impedansi tak terhingga ini diindikasikan sebagai rangkaian terbuka.
Pada gambar 11.7 ditunjukkan jaringan urutan nol dari berbagai hubungan beban.
Gambar 11.7 Jaringan uruta nol untuk beban fasa tiga hubung Y dan , a.Beban hubung Y
dengan netral tidak ditanahkan, b. Beban hubung Y dengan netral ditanahkan, c. Beban
hubung Y yang ditanahkan melalui impedansi netral, d. Beban hubung .
11.6 IMPEDANSI URUTAN TRANFORMATOR
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc
ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I 86
![Page 8: Komponen simetris](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf986d550346d03397956c/html5/thumbnails/8.jpg)
Impedansi dari trafo baik untuk arus urutan positif maupun urutan negatif adalah sama.
Walaupun impedansi seri urutan nol mempunyai perbedaan yang kecil dari impedansi seri
urutan positif dan urutan negatif, biasanya dalam praktek diasumsikan bahwa impedansi
seri untuk semua urutan adalah sama tanpa memandang pada jenis trafonya sehingga:
(11.12)
Tentu saja jika aliran arus urutan nol dicegah karena hubungan trafo, maka Z0
adalah tak terhingga. Pada gambar 11.8 ditunjukkan ekuivalen jaringan urutan nol dari trafo
fasa tiga yang dibuat dari trafo fasa tunggal identik dengan 2 belitan. Sedangkan pada
gambar 11.9 berikutnya ditunjukkan ekuivalen jaringan trafo fasa 3 yang dibuat dari tiga
trafo fasa tunggal identik dengan tiga belitan.
Gambar 11.8 Ekivalen jaringan urutan nol trafo fasa tiga dengan 2 belitan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.Sc
ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK I 87